Liabilities

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 11

Chapter 10

Kewajiban

A. PENGERTIAN KEWAJIBAN
Kewajiban adalah utang suatu perusahaan yang timbul dari transaksi pada waktu yang
lalu dan harus dibayar dengan kas, barang, atau jasa, di masa yang akan datang.

B. KARAKTERISTIK KEWAJIBAN
1. Penyelesaiannya di masa datang melalui penyerahan kas, barang, atau jasa.
2. Tidak dapat dihindari
3. Timbul akibat transaksi atau peristiwa di masa lalu

C. KLASIFIKASI KEWAJIBAN
1. Kewajiban Lancar (Jangka Pendek)
2. Kewajiban Jangka Panjang

1. Pengertian Kewajiban Lancar (Jangka Pendek)


Kewajiban lancar adalah kewajiban yang diharapkan akan dibayar dalam waktu satu
tahun dengan menggunakan aktiva lancer yang ada atau hasil dari pembentukan kewajiban
lancer yang lain. Kewajiban lancar terbagi menjadi dua jenis, yaitu kewajiban lancar yang
sudah pasti (determinable current liabilities) dan Kewajiban kontinjensi/bersyarat (contingent
liabilities)

a) Kewajiban lancar yang sudah pasti


Kewajiban lancar yang sudah pasti adalah kewajiban lancar yang memenuhi dua
syarat, yaitu kewajiban untuk membayar sudah pasti (tanggal dan penerimaannya), jumlah
yang harus dibayar sudah pasti.
Yang termasuk di dalamnya seperti Utang dagang, utang wesel, utang dividen,
jaminan yang dapat dikembalikan, pendapatan diterima di muka, utang pajak, utang biaya,
dan utang bonus.

 Utang Dagang
Utang dagang adalah kewajiban kepada pihak lain yang timbul akibat pembelian
barang/jasa.

Contoh utang dagang (metode bruto):


Tanggal Nama Ref Jumlah
Debet Kredit
10/10/10 Pembelian 5.000.000
Utang dagang 5.000.000
20/10/10 Utang Dagang 3.000.000
Kas 2.940.000
Potongan Pembelian 60.000
10/11/10 Utang Dagang 2.000.000
Kas 2.000.000
Laporan dalam Laporan laba rugi:
Pembelian 5.000.000
Potongan Pembelian ( 60,000)
Pembelian neto 4.940.000
Contoh utang dagang (metode netto)
Tanggal Nama Ref Jumlah
Debet Kredit
10/10/10 Pembelian 4.900.000
Utang Dagang 4.900.000
20/10/10 Utang Dagang 2.940.000
Kas 2.940.000
10/11/10 Utang Dagang 2.000.000
Kas 2.000.000
Potongan pembelian yg tdk 40.000
digunakan
Kas 40.000
 Utang Wesel
Utang wesel adalah kewajiban berupa janji tertulis untuk membayar sejumlah uang
pada tanggal tertentu di masa yang akan datang kepada pihak lain yang timbul akibat
pembelian barang/jasa, transaksi pinjaman, atau utang jangka panjang yang segera jatuh
tempo.
Jenis utang wesel yaitu utang wesel berbunga (interest bearing note) dan utang wesel
tidak berbunga (zero-intereset bearing note)

Contoh wesel:
Tanggal Nama Ref Jumlah
Debet Kredit
17/09/10 Pembelian/persediaan 10.000.000
Utang Dagang 10.000.000
17/10/10 Utang Dagang 10.000.000
Utang Wesel 10.000.000
31/12/10 Biaya bunga (12% x 10jt x 75/360) 250.000
Utang Bunga 250.000
14/02/11 Utang Wesel 10.000.000
Utang Bunga 250.000
Biaya bunga (12% x 10jt x 45/360) 150.000
Kas 10.400.000

Contoh 2:
Tanggal Nama Ref Jumlah
Debet Kredit
01/10/10 Kas 10.000.000
Utang Wesel 10.000.000
31/12/10 Biaya bunga (12% x 10jt x 3/12) 300.000
Utang Bunga 300.000
01/02/11 Utang Wesel 10.000.000
Utang Bunga 300.000
Biaya Bunga (12% x 10jt x 1/12) 100.000
Kas 10.400.000
Contoh 3:
Tanggal Nama Ref Jumlah
Debet Kredit
01/10/10 Kas 10.000.000
Diskonto Utang Wesel 400.000
Utang Wesel 10.400.000
31/12/10 Biaya Bunga (2/3 x 400.000) 300.000
300.000
01/02/11 Utang Wesel 10.400.000
Kas 10.400.000
Biaya Bunga (1/3 x 400.000) 100.000
Diskonto Utang Wesel 100.000

 Utang Dividen
Utang dividen adalah kewajiban perusahaan kepada pemegng saham karena
mengumumkan pembagian laba berupa kas atau aktiva lain.
Tanggal yang terkait dengan pembagian dividen:
 Tanggal pengumuman : diumumkannya dividen
 Tanggal pendaftaran : terdaftarnya pemegang saham
 Tanggal pembayaran : dibayarnya dividen

Contoh:
Tanggal Nama Jumlah
Debet Kredit
25/12/07 Laba ditahan 25.000.000
Utang Dividen 25.000.000
15/01/08 Utang dividen 25.000.000
Kas 25.000.000

 Uang Jaminan Yang Dapat Diminta Kembali


Uang jaminan yang dapat diminta kembali adalah kewajiban yang timbul sebagai
akibat diterimanya uang tanggungan dari pihak lain.
Uang tanggungan ini biasanya timbul dalam transaksi penjualan yang memanfaatkan
fasilitas tertentu, misalnya penjualan minuman dalam botol.
Contoh:
Tanggal Nama Jumlah
Debet Kredit
01/01/08 Kas (10 x 24 x 250) 60.000
Utang Jaminan botol 60.000
15/01/08 Utang Jaminan botol 54.000
Kas (9 x 24 x 250) 54.000

 Pendapatan Yang Diterima Di Muka


Pendapatan yang diterima di muka adalah kewajiban yang timbul karena diterimanya
kas dari pelanggan untuk pesanan barang/jasa yang akan diserahkan dalam periode yang akan
datang.
Contoh:
Tanggal Nama Jumlah
Debet Kredit
01/12/07 Kas 12.000.000
Pendapatan sewa diterima di muka 12.000.000
31/12/07 Pendapatan sewa diterima di muka 1.000.000
Pendapatan sewa (12 jt x 1/12) 1.000.000

 Utang Pajak
Utang pajak adalah dana yang dikumpulkan untuk pihak ketiga yang timbul karena
perusahaan memungut kas dari pihak tertentu (misalnya pegawai atau pelanggan) atas nama
pihak ketiga.

 Utang Pajak Penghasilan


Tanggal Nama Jumlah
Debet Kredit
25/12/07 Biaya gaji & Upah 100.000.000
Utang PPh karyawan 7.500.000
Kas 92.500.000
10/01/08 Utang PPh Karyawan 7.500.000
Kas 7.500.000

 Utang Pajak Pertambahan Nilai


Nama Jumlah
Debet Kredit
pembelian Pembelian 10.000.000
PPN dibayar di muka 1.000.000
Utang Dagang 11.000.000
Penjualan Piutang dagang 16.500.000
Penjualan 15.000.000
Utang PPN 1.500.000
Penyetoran Utang PPN 1.500.000
PPN dibayar di muka 1.000.000
Kas 500.000

 Biaya Yang Masih Harus Dibayar


Biaya yang masih harus dibayar adalah kewajiban yang timbul akibat pengakuan
akuntansi terhadap biaya yang sudah terjadi tetapi belum dibayar, misalnya: utang gaji dan
upah, utang sewa, utang bunga.
Contoh:
Tanggal Nama Jumlah
Debet Kredit
31/12/07 Biaya Gaji & Upah 20.000.000
Utang gaji & upah 18.000.000
Utang PPh karyawan 2.000.000
01/01/08 Utang gaji & upah 18.000.000
Kas 18.000.000
10/01/08 Utang PPh karyawan 2.000.000
Kas 2.000.000
PPN dibayar di muka 1.000.000
Kas 500.000

 Utang Bonus
Utang bonus adalah kewajiban yang timbul akibat pemberian bonus kepada karyawan
pada akhir periode yang dibayar pada periode berikutnya. Bonus untuk karyawan dapat
dihitung dengan berbagai cara, tergantung kebijakan masing-masing perusahaan. Bonus
merupakan elemen biaya.
Contoh:
t = 40% x (laba – b) b = 20% x (laba – b – t)
t = 40% x (1.000.000 – b) b = 20% x (1.000.000 – b – (400.000 x 0,4 b)
t = 400.000 x 0,4b b = 20% (600.000 – 0,6b)
b = 120.000 – 0,12b
1,12b = 120.000
b = 120.000/1,12 = 107.143
Tanggal Nama Jumlah
Debet Kredit
31/12/04 Biaya Bonus 107.143
Utang bonus 107.143

2. Kewajiban Bersyarat
Kewajiban bersyarat adalah kewajiban lancar yang kepastian jumlah yang dibayar,
pihak yang menerima pembayaran, dan tanggal pembayarannya tergantung pada peristiwa di
masa yang akan datang. Untuk itu, perlu ditaksir jumlah kewajiban yang akan dibayar di
masa yang akan datang. Kewajiban ini meliputi utang garansi dan utang hadiah.

 Utang Garansi
Utang garansi adalah kewajiban yang timbul sebagai akibat pemberian garansi atas
penjualan barang/jasa.
Perlakuan terhadap biaya garansi:
 Garansi diakui sebagai biaya pada periode penjualan (expense warranty treatment)
 Biaya garansi diakui jika garansi tersebut telah terjadi (sales warranty treatment)
Contoh expense warranty treatment:
Penjualan th. 2007
Penyesuaian 31/12/2007
Biaya garansi 2.000.000
-
Utang Garansi -
2.000.000

Perhitungan utang garansi:


Taksiran biaya garansi 2007
(50% x 100 x 200.000) 10.000.000
Biaya garansi th. 2005 8.000.000
Utang garansi 2.000.000

Contoh sales warranty treatment:


PT AUTO menjual sebuah mobil dengan harga $20.000. Garansi diberikan pada
pembeli mobil dalam bentuk perbaikan dan pemeliharaan pada 36.000 km pertama atau
selama 3 tahun mana yang tercapai lebih dahulu. Pembeli mobil juga membeli perbaikan dan
pemeliharaan mobil untuk tambahan 36.000 km atau 3 tahun senilai # 600.
Jurnal untuk mencatat penjualan mobil dan jasa pemeliharaan:
Tanggal Nama Ref Jumlah
Debet Kredit
Kas 20.600
Penjualan 20.000
Pendapatan garansi diterima dimuka 600

Jurnal untuk mengakui pendapatan pada akhir tahun keempat (menggunakan amortisasi garis
lurus);
Tanggal Nama Ref Jumlah
Debet Kredit
Pendapatan garansi diterima dimuka 200
Pendapatan garansi 200

 Utang Hadiah
Utang hadiah adalah kewajiban yang timbul dalam periode hadiah, karena hadiah
tersebut belum diambil oleh pelanggan. Hadiah ini akan diberikan apabila pembeli memenuhi
syarat yang telah ditetapkan oleh penjual.
Contoh:
Penjualan th. 2007
Nama Ref Jumlah
Debet Kredit
Kas (100.000. x 50.000) 5.000.000.000
Penjualan 5.000.000.000

Pembelian hadiah th.2007


Nama Ref Jumlah
Debet Kredit
Persediaan Hadiah 20.000.000
Kas (10.000 x 2000 20.000.000

Pengambilan hadiah th. 2007


Nama Ref Jumlah
Debet Kredit
Biaya hadiah (40.000/5 x2.000) 16.000.000
Persediaan Hadiah 16.000.000
Penyesuaian 31/12/2007
Nama Ref Jumlah
Debet Kredit
Biaya hadiah 8.000.000
Utang Hadiah 8.000.000

Perhitungan Utang Hadiah:


Taksiran biaya hadiah
(60% x 100.000 x 1/5 x 2.000) 24.000.000
Hadiah yang diambil th. 2007 16.000.000
Utang garansi (hadiah belum diambil 8.000.000

2. Kewajiban Jangka Panjang


Kewajiban jangka panjang adalah kewajiban yang penyelesaiannya memerlukan
waktu lebih dari satu periode siklus akuntansi atau lebih dari satu tahun. Contohnya seperti
Hutang hipotek, hutang obligasi yang jatuh tempo lebih dari setahun, hutang pinjaman jangka
panjang, dan lain sebagainya.

 Hutang Hipotek
Hutang hipotik adalah pinjaman yang harus dijamin dengan harta tidak
bergerak. Di dalam perjanjian hutang disebutkan kekayaan peminjam yang dijadikan jaminan
misalnya berupa tanah atas gedung. Jika peminjam tidak melunasi pinjaman pada waktunya,
maka pemberi pinjaman dapat menjual jaminan untuk diperhitungkan dengan pinjaman yang
bersangkutan.
Pinjaman hipotik biasanya diambil jika dana yang diperlukan dapat dipinjam dari satu
sumber, misalnya dengan mengambil pinjaman dari suatu bank tertentu. Kredit-kredit bank
dengan jaminan harta tak bergerak adalah contoh hipotik yang banyak dijumpai dalam
praktik. Mengingat pinjaman hipotik hanya diambil dari satu sumber maka akuntansi untuk
hipotik relatif sederhana.
Contoh soal:
Pada tanggal 1 januari 2004, PT. MNC membeli sebidang tanah berikut bangunan
dengan harga Rp 600.000.000,- dibayar dengan uang muka sebesar Rp 200.000.000,- dan
ditanda tangani kontrak pinjaman dari bank sebesar Rp 400.000.000,-. Kontrak
mengharuskan perusahaan untuk membayar kembali pinjaman dalam 2 kali angsuran masing-
masing sebesar Rp 200.000.000,- pada tanggal 31 desember 2004 dan tanggal 31 desember
2005 di tambah bunga 12% dari sisa pinjaman.
Tanggal Nama Ref Jumlah
Debet Kredit
01/01/04 Tanah & bangunan 600.000.000
Kas atau bank 600.000.000
Utang hipotik 400.000.000
31/12/04 Biaya bunga 48.000.000
Utang hipotik 200.000.000
Kas atau bank 248.000.000
31/12/05 Biaya bunga 24.000.000
Utang hipotik 200.000.000
Kas atau bank 224.000.000

 Hutang Obligasi
Obligasi adalah sekuritas hutang (debt securities) yang diterbitakan dalam
suatu perusahaan kepada para kreditor yang disebut pemegang obligasi. Setiap
obligasi merupakan kontrak yang sekurang-kurangnya menyatakan hal-hal atau
mempunyai karakteristik sebagai berikut:
Contoh:
Ayat jurnal yang diperlukan untuk mencatat transaksi suatu penjualan sekuritas utang
obligasi sebesar nilai nominal Rp 100.000.000,- dengan harga sama dengan nilai nominalnya
pada tanggal 1 januari 2004.
Ref Jumlah
Debet Kredit
01/01/04 Kas atau bank 100.000.000
Utang obligasi

Anda mungkin juga menyukai