KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat limpahan
Rahmat dan Karunia-nya sehingga makalah ini dapat kami selesaikan tepat pada waktunya.
Kami juga menghaturkan terima kasih kepada Ibu Rizka sebagai desen pengampu mata kulih
asuhan kebidanan kehamilan yang telah mmberikan kesempatan kepada kami untuk menyusun
makalah ini.
Makalah ini membahas mengenai Asuhan Kebidanan Kehamilan mengenai issue terkini
pada ibu hamil. Dengan penjelasan makalah ini , kita diharapkan dapat mengetahui rancangan
Harapan kami semoga makalah dapat memberikan kontribusi positif bagi mata
Kami mengucapkan terimakasih dan terbuka terhadap semua pihak yang melakukan koreksi dan
memberikan kritik dan saran yang membangun demi perbaikan makalah ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman Judul……………………………………………………………………………...
Kata Pengantar……………………………………………………………………………..
Daftar Isi…………………………………………………………………………………...
BAB I PENDAHULUAN
1.3 Tujuan………………………………………………………………………………….
2.1 Pengertian…………..………………………………………………………………….
3.1 Kesimpulan…………………………………………………………………………….
3.2 Saran…………………………………………………………………………………....
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Membicarakan kehamilan dan seluk beluknya selalu membuat penasaran. Selalu saja ada
yang menarik, unik dan indah didalamnya. Apalagi bila berkaitan dengan kearifan tradisi
budaya Nusantara. Dimana didalamnya terkandung nilai - nilai adat istiadat lokal yang
mempunyai kekayaan tradisional yang merupakan warisan leluhur turun - temurun. Banyak nilai
positif tertuang didalamnya. Dari sana pula kemajuan ilmu pengetahuan digali pada mulanya.
Mengenai berbagai pantangan, hubungan sebab- akibat antara makanan dan kondisi sehat-
sakit, kebiasaan dan ketidaktahuan, seringkali membawa dampak baik positif maupun negatif
Menjadi seorang bidan bukanlah hal yang mudah. Seorang bidan harus siap fisik maupun
mental, karena tugas seorang bidan sangatlah berat. Bidan yang siap mengabdi di kawasan
pedesaan mempunyai tantangan yang besar dalam mengubah pola kehidupan masyarakat yang
mempunyai dampak negatif tehadap kesehatan masyarakat. Tidak mudah mengubah pola pikir
ataupun sosial budaya masyarakat. Apalagi masalah proses persalinan yang umum masih banyak
Bagi seorang ibu hamil yang terjebak didalam lingkungan yang menganut budaya-budaya
tradisional dalam mayarakat psti akan penuh tanda tanya, harus mengikuti atau mengabaikannya
saja. Perlu penjelasan yang tepat mengenai budaya-budaya tradisonal dalam masyarakat
khususnya dalam dunia kehamilan. Karena jika hanya mengikuti budaya yang tidak ada dasar
alasan yang jelas, bisa membahayakan jiwa ibu dan anak. Karena itu makalah ini dibuat untuk
menjelasakan budaya-budaya masyarakat khususnya dalam dunia kehamilan dan bagaimana kita
harus menanggapinya.
1.3 Tujuan
Manfaat dari makalah ini adalah kita dapat mengetahui budaya seperti apa saja yang
berkembang dalam masyarakat berkenaan dengan masa kehamilan. Setelah mengetahuinya kita
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian
Perawatan kehamilan merupakan salah satu faktor yang amat perlu diperhatikan untuk
mencegah terjadinya komplikasi dan kematian ketika persalinan, disamping itu juga untuk
menjaga pertumbuhan dan kesehatan janin. Memahami perilaku perawatan kehamilan (ante natal
care) adalah penting untuk mengetahui dampak kesehatan bayi dan si ibu sendiri.
menganggap kehamilan sebagai hal yang biasa, alamiah dan kodrati. Mereka merasa tidak perlu
memeriksakan dirinya secara rutin ke bidan ataupun dokter. Masih banyaknya ibu-ibu yang
saat persalinan yang sering kali karena kasusnya sudah terlambat dapat membawa akibat fatal
yaitu kematian.
Hal ini kemungkinan disebabkan oleh rendahnya tingkat pendidikan dan kurangnya
permasalahan-permasalahan pada kehamilan dan persalinan dipengaruhi juga oleh faktor nikah
pada usia muda yang masih banyak dijumpai di daerah pedesaan. Disamping itu, dengan masih
adanya preferensi terhadap jenis kelamin anak khususnya pada beberapa suku, yang
menyebabkan istri mengalami kehamilan yang berturut-turut dalam jangka waktu yang relatif
Di Indonesia yang termasuk negara heterogen terdiri dari macam-macam etnik, macam-
suatu budaya pasti ada yang positif dan ada yang negatif. Kita tidak bisa menghindari budaya
tersebut karena kita hidup dalam masyarakat yang berbeda pemikiran antara individu satu
dengan yang lainnya untuk menjaga keharmonisan bermasyarakat kita tidak boleh menghindari
bahkan menghujat budaya yang berkambang itu. Dalam makalah ini kita akan lebih membahas
tentang budaya-budaya yang berkembang pada masa kehamilan. Kita kenali dahulu budaya-
Perilaku kesehatan merupakan salah satu faktor perantara pada derajat kesehatan. Perilaku
yang dimaksud adalah meliputi semua perilaku seseorang atau masyarakat yang dapat
mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat, angka kesakitan dan angka kematian. Perilaku
sakit (ilness behavior) adalah cara seseorang bereaksi terhadap gejala penyakit yang biasanya
dipengaruhi oleh pengetahuan, fasilitas, kesempatan, kebiasaan, kepercayaan, norma, nilai, dan
segala aturan (social law) dalam masyarakat atau yang biasa disebut dengan budaya. Beberapa
perilaku dan aspek sosial budaya yang mempengaruhi pelayanan kebidanan, diantaranya :
1. Health Believe
Contohnya di daerah Nusa Tenggara Barat ada tradisi pemberian nasi papah atau di Jawa dengan
2. Life Style
Gaya hidup yang berpengaruh terhadap kesehatan. Contohnya gaya hidup kawin cerai di
lombok atau gaya hidup perokok (yang juga termasuk bagian dari aspek sosial budaya).
Salah satu bentuk perilaku sosial budaya yang mempercayai apabila seseorang sakit tidak
perlu pelayanan kesehatan, akan tetapi cukup dengan membeli obat di warung atau mendatangi
dukun.
Upacara ini sudah semakin jarang ditemukan, apalagi bagi yang tinggal di kota besar.
Dalam upacara satu bulanan ini diperingati dengan membuat semacam bubur sum - sum. Bubur
ini terbuat dari bahan beras dan di tepung. Selanjutnya dimasak dengan air . Sebagai pelengkap
diberi kuah dua warna, yakni dari santan kelapa yang diberi sedikit garam dan satu lagi kuah
warna merah yang terbuat dari gula jawa atau gula aren. Hidangan ini sebagai pertanda awal
kehamilan. Biasanya dibagikan kepada tetangga kiri kanan dengan permohonan doa agar diberi
keluhan mual muntah, makanan lunak dengan kandungan manis dari gula asli akan memberi
asupan kalori dan mempermudah pencernaan terutama saat ibu hamil enggan menikmati
berbagai macam jenis makanan beraroma tajam. Bubur dari bahan katul yang diproses secara
tradisional sangat kaya akan vitamin B1 yang dibutuhkan ibu hamil. Makan bubur ini bersama
dengan para tetangga juga memberi dukungan psikologis bahwa semua orang terlibat
Pada saat peringatan usia hamil dua bulan, ibu hamil akan dibuatkan beberapa jenis sajian
yang lebih komplit. Yakni nasi tumpeng, urap - urap lengkap dari sayur mayur segar. Ada
beberapa aturan mengenai jenis sayuran yang dipilih dan jumlah macamnya setiap daerah
mempunyai ketentuan yang beda , yang pasti jumlahnya ganjil. Untuk pelengkap sajian juga
disediakan semacam jenang katul atau bubur dari katul beras, diatas jenang katul ini ditaburi
dengan parutan kelapa dan parutan gula aren. Kemudian dibuatkan juga campuran dari bahan
beras, santan dan gula merah yang dibungkus daun lalu dikukus. Lalu bubur berikutnya adalah
bubur merah putih yang terbuat dari bahan beras. Bubur warna merah terbuat dari beras yang
ditanak dengan gula merah, sedangkan bubur warna putih terbuat dari beras yang ditanak dengan
santan. Cara menghidangkan adalah bubur merah lebih dulu dituang di pring lalu diatasnya
Dalam pandangan kebidanan: Tumpeng ini merupakan salah satu cara penyajian makan
bersama yang menggugah selera dan sangat baik untuk membantu meningkatkan selera makan
ibu hamil, tumpeng juga memberi sebuah perlambang adanya dukungan para sanak keluarga dan
tetangga untuk bersama sama mengadakan doa syukuran bagi ibu hamil. Sedangkan sayur mayur
segar terutama berwarna hijau sangat baik bagi ibu hamil trimester pertama karena dalam sayur
mayur hijau terkandung asam folat alami yang berguna mencegah kecacatan pada janin.
Keberadaan bubur beras yang manis sangat baik pula bagi ibu hamil yang menginginkan
kudapan atau makanan selingan sebagai pembuka sebelum menyantap menu lain. Biasanya pada
kehamilan awal asam lambung meningkat dan bubur tersebut menjadi hidangan pembuka yang
baik.
Upacara tiga bulanan sudah agak sulit ditemukan di kota besar. Dalam upacara Madeking
ini dihidangkan aneka jenis makanan yang berupa ketupat lalu nasi gurih, kali ini nasi berwarna
kuning dengan mencampur air kunyit saat menanak nasi dan di beri garam sedikit dan santan
sebelum dikukus. Untuk lauk pauk sudah lebih lengkap dan bervariasi, ada sambal goreng ati
Dalam pandangan Kebidanan: Nasi gurih dan ketupat sebagai hidangan ibu hamil adalah
salah satu cara kreatif untuk membangkitkan selera makan ibu hamil agar terpenuhi kebutuhan
kalori. Kebutuhan protein sudah mulai diberikan seiring adanya peningkatan selera makan
menjelang kehamilan 4 bulan. Dengan menghidangkan aneka macam daging dan cara
pengolahannya. Protein sangat dibutuhkan ibu hamil untuk pembentukan organ tubuh bayi .
Upacara Madeking ini juga diadakan sebagai wujud permohonan keselamatan bagi janin dalam
Pada masa kehamilan ini dilakukan upacara selamatan dengan kudapan khasnya yakni
ketan aneka warna dengan ditaburi enten - enten yang terbuat dari bahan kelapa parut di beri
gula. Sebagai hidangan yang dibagikan untuk tetangga adalah urap - urap terbuat dari sayur
mayur hijau. Hidangan urap urap ini lengkap dengan nasi dan diletakkan dalam takir atau daun
pisang yang dibentuk seperti mangkuk dengan jepit lidi. Hantaran hidangan ada yang diberikan
dengan alas tampah/ tambir kecil dari anyaman bambu atau bisa pula dengan cobek tanah liat.
Pelengkapnya adalah rujak 7 jenis buah.Upacara lima bulanan sulit ditemukan saat ini.
dukungan psikologis dan spiritual yang baik bagi ibu hamil. Dimana pada usia kehamilan 20
minggu janin sudah makin lincah bergerak, Jantung berdetak dengan baik, dan organ tubuh bayi
terbentuk. Kebutuhan akan zat makanan bergisi dan kalori juga tetap mendapat perhatian
istimewa. Kehadiran sanak keluarga yang mengunjungi ibu hamil saat upacara ini membantu
mengurangi kecemasan, kesempatan saling berbagi pengalaman melewati masa masa kehamilan
tiga bulan pertama yang sangat rawan. Upacara ini merupakan ungkapan syukur atas terlaluinya
trimester pertama kehamilan dan mohon keselamatan untuk proses kehamilan berikutnya.
Dalam upacara ini dibuatkan kudapan khas yakni apem kocor terbuat dari tepung beras dan
diberu kuah air gula aren. Untuk tradisi enam bulan ini juga jarang dilakukan. Namun demikian
Berikutnya adalah upacara 7 bulanan, upacara inilah yang masih sering kita jumpai di
masyarakat kita. Hidangan khas yang paling dinantikan para tamu adalah rujak dan dawet atau
cendol beras. Menurut tradisi bila rasa dawet dan rujaknya sedap berarti anaknya perempuan dan
bila saat upacara membelah kelapa muda air kelapa muncrat tinggi berarti anak dalam
kandungan perempuan. Menarik sekali bukan. Hidangan pelengkap lain adalah polo pendem
yakni umbi umbian dan bisa juga kacang tanah yang direbus, urap urap , nasi megono dan
tumpeng 7 buah kecil kecil, bubur beras merah putih, yang putih di makan suami, yang merah
dimakan istri, urap – urap sayuran hijau 7 jenis, pisang raja, ampyang dan bola ketan kukus
diwarna merah,kuning,hijau ,putih dan coklat. Telur 7 butir. Kudapan berupa jajan pasar
melengkapi hidangan.
Pandangan Kebidanan : Upacara 7 bulanan ini hanya dilakukan pada kehamilan pertama
kali dan merupakan dukungan bagi ibu hamil dimana dalam masa kehamilan trimester tiga, ibu
hamil mengalami perubahan bentuk tubuh, biasanya bertambah gemuk dan merasa tidak cantik.
Namun tradisi masyarakat justru mengangkat rasa percaya diri dan memperbaiki body image
seorang ibu hamil agar tampak begitu mempesona dalam upacara siraman dan mandi bunga. Ibu
hamil didandani dengan roncean bunga melati dan ganti jarik 7 kali. Sedangkan untuk hidangan
makanan yang diadakan merupakan suatu sajian yang semakin komplit berbagai protein nabati
dan hewani, berbagai sumber jenis zat kalori disertakan. Dengan harapan bahwa ibu hamil
senantiasa selamat dan terjaga baik kondisi kesehatannya diiringi doa doa para sanak keluaraga
dan tetangga.
Pada upacara ini, dihidangkan simbol bulus angrem ( kura kura sedang mengerami telur ).
Uniknya hidangan terbuat dari klepon yakni adonan tepung ketan diwarnai pandan hijau dan
diberi gula parut didalamnya. Setelah matang klepon disusun dalam piring lalu diartasnya di
Pandangan Kebidanan : Dalam penyajian kudapan ini memberi makna simbolik dan
dukungan mental bagi ibu hamil dimana ia harus hati – hati menjaga kehamilan yang memasuki
trimester ke tiga. Seperti perilaku positif seekor kura kura yang setia mengerami telur – telur
bakal anak anaknya. Kehamilan merupakan anugerah sekaligus menuntut tanggungjawab
8 8. Upacara 9 Bulanan
Dalam upacara ini diadakan doa untuk mohon keselamatan dan kelancaran persalinan,
dimana hidangan yang dibuat dinamakan bubur procot. Bahan terbuat dari tepung beras, gula
merah dan sanatan, ditanak,Setelah matang dituang dalam takir daun pisang lalu diberi pisang
kupas yang utuh ditengahnya.Dalam Pandangan kebidanan: Semua yang dilakukan dalam
simbolik sajian ini ini erat kaitannya dengan dukungan mental bagi ibu yang akan bersalin.
Menanamkan sugesti diri yang positif. Tak lupa disertai doa dari sanak keluarga dan para
tetangga. Harapan bahwa menjelang proses persalinan tak kurang suatu apapun, ibu hamil
melaluinya dengan tenang dan bahagia. Melahirkan dengan lancar tanpa penyulit.
Permasalahan lain yang cukup besar pengaruhnya pada kehamilan adalah masalah gizi. Hal
beberapa makanan. Sementara, kegiatan mereka sehari-hari tidak berkurang ditambah lagi
oleh wanita hamil tentunya akan berdampak negatif terhadap kesehatan ibu dan janin. Tidak
heran kalau anemia dan kurang gizi pada wanita hamil cukup tinggi terutama di daerah pedesaan.
Di Jawa Tengah, ada kepercayaan bahwa ibu hamil pantang makan telur karena akan
mempersulit persalinan dan pantang makan daging karena akan menyebabkan perdarahan yang
banyak. Sementara di salah satu daerah di Jawa Barat, ibu yang kehamilannya memasuki 8-9
bulan sengaja harus mengurangi makannya agar bayi yang dikandungnya kecil dan mudah
dilahirkan. Di masyarakat Betawi berlaku pantangan makan ikan asin, ikan laut, udang dan
kepiting karena dapat menyebabkan ASI menjadi asin. Dan memang, selain ibunya kurang gizi,
berat badan bayi yang dilahirkan juga rendah. Tentunya hal ini sangat merugikan dan
Budaya tidak bisa dipisahkan dengan mitos. Mitos sangat berpengaruh bagi kehidupan
masyarakat. Ada masyarakat yang mempercayai mitos tersebut, ada juga masyarakat yang tidak
mempercayainya merasa untung. Tetapi jika mitos tersebut belum terbukti kebenarannya, maka
Di bawah ini adalah beberapa contoh mitos yang sering kita dengar, yaitu :
Mitos: Tidak boleh memotong atau menjahit baju selama kehamilan atau anak akan lahir dengan
bibir sumbing.
Fakta: Bibir sumbing biasanya karena pengaruh obat-obatan yang diminum ibu saat hamil, efek
radiasi atau factor genetic. Oleh karenanya x-ray tidak dilakukan selama kehamilan kecuali atas
indikasi tertentu.
2 2. Minuman dari kacang kedeai (susu kacang) akan membuat kulit bayi bewarna putih.
Mitos: Minum susu kacang atau makanan dari kacang kedelai akan membuat bayi berkulit putih.
Fakta: warna kulit seseorang dipengaruhi oleh factor genetic ayah – ibunya, bukan dari susu
kedelai.
3 3. Jeruk akan meningkatkan lendir pada bayi dan resiko kuning pada bayi baru lahir.
Mitos: Jangan makan jeruk terlalu sering akan meningkatkan lendir pada paru bayi dan resiko
Mitos: Sering minum es saat hamil menyebabkan bayi besar dan akan sulit lahir.
Fakta: Bayi besar biasanya berhubungan dengan ibu hamil yang mempunyai penyakit kencing
manis. Jadi mungkin es ini diminum oleh ibu hamil yang memang dengan riwayat penyakit
kencing manis. Jadi bukan minum es lalu menyebabkan bayi besar karena air es akan
5 5. Makanan pedas akan menyebabkan bayi lahir dengan bercak kulit kemerahan atau berkulit
lebih gelap.
Mitos: Makan makanan pedas saat hamil akan menyebabkan bayi lahir dengan bercak kulit
Fakta: Sekali lagi warna kulit seseorang tidak ditentukan oleh makanan pedas, tapi factor
genetic dari orang tuanya. Dan faktanya bahwa makan makanan pedas saat hamil, membuat rasa
tak enak diperut apalagi bila anda sedang mual, jadi bukan karena menyebabkan bercak
Mitos: Bentuk wajah anda selama hamil menandakan jenis kelamin bayi anda.
Fakta: Setiap wanita akan mengalami kenaikan berat badan selama hakil, begitupun mereka
akan mengalami perubahan kondisi kulit yang berbeda-beda, dan tidak ada hubungannya dengan
Mitos: Ibu hamil dan suaminya dilarang membunuh binatang. Sebab dipercaya bisa
maupun ibu, penyakit keturunan dan pengaruh radiasi. Sedangkan gugurnya janin paling banyak
disebabkan karena penyakit, gerakan berlebihan yang dilakukan oleh ibu (misal benturan) dan
karena faktor psikologis (misalnya shock, stress, pingsan). Tapi yang perlu diingat membunuh
Mitos: Ibu hamil tidak boleh makan pisang yang dempet, nanti anaknya jadi kembar siam.
Fakta:Secara medis-biologis, lahirnya anak kembar siam tidak dipengaruhi oleh makan pisang
dempet yang dimakan oleh ibu hamil. Kembar siam disebabkan karena adanya pembelahan dua
Mitos: Dilarang makan nanas karena nanas dipercaya dapat menyebabkan janin dalam
kandungan gugur.
Fakta: Secara medis-biologis, getah nanas mudah mengandung senyawa yang dapat melunakkan
daging. Tetapi buah nanas yang sudah tua atau disimpan lama akan semakin berkurang kadar
getahnya, demikian juga dengan nanas olahan. Yang pasti nanas mengandung vitamin C dengan
Mitos: Membawa gunting kecil atau pisau atau benda tajam lainnya di kantung baju si ibu agar
Fakta: Hal ini justru lebih membahayakan apabila benda tajam itu melukai si ibu.
Sebenarnya masih banyak sekali budaya dari tiap-tiap provinsi di Indonesia, bnyak pula
mitos-mitosnya namun kami hanya mengambil yang biasa muncul saja. Yang biasa didengar di
masyarakat kita berikan penjelasn secara fakta mengenai mitos tersebut supaya dapat mengambil
Meski tak selamanya mitos yang berkembang karena budaya di masyarakat benar, tak ada
salahnya kita menikmati mitos-mitos tersebut, selama hal tersebut tidak mengganggu mental
serta kondisi janin. Jadikan mitos-mitos tersebut sebagai sesuatu yang menyenangkan, namun
balikan segala sesutu tentang kondisi medis kehamilan pada ahlinya, semua bertujuan positif
kepada keluarga jika kita menanggapinya dengan benar dengan akal yang rasional. Yang paling
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sebenarnya masih banyak beberapa upacara yang berkaitan dengan penyulit menjelang
persalinan, namun demikian pada intinya sama adalah memberi dukungan positif bagi seorang
ibu yang sedang hamil. Dalam praktek tradisional, memang ada banyak hal yang tak jarang
dikaitkan dengan mitos – mitos dan sedikit berbau tahayul. Namun demikian kita tidak perlu
menyikapinya dengan antipati. Petiklah hal-hal positif yang tentu saja tidak merugikan bagi ibu
hamil. Hal penting adalah jangan sampai kita lambat laun melupakan warisan kekayaan tradisi
asli nusantara kita terutama di Indonesia ini. Kamiyakin kekayaan tradisi dari Sabang hingga
Merauke juga banyak yang menarik untuk dibagikan dan kita pelajari. Siapa lagi yang akan
mengakui kekayaan tradisi dan budaya tersebut jika bukan kita. Jangan lupa tetap periksa teratur
selama kehamilan baik pada dokter kandungan, bidan maupun tenaga kesehatan agar mendapat
bimbingan yang benar dalam menjaga kesehatan selama hamil. Tak lupa selama kehamilan lebih
mendekatkan diri pada Tuhan, mohon keselamatan melalui doa sesuai agama dan kepercayaan
3.2 Saran
1. Bagi ibu hamil dan bersalin, sebaiknya berkonsultasi ke bidan atau tenaga kesehatan sebelum
melakukan adat/budaya masyarakat yang dirasa tidak sesuai atau agak membahayakan bagi
kondisinya.
2. Budaya yang ada harus dilihat apakah baik atau tidak untuk kesehatan ibu hamil dan bersalin.
Jika kita lihat dari akal berdasarkan ilmu yang kita dapat budaya tersebut tidak baik, maka tidak
DAFTAR PUSTAKA
AtmawatiYuris.2012.Budaya-Da-Mitos-Yang-Selalu-Dihubungkan-Seputar- Kehamilan -
Perawatan Anak.