Anda di halaman 1dari 16

Makalah Tentang Budaya dan Mitos Selama Kehamilan di Masyarakat

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat limpahan

Rahmat dan Karunia-nya sehingga makalah ini dapat kami selesaikan tepat pada waktunya.

Kami juga menghaturkan terima kasih kepada Ibu Rizka sebagai desen pengampu mata kulih

asuhan kebidanan kehamilan yang telah mmberikan kesempatan kepada kami untuk menyusun

makalah ini.

Makalah ini membahas mengenai Asuhan Kebidanan Kehamilan mengenai issue terkini

pada ibu hamil. Dengan penjelasan makalah ini , kita diharapkan dapat mengetahui rancangan

asuhan kebidanan pada ibu hamil.

Harapan kami semoga makalah dapat memberikan kontribusi positif bagi mata

kuliah Asuhan Kebidanan Kehamilan di lingkungan Universitas Respati Yogyakarta.

Kami mengucapkan terimakasih dan terbuka terhadap semua pihak yang melakukan koreksi dan

memberikan kritik dan saran yang membangun demi perbaikan makalah ini.

Yogyakarta, Maret 2014

Penyusun
DAFTAR ISI

Halaman Judul……………………………………………………………………………...

Kata Pengantar……………………………………………………………………………..

Daftar Isi…………………………………………………………………………………...

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang………………………………………………………………………...

1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………………………..

1.3 Tujuan………………………………………………………………………………….

1.4 Manfaat Studi Kasus…………………………………………………………………...

BAB II LATAR BELAKANG

2.1 Pengertian…………..………………………………………………………………….

2.2 Budaya-budaya yang ada dilingkungan masyararakat Indonesia ………………………. ..

2.3 Mitos-mitos selama kehamilan……………………………………………………..…...

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan…………………………………………………………………………….

3.2 Saran…………………………………………………………………………………....

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Membicarakan kehamilan dan seluk beluknya selalu membuat penasaran. Selalu saja ada

yang menarik, unik dan indah didalamnya. Apalagi bila berkaitan dengan kearifan tradisi

budaya Nusantara. Dimana didalamnya terkandung nilai - nilai adat istiadat lokal yang

mempunyai kekayaan tradisional yang merupakan warisan leluhur turun - temurun. Banyak nilai

positif tertuang didalamnya. Dari sana pula kemajuan ilmu pengetahuan digali pada mulanya.

Mengenai berbagai pantangan, hubungan sebab- akibat antara makanan dan kondisi sehat-

sakit, kebiasaan dan ketidaktahuan, seringkali membawa dampak baik positif maupun negatif

terhadap kesehatan ibu dan anak.

Menjadi seorang bidan bukanlah hal yang mudah. Seorang bidan harus siap fisik maupun

mental, karena tugas seorang bidan sangatlah berat. Bidan yang siap mengabdi di kawasan

pedesaan mempunyai tantangan yang besar dalam mengubah pola kehidupan masyarakat yang

mempunyai dampak negatif tehadap kesehatan masyarakat. Tidak mudah mengubah pola pikir

ataupun sosial budaya masyarakat. Apalagi masalah proses persalinan yang umum masih banyak

menggunakan dukun beranak.

Bagi seorang ibu hamil yang terjebak didalam lingkungan yang menganut budaya-budaya

tradisional dalam mayarakat psti akan penuh tanda tanya, harus mengikuti atau mengabaikannya

saja. Perlu penjelasan yang tepat mengenai budaya-budaya tradisonal dalam masyarakat

khususnya dalam dunia kehamilan. Karena jika hanya mengikuti budaya yang tidak ada dasar

alasan yang jelas, bisa membahayakan jiwa ibu dan anak. Karena itu makalah ini dibuat untuk

menjelasakan budaya-budaya masyarakat khususnya dalam dunia kehamilan dan bagaimana kita

harus menanggapinya.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa saja perilaku sosial budaya yang berpengaruh pada pelayanan kebidanan

komunitas pada ibu hamil dan ibu bersalin?

2. Bagaimana peran bidan dalam kondisi tersebut?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui perilaku sosial budaya yang berpengaruh pada

pelayanan kebidanan komunitas pada ibu hamil dan ibu bersalin.

2. Untuk memahami peran bidan bila ditemukan kondisi-kondisi tersebut.

3. Untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Asuhan Kebidanan Kehamilan.

1.4 Manfaat Studi Kasus

Manfaat dari makalah ini adalah kita dapat mengetahui budaya seperti apa saja yang

berkembang dalam masyarakat berkenaan dengan masa kehamilan. Setelah mengetahuinya kita

dapat merenungkan dan mengambil tindakan dalam menanggapi budaya tersebut.

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian

Perawatan kehamilan merupakan salah satu faktor yang amat perlu diperhatikan untuk

mencegah terjadinya komplikasi dan kematian ketika persalinan, disamping itu juga untuk

menjaga pertumbuhan dan kesehatan janin. Memahami perilaku perawatan kehamilan (ante natal

care) adalah penting untuk mengetahui dampak kesehatan bayi dan si ibu sendiri.

Fakta di berbagai kalangan masyarakat di Indonesia, masih banyak ibu-ibu yang

menganggap kehamilan sebagai hal yang biasa, alamiah dan kodrati. Mereka merasa tidak perlu

memeriksakan dirinya secara rutin ke bidan ataupun dokter. Masih banyaknya ibu-ibu yang

kurang menyadari pentingnya pemeriksaan kehamilan ke bidan menyebabkan tidak terdeteksinya


faktor-faktor resiko tinggi yang mungkin dialami oleh mereka. Resiko ini baru diketahui pada

saat persalinan yang sering kali karena kasusnya sudah terlambat dapat membawa akibat fatal

yaitu kematian.

Hal ini kemungkinan disebabkan oleh rendahnya tingkat pendidikan dan kurangnya

informasi. Selain dari kurangnya pengetahuan akan pentingnya perawatan kehamilan,

permasalahan-permasalahan pada kehamilan dan persalinan dipengaruhi juga oleh faktor nikah

pada usia muda yang masih banyak dijumpai di daerah pedesaan. Disamping itu, dengan masih

adanya preferensi terhadap jenis kelamin anak khususnya pada beberapa suku, yang

menyebabkan istri mengalami kehamilan yang berturut-turut dalam jangka waktu yang relatif

pendek, menyebabkan ibu mempunyai resiko tinggi saat melahirkan.

Di Indonesia yang termasuk negara heterogen terdiri dari macam-macam etnik, macam-

macam suku, termasuk macam-macam budaya yang dilestarikan ditempatnya masing-masing,

suatu budaya pasti ada yang positif dan ada yang negatif. Kita tidak bisa menghindari budaya

tersebut karena kita hidup dalam masyarakat yang berbeda pemikiran antara individu satu

dengan yang lainnya untuk menjaga keharmonisan bermasyarakat kita tidak boleh menghindari

bahkan menghujat budaya yang berkambang itu. Dalam makalah ini kita akan lebih membahas

tentang budaya-budaya yang berkembang pada masa kehamilan. Kita kenali dahulu budaya-

budaya seperti apa yang sering muncul dimasyarakat.

Perilaku kesehatan merupakan salah satu faktor perantara pada derajat kesehatan. Perilaku

yang dimaksud adalah meliputi semua perilaku seseorang atau masyarakat yang dapat

mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat, angka kesakitan dan angka kematian. Perilaku

sakit (ilness behavior) adalah cara seseorang bereaksi terhadap gejala penyakit yang biasanya

dipengaruhi oleh pengetahuan, fasilitas, kesempatan, kebiasaan, kepercayaan, norma, nilai, dan
segala aturan (social law) dalam masyarakat atau yang biasa disebut dengan budaya. Beberapa

perilaku dan aspek sosial budaya yang mempengaruhi pelayanan kebidanan, diantaranya :

1. Health Believe

Tradisi-tradisi yang diberlakukan secara turun-temurun dalam pemberian makanan bayi.

Contohnya di daerah Nusa Tenggara Barat ada tradisi pemberian nasi papah atau di Jawa dengan

tradisi nasi pisang.

2. Life Style

Gaya hidup yang berpengaruh terhadap kesehatan. Contohnya gaya hidup kawin cerai di

lombok atau gaya hidup perokok (yang juga termasuk bagian dari aspek sosial budaya).

3. Health Seeking Behavior

Salah satu bentuk perilaku sosial budaya yang mempercayai apabila seseorang sakit tidak

perlu pelayanan kesehatan, akan tetapi cukup dengan membeli obat di warung atau mendatangi

dukun.

2 2.2 Budaya-Budaya Kepercayaan Yang di Lakukan di Masyarakat Indonesia

1 1. Upacara satu bulanan

Upacara ini sudah semakin jarang ditemukan, apalagi bagi yang tinggal di kota besar.

Dalam upacara satu bulanan ini diperingati dengan membuat semacam bubur sum - sum. Bubur

ini terbuat dari bahan beras dan di tepung. Selanjutnya dimasak dengan air . Sebagai pelengkap

diberi kuah dua warna, yakni dari santan kelapa yang diberi sedikit garam dan satu lagi kuah

warna merah yang terbuat dari gula jawa atau gula aren. Hidangan ini sebagai pertanda awal

kehamilan. Biasanya dibagikan kepada tetangga kiri kanan dengan permohonan doa agar diberi

kemudahan dan kelancaran dalam memulai kehamilan.


Dari pandangan kebidanan: Bubur ini sangat baik untuk ibu hamil awal, terlebih bila ada

keluhan mual muntah, makanan lunak dengan kandungan manis dari gula asli akan memberi

asupan kalori dan mempermudah pencernaan terutama saat ibu hamil enggan menikmati

berbagai macam jenis makanan beraroma tajam. Bubur dari bahan katul yang diproses secara

tradisional sangat kaya akan vitamin B1 yang dibutuhkan ibu hamil. Makan bubur ini bersama

dengan para tetangga juga memberi dukungan psikologis bahwa semua orang terlibat

memperhatikan dan terlebih dukungan spiritual.

2 2. Upacara dua bulanan

Pada saat peringatan usia hamil dua bulan, ibu hamil akan dibuatkan beberapa jenis sajian

yang lebih komplit. Yakni nasi tumpeng, urap - urap lengkap dari sayur mayur segar. Ada

beberapa aturan mengenai jenis sayuran yang dipilih dan jumlah macamnya setiap daerah

mempunyai ketentuan yang beda , yang pasti jumlahnya ganjil. Untuk pelengkap sajian juga

disediakan semacam jenang katul atau bubur dari katul beras, diatas jenang katul ini ditaburi

dengan parutan kelapa dan parutan gula aren. Kemudian dibuatkan juga campuran dari bahan

beras, santan dan gula merah yang dibungkus daun lalu dikukus. Lalu bubur berikutnya adalah

bubur merah putih yang terbuat dari bahan beras. Bubur warna merah terbuat dari beras yang

ditanak dengan gula merah, sedangkan bubur warna putih terbuat dari beras yang ditanak dengan

santan. Cara menghidangkan adalah bubur merah lebih dulu dituang di pring lalu diatasnya

dituang sedikit bubur putih.

Dalam pandangan kebidanan: Tumpeng ini merupakan salah satu cara penyajian makan

bersama yang menggugah selera dan sangat baik untuk membantu meningkatkan selera makan

ibu hamil, tumpeng juga memberi sebuah perlambang adanya dukungan para sanak keluarga dan

tetangga untuk bersama sama mengadakan doa syukuran bagi ibu hamil. Sedangkan sayur mayur
segar terutama berwarna hijau sangat baik bagi ibu hamil trimester pertama karena dalam sayur

mayur hijau terkandung asam folat alami yang berguna mencegah kecacatan pada janin.

Keberadaan bubur beras yang manis sangat baik pula bagi ibu hamil yang menginginkan

kudapan atau makanan selingan sebagai pembuka sebelum menyantap menu lain. Biasanya pada

kehamilan awal asam lambung meningkat dan bubur tersebut menjadi hidangan pembuka yang

baik.

3 3.Upacara tiga bulanan atau Madeking

Upacara tiga bulanan sudah agak sulit ditemukan di kota besar. Dalam upacara Madeking

ini dihidangkan aneka jenis makanan yang berupa ketupat lalu nasi gurih, kali ini nasi berwarna

kuning dengan mencampur air kunyit saat menanak nasi dan di beri garam sedikit dan santan

sebelum dikukus. Untuk lauk pauk sudah lebih lengkap dan bervariasi, ada sambal goreng ati

rempela, daging sapi dan sebagai kudapan dibuatkan kue apem.

Dalam pandangan Kebidanan: Nasi gurih dan ketupat sebagai hidangan ibu hamil adalah

salah satu cara kreatif untuk membangkitkan selera makan ibu hamil agar terpenuhi kebutuhan

kalori. Kebutuhan protein sudah mulai diberikan seiring adanya peningkatan selera makan

menjelang kehamilan 4 bulan. Dengan menghidangkan aneka macam daging dan cara

pengolahannya. Protein sangat dibutuhkan ibu hamil untuk pembentukan organ tubuh bayi .

Upacara Madeking ini juga diadakan sebagai wujud permohonan keselamatan bagi janin dalam

Kandungan. Selamatan berupa doa - doa sesuai agama masing - masing.

4 4. Kehamilan lima bulanan

Pada masa kehamilan ini dilakukan upacara selamatan dengan kudapan khasnya yakni

ketan aneka warna dengan ditaburi enten - enten yang terbuat dari bahan kelapa parut di beri

gula. Sebagai hidangan yang dibagikan untuk tetangga adalah urap - urap terbuat dari sayur
mayur hijau. Hidangan urap urap ini lengkap dengan nasi dan diletakkan dalam takir atau daun

pisang yang dibentuk seperti mangkuk dengan jepit lidi. Hantaran hidangan ada yang diberikan

dengan alas tampah/ tambir kecil dari anyaman bambu atau bisa pula dengan cobek tanah liat.

Pelengkapnya adalah rujak 7 jenis buah.Upacara lima bulanan sulit ditemukan saat ini.

Dalam Pandangan kebidanan : Upacara untuk kehamilan 5 bulanan ini merupakan

dukungan psikologis dan spiritual yang baik bagi ibu hamil. Dimana pada usia kehamilan 20

minggu janin sudah makin lincah bergerak, Jantung berdetak dengan baik, dan organ tubuh bayi

terbentuk. Kebutuhan akan zat makanan bergisi dan kalori juga tetap mendapat perhatian

istimewa. Kehadiran sanak keluarga yang mengunjungi ibu hamil saat upacara ini membantu

mengurangi kecemasan, kesempatan saling berbagi pengalaman melewati masa masa kehamilan

tiga bulan pertama yang sangat rawan. Upacara ini merupakan ungkapan syukur atas terlaluinya

trimester pertama kehamilan dan mohon keselamatan untuk proses kehamilan berikutnya.

5 6. Upacara enam bulanan

Dalam upacara ini dibuatkan kudapan khas yakni apem kocor terbuat dari tepung beras dan

diberu kuah air gula aren. Untuk tradisi enam bulan ini juga jarang dilakukan. Namun demikian

perlu kita tetap tahu.

6. Upacara 7 bulanan, atau biasa dikenal dengan tingkeban dan Mitoni

Berikutnya adalah upacara 7 bulanan, upacara inilah yang masih sering kita jumpai di

masyarakat kita. Hidangan khas yang paling dinantikan para tamu adalah rujak dan dawet atau

cendol beras. Menurut tradisi bila rasa dawet dan rujaknya sedap berarti anaknya perempuan dan

bila saat upacara membelah kelapa muda air kelapa muncrat tinggi berarti anak dalam

kandungan perempuan. Menarik sekali bukan. Hidangan pelengkap lain adalah polo pendem

yakni umbi umbian dan bisa juga kacang tanah yang direbus, urap urap , nasi megono dan
tumpeng 7 buah kecil kecil, bubur beras merah putih, yang putih di makan suami, yang merah

dimakan istri, urap – urap sayuran hijau 7 jenis, pisang raja, ampyang dan bola ketan kukus

diwarna merah,kuning,hijau ,putih dan coklat. Telur 7 butir. Kudapan berupa jajan pasar

melengkapi hidangan.

Pandangan Kebidanan : Upacara 7 bulanan ini hanya dilakukan pada kehamilan pertama

kali dan merupakan dukungan bagi ibu hamil dimana dalam masa kehamilan trimester tiga, ibu

hamil mengalami perubahan bentuk tubuh, biasanya bertambah gemuk dan merasa tidak cantik.

Namun tradisi masyarakat justru mengangkat rasa percaya diri dan memperbaiki body image

seorang ibu hamil agar tampak begitu mempesona dalam upacara siraman dan mandi bunga. Ibu

hamil didandani dengan roncean bunga melati dan ganti jarik 7 kali. Sedangkan untuk hidangan

makanan yang diadakan merupakan suatu sajian yang semakin komplit berbagai protein nabati

dan hewani, berbagai sumber jenis zat kalori disertakan. Dengan harapan bahwa ibu hamil

senantiasa selamat dan terjaga baik kondisi kesehatannya diiringi doa doa para sanak keluaraga

dan tetangga.

7 7.Upacara delapan bulanan

Pada upacara ini, dihidangkan simbol bulus angrem ( kura kura sedang mengerami telur ).

Uniknya hidangan terbuat dari klepon yakni adonan tepung ketan diwarnai pandan hijau dan

diberi gula parut didalamnya. Setelah matang klepon disusun dalam piring lalu diartasnya di

telungkupkan kue serabi.

Pandangan Kebidanan : Dalam penyajian kudapan ini memberi makna simbolik dan

dukungan mental bagi ibu hamil dimana ia harus hati – hati menjaga kehamilan yang memasuki

trimester ke tiga. Seperti perilaku positif seekor kura kura yang setia mengerami telur – telur
bakal anak anaknya. Kehamilan merupakan anugerah sekaligus menuntut tanggungjawab

seorang calon ibu agar menjaga janin dalam kandungannya.

8 8. Upacara 9 Bulanan

Dalam upacara ini diadakan doa untuk mohon keselamatan dan kelancaran persalinan,

dimana hidangan yang dibuat dinamakan bubur procot. Bahan terbuat dari tepung beras, gula

merah dan sanatan, ditanak,Setelah matang dituang dalam takir daun pisang lalu diberi pisang

kupas yang utuh ditengahnya.Dalam Pandangan kebidanan: Semua yang dilakukan dalam

simbolik sajian ini ini erat kaitannya dengan dukungan mental bagi ibu yang akan bersalin.

Menanamkan sugesti diri yang positif. Tak lupa disertai doa dari sanak keluarga dan para

tetangga. Harapan bahwa menjelang proses persalinan tak kurang suatu apapun, ibu hamil

melaluinya dengan tenang dan bahagia. Melahirkan dengan lancar tanpa penyulit.

Permasalahan lain yang cukup besar pengaruhnya pada kehamilan adalah masalah gizi. Hal

ini disebabkan karena adanya kepercayaan-kepercayaan dan pantangan-pantangan terhadap

beberapa makanan. Sementara, kegiatan mereka sehari-hari tidak berkurang ditambah lagi

dengan pantangan-pantangan terhadap beberapa makanan yang sebenrnya sangat dibutuhkan

oleh wanita hamil tentunya akan berdampak negatif terhadap kesehatan ibu dan janin. Tidak

heran kalau anemia dan kurang gizi pada wanita hamil cukup tinggi terutama di daerah pedesaan.

Di Jawa Tengah, ada kepercayaan bahwa ibu hamil pantang makan telur karena akan

mempersulit persalinan dan pantang makan daging karena akan menyebabkan perdarahan yang

banyak. Sementara di salah satu daerah di Jawa Barat, ibu yang kehamilannya memasuki 8-9

bulan sengaja harus mengurangi makannya agar bayi yang dikandungnya kecil dan mudah

dilahirkan. Di masyarakat Betawi berlaku pantangan makan ikan asin, ikan laut, udang dan

kepiting karena dapat menyebabkan ASI menjadi asin. Dan memang, selain ibunya kurang gizi,
berat badan bayi yang dilahirkan juga rendah. Tentunya hal ini sangat merugikan dan

membahayakan keselamatan ibu dan bayi.

2 2.3 Mitos-Mitos Selama Kehamilan

Budaya tidak bisa dipisahkan dengan mitos. Mitos sangat berpengaruh bagi kehidupan

masyarakat. Ada masyarakat yang mempercayai mitos tersebut, ada juga masyarakat yang tidak

mempercayainya. Jika mitos tersebut terbukti kebenarannya, maka masyarakat yang

mempercayainya merasa untung. Tetapi jika mitos tersebut belum terbukti kebenarannya, maka

masyarakat bisa dirugikan.

Di bawah ini adalah beberapa contoh mitos yang sering kita dengar, yaitu :

1 1. Tidak boleh memotong atau menjahit baju.

Mitos: Tidak boleh memotong atau menjahit baju selama kehamilan atau anak akan lahir dengan

bibir sumbing.

Fakta: Bibir sumbing biasanya karena pengaruh obat-obatan yang diminum ibu saat hamil, efek

radiasi atau factor genetic. Oleh karenanya x-ray tidak dilakukan selama kehamilan kecuali atas

indikasi tertentu.

2 2. Minuman dari kacang kedeai (susu kacang) akan membuat kulit bayi bewarna putih.

Mitos: Minum susu kacang atau makanan dari kacang kedelai akan membuat bayi berkulit putih.

Fakta: warna kulit seseorang dipengaruhi oleh factor genetic ayah – ibunya, bukan dari susu

kedelai.

3 3. Jeruk akan meningkatkan lendir pada bayi dan resiko kuning pada bayi baru lahir.

Mitos: Jangan makan jeruk terlalu sering akan meningkatkan lendir pada paru bayi dan resiko

kuning saat bayi lahir.

Fakta: Jeruk adalah sumber vitamin C dan serat yang baik.


4 4. Minum air es akan menyebabkan bayi besar.\

Mitos: Sering minum es saat hamil menyebabkan bayi besar dan akan sulit lahir.

Fakta: Bayi besar biasanya berhubungan dengan ibu hamil yang mempunyai penyakit kencing

manis. Jadi mungkin es ini diminum oleh ibu hamil yang memang dengan riwayat penyakit

kencing manis. Jadi bukan minum es lalu menyebabkan bayi besar karena air es akan

dikeluarkan oleh tubuh sebagai keringat atau air seni.

5 5. Makanan pedas akan menyebabkan bayi lahir dengan bercak kulit kemerahan atau berkulit

lebih gelap.

Mitos: Makan makanan pedas saat hamil akan menyebabkan bayi lahir dengan bercak kulit

kemerahan atau bayi akan berkulit lebih gelap/hitam.

Fakta: Sekali lagi warna kulit seseorang tidak ditentukan oleh makanan pedas, tapi factor

genetic dari orang tuanya. Dan faktanya bahwa makan makanan pedas saat hamil, membuat rasa

tak enak diperut apalagi bila anda sedang mual, jadi bukan karena menyebabkan bercak

kemerahan pada kulit.

6 6. Bentuk wajah menandakan jenis kelamin bayi.

Mitos: Bentuk wajah anda selama hamil menandakan jenis kelamin bayi anda.

Fakta: Setiap wanita akan mengalami kenaikan berat badan selama hakil, begitupun mereka

akan mengalami perubahan kondisi kulit yang berbeda-beda, dan tidak ada hubungannya dengan

jenis kelamin bayi anda.

7 7. Dilarang membunuh binatang

Mitos: Ibu hamil dan suaminya dilarang membunuh binatang. Sebab dipercaya bisa

menimbulkan cacat pada janin sesuai dengan perbuatannya itu.


Fakta:Tentu saja tidak demikian. Cacat janin disebabkan oleh kekurangan gizi pada bayi

maupun ibu, penyakit keturunan dan pengaruh radiasi. Sedangkan gugurnya janin paling banyak

disebabkan karena penyakit, gerakan berlebihan yang dilakukan oleh ibu (misal benturan) dan

karena faktor psikologis (misalnya shock, stress, pingsan). Tapi yang perlu diingat membunuh

atau menganiaya binatang adalah perbuatan yang tidak bisa dibenarkan.

8 8. Dilarang makan buah dempet

Mitos: Ibu hamil tidak boleh makan pisang yang dempet, nanti anaknya jadi kembar siam.

Fakta:Secara medis-biologis, lahirnya anak kembar siam tidak dipengaruhi oleh makan pisang

dempet yang dimakan oleh ibu hamil. Kembar siam disebabkan karena adanya pembelahan dua

sel janin yang tidak sempurna.

9 9. Dilarang mengkonsumsi nanas

Mitos: Dilarang makan nanas karena nanas dipercaya dapat menyebabkan janin dalam

kandungan gugur.

Fakta: Secara medis-biologis, getah nanas mudah mengandung senyawa yang dapat melunakkan

daging. Tetapi buah nanas yang sudah tua atau disimpan lama akan semakin berkurang kadar

getahnya, demikian juga dengan nanas olahan. Yang pasti nanas mengandung vitamin C dengan

kadar tinggi sehingga baik untuk kesehatan.

1 10. Membawa gunting lipat kemana saja

Mitos: Membawa gunting kecil atau pisau atau benda tajam lainnya di kantung baju si ibu agar

janin terhindar dari bahaya.

Fakta: Hal ini justru lebih membahayakan apabila benda tajam itu melukai si ibu.

Sebenarnya masih banyak sekali budaya dari tiap-tiap provinsi di Indonesia, bnyak pula

mitos-mitosnya namun kami hanya mengambil yang biasa muncul saja. Yang biasa didengar di
masyarakat kita berikan penjelasn secara fakta mengenai mitos tersebut supaya dapat mengambil

tindakan yang positif setelah mengetahui kenyataanya.

Meski tak selamanya mitos yang berkembang karena budaya di masyarakat benar, tak ada

salahnya kita menikmati mitos-mitos tersebut, selama hal tersebut tidak mengganggu mental

serta kondisi janin. Jadikan mitos-mitos tersebut sebagai sesuatu yang menyenangkan, namun

balikan segala sesutu tentang kondisi medis kehamilan pada ahlinya, semua bertujuan positif

kepada keluarga jika kita menanggapinya dengan benar dengan akal yang rasional. Yang paling

penting, serahkan semuanya pada Tuhan yang Maha Pencipta.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Sebenarnya masih banyak beberapa upacara yang berkaitan dengan penyulit menjelang

persalinan, namun demikian pada intinya sama adalah memberi dukungan positif bagi seorang

ibu yang sedang hamil. Dalam praktek tradisional, memang ada banyak hal yang tak jarang

dikaitkan dengan mitos – mitos dan sedikit berbau tahayul. Namun demikian kita tidak perlu

menyikapinya dengan antipati. Petiklah hal-hal positif yang tentu saja tidak merugikan bagi ibu

hamil. Hal penting adalah jangan sampai kita lambat laun melupakan warisan kekayaan tradisi

asli nusantara kita terutama di Indonesia ini. Kamiyakin kekayaan tradisi dari Sabang hingga

Merauke juga banyak yang menarik untuk dibagikan dan kita pelajari. Siapa lagi yang akan

mengakui kekayaan tradisi dan budaya tersebut jika bukan kita. Jangan lupa tetap periksa teratur

selama kehamilan baik pada dokter kandungan, bidan maupun tenaga kesehatan agar mendapat

bimbingan yang benar dalam menjaga kesehatan selama hamil. Tak lupa selama kehamilan lebih
mendekatkan diri pada Tuhan, mohon keselamatan melalui doa sesuai agama dan kepercayaan

yang kita anut.

3.2 Saran

1. Bagi ibu hamil dan bersalin, sebaiknya berkonsultasi ke bidan atau tenaga kesehatan sebelum

melakukan adat/budaya masyarakat yang dirasa tidak sesuai atau agak membahayakan bagi

kondisinya.

2. Budaya yang ada harus dilihat apakah baik atau tidak untuk kesehatan ibu hamil dan bersalin.

Jika kita lihat dari akal berdasarkan ilmu yang kita dapat budaya tersebut tidak baik, maka tidak

boleh diikuti lagi.

DAFTAR PUSTAKA

AtmawatiYuris.2012.Budaya-Da-Mitos-Yang-Selalu-Dihubungkan-Seputar- Kehamilan -

Perawatan Anak.

Anda mungkin juga menyukai