Anda di halaman 1dari 7

BAB I

IDENTIFIKASI GUGUS FUNGSI ALKOHOL

TUJUAN :
 Mengetahui sifat fisik alkohol dan fenol
 Membedakan senyawa alkohol primer, sekunder, tersier dan fenol dengan menggunakan
tes Lucas dan Ferri Klorida

A. PRE-LAB
1. Jelaskan perbedaan karakteristik antara alkohol primer, sekunder dan tersier!
a. Alkohol primer
Alkohol primer adalah alkohol dimana atom C yang terikat langsung oleh gugus –OH
berikatan dengan satu atom C yang lain. Reaksi oksidasi alkohol primer akan
menghasilkan alkanal (aldehida), jika dibiarkan beberapa lama, maka proses oksidasi
akan berlanjut menghasilkan suatu asam karboksilat (Suminar, 2006).
b. Alkohol sekunder
Alkohol sekunder adalah alkohol dimana atom C yang terikat langsung oleh gugus –
OH berikatan dengan dua atom C yang lain. Reaksi oksidasi alkohol sekunder akan
menghasilkan suatu keton (alkanon) (Suminar, 2006).
c. Alkohol tersier
Alkohol tersier adalah alkohol dimana atom C yang terikat langsung oleh gugus –OH
berikatan dengan tiga atom C yang lain. Pada alkohol tersier tidak terjadi proses
oksidasi. Hal ini disebabkan pada alkohol tersier, tidak terdapat atom H yang terikat
pada atom C karbinol (Suminar, 2006).
2. Jelaskan perbedaan antara senyawa alkohol alifatik dan fenol !
Perbedaan alkohol alifatik dan fenol sebagai berikut (Petrucci, 2006):
a. Alkohol memiliki rantai karbon terbuka, sedangkan fenol memiliki rantai karbon
tertutup atau melingkar.
b. Alkohol dan fenol bersifat asam lemah. Namun, sifat asam pada fenol lebih kuat
daripada alkohol karena fenol memiliki anion dengan muatan negatif yang disebar
oleh cincin karbon melingkar. Alkohol adalah asam sangat lemah hampir netral.
c. Alkohol tidak bereaksi dengan basa karena sifat asamnya yang sangat lemah.
Sedangkan fenol bereaksi dengan basa.
d. Alkohol bereaksi dengan Na atau PX3, sedangkan fenol tidak bereaksi. (X adalah
halogen)
e. Alkohol tidak bereaksi dapat dengan FeCl3, sedangkan fenol bereaksi dengan FeCl3
dan memberikan warna merah keunguan.
f. Jika diberi reagen Lucas, alkohol primer tidak mengalami pemisahan fase, alhol
sekunder mengalami pemisahan fase dengan dipanaskan, dan alkohol tersier
mengalami pemisahan fase tanpa dipanaskan. Sedangkan fenol tidak bereaksi jika
diberi reagen Lucas.

3. Jelaskan prinsip analisa tes Lucas dan Ferri Klorida!


Prinsip analisa tes Lucas yaitu membedakan antara alkohol primer, alkohol sekunder
dan alkohol tersier. Hal ini didasarkan pada perbedaan reaktivitas dari tiga jenis
alkoholdengan hidrogen halida. Alkohol tersier bereaksi dengan reagen Lucas untuk
menghasilkan kekeruhan walaupen tanpa proses pemanasan. Sementara alkohol sekunder
perlu pemanasan untuk memastikan bahwa alkohol sekunder bereaksi ketika diberi reagen
Lucas. Sedangkan alkohol primer tidak bereaksi dengan reagen Lucas (Riawan, 2006).
Prinsip analisa Ferri Klorida yaitu membedakan antara alkohol dan fenol
menggunakan reagen FeCl3 sebagai pereaksi. Adanya pembrntukan warna menunjukkan
indikator bahwa suatu senyawa merupakan fenol. Fenol akan berwarna merah keunguan
ketika diberi reagen FeCl3, sedangkan alkohol tidak mengalami pembentukan warna
(Fessenden, 2006).
B. TINJAUAN PUSTAKA
1. Sampel dan Bahan
1.1 Metanol
Methanol merupakan cairan tidak berwarna, bening dan dapat larut dalam air. Titik
didih dari methanol yaitu 64,7 °C dan titik bekunya –98 °C. Metanol mudah terbakar dan
berbahaya jika dihirup. Apabila terhirup atau tertelan maka akan menyebabkan gangguan
pencernaan seperti mual, muntah dan diare. Methanol digunakan dalam tes Lucas dan Ferri
klorida sebagai sampel yang akan dites (Ghalib, 2010).
1.2 Etanol
Etanol merupakan cairan yang tidak berwarna dan bening. Etanol mudah menguap
dan mudah terbakar dengan memberikan nyala warna biru. Etanol mudah larut dalam air.
Titik didih etanol yaitu 173,3 °F dan titik bekunya -90 °C. Etanol digunakan dalam tes
Lucas sebagai sampel yang akan dites (Ghalib, 2010).
1.3 2-propanol
2-propanol merupakan cairan tidak berwarna namun berbau seperti alcohol. Titik
didihnya adalah 82 °C dan titik bekunya -88 °C. 2-propanol dapat memebentuk peroksida
peledak. Karakteristik dari 2-propanol yaitu mudah menguap dan terbakar. Apabila
dihirup akan menyebabkan orang yang menghirup tersebut merasakan kantuk atau pening.
2-propanol digunakan dalam tes Lucas dan Ferri Klorida sebagai sampel yang akan dites
(Naid, 2006).
1.4 Fenol
Fenol merupakan cairan tidak berwarna dengan titik didih 192 °C dan titik bekunya 43 °C.
fenol memiliki bau yang khas. Fenol dapat menyebabkan kerusakan hati dan ginjal. Fenol
sangat berbahaya apabila tertelan atau terserap melalui kulit. Fenol digunakan dalam tes
Lucas dan Ferri Klorida sebagai sampel yang akan dites (Riawan, 2006).
1.5 Aquades
Aquades merupakan cairan bening dan tidak berwarna , namun memiliki bau
menyengat yang ringan. Titik leburnya yaitu -52 °C dan titik didihnya adalah 114 °C.
Aquades berbahaya apabila tertelan. Selain itu aquades juga dapat mengiritasi system
pernapasan dan kulit, serta dapat menyebabkan resiko yang besar jika terkena mata.
Aquades digunakan dalam tes Lucas dan Ferri Klorida untuk melarutkan alcohol dan fenol
(Naid, 2006).
2. Reagen
2.1 Reagen Lucas (HCl dan ZnCl2)
Reagen Lucas pada dasarnya adalah sebuah larutan yang dibentuk dari kombinasi HCl
dan ZnCl2. HCl atau asam klorida merupakan cairan tidak berwarna yang mudah larut
dalam air. HCl dapat mengiritasi kulit. Uap dari HCl tidak boleh dihirup karena dapat
memengaruhi system pernapasan. Sedangkan ZnCl2 atau zink klorida merupakan serbuk
hablur ataugranut hablur putih atau hampir putih, dapat berupa massa seperti porselen atau
berbentuk silinder. ZnCl2 sangat korosif dan dapat menyebabkan kerusakan pada kulit dan
system pernapasan. Reagen Lucas merupakan pereaksiuntuk menguji alcohol dan
mengklasifikasikannya sesuai dengan reaktivitasnya. Reaktivitas alcohol dengan reagen
Lucas diukur dengan tingkat kekeruhannya. Kekeruhan ini terjadi karena adanya
pembentukan kloroalkana (Riawan, 2006).
2.2 Reagen Ferri Klorida (FeCl3)
Ferri Klorida merupakan reagen yang dapat larut dalam air. FeCl 3 ini umum
digunakan dalam pengolahan limbah, produksi air minum maupun katalis, baik di industry
maupun laboratorium. Berbentuk kristal dan warnanya tergantung dari sudut pandang . jika
terkena refleksi cahaya, Kristal berwarna hijau gelap, tapi dengan transmisi Kristal
berwarna ungu-merah. FeCl3 merupakan pereaksi yang digunakan untuk membedakan
antara alcohol dengan fenol. FeCl3 akan bereaksi jika terdapat gugus aromatic yang akan
menghasilkan warna hitam, sehingga tes Ferri Klorida hanya bekerja pada fenol dan tidak
bekerja pada alcohol (Suminar, 2006).
C. DIAGRAM ALIR
1. Tes Lucas

0,5 ml sampel

Dimasukkan kedalam tabung reaksi

3 ml reagen Lucas

Tabung ditutup dengan sumbat gabus

Dikocok

Diamati terbentuknya kabut selama 15 menit

Jika laruran tidak berkabut selama 15 menit, maka


dihangatkan pada waterbath 60° selama 15 menit

Hasil
2. Tes Ferri Klorida

5 tetes sampel

Masing-masing dimasukkan ke dalam tabung reaksi berisi 1 ml aquades


2 tetes larutan Ferri Klorida 5 %

Dikocok

Dicatat perubahan warna

Hasil
DAFTAR PUSTAKA

Fessenden. 2006. Organic Chemistry. California: Wadsworth Inc


Ghalib, Ahmad Kholish. 2010. Buku Pintar Kimia. Jakarta: Powerbooks
Naid, Tadjuddin, dkk. 2006. Kimia Organik I. Makassar: UIN Alauddin
Petrucci, Ralph H. 2006. Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern Jilid 3. Jakarta: Erlangga
Riawan, S. 2006. Kimia Organik. Jakarta: Binapura Aksara
Suminar, Hart. 2006. Kimia Organik Suatu Kuliah Singkat. Jakarta: Erlangga

Anda mungkin juga menyukai