Anda di halaman 1dari 8

1

BAB 1
LATAR BELAKANG
Penelitian ini didasarkan oleh beberapa latar belakang, seperti yang terurai
dalam penjelasan berikut :
1. Indonesia menempati urutan ke-6 dunia berdasarkan jumlah korban meninggal
dunia akibat kecelakaan lalu lintas (Global Status Report on Road Safety, WHO :
2016).
2. Regulasi lalu lintas Indonesia belum sepenuhnya terlaksana secara tegas (WHO,
2016).
3. Dalam penelitian ini, penulis akan melakukan investigasi daerah rawan kecelakaan
di dalam wilayah kota administrasi Jakarta Selatan, dimana :
o Jumlah penduduk kota Jakarta Selatan per Maret 2010 : 1,894 juta jiwa.
o Luas wilayah kota administrasi Jakarta Selatan : 141,3 km2.
o Jakarta Selatan merupakan kota administrasi yang paling kaya
dibandingkan dengan wilayah lainnya, dengan banyaknya perumahan
warga kelas menengah ke atas dan tempat pusat bisnis utama. Sehingga,
kota administrasi Jakarta Selatan menempati urutan kota yang memiliki
jumlah perjalanan terbanyak di provinsi DKI Jakarta.

BAB 2
TUJUAN PENELITIAN
Penelitian ini disusun untuk memenuhi prasyarat kelulusan mata kuliah
Keselamatan Transportasi untuk pelaksanaan tugas 1. Sesuai dengan ketetapan yang
tertera pada Buku Rancangan Pembelajaran (BRP) mata kuliah Keselamatan
Transportasi tahun 2018, berikut tujuan penelitian yang harus dicapai dalam tugas 1 :
 Mengidentifikasi daerah blackspot berdasarkan review terhadap database
kecelakaan dan mendiagnosis penyebab kecelakaan berdasarkan penilaian terhadap
dokumen pendukung dan kondisi lapangan. Dengan target capaian :
 Menganalisa kejadian kecelakaan jalan berdasarkan database kejadian
kecelakaan lalu lintas.
 Menganalisa deskriptif masalah keselamatan melalui statistik data
kecelakaan
BAB 3
LINGKUP PENELITIAN
Lingkup penelitian yang dilakukan dalam penyusunan tugas 1 ini yakni untuk
mengidentifikasi blackspot dan mendiagnosis penyebab kecelakaan lalu lintas yang
terjadi pada kota administrasi Jakarta Selatan dalam setahun terakhir (01 Januari 2017 –
31 Desember 2017).

BAB 4
STUDI LITERATUR
Menurut UU RI No. 22 Tahun 2009, kecelakaan lalu lintas adalah suatu
peristiwa di jalan raya yang tidak diduga dan tidak disengaja melibatkan kendaraan
dengan atau tanpa pengguna jalan lain yang mengakibatkan korban manusia dan/atau
kerugian harta benda. Sedangkan, Blackspot merupakan lokasi pada jaringan jalan
dimana frekuensi kecelakaan atau jumlah kecelakaan lalulintas dengan korban
meninggal, atau kriteria kecelakaan lainnya, pertahun lebih besar dari pada jumlah
minimal yang ditentukan (AASHTO, 2010).
Sedangkan menurut Menurut Vistisen (2002) dalam Black Spot Analysis
Methode: Literature Review (2003) cara untuk melakukan audit mengenai blackspot
dapat dibagi menjadi 3 fase antara lain:
 Menentukan blackspot terlebih dahulu pada jaringan jalan
 Memberikan treatment dengan berdasarkan pada safety improving measures
 Studi mengenai efek yang didapatkan
Studi literature selanjutnya dilakukan penulis dengan mempelajari tahapan
network screening (proses mereview hungan antara kecelakaan untuk identifikasi dan
mengurutkan kejadian kecelakaan) yang terdapat dalam buku Highway Safety Manual-
Edisi 1 tahun 2010.

BAB 5
METODOLOGI PENELITIAN
Adapun metodologi penelitian yang penulis susun untuk mempermudah proses
berjalannya identifikasi blackspot tersebut di antaranya :
3

5.1Diagram Metodologi Penelitian


(Sumber : Olahan Penulis, 2018)
BAB 6
PEMBAHASAN
Pada bab ini, penulis akan menjelaskan mengenai analisa dan pengolahan data
yang harus ditempuh untuk dapat menentukan titik blackspot yang terdapat di kota
administrasi Jakarta Selatan. Berikut proses analisa dan pengolahan data yang akan
ditempuh.

6.1 Diagram Pengolahan Data Identifikasi Blackspot


(Sumber : Olahan Penulis, 2018)
*sebutin bagian flow chart metoodologi mana?
deskripsikan
Analisa Data Kecelakaan melalui database IRSMS POLRI
*hilangkan subjek penelitian
Langkah pertama yang harus penulis tempuh ialah memperoleh data
kecelakaan lalu lintas yang terjadi sepanjang tahun 2017 di seluruh badan jalan di kota
administrasi Jakarta Selatan. Data tersebut dapat penulis peroleh dengan mengakses
database dari IRSMS POLRI.
Dari data yang diperoleh, setidaknya terdapat 390 kasus kecelakaan lalu lintas
yang tersebar di berbagai jalan di kota Jakarta Selatan selama tahun 2017. Berikut
gambaran database kecelakaan lalu lintas yang penulis dapatkan dari database IRSMS
POLRI :
5

Gambar 6.2 Sebagian Data Kecelakaan di kota Jakarta Selatan tahun 2018
(Sumber : IRSMS POLRI, 2018)
Dari 390 kasus kecelakaan yang terjadi di kota administrasi Jakarta Selatan
selama tahun 2017, penulis dapat menyusun analisa secara kasar yang tertera dalam
grafik berikut.

Gambar 6.3 Analisa Grafik Kejadian Kecelakaan kota Jakarta Selatan tahun
2017 berdasarkan Tingkat Keparahan Korban
(Sumber : Olahan Penulis, 2018)
Screening Method
Tahap selanjutnya, proses screening method perlu dilalui untuk mempermudah
mengurutkan data kecelakaan agar menjadi lebih mudah diolah. Adapun metode
screening method yang dipilih oleh penulis berupa metode simple ranking.
Metode simple ranking dilakukan dengan membentuk zona melalui grid yang
dapat dibentuk dalam peta lokasi kejadian. Metode ini dilakukan dengan melakukan
pembulatan pada koordinat lintang dan bujur tiap lokasi kasus kecelakaan yang terdapat
di kota Jakarta Selatan. Dengan metode ini, dapat diperoleh zona-zona yang memiliki
lebih dari satu kasus kecelakaan, karena berasal dari kumpulan titik kecelakaan lalu
lintas yang saling berdekatan.

Performance Measure
Merupakan metode pengukuran kinerja jalan. Metode performance measure
yang penulis tentukan untuk mengolah data yang telah diperoleh adalah dengan
menggunakan metode Equivalent Property Damage Only (EPDO). Metode EPDO
dilakukan dengan membandingkan harga tiap kecelakaan dengan harga PDO yang
kemudian didapatkan weight tiap kecelakaan. Pada metode Equivalent Damage Only
(EPDO), penulis menggunakan acuan harga kecelakaan yang telah disusun untuk kasus
kecelakaan di kota Bekasi pada tahun 2014. Penulis memilih referensi kota Bekasi,
karena merupakan kota terdekat dengan kota studi kasus penelitian ini (Jakarta Selatan)
yang mampu menjelaskan biaya kecelakaanya. sebagai berikut:

SEVERITY BIAYA BOBOT


Meninggal Dunia Rp 3,874,939,749.00 7709.08
Luka Berat Rp 65,438,940.00 130.19
Cidera Ringan Rp 1,870,020.00 3.72
PDO Rp 502,646.00 1.00
Gambar 6.4 Biaya Kecelakaan kota Bekasi tahun 2014
(Sumber : Ferdiawan, Hendra; 2014)
6.3.1 Menentukan EPDO Score tiap laka
Untuk mementukan EPDO Score tiap laka yang terjadi, sesuai metode EPDO
pada Highway Safety Manual 2010, perlu dicaritahu nilai bobot EPDO untuk digunakan
pada tiap kasus laka. Cara menentukan bobot EPDO dapat dilakukan dengan
menggunakan fungsi sebagai berikut :
𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑘𝑒𝑐𝑒𝑙𝑎𝑘𝑎𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑟𝑑𝑎𝑠𝑎𝑟𝑘𝑎𝑛 𝑘𝑒𝑝𝑎𝑟𝑎ℎ𝑎𝑛
Bobot EPDO = 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑃𝐷𝑂 𝑘𝑒𝑐𝑒𝑙𝑎𝑘𝑎𝑎𝑛

6.3.2 Membagi zona pembagian blackspot


Metode yang digunakan pada bagian ini hamper sama dengan metode yang
dilakukan pada proses screening method, yakni dengan menentukan zona yang terdiri
dari beberapa kasus laka dengan titik koordinat yang saling berdekatan. Berikut contoh
pembagian zona blackspot yang telah dilakukan.
7

Gambar 6.5 Pembagian zona blackspot berdasarkan jumlah laka


(Sumber : Olahan Penulis, 2018)
*jelasin pembagian kasus
6.3.3 Menghitung jumlah EPDO Score
Langkah selanjutnya, setelah diperoleh bobot EPDO, penulis harus
menentukan EPDO Score untuk tiap kasus laka yang terjadi di kota Jakarta Selatan
dengan menggunakan fungsi sebagai berikut :
EPDO Score = (𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑎𝑠𝑢𝑠 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑛𝑔𝑔𝑎𝑙 𝑑𝑢𝑛𝑖𝑎 𝑥 𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝐸𝑃𝐷𝑂 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑛𝑔𝑔𝑎𝑙 𝑑𝑢𝑛𝑖𝑎) +
(𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑎𝑠𝑢𝑠 𝑙𝑢𝑘𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑥 𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝐸𝑃𝐷𝑂 𝑙𝑢𝑘𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡) + (𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑎𝑠𝑢𝑠 𝑐𝑖𝑑𝑒𝑟𝑎 𝑥 𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝐸𝑃𝐷𝑂 𝑐𝑖𝑑𝑒𝑟𝑎)

6.3.4 Menentukan blackspot


Setelah tiap zona blackspot memiliki nilai EPDO Score masing-masing,
kemudian dilakukan tahap ranking dengan mengurutkan zona yang memiliki EPDO
Score tertinggi. Berikut 5 zona teratas dengan EPDO Score tertinggi :
Heavy
Jumlah Jumlah Koordinat
Tingkat Epdo Injured Koordinat
Polres Tanggal Kejadian Meninggal Korban GPS - L1 Nama Jalan
Kecelakaan Weight Persons GPS - Bujur
Dunia Cidera Lintang
Number
193 11/1/2017 10:30 5 130.19 0 1 0 -6.339317 106.83401 4 JALAN RAYA LENTENG AGUNG BARAT
193 6/8/2017 12:00 10 7709.08 1 0 0 -6.339247 106.83444 4 Jl. Raya Lenteng Agung Timur No.21, Lenteng Agung, Jagakarsa, Kota Jakarta Selatan
193 20/12/2017 23:00:00 10 7709.08 1 0 0 -6.338992 106.83448 4 JALAN RAYA LENTENG AGUNG
193 4/12/2017 6:00 10 7709.08 1 0 0 -6.335761 106.83487 4 JALAN RAYA LENTENG AGUNG BARAT
23257.43 3 1 0
193 25/04/2017 10:00:00 10 7709.08 1 0 0 -6.284842 106.84454 3 Jalan Masjid Al-Ma'muriyyah No.7
193 18/07/2017 14:00:00 10 7712.8 1 0 1 -6.284408 106.84438 3 Jl. Raya Pasar Minggu No.226, Pejaten Tim., Ps. Minggu, Kota Jakarta Selatan
193 20/03/2017 10:45:00 10 7712.8 1 0 1 -6.28055 106.84494 3 Jalan Raya Pasar Minggu No.22-23
23134.68 3 0 2
193 25/03/2017 08:15:00 1 7.44 0 0 2 -6.249047 106.78123 5 JALAN SULTAN ISKANDAR MUDA
193 12/11/2017 7:30 1 3.72 0 0 1 -6.246597 106.78148 5 JALAN SULTAN ISKANDAR MUDA
193 1/3/2017 1:00 10 15425.6 2 0 2 -6.246472 106.78157 5 JALAN SULTAN ISKANDAR MUDA
193 16/05/2017 01:00:00 1 3.72 0 0 1 -6.246789 106.78159 5 Jalan Sultan Iskandar Muda No.99I
193 12/3/2017 10:00 1 3.72 0 0 1 -6.245764 106.7818 5 JALAN TAMAN GANDARIA
15444.2 2 0 7
193 1/3/2017 7:00 10 15418.16 2 0 0 -6.27 106.819 2 JALAN MADRASAH
193 13/07/2017 03:50:00 1 14.88 0 0 4 -6.27 106.819 2 Jl. Kemang Sel. No.6, Cilandak Tim., Ps. Minggu, Kota Jakarta Selatan
15433.04 2 0 4
193 25/06/2017 12:30:00 10 7709.08 1 0 0 -6.304497 106.85033 3 Jalan Tahi Bonar Simatupang No.7
193 20/01/2017 10:00:00 1 3.72 0 0 1 -6.304497 106.8507 3 Jalan Tahi Bonar Simatupang No.47
193 29/07/2017 23:00:00 10 7709.08 1 0 0 -6.304017 106.85025 3 Jl. T.B. Simatupang No.48, Tj. Bar., Jagakarsa, Kota Jakarta Selatan
15421.88 2 0 1
Dari data di atas, dapat kita lihat bahwa zona dengan jumlah 5 kasus
kecelakaan belum tentu memiliki EPDO Score lebih tinggi dari zona dengan jumlah
kasus yang lebih sedikit. Selanjutnya, dari zona blackspot tertinggi, penulis mengambil
satu titik kecelakaan dengan EPDO Score tertinggi. Dari kesimpulan yang dapat ditarik,
titik blackspot yang ditentukan berlokasi di Jalan Raya Lenteng Agung Timur dengan
koordinat Lintang 6.339247 dan Bujur 106.83444.
*diagnose satu zona tertinggi EPDO, jelasin masing2 penyebab.
*jalan raya lenteng barat dan timur dijelaskan bahwa ada 2 jalan, karena satu
zona harusnya terdiri dari satu jalan saja,
Kasih tau titik blackspot yang akan ditinjau.

BAB 7
KESIMPULAN
BAB 8
REFERENSI

Anda mungkin juga menyukai