Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


PT. Adaro Indonesia adalah anak perusahaan dari PT.Adaro Energy Tbk. yang bergerak
di bidang penambangan batubara, terletak di dua kabupaten yaitu Kabupaten Tabalong dan
Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan. PT. Adaro Indonesia dibagi atas tiga daerah
pertambangan yaitu tambang Tutupan, tambang Wara dan tambang Paringin. Penambangan
PT. Adaro Indonesia sendiri menggunakan sistem tambang terbuka sehingga membentuk
lereng-lereng (jenjang). Lereng yang demikian ini dapat mengakibatkan suatu masalah yaitu
kelongsoran atau keruntuhan pada lereng itu sendiri, apabila memiliki nilai faktor keamanan
kurang dari 1,25 (FK < 1,25) (Joseph E.bowles, 2000) .
Pembuatan lereng yang berjenjang dapat menimbulkan masalah terutama pada batuan
yang lunak dan juga perubahan tegangan batuan yang besar dikarenakan oleh aktivitas
penggalian dapat mengakibatkan terjadinya longsoran. Apabila lereng penambangan tidak
dilakukan analisis maka bisa terjadi timbulnya bahaya akan kelongsoran lereng, keselamatan
bagi pekerja yang berada dilokasi penambangan dan juga mengakibatkan kerusakan pada alat-
alat yang sedang beroperasi.
Analisis kemantapan lereng bertujuan untuk mengetahui kemantapan lereng yang
dirancang. Analisis kemantapan lereng ini didasarkan pada perilaku material yang ada di lokasi
penambangan. Perilaku material itu sendiri memilki sifat plastik dan elastik yang akan
berpengaruh pada kekuatan massa batuan sehingga berpengaruh pada kondisi kemantapan
lereng. Metode yang digunakan dalam analisis kemantapan lereng adalah metode
keseimbangan batas (Metode GLE/Morgeinstren Price) dalam menentukan nilai faktor
keamanan lereng.
Dengan adanya analisis kemantapan lereng dapat merekomendasikan geometri lereng
optimal dari lereng yang telah ditetapkan oleh perusahaan dan juga memenuhi nilai faktor
keamanan lereng yang telah ditentukan (FK>1,25) (Joseph E.bowles, 2000).

1.2.Rumusan Masalah
Sistem penambangan terbuka yang berjenjang biasanya akan menimbulkan masalah
yaitu pada jenjangnya Adanya suatu kondisi jenjang yang tidak aman disebabkan tidak
adanya ketidakstabilan karena adanya pergerakan massa batuan dan juga perilaku
material penyusunnya. Perilaku material memilki sifat plastik dan elastik akan
berpengaruh pada kekuatan massa batuan sehingga akan berpengaruh pada kondisi
stabilitas lereng baik di High Wall dan Low Wall.
Perhitungan tingkat stabilitas ini menggunakan pendekatan metode kesetimbangan batas.

1.3. Tujuan Penelitian


Penelitian ini dilakukan dengan tujuan :
1. Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi stabilitas lereng di batuan
lunak berprilaku plastik dan elastik.
2. Menganalisis tingkat kemantapan desain lereng High Wall dan Low Wall
pada daerah Pit South Tutupan.

1.4. Batasan Masalah


Batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Kriteria keruntuhan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Mohr-
Coulomb dan Generalized Hoek Brown
2. Analisis dilakukan dengan metode kesetimbangan batas (Metode
GLE/Morgenstren Price)
3. Perlapisan material secara vertikal bersifat heterogen dan secara horizontal
bersifat homogen
4. Beban terhadap lereng secara vertikal dan horizontal diabaikan.
5. Data Ground Vibration akibat peledakan tidak dari pengukuran langsung di
lapangan, melainkan data pengukuran pada bulan Oktober 2017 sampai Januari
2018 di Pit South Tutupan.
6. Data sifat fisik dan sifat mekanik material batuan yang digunakan tidak
berdasarkan uji laboratorium secara langsung, melainkan berdasarkan data
hasil pengujian yang dimiliki PT. Adaro Indonesia

1.5. Metodologi Penelitian


1.5.1 Metode Pengambilan Data
1. Data Primer adalah data yang langsung diperoleh berdasarkan pengamatan-
pengamatan yang dilakukan dilapangan salah satunya mengukur tinggi, lebar
serta kemiringan jenjang
2. Data sekunder adalah data-data pendukung penyusunan tulisan ini yang
diperoleh dari buku-buku literatur, laporan-laporan penelitian yang sudah ada
di PT. Adaro Indonesia

1.5.2 Metode Penelitian


1. Metode Analitik :
Metode Analitik ini untuk mendapatkan angka faktor keamanan lereng
diantaranya dengan menggunakan metode janbu, bishop, dan janbu modified
dengan pendekatan kekuatan batuan Hoek-Brown
2. Metode Statistik
Data (mean, max, min, standar deviasi), hubungan antar variable (membuat
persamaan regresi, linier dan non linier ), hubungan tinggi lereng terhadap FK,
hubungan antara sudut lereng terhadap FK, hubungan antara fluktuasi muka air
tanah terhadap FK
3. Metode observasi
Metode untuk mendapatakan data hasil dari pemantauan di lapangan ,
contohnya Pemantauan pergerakan lereng (RTS dan SSR), pemantauan muka air
tanah, pemantauan ground vibration.

1.5.3 Pengolahan Data


1. Material properties; sifat fisik, sifat mekanik dari material batuan mudstone,
sandstone, claystone.
2. Metode perhitungan analisis lereng dengan metode kesetimbangan batas
menggunakan Metode Janbu, Metode Bishop, dan Metode Modified Janbu dan
pendekatan kekuatan material dengan Geologi Stength Index (GSI), konstanta
massa batuan (m, s dan a), serta faktor ketergangguan.
3. Potensi kelongsoran yang terjadi pada material lereng batuan lunak adalah
kelongsoran busur circular dan non circular

1.6. Diagram Alir Penelitian


Melalui diagram alir berikut dijelaskan tahapan-tahapan yang akan ditempuh
dalam melakukan penelitian (lihat Gambar1.1)

3
1.7. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah
1. Dapat mengetahui nilai parameter kekuatan massa batuan setiap lapisan di
lereng High Wall dan Low Wall
2. Dapat menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi stabilitas lereng di
batuan lunak berprilaku plastik dan elastik
3. Dapat mengetahui tingkat kemantapan lereng di Pit South Tutupan.
ANALISIS PENGARUH PERILAKU MATERIAL TERHADAP
KEMANTAPAN DESAIN LERENG DENGAN METODE KESEIMBANGAN
BATAS PADA PENAMBANGAN BATUBARA PIT SOUTH TUTUPAN PT
ADARO INDONESIA

Rumusan Masalah :
Perilaku material memilki sifat plastik dan elastik akan berpengaruh pada kekuatan massa batuan sehingga akan
berpengaruh pada kondisi stabilitas lereng baik di High Wall dan Low Wall. Perhitungan tingkat stabilitas ini
menggunakan pendekatan metode keseimbangan batas.

Tujuan Penelitian :
1. Mendapatkan nilai parameter kekuatan massa batuan pada setiap lapisan material di lereng High Wall dan
Low Wall.
2. Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi stabilitas lereng di batuan lunak berprilaku plastik dan
elastik.
3. Mengetahui tingkat kemantapan lereng High Wall dan Low Wall pada daerah Pit South Tutupan.

Studi Literatur Observasi Lapangan Metode Penyelesaian


Penelitian

Dasar Teori :
1. Perilaku Massa Data Primer : Data Sekunder : • Empirik
Batuan 1. Hasil 1. Rock Mass Properties (UCS, • Analitik
2. Massa Batuan pemantauan Density, GSI, Modulus Young, • Statistik
3. Klasifikasi Massa pergerakan Collar)
Batuan lereng 2. Data Geologi (Geologi
4. Kriteria Regional,Stratigrafi, Morfologi,
Generalized Hoek- Struktur Geologi, Litologi)
Brown 3. Hasil Pengujian Sifat Fisik
5. Analisa dan Mekanik
Kemantapan 4. Peta Topografi
Lereng 5. Peta Geologi
6. Kriteria Longsoran 6. Peta Kesampaian Daerah
(Bidang, Busur, 7. Hasil pemantauan muka air
Baji, Guling) tanah
8. Desain Penambangan
per Section
9. Data Hasil Log Bor
10. Data Iklim dan Curah Hujan

Pengolahan Data :
Pengolahan data dilakukan dengan beberapa analisis, seperti :
1. Analisis Empirik
• RocLab
2. Analisis Analitik
• Slide v7.0 (License Number : 12268-001 an. Singgih Saptono)
• Phase2 v9.0 (License Number : 12268-001 an. Singgih Saptono)
3. Analisis Statistik
• Grafik

Hasil Pengolahan Data


Membuat Alternatif
Geometri Lereng Faktor Keamanan (FK) Lereng
FK > 1,1
FK < 1,1 Rekomendasi

Gambar 1.1
Diagram Alir Penelitian

Anda mungkin juga menyukai