PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
B. Macam-Macam Sterilisasi
3
a. Pemanasan
1) Pemijaran (dengan api langsung)
a) Keuntungannya :
- Alat tetap kering
- Peralatan Sederhana
- Kondisi Emergentie
- Mikroorgsnisme akan hancur semuanya
b) Kerugiannya
- Kontrol sulit dilakukan
- Merusak alat
- Keterbatasan pada jenis barang yang disterilkan
4
2) Panas Kering:
5
3) Uap air panas
6
koagulasi. Untuk mengetahui autoklaf berfungsi dengan baik
digunakan Bacillus stearothermophilus Bila media yang telah
distrerilkan.diinkubasi selama 7 hari berturut-turut apabila
selama 7 hari: Media keruh maka otoklaf rusak Media jernih
maka otoklaf baik, kesterilalnnya, Keterkaitan antara suhu
dan tekanan dalam autoklaf
7
3. Sterilisasi dengan Cara Kimia
1) Rongga (space)
2) Sebaiknya bersifat membunuh (germisid)
3) Waktu (lamanya) disinfeksi harus tepat
4) Pengenceran harus sesuai dengan anjuran
5) Solusi yang biasa dipakai untuk membunuh spora kuman
biasanya bersifat sangat mudah menguap
6) Sebaiknya menyediakan hand lation merawat tangan
setelah berkontak dengan disinfekstan
1) Alkohol
a) Paling efektif untuk sterilisasi dan desinfeksi membran
sel rusak
b) Mendenaturasi protein dengan jalan dehidrasi & enzim
tdk aktif
2) Halogen
3) Yodium
a) Konsentrasi yg tepat tidak mengganggu kulit
8
b) Efektif terhadap berbagai protozoa
4) Klorin
a) Memiliki warna khas dan bau tajam
b) Desinfeksi ruangan, permukaan serta alat non bedah
5) Fenol (as. Karbol)
a) Mempresipitasikan protein secara aktif, merusak
membran sel menurunkan tegangan permukaan
b) Standar pembanding untuk menentukan aktivitas suatu
desinfektan
6) Gas Etilen Oksida
a) Mensterilkan bahan yang terbuat dari plastik
C. Macam-macam Desinfeksi
a. Alkohol
9
Etil alkohol atau propil alkohol pada air digunakan untuk
mendesinfeksi kulit. Alkohol yang dicampur dengan aldehid
digunakan dalam bidang kedokteran gigi unguk mendesinfeksi
permukaan, namun ADA tidak menganjurkkan pemakaian alkohol
untuk mendesinfeksi permukaan oleh karena cepat menguap
tanpa meninggalkan efek sisa.
b. Aldehida
c. Biguanid
10
(Corsodyl) dan pada konsentrasi lebih tinggi 2% digunakan
sebagai desinfeksi geligi tiruan. Zat ini sangat aktif terhadap
bakteri Gram(+) maupun Gram(-). Efektivitasnya pada rongga
mulut terutama disebabkan oleh absorpsinya pada hidroksiapatit
dan salivary mucus.
d. Senyawa Halogen.
e. Fenol
f. Klorsilenol
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
12
B. Saran
Semoga tulisan kami ini dapat dijadikan sebagai salah satu referensi
dalam proses pembelajaran mata kuliah mikrobiologi dan parasitologi.
DAFTAR PUSTAKA
13