Anda di halaman 1dari 3

LAPORAN PRAKTIKUM

EKOLOGI TUMBUHAN

MINIMAL AREA

OLEH:

KELOMPOK 1 KBI

ANGGOTA: NISAUN RANIYAH (1610422020)

NOLA SURYANI PUTRI (1610422024)

RIZKA PUTRI ARTHA (1610422035)

SUKMA RIDHO ILLAHI (1610421026)

SILVANA SUKMA (1610422042)

FATHIYA NADHIRA (1610422028)

ASISTEN:

LABORATORIUM PENDIDIKAN IV

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS ANDALAS

PADANG,2019
BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam ilmu biologi, untuk mendapatkan suatu gambaran vegetasi di suatu area, tidak

memungkinkan untuk menghitung semua komunitas yang ada. Pada skala yang kecil dapat

mewakili suatu area yang memiliki vegetasi yang tinggi. Vegetasi sebagai salah satu

komponen dari ekosistem yang dapat menggambarkan pengaruh dari kondisi-kondisi fakta

lingkungan yang mudah di ukur dan nyata. Dalammendeskripsikan vegetasi harus di mulai

dari suatu titik padang bah a vegetasimerupakan suatu pengelompokkan dari suatu

tumbuhan yang hidup di suatu hiduptertentu yang mungkin di karakterisasi baik oleh spesies

sebagai komponennya maupun oleh kombinasi dan struktur serta fungsi sifat-sifatnya yang

mengkarakterisasi gambaranvegetasi secara umum.Metode penghitungan tersebut biasa

dikenal dengan “Minimal Area”,

Mempelajari komunitas tumbuhan, kita tidak mungkin melakukan penelitian pada

seluruh area yang ditempati oleh komunitas, terutama apabila area tersebut sangat luas. Oleh

karena itu kita dapat melakukan penelitian disebagian area komunitas tersebut dengan syarat

begian tersebut dapat mewakili seluruh komunitas. Suatu metode untuk menentukan luas

minimum suatu daerah disebut metode luas minimal. Metode ini juga dapat digunakan untuk

mengetahui jumlah petak yang digunakan dalam metode tersebut (Heddy,1986: 78).

Vegetasi menggambarkan perpaduan berbagai jenis tumbuhan di suatu wilayah atau

daerah. Suatu tipe vegetasi menggambarkan suatu daerah dari segi penyebaran tumbuhan

yang ada, baik secara ruang maupun waktu. Rawa-rawa, hutan, dan padang rumput dapat

dijadikan contoh dari tipe vegetasi. Suatu tipe vegetasi kadangkala dibagi lagi menjadi

beberapa komunitas yang predominan atau disebut asosiasi yaitu sekumpulan beberapa jenis

tumbuhan yang tumbuh bersama-sama di suatu lingkungan. Komunitas tumbuhan (asosiasi)

sering kali digunakan oleh para ahli ekologi untuk menjelaskan vegetasi. Sifat-sifat dasar

yang dimiliki oleh suatu komunitas tumbuhan adalah mempunyai komposisi floristic yang

tetap, fisiognomi (struktur, tinggi, penutupan, tajuk daun, dan sebagainya) yang relatif
seragam, dan mempunyai penyebaran yang karakteristik dalam lingkungan atau habitat

dengan ciri-ciri tertentu (Sastroutomo, 2009: 77).

Luas minimum adalah luas terkecil yang dapat mewakili karakteristik komunitas

tumbuhan atau vegetasi secara keseluruhan. Luas minimum dan jumlah minimum dapat

digabung dengan menentukan luas total dari jumlah minimum yang sesuai dengan luas

minimum yang sudah dapat didapat terlebih dahulu. Penyebaran individu suatu populasi

mempunyai 3 kemungkinan yakni penyebaran acak, Penyebaran secara merata, Penyebaran

secara kelompok, untuk mengetahui apakah penyebaran individu suatu polpulasi secara

merata atau kelompok maka penentuan letak percontoh dalam analisis vegetasi dapat

dibedakan dengan cara pendekatan yakni penyebaran percontohan secara acak, penyebaran

percontohan secara sistematik, penyebaran secara semi acak dan semi sistematik

(Rahadjanto, 2001: 90).

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi jumlah spesies di dalam suatu daerah

adalah iklim, keragaman habitat, ukuran. Fluktuasi iklim yang musiman merupakan faktor

penting dalam membagi keragaman spesies. Suhu maksimum yang ekstrim, persediaan air,

dan sebagainya yang menimbulkan kemacetan ekologis (bottleck) yang membatasi jumlah

spesies yang dapat hidup secara tetap di suatu daerah. Habitat dengan daerah yang beragam

dapat menampung spesies yang keragamannya lebih besar di bandingkan habitat yang lebih

seragam. Daerah yang luas dapat menampung lebih besar spesies dibandingkan dengan

daerah yang sempit. Beberapa penelitian telah membuktikan bahwa hubungan antara luas

dan keragaman spesies secara kasaradalah kuantitatif. Rumus umumnya adalah jika luas

daerah 10 x lebih besar dari daerah lain maka daerah itu akan mempunyai spesies yang dua

kali lebih besar (Harun, 1993: 123).

1.2 Tujuan

Tujuan dilaksanakannya praktikum ini adalah untuk mengetahui luas area yang representatif

dari suatu lokasi ekosistem tertentu.

Anda mungkin juga menyukai