1. Tujuan Percobaan
Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan konsistensi normal
semen portland dengan alat Vikat.
Konsistensi normal semen portland adalah suatu kondisi standar yang
menunjukkan kebasahan pasta.
2. Teori Dasar
Kekuatan semen yang telah mengeras tergantung pada jumlah air yang
dipakai untuk proses hidrasi berlangsung. Pada dasarnya jumlah air yang
diperlukan untuk proses hidrasi hanya kira-kira 25 % dari berat semennya.
Penambahan jumlah air akan mengurangi kekuatan setelah mengeras.
Kelebihan air dari yang diperlukan untuk proses hidrasi pada umumnnya
memang diperlukan pada pembuatan beton, diangkut dengan mudah agar
adukan dapat dicampur dengan baik, dan dapat dicetak tanpa rongga-rongga
yang besar (tidak keropos). Akan tetapi, hendaknya selalu diusahakan jumlah
air sesedikit mungkin agar kekuatan beton tidak terlalu rendah. Konsentrasi
hasil hidrasi yang padat pada seluruh ruang atau volume yang tersedia (volume
semula ditempati oleh air dan semen) merupakan suatu nilai indeks porositas.
Kuat tekan pasta semen (juga betonnya) sangat dipengaruhi oleh besar pori-
pori hasil hidrasi. Kelebihan air akan mengakibatkan pasta semen berpori lebih
banyak, sehingga hasilnya kurang kuat dan juga lebih porous (berpori).
3. Peralatan
a. Neraca dengan ketelitian 0,1 % dari berat contoh yang ditimbang.
b. Gelas ukur 200 ml, dengan ketelitian 1 ml.
c. 1 (satu) set alat vikat yang terdiri dari alat vikat dan cincin konik (conikal-
ring).
d. Stopwatch.
e. Sendok perata.
Supriadi / F 111 16 003 C.03-1
LAPORAN PRAKTIKUM SEMEN &
UJI BAHAN KONSTRUKSI MORTAR (03)
f. Mesin aduk (mixer) dengan daun-daun pengaduk dari baja tahan karat
serta mangkok yang dapat dilepas.
g. Sarung tangan karet.
4. BendaUji
a. Contoh semen portland jenis PCC tipe 1 sebanyak 500 gram
b. Air bersih (air suling) sebanyak ± 300 cm3
5. Cara Melakukan
a. Persiapan Pasta
1) Pasang daun pengaduk dan mangkuk yang kering pada mesin pengaduk
(mixer)
2) Masukkan bahan-bahan ke dalam mangkuk dengan prosedur sebagai
berikut :
(1) Tuangkan air ± 125 ml – 155 ml.
(2) Masukkan 500 gram semen ke dalam air dan biarkan selama 30
detik agar terjadi peresapan/campuran.
6. Perhitungan
Berat air
Konsistensi x 100 %
Berat benda uji
Diketahui :
Contoh perhitungan
- Berat benda uji = 500 gram
- Berat air = 107,1 gram
Berat air
- Konsistensi x 100 %
Berat benda uji
107.1
x 100 %
500
21,42 %
a. Pelaporan
Dari hasil perhitungan diatas dapat diketahui konsistensi semen portland,
yang ditabelkan sebagai berikut :
10
Penurunan (mm)
0
21.00 21.50 21,682 22.00 22.50
Konsistensi (%)
b. Analisa grafik
7. Kesimpulan
Dari hasil interpolasi terhadap air (konsistensi) dan penurunan, seperti
tergambar dalam grafik diatas diketahui bahwa semen yang diuji untuk
penurunan sebesar 10 mm dalam waktu 30 detik diperoleh konsistensi normal
sebesar 21.6817%.