Anda di halaman 1dari 4

Pendahuluan

Ilmu kedokteran di masa kini sudah semakin maju, pengobatan semakin baik dengan
alat-alat yang canggih, dokter-dokter yang tersedia juga semakin banyak yang pintar dan
cerdik. Dunia di medical sudah berovolusi menjadi lebih baik.
Tapi sayangnya banyak dokter yang hanya memikirkan profesionalisme mereka
sampai etika sering mereka lupakan. Mereka hanya sekedar mengobati pasien yang datang.
Pelayanan yang mereka lakukan tidak terlihat. Seorang dokter yang baik dinilai dari
profesionalisme dan etika nya, jika hanya di lakukan salah satu dokter itu tidak dapat
dikatakan sudah menjalankan kewajibannya dengan baik. Tidak hanya profesionalismenya
saja yang di nilai, tetapi sikap dan tindakan yang mereka ambik juga turut ambil bagian dalam
penilaian seorang dokter yang baik.
Karenannya makalah ini dibuat dengan tujuan agar kita dapat lebih memahami
bioetika kedokteran terutama pada bagian beneficence, agar kita dapat memilah-milah mana
tindakan yang merupakan tindakan beneficence dan yang bukan, serta agar kita dapat
melakukan tindakan ini di kehidupan karir dokter kita dan menjadi dokter yang baik.
Pembahasan
Etika berasal dari kata Yunani ethos, yang berarti akhlak, adat kebiasaan,watak, perasaan,
dan sikap, yang baik, yang layak. Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia (Purwadarminta,
1953), etika adalah ilmu pengetahuan tentang azas akhlak. Sedangkan menurut Kamus Besar
Indonesia dari Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1988) etika adalah :
1. Ilmu tentang apa yang baik, apa yang buruk dan tentang hak dan kewajjiban moral
2. Kumpulan atau seperangkat asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak
3. Nilai yang benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat
Menurut Kamus Kedokteran (Ramali dan Pamuncak (1987), etika adalah pengetahuan tentang
perilaku yang benar dalam suatu profesi.
Tujuan pendidikan etika dalam pendidikan dokter adalah untuk menjadikan calon
dokter lebih manusiawi dengan memiliki kematangan intelektual dan emosional. Karenanya
di rumuskan perilaku-perilaku profesi oleh organisasi profesi bersama-sama pemerintah
menjadi suatu kode etik profesi yang bersangkutan. Untuk profesi dokter digunakan Kode
Etika Kedokteran Indonesia (KODEKI). 1
Bioetika berasal dari kata bios yang berarti kehidupan dan ethos yang berarti norma
atau nilai moral. Bioetika merupakan studi interdisipliner tentang masalah yang ditimbulkan
oleh perkembangan di bidang biologi dan ilmu kedokterean baik skala mikro maupun makro,
maka kini dan masa mendatang (Bertens, 2001). 2
Dalam pengambilan keputusan etis ada dua metode yang sering dipakai, yaitu
deontology dan konsekuensialisme. Etika deontology adalah metode pengambilan keputusan
yang dimulai dengan bertanya “Apa yang harus saya lakukan?” atau “Apa yang menjadi
kewajiban saya?”. Dalam pandangan ini jalan etis yang harus dilakukan adalah dengan cara
bertegang teguh pada prinsip, entah apapun yang terjadi. Sedangkan etika konsekuensialisme
adalah metode pengambilan keputusan dengan menyelidiki konsekuensi perbuatan yang akan
terjadi. Apa yang bersifat moral atau moralitas perbuatan ditentukan melalui suatu proses
evaluatif.3
Beberapa istilah etis yang sering dipakai dalam bioetis :
a. Otonomi (Autonomy)
b. Tidak merugikan (Non-maleficence)
c. Berbuat baik (Beneficence)
d. Keadilan (Justice)
Istilah etis yang akan kami bahas disini adalah prinsip beneficence atau berbuat baik.
Beneficene merupakan segi positif dari prinsip “tidak merugikan” (non-maleficence). Asas ini
menyatakan bahwa kita berkewajiban positif untuk memperhatikan kesejahteraan orang lain
atau menolong mereka, bila mereka mencoba melaksanakan rencana mereka. Kewajban
berbuat baik ini didasarkan atas pertimbangan fair play
Prinsip ini memberi kita kewajiban untuk melakukan hal yang menguntungkan bagi
pasien kita, melakukan tindakan yang tidak merugikan bagi mereka. Untuk mengevaluasi
resiko kerugian, Beauchamp dan Childress telah menentukan suatu proses yang dapat kita
pakai untuk mengevaluasinya, sehingga kita dapat memastikan sejauh mana suatu kewajiban
mengikat kita. Proses itu meliputi empat langkah, yaitu :3
1. Orang yang kita bantu mengalami bahaya besar atau risiko kehilangan sesuatu
yang penting.
2. Saya sanggup melakukan sesuatu yang secara langsung menyumbangkan untuk
mencegah terjadinya kerugian atau kehilangan itu.
3. Perbuatan saya agaknya akan mencegah terjadinya kerugian atau kehilangan itu.
4. Manfaat yang diterima orang itu sebagai akibat perbuatan saya melampau kerugian
bagi saya sendiri dan membawa risiko minimal bagi diri saya.
Beneficence membawa arti menyediakan kemudahan dan kesenangan kepada pasien
mengambil langkah positif untuk memaksimalisasi akibat baik daripada hal yang buruk.
Ciri-ciri prinsip ini, yaitu :
 Mengutamakan Alturisme
 Memandang pasien atau keluarga bukanlah suatu tindakan tidak hanya
menguntungkan seorang dokter
 Mengusahakan agar kebaikan atau manfaatnya lebih banyak dibandingkan dengan
suatu keburukannya
 Menjamin kehidupan baik-minimal manusia
 Meenerapkan Golden Rule Principle, yaitu melakukan hal yang baik seperti yang
orang lain inginkan
Penutup
Untuk menjadi seorang dokter yang baik diperlukan ilmu dan wawasan yang luas serta
etika yang baik. Mereka harus dapat menguasai semua prinsip-prinsip bioetik yaitu
beneficence, non-maleficence, autonomy ,dan justice. Tindakan beneficence adalah tindakan
yang menguntungkan orang, untuk melakukan tindakan ini yang perlu diperhatikan adalah
keuntungan bagi orang yang menerima lebih besar dari kerugian yang akan didapat.
Dari penyusunan makalah ini diharapkan dapat berguna bagi pembaca untuk membantu
lebih memahami bioetika kedokteran terutama dalam prinsip beneficence.

Daftar Pustaka
1. Hanafiah, Jusuf & Amir, Amri. 2007. Etika kedokteran dan hokum kesehatan, edisi 4.
Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC. Hal. 2-4.
2. Worldmeister.wordpress.com. [updated 27 May 2011]. Diunduh pada 24 September
2011 dari : http://worldmeister.wordpress.com/tag/bioetik/
3. Shannon, Thomas. 1995. Pengantar bioetika. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama: 4-24.

Anda mungkin juga menyukai