Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN

BIDANG STUDI : ILMU KEPERAWATAN KOMUNITAS


Topik : Gizi Pada balita
Sub topik : Memberikan Makanan yang Baik
Sasaran : Orang tua yang mempunyai anak balita.
Tempat : posyandu
Hari/Tanggal :
Waktu : 1 x 20 menit

I. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM


Pada akhir proses penyuluhan, orang tua dapat mengetahui gizi yang perlu diberikan
kepada anaknya baik selama sakit maupun anak tersebut sehat.

I. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah diberikan penyuluhan orang tua dapat :
1. Orang tua memahami pengertian gizi pada balita.
2. Orang tua memahami penyebab gizi kurang
3. Orang tua memahami tanda dan gejala gizi kurang
4. Orang tua memahami akibat dari gizi kurang.
5. Orang tua memahami fungsi makanan bagi balita.Menjelaskan sumber
gizi bagi balita.
6. Orang tua memahami pencegahan gizi kurang.
7. Orang tua memahami cara memotivasi makanan pada anak.
8. Orang tua memahami menu seimbang untuk balita.

II. Materi
1. Pengertian gizi pada balita.
2. Penyebab gizi kurang
3. Tanda dan gejala gizi kurang
4. Akibat dari gizi kurang
5. Fungsi makanan bagi balita.Menjelaskan sumber gizi bagi balita.
6. Pencegahan gizi kurang.
7. Cara memotivasi makanan pada anak
8. Menu seimbang untuk balita.

II. METODE
1. Ceramah
2. Tanya Jawab

III. Media
1. Leaflet
2. LCD

IV. Kriteria Evaluasi


1. Evaluasi Struktur
 Peserta hadir ditempat penyuluhan
 Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di posyandu
2. Evaluasi Proses
 Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
 Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan
 Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara
benar
3. Evaluasi Hasil
 Ortang tua mengetahui tentang jenis nutrisi yang diperlukan
 Jumlah hadir dalam penyuluhan minimal 5 orang tua.

V. KEGIATAN PENYULUHAN

No. WAKTU KEGIATAN PENYULUH KEGIATAN PESERTA


1. 2 Pembukaan :
menit  Membuka kegiatan dengan  Menjawab salam
mengucapkan salam.
 Memperkenalkan diri  Mendengarkan
 Menjelaskan tujuan dari  Memperhatikan
penyuluhan
 Menyebutkan materi yang  Memperhatikan
akan diberikan
2. 10 Pelaksanaan :
menit Menjelaskan pengertian gizi pada  Memperhatikan
balita.
2. Menjelaskan penyebab gizi
 Memperhatikan
kurang
3. Menjelaskan tanda dan gejala
gizi kurang
4. Menjelaskan akibat dari gizi  Bertanya dan menjawab
kurang. pertanyaan yang diajukan
5. Menjelaskan fungsi makanan
bagi balita.Menjelaskan sumber  Memperhatikan
gizi bagi balita.
6. Menjelaskan pencegahan gizi
 Memperhatikan
kurang.
7. Cara memotivasi makanan pada
anak  Bertanya dan menjawab
8. Menjelaskan menu seimbang pertanyaan yang diajukan
untuk balita.
3. Diskusi 15 menit Menjawab pertanyaan
4. 7 Evaluasi :
menit  Menanyakan kepada peserta  Menjawab pertanyaan
tentang materi yang telah
diberikan, dan reinforcement
kepada orang tua yang dapat
menjawab pertanyaan.
5. 1 Terminasi :
menit  Mengucapkan terimakasih  Mendengarkan
atas peran serta peserta.
 Mengucapkan salam penutup  Menjawab salam

VI. PENGORGANISASIAN
Pembawa Acara : Farichatul Maftuchah
Pembicara : Dwi Fatmala
Fasilitator : Nailul Himmah
Observer : Moch. Riyan Maulana
Dedik Kurniawan

Materi
A. Pengertian Gizi
Gizi adalah elemen yang terdapat dalam makanan dan dapat dimanfaatkan
secara langsung oleh tubuh seperti halnya karbohidrat, protein, lemak, vitamin,
mineral, dan air. Gizi yang seimbang dibutuhkan oleh tubuh, terlebih pada balita
yang masih dalam masa pertumbuhan. Dimasa tumbuh kembang balita yang
berlangsung secara cepat dibutuhkan makanan dengan kualitas dan kuantitas
yang tepat dan seimbang.Gizi yang sesuai dengan kebutuhan tubuh melalui
makanan sehari-hari sehingga tubuh bisa aktif dan sehat optimal, serta tak
terganggu penyakit atau tubuh tetap sehat.

B. Tujuan Pemberian Gizi


a. Mencegah terjadinya retardasi pertumbuhan
b. Memenuhi kebutuhan gizi anak
c. Menurunkan morbiditas dan mortalitas anak

C. Penyebab Gizi Kurang


1. Jumlah makanan yang dimakan kurang
2. Jenis bahan makanan tidak seimbang
3. Makan tidak teratur
4. Penyakit
5. Anak banyak jajan di luar

D. Tanda dan gejala Gizi Kurang


1. Berat badan kurang dari normal/ kurus.
2. Nafsu makan berkurang
3. Kurang bersemangat
4. Mata pucat
5. Mudah lelah
6. Malas beraktifitas
7. Cengeng

E. Akibat gizi kurang


1. Kecerdasan kurang
2. Kurang darah
3. Gangguan pertumbuhan dan perkembangan
4. Mudah terserang penyakit.

F. Peran Makanan Bagi Balita


Didalam makanan terdapat enam jenis zat gizi, yaitu karbohidrat, lemak,
protein, vitamin, mineral, dan air. Zat gizi ini diperlukan bagi balita sebagai zat
tenaga, zat pembangun , dan zat pengatur.
1. Zat tenaga
Zat gizi yang menghasilkan tenaga atau energi adalah karbohidrat ,
lemak, dan protein. Bagi balita, tenaga diperlukan untuk melakukan
aktivitasnya serta pertumbuhan dan perkembangannya. Oleh karena itu,
kebutuhan zat gizi sumber tenaga balita relatif lebih besar daripada orang
dewasa.
2. Zat Pembangun
Protein sebagai zat pembangun bukan hanya untuk pertumbuhan fisik
dan perkembangan organ-organ tubuh balita, tetapi juga menggantikan
jaringan yang aus atau rusak.
3. Zat pengatur
Zat pengatur berfungsi agar faal organ-organ dan jaringan tubuh
termasuk otak dapat berjalan seperti yang diharapkan. Berikut ini zat yang
berperan sebagai zat pengatur.
a. Vitamin, baik yang larut air ( vitamin B kompleks dan vitamin C ) maupun
yang larut dalam lemak ( vitamin A, D, E, dan K ).
b. Berbagai mineral, seperti kalsium, zat besi, iodium, dan flour.
c. Air, sebagai alat pengatur vital kehidupan sel-sel tubuh.

G. Sumber gizi bagi balita seperti


1. Karbohidrat
Berasal dar nasi, roti, sereal, kentang, dan jagung.
2. Vitamin
Buah dan Sayur
3. Protein
Berasal dari ikan, susu, telur, daging, dan kacang-kacangan.

H. Pencegahan gizi kurang


1. Dahulukan makan dari pada jajan.
2. Makan minimal 3× per hari dengan teratur.

I. Cara memotivasi makanan pada anak


1. Membuat suasana makan anak menyenangkan.
2. Jangan memaksa / mengomeli anak ketika anak makan.
3. Berikan kebebasan anak dalam memilih menu makanan dengan tetap
mempertahankan gizi yang seimbang.

J. Menu Seimbang Untuk balita


1. Menu makan pagi
Bubur, roti isi ayam dan wortel serta susu.
2. Menu makan siang
Nasi putih, bola-bola daging, sayur bening bayam, tahu, dan jagung.
3. Menu makan malam
Nasi putih, sayur cah, ayam/ telur, tempe, dan buah seperti mangga,
pepaya.
4. Selingan pagi
Buah, bisa dimakan langsung atau di buat jus.
5. Selingan siang
Susu atau biskuit kecil.

K. Cara Pengolahan Makanan yang Sehat


1. Cucilah tangan pakai sabun sebelum menyiapkan makanan anak dan
biasakan anak mencuci tangan sebelum makan.
2. Makanan yang baik adalah makanan yang segar, bervariasi, tidak
menggunakan penyedap, bumbu yang tajam, zat pengawet dan pewarna
3. Cucilah bahan makanan terlebih dahulu sebelum di masak.

L. Keunggulan ASI disbanding dengan susu sapi adalah:


a. ASI mengandung hampir semua zat gizi yang diperlukan oleh bayi dengan
konsentrasi yang sesuai dengan kebutuhan bayi.
b. ASI mengandung kadar laktosa yang lebih tinggi, dimana laktosa ini dalam
usus akan mengalami peragihan hingga membentuk asam laktat yang
bermanfaat dalam usus bayi, yaitu :
- Menghambat pertumbuhan bakteri yang pathologis
- Merangsang pertumbuhan mikroorganik yang dapat menghasilkan
berbagai asam organic dan mensintesa beberapa jenis vitamin dana usus
- Memudahkan peyerapan protein susu
- Memudahkan penyerapan berbagai jenis mineral.

c. ASI mengandung berbagai zat penolak yang dapat melindungi bayi dari
berbagai penyakit infeksi.
d. ASI lebih aman dari Kontaminasi karena diberikan langsung.
e. Resiko alergi pada bayi kecil sekali.
f. ASI dapat sebagai perantara untuk menjalin hubungan kasih saying antara
ibu dan bayi.
g. Suhu ASI sesuai dengan suhu tubuh bayi.
h. ASI membantu pertumbuhan gigi lebih baik.
i. ASI ekonomis, praktis tersedia setiap waktu.

M. Tindakan Pencegahan Kurang Gizi


1. Makanan diberikan secara bertahap sedikit-sedikit tapi sering.
2. Makanan mudah dicerna dan bervariasi.
3. ASI tetap diberikan, apabila anak belum mencapai umur 2 tahun.
4. Meningkatkan kasih sayang dan perhatian orang tua terhadap anak-anaknya.
5. Pemerintah ataupun para wiraswasta menciptakan lapangan pekerjaan baru
untuk perbaikan taraf hidup masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA

Departemen Kesehatan RI kerjasama dengan WHO dan UNICEF, Buku


Bagan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) Indonesia., Jakarta,
1998.

Markum, A.H., Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak Jilid 1, Balai Penerbit FKUI,
Jakarta, 1991

Sacharin, Rosa M., Prinsip Keperawatan Pediatrik Edisi 2, EGC, Jakarta,


1994

Lab/UPF Ilmu Kesehatan Anak, 1994, Pedoman Diagnosis dan Terapi, RSUD
Dr. Soetomo Surabaya.

Mansjoer, A, dkk, 2000, Kapita Selekta Kedokteran, edisi 3, Media


Aesculapius, Jakarta.

WHO, 1993, Kader Kesehatan Masyarakat, alih bahasa Adi Heru S, EGC,
Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai