KONSTRUKSI OTOMOTIF
(KONTRUKSI ALAT BERAT)
DISUSUN OLEH :
NAMA : ZAENAL MA’ARIF
NRP : 0121503002
PRODI : TEKNIK MESIN OTOMOTIF
DOSEN PEMBIMBING : MATSUANI S.Pd, M.Pd
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan
baik, adapun makalah ini merupakan tugas mata kulaih Kontruksi Otomotif.
Penulis menyadari bahwa makalah ini belum sempurna baik, dari segi
materi maupun penyajiannya. Untuk itu saran dan kritik yang membangun sangat
diharapkan dalam penyempurnaan makalah ini. Kami berharap makalah ini dapat
memberikan hal yang bermanfaat dan menambah wawasan bagi pembaca dan
khususnya bagi kami juga.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir.
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Untuk memenuhi Tugas yang diberikan oleh Bapak Matsuani S.Pd, M.Pd,
selaku dosen mata kuliah Konstruksi Otomotif.
1.2.2 Tujuan khusus
Untuk mengetahui jeniss-jenis alat berat, komponen-komponennya serta
kontruksi dari alat berat.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Excavator
2.1.1 Pengertian Excavator
Excavator merupakan salah satu alat berat yang digunakan untuk
memindahkan material. Tujuannya adalah untuk membantu dalam melakukan
pekerjaan yang sulit agar menjadi lebih ringan dan dapat mempercepat waktu
pengerjaan sehingga dapat menghemat waktu.
Excavator adalah alat yang bekerjanya berputar bagian atasnya pada
sumbu vertikal di antara sistem roda-rodanya, sehingga excavator yang beroda
ban (truck mounted), pada kedudukan arah kerja attachment tidak searah dengan
sumbu memanjang sistem roda-roda, sering terjadi proyeksi pusat berat alat yang
dimuati berada di luar pusat berat dari sistem kendaraan, sehingga dapat
menyebabkan alat berat terguling. Untuk mengurangi kemungkinan terguling ini
diberikan alat yang disebut out-triggers.
b. Arm
c. Bucket
d. Cylinder
e. Arm Cylinder
f. Bucket Cylinder
2. Upper Structure
3. Operator Cab
Raise dan katup Boom Down pada Control Valve yang berhubungan dengan Boom
Cylinder sehingga membuka. Boom akan melakukan gerakan mengangkat jika
katup Boom Raise terbuka sedangkan katup Boom Down tertutup. Fluida akan
mengalir dari katup Boom Raise dan menekan piston dari Cylinder Boom
sehingga boom melakukan pergerakan raise-down.
2.2 Backhoe
2. 2.1 Pengertian Backhoe
Backhoe sering juga disebut pull shovel, adalah alat dari golongan shovel
yang khusus dibuat untuk menggali material di bawah pennukaan tanah atau di
bawah tempat kedudukan alatnya. Galian di bawah permukaan ini misalnya
parit,lubang untuk pondasi bangunan, lubang galian pipa dan sebagainya.
f. Gerakan struktur bawah : dipakai untuk perpindahan tempat jika area telah
selesai digali.
A : Jangkauan maksimal
C : Dalam gali maksimal
G : Tinggi buang maksimal
Gambar 2.14 Jangkauan Maksimal Backhoe
2.3 Bulldozer
2.3.1 Pengertian Bulldozer
Bulldozer adalah suatu alat berat yang mempunyai roda rantai (track shoe)
untuk pekerjaan serbaguna yang memiliki kemampuan traksi yang tinggi. Bisa
digunakan untuk menggali (digging), mendorong (pushing), menggusur
meratakan (spreading), menarik beban, menimbun (filling), dan banyak lagi.
Mampu beroperasi di daerah yang lunak sampai daerah yang keras sekalipun.
Dengan swamp dozer untuk daerah yang sangat lunak, dan daerah yang sangat
keras perlu dibantu dengan ripper (alat garuk), atau dengan blasting (peledakan
dengan tujuan pemecahan pada ukuran tertentu). Mampu beroperasi pada daerah
yang miring dengan sudut kemiringan tertentu, berbukit, apalagi didaerah yang
rata. Jarak dorong efisien berkisar antara 25-40 meter dan tidak lebih dari 100
meter. Jarak mundur tidak boleh terlalu jauh, bila perlu gerakan mendorong
dilakukan secara estafet. Mendorong pada daerah turunan lebih efektif dan
produktif daripada di daerah tanjakan. Attachment yang biasanya menyertainya
antara lain: bermacam-macam blade, towing, winch, ripper, tree pusher, harrow,
disc plough, towed scraper, sheep foot roller, peralatan pipe layer, dan lain-lain.
Pada dasarnya bulldozer adalah alat yang menggunakan traktor sebagai
penggerak utamanya, artinya traktor yang dilengkapi dozer attachment dalam hal
ini perlengkapannya attachment adalah blade. Sebenarnya, bulldozer adalah nama
jenis dari dozer, selain mendorong lurus ke depan, juga memungkinkan untuk
mendorong ke samping dengan sudut 250 terhadap kedudukan lurus.
d. Pusher Loading
Membantu Power Scrapper konvensional (standar) dalam mengisi muatan.
Bantuan Bulldoser itu diperlukan untuk menambah tenaga agar diperoleh
kecepatan pengisian yang lebih tinggi.
e. Menyebarkan Material
Menyebarkan tanah ke tempat-tempat tertentu denganketebalan yang
dikehendaki; misalnya material yang ditumpuk disuatu tempat oleh truck atau alat
angkut lainnya.
f. Penimbunan Kembali
Pekerjaan penimbunan kembali terhadap bekas lubang-lubang galian
seperti menutup kembali gorong-gorong di bawah tanah, penimbunan lubang
pondasi atau tiang penyangga bangunan besar (jembatan, menara beton, dan lain-
lain), dan menutup kembali pipa minyak, pipa gas alam, atau pipa air minum bila
sudah terpasang.
h. Ditching
Kegiatan menggali saluran/ selokan/ kanal yang penampangnya berbentuk
U atau V.
i. Menarik
Pekerjaan untuk menarik benda-benda berat atau peralatan mekanis yang
sedang rusak, agar dapat dipindahkan ke tempat yang diinginkan.
j. Memuat
Memuat menggunakan Bulldoser diperlukan pada kondisi-kondisi tertentu,
misalnya medan dengan topografi tertentu truck tak dapat langsung dikendarai
menuju lokasi. Bulldoser dapat digunakan untuk memuat truck tersebut.
excavator backhoe atau loader. Untuk membongkar muatan material bak dump
truck dapat terbuka dengan bantuan sistem hidrolik.
2.5 Compactor
2.5.1 Pengertian Compactor
Compactor digunakan untuk memadatkan tanah atau material sedemikian
hingga tercapai tingkat kepadatan yang diinginkan. Jenis rodanya biasanya terbuat
dari besi seluruhnya atau ditambahkan pemberat berupa air atau pasir. Ada juga
yang ditarik dengan alat penarik seperti bulldozer, atau bisa menggunakan mesin
penarik sendiri, yang berukuran kecil bisa menggunakan tangan dengan
mengendalikannya ke arah yang akan dipadatkan.
2) Tandem Roller
Jenis lain dari smooth steel roller adalah tandem rollers yang terdiri atas
berporos 2 (two axle) dan berporos 3 (three axle tandem rollers). Penggunaan dari
penggilas ini umumnya untuk mendapatkan permukaan yang agak halus, misalnya
pada penggilasan aspal beton dan lain-lain. Tandem roller ini memberikan
lintasan yang sama pada masing-masing rodanya, beratnya antara 8 - 14 ton,
penambahan berat yang diakibatkan oleh pengisian zat cair (ballasting) berkisar
antara 25% - 60% dari berat penggilas. Untuk mendapatkan penambahan
kepadatan pada pekerjaan penggilasan biasanya digunakan three axle tandem
roller. Sebaiknya tandem roller jangan digunakan untuk menggilas batu-batuan
yang keras dan tajam karena akan merusak roda-roda penggilasnya.
Vibration Roller
Versi lain dari tandem roller adalah vibration roller (penggilas getar).
vibration roller mempunyai efisiensi pemadatan yang sangat baik. Alat ini
memungkinkan digunakan secara luas dalarn tiap jenis pekerjaan pemadatan. Efek
yang diakibatkan oleh vibration roller adalah gaya dinarnis terhadap tanah.
Dalam proses pemadatan yang dilakukan dengan menggunakan vibration
roller, perlu diperhatikan faktor-faktor berikut :
frekuensi getaran
amplitudo getaran
gaya sentrifugal yang bekerja.
Segment Roller
Penggila ini disebut segment roller sebab roda-rodanya tersusun dari
lempengan-lempengan. Seperti halnya dengan mesh grid roller, segment roller
pun memberika efek “pemadatan dari bawah” walaupun masuknya roda ke dalam
tanah tidak begitu dalam. Keuntungan lain adalah kelebihan air yang terdapat
pada lapisan tanah dapat ditekan ke luar, sehingga yang tertinggal hanya cukup
untuk memberikan kepadatan maksimal.
cm. Selain sheep foot roller dengan tarikan (towed) juga terdapat sheep foot roller
yang bermesin yang dapat bergerak sendiri dengan kecepatan mencapai sekitar 32
km/jam. Untuk sheep foot roller yang ditarik, jika tenaga traktor penariknya
cukup besar, biasanya ditarik beberapa jauh, berjajar ke samping, satu garis atau
kombinasi keduanya. Ukuran sheep foot roller ini antara 3 - 5 ton , namun ada
juga yang 12 - 30 ton.
Gambar 2.28 Cara Kerja Compactor Pada Jalan Lurus dan Membelok
Keterangan :
1) Drum Roller
2) Frame
3) 3Head Lamp Right
4) Canopy
5) Engine
6) Wheel
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pembangunan yang pesat dan semakin berkembangnya teknologi
membuat pelaksanaan pekerjaan konstruksi harus dibantu dengan peralatan berat,
terlebih untuk pekerjaan berat yang tidak dapat ditangani oleh tenaga manusia.
Maka dari itu digunakanlah alat berat guna membantu pekerjaan konstruksi
tersebut.
Alat berat sering digunakan dalan pelaksanaan konstruksi, seperti
pembabatan atau penebasan (clearing), perintisan (pioneering), gali atau angkut
jarak pendek, pusher loading, menyebarkan material, penimbunan kembali,
trimming dan sloping, ditching, menarik (winching), memuat, bentuk
sudut/bilah/blade, mengangkut material, memadatkan jalan dan lain – lain.
Agar dalam penggunaan alat berat sesuai dengan kebutuhan, efisiensi
waktu dan tidak menimbulkan kerugian, maka kita harus mengetahui secara
mendalam hal-hal yang berhubungan dengan alat berat.
3.2 Saran
Semua pengetahuan mengenai alat berat tentunya akan sangat bermanfaat
untuk kita semua , terlebih jika sudah terjun di dunia kerja. Untuk itu semoga kita
dapat lebih memanfaatkan waktu yang ada untuk belajar dengan sebaik-baiknya.
DAFTAR PUSTAKA
https://komponenalat-berat.blogspot.co.id/2017/08/sistem-dan-cara-kerja-
excavator-hidrolik.html
https://www.scribd.com/document/359451832/Tugas-Makalah-Alat-Berat-
Excavator-Backhoe
https://www.scribd.com/doc/52629053/PTM-ALAT-BERAT
https://www.scribd.com/doc/128510020/Siti-Amalia-4110110022-Bulldozer-docx
https://www.scribd.com/doc/84397558/MAKALAH-ALAT-BERAT
https://www.scribd.com/doc/250680307/Makalah-Bulldozer
https://www.scribd.com/document/213938292/Bulldozer
https://www.scribd.com/doc/310694100/Makalah-PTM-Dump-truck
http://eprints.polsri.ac.id/265/3/BAB%202%20LA.pdf
http://eprints.polsri.ac.id/1672/3/BAB%20II.pdf
Sosrodarsono, Suyono. 1992. Alat Berat dan Penggunaannya. Jakarta: Yayasan
Badan Penerbit Departemen Pekerjaan Umum.
Siswanto, Budi Tri. 2008. Teknik Alat Berat Jilid 1 untuk SMK. Jakarta:
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jendral
Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan
Nasional.