Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
memperbaiki diri dan bersifat irreversibel. Ketika memasuki masa tua tersebut,
sebagian para lanjut usia (lansia) dapat menjalaninya dengan bahagia, namun
tidak sedikit dari mereka yang mengalami hal sebaliknya, masa tua dijalani
Sementara menurut World Health Organization (WHO) ada 3 kriteria dari lansia
ini, yaitu: elderly dengan usia 64-74 tahun, older dengan usia 75-90 tahun, dan
very old yaitu lansia yang berusia lebih dari 90 tahun (Depertemen Kesehatan
peningkatan persentase, tahun 2013 dan tahun 2020. Jumlah lansia di Indonesia
tahun 2013 sebanyak 8,9% dan tahun 2020 diperkirakan mencapai 21,4%
(Kemenkes, 2014). Jumlah penduduk lanjut usia di Provinsi Bali tahun 2015
sebanyak 565,276 jiwa. Jumlah penduduk lanjut usia tertinggi pertama berada di
dengan jumlah lansia 64.900 jiwa dan ke tiga berada di Kabupaten Gianyar
terbanyak dibandingkan Kabupaten lainnya di Provinsi Bali dari 53.225 jiwa pada
tahun 2014 menjadi 62.112 jiwa pada tahun 2015 (Dinas Kesehatan Provinsi Bali,
2015).
1
2
dan tindak lanjut, karena seiring dengan bertambahnya usia, pada lansia lanjut
Perubahan fisik antara lain cepat lelah, gangguan nafas, sulit tidur, rambut
Perubahan sosial yang di alami lansi antara lain: kehilangan teman dekat,
menimbulkan perasaan tidak berguna dan tidak berharga. Perasaan tidak berguna
dan tidak berharga tersebut disebut dengan harga diri rendah (Syam’ani, 2014).
Harga diri rendah merupakan suatu evaluasi diri yang negatif dan
berhubungan dengan perasaan yang lemah, tak berdaya, ketakutan, tidak berharga,
dan tidak memadai (Keliat, 2015). Lansia yang mengalami harga diri rendah
memiliki perasaan malu, kurang percaya diri, minder, tidak berguna, rendah diri,
tidak mampu, tidak sempurna, menyalahkan diri, menarik diri dan keinginan
yang tidak tercapai, seperti keinginan untuk kembali berkumpul dengan teman-
teman dan keinginan untuk dapat melakukan aktivitas yang sebelumnya dapat
tahun keatas mengalami harga diri rendah. Hasil penelitian lain menurut
3
menunjukkan sebagian besar lansia mengalami harga diri rendah yaitu sebanyak
111 (68,1%) orang. Hasil penelitian Setiawan (2016), didapatkan sebagian besar
responden lansia diketahui memiliki harga diri yang sedang (94,1%) dan sisanya
sosial yaitu menarik diri sehingga menghindari interaksi dengan orang lain,
secara khusus (Ekasari, 2014). Gangguan harga diri rendah pada lansia jika harga
diri rendah tidak ditangani, maka akan mengakibatkan lansia beresiko mengalami
depresi sehingga akan menarik diri dan kemudian akan berlanjut ke perilaku
prevalensi gangguan harga diri rendah tahun 2014 pada kelompok usia 55-64
tahun adalah 15,9%. Angka ini meningkat pada kelompok usia 65-74 tahun yaitu
data profil kesehatan Provinsi Bali tahun 2015 diketahui bahwa prevalensi
gangguan harga diri rendah pada kelompok usia 55-64 tahun adalah 12,3%. Angka
ini meningkat pada kelompok usia 65-74 tahun yaitu sebesar 18,7%, sedangkan di
Kabupaten Gianyar prevalensi gangguan harga diri rendah pada kelompok usia
55-64 tahun adalah 11,1%. Angka ini meningkat pada kelompok usia 65-74 tahun
Prevalensi harga diri rendah sangatlah tinggi pada lansia, hal ini sangat
memerlukan perhatian bagi bidang keperawatan jiwa agar lansia tetap sehat baik
secara fisik, mental, spiritual maupun sosial sampai akhir hayatnya dan juga bisa
asuhan keperawatan untuk orang dewasa yang lebih tua karena harga diri adalah
kesejahteraan pada lansia. Salah satu upaya untuk mempertahankan harga diri dan
meningkatkan harga diri pada lansia yaitu life review therapy (Stuart & Laraia,
2016).
Life review therapy merupakan teknik dari mengingat atau meninjau
masa lalu bisa meningkatkan harga diri dan kecil kemungkinannya untuk
menderita depresi. Beberapa psikolog percaya bahwa life review dapat membantu
beberapa orang menyesuaikan diri dengan kenangan masa lalu yang tidak bahagia.
meningkatkan perasaan kesejahteraan, terutama pada lansia yang tidak dapat lagi
review therapy berpengaruh terhadap kualitas hidup lansia. Life review therapy
sebagai salah satu bentuk komunikasi pada lansia untuk mengurangi rasa putus
asa dalam menghadapi hari tua sehingga dapat meningkatkan status kualitas hidup
5
2018 berdasarkan data dari Profil Kesehatan Provinsi Bali tahun 2016, Kabupaten
Gianyar memiliki jumlah lansia terbanyak ketiga di Provinsi Bali dengan jumlah
lansia sebanyak 50,381 jiwa. Data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar tahun
yaitu sebanyak 14885 orang dan paling banyak terdapat di wilayah kerja
Sading yaitu sebanyak 966 orang. Jumlah lansia di Desa Sidan paling banyak ada
di Banjar Sidan yaitu sebanyak 74 orang terdiri dari 24 orang berumur 60 -75
teori-teori yang ada, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang “
pengaruh life review therapy terhadap tingkat harga diri pada lansia di Banjar
adalah“Adakah ada pengaruh life review therapy terhadap tingkat harga diri pada
terapi.
2) Mengidentifikasi life review therapy terhadap tingkat harga sesudah diberikan
terapi.
3) Menganalisa pengaruh life review therapy terhadap tingkat harga diri di di
pengaruh life review therapy terhadap tingkat harga pada lanjut usia. Selain itu,
penelitian ini dapat digunakan sebagai data dasar untuk melaksanakan penelitian
lebih lanjut yang berkaitan dengan life review therapy terhadap pen tingkat harga
kepada perawat dalam memberikan asuhan keperawatan yang tepat kepada lansia.
Penelitian yang sudah pernah dilakukan dan sejenis dengan penelitian ini
adalah :
1. Aswanira (2015) tentang pengaruh life review therapy terhadap skor depresi
lansia di Panti Tresna Wreda Teratai Palembang. Penelitian ini adalah jenis
lansia yang mengalami depresi tingkat ringan dan sedang. Analisis yang
akan dilakukan dengan uji statistik Paired Sample T-Test. Hasil penelitian
diperoleh rerata skor depresi lansia sebelum life review therapy adalah 11,61
(SD= 2,061), rerata skor depresi sesudah life review therapy 10,07 (SD=
2,035). Hasil uji statistik menunjukkan ada perbedaan skor depresi sebelum
dan sesudah dilakukan life review therapy (p= 0,02). Persamaan penelitian
ini dengan penelitian yang akan peneliti lakukan terletak pada variable
pendekatan one group pre-post test design dan subyek penelitian sama-sama
2. Nur Aini (2015) tentang pengaruh life review therapy terhadap kualitas
hidup lansia di dinas unit pelaksana teknis pelayanan sosial lanjut usia
depresi tingkat ringan dan sedang. Analisis yang akan dilakukan dengan uji
disimpulkan bahwa ada pengaruh life review therapy terhadap kualitas hidup
8