Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah yang
berjudul “Lapisan Atmosfer & cuaca dan iklim “. Dalam penulisan makalah ini kami pun
mendapat banyak ilmu yang berguna, bagi diri sendiri dan pembaca untuk kedepannya.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu pengetahuan tentang Cuaca
dan Iklim, selain itu juga dengan adanya makalah ini diharapkan bagi pembaca agar dapat
mengembangkannya lagi.
Makalah yang kami buat ini, kami ambil dari beberapa sumber. Kami juga mengucapkan
terima kasih kepada pihak yang ikut ambil alih sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Semoga makalah yang kami buat ini dapat bermanfaat bagi pembaca, dan khususnya
pada diri saya sendiri serta dapat memberikan wawasan yang lebih luas bagi kita semua.
Penyusun menyadari makalah yang kami buat ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Kami
mohon untuk saran dan kritiknya demi kesempurnaan makalah yang kami buat ini
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pergerakan planet bumi ini menyebabkan besarnya energi matahari yang diterima oleh bumi
tidak merata, sehingga secara alamiah ada usaha pemerataan energi yang berbentuk suatu sistem
peredaran udara, selain itu matahari dalam memancarkan energi juga bervariasi atau berfluktuasi
dari waktu ke waktu (Winarso, 2003). Perpaduan antara proses-proses tersebut dengan unsur-
unsur iklim dan faktor pengendali iklim menghantarkan kita pada kenyataan bahwa kondisi
cuaca dan iklim bervariasi dalam hal jumlah, intensitas dan distribusinya. Eksploitasi lingkungan
yang menyebabkan terjadinya perubahan lingkungan serta pertambahan jumlah penduduk bumi
yang berhubungan secara langsung dengan penambahan gas rumah kaca secara global akan
meningkatkan variasi tersebut. Keadaan seperti ini mempercepat terjadinya perubahan iklim
Atmosfer merupakan bagian yang tak terpisahkan dari planet bumi. Setiap lapisan di
atmosfer mengandung peranan yang sangat vital untuk keberlangsungan kehidupan makhluk
hidup yang ada di bumi. Manusia sebagai salah satu makhluk hidup yang berada di bumi
seharusnya menjaga keberadaan atmosfer, misalnya dengan mencegah kerusakan lapisan ozon.
Lapisan ozon adalah salah satu komponen penting dalam lapisan atmosfer bumi.yang
mengakibatkan penyimpangan iklim dari kondisi normal.
B. Perumusan masalah
C. Tujuan
1. Agar dapat mengetahui pengertian cuaca dan iklim
2. Agar dapat mengetahui unsur –unsur cuaca dan iklim
3. Agar dapat mengetahui klasifikasi iklim
4. Agar dapat mengetahui penyebab dan dampak perubahan iklim
5. Agar dapat mengetahui tipe-tipe iklim
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN ATMOSFER
Atmosfer taerdiri dari kata atmos yang berarti uap dan sphaira yang berarti bola.
Atmosfer adalah bulatan udara yang membungkus bola bumi. Atmosfer termasuk bagian bumi.
Karena pengaruh gaya berat, maka atmosfer berputar atau berotasi bersama-sama bumi setiap
hari, serta beredar mengelilingi matahari setiap tahun (berevolusi). Tebal atmosfer mancapai
kurang lebih 1.000 km. Semakin tinggi lapisan udara, tekanannya semakin rendah. Untuk
mengetahui komposisi gas yang terkandung dalam atmosfer secara terperinci dapat dilihat pada
tabel berikut ini:
Di bumi, atmosfer terdapat dari ketinggian 0 km di atas permukaan tanah, sampai dengan
sekitar lebih dari 1000 km dari atas permukaan bumi. Atmosfer tersusun atas beberapa lapisan.
Seperti pada penamaan sebagian besar benda lainnya, setiap lapisan dinamai menurut fenomena
yang terjadi di lapisan tersebut. Transisi antara lapisan yang satu dengan yang lain berlangsung
bertahap. Studi tentang atmosfer mula-mula dilakukan untuk memecahkan masalah cuaca,
fenomena pembiasan sinar matahari saat terbit dan tenggelam, serta kelap-kelipnya bintang.
Atmosfer melindungi kehidupan di bumi dengan menyerap radiasi sinar ultraviolet dari matahari
dan mengurangi suhu ekstrem di antara siang dan malam. 75% dari atmosfer ada dalam 11 km
dari permukaan planet.
B. LAPISAN-LAPISAN ATMOSFER
Atmosfer adalah rahmat Allah kepada umat manusia. Tanpa atmosfer hampir mustahil
ada kehidupan di dunia ini. Atmosfer terdiri atas beberapa lapisan:
a. Troposfer
Troposfer merupakan lapisan terbawah dari atmosfer, yaitu pada ketinggian 0 - 20 km di
atas permukaan bumi. Tebal lapisan troposfer rata-rata ± 13 km. Di daerah khatulistiwa,
ketinggian lapisan troposfer sekitar 16 km dengan temperatur rata-rata 80°C. Daerah sedang
ketinggian lapisan troposfer sekitar 11 km dengan temperatur rata-rata 54°C, sedangkan di
daerah kutub ketinggiannya sekitar 8 km dengan temperatur rata-rata 46°C. Lapisan troposfer ini
pengaruhnya sangat besar sekali terhadap kehidupan mahkluk hidup di muka bumi. Lapisan ini
selain terjadi peristiwa-peristiwa seperti cuaca dan iklim, juga terdapat kira-kira 80% dari
seluruh massa gas yang terkandung dalam atmosfer terdapat pada lapisan ini. Ciri khas yang
terjadi pada lapisan troposfer adalah suhu (temperatur) udara menurun sesuai dengan perubahan
ketinggian, yaitu setiap naik 100 meter dari permukaan bumi, suhu (temperatur) udara menurun
sebesar ± 0,5°C. Lapisan troposfer paling atas, yaitu tropopause yang menjadi batas antara
troposfer dan stratosfer. Suhu (temperatur) udara di lapisan ini relatif konstan atau tetap,
walaupan ada pertambahan ketinggian, yaitu berkisar antara -55°C sampai -60°C. Ketebalan
lapisan tropopause ± 2 km.
Pada lapisan ini, hampir semua jenis cuaca, perubahan suhu yang mendadak,
angin, tekanan dan kelembaban udara yang kita rasakan sehari-hari terjadi. Ketinggian yang
paling rendah adalah bagian yang paling hangat dari troposfer, karena permukaan bumi
menyerap radiasi panas dari matahari dan menyalurkan panasnya ke udara. Pada troposfer ini
terdapat gas-gas rumah kaca yang menyebabkan efek rumah kaca dan pemanasan global.
Troposfer terdiri atas:
a) Lapisan planetair : 0-1 km
b) Lapisan konveksi : 1-18 km
c) Lapisan tropopause : 18-20 km.
Tropopause merupakan lapisan pembatas antara lapisan troposfer dengan stratosfer yang
temperatunya relatif konstan. Pada lapisan tropopause kegiatan udara secara vertikal terhenti.
Pada lapisan ini segala macam bentuk cuaca, suhu, kelembaban, tekanan dan angin yang kita
rasakan berlangsung. Ciri-ciri lapisan troposfer adalah sebegai berikut:
1) Pada lapisan ini terjadi peristiwa-peristiwa cuaca, seperti: awan, hujan, petir, angin.
2) Semakin tinggi tempatnya, semakin berkurang suhunya.
3) Kurang lebih 80% dari seluruh massa gas terdapat pada lapisan ini.
4) Puncak lapisan troposfer terdapat lapisan peralihan yang di sebut tropopause.
Ketinggian yang paling rendah adalah bagian yang paling hangat dari troposfer, karena
permukaan bumi menyerap radiasi panas dari matahari dan menyalurkan panasnya ke udara.
Biasanya, jika ketinggian bertambah, suhu udara akan berkurang secara tunak (steady), dari
sekitar 17℃ sampai -52℃. Pada permukaan bumi yang tertentu, seperti daerah pegunungan dan
dataran tinggi dapat menyebabkan anomali terhadap gradien suhu tersebut.
b. Stratosfer
Lapisan kedua dari atmosfer adalah stratosfer. Stratosfer terletak pada ketinggian antara
20 - 60 km dari permukaan bumi. Lapisan ini ditandai dengan adanya proses inversi suhu,
artinya suhu udara bertambah tinggi seiring dengan kenaikan ketinggian dari permukaan bumi.
Kenaikan suhu udara berdasarkan ketinggian mulai terhenti, yaitu pada puncak lapisan stratosfer
yang disebut stratopause dengan suhu udara sekitar 0°C.
Stratopause adalah lapisan batas antara stratosfer dengan mesosfer. Lapisan ini terletak
pada ketinggian sekitar 50 - 60 km dari permukaan bumi. Stratosfer terdiri atas tiga lapisan yaitu,
lapisan isotermis, lapisan panas dan lapisan campuran teratas.
Umumnya suhu (temperatur) udara pada lapisan stratosfer sampai ketinggian 20 km
tetap. Lapisan ini disebut dengan lapisan isotermis. Lapisan isotermis merupakan lapisan paling
bawah dari stratosfer. Setelah lapisan isotermis, berikutnya terjadi peningkatan suhu (temperatur)
hingga ketinggian ± 45 km. Kenaikan temperatur pada lapisan ini disebabkan oleh adanya
lapisan ozon yang menyerap sinar ultra violet yang dipancarkan sinar matahari. lapisan stratosfer
ini tidak ada lagi uap air, awan ataupun debu atmosfer, dan biasanya pesawat-pesawat yang
menggunakan mesin jet terbang pada lapisan ini. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari
gangguan cuaca.
Perubahan secara bertahap dari troposfer ke stratosfer dimulai dari ketinggian sekitar 11
km. Suhu di lapisan stratosfer yang paling bawah relatif stabil dan sangat dingin yaitu - 70°F
atau sekitar - 57°C. Pada lapisan ini angin yang sangat kencang terjadi dengan pola aliran yang
tertentu. Awan tinggi jenis cirrus kadang-kadang terjadi di lapisan paling bawah, namun tidak
ada pola cuaca yang cukup signifikan. Dari bagian tengah stratosfer keatas, pola suhunya
berubah menjadi semakin bertambah semakin naik, karena bertambahnya lapisan dengan
konsentrasi ozon yang bertambah. Lapisan ozon ini menyerap radiasi sinar ultra ungu. Suhu pada
lapisan ini bisa mencapai sekitar 18°C pada ketinggian sekitar 40 km. Lapisan stratopause
memisahkan stratosfer dengan lapisan berikutnya.
Ozon adalah hasil reaksi antara oksigen dengan sinar ultraviolet dari matahari. Ozon di
udara berfungsi menahan radiasi sinar ultraviolet dari matahari pada tingkat yang aman untuk
kesehatan. Ozon berwarna biru pucat yang terbentuk dari tiga atom oksigen (O3). Ozon adalah
gas yang tidak berwarna dan dapat ditemukan di lapisan stratosfer yaitu lapisan awan yang
terletak antara 15 hingga 35 km dari permukaan bumi.
Lapisan ozon sangat penting karena ozon menyerap radiasi ultra violet (UV) dari
matahari untuk melindungi radiasi yang tinggi sampai ke permukaan bumi. Radiasi dalam bentuk
UV spektrum mempunyai jarak gelombang yang lebih pendek daripada cahaya. Radiasi UV
dengan jarak gelombang adalah di antara 280 hingga 315 nanometer yang dikenali UV-B dan ia
merusak hampir semua kehidupan. Adanya penyerapan radiasi UV-B sebelum sinar UV sampai
ke permukaan bumi, lapisan ozon melindungi bumi dari efek radiasi yang merusak kehidupan.
Ciri-ciri lapisan stratosfer adalah sebagai berikut:
1) Pada ketinggian diatas 30 km, terbentuk lapisan ozon (O3) adalah lapisan-lapisan yang
melindungi troposfer dan permikaan bumi dari radiasi sinar ultraviolet matahari yang
berlebihan (penyaringan sinar radiasi ultraviolet matahari).
2) Pada lapisan ini terjadi invers suhu, artinya suhu udara bertambah tinggi seiring dengan
naiknya ketinggian. Suhu rata-rata mencapai max. sekitar 570C.
3) Terdapat lapisan antara yang di sebut stratopause.
c. Mesosfer
Mesosfer adalah lapisan udara ketiga, di mana suhu atmosfer akan berkurang dengan
pertambahan ketinggian hingga ke lapisan keempat. Mesosfer terletak pada ketinggian antara 60
- 85 km dari permukaan bumi. Lapisan ini merupakan lapisan pelindung bumi dari jatuhan
meteor atau benda-benda angkasa luar lainnya. Udara yang terdapat di sini akan mengakibatkan
pergeseran berlaku dengan objek yang datang dari angkasa dan menghasilkan suhu yang tinggi.
Kebanyakan meteor yang sampai ke bumi biasanya terbakar di lapisan ini.
Lapisan mesosfer ini ditandai dengan penurunan suhu (temperatur) udara, rata-rata 0,4°C
per seratus meter. Penurunan suhu (temperatur) udara ini disebabkan karena mesosfer memiliki
kesetimbangan radioaktif yang negatif. Temperatur terendah di mesosfer kurang dari -81°C.
Bahkan di puncak mesosfer yang disebut mesopause, yaitu lapisan batas antara mesosfer dengan
lapisan termosfer temperaturnya diperkirakan mencapai sekitar -100°C.
Ciri-ciri lapisan mesosfer adalah sebagai beikut:
1) Suhu semakin berkurang pada ketinggian 55 km.
2) Merupakan tempat terbakarnya meteor-meteor hingga terurai dan jatuh ke permukaan bumi.
3) Terdapat lapisan antara yang disebut mesopause, di mana pada lapisan ini terjadi refleksi
(pemantulan) gelombang radio dengan ketinggian 50-90 km di atas permukaan bumiyang
disebut dengan lapisan D, dipancarkan dari bumi untuk kemudian diterima oleh tempat-
tempat lainnya.
d. Thermosfer (Ionosfer)
Termosfer adalah lapisan udara keempat, peralihan dari mesosfer ke termosfer dimulai
pada ketinggian sekitar 85 km. Termosfer terletak pada ketinggian antara 85 - 690 km dari
permukaan bumi. Lapisan termosfer ini disebut juga lapisan ionosfer. Lapisan ini merupakan
tempat terjadinya ionisasi partikel-partikel yang dapat memberikan efek pada
perambatan/refleksi gelombang radio, baik gelombang panjang maupun pendek. Disebut dengan
termosfer karena terjadi kenaikan temperatur yang cukup tinggi pada lapisan ini yaitu sekitar
19820°C. Perubahan ini terjadi karena serapan radiasi sinar ultra ungu.
Radiasi ini menyebabkan reaksi kimia sehingga membentuk lapisan bermuatan listrik
yang dikenal dengan nama ionosfer, yang dapat memantulkan gelombang radio. Sebelum
munculnya era satelit, lapisan ini berguna untuk membantu memancarkan gelombang radio jarak
jauh.
Ciri-ciri lapisan ini adalah sebagai berikut:
1) Pada lapisan ini terjadi invers suhu sangat tajam akibat penyerapan radiasi sinar X dan
ultraviolet yang dipancarkan matahari.
2) Pada ketinggian 90-120 km di atas permukaan bumi, terjadi ionisasi di lapisan E yang
disebabkan oleh sinar X dari matahari, terdiri dari nitrogen dan eksgen.
3) Pada lapisan F pada ketinggian 150-300 km lebih terjadi ionisasi karena sinar ultraviolet
dari cahaya matahari banyak mengandung ionitrigen.
4) Lapisan ionosfer sangat berguna untuk telekomunikasi karena lapisan ini dapat
memantulkan gelombang-gelombang radio yang berfrekuensi lebih tinggi, misalnya gelombang
yang dipancarkan oleh stasiun pemancar televisi ke bumi dan diterima keseluruh dunia.
Cuaca adalah keadaan udara pada saat tertentu dan di wilayah tertentu yang relatif sempit dan
pada jangka waktu yang singkat. Cuaca itu terbentuk dari gabungan unsur cuaca dan jangka
waktu cuaca bisa hanya beberapa jam saja. Misalnya: pagi hari, siang hari atau sore hari, dan
keadaannya bisa berbeda-beda untuk setiap tempat serta setiap jamnya.
Di Indonesia keadaan cuaca selalu diumumkan untuk jangka waktu sekitar 24 jam melalui
prakiraan cuaca hasil analisis Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG), Departemen
Perhubungan. Untuk negara negara yang sudah maju perubahan cuaca sudah diumumkan setiap
jam dan sangat akurat (tepat). Iklim adalah keadaan cuaca rata-rata dalam waktu satu tahun yang
penyelidikannya dilakukan dalam waktu yang lama (minimal 30 tahun) dan meliputi wilayah
yang luas. Matahari adalah kendali iklim yang sangat penting dan sumber energi di bumi yang
menimbulkan gerak udara dan arus laut. Kendali iklim yang lain, misalnya distribusi darat dan
air, tekanan tinggi dan rendah, massa udara, pegunungan, arus laut dan badai.Perlu Anda ketahui
bahwa ilmu yang mempelajari tentang iklim disebut Klimatologi, sedangkan ilmu yang
mempelajari tentang keadaan cuaca disebut Meteorologi.
Cuaca terdiri dari seluruh fenomena yang terjadi di atmosfer Bumi atau sebuah planet
lainnya. Cuaca biasanya merupakan sebuah aktivitas fenomena ini dalam waktu beberapa hari.
Cuaca rata-rata dengan jangka waktu yang lebih lama dikenal sebagai iklim. Aspek cuaca ini
diteliti lebih lanjut oleh ahli klimatologi, untuk tanda-tanda perubahan iklim.
F. Unsur-Unsur Cuaca
Radiasi matahari dinyatakan dalam satuan Watt per meter kuadrat (W/m2). Radiasi
Matahari merupakan pancaran energi dari proses fusi atau penggabungan inti atom hidrogen
dalam matahari menjadi atom hidrogen. Proses fusi ini menghasilkan energi yang berupa
pancaran gelombang panjang yang diteruskan ke atmosfer bumi hingga kepermukaan. Proses ini
lah yang menyebabkan energi panas matahari dapat dirasakan di atmosfer hingga permukaan
bumi. Radiasi matahari merupakan faktor yang paling utama yang berperan dalam proses
pembentukkan cuaca di atmosfer bumi karena dari radiasi mataharilah “panas” diperoleh untuk
menjadi “penggerak” siklus-siklus di atmosfer yang menyebabkan perubahan cuaca dari waktu
ke waktu. Dalam obervasi meteorologi synoptik (permukaan), radiasi matahari diamati dengan
alat Solarimeter.
2. Suhu Udara
Suhu udara adalah nilai derajat ‘ke-panas-an” dari udara pada suatu batasan ruang atau
wilayah. Satuan suhu udara umumnya dinyatakan dalam derajat Celcius atau Kelvin dalam SI
(Satuan Internasional). Suhu udara terjadi karena adanya aliran energi kalor dari radiasi matahari
melalui gelombang panjang ke molekul-molekul udara di atmosfer dan molekul benda lainnya di
permukaan bumi. Secara fisis kemampuan tiap molekul dalam menyerap dan menyimpan radiasi
matahari berbeda-beda sehingga suhu molekul terbut berbeda pula.
Pemanasan udara dapat terjadi melalui dua proses pemanasan, yaitu pemanasan langsung dan
pemanasan tidak langsung.
Pemanasan secara langsung dapat terjadi melalui beberapa proses sebagai berikut:
1) Proses absorbsi adalah penyerapan unsur-unsur radiasi matahari, misalnya sinar gama, sinar-
X, dan ultra-violet. Unsur unsur yang menyerap radiasi matahari tersebut adalah oksigen,
nitrogen, ozon, hidrogen, dan debu.
2) Proses refleksi adalah pemanasan matahari terhadap udara tetapi dipantulkan kembali ke
angkasa oleh butir-butir air (H2O), awan, dan partikel-partikel lain di atmosfer.
3) Proses difusi Sinar matahari mengalami difusi berupa sinar gelombang pendek biru dan
lembayung berhamburan ke segala arah. Proses ini menyebabkan langit berwarna biru.
b. Pemanasan tidak langsung Pemanasan tidak langsung dapat terjadi dengan cara-cara berikut:
1) Konduksi adalah pemberian panas oleh matahari pada lapisan udara bagian bawah kemudian
lapisan udara tersebut memberikan panas pada lapisan udara di atasnya.
2) Konveksi adalah pemberian panas oleh gerak udara vertikal ke atas.
3) Adveksi adalah pemberian panas oleh gerak udara yang horizontal (mendatar).
4) Turbulensi adalah pemberian panas oleh gerak udara yang tidak teratur dan berputar-putar
ke atas tetapi ada sebagian panas yang dipantulkan kembali ke atmosfer.
3. Tekanan
Tekanan secara fisis didefinisikan sebagai gaya per satuan luas (F/A). Tekanan udara
adalah gaya yang bekerja pada molekul-molekul udara per satuan luasan kolom. Tekanan udara
terjadi karena molekul-molekul udara pada suatu kolom mengalami gaya berat akibat adanya
gaya tarik bumi. Sedangkan, perubahan tekanan udara terjadi karena adanya perbedaan suhu
pada suatu kolom udara yang menyebabkan perbedaan pemuaian udara sehingga tekanan
udaranya pun berbeda.
Satuan ukuran tekanan udara adalah milibar (mb) atau hector-pascal (HPa). 1 mb = 1 Hpa
= 3/4 mmHg (tekanan air raksa) atau 1.013 mb = 76 cm Hg = 1 atmosfer
Tekanan udara berbeda pada setiap tempat tergantung pada intensitas atau lama penyinaran
matahari, ketinggian, dan letak lintang suatu tempat. Semakin tinggi elevasi suatu tempat
semakin rendah tekanan udara di tempat itu. Hal ini terjadi karena massa udara terpusat pada
daerah yang memiliki elevasi yang rendah akibat gaya gravitasi sehingga pada daerah yang
memiliki elevasi yang lebih tinggi, massa udara dalam satuan kolomnya lebih ringan daripada di
daerah yang elevasinya rendah. Dengan demikian tekanan udara akan lebih rendah pada daerah
yang memiliki elevasi lebih tinggi.
Pada daerah lintang tinggi, tekanan udara di daerah itu sangat dipengaruhi oleh suhu
udara akibat peredaran semu matahari terhadap garis lintang bumi. Misal, pada bulan Desember
di belahan bumi bagian selatan didominasi oleh daerah bertekanan lebih rendah daripada di
belahan bumi utara karena pergerakan semu matahari pada bulan desember berada di sekitar
daerah 230LS dan begitu juga sebaliknya.
Untuk standar tekanan udara didasarkan pada tekanan permukaan laut (mean sea level
pressure) yaitu sebesar 1013,25 mb. Tekanan udara dalam observasi meteorologi, diukur dengan
alat barometer aneroid maupun barometer air raksa. Perubahan tekanan udara dari waktu ke
waktu sangat berpengaruh terhadap perubahan kondisi cuaca karena akan menimbulkan
gangguan-gangguan cuaca mulai dari skala lokal sampai skala global. Informasi tekanan udara
juga sangat penting dalam kegiatan penerbangan.
4. Angin
Angin secara umum diartikan sebagai pergerakkan massa udara karena terjadinya
perbedaan tekanan udara pada tempat yang berbeda. Pada pengamatan Meteorologi, angin
diamati dalam unsur kecepatannya dan arah datangnya angin. Satuan kecepatan angin yang
umum digunakan dalam observasi meteorologi adalah knots (Northicalmiles) dan satuan arah
angin dinyatakan dalam derajat.
Angin yang diamati dalam meteorologi adalah angin pada permukaan dan angin-angin
pada tiap lapisan udara vertikal. Angin permukaan diamati dari ketinggian kurang lebih 10 meter
dari permukaan tanah dengan asumsi tidak ada obstacles (benda penghalang) yang berjarak lebih
dari dua kali ketinggian benda tersebut. Sedangkan angin pada lapisan udara vertikal (angin
udara atas) diukur dengan metode pilot balon dan saat ini juga sudah banyak digunakan radio
sounding (RASON) secara otomatis.
5. Penguapan
Penguapan atau evaporasi adalah peristiwa berubahnya air menjadi uap air. Penguapan
dipengaruhi oleh penyinaran matahari, suhu, tekanan dan keadaan angin. Pada observasi
meteorlogi synoptik penguapan diukur dengan evaporimeter dalam satuan millimeter.
6. Kelembaban Udara Relatif (RH)
Kelembaban udara relatif adalah keadaan yang menunjukkan jumlah uap air yang
terkandung dalam udara jenuh pada tekanan uap jenuh.
7. Keadaan awan
Awan terbentuk karena proses penguapan di permukaan bumi. Namun, awan tidak selalu
terbentuk di setiap daerah yang terjadi penguapan yang besar. Hal ini karena adanya pengaruh
angin dan arus subsidensi di daerah itu.
1.Penyinaran Matahari
Matahari merupakan pengatur iklim di bumi yang sangat penting dan menjadi
sumberenergi utama di bumi. Energi matahari dipancarkan ke segala arah dalam bentuk
gelombang elektromagnetik. Penyinaran Matahari ke Bumi dipengaruhi oleh kondisi awan dan
perbedaan sudut datang sinar matahari.
2.Suhu Udara
Suhu udara adalah keadaan panas atau dinginnya udara yang sifatnya menyebar dan
berbeda-beda pada daerah tertentu. Persebaran secara horizontal menunjukkan suhu udara
tertinggi terdapat di daerah tropis garis ekuator (garis khayal yang membagi bumi menjadi
bagian utara dan selatan) dan semakin ke arah kutub suhu udara semakin dingin. Sedang
persebaran secara vertikal menunjukkan, semakin tinggi tempat, maka suhu udara semakin
dingin. Alat untuk mengukur suhu disebuttermometer.
4.Per-Awanan
Awan merupakan massa dari butir-butir kecil air yang larut di lapisan atmosfer bagian
bawah. Awan dapat menunjukkan kondisi cuaca.
5.Curah Hujan
Curah hujan adalah jumlah hujan yang jatuh di suatu daerah selama waktu tertentu.
Untuk mengetahui besarnya curah hujan digunakan alat yang disebut penakar hujan (Rain
Gauge).
6.Angin
Angin adalah udara yang berggerak dari daerah yang bertekanan tinggi (maksimum) ke daerah
yang bertekanan rendah (minimum). Perbedaan tekanan udara disebabkan oleh adanya
perbedaan suhu udara. Bila suhu udara tinggi, berarti tekanannya rendah dan sebaliknya. Alat
untuk mengukur arah dan kecepatan angin disebut anemometer.
G. KLASIFIKASI IKLIM
1.Iklim Matahari
Dasar perhitungan untuk mengadakan pembagian daerah iklim matahari ialah banyaknya
sinar matahari yang diterima oleh permukaan bumi. Menurut teori, makin jauh dari khatulistiwa,
makin besar sudut datang sinar matahari, sehingga makin sedikit jumlah sinar matahariyang
diterima oleh permukaan bumi.
Pembagian daerah iklim matahari didasarkan pada letak lintang adalah sebagai berikut :
a.Daerah Iklim Tropis : 0 derajat LU-23,5 derajat LU dan 0 derajat LS-23,5 derajat LS
b.Daerah Iklim Sedang : 23,5 derajat LU-66,5 derajat Lu dan 23,5 derajat LS-90 derajat LS
c. Daerah Iklim Dingin : 66,5 derajat LU-90 derajat LU dan 66,5 derajat LS-90 derajat LS
Pembagian daerah iklim menurut iklim matahari didasarkan 1 teori, bahwa temperatir
udara makin rendah jika letaknya makin jauh dari khatulistiwa. Maka dari itu, ada ahli yang
menyebut iklim matahari sebagai iklim teoritis. Menurut kenyataanya, temperatur beberapa
tempat menyimpang dari teori tersebut.
2.Iklim Fisis
Iklim fisis adalah iklim yang dipengaruhi alam sekitar. Misalnya, daratan, lautan,
pegunungan , dataran rendah, dataran tinggi, angin, laut, maupun letak geografis. Berikut adalah
pembagian Iklim fisis :
• Iklim Kontinental atau Iklim Darat, iklim ini terjadi di daerah yang sangat luas,
sehingga angin yang terpengaruh terhadap daerah tersebut adalah angin darat yang kering. Di
daerah ini, pada siang hari terasa panas sekali dan pada malam hari terasa sangat dingin. Curah
hujannya sangat rendah, sehingga kadang-kadang terbentuk gurun pasir. Misalnya Gobi, Tibet,
Arab, Sahara, Kalahari, Australia Tengah, dan Nevada.
• Iklim Laut, iklim ini terdapat di daerah eropa tropis dan subtropis. Angin yang
berpengaruh terhadap daerah tersebut adalah angin laut yang lembab. Ciri-ciri iklim laut adalah
curah hujan yang rata-rata tinggi. Suhu tahunan dan harian yang hampir sama, sifatnya banyak
hujan.
• Iklim Dataran Tinggi, iklim ini mengalami perubahan suhu harian dan tahunan, takanan
rendah, sinar matahari terik dan hanya mengandung sedikit uap air.
3.Iklim Musim
Letak geografis indonesia yang diapit oleh Benua Asia di sebelah utara dan Benua
Australia di sebelah selatan, menyebabkan di indonesia terdapat Iklim musim. Iklim musim ini
erat kaitannya dengan pola angin musim di Indonesia. Pada bulan April-Oktober, ketika bertiup
angin musim timur, terjadi musim kemarau. Sebaliknya ketika bertiup angin musim barat, terjadi
musim penghujan.
5.Iklim Koppen
Koppen mengadakan pembagian daerah iklim berdasarkan temperaturn dan hujan.
Menurut keadaan temperatur dan curah hujannya, permukaan dibagi menjadi bebberapa daerah
iklim.
F. Tipe-Tipe Iklim
Tipe-tipe iklim terbagi atas dua antara lain.
• 1. Iklim Darat
• Iklim darat dibedakan sebagai berikut
• 1). Daerah tropis dan subropis sampai lintang 40° memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
• a. Amplitudo suhu hariannya sangat besar, tetapi amplitudo suhu tahunannya kecil
b. Curah Hujan sedikit, jatuh hanya sebenar, dan disertai topan.
• 2). Daerah sedang memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
• a. Amplitudo suhu tahunan besar, suhu rata-rata pada musim panas cukup tinggi, dan musim
dingin cukup rendah.
b. Curah hujan sangat sedikit dan jatuh pada musim panas.
• 2. Iklim Laut
• Iklim laut dibedakan sebagai berikut.
• 1). Daerah tropis dan subtropis sampai garis lintang 40° memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
• a. Suhu rata-rata tahunannya rendah
b. Amplitudo suhu hariannya rendah
c.Banyaknya awan dan sering terjadi hujan lebat disertai badai.
• 2). Daerah sedang memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
• a. Amplitudo suhu hariannya dan tahunannya kecil.
b. Banyaknya awan dan hujan di musim dingin
c. Pergantian musim panas dan dingin terjadi tidak mendadak
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Cuaca adalah keadaan udara pada saat tertentu dan di wilayah tertentu yang relatif sempit
dan pada jangka waktu yang singkat.sedangkan Iklim adalah keadaan cuaca rata-rata dalam
waktu satu tahun yang penyelidikannya dilakukan dalam waktu yang lama (minimal 30 tahun)
dan meliputi wilayah yang luas. Proses terjadinya cuaca dan iklim merupakan kombinasi dari
variabel-variabel atmosfer yang sama yang disebut unsur-unsur iklim. Unsur-unsur iklim ini
terdiri dari radiasi surya, suhu udara, kelembaban udara, awan, presipitasi, evaporasi, tekanan
udara dan angin. Unsur-unsur ini berbeda dari waktu ke waktu dan dari tempat ke tempat yang
disebabkan oleh adanya pengendali-pengendali iklim.
Drs, Amir Syarifudin, dkk. 1996. Sains geografi 1. Jakarta: Bumi Aksara
Marvin, Chris, dkk. 2008. Cuaca dan iklim. www.scribd.com
Drs, Sarjani. 2009. Cuaca dan iklim. www.fisikarudy.com
https://www.google.co.id/
Lukman, Rinaldi. Dkk. 2006. Geografi untuk SMA/MA Kelas X. Bekasi: PT Galaxy Puspa Mega
(Anggota IKAPI).
http://ajiezaenulamry.blogspot.com/2015/08/makalah-tentang-atmosfer-bumi.html
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian atmosfer