Anda di halaman 1dari 9

Nama : Arindita Audi Maretta

NIM : 06101381520050
Prodi : Pendidikan Kimia Palembang 2015

1. Misalkan anda seorang guru kimia. Anda baru mendapatkan penataran


implementasi teori belajar konstruktivisme, dan anda akan mencobakannya di
kelas di sekolah anda. Bagaimana pendapat anda, apakah cara ini bagian dari
seorang guru yang profesional coba jelaskan?
Jawab :
Ya, menurut saya cara ini bagian dari seorang guru yang professional karena
seperti yang kita ketahui bahwa guru yang profesional adalah guru yang memiliki
kompetensi yang di persyaratkan untuk melakukan tugas pendidikan dan
pengajaran. Syarat tersebut meliputi kompetensi pedagogic, kompetensi
profesional, kompetensi social, dan kompetensi kepribadian. Dimana diantara ke
empat kompetensi tersebut saling berkaitan karena untuk menjadikan guru yang
professional kita mampu mengembangkan potensi peserta didik tersebut untuk
menjadikan peserta didik lebih aktif lagi. Pembelajaran teori konstruktivime ini
menyeimbangkan peranan guru dan siswa, dimana dalam hal ini guru hanya
berperan sebagai fasilitator.
Tentunya penerapan implementasi teori belajar kontruktivisme samgat baik di
gunakan di kelas karena dapat mendorong kemandirian dan inisiatif siswa dalam
belajar, dimana dengan menghargai gagasan-gagasan atau pemikiran siswa serta
mendorong siswa berpikir mandiri, berarti guru membantu siswa menemukan
identitas intelektual mereka. Para siswa yang merumuskan pertanyaan-pertanyaan
dan kemudian menganalisis serta menjawabnya berarti telah mengembangkan
tanggung jawab terhadap proses belajar mereka sendiri serta menjadi pemecah
masalah (problem solver). Kemudian dapat mendorong siswa berpikir tingkat
tinggi, nantinya guru yang menerapkan proses pembelajaran konstruktivisme akan
menantang para siswa untuk mampu menjangkau hal-hal yang berada di balik
respon-respon faktual yang sederhana. Guru mendorong siswa untuk
menghubungkan dan merangkum konsep-konsep melalui analisis, prediksi,
justifikasi, dan mempertahankan gagasan-gagasan atau pemikirannya. Lalu siswa
terlibat secara aktif dalam dialog atau diskusi dengan guru dan siswa lainnya serta
siswa terlibat dalam pengalaman yang menantang dan mendorong terjadinya
diskusi. Dialog dan diskusi yang merupakan interaksi sosial dalam kelas yang
bersifat intensif sangat membantu siswa untuk mampu mengubah atau menguatkan
gagasan-gagasannya. Jika mereka memiliki kesempatan untuk megemukakan apa
yang mereka pikirkan dan mendengarkan gagasan-gagasan orang lain, maka
mereka akan mampu membangun pengetahuannya sendiri yang didasarkan atas
pemahaman mereka sendiri. Jika mereka merasa aman dan nyaman untuk
mengemukakan gagasannya maka dialog yang sangat bermakna akan terjadi di
kelas dan jika diberi kesempatan untuk membuat berbagai macam prediksi,
seringkali siswa menghasilkan berbagai hipotesis tentang fenomena alam ini. Guru
yang menerapkan konstruktivisme dalam belajar memberikan kesempatan seluas-
luasnya kepada siswa untuk menguji hipotesis yang mereka buat, terutama melalui
diskusi kelompok dan pengalaman nyata.
Seperti yang kita ketahui bahwa guru yang profesional adalah guru yang
memiliki kompetensi yang di persyaratkan untuk melakukan tugas pendidikan dan
pengajaran. Syarat tersebut meliputi kompetensi pedagogic, kompetensi
profesional, kompetensi social, dan kompetensi kepribadian. Dimana diantara ke
empat kompetensi tersebut saling berkaitan karena untuk menjadikan guru yang
professional kita mampu mengembangkan potensi peserta didik tersebut untuk
menjadikan peserta didik lebih aktif lagi dan guru yang professional harus
memiliki kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam.

2. Seorang guru yang profesional harus memiliki beberapa kompetensi, coba jelaskan
2 macam kompetensi dan beri masing-masing dengan contoh?
Jawab :
Guru adalah salah satu unsur penting yang harus ada sesudah siswa. Apabila
seorang guru tidak punya sikap profesional maka murid yang di didik akan sulit
untuk tumbuh dan berkembang dengan baik. Dengan adanya guru yang
profesional dan berkualitas maka akan mampu mencetak anak bangsa yang
berkualitas pula. Kunci yang harus dimiliki oleh setiap pengajar adalah
kompetensi. Kompetensi adalah seperangkat ilmu serta ketrampilan mengajar guru
di dalam menjalankan tugas profesionalnya sebagai seorang guru sehingga tujuan
dari pendidikan bisa dicapai dengan baik.
Standard kompetensi yang tertuang ada dalam peraturan Menteri Pendidikan
Nasional mengenai standar kualifikasi akademik serta kompetensi guru dimana
peraturan tersebut menyebutkan bahwa guru profesional harus memiliki 4
kompetensi guru professional, salah satu dari keempat kompetensi tersebut yaitu
kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional.
1. Kompetensi Pedagogik
Kompetensi Pedagogik adalah kemampuan mengelola peserta didik yang
meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan
pembelajaran, evaluasi hasil belajar, serta pengembangan peserta didik untuk
mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki. Komponennya adalah
sebagai berikut :
a. Mampu memutuskan mengapa, kapan, dimana, dan bagaimana suatu materi
mendukung tujuan pengajaran, dan bagaimana memilih jenis-jenis materi
yang sesuai untuk keperluan belajar siswa.
b. Mampu mengembangkan potensi peserta didik.
c. Menguasai prinsip-prinsip dasar pembelajaran.
d. Mengembangkan kurikulum yang mendorong keterlibatan peserta didik
dalam pembelajaran.
e. Merancang pembelajaran yang mendidik.
f. Melaksanakan pembelajaran yang mendidik.
g. Menilai proses dan hasil pembelajaran yang mengacu pada tujuan utuh
pendidikan.
Dalam hal ini, ada beberapa contoh yang dapat diterapkan dalam proses
pembelajaran. Kita bisa menggunakan metode dengan cara ceramah di depan
kelas, membangun forum tanya jawab, membangun diskusi didalam kelas dan
lain sebagainya. Misalnya, seorang guru membuat sebuah kelompok kecil di
dalam kelas, di mana guru tersebut berperan sebagai fasilitator. Kemudian
kelompok kecil tersebut melakukan diskusi, dimana di dalam diskusi tersebut di
buka proses tanya jawab yang bertujuan untuk menghidupkan suasana diskusi
tersebut. Dalam proses tersebut siswa lah yang berperan aktif dalam proses
pembelajaran.
2. Kompetensi Profesional
Kompetensi profesional adalah kemampuan penguasaan materi
pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkan guru dapat
membimbing peserta didik untuk memenuhi standar kompetensi yang
ditetapkan dalam Standar Nasional Pendidikan. Komponennya adalah sebagai
berikut
a. Kemampuan penguasaan materi/bahan pelajaran
b. Kemampuan perencanaan program proses belajar-mengajar.
c. Kemampuan pengelolaan program belajar-mengajar.
d. Kemampuan menggunakan media dan sumber pembelajaran.
e. Kemampuan pelaksanaan evaluasi dan penilian prestasi siswa.
f. Kemampuan dalam diagnosis kesulitan belajar siswa.
g. Kemampuan pelaksanaan administrasi kurikulum atau administrasi guru.
Dalam kompetensi professional ini, ada beberapa contohnya yaitu sebagai
seorang pengajar saya akan mempraktikan pengetahuan dan pengembangan
artinya diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Dimana dalam proses ini
misalnya saya sebagai seorang guru akan mengajak anak didik saya melakukan
berbagai macam eksperimen misalnya seperti melakukan praktikum tentang
titrasi, destilasi, refluks dan sebagainya di laboratorium. Tentunya dengan cara
seperti ini peserta didik saya akan memiliki pengembangan yang lebih luas.
3. Jelaskan bagaimana peran seorang guru dalam pembelajaran dan beri beberapa
contoh?
Jawab :
Dalam proses pembelajaran peran seorang guru sangat dibutuhkan. Guru
berperan sebagai seorang pendidik dan pengajar.
1. Guru Sebagai Pendidik
Peran guru sebagai pendidik merupakan peran-peran yang berkaitan
dengan tugas-tugas memberi bantuan dan dorongan, tugas-tugas pengawasan
dan pembinaan serta tugas-tugas yang berkaitan dengan mendisiplinkan anak
agar anak itu menjadi patuh terhadap aturan-aturan sekolah dan norma hidup
dalam keluarga dan masyarakat. Tugas-tugas ini berkaitan dengan
meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan anak untuk memperoleh
pengalaman-pengalaman lebih lanjut. Oleh karena itu tugas guru dapat disebut
pendidik dan pemeliharaan anak. Guru sebagai penanggung jawab
pendisiplinan anak harus mengontrol setiap aktivitas anak-anak agar tingkah
laku anak tidak menyimpang dengan norma-norma yang ada.
Model pembelajaran berkarakter :

1. Pembiasaan, adalah sesuatu yang sengaja dilakukan secara berulang-ulang


agar sesuatu itu dapat menjadi kebiasaan.
2. Keteladanan, memiliki fungsi untuk membentuk kepribadian anak guna
menyiapkan dan mengembangkan SDM.
3. Pembinaan disiplin peserta didik, guru harus mampu menumbuhkan disiplin
peserta didik, terutama disiplin diri (self-discipline).

2. Guru Sebagai Pengajar


Guru adalah seseorang yang pekerjaannya mengajar. Maka, dalam hal ini
guru yang dimaksudkan adalah guru yang memberi pelajaran atau memberi
materi pelajaran pada sekolah-sekolah formal dan memberikan pelajaran atau
mengajar materi pelajaran yang diwajibkan kepada semua siswanya
berdasarkan kurikulum yang ditetapkan.
Peran guru ialah pola tingkah laku tertentu yang merupakan ciri-ciri khas
semua petugas dari pekerjaan atau jabatan tertentu. Guru harus bertanggung
jawab atas hasil kegiatan belajar anak melalui interaksi belajar mengajar. Guru
merupakan faktor yang mempengaruhi berhasil atau tidaknya proses belajar,
dan karenanya guru harus menguasai prinsip-prinsip belajar di samping
menguasai materi yang akan diajarkan. Dengan kata lain guru harus mampu
menciptakan suatu kondisi belajar yang sebaik-baiknya. Kegiatan belajar
peserta didik dipengaruhi oleh berbagai faktor, diantaranya:
1. Motivasi
2. Kematangan
a. Hubungan peserta didik dengan guru
b. Tingkat kebebasan
c. Rasa aman
d. Keterampilan guru dalam berkomunikasi
Jika faktor-faktor di atas dipenuhi, maka melalui pembelajaran, peserta
didik dapat belajar dengan baik. Guru harus berusaha membuat sesuatu menjadi
jelas bagi peserta didik dan terampil dalam memecahkan masalah.
Dalam kegiatan pembelajaran, guru akan bertindak sebagai fasilisator dan
motivator yang bersikap akrab dengan penuh tanggung jawab, serta
memperlakukan peserta didik sebagai mitra dalam menggali dan mengolah
informasi menuju tujuan belajar mengajar yang telah direncanakan. Guru dalam
melaksanakan tugas profesinya selalu dihadapkan pada berbagai pilihan, karena
kenyataan di lapangan kadang tidak sesuai dengan harapan, seperti cara
bertindak, bahan belajar yang paling sesuai, metode penyajian yang paling
efektif, alat bantu yang paling cocok, langkah-langkah yang paling efisien,
sumber belajar yang paling lengkap, sistem evaluasi yang sesuai. Ada beberapa
hal yang harus dilakukan oleh seorang guru dalam pembelajaran, yaitu:
1. Membuat ilustrasi
2. Bertanya dan merespon
3. Menciptakan kepercayaan
4. Memberikan pandangan yang bervariasi
5. Menyediakan media untuk mengkaji materi
6. Meyesuaikan metode pembelajaran
Agar pembelajaran memiliki kekuatan yang maksimal, guru harus
senantiasa berusaha untuk mempertahankan dan meningkatkan semangat yang
telah dimilikinya ketika mempelajari materi. Dalam pembelajaran, seorang guru
juga berperan sebagai seorang pembimbing yang senantiasa memberikan
bimbingan kepada anak didik nya. Dalam hal ini adapun contoh guru sebagai
pendidik dan pengajar sebagai berikut : seorang siswa sedang mengalami
kesulitan dalam memecahkan masalah maka guru tersebut lah yang akan
memberikan bantuan kepada siswanya untuk dapat menyelesaikan masalah
tersebut. Contoh lainnya yaitu : seorang siswa yang melanggar aturan-aturan
yang ada di sekolah, dimana guru tersebut harus turun tangan untuk
memberikan masukkan, pengawasaan dan pembinaan agar anak tersebut
menjadi disiplin dan tidak mengulangi pelanggaran tersebut

4. Jelaskan ciri-ciri guru sebagai suatu profesi?


Jawab :
Profesi adalah pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan
terhadap suatu pengetahuan khusus. Suatu profesi biasanya memiliki asosiasi
profesi, kode etik, serta proses sertifikasi dan lisensi yang khusus untuk bidang
profesi tersebut. Sebelumnya kita ketahui bahwa untuk menjadi suatu profesi yang
professional tentunya memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1. Pekerjaan itu mempunyai signifikan social karena diperlukan mengabdi kepada
masyarakat.
2. Profesi menuntut keterampilan tertentu yang diperoleh melalui pendidikan dan
latihan yang lama dan intensif serta dilakukan dalam lembaga tertentu yang
secara social dapat dipertanggung jawabkan.
3. Profesi di dukung oleh suatu disiplin ilmu. Ada kode etik yang menjadi
pedoman perilaku anggotanya beserta sanksi yang jelas dan tegas terhadap
pelanggar kode etik.
4. Sebagai konsekuensi dari layanan yang diberikan kepada masyarakat, maka
anggota profesi secara perorangan ataupun kelompok memperoleh imbalan
financial.
Jadi, seorang guru yang sungguh merasa terpanggil akan memandang
jabatannya itu sebagai suatu karier dan telah menyatu dalam jabatannya. Ia punya
komitmen dan kepedulian yang tinggi terhadap jabatan itu, punya rasa tanggung
jawab dan dedikasi yang tinggi karena tugas itu telah menyatu dengan dirinya.
Ciri-ciri guru sebagai suatu profesi sebagai berikut :
1. Hakikat suatu profesi ialah bahwa seorang guru itu lebih mengutamakan
tugasnya sebagai suatu layanan social. Adanya komitmen dari para guru
bhawa jabatan itu mengharuskan menjunjung tinggi martabat kemanusiaan
lebih dari pada mencari keuntungan diri sendiri.
2. Suatu profesi dilandasi dengan memiliki sejumlah pengetahuan yang
sistematis, guru mampu menggali berbagai pengetahuan untuk di transfer
kepada peserta didik.
3. Suatu profesi mempunyai otonomi yang tinggi yang berarti guru akan
memiliki kebebasan yang besar dalam melakukan tugasnya karena merasa
punya tanggung jawab moral yang tinggi. Guru memiliki tanggung jawab
yang besar untuk mendidik siswanya.
4. Suatu profesi punya kode etik. Profesi guru mempunyai kode etik yang
menjadi pedoman perilaku anggotanya beserta sanksi yang jelas dan tegas
terhadap pelanggar kode etik.
5. Guru harus selalu ingin belajar terus menerus mengenai bidang keahliannya
yang ditekuni dan harus selalu menambah pengetahuan agar terus menerus
tumbuh dalam jabatannya.

5. Jelaskan mengapa seorang pendidik perlu memiliki kewibawaan?


Jawab :
Kebiwaan dalam pendidikan merupakan pengakuan dan penerimaan secara
sukarela terhadap pengaruh atau anjuran yang datang dari orang lain, jadi
pengakuan dan penerimaan pengaruh atau anjuran itu adalah atas dasar keikhlasan,
atas dasar kepercayaan yang penuh, bukan didasarkan rasa terpaksa serta rasa takut
akan sesuatu.
Maka dari itu seorang pendidik perlu memiliki kewibawaan karena
kewibawaan bertujuan untuk membawa anak ke arah kekedewasaan. Secara
berangsur-angsur anak dapat mengenal nilai-nilai hidup atau norma-norma dan
menyesuaikan diri dengan norma-norma itu dalam hidupnya. Kewibawaan
dikatakan sebagai syarat mutlak dalam pelaksanaan pendidikan karena
kewibawaan merupakan syarat yang tidak boleh tidak ada. Oleh karena itu apabila
pengakuan dan penerimaan anjuran-anjuran dari pendidik itu tidak berdasarkan
adanya kewibawaan dalam pendidikan, jadi anak menuruti anjuran-anjuran itu
hanya berdasarkan rasa takut akan sesuatu, berdasarkan akan rasa terpaksa,
sehingga akhirnya anak tidak menyadari akan makna dan pentingnya anjuran-
anjuran itu, maka sulitlah baginya untuk dapat berdiri sendiri, untuk mencapai
tingkat kedewasaan. Tanpa kewibawaan itu, pendidikan tidak akan berhasil
dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai