Materi
Materi
Bismillahirrahmanirrohiim.
Alhamdulillah puji dan syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT
Bapak dan Ibu selaku Dosen yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan
Penulis menyadari dengan sepenuhnya bahwa penulisan makalah ini jauh dari
Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
Amin yarabbala`lamin.
Kelompok 7
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Debit adalah satuan besaran air yang keluar dari daerah aliran
sungai. Debit air merupakan ukuran banyaknya volume air yang dapat lewat
dalam suatu tempat atau yang dapat di tampung dalam suatu tempat tiap satu
satuan waktu. Debit aliran adalah jumlah air yang mengalir dalam satuan volume
per waktu. Debit air merupakan komponen yang penting dalam pengelolaan suatu
DAS.
Satuan debit adalah meter kubik per detik (m3 /s). Satuan ini merupakan
satuan baku yang digunakan dalam system satuan SI. Debit aliran dapat dijadikan
sebuah alat untuk memonitor dan mengevaluasi neraca air suatu kawasan melalui
pendekatan potensi sumberdaya air permukaan.
Dengan mengetahui debit aliran kita dapat menentuhkan debit andalan
dalam pembuatan irigasi dan drainase. Debit andalan sangat berpengaruh dalam
pembuatan irigasi dan drainase karena debit andalan merupakan debit
maksimum yang dapat digunakan untuk irigasi. Apabila kita tidak mengetahui
debi andalan aliran irigasi maka kita tidak dapat mengoptimalkan pemakaian air.
B. Tujuan
Tujuan mengukur debit aliran air, curah hujan dan aliran udara adalah:
1. Untuk mengetahui prosedur yang benar dalam mengukur debit aliran air, curah
hujan,dan aliran udara.
C. Manfaat
Manfaat dari praktikum ini dalah megetuhui batasan seberapa besar debit aliran air, curah
hujan,dan aliran udara yang masih aman bagi kehidupan manusia pada umumnya.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pegukuran Debit Aliran Air
Ada beberapa metode dalam pengukuran debit air suatu sungai atau sumber air di
dalam kawasan, mulai dari metode yang cukup sederhana (menggunakan alat-alat
sederhana) sampai dengan menggunakan metode yang cukup rumit dan mahal
(menggunakan alat manual dan automatik).
Bagi petugas di lapangan (petugas resort/pejabat fungsional), metode pengukuran
debit air secara sederhana dapat membantu mempermudah pengambilan data debit air
suatu sumber mata air yang ada di dalam kawasan. Karena seperti diketahui bersama,
terkadang petugas lapangan tidak cukup dilengkapi dengan alat-alat pengukuran debit air.
Akan tetapi dengan segala keterbatasan tersebut petugas lapangan tetap dapat melakukan
pengukuran dan data tersebut tetap valid. Berikut ini uraian metode pengukuran secara
secara sederhana beserta cara perhitungannya :
Metoda ini dilakukan untuk pengukuran sumber mata air yang tidak menyebar dan
bisa dibentuk menjadi sebuah terjunan (pancuran).
1. Alat tampung dapat menggunakan botol air mineral untuk volume 1,5 liter atau alat
tampung lain seperti ember/baskom yang telah diketahui volumenya.
2. Stop watch atau alat ukur waktu yang lain (arloji/handphone) yang dilengkapi
dengan stop watch.
3. Alat tulis untuk mencatat hasil pengukuran yang dilakukan.
Tanggal Pengukuran :
Nama Sumber Air :
Lokasi Sumber air (Koordinat/Blok/Zona) :
Resort/Seksi Wilayah/Bidang PTN Wilayah :
Waktu
T rata-rata = --------
n
dimana :
T rata-rata = Waktu rata-rata (detik)
Ʃ Waktu = Total Waktu Pengukuran
n = Pengulangan Pengukuran
Q = A.V
dimana:
Q = Debit aliran (m3/detik)
A = Luas penampang saluran (m2)
V = Kecepatan aliran air (m/detik)
Metoda ini menggunakan alat bantu suatu benda ringan (terapung) untuk mengetahui
kecepatan air yang diukur dalam satu aliran terbuka. Biasanya dilakukan pada sumber air
yang membentuk aliran yang seragam (uniform).
Pengukuran dilakukan oleh 3(tiga) orang yang masing- masing bertugas sebagai
pelepas pengapung di titik awal, pengamat di titik akhir lintasan dan pencatat waktu
perjalanan alat pengapung dari awal sampai titik akhir.
Pengukuran dilakukan dengan cara menghanyutkan benda terapung dari suatu titik
tertentu (start) kemudian dibiarkan mengalir mengikuti kecepatan aliran sampai batas titik
tertentu (finish), sehingga diketahui waktu tempuh yang diperlukan benda terapung
tersebut pada bentang jarak yang ditentukan tersebut.
Alat-alat yang diperlukan dalam pengukuran debit air dengan Metoda Apung:
1. Bola pingpong atau bisa diganti dengan benda lain yang ringan (gabus, kayu kering, dll)
2. Stop watch atau alat ukur waktu yang lain (arloji/hand phone) yang dilengkapi dengan
stop watch
3. Alat ukur panjang (meteran atau tali plastic yang kemudian diukur panjangnya dengan
meteran).
Tanggal Pengukuran :
Nama Sumber Air :
Lokasi Sumber air (Koordinat/Blok/Zona) :
Resort/Seksi Wilayah/Bidang PTN Wilayah :
A = L rata-rata x H rata-rata
dimana :
A = Luas Penampang (m2)
L rata-rata = Lebar rata-rata (meter)
H rata-rata = Kedalaman rata-rata (meter)
2. Penghitungan Kecepatan (v)
Kecepatan (v) adalah hasil pembagian antara panjang saluran/aliran (P) dibagi dengan
waktu rata-rata (T rata-rata).
P
V = ------------
T rata-rata
dimana :
V = Kecepatan (meter/detik)
P = Panjang saluran (meter)
T rata-rata = Waktu rata-rata (detik)
Q = A.V
dimana:
Q = Debit aliran (m3/detik)
A = Luas penampang saluran (m2)
V = Kecepatan aliran air (m/detik)
curah hujan adalah: jumlah air yang jatuh di permukaan tanah datar selama periode
tertentu yang diukur dengan satuan tinggi (mm) di atas permukaan horizontal bila tidak
terjadi evaporasi, runoff dan infiltrasi..
Satuan Curah Hujan adalah mm, inch.terdapat beberapa cara mengukur curah
hujan:
1. Alat pengukur Curah Hujan manual :
Teknik analisa udara dengan impinger pada hakekatnya terdiri dari beberapa langkah
yakni:
1. Menarik udara contoh dengan pompa hisap ke dalam tabung impinger yang
berisi larutan penangkap.
2. Mengukur kontaminan yang tertangkap atau bereaksi dengan larutan
penangkap baik dengan metoda konvensional maupun instrumental.
3. Menghitung kadar kontaminan dalam udara berdasarkan jumlah udara yang
dipompa dan hasil pengukuran dari ( 2) . Peralatan impinger secara
keseluruhan terdiri dari :
1. Pompa vakum : dibuat dengan sistem vibrasi ganda yang tahan korosi.
Kecepatan hisap stabil dan dapat diatur dengan potensiometer
2. Tabung impinger : tempat reaksi antara kontaminan udara dengan larutan
penangkap. Dapat lebih dari satu tabung.
3. Moisture adsorber : tabung berisi bahan penyerap uap air untuk
melindungi pompa dari korosi.
2. Mass Air Flow Meter – Nexflow.
Stream Air Flow Meter Dari NEXFLOW, merupakan Innovasi yang radikal dari
desain alat ukur aliran udara konvensional, dengan menghadirkan kemudahan
instalasi, biaya rendah dan akurat dari probe dalam aliran udara. Udara flow meter
pada pipa dan masukan probe ke dalam pipa melalui lubang bor. Biaya rendah dari
meteran aliran udara membuatnya ideal untuk instalasi pada titik-titik sepanjang
sistem distribusi udara untuk memonitor udara bertekanan yang berharga dan sistem
operasinya.
X-Stream Air Flow Meter dipasang pada pipa, dengan dua probe yang dimasukan
ke dalam pipa melalui 3 / 16 " lubang bor ini akan langsung terpasang baik pada pipa;
. Tidak ada pemotongan atau mengelas diperlukan untuk instalasi. Karena setiap X-
Stream Air Flow meter dibuat dan dikalibrasi untuk ukuran tertentu dari pipa,
tampilan digital menunjukkan aliran udara secara langsung, tanpa setup atau
penyesuaian.
X-Stream Air Flow meter mengukur aliran udara dengan mempertahankan satu
probe lebih hangat dari yang lain. Cara kerja Ini menghitung kecepatan massa dari
jumlah panas yang dibutuhkan dan kemudian menghitung aliran udara terhadapluasan
pipa. Satuan yang digunakanadalah SCFM, ditampilkan pada layar besar dengan 4
digit; output 4-20 mA dan dapat dilakukan remote display, serta akuisisi dan
pengolahan data. satuan Metrik merupakan feature opsional.
3. Gas Sampler Rac-3
RAC 3-Gas Sampler adalah sistem basah-kimia yang sampel udara ambien
sampai tiga gas polutan yang berbeda secara bersamaan dan fitur sistem
thermoelectric untuk menjamin akurasi maksimum untuk sampling SO2.
3-Gas Sampler tes untuk sulfur dioksida (SO2), nitrogen dioksida (NO2),
hidrogen sulfida (H2S), amonia (NH3), aldehid alifatik (R-CHO) dan gas polutan
lainnya yang ada pereaksi sesuai (menyerap solusi). Sampler ini dapat digunakan
hampir di mana saja bahwa kekuatan line tersedia untuk melayani kebutuhan gas
beragam luas sampling.
Dalam konfigurasi dasar, sistem 3-Gas dirancang untuk mengumpulkan contoh
SO2, NO2 dan gas (opsional) secara bersamaan ketiga. Komponen Modular izin
perubahan konfigurasi mudah dalam sampling kereta - kecuali untuk pengaturan SO2
(Stasiun 1) - untuk memenuhi berbagai kebutuhan sampling.