Anda di halaman 1dari 10

JURNAL

ANALISIS LAJU ALIRAN PADA PIPA BERCABANG


DENGAN SUDUT 900

ANALYSIS OF THE FLOW RATE IN THE PIPE BRANCHED AT AN


ANGLE OF 900

Oleh:
REZA DWI YULIANTORO
12.1.03.01.0073

Dibimbing oleh :
1. Irwan Setyowidodo,M.Si
2. M.Muslimin Ilham,M.T

TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK (FT)
UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
2017
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

SURAT PERNYATAAN
ARTIKEL SKRIPSI TAHUN 2017

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama Lengkap : Reza Dwi Yuliantoro
NPM : 12.1.03.01.0073
Telepun/HP : 085736446631
Alamat Surel (Email) : Rezayuliantoro123@gmail.com
Judul Artikel : Analisis Laju Aliran Pada Pipa Bercabang Dengan Sudut
900
Fakultas – Program Studi : FT– Teknik Mesin
Nama Perguruan Tinggi : Universitas Nusantara PGRI Kediri
Alamat Perguruan Tinggi : Jl. K.H. Ahmad Dahlan No. 76, Mojoroto, Kediri, Jawa
Timur 64112

Dengan ini menyatakan bahwa :


a. artikel yang saya tulis merupakan karya saya pribadi (bersama tim penulis) dan
bebas plagiarisme;
b. artikel telah diteliti dan disetujui untuk diterbitkan oleh Dosen Pembimbing I dan II.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari
ditemukan ketidaksesuaian data dengan pernyataan ini dan atau ada tuntutan dari pihak lain,
saya bersedia bertanggungjawab dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

REZA DWI YULINTORO| 12.1.03.01.0073 simki.unpkediri.ac.id


FT-Teknik Mesin || 1||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

ANALISIS LAJU ALIRAN PADA PIPA BERCABANG DENGAN SUDUT


900
Reza Dwi Yuliantoro
12.1.03.01.0073
FT-Teknik Mesin
Rezayuliantoro123@gmail.com
Irwan Setyowidodo,M.Si dan M.Muslimin Ilham,M.T
UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI

ABSTRAK
Dari hasil pengamatan sistem penyusunan perpipaan di perumahan-perumahan banyak yang
mengeluh karena sering terjadi kebocoran atau adanya kerusakan pada dinding pipa dikarenakan
terlalu besar tekanan air sehingga dinding pipa rusak. Dengan demikian penyusunan perpipaan
dengan menggunakan pipa percabangan dengan sudut 90 0 merupakan salah satu solusi untuk
menurunkan tekanan air sehingga dapat mencegah kerusakan dinding pipa akibat terlalu besarnya
tekanan air.
Permasalahan penelitian ini adalah penelitian (1) Berapa besar penurunan head losses sebelum
pipa percabangan 900 pada diameter pipa 2 inchi ? (2) Berapa besar penurunan head losses setelah
pipa percabangan 900 pada pipa 1 dan 2 ?
Penelitian ini menggunakan metode kaji eksperimental yaitu metode yang digunakan untuk
meneliti penurunan head losses pada pipa percabangan 900 pada diameter pipa 2 inchi.
Kesimpulan hasil penelitian ini adalah besar tekanan sebelum percabangan dengan 70,56 N/m2
dengan kecepatan 0,375 m/s dan head losses 0,000028698. Sedangkan setelah percabangan ke 1 dan
ke 2 adalah nilainya sama mulai dari tekanannya 62,72 N/m2, kecepatan 0,354 m/s dan head losses
0,0000255. Pemasangan pipa percabangan 900 bisa menurunkan tekanan dan nilai kecepatan fluida
yang di ikuti dengan penurunan head losses dibandingkan dengan tekanan, nilai kecepatan fluida dan
head losses sebelum percabangan.

Kata kunci : Laju Aliran, Pipa Bercabang, Sudut 900

I. LATAR BELAKANG
Penelitian aliran dalam pipa Reynold melakukan eksperimen melalui
(internal flow) dimulai oleh seorang maha pipa klasiknya pada tahun 1883 yang
guru dari Jerman tahun 1850, Julius memperlihatkan pentingnya bilangan
Weisbach meneliti rugi pada hulu pipa, Reynolds dalam aliran fluida.
yang kemudian dilanjutkan oleh insinyur Pada saat ini teknologi semakin maju
Perancis, Henry Darcy pada tahun 1857 khususnya pada pengembangan bentuk
yang melakukan eksperimen aliran pipa bodi, para ahli dan ilmuwan selalu
dan pertama kalinya mengungkap efek berusaha untuk mencari penemuan-
kekasaran pada hambatan pipa yang penemuan baru pada bentuk bodi yang
dikenal dengan persamaan Darcy- lebih aerodinamis, untuk mengurangi
Weisbach. Kemudian Osborne separasi dan drag, misal pada industri -

REZA DWI YULINTORO| 12.1.03.01.0073 simki.unpkediri.ac.id


FT-Teknik Mesin || 2||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

industri Otomotif, Aeroplane dan percabangan pada aliran fluida


perkapalan. Demikian juga pada industri incompressible berakibat terganggunya
yang banyak menggunakan instalasi aliran karena adanya separasi yang
perpipaan yang berguna untuk mengalirkan menyebabkan kerugian dari tekanan total.
fluida ke tempat tujuan. Pada instalasi ini, Untuk Separasi dan Head loss pada pipa
banyak dipakai sambungan yang bengkok (Study of the Separated and Total
berfungsi untuk membelokan atau Losses in Bend) telah diteliti oleh (Salem
membagi aliran menjadi bercabang. et-all, 2003): Bahwa kerugian gesek
Pembagian aliran fluida pada mayor mempunyai pengaruh signifikan
percabangan sendiri adalah suatu proses pada kerugian gesekan total ketika
irreversibel dimana irreversibilitas ini di perbandingan bend curvatur radius (r)
dalam aplikasi teknik akan menurunkan dibanding bend diameter (D) diatas 0,92
unjuk kerja dari sistem. Selama fluida dan koefisien kerugian dan separasi paling
mengalir melalui pipa banyak terjadi rugi besar jika arah aliran berubah secara
tekanan yang disebut rugi tekanan Major tajam dan radius curvature sama dengan
(Major Head loss) dan rugi tekanan Minor nol. Separasi yang terjadi pada
(Minor Head loss) (Mechanical percabangan pipa mengakibatkan aliran
Engineering Laboratory Spring menjadi turbulen, sehingga koefisien gesek
Quarter, 2003). Kerugian major adalah menjadi tinggi dan menyebabkan
rugi tekanan yang terjadi karena gesekan penurunan tekanan yang akan
fluida dengan dinding pipa dan kerugian berpengaruh pada energi yang
minor adalah kerugian akibat fluida dibutuhkan untuk pompa. Seberapa besar
melewati sambungan. Aliran turbul pengaruh variasi sudut terhadap koefisien
mempunyai koefisien gesek lebih tinggi kerugian pada percabangan pipa. Untuk
dibandingkan dengan aliran laminer, menjawab permasalahan diatas maka
tingginya koefisien gesek berpengaruh akan dilakukan penelitian dengan judul
secara langsung pada besarnya penurunan "Analisis Laju Aliran Pada Pipa
tekanan dan pada akhirnya besarnya Bercabang Dengan Sudut 900 “.
energi yang diperlukan untuk II. METODE
mengalirkan fluida (Indartono, 2006). A. Identifikasi Variabel Penelitian
Apabila fluida mengalir melalui suatu Dalam sebuah penelitian, variabel
percabangan maka akan terjadi separasi penelitian penting untuk pelaksanaan
yang mengakibatkan terjadinya kerugian penelitian dan untuk pengambilan data
tekanan (Dwiyantoro, 2004), adanya penelitian. Variabel bebas (independent

REZA DWI YULINTORO| 12.1.03.01.0073 simki.unpkediri.ac.id


FT-Teknik Mesin || 3||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

variable) adalah variabel yang akan mendapatkan data-data yang


mempengaruhi variabel lainnya. Variabel dibutuhkan.
terikat (dependent variable) adalah 2. Studi pustaka dilakukan dengan
variabel yang dipengaruhi oleh variabel membaca atau mengutip literatur-
bebas. hubungan variabel independen literatur yang relevan atau berkaitan
terhadap variabel dependen tidak dengan masalah yang akan dibahas
dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak baik dari segi teori mencakup dari segi
diteliti.Adapun penjelasan tentang variabel formal perhitungan, sehingga dapat
bebas, variabel terikat, dan variabel kontrol membuat penyelesaian tugas akhir ini.
adalah sebagai berikut: Kajian literatur terhadap teori-teori yang
1. Variabel bebas (independent variable), mendasari permasalahan yang diangkat
Variabel bebas pada penelitian serta penjelasan dari dosen pembimbing
ini adalah: Sudut dari dan dosen mata kuliah.
percabangan pipa ini 900 B. Teknik dan Pendekatan Penelitian
2. Variabel terikat (dependent variable) 1. Pendekatan penelitian
Variabel terikat dalam penelitian Penelitian ini menggunakan
ini adalah: metode eksperimental yaitu metode
a. Besar nilai laju aliran dalam pipa yang digunakan untuk meneliti
yang bercabang. analisis laju aliran pada pipa
b. Besar nilai kerugian aliran bercabang dengan sudut 900
c. Besar nilai tekanan 2. Teknik Penelitian
3. Variabel kontrol (controlled variable) a. Alat
Variabel kontrol dalam penelitian ini 1) Pipa: 2 inchi
adalah: 2) Valve
a. Besar nilai kecepatan aliran 3) Manometer U
4) Tandon air
b. Fluida yang digunakan adalah air
5) Stopwatch
Metode yang kami lakukan dalam
penelitian ini adalah : b. Desain Penelitian
1. Studi lapangan yaitu dengan Desain penelitian yang
mengambil data secara langsung dibuat adalah sebagai
terhadap objek yang akan diamati berikut :
sesuai di lapangan. Dicatat langsung
pada lokasi penelitian guna

REZA DWI YULINTORO| 12.1.03.01.0073 simki.unpkediri.ac.id


FT-Teknik Mesin || 4||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

 = Massa Minyak goreng (kg/m3)


g = percepatan grafitasi ( m/s2)
h = ketinggian ( m )

Rumus Kecepatan Fluida :

2 pt  ps) 


Keterangan: Keterangan:

1. Tandon air atas  = kecepatan fluida ( m/s)


Pt = tekanan stagnasi
2. Valve / Kran
Ps = tekanan statik
3. Manometer U sebelum
 = kerapatan( kg/m2)
percabangan
Rumus Head Losses:
4. Manometer U setelah
2
percabangan (1) hm  K
2g
5. Manometer U setelah
Keterangan:
percabangan (2)
hm = kerugian head losses
6. Valve / Kran pipa kiri (1)
K = koefisien kekasaran mutlak
7. Valve / Kran pipa kanan (2)
 = kecepatan fluida (m/s)
8. Tandon / Bak air bawah kanan
g = Percepatan gravitasi (m/s2)
9. Tandon / Bak air bawah kiri
III. HASIL DAN KESIMPULAN
C. Teknik Pengumpulan Data
Berdasarkan hasil pengujian yang
1. Pengujian di lakukan 3 kali.
saya lakukan, diperoleh hasil sebagai
2. Menentukan dan mencatat volume
berikut :
air di dalam tandon.
Adapun untuk data yang didapat
3. Mengatur buka tutup valve/kran
pada penelitian ini adalah sebagai
4. Mengukur ketinggian air dengan
berikut :
menggunakan manometer U dan
Dari data hasil uji sebelum
mencatat hasilnya.
percabangan disajikan pada tabel
D. Teknik Analisis Data
berikut:
Rumus Tekanan :
P = ρgh1 Tabel 4.1 data hasil pengujian sebelum
Keterangan: percabangan pada pipa :
P = Tekanan ( N/m2)
REZA DWI YULINTORO| 12.1.03.01.0073 simki.unpkediri.ac.id
FT-Teknik Mesin || 5||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

percabangan disajikan pada tabel


berikut:

Tabel 4.4 Data hasil uji sebelum


percabangan pada pipa.

Keterangan : h = nilai perlakuan


ketinggian pada manometer (m)
Dari data hasil uji setelah percabangan
pipa 1 disajikan pada tabel berikut:

Tabel 4.2 data hasil pengujian setelah


percabangan pada diameter pipa ke 1 :
Dari data hasil uji setelah percabangan
pada pipa 1 disajikan pada tabel
berikut:

Tabel 4.5 Data hasil uji setelah


percabangan pada pipa 1:

Keterangan : h = nilai perlakuan


ketinggian pada manometer (m)

Dari data hasil uji setelah percabangan


pipa 2 disajikan pada tabel berikut:

Tabel 4.3 data hasil pengujian setelah


percabangan pada diameter pipa ke 2 Dari data hasil uji setelah percabangan
pipa 2 disajikan pada tabel berikut:

Tabel 4.6 Data hasil uji setelah


percabangan pada pipa 2:

Keterangan : h = nilai perlakuan ketinggian


pada manometer (m)

Dari data hasil uji sebelum


REZA DWI YULINTORO| 12.1.03.01.0073 simki.unpkediri.ac.id
FT-Teknik Mesin || 6||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

ini di lakukan demi mendapatkan hasil


yang lebih valid. Dari hasil tersebut bisa
dijadikan sebagai dasar untuk menghitung
tekanan, kecepatan fluida dan head losses.
Pengolahan data tersebut di hitung dengan
menggunakan rumus-rumus yang sudah di
Berdasarkan konsep tekanan sangat tentukan. Hasil dari pengolahan data
berguna dalam urusan fluida, sebuah fakta tersebut tersaji pada tabel 4.4 Di lihat
eksperimental menunjukkan bahwa fluida pada tabel 4.4, setiap volume air
menggunakan tekanan ke semua arah, dan menghasilkan tekanan, kecepatan, dan
jenis aliran fluida pada pipa bergantung head losses yang berbeda. Pada volume air
pada faktor kecepatan fluida, adanya 60 liter, besar tekanan 70,56 N/m2, dengan
kekentalan pada fluida akan menyebabkan kecepatan fluida 39,2 m/s dan head losses
terjadinya tegangan geser pada waktu 0,000028698. Sedangkan pada volume 40
bergerak, tegangan geser ini akan merubah liter, besar tekanan 39,2 N/m2 dengan
energi aliran menjadi energi lain seperti kecepatan 0,28 m/s dan head losses
panas dll, perubahan bentuk energi ini 0,000016 dan pada volume 20 liter besar
menyebabkan terjadinya kehilangan energi tekanan 23,52 kecepatan 0,216 m/s dan
head losses. Dengan itu maka dilakukan head losses 0,000009521. Berdasarkan
perhitungan dengan rumus-rumus tekanan, hasil tersebut bisa dikatakan bahwa
kecepatan dan head losses dan dari banyaknya volume air pada tandon bisa
perhitungan itu menghasilkan pengujian mempengaruhi besar tekanan fluida,
sebelum percabangan 900 di peroleh nilai kecepatan fluida dan juga besar head
ketinggian yang diukur dengan manometer losses.
u pada diameter pipa 2 inchi, mendapatkan Berdasarkan tabel 4.5 terdapat hasil
hasil yang ada pada tabel 4.1. Pengujian pengolahan data dari pengujian setelah
ini dilakukan untuk mencari nilai percabangan 900 pada pipa ke 1. Dilihat
ketinggian air sebelum percabangan 90° pada tabel 4.5, pada volume air 60 liter,
dengan menggunakan alat ukur besar tekanan 62,72 N/m2, kecepatan
manometer u. Pengujian ini dilakukan 3x 0,354 m/s dan head losses 0,0000255.
pengujian dengan volume air pada tandon Pada volume 40 liter besar tekanan
60, 40, dan 20 liter. Dari setiap volume tekanan 23,52 N/m2, kecepatan 0,216 m/s
dicari 3 tekanan dengan cara menghitung dan head losses 0,000009521. Dan pada
besar tekanan di setiap 8 detik sekali. Hal volume air 20 liter tekanan menurun
REZA DWI YULINTORO| 12.1.03.01.0073 simki.unpkediri.ac.id
FT-Teknik Mesin || 7||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

menjadi 15,696 N/m2 dengan kecepatan tekanan sebelum percabangan dengan


0,177 m/s dan head losses 0,000006393. 70,56 N/m2 dengan kecepatan 0,375 m/s
Hal ini bisa dikatakan bahwa besar dan head losses 0,000028698. Sedangkan
tekanan fluida, kecepatan fluida, dan head setelah percabangan ke 1 dan ke 2 adalah
losses menurun setelah percabangan 900 sama tekanannya 62,72 N/m2 dengan
pada pipa ke 1. kecepatan 0,354 m/s dan head losses
0,0000255. Pemasangan pipa percabangan
Berdasarkan tabel 4.6 terdapat hasil
900 bisa menurunkan atau mengurangi
pengolahan data dari pengujian setelah
tekanan dan nilai kecepatan fluida yang di
percabangan 900 pada pipa ke 2. Dilihat
ikuti dengan penurunan head losses
pada tabel 4.6, pada volume air 60 liter,
dibandingkan dengan tekanan, nilai
besar tekanan 62,72 N/m2, kecepatan
kecepatan fluida dan head losses sebelum
0,354 m/s dan head losses 0,0000255.
percabangan.
Pada volume 40 liter besar tekanan
tekanan 23,52 N/m2, kecepatan 0,216 m/s IV. DAFTAR PUSTAKA

dan head losses 0,000009521. Dan pada


Indartono, Y.S. 2006. Mengenal Biodisel :
volume air 20 liter tekanan menurun
Karakteristik Produksi Hingga
smenjadi 15,696 N/m2 dengan kecepatan
Performansi Mesin. Jakarta.
0,177 m/s dan head losses 0,000006393.
Hal ini bisa dikatakan bahwa besar
Miller S. Donald. Internal Flow System.
tekanan fluida, kecepatan fluida, dan head
Vol-5.BHRA Fluid Engineering Series.
losses menurun setelah percabangan 900
ITB, Modul 1.01. 2001.Aliran
pada pipa ke 2.
Fluida. Departemen Teknik
Kesimpulan dari penelitian ini adalah
KimiaITB, 1-17.
setelah dilakukan penelitian dan
pembahasan maka dapat disimpulkan
Salimin. 2009. Pengaruh Perubahan
pengaruh dari pipa bercabang dengan
Aliran Terhadap Koofesien
sudut 900 terhadap besar laju aliran dalam
Kerugian. Dinamika, Jurnal Ilmiah
pipa pada tandon rumah tangga, berikut
Teknik Mesin, Vol.1:17-20.
kesimpulan dari hasil penelitian terhadap
pengaruh pipa bercabang :
Triatmojo, Bambang.1993. Hidrolika II.
Pengaruh dari pipa bercabang dengan
Yogyakarta: BetaOfset.
sudut 900 terhadap besar laju aliran dalam
pipa tandon rumah tangga adalah besar
Victor, L, dkk. 1985. Mekanika Fluida

REZA DWI YULINTORO| 12.1.03.01.0073 simki.unpkediri.ac.id


FT-Teknik Mesin || 8||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

Jilid 1. Terjemahan oleh Arko


Prijono. Jakarta: Erlangga.

Welty, JamesR. 1996. Dasar-dasar


Fenomena Transport. Jakarta: Erlangga.

White, FrankM., Manahan Hariandja.


1986. Mekanika Fluida
(Terjemahan). Jilid
I, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Zainudin, dkk.2012. Analisis Pengaruh


Variasi Sudut Sambungan Belokan
Terhadap Head Losses Aliran Pipa.
Jurnal ISSN: 2088-088X, Vol2 No.
2: 14-22

REZA DWI YULINTORO| 12.1.03.01.0073 simki.unpkediri.ac.id


FT-Teknik Mesin || 9||

Anda mungkin juga menyukai