Anda di halaman 1dari 14

SENYAWA ORGANIK

Makalah ini ditulis untuk memenuhi tugas IPA

Disusun Oleh :
Safety Satyarini Sumarsono

XI APH 4

Jl. Margasatwa No.38 B, RT.12/RW.5, Jati Padang, Ps. Minggu, Kota


Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12540
Tahun Pelajaran 2017/2018

1
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan hidayah-
Nya, kami dapat menyelesaikan makalah IPA ini dengan tepat waktu. Dalam makalah ini, kami
menjelaskan mengenai IPA yaitu Senyawa Organik. Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah
untuk memenuhi tugas Mata Pelajaran IPA pada semester 1 tahun pelajaran 2017/2018. Dengan
membuat tugas ini, kami diharapkan mampu untuk lebih mengenal tentang Senyawa Organik.
Bukan hanya kami yang diharapkan untuk lebih mengenal tentang Senyawa Organik ini, tetapi
juga para pembaca yang membaca makalah ini dapat bertambah wawasan ilmu pengetahuan
tentang Senyawa Organik.
Kami selaku penyusun tentu tidak sedikit hambatan yang kami rasakan dalam proses
pembuatan makalah ini. Mulai dari banyak masukan dan kritikan dari sesama anggota dalam
kelompok hingga kurangnya informasi yang kurang lengkap dari beberapa sumber. Kami juga
ingin berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami melewati semua hambatan
itu.
Kami menyadari dalam makalah ini masih banyak kesalahan dan kekurangan. Hal ini
disebabkan terbatasnya kemampuan, pengetahuan, dan pengalaman yang kami miliki, namun
demikian banyak pula pihak yang telah membantu kami. Oleh karena itu, kami mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat positif demi perbaikan dan kesempurnaan makalah ini di waktu yang
akan datang.

Jakarta, 26 Maret 2018

Safety Satyarini Sumarsono

2
Daftar Isi

Kata Pengantar .......................................................................................................................2


Daftar Isi ................................................................................................................................3

Bab I. Pendahuluan ................................................................................................................4


1.1 Latar Belakang ...............................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah ..........................................................................................................4
1.3 Tujuan ............................................................................................................................4

Bab II. Pembahasan ...............................................................................................................6


2.1. Sejarah dan gambaran umum kimia organik .................................................................6
2.2. Pengertian senyawa organic ..........................................................................................7
2.3. Definisi senyawa organic ..............................................................................................8
2.4. Hidrokarbon ...................................................................................................................8
2.5. Penggolongan senyawa karbon ......................................................................................9
2.6 Kerangka Senyawa Karbon............................................................................................9
2.7 Karakteristik senyawa organic ......................................................................................10
2.8 Tipe tipe reaksi senyawa organic ..................................................................................10
2.9 Klasifikasi senyawa organic .........................................................................................10
2.10 Keterkaitan struktur kimia dan sifat sifat senyawa organic .........................................11
2.11 Gugus Fungsi ...............................................................................................................11

Bab III. Penutup .....................................................................................................................13


3.1. Penutup .........................................................................................................................13
3.2. Kesimpulan ...................................................................................................................13

Daftar Pustaka

3
BAB 1
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Senyawa organik adalah golongan besar senyawa
kimia yang molekulnya mengandung karbon, kecuali karbida, karbonat, dan oksida
karbon. Studi mengenai senyawaan organik disebut kimia organik. Di antara beberapa
golongan senyawaan organik adalah senyawa alifatik, rantai karbon yang dapat
diubah gugus fungsinya; hidrokarbon aromatik, senyawaan yang mengandung paling tidak
satu cincin benzena; senyawa heterosiklik yang mencakup atom-atom nonkarbon dalam
struktur cincinnya; dan polimer, molekul rantai panjang gugus berulang (Siregar, 2012).
Kelarutan adalah kadar jenuh solute dalam sejumlah solven pada suhu tertentu yang
menunjukkan bahwa interaksi spontan satu atau lebih solute atau solven telah terjadi dan
membentuk dispersi molekuler yang homogeni. Kelarutan suatu zat (solute) dalam solven
tertentu digambarkan sebagai like dissolves like senyawa atau zat yang strukturnya
menyerupai akan saling melarutkan, yang penjabarannya didasarkan atas polaritas antara
solven dan solute yang dinyatakan dengan tetapan dielektrikum, atau momen dipole, ikatan
hydrogen, ikatan van der waals (London) atau ikatan elektrostatik yang lain (Anonim,
2012).

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan Sejarah dan gambaran umum kimia organik,
Pengertian senyawa organic, Definisi senyawa organic dan Hidrokarbon?
2. Apa saja Penggolongan senyawa karbon?
3. Apa saja Kerangka Senyawa Karbon?
4. Apa saja Karakteristik senyawa organic?
5. Apa saja Tipe tipe reaksi senyawa organic?
6. Apa saja Klasifikasi senyawa organic?
7. Apa saja Keterkaitan struktur kimia dan sifat sifat senyawa organic?

4
8. Apa saja Gugus Fungsi?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui Sejarah dan gambaran umum kimia organik, Pengertian
senyawa organic, Definisi senyawa organic dan Hidrokarbon?
2. Untuk mengetahui Penggolongan senyawa karbon?
3. Untuk mengetahui Kerangka Senyawa Karbon?
4. Untuk mengetahui Karakteristik senyawa organic?
5. Untuk mengetahui Tipe tipe reaksi senyawa organic?
6. Untuk mengetahui Klasifikasi senyawa organic?
7. Untuk mengetahui Keterkaitan struktur kimia dan sifat sifat senyawa organic?

5
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Sejarah dan Gambaran Umum Kimia Organik


Ilmu kimia adalah cabang ilmu pengetahuan yg mempelajari tentang komposisi,
struktur, sifat2 dan perubahan2 dari materi serta energi yg menyertainya. Pertumbuhan dan
perkembangan yg cepat dari ilmu kimia telah menyebabkan perlunya pemisahan ke dalam
sejumlah bidang kimia yg lebih khusus. Dewasa ini kita mengenal antara lain kimia fisika,
kimia analisis, biokimia, kimia anorganik, serta kimia organik.
Sejak zaman purba manusia telah menggunakan zat2 yg diambil atau diisolasi dari
organisme hidup baik tumbuhan maupun hewan. Untuk membuat obat orang merebus
daun2, kulit kayu, atau akar tumbuhan dengan air. Air rebusan ini tanpa difahami oleh
perebusnya, pada hakekatnya mengandung ” zat-zat organik ” atau zat2 yg berasal dari
organisme hidup, yg berkhasiat bagi penyembuhan berbagai penyakit, atau
mempertahankan dan meningkatkan kesehatan tubuh. Rebusan daun kumis kucing, dikenal
untuk obat kencing batu, demikian juga kita mengenal rebusan2 obat seperti rebusan daun
saga, kulit kina, atau jamu godokan. Karena zat2 di atas berasal dari makhluk hidup maka
zat tersebut disebut senyawa organik. Dengan demikian ilmu kimia yang mempelajari
senyawa itu disebut ilmu kimia organik. sebaliknya senyawa2 yang bukan berasal dari
makhluk hidup disebut senyawa anorganik.
Dalam tubuh makhluk hidup mempunyai sifat2 dan struktur yang berbeda dengan
yg berasal dari bukan makhluk hidup. Keyakinan ini mendorong munculnya doktrin “daya
hidup” atau “vital force“, yg merupakan sisa2 dari mistik sebelumnya. Oleh karena semua
senyawa organik yg diketahui pada awal abad ke 19 bersumber dari makhluk hidup, baik
hewan maupun tumbuhan, terdapat perasaan yg kuat bahwa zat2organik memiliki “daya
hidup” yg khusus. Pada masa itu sebagian besar kimiawan percaya bahwa
senyawa2organik yg memiliki daya hidup tersebut tidak dapat dibuat atau disintesis
dilaboratorium dari zat2anorganik. Dari uraian di atas kita dapat mengerti bahwa suatu
kepercayaan yg berbau mistik semacam “vital force” itu dapat menghambat perkembangan

6
ilmu pengetahuan akan tetapi berkat terusnya dilakukan penelitian yg intensif, kepercayaan
akan vital force akhirnya musnah.

2.2 Pengertian Senyawa Organik


Istilah senyawa organik seperti yg dipaparkan di atas muncul dari adanya
pandangan yg dianut pada masa lalu, yaitu bahwa senyawa2kimia dapat dibedakan menjadi
dua golongan besar. Yaitu senyawa berasal dari makhluk hidup (organisme) maka senyawa
tersebut dikatagorikan sebagai senyawa organik. Sedangkan yang diperoleh dari mineral
(benda mati) dikatagorikan sebagai senyawa anorganik. Dengan dasar pandangan semacam
itu jelaslah bahwa yg diartikan dengan kimia organik pada masa itu adalah cabang ilmu
kimia yg mengkaji senyawa2 yg dihasilkan oleh makhluk hidup atau organisme.
Pengertian senyawa organik seperti di atas hanya berlaku sampai pertengahan abad
ke 19, karena pandangan yg dilandasi oleh keyakinan adanya “daya hidup” (vital
forceatau vis vitalis) yg memungkinkan terbentuknya senyawa organik ternyata semakin
di ragukan kebenarannya. Dalam sejarah perkembangan kimia organik tecatat suatu
peristiwa penting pada tahun 1828 yg ditandai oleh keberhasilan Wohler dalam mensintesis
urea (senyawa organik) dari amonium sianat (senyawa anorganik). Pada tahun berikutnya
semakin banyak temuan yg membuktikan bahwa pandangan ” daya hidup ” memang
pandangan yg menyesatkan..
Fakta penting menunjukan bahwa di dalam senyawa organik selalu terdapat unsur
karbon (C). Berdasarkan kenyataan ini, baik untuk senyawa organik yg berasal dari
makhluk hidup maupun yg merupakan hasil sintesis di laboratorium, lebih tepat bila
disebut senyawa karbon. Dengan menggunakan nama senyawa karbon tidak terdapat kesan
bahwa yang dimaksud hanyalah senyawa-senyawa yang dihasilkan oleh organisme.
Kenyataan menunjukan bahwa sampai saat ini istilah senyawa organik masih tetap
dipertahankan, walaupun dengan pengertian yang berbeda dengan pengertian semula.
Cabang dari ilmu kimia yang mengkaji berbagai asfek dalam senyawa organik lazim
disebut kimia organik.
Dengan dasar pemikiran bahwa penggunaan istilah senyawa karbon lebih tepat dari
pada senyawa organik, tentunya semua senyawa karbon menjadi sasaran kajian kimia
karbon. Namun demikian sejumlah senyawa seperti karbon monoksida (CO), karbon

7
dioksida (CO2), karbon disulfida (CS2), garam-garam karbonat, sianida biasa dibahas
dalam kimia anorganik.

2.3 Definisi Senyawa Organik


Dengan demikian yang diartikan senyawa organik adalah senyawa-senyawa yang
dibentuk oleh unsur karbon yang memiliki sifat-sifat fisika dan sifat-sifat kimia yang khas.
Bahwa senyawa organik harus dipisah pembahasannya dari senyawa unsur lain semata-
mata karena alasan jumlahnya yang demikian besar.
Kimia Karbon dalam sejarahnya populer dengan nama Kimia Organik. Ilmu ini
pada awalnya didefinisikan sebagai ilmu kimia yang mempelajari senyawa kimia yang
dihasilkan oleh mahluk hidup, beserta senyawa-senyawa turunannya. Karena itulah,
senyawa-senya-wa tersebut sebelumnya sering disebut sebagai senyawa organik. Dengan
berjalannya waktu, semakin banyak senyawa organik yang dapat disintesis oleh manusia,
sehingga me runtuhkan mitos bahwa senyawa organik hanya bisa dibuat oleh mahluk
hidup. Penye-butan “senyawa karbon” dihadirkan oleh para ilmuwan untuk menggantikan
istilah “senya-wa organik”. Karena senyawa yang dapat dihasilkan oleh mahluk hidup
amatlah beragam, maka sejak awal ilmuwan yang menggeluti kimia karbon berusaha
menggolongkan senya-wa tersebut secara sistematis, dan merumuskan tatacara penamaan
senyawa yang juga sistematis.

2.4 Hidrokarbon
Hidrokarbon adalah senyawa karbon yang hanya mengandung unsur karbon (C)
dan hidrogen (H). Beberapa contoh hidrokarbon:
Hidrokarbon jenuh hanya mengandung ikatan kovalen tunggal. Dengan demikian,
semua atom karbon dalam molekulnya mempunyai hibridisasi sp3. Senyawa ke-1 dan ke-
3 di atas termasuk hidrokarbon jenuh. Hidrokarbon tak jenuh mengandung ikatan rangkap
atau ikatan ganda tiga di antara atom-atom karbonnya. Atom karbon yang memiliki sebuah
ikatan rangkap dengan tetangganya, mempunyai hibridisasi sp2, sedangkan atom karbon
yang memiliki sebuah ikatan ganda tiga, mempunyai hibridisasi sp. Senyawa ke-2 dari
gambar di atas termasuk hidrokarbon tak jenuh.

8
Hidrokarbon aromatik sebetulnya juga tak jenuh, tetapi kestabilannya jauh lebih
tinggi daripada hidrokarbon tak jenuh, sehingga dimasukkan dalam golongan yang
berbeda, yaitu hidrokarbon aromatik. Senyawa ke-4 (benzena) di atas termasuk dalam
hidrokarbon aromatik

2.5 Penggolongan Senyawa Karbon


Senyawa karbon yang hanya mengandung unsur karbon (C) dan hidrogen (H)
dikenal sebagai senyawa hidrokarbon. Berdasarkan jenis ikatan antar atom karbonnya,
senyawa hidrokarbon dapat digolongkan menjadi hidrokarbon jenuh dan tak jenuh. Selain
itu, dikenal juga hidrokarbon aromatik. Berdasarkan kerangka karbonnya, senyawa karbon
dapat digolongkan menjadi:

» Senyawa karbon alifatik, yaitu yang memiliki rantai karbon terbuka: lurus ataupun
bercabang.

» Senyawa karbon alisiklik, yaitu yang memiliki rantai karbon tertutup atau melingkar.

» Senyawa karbon aromatik, yaitu senyawa karbon dengan rantai karbon tertutup yang
memiliki kestabilan lebih dibandingkan senyawa karbon alisiklik.

2.6 Kerangka Senyawa Karbon


Keragaman senyawa karbon dimungkinkan oleh kemampuan atom-atom karbon itu
untuk saling berikatan membentuk rantai atom karbon. Berbagai contoh senyawa karbon
dengan kerangka yang berbeda:
Dapat diperhatikan bahwa senyawa karbon alifatik, ada yang jenuh dan tak jenuh.
Demikian juga dengan senyawa karbon alisiklik. Selain berdasarkan kerangka karbonnya,
senyawa karbon juga biasa digolongkan berdasarkan gugus fungsi yang dimilikinya.
Dalam penggolongan ini, dikenal golongan-golongan senyawa alkohol, eter, aldehida,
keton, asam karboksilat, ester, amina, dll., di samping alkana, alkena dan alkuna yang
termasuk golongan hidrokarbon.
Kereaktifan senyawa karbon berbeda-berbeda bergantung pada berbagai hal, an-
tara lain jenis gugus fungsinya, struktur ruangnya, dll. Ada beberapa jenis reaksi kimia kar-
bon, antara lain reaksi substitusi (penggantian), adisi (penambahan), eliminasi (pengurang-
an) dan redoks (reduksi-oksidasi).

9
2.7 Karakteristik Senyawa Organik
Dari hasil pengamatan dapat diperoleh kesimpulan ada sejumlah sifat yang
membedakan antara senyawa organik dan anorganik, baik yang menyangkut aspek-aspek
fisika maupun kimia, sifat-sifat itulah yang disebut ciri khas senyawa organik.
a. Aspek fisika

» rentangan suhu lebur 30-400 OC

» rentangan titik didih 30-400 OC

» sukar larut dalam air, mudah larut dalam pelarut organik

» warna cerah.
b. Aspek kimia

» mengandung beberapa macam unsur, umumnya C, H, O, dan N,S,P, halogen,


dan logam.

» reaksinya berlangsung lambat, non ionik, dan kompleks.

» mempunyai variasi sifat kimia yang banyak.

» fenomena isomeri.

2.8 Tipe tipe reaksi Senyawa Organik


a) Reaksi substitusi
b) Reaksi adisi
c) Reaksi Eliminasi
d) Reaksi penataan ulang ( rearrangement)
e) Reaksi oksidasi reduksi (redoks).

2.9 Klasifikasi Senyawa Organik


Mengingat jumlah senyawa organik dari yang telah diidentifikasi sedemikian
besar-nya, bahkan dari waktu ke wakrtu senantiasa bertambah, maka untuk mempermudah
da-lam mempelajarinya perlu adanya klasifikasi. Langkah klasifikasi ini dimungkinkan
kare-na kenyataan menunjukkan bahwa terdapat sejumlah senyawa organik yang

10
memperlihat-kan kesamaan dalam hal tertentu. Kesamaan itulah yang memungkinkan
senyawa-senyawa tersebut dimasukkan dalam satu kelompok / golongan.
a. Dasar klasifikasi senyawa organik
 Kerangka atom karbon yang terdapat dalam struktur kimia
 Jenis unsur-unsur penyusunnya.
 Gugus fungsi yang dimilikinya.
b. Tiga golongan besar senyawa organik
 Golongan senyawa alifatik dan alisiklik.
 Golongan senyawa homosiklik atau karbosiklik (alisiklik dan aromatik)
 Golongan senyawa heterosiklik.

2.10 Keterkaitan Struktur kimia dan sifat sifat senyawa organik


Untuk memahami keterkaitan antara struktur kimia dan sifat-sifat senyawa organik
terlebih dahulu perlu diketahui bahwa dalam pembahasan berikut ini hanya dibatasi pada
sifat-sifat fisika, karena untuk membahas sifat-sifat kimia senyawa organik, cara yang
ditempuh adalah melalui reaksi-reaksi yang dapat terjadi pada senyawa tersebut. Dan sifat
fisika tersebut adalah.
a. Momen dipol.
b. Titik lebur
c. Titik didih.
d. Kelarutan
e. Viskositas.

2.11 Gugus Fungsi


Yang dimaksud dengan gugus fungsi adalah atom atau kumpulan atom yang
menandai suatu golongan senyawa organik, dan juga menentukan sifat-sifat golongan
senyawa organik yang disebutkan dalam pengertian gugus fungsi tersebut hanya dibatasi
pada sifat-sifat kimia, maka fungsinya sebagai penentu terlihat pada reaksi-reaksinya.
Dengan demikian bila gugus fungsi sejumlah senyawa sama, dapat diduga bahwa reaksi-
reaksinya banyak kesamaannya.
Gugus-gugus fungsi yang umum :

11
a) Gugus OH ( hidroksil) , gugus ini terdapat pada alkohol dan fenol
b) Gugus C = O ( karbonil), terdapat pada golongan aldehida dan keton.
c) Gugus: COOH (Karboksil), gugus merupakan kombinasi antara gugus –C=O
(karbonil) dan gugus –OH (hidroksil). Dari kombinasi nama kedua gugus itu pulahlah
diperoleh nama karboksil. Gugus karboksil adalah gugus fungsi pada golongan asam
karboksilat.
d) Gugus -NH2 ( amino ), terdapat pada senyawa amina primer dan asam amino.
e) Gugus -OR ( alkoksi ), gugus alkoksi terdapat pada golongan eter.
f) Gugus -NHR dan -NR1R2, kedua gugus ini merupakan turunan dari gugus -NH2, dan
terdapat pada amina primer dan amina sekunder.
g) Gugus-gugus turunan dari -COOH (karboksilat ).

12
BAB 3
PENUTUP
3.1 Penutup
Demikianlah yang dapat kami sampaikan mengenai materi yang menjadi
bahasan dalam makalah ini, tentunya banyak kekurangan dan kelemahan kerena
terbatasnya pengetahuan kurangnya rujukan atau referensi yang kami peroleh
hubungannya dengan makalah ini. Penulis banyak berharap kepada para pembaca yang
budiman memberikan kritik saran yang membangun kepada kami demi sempurnanya
makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis para pembaca khusus
pada penulis.

3.2 Kesimpulan
Senyawa organik adalah senyawa-senyawa yang dibentuk oleh unsur karbon
yang memiliki sifat-sifat fisika dan sifat-sifat kimia yang khas. Hidrokarbon adalah
senyawa karbon yang hanya mengandung unsur karbon (C) dan hidrogen (H).
Hidrokarbon jenuh hanya mengandung ikatan kovalen tunggal. Hidrokarbon
terbagi menjadi 2 yaitu : Hidrokarbon aromatik sebetulnya juga tak jenuh, tetapi
kestabilannya jauh lebih tinggi daripada hidrokarbon tak jenuh, sehingga dimasukkan
dalam golongan yang berbeda, yaitu hidrokarbon aromatik. Senyawa ke-4 (benzena) di
atas termasuk dalam hidrokarbon aromatic.
Penggolongan Senyawa Karbon terbagai menjadi 3 ayitu : Senyawa karbon
alifatik, Senyawa karbon alisiklik, dan Senyawa karbon aromatic. Karakteristik
Senyawa Organik dibagi menjadi 2 aspek yaitu Aspek fisika dan Aspek kimia. Tipe
tipe reaksi Senyawa Organik ada 5 yaitu Reaksi substitusi, Reaksi adisi, Reaksi
Eliminasi, Reaksi penataan ulang ( rearrangement) dan Reaksi oksidasi reduksi
(redoks). Gugus Fungsi, Yang dimaksud dengan gugus fungsi adalah atom atau
kumpulan atom yang menandai suatu golongan senyawa organik, dan juga menentukan
sifat-sifat golongan senyawa organik yang disebutkan

13
DAFTAR PUSTAKA

https://iinfarmasi011.wordpress.com/2012/12/24/laporan-kimia-organik-sifat-sifat-kelarutan-
senyawa-organik/

https://susilawatiamdayani.wordpress.com/kimia-kelas-xii/senyawa-organik/

https://foeryp.wordpress.com/kimia-kelas-xii/senyawa-organik/

14

Anda mungkin juga menyukai