Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM SEMEN &

UJI BAHAN KONSTRUKSI MORTAR (03)

KONSISTENSI NORMAL SEMEN PORTLAND


(SNI 03 – 6826 – 2002)

1. Tujuan Percobaan
 Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan konsistensi normal
semen portland dengan alat Vikat.
 Konsistensi normal semen portland adalah suatu kondisi standar yang
menunjukkan kebasahan pasta.

2. Teori Dasar
Kekuatan semen yang telah mengeras tergantung pada jumlah air yang
dipakai untuk proses hidrasi berlangsung. Pada dasarnya jumlah air yang
diperlukan untuk proses hidrasi hanya kira-kira 25 % dari berat semennya.
Penambahan jumlah air akan mengurangi kekuatan setelah mengeras.
Kelebihan air dari yang diperlukan untuk proses hidrasi pada umumnnya
memang diperlukan pada pembuatan beton, diangkut dengan mudah agar
adukan dapat dicampur dengan baik, dan dapat dicetak tanpa rongga-rongga
yang besar (tidak keropos). Akan tetapi, hendaknya selalu diusahakan jumlah
air sesedikit mungkin agar kekuatan beton tidak terlalu rendah. Konsentrasi
hasil hidrasi yang padat pada seluruh ruang atau volume yang tersedia (volume
semula ditempati oleh air dan semen) merupakan suatu nilai indeks porositas.
Kuat tekan pasta semen (juga betonnya) sangat dipengaruhi oleh besar pori-
pori hasil hidrasi. Kelebihan air akan mengakibatkan pasta semen berpori lebih
banyak, sehingga hasilnya kurang kuat dan juga lebih porous (berpori).

3. Peralatan
a. Neraca dengan ketelitian 0,1 % dari berat contoh yang ditimbang.
b. Gelas ukur 200 ml, dengan ketelitian 1 ml.
c. 1 (satu) set alat vikat yang terdiri dari alat vikat dan cincin konik (conikal-
ring).
d. Stopwatch.
e. Sendok perata.
Supriadi / F 111 16 003 C.03-1
LAPORAN PRAKTIKUM SEMEN &
UJI BAHAN KONSTRUKSI MORTAR (03)

f. Mesin aduk (mixer) dengan daun-daun pengaduk dari baja tahan karat
serta mangkok yang dapat dilepas.
g. Sarung tangan karet.

Gambar C-03.1 : Mixer Gambar C-03.1 : Vikat

4. BendaUji
a. Contoh semen portland jenis PCC tipe 1 sebanyak 500 gram
b. Air bersih (air suling) sebanyak ± 300 cm3

5. Cara Melakukan

a. Persiapan Pasta
1) Pasang daun pengaduk dan mangkuk yang kering pada mesin pengaduk
(mixer)
2) Masukkan bahan-bahan ke dalam mangkuk dengan prosedur sebagai
berikut :
(1) Tuangkan air ± 125 ml – 155 ml.
(2) Masukkan 500 gram semen ke dalam air dan biarkan selama 30
detik agar terjadi peresapan/campuran.

Supriadi / F 111 16 003 C.03-2


LAPORAN PRAKTIKUM SEMEN &
UJI BAHAN KONSTRUKSI MORTAR (03)

3) Jalankan mesin pengaduk dengan kecepatan (140±5) rpm, selama 30


detik.
4) Hentikan mesin pengaduk selama 15 detik, sementara itu bersihkan
pasta yang menempel di pinggir mangkok.
5) Jalankan mesin pengaduk dengan kecepatan (285±10) rpm selama 1
menit
b. Pencetakan Benda Uji
1) Segera bentuk pasta menjadi bola dengan kedua tangan (gunakan
sarung tangan), kemudian dilemparkan 6 kali dari satu tangan ke tangan
yang lain dengan jarak kira-kira 15 cm
2) Pegang bola pasta dengan satu tangan kemudian tekankan ke dalam
cincin konik pada alat Vikat.
3) Kelebihan pasta pada lubang besar diratakan dengan sendok perata
yang digerakkan dalam posisi miring terhadap permukaan cincin.
4) Letakkan pelat kaca pada lubang besar cincin konik, balikkan, lalu
potong kelebihan pada lubang kecil dengan sekali gerakan. Kemudian
licinkan kelebihan pasta pada lubang kecil cincin konik dengan sendok
perata. Selama mengerjakan pemotongan dan penghalusan, hindarkan
tekanan pada pasta.
c. Penentuan Konsistensi
1) Pusatkan cincin berisi pasta tepat di bawah batang B, lalu tempelkan
ujung jarum C pada permukaan pasta dan kunci dengan E
2) Tempatkan indikator F pada angka nol.
3) Lepaskan batang B dan jarum ke dalam pasta, catat penurunan yang
berlangsung selama 30 detik.
4) Konsistensi normal tercapai, apabila batang B dan jarum C menembus
batas (10 ± 1) mm di bawah permukaan dalam waktu 30 detik setelah
dilepas.
Kerjakan percobaan di atas dengan kadar air pada pasta yang berbeda-
beda, sehingga konsistensi normal tercapai.

Supriadi / F 111 16 003 C.03-3


LAPORAN PRAKTIKUM SEMEN &
UJI BAHAN KONSTRUKSI MORTAR (03)

6. Perhitungan
Berat air
Konsistensi  x 100 %
Berat benda uji

Diketahui :
Contoh perhitungan
- Berat benda uji = 500 gram
- Berat air = 107,1 gram
Berat air
- Konsistensi  x 100 %
Berat benda uji
107.1
 x 100 %
500
 21,42 %

a. Pelaporan
Dari hasil perhitungan diatas dapat diketahui konsistensi semen portland,
yang ditabelkan sebagai berikut :

Tabel C-03.1. Hasil Perhitungan Konsistensi Semen Portland


No. Berat air Berat benda uji Penurunan Konsistensi
(gram) (gram) (mm) (%)
1 107.1 500 6 21.42
2 108.2 500 9 21.64
3 108.6 500 11 21.72
4 109.4 500 13 21.88

Supriadi / F 111 16 003 C.03-4


LAPORAN PRAKTIKUM SEMEN &
UJI BAHAN KONSTRUKSI MORTAR (03)

Dari hasil perhitungan yang diperoleh dapat digambarkan grafik hubungan


antara konsistensi dengan penurunan :

Konsistensi Semen Portland


14
y = 15.514x - 326.36
12

10
Penurunan (mm)

0
21.00 21.50 21,682 22.00 22.50
Konsistensi (%)

Grafik C-03.1.Hubungan antara Konsistensi Vs Penurunan

b. Analisa grafik

Grafik hubungan antara penurunan dan konsistensi diperoleh dengan


memplot titik – titik sesuai data dari penurunan kemudian menentukan regresi
dari titik-titik tersebut dan menarik garis sepanjang titik regresi yang telah
ditentukan untuk mendapatkan konsistensi sepanjang titik regresi yang telah
ditentukan, untuk mendapatkan konsistensi yang tepat pada penurunan sebesar
10 mm dapat dilakukan dengan cara
y = 15.514 x – 326.36
10 = 15.514 x – 326.36
x = 21.6817
Dengan demikian, untuk penurunan sebesar 10 mm memerlukan konsistensi
sebesar 21.6817%.

Supriadi / F 111 16 003 C.03-5


LAPORAN PRAKTIKUM SEMEN &
UJI BAHAN KONSTRUKSI MORTAR (03)

7. Kesimpulan
Dari hasil interpolasi terhadap air (konsistensi) dan penurunan, seperti
tergambar dalam grafik diatas diketahui bahwa semen yang diuji untuk
penurunan sebesar 10 mm dalam waktu 30 detik diperoleh konsistensi normal
sebesar 21.6817%.

Supriadi / F 111 16 003 C.03-6

Anda mungkin juga menyukai