Puji syukur penulR panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmatnya sehingga mahasRwa SI Keperawatan Universitas Muhammadiyah Surabaya
dapat menyelesaikan penyusunan makalah seminar dengan judul “ASUHAN
KEPERAWATAN PADA Tn. “ R” DENGAN MASALAH KEPERAWATAN
PERUBAHAN PERSEPSI SENSORI : HALUSINASI PENDENGARAN
DENGAN DIAGNOSA MEDR SKIZO RRENIA PARANOID DI RUANG
WIJAYA KUSUMA RSJ. MENUR SURABAYA” sebagai salah satu syaratuntuk
memenuhi Praktek Keperawatan Jiwa Program Ners Universitas Muhammadiyah
Surabaya.
Dalam menyusun ini, penulR tidak lepas dari bantuan, arahan dan bimbingan
dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung.PenulR menyadari
bahwa dalam penyusunan makalah seminar ini sangat jauh dari kesempurnaan, baik
pengetahuan maupun pengalaman, tentunya penulRan makalah ini sangat banyak
kekurangan. Untuk ini penulR mengharapkan kritik dan saran dari semua pihakyang
bersi Rat membangun, sangat diharapkan guna menyempurnakan makalah ini.
Akhirnya penulR berharap semoga makalah seminar ini dapat berman Raat bagi kita
semua.
PenulR
DA RTAR RI
Sampul depan
Kata Pengantar 1
Da Rtar Ri2
BAB 1 PENDAHULUAN 3
2.2 Halusinasi 9
2.2.1 Pengertian 9
2.2.6 Intervensi 18
2.2.6 Implementasi 19
2.2.7 Evaluasi 19
Strategi Pelaksanaan 80
BAB 4 PEMBAHASAN 91
DA RTAR PUSTAKA 94
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Gangguan jiwa adalah penyakit non RRik, seyogyanya kedudukannya setara
dengan penyakit yang lain. Meskipun gangguan jiwa tersebut tidak dianggap
sebagai gangguan yang menyebabkan kematian secara langsung, namun beratnya
gangguan tersebut dalam arti ketidakmampuan serta in Ralensi baik secara individu
maupun kelompok akan menghambat pembangunan, karena tidak produkti R dan
e RRien(Keliat, 2004). Salah satu bentuk gangguan jiwa yang sering dijumpai
adalah halusinasi. Halusinasi adalah salah satu gejala gangguan jiwa yang dimana
klien mengalami perubahan persepsi sensori palsu berupa
suara,penglihatan.pengecapan.atau penghiduan.
Menurut data tanggal 16 April 2012 di ruang Wijaya kusuma Rumah Sakit
Jiwa Menur dari 47 klien yang menderita halusinasi mencapai 54%. Ini artinya
sebagian besar gangguan jiwa adalah halusinasi di Ruang Wijaya kusuma.
Halusinasi jika tidak di tangani secara dini akan berdampak pada diri
sendiri,orang lain dan lingkungan. Salah satu dari dampak itu adalah resiko tinggi
mencederai diri,orang lain dan lingkungan.
Gangguan jiwa dapat dRembuhkan apabila segera ditangani dengan cepat dan
tepat. Oleh karena itu diperlukan pengetahuan yang cukup untuk mengenali tanda
dan gejala gangguan jiwa secara dini dan perlu adanya pengetahuan yang tepat
tentang cara merawat (perawatan terapeutik) kepada pasien, sehingga gangguan
jiwa dapat teratasi. Untuk itu kelompok tertarik
B. Tujuan
Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah mahasRwa/i mampu mengetahui
asuhan keperawatan dengan masalah utama halusinasi.
Tujuan khusus:
1. Melakukan pengkajian
2. Menegakkan diagnosa keperawatan
3. Melakukan perencanaan
4. Melakukan implementasi
5. Melakukan evaluasi
C. Man Raat
Man Raat dari penyusunan makalah ini adalah:
1. Bagi MahasRwa
Penyusunan makalah ini dapat menambah pengetahuan mahasRwa
tentang konsep dasar halusinasi dan skizo Rrenia , serta mengasah
kemampuan mahasRwa dalam memberikan asuhan keperawatan yang tepat
pada pasien, khususnya pada pasien dengan masalah halusinasi.
2. Bagi institusi RSJ. Menur Surabaya
Bagi RSJ. Menur Surabaya, penyusunan asuhan keperawatan yang telah
di aplikasikan kepada pasien yang telah tercatat dalam makalah ini diharapkan
dapat dijadikan sebagai re Rerensi dalam pemberian asuhan keperawatan
kepada pasien jiwa yang ada di RSJ. Menur Surabaya.
LAPORAN PENDAHULUAN
SKIZOFRENIA
A. PENGERTIAN
B. PENYEBAB
1. Keturunan
2. Endokrin
3. Metabolisme
7. Euger bleuler
8. Teori lain
9. Ringkasan
C. PEMBAGIAN SKIZOFRENIA.
Sering timbul pertama kali pada usia pubertas, gejala utama berupa
kedangkalan emosi dan kemunduran kemauan , gangguan proses pikir
sukar ditemukan, waham dan halusinasi jarang didapat, jenis ini timbulnya
perlahan – lahan.
2. Skizofrenia Heberfrenik
3. Skizofrenia Katatonia
Timbulnya pertama kali usia 15-30 tahun dan biasanya akut serta
sering didahului oleh stress emosional. Mungkin sering terjadi gaduh
gelisah katatonik atau stupor katatonik.
4. Skizofrenia Paranoid
6. Skizofrenia Residual
A. PENGERTIAN
5. Rentang Respon
Pikiran LogR
Yaitu ide yang berjalan secara logR dan koheren.
Persepsi Akurat
Yaitu proses diterimanya rangsang melalui panca indra yang didahului
oleh perhatian (attention) sehingga individu sadar tentang sesuatu yang ada di
dalam maupun di luar dirinya.
Emosi KonsRten
Yaitu mani Restasi perasaan yang konsRten atau a Rek keluar dRertai
banyak komponen RRiologik dan biasanya berlangsung tidak lama.
Perilaku Sesuai
Perilaku individu berupa tindakan nyata dalam penyelesaian masalah
masih dapat diterima oleh norma-norma social dan budaya umum yang berlaku.
Hubungan Social HarmonR
Yaitu hubungan yang dinamR menyangkut hubungan antar individu dan
individu, individu dan kelompok dalam bentuk kerjasama.
Toleransi aktivitas
Interaksi sosial kerusakan
menarik diri
HDR kronR
Ketidake Rekti Ran
penatalaksanaan program
terapeutik Koping individu tidak e Rekti R
Kurang Pengetahuan
D. MASALAH KEPERAWATAN DAN DATA YANG PERLU DIKAJI
1. Masalah Keperawatan
Perubahan persepsi sensori : halusinasi pendengaran
Kekerasan, resiko tinggi; mencederai diri, orang lain dan lingkungan.
Interaksi sosial, kerusakan; menarik diri
Harga diri rendah kronR
Intoleransi aktivitas
Sindrom de RRit perawatan diri ; mandi / kebersihan, berpakaian /
berhias.
Ketidake Rekti Ran penatalaksanaan program terapeutik.
E. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Resiko tinggi perilaku kekerasan pada diri sendiri, orang lain, lingkungan
2. Perubahan persepsi sensori ; halusinasi pendengaran
3. Kerusakan Interaksi sosial ; menarik diri
R. INTERVENSI
Diagnosa Keperawatan : Perubahan sensori persepsi : halusinasi pendengaran
DS : - Suara-suara itu selalu daya dengar dan mengganggu saya.
- Klien mengatakan sering mendengar suara-suara yang menyeluruh
untuk memukul, dsb.
- Suara-suara datang saat saya sedang sendiri
DO : - Klien bicara dan tertawa sendiri
- Klien tiba-tiba marah
- Ekspresi muka tegang dan mudah tersinggung
Diagnosa Pasien: Keluarga:
Keperawatan
SP 1 SP 1
PSP: Halusinasi a. Mengenal halusinasi: a. Mengidenti Rikasi masalah kel
- Ri dalam merawat pasien
- Rrekuensi b. Menjelaskan proses terjadinya
- Waktu terjadinya halusinasi.
- Situasi pencetus c. Menjelaskan cara merawat pasien
- Perasaan saat terjadi d. Bermain peran cara merawat
halusinasi e. RTL keluarga/jadual kel u/ merawat
b. Latih mengontrol halusinasi pasien
dengan cara:
- Menghardik
c. Memasukkan dalam jadwal
kegiatan pasien
SP 2 SP 2
a. Evaluasi kegiatan yang lalu a. Evaluasi kemampuan kel (SP1)
(SP 1) b. Latih kelg merawat pasien
b. Melatih berbicara dengan c. RTL keluarga./jadual kel u/ merawat
orang lain saat halusinasi pasien
muncul
c. Masukkan Jadwal
SP 3
SP 3 d. Evaluasi kemampuan kel (SP2)
a. Evaluasi kegiatan yang lalu e. Latih kelg merawat pasien
(Sp1 & 2) f. RTL keluarga./jadual kel u/ merawat
b. Melatih kegiatan agar pasien
halusinasi tdk muncul
c. Masukkan jadwal.
SP 4
SP 4 a. Evaluasi kemampuan klg
a. Evaluasi jadwal pasien yang b. Evaluasi kemampuan pasien
lalu (SP 1, 2, 3) c. RTL kelg:
b. Menanyakan pengobatan - Rollow up
sebelumnya. - Rujukan.
c. Menjelaskan tentang
pengobatan (5 benar)
d. Melatih pasien minum obat
e. Masukkan jadwal.
G. IMPLEMENTASI
Menurut Keliat (2006), implementasi keperawatan dResuaikan dengan
rencana tindakan keperawatan dengan memperhatikan dan mengutamakan masalah
utama yang aktual dan mengancam integritas klien beserta lingkungannya. Sebelum
melaksanakan tindakan keperawatan yang sudah direncanakan, perawat perlu
memvalidasi apakah rencana tindakan keperawatan masih dibutuhkan dan sesuai
dengan kondRi klien pada saat ini (here and now). Hubungan saling percaya antara
perawat dengan klien merupakan dasar utama dalam pelaksanaan tindakan
keperawatan.
H. EVALUASI
Evaluasi menurut Keliat (2006) adalah proses yang berkelanjutan untuk
menilai e Rek dari tindakan keperawatan kepada klien. Evaluasi dilakukan terus
menerus pada respon klien terhadap tindakan keperawatan yang dilaksanakan. Evaluasi
dapat dibagi menjadi dua jenR yaitu evaluasi proses atau Rormati R yang dilakukan
tiap selesai melakukan tindakan keperawatan dan evaluasi hasil atau sumati R yang
dilakuk/an dengan membandingkan respons klien dengan tujuan yang telah ditentukan.
Evaluasi dapat dilakukan dengan menggunakan pendekatan SOAP dengan
penjelasan sebagai berikut:
S : Respon subjekti R klien terhadap tindakan keperawatan yang diberikan. Dapat
diukur dengan menanyakan pertanyaan sederhana terkait dengan tindakan keperawatan
seperti “coba Mas sebutkan kembali bagaimana cara mengontrol atau memutuskan
halusinasi yang benar?”.
O : Respon objekti R dari klien terhadap tindakan keperawatan yang telah diberikan.
Dapat diukur dengan mengobservasi perilaku klien pada saat tindakan dilakukan.
A : AnalRR ulang atas data subjekti R dan objekti R untuk menyimpulkan apakah
masalah masih tetap atau muncul masalah baru atau ada data yang kontradiksi dengan
masalah yang ada. Dapat pula membandingkan hasil dengan tujuan.
P : Perencanaan atau tindak lanjut berdasarkan hasil analRa pada respon klien yang
terdiri dari tindak lanjut klien dan tindak lanjut perawat. Rencana tindak lanjut dapat
berupa:
a. Rencana diteruskan, jika masalah tidak berubah.
b. Rencana dimodi Rikasi jika masalah tetap, semua tindakan sudah dijalankan tetapi
hasil belum memuaskan.
c. Rencana dibatalkan jika ditemukan masalah baru dan bertolak belakang dengan
masalah yang ada serta diagnosa lama diberikan.
BAB 3
TINJAUAN KASUS
I. IDENTITAS KLIEN
In Rorman : Klien + RM
IV. RRIK
1. Tanda Vital : TD:110/80 mmHG N :86x/mnt
S: 36,2°C P: 18 x/mnt
2. Ukur : BB: 65kg TB: 170 cm
3. Keluhan RRik
Jelasakan : Pada pemeriksaan RRik tidak ditemukan kelainan.
Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan.
V. PSRKOSOSIAL
1. Genogram
Klien mengatakan anak ketiga dari empat bersaudara, klien tinggal
bersama orang tuanya
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
2. Konsep diri
a. Gambaran diri:
Klien mengatakan tidak menyukai kepalanya, karena tidak bRa
tumbuh rambut.
b. Identitas :
Klien mengatakan belum menikah, klien mengatakan sekolah
sampai kls 2 SD, klien seorang laki-laki yang tidak bekerja
c. Peran :
Klien mengatakan dirnya sebagai anak yang suka bekerja untuk
membantu orang tua. Di RSJ klien hanya diam , menonton TV dan tidur.
d. Ideal diri :
Klien mengatakan ingin segera pulang dan mencari kerja untuk
membantu orang tuanya.
e. Harga diri :
Klien mengatakan malu dengan kepalanya yang tidak tumbuh
rambut, shg selalu memakai topi.
Masalah Keperawatan:HDR kronR
3. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti :
Klien mengatakan guru ngajinya adalah orang yang berarti
dalam hidupnya.
b. Peran serta kegiatan kelompok/ masyarakat :
Saat dirumah klien mudah marah sehingga sering berantem
dengan teman.Saat di RSJ dalam berinteraksi klien memilih-milih
teman, kadang tampak menyendiri.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain :
Karena klien mudah marah, kadang temannya menolak saat di
panggil.
Masalah Keperawatan :Kerusakan interaksi sosial.
4. Spiritual
a. Nilai dari kenyakinan :
Klien mengatakan agamanya Rlam, merasa semua yang terjadi
adalah takdir.
b. Kegiatan ibadah :
Klien mengatakan jarang sholat,selama di RSJ tidak pernah melakukan
sholat
Masalah Keperawatan : DRtres spiritual
GENOGRAM
X X X
X
28
keterangan :
= Laki-laki …… = Tinggal satu rumah
c. Tidur :
- Apakah ada masalah ? Ya
- Apakah anda merasa segar setelah bangun tidur ? Tidak
- Apakah anda kebiasaan tidur siang? Tidak
- Apakah yang menolong anda untuk tidur? Tidak ada kebiasaan
ketika mau tidur.
- Waktu tidur malam : jam20.00WIB,waktu bangun jam 04.00 WIB.
- Terbangun saat tidur : Ya
- GelRah saat tidur : ya
- Penjelasan : Klien mengatakan kalau malam tidak bRa tidur.
Masalah Keperawatan : Gannguan pola Rtirahat dan tidur
3. Kemampuan klien dalam :
- MengantRipasi kebutuhan sendiri : Ya
- Membuat keputusan berdasarkan keinginan sendiri : Ya
- Mengatur kebutuhan obat : Tidak minum obat
- Melakukan pemeriksaan kesehatan ( Rollow up) : Ya
No DATA MASALAH
03 DS: Klien mengatakan malu kepala tidak ditumbuhi Gangguan konsep diri:
rambut, karena pernah tersiram air keras waktu masih Harga diri rendah
kecil.
DO: Klien selalu pake topi,tidak pernah membuka topinya.
Perencanaan
Tgl No Dx Dx Keperawatan
Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi
1 Perubahan SP 1 (PASIEN)
persepsi sensori: Klien dapat Setelah 3x interaksi klien
halusinasi membina hubungan menunjukkan tanda – tanda 1. Bina hubungan saling percaya dengan menggunakan prinsip
saling percaya percaya kepada perawat : komunikasi terapeutik :
pendengaran
dengan perawat Ekspresi wajah bersahabat. Sapa klien dengan ramah baik verbal maupun non verbal
Menunjukkan rasa senang. Perkenalkan nama, nama panggilan dan tujuan perawat
Ada kontak mata. berkenalan
Mau berjabat tangan. Tanyakan nama lengkap dan nama panggilan yang dsukai klien
Mau menyebutkan nama. Buat kontrak yang jelas
Mau menjawab salam. Tunjukkan sikap jujur dan menepati janji setiap kali interaksi
Mau duduk berdampingan dengan Tunjukan sikap empati dan menerima apa adanya
perawat. Beri perhatian kepada klien dan perhatikan kebutuhan dasar klien
Bersedia mengungkapkan masalah Tanyakan perasaan klien dan masalah yang dihadapi klien
yang dihadapi. Dengarkan dengan penuh perhatian ekspresi perasaan klien
a. Mengenal
halusinasi:\ Setelah2x interaksi klien Adakan kontak sering dan singkat secara bertahap
- Isi menyebutkan :
- Frekuensi Isi
- Waktu Frekuensi Observasi tingkah laku klien terkait dengan halusinasinya (* dengar
;terjadinya Waktu /lihat /penghidu /raba /kecap), jika menemukan klien yang sedang
- Situasi Situasi dan kondisi yang halusinasi:
pencetus menimbulkan halusinasi Tanyakan apakah klien mengalami sesuatu ( halusinasi dengar/
lihat/ penghidu /raba/ kecap )
Jika klien menjawab ya, tanyakan apa yang sedang dialaminya
Katakan bahwa perawat percaya klien mengalami hal tersebut,
namun perawat sendiri tidak mengalaminya ( dengan nada
bersahabat tanpa menuduh atau menghakimi)
Katakan bahwa ada klien lain yang mengalami hal yang sama.
Katakan bahwa perawat akan membantu klien
Jika klien tidak sedang berhalusinasi klarifikasi tentang adanya
pengalaman halusinasi, diskusikan dengan klien :
b. Latih mengontrol
halusinasi dengan
cara: Setelah 2x interaksi klien 1. Identifiikasi bersama klien cara atau tindakan yang dilakukan jika
- Menghardik menyebutkan tindakan yang terjadi halusinasi (tidur, marah, menyibukan diri dll)
biasanya dilakukan untuk 2. Diskusikan cara yang digunakan klien,
mengendalikan halusinasinya Jika cara yang digunakan adaptif beri pujian.
Setelah 2x interaksi klien Jika cara yang digunakan maladaptif diskusikan kerugian cara
menyebutkan cara baru tersebut
mengontrol halusinasi 3. Diskusikan cara baru untuk memutus/ mengontrol timbulnya halusinasi
Setelah 2x interaksi klien dapat :
memilih dan memperagakan cara Katakan pada diri sendiri bahwa ini tidak nyata ( “saya tidak
mengatasi halusinasi mau dengar/ lihat/ penghidu/ raba /kecap pada saat halusinasi
(dengar/lihat/penghidu/raba/kecap terjadi)
) Menemui orang lain (perawat/teman/anggota keluarga) untuk
Setelah 2x interaksi klien menceritakan tentang halusinasinya.
melaksanakan cara yang telah Membuat dan melaksanakan jadwal kegiatan sehari hari yang
dipilih untuk mengendalikan telah di susun.
halusinasinya Meminta keluarga/teman/ perawat menyapa jika sedang
berhalusinasi.
4. Bantu klien memilih cara yang sudah dianjurkan dan latih untuk
mencobanya.
5. Beri kesempatan untuk melakukan cara yang dipilih dan dilatih.
6. Pantau pelaksanaan yang telah dipilih dan dilatih , jika berhasil beri
c. Memasukkan pujian
dalam jadwal Setelah 3X pertemuan klien
kegiatan pasien mengikuti terapi aktivitas Anjurkan klien mengikuti terapi aktivitas kelompok, orientasi realita,
kelompok stimulasi persepsi
SP 2:
a. Evaluasi kegiatan Setelah 2x pertemuan diharapkan 1. Anjurkan klien untuk bicara dengan perawat saat halusinasi muncul
yang lalu (SP 1) klien mau berbicara dengan orang
b. Melatih berbicara lain bila terjadi halusinasi
dengan orang lain
saat halusinasi
muncul
c. Masukkan Jadwal
SP 3
a. Evaluasi
kegiatan yang Setelah 3x pertemuan diharapkan 1. Anjurkan klien untuk mengisi kegiatan (menonton tv, membantu
lalu (Sp1 & 2) klien mau menyibukkan diri bersih-bersih dll) saat halusinasi muncul
b. Melatih dengan kegiatan saat halusinasi
kegiatan agar muncul
halusinasi tdk
muncul
c. Masukkan
jadwal.
m SP 4
a. Evaluasi jadwal 1. Setelah 2x interaksi klien menyebutkan; 1. Anjurkan klien bicara dengan dokter tentang manfaat dan efek samping
pasien yang lalu o Manfaat minum obat obat yang dirasakan
(SP 1, 2, 3) o Kerugian tidak minum obat 2. Diskusikan akibat berhenti obat tanpa konsultasi
b. Menanyakan o Nama,warna,dosis, efek terapi 3. Bantu klien menggunakan obat dengan prinsip 5 benar.
pengobatan dan efek samping obat
sebelumnya. 2. Setelah 2x interaksi klien
c. Menjelaskan mendemontrasikan penggunaan obat dgn
tentang benar
pengobatan (5 3. Setelah 2x interaksi klien menyebutkan
benar) akibat berhenti minum
d. Melatih pasien
minum obat
e. Masukkan
jadwal.
SP 1(keluarga)
a. Mengidentifikasi 1. Setelah 2x pertemuan keluarga, 1. Buat kontrak dengan keluarga untuk pertemuan ( waktu, tempat dan
masalah kel keluarga menyatakan setuju untuk topik )
dalam merawat mengikuti pertemuan dengan perawat
pasien 2. Setelah 2x interaksi keluarga 2. Diskusikan dengan keluarga ( pada saat pertemuan keluarga/
b.Menjelaskan menyebutkan pengertian, tanda dan gejala, kunjungan rumah)
proses terjadinya proses terjadinya halusinasi dan tindakan Pengertian halusinasi
halusinasi. untuk mengendali kan halusinasi Tanda dan gejala halusinasi
c. Menjelaskan cara Proses terjadinya halusinasi
merawat pasien Cara yang dapat dilakukan klien dan keluarga untuk memutus
d.Bermain peran halusinasi
cara merawat Obat- obatan halusinasi
e. Libatkan Cara merawat anggota keluarga yang halusinasi di rumah ( beri
keluarga/jadual kegiatan, jangan biarkan sendiri, makan bersama, bepergian
kel u/ merawat bersama, memantau obat – obatan dan cara pemberiannya untuk
pasien mengatasi halusinasi )
Beri informasi waktu kontrol ke rumah sakit dan bagaimana cara
mencari bantuan jika halusinasi tidak tidak dapat diatasi di rumah
SP 2 .
a.Evaluasi
kemampuan kel Setelah 1x pertemuan kekuarga mampu
(SP1)
b. Latih kelg - Menyenelesaikan tindakan yang
merawat pasien telah dilakukan.
c. Libatkan - Memperagakan cara merawat klien
keluarga./jadual kel
u/ merawat pasien
SP 3
a. Evaluasi
kemampuan kel Setelah 1x pertemuan kekuarga mampu
(SP2) - Menyebutkan tindakan yang akan
b. Latih kelg dilakukan
merawat pasien - Memperagakan cara merawat klien
c, Libatkan serta mampu membuat rencana
keluarga./jadual kel tindak lanjut
u/ merawat pasien
SP 4
a. Evaluasi
kemampuan klg Setelah 1x pertemuan kekuarga mampu
b. Evaluasi
kemampuan pasien - Menyebutkan tindakan yang sudah
c. Libatkan kelg: dilakukan
- follow up - Melaksanakan follow up rujukan
- Rujukan.
Keterangan :
* Halusinasi dengar : bicara dan tertawa tanpa stimulus , memandang kekanan/kekiri/kedepan seolah – olah ada teman bicara
* Halusinasi Raba : Menyatakan merasa sesuatu berjalan di kulitnya, mengosok – gosok tangan/kaki/wajah dll
HDR
,/IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
Saya dinas di ruang Wijaya kusuma selama 3 minggu, akan S : Semalam tidur saya kurang, karena saya masih
merawat mas R. Hari ini saya dinas sore mulai pukul dengar suara-suara
13.00-20.00 WIB. Bagaimana perasaan mas R pagi ini? O ; Klien menjelaskan halusinasinya
apakah semalam tidurnya nyenyak?
Rase Terminasi:
“Mas R sudah banyak bercerita, sekarang bagaimana S: Lebih tenang
perasaannya? setelah berbincang-bincang dengan saya O: Klien mengungkapkan perasaannya
barusan?”
“Sekarang mas R istirahat dulu, besuk kita berbincang S : “iya mas, besok saja setelah tensi”
lagi disini, jam 15.00, 20 menit saja, saya akan mengajari “di meja depan kantor pak mantri ya mas?”
bagaimana kalau halusinasi itu datang lagi. “ ya mas saya mau masuk kamar dulu”
sampai jumpa besok pagi ya.. Assalamu’alaikum” “Wa’alaikum salam”
20/08/14 SP 1:
Jam Rase Orientasi:
15.00 “Assalamu’alaikum.. mas R, apa masih ingat dengan S: “Wa’alaikum salam mas P”
saya?” O : Klien mau menjawab salam
“Apa mas R masih mendengar suara-suara itu lagi?” S :“Iya mas kemarin siang suara itu muncul lagi”
O : Klien menceritakan halusinasinya
“baiklah kalau begitu sesuai dengan janji kita kemarin, S :“iya mas, kita ngobrol disini aja ya?”
pagi ini saya akan kita akan ngobrol di tempat ini, saya O : Klien setuju
akan mengajari mas Rapa yang harus dilakukan bila suara-
suara tersebut muncul lagi.”
“iya mas, kita akan ngobrol selama 20 menit, bagaimana?” S :“iya, terserah mas saja”
O : Klien duduk di kursi dekat kantor perawat.
Rase Kerja:
“apakah mas R merasa terganggu dengan suara-suara itu?”
S :“Iya, saya jengkel mendengarnya, perasaan saya jadi
“Apa yang mas R lakukan ketika suara itu muncul?” tidak tenang. Ingin marah”
“Kalau mas R rasa itu mengganggu, kali ini saya akan S :“ya saya menyanyi dengan suara keras”
mengajarkan pada mas R bagaimana cara mengusir suara-
suara itu dengan cara menghardik halusinasi. Sekarang, S :“iya mas”
bisa mas R perhatikan saya...” O : Klien tampak memperhatikan
“kalau suara itu muncul katakan pada suara itu : Pergi.....
pergi.....!! saya tidak mau dengar...., kamu suara palsu!!!
Ucapkan itu berulang ulang samapi suara-suara itu hilang. S :“kalau suara itu muncul saya harus mengatakan
Baiklah, sekarang bapak tirukan saya..” :Pergi..... pergi.....!! saya tidak mau dengar...., kamu
suara palsu!!!”
“bagus sekali, coba sekali lagi...” O : klien menirukan
“baiklah, sampai jumpa lagi besok, Assalamu’alaikum..” S :“Ya besok saya kesini lagi ya mas”
S :“Wa’alaikum salam”
“kenapa pak apa sulit tidur?” “tidak kok mas, sudah biasa jam segini ngantuk”
Apa suara-suara yang didengar masih sering? “sudah berkurang kok mas”
“Mas R, suara yang mengejek itu. tidak nyata.. jadi tidak “sudah mas, yang kalau suara itu muncul katakan pada
usah di pikirkan, kalau mas R sulit tidur nanti suara-suara suara itu : Pergi..... pergi.....!! saya tidak mau dengar....,
itu bisa muncul lagi dan mas R akan terganggu lagi” suara palsu!!!
“ Apakah mas R sudah memakai cara yang kemarin saya “iya mas”
ajarkan?”
“boleh saja kalau R merasa nyaman dengan cara itu tapi “Ya”
menurut saya cara itu bRa menganggu teman R yang
sedang Rtirahat. Baiklah, sesuai janji kita kemarin, pagi
ini kita akan latihan cara mencegah halusinasi yang kedua
yaitu mengobrol dengan teman terdekat. Kita akan latihan
selama 15 menit dRini, bagaimana pak R?”
Rase Kerja:
“Cara kedua untuk mencegah halusinasi adalah dengan
cara mengobrol dengan orang lain atau teman dekat mas R
di kamar. Apakah mas R punya teman dekat?”
” Bagus, jika mas R mulai mendengar suara-suara itu “cara menyusunnya bagaimana mas P?”
langsung saja mas R meminta tolong S atau T agar mau
berbincang-bincang dengan R. Contohnya begini “S
tolong, saya mulai mendengar suara ayo ngobrol dengan
saya”. Coba mas R lakukan seperti yang saya ajarkan
barusan!”
“oke, maa Rkan saya kalau terlalu cepat.. saya ulangi ya.. “S tolong, saya mulai mendengar suara ayo ngobrol
coba dengarkan lalu tirukan. Jika mas R mulai mendengar dengan saya.”
suara-suara itu langsung saja R meminta tolong S atau T
agar mau berbincang-bincang dengan R. Contohnya
begini : S tolong, saya mulai mendengar suara ayo ngobrol
dengan saya. Ayo mas R tirukan..”
“Ya, begitu bagus. Coba diulangi lagi..” “S tolong, saya mulai mendengar suara ayo ngobrol
dengan saya.”
“latihan ya mas R!”.
“Ya mas”
Rase Terminasi :
“Bagaimana perasaan R setelah latihan tadi?” “Senang, mudah-mudahan halusinasinya gak datng
lagi”
“ Jadi sudah 2 cara yang mas R pelajari untuk mencegah “Mengusir sama mencari teman ngobrol”
suara itu muncul. Coba sebutkan apa saja?”
“Bagus sekali R. Cobalah kedua cara ini kalau R “iya mas, besok saja ya?”
mendengar suara itu muncul. Besok kita akan belajar cara
yang ketiga yaitu melakukan aktivitas yang terjadwal.”
“Besok saja saya jelaskan, latihan kita untuk mencegah “terserah mas I saja”
halusinasi sampai sini saja, silahkan mas R untuk Rtirahat
atau mengobrol dengan temannya”
“iya, terima kasih mas R. Assalamu’alaikum” “iya mas sama-sama. Wa’alaikum salam”
O:
-klien tampak mengantuk
-klien kurang kooperati R
-klien merasa tidak nyaman
-klien menolak untuk berdRkusi
A:
klien belum mampu mengontrol halusinasinya dengan
cara melakukan aktifitas yang terjadwal
P:
SP3 dipertahankan dengan kriteria:
- klien tidak akan melewatkan banyak waktu luang
sendiri, yang sering kali mencetuskan halusinasi,
sehingga klien dapat mengRi waktu luang dengan
aktifitas yang bermanfaat
22/08/14 SP 3: S:
Jam Rase Orientasi:
15.00 “Assalamualaikum mas R...” “Wa’alaikum salam”
“bagus sekali.. sesuai dengan janji saya sore ini kita akan “siap mas”
belajar cara ketiga yaitu dengan cara melakukan kegiatan
yang terjadwal, kita belajar selama 20 menit dRini?,
bagaimana mas R?”
Rase Kerja:
“Mas R, saya akan menjelaskan tentang cara ketiga yaitu “terserah mas”
dengan cara melakukan kegiatan yag terjadwal. Caranya,
pertama-tama kita akan menyusun jadwal kegiatan mas R “setuju mas”
bersama saya yatu kegiatan mas R mulai pagi sampai
malam hari. Kita akan menyusun jadwal kegiatan sesuai
dengan kegiatan sehari-hari yang di lakukan mas R dRini.
Kita juga bRa menambahkan kegiatan yang dRenangi mas
R seperti mengobrol, menonton TV atau menyanyi dalam
da Rtar kegiatan yang kita buat nanti, bagaiman mas R?”
“ Apa saja, sebutkan?” “yang pertama kalau suara itu muncul katakan pada
suara itu : Pergi..... pergi.....!! saya tidak mau dengar....,
“bagus!! Kita akan melanjutkan dRkusi tentang kegiatan kamu suara palsu!!! Yang kedua meminta tolong teman
bapak sehari-hari. Kita dRkusi dRini sekitar 30 menit, untuk mengobrol “S tolong, saya mulai dengar suara,
bagaimana? ayo ngobrol sama saya”
Rase Kerja:
“Sekarang sebutkan kegiatan sehari-hari pak R dan saya Mulai pagi jam 5 saya bangun pagi lalu mandi terus jam
yang akan memasukkannya pada da Rtar jadwal kegiatan enam saya minum obat dan setengah tujuh saya makan,
mas R mulai siang hari sampai malam hari?” lalu keluar kamar dan ganti baju, setelah itu saya ikut
senam pagi lalu lari-lari muter-muter ruangan. Habis itu
duduk menunggu antrian tensi sambil nonton TV. Lalu
mengobrol dengan mas I, setelah itu saya tidur sampai
pembagian snack terus masuk kamar. Jam setengah satu
saya makan bersama teman-teman saya lalu istirahat.
Sudah ya mas itu saja.”
“Menyanyi”
“apa kegiatan yang paling R sukai?”
“siap mas”
“baik lah saya masukkan kegiatan menyanyi dalam da
Rtar jadwal kegiatan mas R, tapi kalau menyanyi suaranya
yang enak, jangan terlalu keras nanti menganggu temannya
yang sedang Rtirahat”
“terserah mas”
“ok saya tulR di dalam da Rtar jadwal kegiatan mas R
(terlampir)
“sekarang sudah 3 cara yang saya ajarkan untuk mencegah “Hari sabtu dan minggu libur ya?”
suara-suara itu muncul. Besok pagi saya akan mengajarkan
cara keempat yaitu mencegah munculnya halusinasi
dengan cara minum obat secara teratur. Besok hari senin
kita bertemu dRini jam 9 pagi, bagaimana mas R?”
O:
-klien tampak tenang
-klien kooperatif
A:
Klien mampu mengontrol halusinasinya dengan cara
melakukan akti Ritas yang terjadwal
P:
SP3 klien telah dilakukan.
Melanjutkan ke SP 4 dengan kriteria:
- klien mampu mengontrol halusinasi klien dan
27/08/14 SP 4:
Jam Rase Orientasi: S:
15.00 “Assalamualaikum mas R. Bagaimana perasaan mas R “wa’alaikumsalam, baik- baik saja mas”
hari ini?
“Apakah suara itu masih sering muncul? “ “tidak mas, saya sudah tidak mendengar suara itu
lagi,karena saya sudah punya teman ngobrol namanya
S dan jadwal kegiatan, jadi tidak ada waktu untuk
mendengar suara-suara itu lagi”
“Apa jadwal kegiatan yang sudah dilakukan mas R sampai “saya jadi punya banyak kegiatan dan bRa mengobrol
sekarang? dengan S, saya juga bisa tidur nyenyak selama 3 hari
ini, suara-suara itu juga tidak muncul lagi. Saya ingin
cepat pulang ke rumah orang tua saya dan saya ingin
kerja lagi”
Rase Kerja:
“Mas R adakah bedanya setelah R minum obat secara
teratur? Apakah suara itu berkurang atau hilang?”
“ya”
“ya benar. Oleh karena itu minum obat itu sangat penting,
rupanya suara-suara yang mas R dengar dan mengganggu
mas R selama ini tidak muncul lagi kan?. Berapa obat yang “ya mas, dua macam”
R minum?”
“baik, saya jelaskan. Ini yang warna orange (CPZ)di “Orange sama biru”
minum 2 kali sehari jam 06.00 pagi dan jam 18.00 sore,
gunanya untuk menghilangkan suara-suara itu, yang biru “Ya mas”
(T RP) juga di minum 2 kali sehari jam 06.00 dan 18.00,
gunanya biar mas R merasa tenang dan halusinasi yang
mengganggu selama ini bRa hilang. Kalau suara itu sudah
hilang obatnya tidak boleh dihentikan. Nanti konsultasikan
ke dokter sebab kalau putus obat, mas R akan kambuh dan
sulit untuk mengembalikan ke keadaan semula. Nanti
kalau mRalnya obat mas R habR bRa kontrol ke dokter
untuk mendapatkan obat lagi. Mas R juga harus teliti
menggunakan obat-obat ini. Pastikan obat mas R benar.
Jangan sampai keliru dengan obat milik orang lain. Baca
nama kemasannya. Pastikan obat diminum pada waktunya
dengan cara yang benar yaitu diminum sesudah makan.
mas R juga harus perhatikan berapa jumlah sekali minum
dan harus cukup minum 10 gelas per hari”
“bagus sekali, ternyata mas R pandai mengingat ya? “CPZ sama TPZ, 2x 1 tablet,diminum jam 6 pagi dan
Apakah jadwal minum obat sudah di masukkan pada da jam 6 malam”
Rtar jadwal kegiatan R?”
“Ya”
Rase Terminasi:
“Bagaimana perasaan R setelah kita berdRkusi tentang
obat?’
“Sudah berapa cara yang kita latih untuk mencegah suara- “Ya senang”
suara itu muncul?”
P:
SP4 klien dipertahankan dengan kriteria:
- klien mampu mengontrol halusinasi klien dan
mengenal obat.
28/08/14
Jam SP 4: S:
15.00 Rase Orientasi:
“Assalamu’alaikum mas R. Bagaimana perasaan mas R “wa’alaikumsalam, baik- baik saja mas”
hari ini?”
“Apakah suara itu masih muncul? “ “tidak mas, saya sudah tidak mendengar suara itu
lagi,karena saya sudah punya teman ngobrol namanya
S dan jadwal kegiatan, jadi tidak ada waktu untuk
mendengar suara-suara itu lagi”
Rase Kerja:
“mas R apa keuntungan dari cara yang saya ajarkan “saya jadi punya banyak kegiatan dan bRa mengobrol
kemarin?” dengan T, saya juga bRa tidur nyenyak selama 3 hari
ini, suara-suara itu juga tidak muncul lagi. Saya ingin
cepat pulang ke rumah orang tua saya dan saya ingin
kerja di penggilingan tepung dekat rumah saya”
“ Bagus, kalau R punya keinginan yang baik seperti itu “iya, saya sudah ha Ral obat-obatnya, yang orange
dan perlu diingat R tidak boleh menyendiri di kamar lagi diminum pagi jam 06.00 dan malam jam 18.00, kalau
dan jangan sampai putus obat agar mas R tidak dibawa ke yang biru pagi jam 06.00 dan malam jam 18.00”
RSJ Menur lagi”
“Bagus sekali mas R, bisa menyebutkan obat-obatan yang “ya tapi tenggorokan saya mulai kering, apakah itu e
mas R minum,” Rek obat?”
“Iya mas R, itu efek obat makanya mas R harus minum “gitu ya mas”
banyak air putih agar tenggorokannya tidak terasa kering”
Rase Terminasi:
“Bagaimana perasaan mas R setelah kita ngobrol tadi?” “senang mas”
“Mas R merasa lebih nyaman?” “ya”
O:
-klien tampak tenang
- klien kooperati R
A:
klien mampu mengontrol halusinansi klien dan
mengenal obat.
P:
SP4 klien dipertahankan dengan kriteria:
- klien mampu mengontrol halusinasi klien dan
mengenal obat.
I: Membina hubungan terapiutik dengan keluarga klien.
E: Klien belum pernah dikunjung keluarga sejak pindah
ruang Wijaya kusuma.
R:SP keluarga belum bisa dilakukan.
ANALYSA PROSES INTERAKSI
InRial Klien : Tn R
Tujuan : Klien dapat mengenal perawat dan mengungkapkan secara terbuka permasalahnya
komunikasi
KOMUNIKASI VERBAL KOMUNIKASI NON VERBAL ANALRA BERPUSAT ANALRA BERPUSAT RASIONAL
PADA PERAWAT PADA KLIEN
P : Selamat pagi Pak, boleh P: Memandang K dan tersenyum P : Ingin membuka K masih ragu terhadap Salam merupakan kalimat pembuka untuk
saya duduk di sebelah percakapan dengan klien orang baru yang masuk ke memulai suatu percakapan sehingga dapat
Bapak ? K: Ekpresi datar dan berharap dengan lingkungannya terjalin rasa percaya.
sapaan sederhana P bRa
diterima oleh K.
K : pagi, silahkan. K: Ekpresi datar
P merasa senang ada
P: Memandang K tanggapan atas salam K ragu terhadap orang baru
walaupun belum
diekpresikan secara tulus
P : Wah, suasana pagi ini P : Memandang ke halaman P ingin memulai K memberikan respon Topik ringan akan memudahkan interaksi
tenang sekali ya Pak sambil melirik K percakapan dengan topik sepintas dan menunjukkan lebih lanjut
ringan sebelum masuk ke perhatian cukup terhadap P
K : Ikut melihat ke halaman lalu kondRi K
menghRap rokoknya dan
K : (diam) menunduk lagi
P : Oh ya, perkenalkan P : Memandang K sambil P merasa bahwa K harus K masih memberikan Memperkenalkan diri dapat menciptakan rasa
saya Puguh, saya menjulurkan tangan ke K diberikan penjelasan tanggapan secara ragu-ragu percaya klien terhadap perawat
mahasRwa praktek dRini tentang kedatangan P
yang akan merawat Bapak. K : Mengalihkan rokok ke tangan
kiri lalu tanpa memandang P
K : (diam) menerima uluran tangan P
P : Nama Bapak siapa ? P : Masih menjabat tangan pasien P ingin tahu nama pasien K ragu-ragu Mengenal nama pasien akan memudahkan
dan mendekatkan diri ke-K interaksi
K : Menoleh sebentar
P merasa pasien enggan K merasa perkenalan hanya
K : Menyebut nama dengan berkenalan formalitas belaka
menunduk dan menarik tangannya
K: R
P : Bapak senangnya P : Memandang K P ingin menjalin kedekatan K mencoba mengingat Nama panggilan merupakan nama akrab klien
dipanggil dengan nama apa dengan pasien nama yang dRukainya sehingga menciptakan rasa senang akan
K : Menoleh ke halaman adanya pengakuan atas namanya
K : Melihat ke arah P dan
K: R menjawab singkat lalu menunduk P senang walaupun K mulai tertarik dengan
lagi jawaban singkat perkenalan dengan P
P : Wah, kedengarannya P : Memandang K sambil P mencoba mengakrabkan K berpikir sejenak, Pujian berguna untuk mendekatkan perawat
enak kalau saya manggil tersenyum suasana mengngingat nama yang menjalin hubungan therapeutik dengan klien
Pak R dRukainya
K : Menunduk
K mulai merasa bahwa P
K : Menoleh ke P P merasa pertanyaan datang untuk membantu K
K : Iya mendapatkan respon
P : Memperhatikan K
P : Bapak asalnya dari P : Memandang K P masih berusaha K berpikir dan mengingat- Topik sederhana membantu menjalin
mana Pak R? membangun keakraban ingat kedekatan dengan klien
K : Menunduk dan berpikir dengan topik sederhana
K senang karena ingat
daerah asalnya dan kembali
K : Menoleh ke P dan tersenyum P senang karena K membayangkan daerah
lalu menunduk lagi memberi respon asalnya tersebut
K : surabaya
P : Memperhatikan K
P : Wah, dekat juga ya. P : Memandang K sambil P mulai mengkaji data K berpikir dan berusaha Lama rawat menentukan apakah klien kronR
Bapak R sudah berapa tersenyum umum pasien mengingat atau akut
lama dRini?
K : MenghRap rokok dan
melemparkannya karena sudah
habR
P : Sejak tanggal berapa P : Menunjukkan perhatian P berharap dapat K berusaha mengingat Daya ingat pasien dapat dikaji dengan
Bapak dRini ? memperoleh data lama menanyakan data-data pasien yang sederhana
K : Menunduk sambil memandang rawat secara lebih pasti
kakinya sambil mengkaji daya ingat
K : Yach18 Agustus K : Masih menunduk pasien
K menjawab dengan
P : Memperhatikan P senang karena mendapat sekedarnya
respon dari K
P : Sekarang Bapak R P : Mendekatkan diri ke K P mengkaji daya ingat K K berusaha mengingat- Umur mempengaruhi daya ingat klien
umurnya berapa? ingat
K : Menoleh ke halaman dan
terdiam beberapa lama
K : Menoleh P sebentar lalu P merasa arah pertanyaan K menjawab sesuai dengan
menunduk lagi sudah dapat dijawab jelas daya ingat yang
K : Em…50 tahun oleh K dimilikinya
P : Tersenyum
P : Pak R ingat nggak, P : Menunjukkan keseriusan P berhati-hati karena K mengingat-ingat Keluhan utama merupakan dasar pasien
kenapa pak R dirawat pertanyaan tsb sangat spesi dirawat di RS Jiwa
dRini K : Menunduk Rik dan takut menyinggung
K : Menoleh ke P dan menepuk- pasien
nepuk kepalanya P lega karena K tidak
K : mukuli orang dan K menjawab ragu-ragu
tersinggung
marah-marah.
P : Pak R pernah ngamuk? P : Bertanya pelahan P mengkaji lebih jauh K mengingat-ingat Halusinasi dapat terjadi kapan saja karena
alasan pasien dirawat adanya stimulus tertentu
K : Menunduk
P:- P : Masih kaget P mendiamkan karena K melihat P dan mencoba Dengan diam therapeutik, klien merasa
belum menemukan menceritakannya pada P didengarkan dan bercerita tentang keadaannya
K : Memandang ke halaman pertanyaan yang tepat
K : Menunjuk ke halaman dan untuk K
nyerocos
K : Saya dengar suara P : Memperhatikan P menemukan adanya K teringat kondRi
anak-anak yang mengjek halusinasi dengar keluarganya
saya
P : Bapak R sudah P : Mendekatkan diri P berusaha mengkaji data K membayangkan keadaan Halusinasi kemungkinan terjadi karena
berkeluarga? yang terkait kata-katanya keluarganya menarik diri
K : Memandang kosong ke tadi
halaman K menikmati waham yang
P menemukan adanya dirasakannya
K : Belum K : Menunduk sambil nyerocos halusinasi yang kuat
P : Memperhatikan
P:- P : Memperhatikan P mendiamkan dengan K membayangkan ank- Diam therapeutik akan membantu pasien
harapan pasien akan lebih anaknya mengungkapkan perasaannya pada perawat
K : Menunduk terbuka tetang dirinya
K : BerbRik pada P dengan nada
sedih
K : Suara itu selalu datang P menemukan adanya
P : Mendengarkan dengan serius halusinasi K sedih tentang ayahnya
P : Pak R, kegiatan bapak P : Menepuk bahu K P mencoba mengkaji apa K teralih karena pertanyaan Pengalihan agar klien tidak larut dalam waham
sehari-hari ngapain saja yang dilakukan saat baru dan halusinasinya
Pak ? K : Menoleh P halusinasi datang
P : Bapak R betah tinggal P : Melihat halaman P mengalihkan perhatian K K masih terbawa oleh Pengalihan agar pasien tidak larut pada waham
di sini?Suasananya enak dari waham waham dan halusinasinya pada Rase interaksi ini
ya! K : menunduk
P senang karena dapat K berusaha menjawab
K : Betah. K : Ikut melihat halaman mengalihkan perhatian sekenanya
P : memperhatikan pasien
P : Tentunya keluarga P : Memandang K sambil P ingin mengkaji K berusaha mengingat Keluarga merupakan support sRtem bagi klien
Bapak R belum tersenyum keterlibatan keluarga keluarganya sehingga harus dikaji keterlibatannya
menjenguk kesini. terhadap perawatan K
K : Menoleh P
P senang mendapatkan
K : Menunduk lagi jawaban K K ingat terhadap
K : Belum pernah datang keluarganya
P : Memperhatikan respon K
P : Kalau Pak R suka P : Memandang K P mengkaji hubungan K K mengingat hubungannya Berada di lingkungan keluarga akan membuat
pulang juga ya? dengan keluarganya dengan keluarga klien melihat realitas menyenangkan atau
K : Menunduk malahan stressor
K : Ya, tolong telp adik P senang mendapatkan K senang membayangkan
saya ya K : Menoleh P dan tersenyum jawaban sesuai pertanyaan pulang
P : Memperhatikan
P : Kalau di rumah, P : Memandang K sambil P berusaha mengkaji K mengingat aktivitasnya Aktivitas di rumah merupakan data pantas
ngapain aja Pak R tersenyum aktivitas K di rumah di rumah tidaknya pasien dilibatkan dalam keluarga
K : Memandang P
K : Yah ngluyur jalan – P menemukankegiatan K K menikmati waktu
jalan P : Memperhatikan respon K saat pulang. luangnya dengan bekerja
P : Suka ngobrol nggak P : Memandang K P mengkaji peran keluarga K mengingat aktivitasnya Menarik diri membuat K asyik dengan
dengan keluarga terhadap K di rumah halusinasinya
K : Menunduk
K : Enakan diem, soalnya P mendapatkan data K menganggap ngobrol
mengganggu saya. K : Menunduk menarik diri pada K mengganggu halusinasinya
P : Memperhatikan
P:- P : Memandang halaman P memikirkan topik lain K merenungkan Diam berguna untuk memikirkan interaksi
yang terkait keadaannya selanjutnya
K : Ikut memandang halaman
P kaget karena kembali K menikmati halusinasi
K : Suara ituterus P : Kaget dan memperhatikan menemukan adanya lihatnya
mengganggu saya. respon K halusinasi pada K
P : Pak R, kita tadi sudah P : Memandang K P ingin mengakhiri Rase I K memperhatikan P Evaluasi Rase I berhasil jika K dapat
berkenalan, masih inget karena sudah cukup banyak mengingat nama P sehingga nantinya terjalin
nggak nama saya? K : Menoleh data yang terkaji trust
K : Memandang P dan tersenyum P senang karena K ingat K mengingat-ingat nama P
nama P
K : Puguh P : Memperhatikan
P : Nah, saya senang sekali P : Menepuk bahu K P memberikan rein K senang diberikan rein Kontrak berikutnya harus ditentukan dan harus
bRa ngobrol dengan pak Rorcement pada K Rorcement mendapatkan persetujuan klien agar klien
R. Bagaimana kalau besok K : Menoleh dan tersenyum ingat terhadap kontrak
kita ngobrol lagi? Sebentar
saja kok, yach cukup 20 P senang karena K mau K ikut menentukan kontrak
menit saja. K : Tersenyum menentukan kontrak
K : Boleh P : Tersenyum berikutnya
P : Nah kalau Pak R P : Memandang K P menentukan topik dan K memikirkan tentang Kegiatan yang akan dilaksanakan harus
setuju, nanti kita ngobrol aktivitas pada kontrak kegiatan yang ditawarkan mendapat persetujuan K sehingga bila K
tentang perasaan Pak R K : Menunduk berikutnya keluar dari kegiatan dimaksud, bRa diingatkan
terhadap keluarga Pak R. tentang batasan kegiatan sesuai kontrak
Sekalian saya periksa P senang karena K setuju
dengan kegiatan yang akan K setuju tentang kegiatan
tekanan darahnya ya. K : Mengangguk yang akan dilaksanakan
dilaksanakan
K : Ya, ya…. P : Tersenyum
P : Terimakasih atas P : Menepuk bahu K dan P menutup Rase I K menunjukkan rasa Salam penutup merupakan akhir Rase yang
kesediaan Pak R dengan mengulurkan jabat tangan percaya pada P harus dilakukan untuk mencegah tidak percaya
saya, selamat sore pada klien
K : Menoleh, menjabat tangan P
K : Sore. P senang karena K mau
K : Tersenyum lalu menunduk berinteraksi dengan P K menyambut salam P
P : Tersenyum
ANALYSA PROSES INTERAKSI
P : Selamat sore mbak,masih P: Memandang K dan P : Ingin membuka K mencoba mengingat-ingat Salam merupakan kalimat pembuka untuk
ingat dengan saya ? tersenyum percakapan dengan klien dan P memulai suatu percakapan sehingga dapat
berharap K ingat pada P terjalin rasa percaya. Mencoba mengingatkan
K : (diam) K: Ekpresi datar pasien pada perawat merupakan upaya untuk
K: Ekpresi datar K mengira P temannya mengetahui daya ingat pasien.
P merasa kecewa karena K
P: Memandang K tidak ingat pada P
P : Waah mbak lupa ya P : Menepuk bahu K, P berusaha mengingatkan K K masih mencoba Touching hand berguna menjalin rasa aman
dengan saya , yang kemarin touching hand. mengingat-ingat P klien
sore sya kesini...
K : Memandang P lama
K : (diam)
P : Ini nama saya, bisa baca P : Menunjukkan papan P merasa bahwa K harus K ingat nama P melalui Alat bantu untuk mengingat diperlukan pada
kan? Nah, nama saya siapa? nama pada K diberikan petunjuk untuk bantuan papan nama pasien
mengingat P
K : Mengeja nama P K merasa senang karena bRa
mengingat P
K : Tersenyum P senang karena K masih
ingat pada P walaupun masih
K : IKE !! P : Tersenyum samar-samar
P : Nah, mbak ingat nggak P : Memandang P dan P ingin lebih meyakinkan K K mulai ingat perRtiwa Dengan klien mengenal perawat maka akan
saya ini siapa? tersenyum apakah K masih ingat pada P minggu lalu memudahkan proses interaksi
K : Memandang P lalu
menunduk
K : Puguh, pak mantri ! P merasa senang karena K K senang karena ingat pada P
K : Memandang P dan berhasil mengingat P
menyalami P
K : Menjabat tangan K
P : Pak R, seperti yang janji P : Memandang K P mengingatkan kontrak K mencoba mengingat Setiap interaksi harus berdasarkan kontrak
kita minggu lalu, sekarang dengan K kontrak yang sudah yang telah dibuat dan klien selalu harus
kita ngobrol tentang Bapak. K : Menunduk dRepakati diingatkan pada kontak yang telah dRepakati
Bapak bersedia ngobrol K : Melihat ke arah P dan untuk memudahkan serta mengarahkan proses
dengan saya? menjawab singkat lalu P senang walaupun jawaban interaksi
K : Ya, bersedia. menunduk lagi singkat dan respon K belum K tertarik untuk ngobrol
menunjukkan ketertarikan dengan P
P : Memandang K
P : Pak R, bagaimana P : Memandang K sambil P mencoba memberikan K mulai merasa bahwa P Perhatian pada keadaan klien dapat
keadaan bapak sekarang ? tersenyum perhatian pada keadaan K datang untuk membantu K meningkatkan rasa percaya klien kepada
perawat
K : Menoleh ke P P bertanya-tanya tentang apa
yang dirasakan oleh K
K : Masih dengar suara-suara P : Memperhatikan K
K mencoba menggambarkan
pada P tentang keadaannya
sekarang
P :Kapan dengar-dengar P : Memandang K P berusaha menggali keluhan K berpikir dan mengingat- Tehnik ekplorasi digunakan untuk menggali
suaranya Pak R? K ingat data lebih jauh tentang keadaan klien
K : Menunduk dan berpikir
K : Kalau saya sedang P menemukan data adanya K berpikir tentang perannya
sendiri K : Menoleh ke P menghRap halusinasi sebagai orangtua
rokoknya
P : Memperhatikan K
P : Nah kalau dengar suara, P : Memandang K sambil P mulai mengkaji kebiasaan K berpikir dan berusaha Ekplorasi ditujukan untuk menggali aspek
apa yang biasanya pak R tersenyum klien dalam menghadapi mengingat positi R klien
lakukan? masalah
K : MenghRap rokok dan K membayangkan
K : Yach, diam saja. melemparkannya karena P berpikir apa kira-kira yang kebiasaannya bila mulai
sudah habR bRa dilakukan klien selain datang halusinasi
diam
K : Bicara tanpa menoleh P
P : Memandang K
P : Suara-suara tanpa wujud P : Memandang K dan P melihat respon klien K tampak memperhatikan Mengenal halusinasi sangat penting bagi klien
itu namanya tersenyum agar mudah melatih untuk mengontrolnya
halusinasi.sekarang kalau P berpikir tentang kegiatan
halusinasi datang,apa yang K : Menoleh P yang kira-kira dilakukan
klien K bingung tentang yang
harus dilakukan? P : Memperhatikan respon K dilakukannya sehari-hari
K : oh,halusinasi ya!
K : tidak tahu
P : Nah sekarang saya akan P : Mencoba mengajarkan P mencoba mengajarkan cara K menyetujui Mengajarkan tehnik mengontrol halusinasi
mengajarkan apa yang harus cara mengontrol halusinasi mengontrol halusinasi mulai dengan cara yang sederhana.
dilakukan bila halusinasi K mencoba beri respon
datang lagi. K : Menoleh P P senang karenaada respon
dari klien
K : Ya, mau! P : Memperhatikan
P : Kalau ada halRinasi,coba P : Memperagakan cara P mencoba memberikan K memperhatikan tindakan Mengajarkan tehnik mengontrol halusinasi
pak R tutup telinga dan mengontrol halusinasi gambaran positi R bila yang diajarkan P mulai dengan cara menghardik.
bilang tidak kanu kegiatan dilaksanakan
bohong,kamu tidak nyata K : Memperhatikan
P senang karena K mampu
K : Memandang P dan mengidenti Rikasi keadaan
menggaruk-garuk kepalanya bila kegiatan dilakukan
K : -.
P : Memperhatikan respon
klien
P : Coba pak R ulangi apa P : Memandang K sambil P mengevaluasi tindakan K berusaha mengulang Pengulangan tindakan sebagai evaluasi bahwa
yang telah saya ajarkan tersenyum yang telah di ajarkan pada K tindakan yangtelah diajarkan klien mengerti apa yang telah diajarkan.
P : Gimana kalau stiap kali P : Memandang K P menawarkan tehnik yang K setuju terhadap tindakan Mengontrol halusinasi dengan cara
halusinasi muncul, pak R telah diajarkan yang telah diajarkan menghardik adalah tindakan yang paling
lakukan hal seperti yang saya K : Menunduk mudah dilakukan oleh klien
ajarkan K : Menoleh P dan
K : Ya…ya… tersenyum P senang karena klien
menerima respon
P : Memperhatikan
P : Nah, Pak R masih ingat P : Memandang K dan P mencoba menggali daya K memikirkan tentang Pertanyaan untuk mengingatkan diperlukan
nggak tadi kita ngomongin tersenyum ingat klien terhadap pembicaraan yang dilakukan bila klien teralihkan perhatiannya
apa? pembicaraan tadi tadi
K : Menoleh pada P
K : Masih.kalauada P senang karena K ingat pada K teringat pada pembicaraan
halusinasi, tutup telinga dan K : Mengangguk dan apa yang dibicarakan yang dilakukan barusan
bilang tidak kanu bohong, memandang P
kamu tidak nyata P : Tersenyum
P : Bagus, bRa dilakukan P : Mendekatkan diri pada K P mengaskan kembali K menunjukkan persetujuan Persetujuan harus ditegaskan kembali pada
setiap kali halusinasi datang? kesepakatan terhadapa tindakan yang pasien agar bRa dilaksanakan
K : Menoleh dan akan dilaksanakan
K : Boleh…boleh. memandang P P senang karena K setuju
terhadap tawaran P
K : Mengangguk dan
tersenyum
P : Tersenyum
P : Bagus kalau begitu. P : Menepuk pundak K P memberikan pujian pada K K senang dengan pujian yang Pujian dengan touching hand membangun rasa
diberikan percaya diri klien sehingga termotivasi untuk
K : Tersenyum melaksanakan kegiatan
K menjabat tangan P untuk
K:- K : Memandang P dan P senang karena K menunjukkan persetujuan
menjabat tangan P memberikan respon sesuai
harapan
P : Membalas jabat tangan K
P : Nah besuk saya akan P : Memandang K dan P menentukan topik interaksi K memikirkan tentang topik Topik perlu dikontrakkan agar klien ter Rokus
ajarkan cara mengontol tersenyum selanjutnya yang ditawarkan pada topik tersebut sehingga bila ada
halusinasi yang lain. penyimpangan dapat diingatkan pada kontrak
K : Menunduk sebelumnya
K : Memandang P P senang karena K setuju K setuju terhadap topik yang
K : Ya…ya… ditawarkan
P : Tersenyum
P : Kalau begitu terimakasih P : Menepuk pundak K dan P mengakhiri interaksi K senang karena P Salam penutup merupakan akhir Rase yang
atas perhatian Pak R. mengulurkan tangan mengucapkan salam harus dilakukan untuk mencegah rasa tidak
Selamat pagi. Sampai kepadanya percaya pada klien
ketemu nanti malam. K : Menoleh
P senang karena K sudah K menjabat tangan P sebagai
K : Selamat pagi K : Tersenyum dan menjabat percaya pada P tanda mengakhiri interaksi
tangan P sementara
P : Tersenyum
ANALRA PROSES INTERAKSI
Nama MahasRwa : Widdya Puji astute
KOMUNIKASI VERBAL KOMUNIKASI NON ANALRA BERPUSAT PADA ANALRA BERPUSAT RASIONAL
VERBAL PERAWAT PADA KLIEN
P : Selamat pagi pak R, sudah P : Tersenyum, sambil P ingin membuka percakapan K memberikan tanggapan Salam merupakan kalimat pembuka untuk
mandi dan rapi yach !! menepuk bahu klien dan memberikan rein positi R atas kehadiran P memulai suatu percakapan sehingga dapat
Rorcement terhadap keadaan terjalin rasa percaya.
K : Tersenyum klien yang positi R
Rein Rorcement untuk meningkatkan harga diri
K : Ya…saya…baru mandi K : Tersenyum dan P senang atas respon dari klien klien
menunduk
K merasa diperhatikan oleh
P : Tersenyum perawat
P : Masih ingat janji kita P: Memandang K dan P mengingatkan klien pada K menerima kontrak dan Kontrak selalu ditegaskan pada klien agar klien
minggu lalu, kita sekarang tersenyum kontrak yang sudah dRepakati bersedia berbicara dengan terlatih memusatkan perhatian
akan dRkusi tentang perawat
kemampuan pak R mengatasi K: Ekpresi datar
suara yang kadang muncul K: Menunduk
saat sendiri. Bagaimana masih K ingat kontrak yang dibuat
ingat ? P: Memperhatikan respon P merasa senang karena klien minggu lalu
klien ingat pada kontrak yang dibuat
K : Ya…ya….
P : Nah, kalau begitu saya mau P : Menepuk bahu K Memberikan K kesempatan K masih ragu-ragu ber Rikir Sentuhan dapat membantu rasa aman klien.
tanya, Apakah masih untuk ekplorasi perasaannya Tehnik ekplorasi dengan pertanyaan terbuka
mendengar suara dan kapan K : Mengingat-ingat akan dapat memberi kesempatan klien bercerita
terjadinya ? keja-dian yang telah tanpa hambatan
terjadi
K : Kemarin siang jam 12
siang saya mendengar suara K : Memandang P
P merasa senang karena klien
“anak kecil mengejek saya” P : Mengamati respon K mampu mengingat kejadian K merasa senang karena ada
saat jalan sendiri yang memperhatikan
P : Wah bagus, masih mampu P : Memandang K P memberikan pujian K tampak seolah-olah ada Pujian dapat dijadikan dasar untuk
mengingat kejadian kemarin. bertujuan untuk menghargai yang memperhatikan dirinya meningkatkan kemampuan klien.
Terus apa yang dilakukan oleh K : Memandang P kemampuan klien dan ingin mendengar
pak R ? dengan merogoh kantung
celana
P : Wah pinter pak R P : Memandang P dan P ingin menggali apakah klien K memikirkan ternyata ada Cara yang lain dapat merupakan alternati R
sekarang. Mau saya ajarkan tersenyum masih mau diajak dRkusi cara yang lain pilihan bagi klien untuk menghilangkan
cara yang lain. halusinasi
K : Memandang P K merasa sudah jarang
K : Memangnya ada yang lain. mendengar suara-suara lagi.
K : Memandang P P merasa senang karena K
tertarik pada tawaran
P : Tersenyum
P : Nah coba perhatikan : P : Memandang K P ingin memberikan alternati K berupaya memahami Alternati R yang lain dapat melatih klien untuk
R lain untuk menghilangkan perkataan P mengambil suatu tindakan yang berarti dan
Melakukan kegiatan K : Memandang ke halusinasi memberikan kepuasan terhadap apa yang dipilih
mRal-nya menyapu, taman depan ruang sendiri setelah memiliki alternati R
Wijaya kusuma
mengepel, atau yang lain
Mencari dan mengajak
teman untuk ngobrol
Menyampaikan kepada K : Melihat ke arah P P senang karena K dapat
memusatkan perhatian K merasa mendapatkan
pe-rawat yang jaga
P : Tersenyum masukan
K : Oh, begitu ya caranya.
P : Bagaimana, pak R dapat P : Memandang K P Ingin menggali apakah klien K ber Rikir apa yang Bertanya kembali merupakan cara untuk
mengingat memiliki kesanggupan untuk menjadi harapan perawat mengevaluasi secara langsung apa yang
K : Menunduk menerima penjelasan diajarkan dan dapat memperbaiki apabila klien
K : Tampak ber Rikir tidak mampu menjawab
K : Ya…dapat saya ingat P : Tersenyum P merasa senang karena klien K merasa yakin terhadap
dapat menerima dan kemampuannya mengingat
mengingat
P : Bagus kalau begitu. Kalau P : Memandang K dan P memberikan rein Rorcement K memikirkan tawaran P Tawaran bantuan pada Klien membuat klien
besok-besok suara itu datang tersenyum pada keberhasilan K merasa lebih percaya pada perawat
lagi, bilang sama saya ya.
Nanti saya ikut jalan-jalan. K : Memandang P P senang karena halusinasi
sudah tidak ada lagi K merasa halusinasinya
K : Ya..ya…sudah hilang kok K : Tersenyum sudah hilang
P : Tersenyum
P : Kalau begitu, sekarang kita P : Mendekatkan diri P mengakhiri kegiatan dan K memikirkan tawaran dari Kontrak selalu harus dibicarakan dengan klien
akhiri saja obrolan kita dan pada K dan menekankan menawarkan kontrak baru P agar klien siap untuk beinteraksi nantinya
besok kita ngobrol lagi kalimat pada K
tentang man Raat minum obat.
K : Memandang P dan P merasa K agak ragu-ragu
menunduk membicarakan wahamnya K merasa tidak suka
bersama P membicarakan wahamnya
K : (Diam) K : Memandang ke dan takut dihakimi oleh P
sekitar
P : Memperhatikan K
P : Bagaimana, Bapak P : Memandang K dan P berusaha menegaskan K berpikir untuk menerima Penegasan terhadap klien harus dilakukan bila
setuju?!!! tersenyum kontrak kontrak P klien nampak ragu-ragu agar klien belajar
bertanggung-jawab terhadap dirinya sendiri
K : Menunduk dan
berpikir
K : Ya…ya…
K : Mengangguk P merasa K terpaksa K merasa harus menyetujui
menyetujui tawaran kontrak kontrak yang ditawarkan
P : Tersenyum
P : Nah, kalau begitu kita P : Menepuk bahu K P mengakhiri kontrak dan K setuju terhadap kontrak Menetapkan waktu kontrak membuat klien
akhiri dulu sampai di sini. menegaskan tempat dan waktu bersiap-siap memenuhi kontrak yang dibuat
Nanti sore, sehabR makan K : Memandang P kontrak
saya tunggu Pak R di tempat K : Menganggukkan
biasa. Setuju ?!! kepalanya
P senang karena K menyetujui K mau menerima kontrak
K : Ya…ya…setuju P : Tersenyum dengan perawat
kontrak
P : Assalmu’alikum. P : Memandang K dan P menutup interaksi K menerima terminasi Salam penutup untuk menutup interaksi
menepuk pundak K sementara sekaligus mengorientasikan klien terhadap
waktu
K : Tersenyum
KOMUNIKASI VERBAL KOMUNIKASI NON ANALRA BERPUSAT PADA ANALRA BERPUSAT RASIONAL
VERBAL PERAWAT PADA KLIEN
P : Selamat siang pak R, rapi P : Tersenyum P ingin membuka percakapan K memberikan tanggapan Salam merupakan kalimat pembuka untuk
sekali hari ini. Sudah selesai dan memberikan rein positi R atas kedatangan P memulai suatu percakapan sehingga dapat
mandi ya?! K : Tersenyum Rorcement terhadap prilaku terjalin rasa percaya.
positi R K merasa senang
K : He..he..ya. K : Tertawa dan mendapatkan pujian dari Rein Rorcement untuk mempertahankan prilaku
mengusap kepalanya P senang atas respon dari klien perawat positi R klien
P : Tersenyum
P : Pak bersedia ngobrol P: Memandang K dan P mengingatkan klien pada K menerima kontrak dan Kontrak selalu ditegaskan pada klien agar klien
dengan saya?? Kan kita sudah tersenyum kontrak yang sudah dibuat bersedia berbicara dengan tidak melenceng dari alur pembicaraan
janji kemarin siang mau perawat
membicarakan perasaannya K: Ekpresi datar
tentang perpRahan kita. K: Menunduk dan P merasa bahwa klien masih
sesekali menoleh pada belum dapat menerima K merasa sedih karena akan
perawat, tampak sedih terminasi yang sudah menghadapi terminasi
K : Ya…ya…. dipersiapkan dari kemarin dengan klien
P: Memperhatikan respon
klien
P : Nah, seperti yang telah P : Menepuk bahu K, Memberikan K kesempatan K masih larut dengan Touching hand berguna menjalin rasa aman
saya sampaikan kemarin, hari touching hand. untuk ekplorasi perasaannya perasaannya sehingga sulit klien.
ini kan hari terakhir saya ada mengungkapkan
dRini. Berarti mulai besok K : Memandang P lama perasaannya Tehnik ekplorasi dengan pertanyaan terbuka
Mas S tidak bRa lagi ngobrol akan menggali perasaan klien
dengan saya. Bagaimana K merasa kesulitan dalam
perasaan pak R?! K : Memandang P P merasa klien sulit mengungkapkan
mengungkapkan perasaannya perasaannya
K:- P : Mengamati respon K
P : Pak R. cerita saja apa P : Memandang K P merasa bahwa K harus Keraguan K mulai hilang Meyakinkan klien bahwa perawat akan
adanya, saya tidak akan marah diberikan penegasan bahwa P memberikan respon yang tidak menghakimi
kok!! K : Diam berpikir siap mendengarkan tanpa K merasa bebas membuat klien merasa lega
menghakimi mengungkapkan
K : Sedih dan terkenang- K : Memandang P perasaannya
kenang!!
P : Tersenyum P senang karena K mau
memberikan respon terhadap
pertanyaan perawat
P : Jadi pak R. merasa kalau P : Memandang P dan P ingin menggali perasaan K semakin merasa bebas Tehnik pengulangan berguna untuk menggali
tidak ada saya pak R. akan tersenyum klien selanjutnya mengungkapkan perasaan klien lebih lanjut
sedih ?! perasaannya
K : Menundukkan
kepalanya K sedih karena tidak ada
P merasa K merasa sedih teman ngobrol lagi
K : Ya…ya…soalnya tidak K : Memandang P karena tidak bRa ngobrol lagi
ada yang bRa diajak ngobrol mengelus-elus kepalanya
lagi.
P : Tersenyum
P : Kan bRa dengan teman- P : Memandang K P ingin menggali perasaan K semakin bebas Penegasan terhadap suatu kondRi memudahkan
teman yang lain klien lebih lanjut mengungkapkan klien mencari jalan keluar terhadap
K : Memandang ke perasaannya permasalahan
sekitar P menemukan data bahwa
klien masih sulit untuk K merasa teman-temanya
K : Tapi kan mereka tidak K : Melihat ke arah P dan menerima perpRahan dengan yang lain tidak bRa
mengajarkan untuk sehat. menjawab singkat perawat menggantikan peran perawat
P : Tersenyum
P : Kalau sedih pak R. P : Memandang K P menggali koping mekanRme K memikirkan jawaban atas Ekplorasi dengan pertanyaan terbuka digunakan
biasanya ngapain?! klien terhadap perpRahan pertanyaan koping untuk menggali data lebih jauh lagi
K : Menunduk
P merasa koping klien masih
K : Menunduk belum e Rekti R
K : Yach, tidur saja
P : Tersenyum K biasa tidur bila ada
masalah
P : Saya kan sudah ajarkan, P : Tersenyum P menegaskan metode K berusaha mengingat-ingat Penegasan dengan mengingatkan klien terhadap
kalau sedih, Mas S. mestinya mekanRme koping yang e yang telah diajarkan koping mekanRme yang pernah diajarkan
jalan-jalan atau mengerjakan K : Memandang P Rekti R yang pernah diajarkan sekaligus merupakan eveluasi akhir pada tahap
pekerjaan. Masih ingat K : Menjawab singkat pada klien terminasi
nggak?! lalu menunduk lagi K ingat tentang koping yang
P senang karena klien masih
K : Oh ya..ya…itu juga!!! ingat terhadap koping ditawarkan perawat
P : Tersenyum
mekanRme yang diajarkan
P : Nah, ingat-ingat ya apa P : Mendekatkan diri P mencoba menawarkan K berpikir terhadap tawaran Penegasan pada tahap terminasi akan
yang saya ajarkan kepada pak pada K dan menekankan penegasan pada klien perawat memperkuat memori klien
R!!! kalimat
K : Memandang P dan
menunduk
P : Pak R, saya berterimakasih P : Memandang K dan P berusaha menunjukkan K berpikir mengapa P yang Ucapan terimakasih atas keterlibatan klien
pada pak R karena sudah mau tersenyum interest pada klien dengan mengucapkan terimakasih penting untuk menjagapartRipasi akti R dari
bekerjasama dengan saya ucapan terimakasih klien terhadap perawatan atau pengobatan
untuk kesembuhan pak R. !!! K : Menunduk dan K merasa dirinya yang harus
berpikir mengucapkan terimakasih
K : Saya yang terimakasih …. K : Menunduk P merasa K menerima apa
yang dRampaikan oleh P
P : Memperhatikan K
P : Nah, kalau begitu kita P : Menepuk bahu K P mengakhiri kontrak pada K merasa sedih karena harus Kontrak harus selalu dRepakati oleh klien yang
akhiri dulu sampai di sini. acara terminasi berpRah dengan P mampu untuk menyepakati kontrak sebagai
K : Memandang P suatu tanggung jawab bagi klien untuk
K : Ya…ya… P senang karena K menyetujui K mau menerima kontrak melaksanakannya
K : Menganggukkan kontrak diakhiri dengan perawat
kepalanya
P : Tersenyum
P : Oke, jam 8 malam nanti P : Memandang K dan P menutup interaksi dan K menerima kontrak Salam penutup untuk menutup interaksi
saya pamit pulang karena menepuk pundak K menegaskan kontrak sekaligus mengorientasikan klien terhadap
dinas di sini sudah selesai. selanjutnya waktu
Selamat pagipak R. K : Tersenyum
P senang karena K menerima K menyiapkan diri untuk
K : Ya…ya… K : Tersenyum kontrak selanjutnya kontrak berikutnya
P : Tersenyum pada K
LAPORAN PENDAHULUAN
Pertemuan : Ke I (SP 1)
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi pasien :
Pasien duduk dikursi samping pojok ruangan, dekat meja,tampak bingung dan gelisah,
kadang bicara sendiri
3. TSP 1 (PASIEN)
Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat
a. Mengenal halusinasi:
- Isi
- Frekuensi
- Waktu terjadinya
- Situasi pencetus
- Perasaan saat terjadi halusinasi
b. Latih mengontrol halusinasi dengan cara:
- Menghardik
c. Memasukkan dalam jadwal kegiatan pasien tujuan khusus
4. Tindakan keperawatan
1. ORIENTASI
Fase Orientasi:
“Assalamualaikum Mas....”
Saya dinas di ruang Puri Mitra selama 3 minggu, akan merawat Mas T. Hari ini saya
dinas sore mulai pukul 14.00-20.00 WIB. Bagaimana perasaan Mas T sore ini? apakah
semalam tidurnya nyenyak?
Bagaimana kalau sekarang kita ngobrol sebentar tentang suara-suara itu, 30 menit saja ,
kita duduk di dekat ruang perawatan
Fase Kerja:
“Apakah selama ini Mas T sering mendengar suara-suara yang tidak ada wujudnya?
saya tadi juga melihat Mas T bicara sendiri di depan jendela? sepertinya Mas T tidak
suka mendengar suara itu?”
Fase Terminasi:
“Sekarang Mas T bisa istirahat dulu, besuk kita berbincang lagi disini, jam 15.00, 20
menit saja, saya akan mengajari bagaimana kalau halusinasi itu datang lagi.
Pertemuan : Ke 2 (SP 1)
A. PROSES KEPERAWATAN
1. KondRi pasien :
Pasien duduk ditempat tidur, pandangan mata kearah depan dan kontak mata
baik, Baju yang dikenakan warna coklat tampak bersih dan rapi..
3. Tujuan khusus
SP 1 (PASIEN)
Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat
a. Mengenal halusinasi:
- Ri
- Rrekuensi
- Waktu terjadinya
- Situasi pencetus
- Perasaan saat terjadi halusinasi
b. Latih mengontrol halusinasi dengan cara:
- Menghardik
c. Memasukkan dalam jadwal kegiatan pasien
4. Tindakan keperawatan
1. Identi Rikasi bersama klien cara atau tindakan yang dilakukan jika terjadi halusinasi
(tidur, marah, menyibukan diri dll)
2. DRkusikan cara yang digunakan klien,
Jika cara yang digunakan adapti R beri pujian.
Jika cara yang digunakan maladapti R dRkusikan kerugian cara tersebut
3. DRkusikan cara baru untuk memutus/ mengontrol timbulnya halusinasi :
Katakan pada diri sendiri bahwa ini tidak nyata ( “saya tidak mau dengar/ lihat/
penghidu/ raba /kecap pada saat halusinasi terjadi)
Menemui orang lain (perawat/teman/anggota keluarga) untuk menceritakan
tentang halusinasinya.
Membuat dan melaksanakan jadwal kegiatan sehari hari yang telah di susun.
Meminta keluarga/teman/ perawat menyapa jika sedang berhalusinasi.
4. Bantu klien memilih cara yang sudah dianjurkan dan latih untuk mencobanya.
5. Beri kesempatan untuk melakukan cara yang dipilih dan dilatih.
6. Pantau pelaksanaan yang telah dipilih dan dilatih , jika berhasil beri pujian
1. ORIENTASI
Salam terapeutik :
“ Nama saya P saya berpraktek diruang ini dari pendidikan RIK Unmuh Surabaya,
senang dipanggil dengan mas R ?, dan nama Mas R kan. Apa saya tidak salah …? Dan
seringnya Mas dipanggil siapa ..?
Evaluasi :
Kontrak :
(Topik) : “ Saya hari ini bertugas mulai jam 13.00 sampai 20.00 untuk merawat Mas ,
bagaimana kalau sekarang Mas R bercerita kepada saya tentang keadaan Mas R. Saat ini
?”
(Waktu) : “Untuk membicarakan hal tersebut, Mas R mau berapa lama ?, bRa kira-kira
10 menit ?”
2. KERJA
Tadi Mas sudah menyebutkan nama dan panggilan Mas R, usia Mas R sekarang
berapa ?
Bagaimana kalau Mas R bercerita sedikit perasaan Mas R saat ini ???
Siapa yang membawa Mas R kesini, bagaimana menurut Mas R jadi Mas dibawa
kesini ??
“Wah .....bagus sekali Mas R bercerita banyak tentang keluarga Mas yang lain ,
saudara Mas R
Evaluasi :
Tindak lanjut :
“Nah ...... ini sudah 10 menit, jadi kita cukupkan dRini dulu pembicaraan kita karena
waktunya sudah habR. Sekarang Mas R bRa Rtirahat dulu.
Waktu : Mas R mau jam berapa pertemuan nanti, dan berapa lama… ?
Tempat : Kita nanti bicara dimana ? dRini atau ditempat lain..? bagaimana klalau duduk
di dekat ruang perawat?
LAPORAN PENDAHULUAN
Pertemuan : Ke 3 (SP 2)
A. PROSES KEPERAWATAN
1. KondRi pasien :
3. Tujuan Khusus
SP 2(pasien):
a. Evaluasi kegiatan yang lalu (SP 1)
b. Melatih berbicara dengan orang lain saat halusinasi muncul
c. Masukkan Jadwal khusus
4. Tindakan keperawatan :
1. ORIENTASI
“Mas R, suara anak-anak yang mengejek itu. tidak nyata.. jadi tidak usah di pikirkan, kalau
Mas R sulit tidur nanti suara-suara itu bRa muncul lagi dan Mas R akan terganggu lagi”
”Bagus, katakan itu berulang-ulang ketika suara itu muncul sampai suara itu tidak
terdengar lagi.”
“boleh saja kalau mas R merasa nyaman dengan cara itu tapi menurut saya cara itu bRa
menganggu teman Mas R yang sedang Rtirahat. Baiklah, sesuai janji kita kemarin, pagi
ini
kita akan latihan cara mencegah halusinasi yang kedua yaitu mengobrol dengan teman
terdekat. Kita akan latihan selama 15 menit dRini, bagaimana Mas R?”
2. KERJA
“Cara kedua untuk mencegah halusinasi adalah dengan cara mengobrol dengan orang lain
atau teman dekat Mas R di kamar. Apakah Mas R punya teman dekat?”
” Bagus, jika Mas R mulai mendengar suara-suara itu langsung saja Mas R meminta tolong
S atau T agar mau berbincang-bincang dengan Mas R. Contohnya begini “S tolong, saya
mulai mendengar suara ayo ngobrol dengan saya”. Coba Mas R lakukan seperti yang saya
ajarkan barusan!”
“oke, maa Rkan saya kalau terlalu cepat.. saya ulangi ya.. coba dengarkan lalu tirukan. Jika
Mas R mulai mendengar suara-suara itu langsung saja Mas R meminta tolong S atau T agar
mau berbincang-bincang dengan R. Contohnya begini : S tolong, saya mulai mendengar
suara ayo ngobrol dengan saya. Ayo Mas R tirukan..”
3. TERMINASI
“ Jadi sudah 2 cara yang Mas R pelajari untuk mencegah suara itu muncul. Coba sebutkan
apa saja?”
“Bagus sekali R. Cobalah kedua cara ini kalau R mendengar suara itu muncul. Besok kita
akan belajar cara yang ketiga yaitu melakukan aktivitas yang terjadwal.”
“Besok saja saya jelaskan, latihan kita untuk mencegah halusinasi sampai sini saja,
silahkan Mas R untuk Rtirahat atau mengobrol dengan temannya”
“besok pagi ketemu jam 15.00, Mas R tidak keberatan ? Mungkin hanya 20 menit,
bagaimana?”
Pertemuan : Ke 4 (SP3)
A. PROSES KEPERAWATAN
1. KondRi pasien :
Pasien duduk depan kamar/ lorong ruangan, dikursi tamu., ditemani oleh
perawat jaga yang lain, pandangan mata memperhatikan pada perawat, Baju yang
dikenakan warna coklat, terlihat rapi.
4. Tindakan keperawatan :
Rase Orientasi:
“bagus.. apakah Mas R sudah menggunakan dua cara yang saya ajarkan kemarin?”
“coba sebutkan?”
“bagus sekali.. sesuai dengan janji saya sore ini kita akan belajar cara ketiga yaitu dengan
cara melakukan kegiatan yang terjadwal, kita belajar selama 20 menit dRini?, bagaimana
Mas R?”
Rase Kerja:
“Mas R, saya akan menjelaskan tentang cara ketiga yaitu dengan cara melakukan kegiatan
yag terjadwal. Caranya, pertama-tama kita akan menyusun jadwal kegiatan mas
R bersama saya yatu kegiatan Mas R mulai pagi sampai malam hari. Kita akan menyusun
jadwal kegiatan sesuai dengan kegiatan sehari-hari yang di lakukan Mas R dRini. Kita juga
bRa menambahkan kegiatan yang dRenangi Mas R seperti mengobrol, menonton TV atau
menyanyi dalam da Rtar kegiatan yang kita buat nanti, bagaiman Mas R?”
“kita buat da Rtar kegiatan di kertas ini (sambil menunjukkan kertas) lalu kita Ri dengan
kegiatan Mas R selama sehari penuh”
Rase Terminasi:
“Baiklah Mas R, karena tempatnya yang tidak nyaman digunakan untuk berdRkusi
sebaiknya kita lanjutkan selasa minggu depan jam 15.00 saja di depan kantor perawat
seperti biasanya, bagaimna?”
“baiklah, kalau begitu silahkan melanjukan kegiatan. Terima kasih.. sampai ketemu
selasa minggu depan 15.00. Assalamu’alaikum”
LAPORAN PENDAHULUAN
Pertemuan : Ke 5 (SP 3)
A. PROSES KEPERAWATAN
1. KondRi pasien :
4. Tindakan keperawatan
Rase Orientasi:
“bagus!! Kita akan melanjutkan dRkusi tentang kegiatan bapak sehari-hari. Kita dRkusi
dRini sekitar 30 menit, bagaimana?
Rase Kerja:
“Sekarang sebutkan kegiatan sehari-hari pak R dan saya yang akan memasukkannya pada
da Rtar jadwal kegiatan Mas R mulai siang hari sampai malam hari?”
Rase Terminasi:
“lakukan jadwal yang sudah kita buat secara rutin ya Mas R, jadwal ini silahkan di simpan
atau di tempelkan di dekat tempat tidur R agar tidak lupa”
“sekarang sudah 3 cara yang saya ajarkan untuk mencegah suara-suara itu muncul. Besok
sore saya akan mengajarkan cara keempat yaitu mencegah munculnya halusinasi dengan
cara minum obat secara teratur. Besok hari Rabu kita bertemu dRini jam 15.00 sore,
bagaimana Mas R?”
PEMBAHASAN
Keluarga merupakan support sRtem yang diandalkan oleh klkien ketika berada di
rumah. Pengetahuan yang adekuat terhadap kondRi klien diharapkan dapat membantu
mengontrol halusinasi yang dialami oleh klien. Perawat berharap apabila keluarga
mengetahui tanda dan gejala ketika klien mulai kambuh, diharapkan dapat memberikan
pertolongan segera sehingga kondRi klien tidak bertambah parah. Pengetahuan tentang
pengobatan yang diterima oleh klien diharapkan keluarga mampu mengawasi klien dalam
minum obat. E Rek samping obat juga perlu dRampaikan untuk meningkatkan
pengetahuan dan kewaspadaan keluarga dalam menangani e Rek samping obat yang
dialami oleh klien. Pemberian kegiatan pada klien ditujukan untuk mengalikan perhatian
klien terhsdsp kegiatan yang konstrukti R dan mencegah klien melamun.
BAB5
2. Keluarga sebagai support system juga harus selalu memberikan dukungan kepada klien,
selain kebutuhan akan pengobatan psiko Rarmaka, keluarga juga diharapkan ikut serta
dalam penyembuhan penyakit klien dengan memberikan stimulus-stimulus external,
seperti mengajak klien berkomunikasi, memberikan pekerjaan yang sekiranya dapat
dikerjakan oleh klien, memberikan pujian terhadap pekerjaan yang sudah dilakukan
klien, dan mencoba mengikutkan klien pada kegiatan social yang ada di lingkungan
rumah
DA RTAR PUSTAKA
Keliat, Budi Anna. 2004. Keperawatan Jiwa, terapi akti Ritas kelompok .Jakarta: EGC.
Stuart, G.W. dan Laraia, M.T. 2005. Essentials o R Psychiatric Mental Health Nursing. 3rd
edition.USA: RA DavR Company