Rimilda1
Abstrak
Matematika tidak hanya sekedar alat bantu berpikir, alat untuk menemukan pola, menyelesaikan
masalah atau mengambil kesimpulan, tetapi matematika juga sebagai suatu alat yang berharga untuk
mengkomunikasikan berbagai ide secara jelas, tepat, dan cermat. Selain itu, materi matematika juga
mengandung aspek komunikasi yang digunakan untuk dapat menyelesaikan soal pemecahan masalah
yang diberikan. Komunikasi matematika dapat diartikan sebagai suatu kemampuan siswa
dalam menyampaikan sesuatu yang diketahuinya melalui peristiwa dialog, saling hubungan yang
terjadi di lingkungan kelas atau terjadi pada tempat pengalihan pesan. Sedangkan problem solving
dalam matematika adalah proses seorang siswa atau kelompok siswa (cooperative group) menerima
tantangan yang berhubungan dengan persoalan matematika yang penyelesaian dan caranya tidak
langsung bisa ditentukan dengan mudah. Adapun tujuan penulisan makalah ini yaitu untuk
mengetahui kemampuan komunikasi matematika siswa dalam menyelesaikan soal pada materi limas
kelas VIII MTsN Model Banda Aceh. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan yaitu melalui
pendekatan problem solving. Berdasarkan hasil uji coba melalui pendekatan problem solving pada
materi limas di kelas VIII MTsN Model Banda Aceh dapat disimpulkan bahwa kemampuan
komunikasi matematika siswa dalam menyelesaikan soal memperoleh skor rata-rata 71,3. Dari hasil
tersebut mengungkapkan bahwa pemberian soal melalui pembelajaran dengan pendekatan problem
solving dapat diterapkan khususnya pada materi limas.
1
Rimilda, Dosen STKIP Bina Bangsa Getsempena, E-mail: rimilda.ridwan@gmail.com
Hal ini terlihat ketika guru memberikan latihan berpikir kritis dan keterampilan pemecahan
soal yang tingkat kesulitannya yang lebih tinggi, masalah, serta untuk memperoleh pengetahuan
hanya beberapa siswa saja yang mampu dan konsep yang esensial dari materi
menyelesaikan soal tersebut dengan benar, pembelajaran.
sedangkan siswa yang lain masih mengalami Berdasarkan latar belakang di atas, maka
kesulitan untuk menyelesaikannya. Beberapa rumusan masalah yang akan diteliti yaitu
siswa bahkan terlihat enggan menyelesaikan bagaimana kemampuan komunikasi matematika
masalah yang mereka anggap sulit, sehingga siswa dalam menyelesaikan soal pada materi
mereka hanya mengandalkan jawaban teman lain limas kelas VIII MTsN Model Banda Aceh.
atau menunggu penjelasan dari guru tanpa Adapun tujuan yang akan dicapai yaitu untuk
berusaha untuk menemukan sendiri solusi dari mengetahui kemampuan komunikasi matematika
permasalahan yang mereka hadapi. siswa dalam menyelesaikan soal pada materi
Hasil yang diperoleh The Third limas kelas VIII MTsN Model Banda Aceh.
International Mathematics and Science Study 1. Tinjauan Pustaka
(TIMSS) bahwa siswa SLTP Indonesia sangat Pengertian Komunikasi Matematis
lemah dalam problem solving namun cukup baik Bernard Berelson dan Bary A,Stener
dalam keterampilan prosedural. Kemampuan mengemukakan bahwa, “Kemampuan
siswa dalam penalaran, komunikasi dan koneksi komunikasi adalah transmisi informasi, gagasan,
matematis, serta pemecahan masalah dirasakan emosi, keterampilan, dan sebagainya, dengan
sangat kurang. Untuk menjawab permasalahan menggunakan simbol–simbol kata-kata, gambar,
ini diperlukan upaya nyata yang tepat dan perlu figur grafik, dan sebagainya. Tindakan atau
direncanakan dengan matang. proses transmisi itulah yang biasanya di sebut
Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi komunikasi. Gerald R Miller mengemukakan
dan informasi yang semakin pesat menuntut pula bahwa, “Komunikasi terjadi ketika suatu
adanya perubahan dan perkembangan di segala sumber menyampaikan suatu pesan kepada
bidang termasuk dalam dunia pendidikan. penerima dengan niat yang di sadari untuk
Sehubungan dengan hal itu, dalam pelaksanaan mempengaruhi perilaku penerima. Jadi dapat
proses belajar mengajar, guru dituntut untuk disimpulkan bahwa, komunikasi adalah proses
menggunakan berbagai macam strategi atau cara penyampaian ide-ide, pandangan,
pembelajaran yang mengaktifkan interaksi antar pemikiran atau menjelaskan pengertian antar
guru dan siswa, siswa dengan siswa, serta siswa sesama pribadi yaitu komunikator dengan
dengan lingkungannya. Salah satu pendekatan komunikan.
pembelajaran yang sesuai dengan tujuan tersebut Komunikasi matematis dapat diartikan
adalah pendekatan pembelajaran berbasis sebagai suatu kemampuan siswa
masalah yaitu pendekatan pengajaran yang dalam menyampaikan sesuatu yang diketahuinya
menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu melalui peristiwa dialog atau saling hubungan
konteks bagi siswa untuk belajar tentang cara yang terjadi di lingkungan kelas, dimana terjadi
pengalihan pesan. Pesan yang dialihkan berisi a) Membuat model dari suatu situasi melalui
tentang materi matematika yang dipelajari siswa, lisan, tulisan, benda-benda konkrit, gambar,
misalnya berupa konsep, rumus, atau strategi grafik, dan metode-metode aljabar.
penyelesaian suatu masalah. Pihak yang terlibat b) Menyusun refleksi dan membuat klarifikasi
dalam peristiwa komunikasi di dalam kelas tentang ide-ide matematika.
adalah guru dan siswa. Cara pengalihan pesannya c) Mengembangkan pemahaman dasar
dapat secara lisan maupun tertulis. matematika, termasuk aturan-aturan definisi
NCTM (1989), menyatakan bahwa siswa matematika.
yang berhasil dalam mempelajari matematika d) Menggunakan kemampuan membaca,
merupakan siswa yang mampu melakukan menyimak, dan mengamati untuk
komunikasi matematis dengan cara berbicara dan menginterpretasi dan mengevaluasi suatu ide
menulis tentang apa yang siswa kerjakan. matematika.
Berbicara dalam hal ini adalah memikirkan dan e) Mengapresiasi nilai-nilai dari suatu notasi
berbagi ide, strategi serta solusi matematika matematis termasuk aturan-aturannya dalam
dengan siswa lain, sedangkan menulis berarti mengembangkan ide matematika.
merefleksikan pekerjaan siswa dan Pengertian Pendekatan Pembelajaran
mengklarifikasi ide-ide siswa untuk dirinya Secara etimologi pendekatan adalah
sendiri. derivasi kata dekat, artinya tidak jauh, setelah
Indikator-indikator Komunikasi Matematis mendapat awalan pe dan akhiran an maka artinya
NCTM (1989) menyatakan bahwa aspek (a) proses, perbuatan, cara mendekati (b) usaha
komunikasi matematis dapat dilihat dari : dalam rangka aktivitas penelitian untuk
1) Kemampuan mengekspresikan ide-ide mengadakan hubungan dengan orang yang
matematis melalui lisan, tulisan, dan diteliti atau metode-metode untuk mencapai
mendemonstrasikannya serta pengertian tentang masalah penelitian.
menggambarkannya secara visual. Pendekatan dari sudut terminologi adalah cara
2) Kemampuan memahami, pandang atau paradigma yang terdapat dalam
menginterpretasikan, dan mengevaluasi ide- suatu bidang ilmu yang selanjutnya digunakan
ide matematis baik secara lisan, tulisan, dalam memahami agama. Dari keterangan di
maupun dalam bentuk visual lainnya atas, dapat kita pahami bahwa pendekatan
3) Kemampuan dalam menggunakan istilah- terhadap objek pengkajian perlu
istilah, notasi-notasi matematika dan dimasyarakatkan guna mendapatkan keterangan
struktur-strukturnya untuk menyajikan ide- ilmiah seiring dengan tuntunan zaman.
ide serta menggambarkan hubungan- Sedangkan Mulyasa (2003:100)
hubungan dengan model-model situasi. menjelaskan bahwa pembelajaran pada
Indikator komunikasi matematika untuk siswa hakikatnya adalah proses interaksi antara peserta
setingkat SMP adalah sebagai berikut. didik dengan lingkungannya sehingga terjadi
perubahan perilaku kearah yang lebih baik.
Dalam interaksi tersebut banyak sekali faktor ide matematika (Mathematics Course
yang mempengaruhinya, baik faktor internal Development Support Material 1989). Dalam
yang datang dari dalam diri individu, maupun problem solving, biasanya, permasalahan-
faktor eksternal yang datang dari lingkungan. permasalahan tidak tersajikan dalam peristilahan
Pendekatan pembelajaran dapat diartikan matematika. Permasalahan yang digunakan dapat
sebagai titik tolak atau sudut pandang terhadap diangkat dari permasalahan kehidupan nyata
proses pembelajaran, yang merujuk pada yang pemecahannya memerlukan ide matematika
pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sebagai sebuah alat.
sifatnya masih sangat umum, di dalamnya Posamentier dan Stepelmen mengutip dari
mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan salah satu paper pada The National Council of
melatari metode pembelajaran dengan cakupan Supervisors of Mathematics (NCSM) edisi Juni
teoretis tertentu. Dilihat dari pendekatannya, 1998, yang berjudul Essential Mathematics for
pembelajaran terdapat dua jenis pendekatan, the 21 st Century, yang intinya problem solving
yaitu: (1) pendekatan pembelajaran yang merupakan komponen pertama dari esensi
berorientasi atau berpusat pada siswa (student matematika dan dapat disimpulkan sebagai
centered approach) dan (2) pendekatan berikut.
pembelajaran yang berorientasi atau berpusat a. Pembelajaran untuk menyelesaikan masalah
pada guru (teacher centered approach). adalah alasan yang paling prinsip untuk
Adapun macam-macam pendekatan yaitu mempelajari matematika.
sebagai berikut. b. Problem solving merupakan penerapan dari
a. Pendekatan Problem solving pengetahuan yang sebelumnya untuk situasi
b. Pendekatan Open Ended (persoalan) yang tidak biasa atau persoalan
c. Pendekatan Kontektual yang baru.
d. Pendekatan Realistik c. Penyelesaian soal ceritera dalam suatu
e. Pendekatan Konstrukstivisme wacana merupakan salah satu bentuk
f. Pendekatan Deduktif problem solving, di samping siswa harus
g. Pendekatan Induktif diberi pengalaman juga dalam penyelesaian
Pengertian Pendekatan Problem Solving soal non ceritera.
Istilah problem solving ada pada berbagai d. Strategi problem solving mencakup teknik
profesi dan disiplin ilmu dan memiliki pengertian pengajuan pertanyaan, analisis situasi,
yang berbeda. Problem solving dalam translasi hasil, ilustrasi hasil, menggambar
matematika adalah proses dimana seorang siswa diagram dan penggunaan trial and error.
atau kelompok siswa (cooperative group) e. Siswa harus mencari penyelesaian alternatif
menerima tantangan yang berhubungan dengan untuk suatu soal, mereka harus terbiasa
persoalan matematika dimana penyelesaiannya dengan lebih dari satu penyelesaian.
dan caranya tidak langsung bisa ditentukan Selanjutnya problem solving merupakan
dengan mudah dan penyelesaiannya memerlukan taraf yang harus dipecahkan dengan cara
Dari tabel di atas, diperoleh hasil bahwa kemampuan komunikasi matematika dengan skor
kemampuan komunikasi matematika siswa tertinggi yaitu pada indikator membaca dan
dalam menyeesaikan soal pada materi limas di menulis ide matematika. Sedangkan skor
kelas VII-3 dengan skor rata-rata 71,3. Indikator terendah yaitu 67,2 diperoleh pada indikator
DAFTAR PUSTAKA
Ansari, Bansu. (2009). Komunikasi Matematika, Konsep dan Aplikasi. Banda Aceh: Yayasan Pena Banda
Aceh Divisi Penerbitan
Depdiknas. (2006). Kurikulum 2006 Standar Kompetensi Mata Pelajaran Matematika Sekolah
Menengah Pertama dan Madrasah Tsanawiyah, Jakarta: Pusat Kurikulum Balitbang
Departemen Pendidikan Nasional
Http://Id.Wikipedia.Org/W/Index.Php?Title=Daftar_Definisi_Komunikasi&Action=Edit&Section= 6
Bernard Berelson dan Bary A,Stener
Http://Id.Wikipedia.Org/W/Index.Php?Title=Daftar_Definisi_Komunikasi&Action=Edit&Section=2,
Gerald R Miller
Mulyasa, E., 2003. Kurikulum Berbasis Kompetensi Konsep, Karakteristik, dan Implementasi.
Bandung: Rosda Karya
NCTM. (1989). Principles and Standards for School Mathematics. Reston: NCTM Peraturan Menteri
Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan
Shadiq, Fajar. 2004. Pemecahan Masalah, Penalaran dan Komunikasi Materi Diklat
Instruktur/Pengembangan Matematika SMA Jenjang Dasar, Yogyakarta: PPPG Matematika
Yogyakarta
Wardani, Sri. (2005). Pembelajaran dan Aspek Pemahaman Konsep, Penalaran, Komunikasi, dan
Pemecahan Masalah Materi Pembinaan Matematika SMP. Yogyakarta: PPPG Matematika