Anda di halaman 1dari 13

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.

T DENGAN

GANGGUAN SISTEM PERSYARAFAN

MENINGITIS TUBERCOLOSIS

Disusun oleh:

Rizqi Fajar Riva’i (II/B)

NIM : A11300935

S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG

TAHUN AJARAN 2015


KASUS

Ny. T (30 tahun), dibawa keluarganya ke RS karena mengalami kejang, 3 hari sebelum
masuk RS klien batuk, demam, tubuh terasa lemah, riwayat drop out pengobatan TB sejak 1
tahun yang lalu, TD 140/90 mmHg, nadi 98 x/menit, RR 24 x/menit, T 37,7°𝐶, konjungtiva
tak anemis, sklera tak ikterik, kaku kuduk (+) .

Hasil lab darah : WBC 16,7 𝑗𝑢𝑡𝑎/𝑚𝑚3 , RBC 5,3.103 /𝑚𝑚3 , HGB 15,3 g/dl, HCT 48,2 %.
PLT 335. 103 /𝑚𝑚3 , LED 14, GDS 76 mg/dl, SGOT 40, SGPT 19, golongan darah O

Hasil Rontgen : KP dupleks, terapi yang diberikan IVFD RL 20 tpm, injeksi ceftriakson 2 x 1
gr, deksametason 2x1 ampul, diamox 2x1 gr, paracetamol kalau demam, RHEZ 1x3 tablet
(pagi), rencana akan dilakukan lumbal pungsi.
1. PENGKAJIAN

Tanggal masuk RS : Klien masuk RSUD Kebumen pada tanggal 21 April 2015

Jam masuk RS : Pukul 19.30 WIB

Tanggal pengkajian : 21 April 2014

Jam pengkajian :20.00 WIB

Pengkaji :Rizqi Fajar Riva’i

Tempat pengkajian : Ruang Dahlia

Identitas Pasien

Nama : Ny. T

Umur : 30 tahun

Alamat : Kebumen

Pekerjaan : Petani

Jenis kelamin : Perempuan

Pendidikan : SMP

Agama : Islam

Keluhan utama : kejang

Diagnosa medis : Meningitis TB


Identitas penanggung jawab

Nama : Tn. A

Umur : 35 tahun

Alamat : Kebumen

Pekerjaan : Petani

Jenis kelamin : Laki-laki

Pendidikan : SMP

Agama : Islam

Hubungan dengan pasien : Suami pasien

GENOGRAM

Tn.B Ny.S Tn.D Ny.F

(Penderita TB)

Tn.A Ny.T (Meningitis TB)

An.R An.D An.N

Keterangan :

=Pasien (Menigitis TB) = Penderita TB

= Laki-laki

= Perempuan

= Laki-laki meninggal

= Perempuan meninggal
2.ANALISA DATA

No. Data fokus Masalah Penyebab

1. DS : pasien mengatakan badanya Hambatan mobilitas Gangguan


terasa lemah, kaku kuduk, dan mudah fisik (00085) neuromuskular
lelah

DO : pasien tampak lemah-lesu,


kejang, aktivitasnya dibantu oleh
keluarganya

2. DS : pasien mengatakan sering batuk Ketidakefektifan Infeksi bakteri


dan ketika batuk sekret sulit keluar, bersihan jalan nafas mycobacterium
tenggorokan terasa gatal, drop out (00031) tuberculosis
pengobatan TB sejak 1 tahun yang
lalu

DO : pasien mengeluarkan sedikit


sekret, pasien tampak tidak nyaman
dan gelisah, hasil rontgen : KP
dupleks

3. DS :pasien mengatakan pusing, Risiko Infeksi sistemik


,bingung, kelelahan
ketidakefektifan
perfusi jaringan otak
DO : pasien tampak memegangi
(00201)
kepalanya,gelisah, kejang , demam
(suhu 37,7 °𝐶)
3.INTERVENSI

No. Diagnosa keperawatan NOC NIC


1. Hambatan mobilitas fisik -mobility-0208 Exercise therapy :
b.d gangguan -self care:ADL-0300 ambulation
neuromuskular
(00085) Kriteria hasil: Aktivitas :
Setelah dilakukan 1.monitoring TTV
tindakan keperawatan sebelum/sesudah latihan
selama 2x24 jam dan lihat respon klien saat
diharapkan klien latihan
2.kaji kemampuan klien
1.aktivitas fisik klien dalam mobilisasi
meningkat 3.latih klien dalam
2.mengerti tujuan dan pemenuhan ADL secara
peningkatan mobilitas mandiri sesuai
3.mampu bergerak dan kemampuan
berpindah dengan mudah 4.berikan alat bantu jika
4.klien dapat melakukan klien memerlukan
aktivitas secara mandiri 5.kaji reflek burdzinski,
tanda-tanda kernig dan
laseque pada klien
6.Kolaborasi dengan ahli
fisioterapi tentang terapi
fisik pasien
2. Ketidakefektifan bersihan -respiratory status : airway Respiratory monitoring
jalan nafas b.d infeksi patency-0410
bakteri mycobacterium Aktivitas :
tuberculosis (00031) Kriteria hasil: 1.kaji ulang fungsi
Setelah dilakukan pernafasan, bunyi nafas,
tindakan keperawatan kecepatan irama,
kebersiahan jalan nafas kedalaman dan
efektif selama 2x24 jam penggunaan otot aksesori
diharapkan klien:
2.Auskultasi suara
1.mengeluarkan sekret nafas,catat adanya suara
tanpa bantuan tambahan
2.tidak ada bunyi nafas 3.Lakukan fisioterpi dada
tambahan jika perlu
3.klien dapat melakukan 4.ajarkan klien tekhnik
batuk efektif batuk efektif
4.akumulasi sputum 5.Kolaborasi dalam
berkurang pemberian OAT (RHEZ)

3. Risiko ketidakefektifan -Tissue perfusion : Peripheral sensation


perfusi jaringan otak b.d cerebral-0406 management
infeksi sistemik
(00201) Kriteria hasil : Aktivitas:
Setelah dilakukan 1. anjurkan klien tirah
tindakan keperawatan baring dengan posisi
selama 2x24 jam kepala datar
diharapkan klien : 2.batasi gerakan pada
kepala, leher dan
1.tekanan darah klien punggung
dalam rentang normal 3.berikan terapi cairan
2.tidak ada tanada-tanda IVFD RL 20 tpm
peningkatan TIK (tidak 4.berikan antibiotik sesuai
lebih dari 15 mmHg) indikasi
3.menunjukan perhatian, 5.berikan obat penurun
konsentrasi dan orientasi demam/paracetamol
4.suhu tubuh pasien dalam 6.monitor kemampuan
rentang normal BAB
4.IMPLEMENTASI

Waktu Dx. Implementasi Respon Paraf


5.EVALUASI

No. Waktu Dx. Evaluasi

Anda mungkin juga menyukai