Anda di halaman 1dari 3

Geologi Regional

Gunung Ungaran adalah gunung berapi yang terletak di Pulau Jawa,


Indonesia dengan ketinggian 2.050 meter. Gunung Ungaran termasuk gunung
berapi berapi tipe strato. Gunung api ini terjadi akibat erupsi campuran antara
eksplosif dan efusif yang bergantian secara terus menerus. Hal ini menyebabkan
lerengnya berlapis-lapis dan terdiri dari bermacam-macam batuan.
Pulau Jawa secara fisiografi dan struktural, dibagi atas empat bagian utama
yaitu sebelah barat Cirebon (Jawa Barat), Jawa Tengah (antara Cirebon dan
Semarang), Jawa Timur (antara Semarang dan Surabaya) dan Cabang sebelah
timur Pulau Jawa, meliputi Selat Madura dan Pulau Madura. Jawa Tengah
merupakan bagian yang sempit di antara bagian yang lain dari Pulau Jawa,
lebarnya pada arah utara-selatan sekitar 100 – 120 km. Daerah Jawa Tengah
tersebut terbentuk oleh dua pegunungan yaitu Pegunungan Serayu Utara yang
berbatasan dengan jalur Pegunungan Bogor di sebelah barat dan Pegunungan
Kendeng di sebelah timur serta Pegunungan Serayu Selatan yang merupakan
terusan dari Depresi Bandung di Jawa Barat. Gunung Ungaran merupakan gunung
api kuarter yang menjadi bagian paling timur dari Pegunungan Serayu Utara.
Daerah Gunung Ungaran ini di sebelah utara berbatasan dengan dataran aluvial
Jawa bagian utara, di bagian selatan merupakan jalur gunung api Kuarter
(Sindoro, Sumbing, Telomoyo, Merbabu), sedangkan pada bagian timur
berbatasan dengan Pegunungan Kendeng. Bagian utara Pulau Jawa ini merupakan
geosinklin yang memanjang dari barat ke timur (Bemmelen, 1970).
Dalam Bemmelen (1970) diuraikan bahwa stratigrafi regional Pegunungan
Serayu Utara bagian timur (Gunung Ungaran dan sekitarnya) dari yang tertua
adalah Lutut Beds, Merawu Beds, Panjatan Beds, Banyak Beds, Cipluk Beds,
Kapung Limestone, Kalibluk Beds, Damar Series, Notopuro Breccias, Alluvial
dan endapan Ungaran Muda. Selain itu juga dijumpai endapan breksi andesit yang
merupakan produk dari Gunung Ungaran Muda.
Gunung Ungaran selama perkembangannya mengalami runtuhan tektonik
yang diakibatkan oleh pergeseran gaya berat karena dasarnya yang lemah.
Gunung Ungaran tersebut memperlihatkan dua angkatan pertumbuhan yang
dipisahkan oleh dua kali robohan. Ungaran pertama menghasilkan batuan andesit
di Kala Pliosen Bawah, di Pliosen Tengah hasilnya lebih bersifat andesit dan
berakhir dengan robohan. Daur kedua mulai di Kala Pliosen Atas dan Holosen.
Kegiatan tersebut menghasilkan daur ungaran kedua dan ketiga.
Struktur geologi daerah Ungaran dikontrol oleh struktur runtuhan yang
memanjang dari barat hingga tenggara dari Ungaran. Batuan volkanik penyusun
pre-caldera dikontrol oleh sistem sesar yang berarah barat laut-barat daya dan

1
tenggara-barat daya, sedangkan batuan volkanik penyusun post-caldera hanya
terdapat sedikit struktur dimana struktur ini dikontrol oleh sistem sesar regional.
Depresi yang terdapat pada Gunungapi Ungaran merupakan sebuah volcano
tectonic depression. Depresi tersebut terbentuk oleh dua tenaga utama bumi yaitu
tenaga tektonik dan tenaga magmatik seperti yang terjadi pada Kawah Toba,
Kaldera maninjau, Kaldera Ranau, dan Kompleks Krakatau. Seluruh Kaldera
tersebut secara umum dikelilingi oleh sejumlah massa besar deposit aliran abu
riolit atau pumestone-tuff (van Bemmelen, 1949; Westerveld, 1953; Smith et al,
1968; Williams et al, 1956; Zen,1974).

2
1

Anda mungkin juga menyukai