terbentuk banyak lubang pembuluh darah yang sangat kecil di seluruh tubuh,
lubang itu biasanya ditutup oleh sumbat platelet, bukan oleh bekuan darah. Untuk
memahami kejadian ini, penting untuk menguraikan terlebih dahulu sifat-sifat
platelet itu sendiri.Platelet (disebut juga trombosit) berbentuk cakram kecil
dengan diameter 1 sampai 4 gm. Trombosit dibentuk di sumsum tulang dan
megakariosit, yaitu sel yang sangat besar dalam susunan hematopoietik dalam
sumsum; megakariosit pecah menjadi trombosit kecil, baik di sumsum tulang atau
segera setelah memasuki darah, khususnya ketika memasuki kapiler. Konsentrasi
normal trombosit dalam darah ialah antara 150.000 dan 300.000 per mikroliter.
Trombosit mempunyai banyak ciri khas fungsional sel lengkap, walaupun tidak
mempunyai inti dan tidak dapat bereproduksi. Di dalam sitoplasmanya terdapat
faktor-faktor aktif seperti (1) molekul aktin dan miosin, yang merupakan protein
kontraktil sama seperti yang terdapat dalam sel-sel otot, dan juga protein
kontraktil lainnya, yaitu trombostenin, yang dapat menyebabkan trombosit
berkontraksi; (2) sisa-sisa retikulum endoplasma dan aparatus Golgi yang
menyintesis berbagai enzim dan terutama menyimpan sejumlah besar ion kalsium;
(3) mitokondria dan sistem enzim yang mampu membentuk adenosin trifosfat
(ATP) dan adenosit difosfat (ADP); (4) sistem enzim yang menyintesis
prostaglandin, yaitu hormon lokal yang menyebabkan berbagai reaksi pembuluh
darah dan reaksi jaringan lokal lainnya; (5) suatu protein penting yang disebut
faktor stabilisasi fibrin, yang akan kita bahas nanti sehubungan dengan
pembekuan darah; dan (6) faktor pertumbuhan (growth factor) yang menyebabkan
penggandaan dan pertumbuhan sel endotel pembuluh darah, sel otot polos
pembuluh darah, dan fibroblas, sehingga menimbulkan pertumbuhan selular yang
akhirnya memperbaiki dinding pembuluh yang rusak. Membran sel trombosit juga
penting. Di permukaannya terdapat lapisan glikoprotein yang mencegah pelekatan
dengan endotel normal dan justru menyebabkan pelekatan dengan daerah dinding
pembuluh yang cedera, terutama pada sel-sel endotel yang cedera, dan bahkan
melekat pada jaringan kolagen yang terbuka di bagian dalam pembuluh. Selain
itu, membran mengandung banyak fosfolipid yang mengaktifkan berbagai tingkat
dalam proses pembekuan darah, yang akan kita bahas nanti.
Jadi, trombosit merupakan struktur yang aktif. Waktu paruh hidupnya dalam
darah ialah 8 sampai 12 hari, jadi setelah beberapa minggu proses fungsionalnya
berakhir, Trombosit itu kemudian diambil dari sirkulasi, terutama oleh sistem
makrofag jaringan. Lebih dari separuh trombosit diambil oleh makrofag dalam
limpa, yaitu pada saat darah melewati kisi-kisi trabekula yang rapat.
Guyton & Hall. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 12. Elsevier. 2014.
Selain eritrosit dan leukosit, trombosit (platelet, keping darah) adalah tipe ketiga
elemen seluler yang terdapat dalam darah. Dalam setiap mililiter darah secara
normal terdapat sekitar 250 juta trombosit (kisaran 150.000 sampai 350.000/
mm3). Trombosit Fragmen sel khusus dalam darah yang ikut serta dalam
hemostasis dengan membentuk sumbat di pembuluh yang rusak; keping darah.
Thombosit bukanlah sel lengkap tetapi fragmen kecil sel (garis tengah sekitar 2
sampai 4 pm) yang dilepaskan dari tepi luar sel sumsum tulang yang sangar besar
(garis tengah hingga 60 pm) yang dikenal sebagai megakariosit. Satu megakariosit
biasanya memproduksi sekitar 1000 trombosit. Megakariosit berasal dari sel
punca tak berdiferensiasi yang sama dengan yang menghasilkan turunan eritrosit
dan leukosit. Tiombosit pada hakikatnya adalah vesikel yang terlepas yang
mengandung sebagian sitoplasma megakariosit terbungkus dalam membran
plasma. Trombosit tetap berfungsi rata-rata selama 10 hari, setelah itu keping
darah ini dibersihkan dari sirkulasi oleh makrofag jaringan, terutama yang
terdapat di limpa dan hati, dan diganti oleh trombosit baru yang dibebaskan dari
sumsum tulang. Hormon trombopoietin, yang dihasilkan oleh hati, meningkatkan
jumlah megakariosit di sumsum tulang dan merangsang masing-masing
megakariosit untuk menghasilkan lebih banyak trombosit. Faktor-faktor yang
mengontrol sekresi trombopoietin dan mengatur kadar trombosit saat ini sedang
dalam penelitian.
Tiombosit tidak meninggalkan pembuluh darah seperti yang dilakukan SDB tetapi
pada setiap saat sekitar sepertiga trombosit disimpan di rongga-rongga berisi
darah di limpa. Trombosit simpanan ini dapat dibebaskan dari limpa ke dalam
sirkulasi sesuai kebutuhan (misalnya selama perdarahan) oleh kontraksi limpa
yang dipicu oleh saraf simpatis. Karena merupakan potongan sel maka trombosit
tidak memiliki nukleus. Namun, trombosit memiliki organel dan enzim sitosol
untuk menghasilkan energi dan membentuk produk sekretorik, yang disimpan di
banyak granula yang tersebar di seluruh sitosol. Selain itu, trombosit mengandung
banyak aktin dan miosin, yang menyebabkan keping darah ini mampu
berkontraksi.
Sherwood L. Fisiologi manusia dari sel ke sistem. Alih bahasa, Brahm U Pendit;
editor edisi bahasa Indonesia, Herman Octavius Ong, Albertus Agung Mahode,
Dian Ramadhani. Ed. 8. Jakarta: EGC, 2014.
Hitung Trombosit
1. Alat
a) Mikroskop Cahaya
b) Pipet Eritrosit
c) Tisu
d) Kamar Hitung Improved Neubauer
e) Tabung Reaksi
f) Rak Tabung
2. Bahan
a) Larutan Rees Ecker
b) Darah untuk diperiksa
3. Cara Kerja
a) Isaplah cairan Rees Ecker ke dalam pipet eritrosit sampai garis tanda 1 dan
buang lagi
b) Isap darah sampai garis 0,5 dan cairan Rees Ecker sampai 101, segera
kocok selama 3 menit
c) Teteskan pada kamar hitung, kemudian tutup selama 10 menit dalam
cawan petri
d) Hitung semua trombosit seluruh bidang besar di tengah
e) Jumlah trombosit x 2000 = jumlah trombosit/ul darah.
Kesimpulan
Hasil hitung trombosit darah sampel pada praktikum ini masih dalam batas
normal yaitu 356.000/µL darah.