Empati Dan Penyampaian Berita Buruk
Empati Dan Penyampaian Berita Buruk
EMPATI
A. PENGERTIAN
penangkapan atau pemahaman keadaan emosi atau kondisi lain, dan yang mirip
dengan perasaan orang lain. Sebuah respons afektif, yaitu sebagai situasi orang
lain dari situasi diri sendiri. Empati juga sebagai kemampuan untuk meletakkan
diri sendiri dalam posisi orang lain dan mampu menghayati pengalaman orang
dimana empati terjadi ketika seseorang dapat merasakan apa yang dirasakan
orang lain namun tetap tidak kehilangan realitas dirinya. Hal ini berarti emosi
yang tergugah untuk ikut merasakan apa yang orang lain rasakan tidak lantas
membuat seseorang menjadi kehilangan identitas dan sikap dirinya. Salah satu
empati.
dapat menjadi terasing, salah menafsirkan perasaan sehingga mati rasa atau
1
cara menempatkan diri kedalam kerangka pedoman psikologis orang lain
tersebut.
Baron dan Byrne (2005: 111) menyatakan bahwa dalam empati juga terdapat
aspek aspek,yaitu:
a. Kognitif
Individu yang memiliki kemampuan empati dapat memahami apa yang orang
b. Afektif
perasaan orang lain. Hal ini berarti individu mampu merasakansuatu emosi,
emosidiri sendiri semakin terampil kita meraba perasaan orang lain. Hal ini
pemahamanterhadap perasaan orang lain dan emosi orang lain yang lebih
2
lengkap danaktual, sehingga mereka lebih menaruh belas kasihan yang akan
perasaanorang lain dalam bahasa non verbal seperti ekspresi wajah, gerak-
individu menyadari apa yang dirasakan setiap saat, maka empati akandatang
diasah sejak dini. Bahkan, meskipun usia seseorang telah beranjak dewasa
harus tetap melatih kemampuan berempati. Ada beberapa langkah yang dapat
Setiap orang pernah mengalami perasaan positif dan negative, misalnya sedih,
tersebut apabila kita atau rekam akan membantu kita memahami perasaan
yang sama pada kondisi tertentu menjumpai kita kembali. Disamping itu kita
3
dengan apa yang diharapkannya. Cara mencatat atau merekamnya dapat
berupa tulisan dibuku harian atau sekedar mengingat-ingat dalam alam sadar
kita.
informasi tentang kondisin orang di sekitar kita. Informasi ini sangat penting
Informasi ini juga dapat dijadikan pembanding dengan diri kita tentang apa
yang sedang terjadi, sehingga kita dapar mengetahui apakah perasaan dan
atau prasangka terhadap obyek yang menjadi sasaran. Disamping itu juga
perlu adanya kemauan untuk membuka diri kita untuk orang lain, khususnya
dengan memberikan kesempatan orang lain untuk berbicara yang dia inginkan
sedih akan mampu membawa kita kedalam suasana hati orang lain yang
masalah atau perasaan orang tersebut. Begitu pula perasaan yang lain.
4
Semakin banyak cerita, masalah dan ungkapan perasaan yang kita dengarkan
akan membuat kita semakin kaya dengan pengalaman tersebut dan pada
perasaanya.
4. Bayangkan apa yang dirasakan oleh orang lain dan akibatnya untuk diri kita
Membayangkan sebuah kejadian yang dialami orang lain akan menarik diri
kita kedalam sebuah situasi yang hampir sama dengan yang dialami orang
tersebut. Refleksi keadaan orang lain dapat membuat kita merasakan apa yang
manakala kita pernah mengalami perasaan atau kondisi yang sama. Seseorang
yang sering membayangkan apa yang dialami atau dirasakan orang lain dan
akibat yang akan ditimbulkan manakala hal tersebut terjadi pada diri kita saat
melatih kemampuan kita untuk empati. Bantuan yang kita berikan tidak perlu
menunggu waktu yang lebih lama tetapi kita berusaha memberikan segenap
5
emosi kita untuk melihat lebih jauh perasaan orang yang kita beri pertolongan
dan semakin sering kita memberikan respon dengan cepat akan semakin
E. Manfaat Empati
a. Menyesuaikan diri
bahwa sudut pandang setiap orang berbeda. Orang yang memiliki rasa empati
Jika setiap orang berusaha untuk berempati, maka setiap individu akan
Empati dapat meningkatkan harga diri seseorang. Dimulai dari peran empati
berkomunikasi tanpa harus secara nyata terlibat dalam perasaan orang lain,
6
dan memperhatikan pendapat orang lain tentang dirinya. Melalui proses
sosial yang dilakukan dengan membandingkan diri sendiri dengan orang lain.
7
BAB II
A. Pengertian
Berita buruk adalah suatu situasi dimana tidak ada harapan lagi, adanya
menuntut perubahan gaya hidup yang sudah menjadi kebiasaan, sesuatu yang
fatal merupakan tugas berat yang tidak dapat dihindari oleh mahasiswa
kedokteran maupun dokter. Penyampaian berita buruk dapat menjadi lebih sulit
pasiennya dengan baik. Beberapa hal yang menjadi penyulit adalah ketika
karena tidak dijelaskan secara komprehensif. dalam hal ini komunikasi yang
yang baik diperlukan dalam rangka untuk memastikan bahwa berita buruk yang
1. Persiapan
8
Persiapan tempat untuk menyampaikan berita buruk hendaknya dapat
pasien ingin didampingi oleh orang lain (suami/ istri/ anak/ saudara, dll).
Contoh pertanyaan untuk mengawali sesi ini antara lain: bagaimana kabar
2. Memulai diskusi
Contoh:
3. Melibatkan pasien
Contoh:
Dokter: beberapa pasien meminta saya untuk menjelaskan penyakit ini secara
lengkap, tapi ada juga yang ingin tahu gambaran keseluruhannya seperti apa.
4. . Mengungkapkan Informasi
9
Dalam mengungkapkan informasi yang berisi berita buruk, dokter hendaknya
Hal ini memerlukan lebih dari satu waktu diskusi. Dokter harus memiliki
informasi yang relevan terlebih dahulu, focus dan memiliki satu atau dia topic
Tanya jawab dalam proses diskusi. Terminologi medis harus dihindari kecuali
Salah satu dari aspek terpenting dalam interaksi yang manusiawi adalah
pengakuan terhadap reaksi pasien. Jika tidak ada reaksi yang jelas dari
contoh: bapak/ibu silakan minum dulu, kita lanjutkan setelah bapak/ibu siap.
Emosi pasien tidak boleh diabaikan pada proses pembicaraan, namun tidak
pasien. Hal ini berkaitan dengan kondisi psikologis pasien ketika menerima
berita buruk. Adakalanya pasien lupa terhadap hal-hal yang spesifik pada
10
menawarkan kesempatan untuk melakukan follow up untuk diskusi lebih
lanjut dengan profesi lain yang dapat membantu kondisi pasien (psikolog,
bahwa beberapa tes diperlukan, kapan tes ini harus dilakukan dan dimana tes
ini harus dilakukan. Dokter juga harus menjanjikan waktu untuk kunjungan
pasien selanjutnya dan memastikan agar pasien dapat dengan mudah dan
Berikut protokol penyampaian berita buruk yang dibuat oleh Robert Buckman:
1. S-SETTING UP interview
pasien dapat duduk dengan nyaman, sehingga privasi pasien terjaga, hal
ini penting dilakukan karena tempat yang menjaga privasi pasien akan
keadaanya serta seberapa jauh pasien siap untuk menerima kabar buruk.
11
ngaruk kepala, hal ini akan mengganggu konsentrasi pasien dan seolah
olah dokter tidak fokus, dan kurang mempunyai cukup waktu untuk
pasien.
buruk, bukan saja perasaan lebih kuat karena tidak sendirian kehadiran
keadaan anda hari ini?”. Pertanyaan terbuka seperti ini menjadi isyarat
kepada pasien bahwa wawancara akan berlangsung dua arah. Jika ini
“Apa yang Anda ketahui sejauh ini tentang kondisi anda?” hal ini berguna
pasien nanti.
kesiapan psikologis yang berbeda, ada yang ingin mengetahui semua tentang
penyakitnya tetapi tidak sedikit yang tidak sanggup untuk menerima semua,
12
sehingga penting bagi seorang dokter untuk menilai sejauh mana kesiapan
mungkin tidak cukup dengan sekali pertemuan terutama bagi pasien dengan
dibuat, dan pastikan pasien dapat menghubungi dokter kapan saja walau
dan cara yang halus, hindari penggunaan istilah medis yang tidak dimengerti,
serta dukungan yang dapat diberikan.. Jangan lupa libatkan pasien dalam
proses ini, dan yakinkan pasien mengerti setiap informasi yang kita berikan.
Dalam menerima berita buruk, emosi pasien akan terlibat, respon emosinya
berlangsung, hal ini akan membuat pasien tidak bisa konsentrasi dengan apa
baginya untuk mengontrol kembali emosinya. Bagi pasien yang terlihat tegar
menyampaikan kabar buruk, pastikan bahwa apa yang kita lihat diluar adalah
untuk menutupi perasaan yang sebenarnya. Hal ini bisa kita lakukan dengan
13
memberi pertanyaan “Mungkin anda bisa menceritakan sedikit apa yang anda
rasakan?”
Pada tahap ini dokter membuat perencanaan untuk menolong untuk mencapai
sampai sembuh. Berikan dukungan agar terapi yang diberikan tidak terputus
ditengah jalan dan jangan lupa untuk meminta nomor telepon pasien.
1. Sebagian besar pasien memang ingin mengetahui apa yang sedang terjadi
pada dirinya.
2. Sebagian besar pasien ingin mengetahui kemungkinan apa saja yang bisa
terjadi pada dirinya, termasuk terapi apa saja yang bisa diperoleh,
dokter
Ada beberapa hal yang sering dikeluhkan oleh dokter saat harus
1. Bagaimana cara yang tepat untuk bisa jujur pada pasien tanpa mengurangi
harapan mereka.
14
2. Bagaimana cara menghadapi dan menangani emosi pasien saat mereka
pasien?
E. Hal hal yang dianggap penting oleh pasien dalam penyampaian berita buruk
1. ISI
Yang dimaksud di sini adalah apa saja yang dibicarakan, dan seberapa
banyak informasi atau keterangan yang diberikan oleh dokter. Item ini
2. SUPPORT
Jadi apakah dalam penyampaian berita buruk ini dokter bersikap baik,
memberi support/ dukungan yang cukup, dll. Termasuk pula di sini apakah
3. FASILITASI
pasien dengan sungguh – sungguh (tidak sambil lalu saja). Juga apakah
15
data untuk menyimpulkan situasi pasien sebelumakhirnya dokter
3. Penyampaian kabar buruk melalui telepon. Hindari hal ini karena dokter
tidak tahu bagaimana situasi dan kondisi pasien saat menerima kabar
buruk tersebut.
4. Dokter terlalu banyak bicara (biasanya karena dokter sendiri merasa tidak
16
BAB III
DAFTAR PUSTAKA
University Press
Sari, A. T., Ramdhani, N., & Eliza, M. (2003). Empati dan Perilaku Merokok di
Baron, R. A.,dan Byrne, D., (2005). Psikologi Sosial Jilid 1 (edisi 10). Jakarta :
Erlangga.
Persada
17