Anda di halaman 1dari 10

1.1.

LATAR BELAKANG

Kawasan Perbatasan merupakan kawasan strategis


dalam menjaga integritas wilayah Negara yang
memerlukan pengelolaan secara khusus. Pengelolaan
batas wilayah Negara dan awasan perbatasan
diperlukan untuk memberikan kepastian hukum
mengenai ruang lingkup wilayah Negara, kewenangan
pengelolaan wilayah Negara, dan hak–hak berdaulat,
serta dilakukan dengan pendekatan kesejahteraan, keamanan dan kelestarian
lingkungan secara bersama-sama; RPJMN 2015-2019 telah ditetapkan sebagai salah
satu agenda prioritas dari 9 agenda (Nawa Cita), yakni membangun Indonesia dari
pinggiran, yaitu mengubah wajah perbatasan negara menjadi kawasan yang maju dan
berdaya saing.

Berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025,


pembangunan jangka menengah periode 2015-2019 diarahkan untuk memantapkan
pembangunan secara menyeluruh dengan menekankan pembangunan keunggulan
kompetitif perekonomian yang berbasis SDA yang tersedia, SDM yang berkualitas, serta
kemampuan iptek. Dalam kerangka pembangunan kawasan perbatasan, sebagai pintu
gerbang negara diarahkan untuk memiliki daya saing terhadap negara tetangga,
terutama secara ekonomi. Kawasan perbatasan, dalam Peraturan Pemerintah Nomor
26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional telah ditetapkan sebagai

Pekerjaan Master plan, Site plan, DED pengembangan kawasan permukiman perbatasan negara Long BAB 1 - 1
Apari, Kabupaten Mahakam Ulu, Kalimantan
Pusat Kegiatan Strategis Nasional (PKSN). PKSN merupakan kawasan perkotaan di
perbatasan yang berfungsi sebagai pusat pertumbuhan (growth center) bagi kawasan
sekitarnya. PERKA BNPP Nomor 1 tahun 2011 tentang Desain Besar Pengelolaan
Kawasan Perbatasan, telah menetapkan lokasi-lokasi prioritas kawasan perbatasan.
Lokasi prioritas ini merupakan kecamatan yang berbatasan langsung dengan Negara
tetangga di wilayah darat; Kecamatan lokasi pulau-pulau terluar; kecamatan yang
difungsikan sebagai pusat kegiatan strategi nasional; dan kecamatan yang menjadi entry
dan exit point (PPLB) berdasarkan Border Crossing Agreement. Rencana Terpadu
Infrastruktur PU dan Permukiman Perbatasan Kawasan Perbatasan tahun 2011-2014
telah menetapkan 111 Lokasi Prioritas (Lokpri) pada periode 2011-2014 dan 88 Lokpri
pada pasca 2014.

Kawasan perbatasan untuk dapat berkembang maka upaya yang perlu dilakukan adalah
dengan mengembangkan sistem pusat permukiman perbatasan negara sebagai pusat
pertahanan dan keamanan negara di kawasan perbatasan. Kemandirian ekonomi
kawasan harus diciptakan agar dapat memacu pertumbuhan sehingga dapat
berkembang pesat dan bisa lebih maju dari kawasan perbatasan Negara tetangga.
Untuk itu pengembangan-pengembangan yang dilakukan adalah:

a) Pengembangan kawasan budidaya untuk kemandirian ekonomi


b) Pengembangan kawasan budidaya untuk pengembangan ekonomi antar wilayah
c) Pengembangan kawasan budidaya untuk daya saing ekonomi
d) Pengembangan jaringan transportasi untuk meningkatkan aksesibilitas sistem pusat
pelayanan, sentra produksi termasuk kawasan terisolasi dan pulau kecil serta
mendukung fungsi pertahanan dan keamanan Negara
e) Pengembangan prasarana energi, telekomunikasi, dan sumber daya air, untuk
mendukung pusat pelayanan dan Kawasan Budidaya,
f) Pengembangan prasarana dan sarana dasar di Kawasan Perbatasan Negara yang
berbasis pada pengembangan wilayah perdesaan.

Pekerjaan Master plan, Site plan, DED pengembangan kawasan permukiman perbatasan negara Long BAB 1 - 2
Apari, Kabupaten Mahakam Ulu, Kalimantan
g) Upaya atau strategi pengembangan tersebut telah dituangkan dalam Rencana Tata
Ruang (RTR) Kawasan Perbatasan Negara.

Rencana Tata Ruang Kawasan Perbatasan Negara yang sudah disusun yaitu:
1. RTR Kawasan Perbatasan Negara di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) yang
ditetapkan dalam Peraturan Presiden Nomor 179 Tahun 2014.
2. RTR Kawasan Perbatasan Negara di Kalimantan yang ditetapkan dalam
Peraturan Presiden Nomor 31 Tahun 2015.
3. RTR Kawasan Perbatasan Negara di Provinsi Papua yang ditetapkan dalam
Peraturan Presiden Nomor 32 Tahun 2015.
4. RTR Kawasan Perbatasan Negara di Provinsi Maluku yang ditetapkan dalam
Peraturan Presiden Nomor 33 Tahun 2015.
5. RTR Kawasan Perbatasan Negara di Provinsi Maluku Utara dan Provinsi Papua
Barat yang ditetapkan dalam Peraturan Presiden Nomor 34 Tahun 2015.

Rencana Tata Ruang Kawasan Perbatasan Negara ini perlu dijabarkan agar lebih
operasional menjadi rencana yang lebih teknis yaitu Masterplan, Siteplan, dan Detailed
Engineering Design (DED) Pengembangan Permukiman Kawasan Perbatasan Negara.

Pada tahun 2015, Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat akan melaksanakan pengembangan kawasan permukiman khusus
(perbatasan) yang meliputi Pengembangan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) di 7 (tujuh)
kawasan yaitu:
1. Entikong, Kabupaten Sanggau, Provinsi Kalimantan Barat;
2. Nanga Badau (Badau), Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat;
3. Aruk (Sajingan Besar), Kabupaten Sambas, Provinsi Kalimantan Barat;
4. Skouw, Kota Jayapura, Provinsi Papua;
5. Motaain, Kabupaten Belu, Provinsi Nusa Tenggara Timur;
6. Motamasin, Kabupaten Malaka, Provinsi Nusa Tenggara Timur; dan
7. Wini, Kabupaten Timur Tengah Utara, Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Pekerjaan Master plan, Site plan, DED pengembangan kawasan permukiman perbatasan negara Long BAB 1 - 3
Apari, Kabupaten Mahakam Ulu, Kalimantan
Sedangkan untuk Pengembangan Infrastruktur Permukiman di 9 (sembilan) kawasan,
yaitu:
1. Entikong, Kabupaten Sanggau, Provinsi Kalimantan Barat;
2. Nanga Badau (Badau), Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat;
3. Aruk (Sajingan Besar), Kabupaten Sambas, Provinsi Kalimantan Barat;
4. Sebatik Tengah, Kabupaten Nunukan, Provinsi Kalimantan Utara;
5. Long Apari, Kabupaten Mahakam Ulu, Provinsi Kalimantan Timur;
6. Skouw, Kota Jayapura, Provinsi Papua;
7. Motaain, Kabupaten Belu, Provinsi Nusa Tenggara Timur;
8. Motamasin, Kabupaten Malaka, Provinsi Nusa Tenggara Timur;
9. Wini, Kabupaten Timur Tengah Utara, Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Untuk pelaksanaan pengembangan tersebut perlu disusun dokumen Perencanaan


Pengembangan Kawasan Permukiman Perbatasan Negara yang meliputi Masterplan,
Site Plan serta Detailed Engineering Design (DED) di kawasan perbatasan tersebut
dalam hal ini di Kawasan Perbatasan Negara Long Apari, Kabupaten Mahakam Ulu,
Provinsi Kalimantan Timur.

1.2. TUJUAN DAN SASARAN

Maksud Penyusunan Masterplan, Site Plan dan Detailed Engineering Design (DED)
Pengembangan Kawasan Permukiman Perbatasan Negara diharapkan menjadi
dasar/acuan bagi perencanaan dan atau pelaksanaan/konstruksi dalam pengembangan
kawasan permukiman perbatasan negara di Long Apari, Kabupaten Mahakam Ulu,
Provinsi Kalimantan Timur.

Tujuan adalah meningkatkan kualitas kawasan permukiman permukiman yang


dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang handal sehingga menjadi kawasan
perbatasan yang berdaya saing.

Pekerjaan Master plan, Site plan, DED pengembangan kawasan permukiman perbatasan negara Long BAB 1 - 4
Apari, Kabupaten Mahakam Ulu, Kalimantan
Sasaran kegiatan penyusunan Masterplan, Site Plan dan Detailed Engineering Design
(DED) Pengembangan Kawasan Permukiman Perbatasan Negara:
a) Tersusunnya Masterplan Pengembangan Kawasan Permukiman Perbatasan Negara
Long Apari dengan Tingkat Kedetailan sama dengan rencana detail tata ruang.
b) Tersusunnya Konsepsi Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) di 4 (empat)
kawasan permukiman perdesaan dan permukiman perkotaan di Kawasan
Perbatasan Negara Long Apari.
c) Tersusunnya Detailed Engineering Design (DED) infrastruktur kawasan permukiman
Kawasan Perbatasan Negara Long Apari yang pelaksanaannya Tahun 2015-2016.

1.3. DASAR HUKUM

1. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Kewenangan Pemerintahan


Daerah,

2. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang,

3. Keputusan Presiden Nomor 36 tahun 2005 tentang Pengadaan Tanah untuk


kepentingan Umum;

4. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Daerah Pokok-pokok


Agraria

5. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1980 tentang Jalan

6. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian

7. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1985 tentang Perikanan

8. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumberdaya Alam


Hayati dan Ekosistemnya

9. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1990 tentang Kepariwisataan

10. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukiman

Pekerjaan Master plan, Site plan, DED pengembangan kawasan permukiman perbatasan negara Long BAB 1 - 5
Apari, Kabupaten Mahakam Ulu, Kalimantan
11. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan

12. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup

13. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 Tentang Pemerintahan Daerah

14. Perka No 1 Tahun 2011 tentang Desain Besar Pengelolaan Kawasan Perbatasan

15. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 1985 tentang Jalan

16. Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 1987 tentang Penyerahan Sebagian


Urusan Pemerintahan di Bidang Pekerjaan Umum Kepada Daerah

17. PP No. 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Nasional

18. PP No. 34 Tahun 2002 tentang Pemanfaatan Hutan

19. PP No. 10 Tahun 2000 tentang Ketelitian Peta untuk Penataan Ruang Wilayah

20. PP No. 47 Tahun 1997 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN)

21. PP No. 68 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Hak dan Kewajiban Serta Bentuk dan
Tatacara Peran Serta Masyarakat dalam Penataan Ruang

22. Keputusan Presiden Nomor 32 Tahun 1990 tentang Pengelolaan Kawasan Lindung;

23. Peraturan Menteri Pertambangan dan Energi Nomor 01.P/47/MPE/1992 tentang


Ruang Bebas Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) dan Saluran Udara Tegangan
Ekstra Tinggi (SUTET) untuk Penyaluran Tenaga Listrik;

24. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 63/PRT/1993 tentang Garis


Sempadan Sungai, Daerah Manfaat Sungai, Daerah Penguasaan Sungai dan Bekas
Sungai;

25. Keputusan Menteri Kimpraswil No.534/2001 tentang Pedoman Penentuan


Standar Pelayanan Minimal

26. Peraturan Menteri PU No No 16 / PRT/M/ 2009 tentang Pedoman penyusunan


Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten

27. Permendagri No. 28 Tahun 2008 tentang Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan
Daerah Tentang Rencana Tata Ruang Daerah
Pekerjaan Master plan, Site plan, DED pengembangan kawasan permukiman perbatasan negara Long BAB 1 - 6
Apari, Kabupaten Mahakam Ulu, Kalimantan
28. Permen PU No. 20/PRT/M/2007 tentang Pedoman Teknis Analisis Aspek Fisik dan
Lingkungan, Ekonomi serta Sosial Budaya dalam Penyusunan Rencana Tata Ruang

29. Selain itu ketentuan lain yang menjadi acuan dalam penyusunan rencana tata
ruang wilayah Kabupaten Pulang Pisau ini adalah :

a. Rencana Tata Ruang Wilayah Pulau Kalimantan

b. Rencana Tata Ruang Wilayah Propinsi Kalimantan Timur

c. RPJPD dan RPJMD Kabupaten Mahakan Hulu 2015 - 2020.

30. Peraturan-peraturan daerah lainnya yang berkaitan.

1.4. RUANG LINGKUP PEKERJAAN

1.4.1. LINGKUP KEGIATAN

Lingkup tugas yang harus dilaksanakan dalam rangka penyusunan Masterplan, Site
Plan dan Detailed Engineering Design (DED) Pengembangan Kawasan Permukiman
Perbatasan Negara Long Apari.
a) Menyusun Masterplan Pengembangan Kawasan Permukiman Perbatasan
Negara Long Apari dengan Tingkat Kedetailan sama dengan rencana detail tata
ruang.
b) Menyusun Konsepsi Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) di 4 (empat)
kawasan permukiman perdesaan dan permukiman perkotaan di Kawasan
Perbatasan Negara Long Apari.
c) Menyusun Detailed Engineering Design (DED) infrastruktur kawasan
permukiman Kawasan Perbatasan Negara Long Apari.

Konsultan diwajibkan aktif melakukan koordinasi/diskusi dengan:


 Tim Teknis;

Pekerjaan Master plan, Site plan, DED pengembangan kawasan permukiman perbatasan negara Long BAB 1 - 7
Apari, Kabupaten Mahakam Ulu, Kalimantan
 Tim Supervisi;
 Kementerian/Lembaga terkait;
 Pemerintah kabupaten/kota dan pemerintah provinsi;
 Badan Pengelola Perbatasan Daerah; dan
 Masyarakat/kelompok masyarakat yang terkait dengan pelaksanaan kegiatan.

Koordinasi/diskusi tersebut dibuktikan dengan berita acara dan absensi rapat-rapat


pembahasan. Kegiatan diskusi dan pembahasan sebagai berikut:

a) FGD dilakukan untuk setiap kegiatan bersama antara Konsultan dengan pemangku
kepentingan pengembangan kawasan permukiman perbatasan negara dalam
menyusun dan merumuskan setiap kegiatan yang membutuhkan penyepakatan
bersama. FGD tingkat kecamatan dilakukan sebanyak 3 (tiga) kali dan 1 (satu) kali
sosialisasi di tingkat kabupaten/kota.

b) Pembahasan dilakukan untuk setiap pembahasan laporan pelaksanaan kegiatan


pada setiap tahapnya dengan mengundang Kementerian/Lembaga terkait. Diskusi
pembahasan dilakukan untuk pembahasan Laporan Pendahuluan dan Pra
Rancangan DED, Laporan Antara, Laporan Draft Akhir.

1.4.2. LINGKUP WILAYAH

Pekerjaan Master Plan, Site Plan, DED pengembangan kawasan permukiman


perbatasan negara ini dilaksanakan di Kecamatan Long Apari, Kabupaten Mahakam
Ulu, Kalimantan

1.5. HASIL YANG DIHARAPKAN

a. Rencana Mutu Kontrak;


Pekerjaan Master plan, Site plan, DED pengembangan kawasan permukiman perbatasan negara Long BAB 1 - 8
Apari, Kabupaten Mahakam Ulu, Kalimantan
b. Laporan Masterplan Pengembangan Permukiman Kawasan Perbatasan Negara ;
c. Laporan Konsepsi RTBL;
d. Laporan DED;
e. Maket Kawasan Pengembangan Permukiman Kawasan Perbatasan Negara ;
f. Laporan Executive Summary;
g. Album Peta;
h. Laporan Bulanan;
i. Laporan Softcopy yang disimpan dalam Hardisk Eksternal 1 Tera Byte;

1.6. SISTIMATIKA PELAPORAN

BAB 1. PENDAHULUAN
Secara umum memaparkan tentang latar belakang, maksud dan tujuan,
lingkup pekerjaan meliputi lingkup pekerjaan dan lingkup tugas, dan struktur
penulisan laporan pendahuluan

BAB 2. GAMBARAN UMUM KAWASAN LONG APARI


Pada bab ini diuraikan tentang gambaran umum kawasan perencanaan
Kecamatan Long Apari, Kabupaten Mahakam Ulu, Kalimantan Timur

BAB 3. METODOLOGI PENDEKATAN PEKERJAAN


Menjabarkan pendekatan dan metodologi pelaksanaan pekerjaan dari
tahap persiapan sampai pada penyusunan Master Plan, RTBL pada 4 lokasi,
dan DED di Kecamatan Long Apari.

Menjabarkan tahapan urutan detil pelaksanaan pekerjaan yang akan


dilakukan untuk mencapai hasil yang optimal.

Pekerjaan Master plan, Site plan, DED pengembangan kawasan permukiman perbatasan negara Long BAB 1 - 9
Apari, Kabupaten Mahakam Ulu, Kalimantan
BAB 4. RENCANA KERJA
Berisi uraian tahapan pekerjaan meliputi materi yang menjadi bahan kajian
pada setiap langkah tahapan pekerjaan, jadwal pelaksanaan kegiatan,
tenaga ahli dan tanggung jawabnya, jadwal penugasan tenaga ahli,
organisasi pelaksanaan pekerjaan dan pelaporannya

Pekerjaan Master plan, Site plan, DED pengembangan kawasan permukiman perbatasan negara Long BAB 1 - 10
Apari, Kabupaten Mahakam Ulu, Kalimantan

Anda mungkin juga menyukai