INTERNASIONAL DI INDONESIA
3. Standar audit.
Dengan demikian harmonisasi dapat mengakomodasi perbedaan nasional dan meningkatkan
komparabilitas informasi keuangan dari berbagai negara. Harmonisasi membuat standar
akuntansi keuangan sejalan dengan standar akuntansi internasional.
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
IFRS merupakan standar akuntansi internasional yang diterbitkan oleh International
Accounting Standard Board (IASB). Standar Akuntansi Internasional (International
Accounting Standards/IAS)disusun oleh empat organisasi utama dunia yaitu Badan Standar
Akuntansi Internasional (IASB), Komisi Masyarakat Eropa (EC), Organisasi Internasional
Pasar Modal (IOSOC), dan Federasi Akuntansi Internasioanal (IFAC).
Badan Standar Akuntansi Internasional (IASB) yang dahulu bernama Komisi Standar
Akuntansi Internasional (AISC), merupakan lembaga independen untuk menyusun standar
akuntansi. Organisasi ini memiliki tujuan mengembangkan dan mendorong penggunaan
standar akuntansi global yang berkualitas tinggi, dapat dipahami dan dapat diperbandingkan
(Choi et al., 1999 dalam Intan Immanuela, puslit2.petra.ac.id)
Dari data-data di atas kebutuhan Indonesia untuk turut serta melakukan program konverjensi
tampaknya sudah menjadi keharusan jika kita tidak ingin tertinggal. Sehingga, dalam
perkembangan penyusunan standar akuntansi di Indonesia oleh Dewan Standar Akuntansi
Keuangan (DSAK) tidak dapat terlepas dari perkembangan penyusunan standar akuntansi
internasional yang dilakukan oleh International Accounting Standards Board (IASB). Standar
akuntansi keuangan nasional saat ini sedang dalam proses secara bertahap menuju
konverjensi secara penuh dengan International Financial Reporting Standards yang
dikeluarkan oleh IASB.
Dan untuk hal-hal yang tidak diatur standar akuntansi internasional, DSAK akan terus
mengembangkan standar akuntansi keuangan untuk memenuhi kebutuhan nyata di Indonesia,
terutama standar akuntansi keuangan untuk transaksi syariah, dengan semakin
berkembangnya usaha berbasis syariah di tanah air.
Landasan konseptual untuk akuntansi transaksi syariah telah disusun oleh DSAK dalam
bentuk Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan Syariah. Hal ini
diperlukan karena transaksi syariah mempunyai karakteristik yang berbeda dengan transaksi
usaha umumnya sehingga ada beberapa prinsip akuntansi umum yang tidak dapat diterapkan
dan diperlukan suatu penambahan prinsip akuntansi yang dapat dijadikan landasan
konseptual. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan untuk transaksi syariah akan dimulai
dari nomor 101 sampai dengan 200.
1. Pasar modal menjadi global dan modal investasi dapat bergerak di seluruh dunia tanpa
hambatan berarti. Standar pelaporan keuangan berkualitas tinggi yang digunakan secara
konsisten di seluruh dunia akan memperbaiki efisiensi alokasi modal.
2. Investor dapat membuat keputusan investasi yang lebih baik, portfolio akan lebih
beragam dan risiko keuangan berkurang.
4. Gagasan terbaik yang timbul dari aktivitas pembuatan standar dapat disebarkan dalam
mengembangkan standar global yang berkualitas tertinggi.
Disamping memiliki beberapa keuntungan, standar akuntansi internasional ini menuai kritik,
ditakutkan bahwa adopsi standar internasional akan menimbulkan standar yang berlebihan.
Perusahaan harus merespons terhadap susunan tekanan nasional, social, politik, dan ekonomi
yang semakin meningkat dan semakin dibuat untuk memenuhi ketentuan internasional
tambahan yang rumit dan berbiaya besar.
Tanggung Jawab seorang akuntan di masa mendatang memang dirasa cukup dilema
karena dengan segala kemudahan-kemudahan yang didapat, maka akan menguntungkan
pihak kapitalisme yang semakin lama semakin menguasai perekonomian dunia. Dengan
adanya konvergensi IFRS ini, para akuntan lebih fokus pada kepentingan perusahaan atau
investor. Dengan aturan-aturan yang terfokus pada investor dan perusahaan, tanggung jawab
seorang akuntan hanya sebatas kepada perusahaan dan investor. Hingga saat ini pun, akuntan
lebih memprioritaskan fee dari pekerjaan akuntansi, dimana pemberi fee adalah pihak
manajemen/perusahaan atau investor itu sendiri. Sehingga bisa dimungkinkan terjadinya
subjektivitas terhadap perusahaan atau investor dan akuntan bekerja tidak mengutamakan
independensi tetapi mengutamakan gaji/fee.
https://succesed.wordpress.com/2016/05/04/harmonisasi-akuntansi-internasional/
https://accountingreview07.wordpress.com/2011/07/17/dilema-penerapan-ifrs-dalam-dunia-
pendidikan/