Jurnal Edi Kurniawan (c1c013081)
Jurnal Edi Kurniawan (c1c013081)
Oleh
Edi Kurniawan
JURUSAN AKUNTANSI
UNIVERSITAS BENGKULU
2017
(edikancil997@gmail.com)
This research to examine the influence of human resource competency, the utilization
of technology information, role of government’s internal controls and quality of local
goverment financial repoting in Mukomuko regency. The samples were of the
staff/employees working in the finance section of OPD mukomuko district. Datta collection
was conducted by questionnaire to 120 to the financial management officer, activity officer
technical implementation, treasurer, head of subsection of financial and financial staff on
OPD Mukomuko regency.
The data collected were processed using SPSS version 16.0. The results of the research with
multiple linear regression showed a positive and significant influence on the human resource
competency, used of tecnology information and role of government internal control system of
the quality of local government financial reporting.
Key words: Human Resource Competency, The Use Of Tecnology Information, Role Of
Government Internal Control System, Quality Of Financial Reports.
1) Student
2) Supervisor
1
1. PENDAHULUAN
kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah
Governmental Accounting Standart Board (1999) dalam Concept Statement No. 1 tentang
pelaporan keuangan di pemerintahan yang didasari oleh adanya hak masyarakat untuk
mengetahui dan menerima penjelasan atas pengumpulan sumber daya dan penggunaanya.
dipublikasikan oleh pemerintah daerah sebagai dasar untuk pengambilan keputusan. Oleh
karena itu informasi yang di sampaikan dalam laporan keuangan harus bermanfaat bagi para
pemakai laporan keuangan, atau sama dengan informasi dalam laporan keuangan harus
memiliki nilai (Suwardjono, 2005) informasi akan bermanfaat jika informasi tersebut
dipahami dan digunakan pemakai dan juga bermanfaat apabila pemakai mempercayai
informasi tersebut.
kualitatif dalam hubunganya dengan kepuasan, pemakai dan keyakinan pemakai terhadap
2
Kriteria dan unsur-unsur kualitatif laporan keuangan tertuang dalam Peraturan
Menteri Dalam Negeri No 64 Tahun 2013 menyebutkan bahwa laporan keuangan harus
Indikasi laporan keuangan dapat dilihat dari opini audit. Jenis opini audit antara lain:
WTP (wajar tanpa pengecualian), WDP (wajar dengan pengecualian), TP (tidak wajar), dan
tidak TMT (tidak menyatakan pendapat). Berdasarkan fenomena yang ditemukan oleh Badan
Pemeriksa Keuangan (BPK) atas hasil audit laporan keuangan pemerintah daerah Kabupaten
Mukomuko tahun anggaran 2011 sampai dengan tahun anggaran 2015, adalah sebagai
berikut:
Tabel 1.1
Opini BPK terhadap Organisasi Perangkat Daerah (OPD)
Kabupaten Mukomuko
2011 2012 2013 2014 2015
WTP WTP WTP WDP WDP
Sumber:www.bpk.go.id-IHPS Semester 1 2016
(WTP) tiga periode berturut-turut yaitu pada tahun anggaran 2011, 2012 dan 2013. Namun
pada tahun anggaran 2014 dan 2015 Kabupaten Mukomuko mendapat opini Wajar Dengan
Pengecualian (WDP). Dari penjelasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa LKPD
Kabupaten Mukomuko mengalami penurunan prestasi yang terjadi 2 tahun terakhir yaitu
tahun 2014-2015 dengan opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP). Opini WDP tersebut
didasari dengan hasil evaluasi BPK Perwakilan Provinsi Bengkulu terhadap LKPD yang
diperiksa. Berdasarkan hasil pemeriksaan yang temukan yakni pada sistem pengendalian
intern, antara lain: pemerintah daerah belum sepenuhnya menerapkan standar akuntansi
dan penyajian aset belum optimal dalam mendukung penyajian laporan keuangan pemerintah
3
daerah, pengelolaan dana bergulir pada dinas perindustrian, perdagangan, koprasi dan
UMKM belum tertib dan perlu tindak lanjut. Dan temuan pemeriksaan atas kepatuhan
terhadap Peraturan Perundang-undangan, antara lain: Aset yang tidak jelas status hak dan
pemerintah daerah atas kontribusi pengelolaan berpotensi hilang, pengelolaan hibah, bantuan
sosial dan bantuan keuangan pada pemerintah daerah belum di dukung dengan
tidak sesuai dengan kontrak dan berindikasi merugikan daerah, kelebihan pembayaran atas
paket pekerjaan yang dibayarkan pada pihak ketiga dan belum dikenakan sanksi denda
masih ditemukan beberapa temuan pada sistem pengendalian internal dan kepatuhan terhadap
Untuk dapat menghasilkan laporan keuangan yang berkualitas dan sesuai dengan
standar akuntansi pemerintah dibutuhkan sumber daya manusia yang memiliki kompetensi
dalam bidang akuntansi. Kompetensi dari sumber daya manusia akan berpengaruh terhadap
kebenaran dan nilai informasi yang akan disajikan didalam laporan keuangan pemerintah.
Penelitian yang pernah dilakukan oleh Mairani (2014) yang menyatakan bahwa kompentensi
sumber daya manusia berpengaruh positif terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah
daerah. Selanjutnya penelitian Setyowati (2016) menemukan bahwa kompetensi sumber daya
manusia berpengaruh positif terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah. Namun
penelitian yang dilakukan oleh Murapi (2016) menemukan bahwa variabel kompetensi
sumber daya manusia tidak berpengaruh positif terhadap kualitas informasi laporan keuangan
pemerintah daerah.
memiliki pengaruh yang besar untuk dapat tercapainya laporan keuangan yang berkualitas.
4
Karena dengan menggunakan teknologi informasi akan mempermudah aparat pemerintah
laporan keuangan dapat dilakukan secara otomatis dan pekerjaan dapat dikerjakan dengan
cepat. Hasil penelitian Indriasari & Nahartyo (2008) yang menyatakan bahwa pemanfaatan
pemerintah daerah. Penelitian yang dilakukan oleh Mairani (2014) menemukan bahwa
pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas laporan
menilai kinerja pemerintah dalam membuat dan menyajikan laporan keuangan yang
memiliki kualitas yang baik. Pengendalian yang baik dan benar dapat meningkatkan citra
instansi pemerintah karena instansi pemerintah mampu mencapai tujuan organisasi secara
efektif dan efisien. Selain itu, pengendalian internal yang baik dibutuhkan oleh pemerintah
dengan laporan keuangan yang akan dihasilkan. Sistem pengendalian internal telah terbukti
memiliki pengaruh positif terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah, seperti pada hasil
penelitian yang dilakukan oleh Indriasari & Nahartyo (2008) yang menyatakan bahwa
pemerintah daerah. Namun penelitian yang dilakukan oleh Yendrawati (2013) menemukan
hasil lain bahwa variabel sistem pengendalian internal tidak berpengaruh terhadap kualitas
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas maka yang menjadi
3) Apakah peran sistem pengendalian internal berpengaruh positif terhadap kualitas laporan
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah diuraikan sebelumnya,
Manfaat penelitian ini sebagai berikut: manfaat praktis, Penelitian ini diharapkan dapat
digunakan sebagai referensi tentang bahan informasi yang digunakan untuk memperbaiki
kualitas laporan keuangan pemerintah daerah melalui kompetensi sumber daya manusia,
sehingga tujuan pemerintah dapat dicapai dengan baik. Manfaat teoritis, bagi peneliti yaitu
Diharapkan dapat menerapkan ilmu dan teori yang diperoleh selama perkuliahan dalam
memecahkan masalah. Sehingga memperoleh gambaran yang jelas sejauh mana tercapai
keselarasan antara pengetahuan secara teoritis dan praktiknya. Bagi objek penelitian yaitu:
Bagi objek penelitian yaitu instansi pemerintah berguna sebagai masukan dalam
meningkatkan kualitas laporan keuangan pemerintah daerah melalui kompetensi sumber daya
2. TINJAUAN PUSTAKA
Stewardship theory (Donaldson dan Davis, 1991), menggambarkan bahwa tidak ada
suatu keadaan situasi para manajemen termotivasi untuk tujuan-tujuan individu melainkan
lebih fokus untuk tujuan sasaran utama yaitu kepentingan organisasi. Asumsi filosofi
mengenai stewardship dibangun berdasarkan sifat manusia yaitu dapat dipercaya, mampu
bertindak dengan penuh tanggungjawab, memiliki integritas, serta dapat berlaku jujur untuk
pihak lainya. Dengan kata lain stewardship theory memandang bahwa manajemen dapat
berprilaku baik untuk kepentingan publik dan umumnya maupun shareholders pada
khususnya (Daniri 2005). Teori ini menggambarkan hubungan yang kuat antara kepuasan dan
dengan cara maksimalisasi utilitas priciplals dan manajemen. Teori stewardship dapat
governance. untuk mencapai tujuan tersebut dalam pembuatan LKPD, pemerintah daerah
harus mengungkapkan secara jelas dan rinci terkait data akuntansi dan informasi-informasi
lainya secara relevan. LKPD yang dibuat oleh Pemerintah Daerah akan bermanfaat bagi
berbagai kalangan pihak yang membutuhkan laporan keuangan tersebut. Pihak-pihak tertentu
penggerak akuntansi serta diikuti dengan perubahan yang semakin kompleks, adanya
7
spesialisasi dalam akuntansi serta perkembanganya dalam organisasi sektor publik, selaku
principals sangat sulit untuk melakukan sendiri fungsi-fungsi pengelolaan. Pemisahan antara
sangat diperlukan.
Secara prinsip akuntansi merupakan alat pengendalian diri, sebagai sarana pelaporan
aktivitas manajer atas pengelolaan sumber daya manusia dan keuangan. Dengan adanya
keterbatasan, pemilik sumber daya menyerahkan amanah pengelolaan sumber daya kepada
pihak lain (steward/manajemen) yang lebih siap. Kontrak antara principals dengan stewards
didasari dengan kepercayaan, kolektif sesuai dengan tujuan organisasi. Stewardship theory
eksistensi pemerintah daerah sebagai suatu lembaga yang dapat dipercaya dapat menampung
aspirasi masyarakat, dapat memberikan pelayanan yang baik bagi publik, mampu membuat
merupakan satu-satunya sumber daya yang dapat membuat sumber daya organisasi lainya
berkerja dan berdampak langsung terhadap kesejahteraan organisasi. Menurut Susilo (2002)
sumber daya manusia adalah pilar penyangga utama sekaligus penggerak roda organisasi
8
dalam usaha mewujudkan visi misi dan tujuanya. Kompetensi sumber daya manusia adalah
kemampuan daya manusia dalam melaksanakan tugas serta tanggungjawab yang diberikan
kepadanya dengan dibekali pendidikan dan keterampilan yang memadai. Dalam penelitian
Yosefrinaldi (2013) sumber daya manusia merupakan hal sangat penting di dalam suatu
organisasi karena sumber daya manusia merupakan penggerak agar dapat tercapainya tujuan
organisasi.
Suatu teknologi informasi terdiri dari perangkat keras, perangka lunak, manajemen
data, dan jaringan. Kewajiban pemanfaatan teknologi informasi oleh pemerintah pusat dan
pemerintah daerah diatur dalam Peraturan Pemerintah No 56 Tahun 2005 tentang Sistem
membantu proses pelaporan keuangan sehingga laporan keuangan yang dihasilkan handal dan
tepat waktu.
dalam menyediakan informasi yang bermanfaat bagi para pengambil keputusan didalam
keputusan dengan lebih efektif. Pemerintah daerah berkewajiban untuk mengembangkan dan
keuangan daerah, dan menyalurkan informasi keuangan daerah kepada pelayanan publik.
Dengan kemajuan teknologi informasi yang pesat serta potensi pemanfaatan secara luas,
maka dapat membuka peluang bagi berbagai pihak untuk mengakses, megelola dan
internal pemerintah adalah proses yang integral pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan
9
secara terus menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai untuk memberikan keyakinan yang
memadai atas tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan yang efektif dan efisien,
keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset negara, dan ketaatan terhadap perundang-
undangan.
60 Tahun 2008 tentang sistem pengendalian internal pemerintah adalah untuk memberikan
3. Pengamanan aset.
Penerapan SPIP bersifat menyatu dan menjadi bagian integral dari kegiatan Instansi
pemerintah. SPIP bukan bagian terpisah dari kegiatan, ataupun ditambahkan ke dalam
daerah disusun untuk menyediakan informasi yang relevan mengenai posisi keuangan dan
seluruh transaksi yang dilakukan oleh pemerintah daerah selama satu periode pelaporan.
keuangan merupakan laporan yang terstruktur mengenai posisi keuangan dan transaksi-
transaksi yang dilakukan oleh suatu entitas pelaporan. Tujuan umum laporan keuangan
adalah menyajikan informasi mengenai posisi keuangan, realisasi anggaran, arus kas, dan
kinerja keuangan suatu entitas pelaporan yang bermanfaat bagi para pengguna dalam
10
membuat dan mengevaluasi keputusan mengenai alokasi sumber daya. Secara spesifik tujuan
laporan keuangan pemerintah daerah adalah untuk menyajikan informasi yang berguna untuk
pengambilan keputusan dan untuk menunjukan akuntabilitas entitas pelaporan atas sumber
merupakan hak publik yang harus diberikan oleh pemerintah, baik pusat maupun daerah. Hak
Pemerintahan bahwa laporan keuangan yang berkualitas adalah laporan keuangan yang
daerah. Penelitian-penelitian tersebut antara lain dilakukan oleh Indriasari & Nahartyo (2008)
meneliti pengaruh kapasitas sumber daya manusia, pemanfaatan teknologi informasi dan
daerah pada Pemerintah Kota Palembang dan Ogan ilir. Hasil penelitian menyatakan bahwa
positif terhadap keterandalan pelaporan keuangan pemerintah daerah. Kapasitas sumber daya
manusia negatif. Pemanfaatan teknologi informasi dan kapasitas sumber daya manusia
Keterbatasan penelitian hanya di lakukan pada kota palembang dan ogan ilir.
11
Widyaningrum dan Rahmawati (2010) meneliti pengaruh sumber daya manusia dan
kurangnya pemahaman dari responden terhadap pertanyaan-pertanyaan yang ada serta sikap
teknologi informasi, dan pengendalian intern akuntansi terhadap nilai informasi pelaporan
keuangan pemerintah daerah di Kabupaten Kudus, dengan responden pada kepala bagian, staf
pencatatan keuangan/akuntansi dan staf pemegang kas SKPD. Hasil penelitianya menyatakan
sumber daya manusia tidak berpengaruh positif signifikan terhadap keterandalan dan
pemerintah daerah. Kapasitas sumber daya manusia berpengaruh positif signifikan terhadap
daerah. Keterbatasan penelitian yang dilakukan Zuliarti (2012) yaitu: kurangnya pemahaman
12
dari responden terhadap pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner serta sikap keseriusan dalam
daerah yang digunakan dalam penelitian hanya 2 proksi yaitu ketepatwaktuan dan
keterandalan. Perbedaan signifikan yang cukup tinggi antara pengaruh variabel kapasitas
sumber daya manusia terhadap kualitas informasi laporan keuangan dengan faktor eksternal
sebagai variabel moderating. Hasil penelitian yang dilakukan antara lain: variabel sistem
variabel kapasitas sumber daya manusia berpengaruh positif signifikan terhadap kualitas
eksternal tidak dapat memoderasi pengaruh sumber daya manusia terhadap kualitas informasi
laporan keuangan. Keterbatasan penelitian yang dilakukan antara lain: penelitian hanya
responden terhadap pemahaman dalam kuesioner yang dibagikan, dan variabel bebas yang
teknologi informasi, pengalaman kerja, dan pengendalian internal terhadap kualitas laporan
keuangan pemerintah daerah pada Kota Lubuk Linggau. Hasil penelitianya menyatakan
kapasitas sumber daya manusia, pamanfaatan teknologi informasi, pengalaman kerja, dan
pengendalian internal berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas laporan keuangan
dijadikan sampel dikarenakan tidak diizinkan untuk melakukan penelitian, sehingga hasil
penelitian tidak menyeluruh untuk seluruh SKPD, kuesioner yang disebarkan untuk setiap
13
SKPD tidak mencakup sampel dalam penelitian, seharusnya 4 kuesioner untuk tiap SKPD
namun terdapat beberapa SKPD yang kurang dari 4 kuesioner, responden yang mengisi
keuangan pemerintah daerah kota semarang. Hasil penelitianya yaitu variabel sistem
daerah, variabel kompetensi sumber daya dan internal audit berpengaruh positif dan
yang dilakukan oleh Setyowati (2016) yaitu: penelitian dilakukan hanya pada satu wilayah
kota semarang, model penelitian yang digunakan diketahui bahwa variabel yang digunakan
hanya mampu menjelaskan sebesar 58,7%. Sedangkan 41,3% dijelaskan oleh faktor lain yang
keuangan pemerintah daerah. Hasil penelitian yang dilakukan yaitu variabel kompetensi
sumber daya manusia tidak berpengaruh terhadap kualitas informasi laporan keuangan
informasi dan sistem pengendalian internal pemerintah berpengaruh positif terhadap kualitas
dilakukan Murapi (2016) yaitu: penelitian hanya meneliti variabel kompetensi sumber daya
manusia, penerapan sistem akuntansi keuangan daerah, pemanfaatan teknologi informasi dan
14
2.8 Kerangka Penelitian
Kompetensi Sumber
2.9 Daya Manusia
2.10 (X1)
(X2) (Y)
Pemanfaatan Teknologi
Informasi (TI)
(X3)
2. METODE PENELITIAN
merupakan metode penelitian yang berdasarkan pada filsafat, digunakan untuk meneliti pada
populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data mengunakan instrumen penelitian, analisis
data bersifat kuantitatif atau statistik, dengan tujuan menguji hipotesis yang ditetapkan
(Sugiyono, 2010).
Variabel kualitas laporan keuangan dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan
instrumen penelitian Soimah (2014) yaitu melalui skala likert 1 sampai 5. Skor terendah (1)
daerah dan skor tertinggi (5) menunjukkan tingginya kualitas laporan keuangan pemerintah
daerah.
15
3.2.2 Variabel Independen
dengan dibekali pendidikan dan keterampilan yang memadai. Sumber daya manusia
merupakan hal yang sangat penting didalam suatu organisasi karena sumber daya manusia
merupakan penggerak agar dapat tercapainya tujuan organisasi. Sumber daya manusia harus
memiliki keterampilan serta keahlian yang memadai karena kemampuan sumber daya
manusia akan sangat mempengaruhi kualitas informasi yang disajikan didalam laporan
keuangan pemerintah daerah. Variabel kompetensi sumber daya manusia dalam penelitian ini
Variabel kompetensi sumber daya manusia diukur dengan menggunakan skala likert
1 sampai 5. Skor terendah (1) dari jawaban responden menunjukan rendahnya kompetensi
sumber daya manusia dan skor tertinggi (5) menunjukkan tingginya kompetensi sumber daya
manusia.
indikatornya di ukur melalui skala 1 sampai 5. Skor terendah (1) dari jawaban responden
16
3.2.2.3 Peran Sistem Pengendalian Internal Pemerintah
berlakunya suatu sistem pengendalian internal pemerintah yang telah dirancang guna
mengawasi dan sebagai kontrol didalam pemerintahan. Variabel peran pengendalian internal
pemerintah diukur dengan skala likert 1 sampai dengan 5. Skor terendah (1) dari jawaban
Populasi dalam penelitian ini adalah adalah staf/pegawai pada OPD Kabupaten
Mukomuko yang terdiri dari Sekretariat Daerah, Sekretariat Dewan, Inspektorat, Dinas,
Badan dan Kantor yang berjumlah 43 OPD. Sedangkan pemilihan sampel menggunakan
metode purposive sampling. Sampel penelitian ini yaitu staf/pegawai yang bekerja pada
bagian keuangan di OPD Kabupaten Mukomuko dengan kriteria responden yaitu bekerja ≥ 1
tahun, berpendidikan minimal D3 dan yang melaksanakan pengelolaan keuangan yang terdiri
dari Kadis, Kabid, Kasi, PPK, Bendahara, PPTK, Staf Akuntansi dan Operator. Kelurahan
dalam penelitian ini tidak dijadikan tempat penelitian dikarenakan tidak diizinkan untuk
melalukan penelitian.
Data yang digunakan adalah data primer. Dimana data primer merupakan sumber
data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli (tidak melalui media
perantara) (Sugiono, 2010). Metode pengumpulan data yang digunakan adalah dengan
memberikan kuesioner yang berisi pertanyaan terstruktur yang ditujukan kepada responden,
yaitu Kadis, Kabid, Kasi, PPK, Bendahara, PPTK, Staf Akuntansi dan Operator. Dalam
pengumpulan data, peneliti menunggu responden menjawab semua kuesioner yang telah
17
disediakan sebelumnya. Untuk dapat menyelesaikan penyebaran kuesioner tersebut, peneliti
Analisis data dalam penelitian merupakan bagian dari proses pengujian data setelah
tahap pemilihan dan pengumpulan data dalam penelitian, dalam penelitian ini data yang
1. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner.
Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk
mengungkapkan sesuatu yang diukur oleh kuesioner tersebut. Suatu kuesioner dikatakan
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator
dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban
responden terhadap pertanyaan adalah konsisten/stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2013).
Tingkat reliabel suatu variabel atau konstruk penelitian dapat dilihat dari hasil uji statistik
Cronbach Alpha (a). Menurut kriteria Nunnally (1994) yang dinyatakan dalam Ghozali
(2013), variabel atau konstruk dikatakan reliabel jika nilai Cronbach Alpha > 0,70.
1. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam regresi, variabel penggangu
atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui nahwa uji t dan f mengasumsikan
bahwa nilai residul mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik
menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah
18
residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik (Ghozali,
2013).
2. Uji Multikolinearitas
adanya korelasi antara variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya
tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Jika variabel independen saling
independen yang nilai korelasi antara sesama variabel independen sama dengan nol (Ghozali,
2013).
3. Uji Heteroskedastisitas
ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika variance dari
residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut Homoskesdatisitas dan jika
pengaruh dua atau lebih lebih variabel independen (Explanatory) terhadap satu variabel
dependen (Ghozali, 2013). Model regresi berganda dalam pernyataan ini di nyatakan sebagai
berikut:
KLKPD= α+β1KSDM+β2PTI+β3PSPIP+e
Keterangan:
KLKPD = kualitas laporan keuangan pemerintah daerah
α = konstanta
β1, β2, β3 = koefisien regresi
KSDM = kompetensi sumber daya manusia
PTI = pemanfaatan teknologi informasi
PSPIP = peran sistem pengendalian internal pemerintah
e = standar error
19
3.9 Pengujian Hipotesis
Uji kelayakan model pada dasarnya menunjukan apakah semua variabel independen
dalam model regresi mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen
1. Jika signifikan > 0,05 (5%), maka hipotesis ditolak (koefisien regresi tidak signifikan)
2. Jika signifikan < 0,05 (5%), maka hipotesis tidak dapat ditolak (koefisien regresi
signifikan)
bebas dalam menjelaskan variabel terikatnya (Ghozali, 2011). nilai koefisien determinasi
adalah antara nol dan satu. Semakin tinggi nilai koefisien determinasi (R 2) berarti semakin
variabel dependen.
3. Uji t-test
Uji statistik t pada dasarnya menunjukan seberapa jauh pengaruh satu variabel
(Ghozali, 2013). Tingkat kepercayaan yang digunakan 95% atau taraf signifikan 5%, dengan
20
4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Populasi dalam penelitian ini adalah staf/pegawai yang bekerja pada Organisasi
Perangkat Daerah (OPD) di Kabupaten Mukomuko yang berjumlah 43 OPD. Sampel dalam
penelitian ini yaitu staf/pegawai yang bekerja pada bagian keuangan di OPD Kabupaten
Mukomuko. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa kuesioner yang diberikan
secara langsung kepada responden disetiap OPD yang menjadi tempat penelitian. Kuesioner
diedarkan secara langsung kepada responden dari tangal 2 Mei – 10 Mei 2017. Distribusi
Tabel 4.1
Rincian Penyebaran dan Pengembalian Keusioner
Keterangan Responden
Jumlah %
Kuesioner yang disebarkan 120 100
Kuesioner yang tidak kembali 48 40
Kuesioner yang tidak dapat diolah 2 1.66
Kuesioner yang dapat diolah 70 58.33
Sumber: Data primer diolah, 2017
Total kuesioner yang disebarkan dalam penelitian ini berjumlah 120 kuesioner. Dari
120 (100%) kuesioner yang disebarkan, 72 (60,%) kuesioner yang diterima kembali, 48
(40%) kuesioner tidak kembali. Dari 72 (100%) kuesioner yang diterima, 70 (97,22%)
kuesioner dapat diolah dan 2 (2,77%) tidak dapat diolah dikarenakan kuesioner yang di
21
Daerah Kabupaten Mukomuko yang telah memenuhi syarat sesuai dengan kriteria purposive
sampling yang telah ditentukan. Data deskripsi responden dapat dilihat pada tabel 4.2
berikut:
Tabel 4.2
Gambaran Umum Responden
Uraian Frekuensi Presentase
Jenis Kelamin:
Laki-laki 37 52,85
Perempuan 33 47,14
Total Responden 70 100%
Pendidikan Terakhir
SMA 4 5,71
D3 10 14,28
S1 52 74,28
S2 4 5,71
Total Responden 70 100%
Jurusan Terakhir
Akuntansi 25 35,71
Manajemen 21 30
Hukum 2 2,85
Lain-lain 22 31,42
Total Responden 70 100%
Lama Bekerja
≥1-5 Tahun 26 37,14
5-10 Tahun 30 42,85
≥ 10 Tahun 14 20
Total Responden 70 100%
Jabatan
PPK 2 2,85
PPTK 2 2,85
Bendahara Pengeluaran 17 24,28
Bendahara Penerimaan 15 21,42
Operator SIMDA 16 22,85
Kasubag Keuangan 8 11,42
Staf Keuangan 10 14,28
Total Responden 70 100%
Kursus/Diklat/Bimtek
Tidak Pernah 5 7,14
Pernah 15 21,42
Minim Sekali 4 5,71
Sering 26 37,14
Sangat Sering 20 28,57
Total 70 100%
Sumber: Data primer diolah, 2017
22
4.3 Statistik Deskriptive
Data yang terkumpul dari kuesioner yang telah disebarkan ditabulasi dengan tujuan
sebagai alat analisis data. Hasil tabulasi tersebut diolah menggunakan program SPSS 16.0
yang menghasilkan deskripsi statistik variabel penelitian, seperti tampak pada tabel 4.3
berikut:
Tabel 4.3
Deskripsi Statistik Responden
Kisaran Teoritis Kisaran Aktual Std.
Variabel n
Deviasi
Min Maks Mean Min Maks Mean
Kualitas Laporan
Keuangan
70 9 45 27 35 45 39,13 2,84
Pemerintah
Daerah
Kompetensi
Sumber Daya 70 8 40 24 28 45 38,21 3,50
Manusia
Pemanfaatan
Teknologi 70 7 35 21 31 35 32,03 2,43
Informasi
Peran Sistem
Pengendalian
70 9 45 27 30 45 38,44 3,92
Internal
Pemerintah
Sumber: Data primer diolah, 2017
instrumen yang terdiri dari 9 pernyataan. Seperti terlihat pada tabel 4.3 rata-rata kisaran
aktual adalah 39,13 lebih besar dari rata-rata kisaran teoritis yaitu dengan nilai 27, hal
tersebut secara rata-rata pegawai bagian keuangan di OPD kabupaten Mukomuko menilai
bahwa variabel kualitas laporan keuangan sudah baik. Yaitu laporan keuangan yang
dihasilkan oleh OPD Kabupaten Mukomuko dapat dipahami oleh pengguna, dapat
dibandingkan dengan periode sebelumnya, bebas dari kesalahan material, dan laporan
23
Variabel kompetensi sumber daya manusia diukur dengan menggunakan instrumen
yang terdiri 8 pernyataan. Seperti terlihat pada tabel 4.3 rata-rata kisaran aktual sebesar 38,21
lebih besar dibandingkan rata-rata aktual kisaran teoritis yaitu dengan nilai 24. Hal tersebut
menunjukkan bahwa secara rata-rata pegawai bagian keuangan pada OPD Kabupaten
Mukomuko menilai bahwa sudah terdapat kompetensi sumber daya manusia yang baik, yaitu
telah mengerti peran dan fungsi yang jelas dalam pengelolaan keuangan, telah menjalankan
tugas sesuai dengan fungsi akuntansi yang sesungguhnya, dan telah bekerja sesuai
yang terdiri dari 7 pernyataan. Seperti terlihat pada tabel 4.3 rata-rata kisaran aktual 32,03
lebih besar dari rata-rata kisaran teoritis 21. Berdasarkan hal tersebut menunjukkan bahwa
secara rata-rata pegawai di OPD Kabupaten Mukomuko menilai bahwa sudah terdapat
menggunakan komputer untuk melaksanakan tugas, pengolahan data transaksi keuangan telah
menggunakan software yang sesuai dengan peraturan, dan laporan keuangan yang disajikan
menggunakan instrumen yang terdiri dari 9 pernyataan. Seperti terlihat pada tabel 4.3 rata-
rata kisaran aktual 38,44 lebih besar dibandingkan rata-rata pada kisaran teoritis yaitu dengan
nilai 27. Hal tersebut menunjukkan bahwa secara rata-rata pegawai di OPD Kabupaten
Mukomuko menilai bahwa peran sistem pengendalian internal sudah berjalan dengan baik,
yaitu sudah menerapkan kode etik, pimpinan instansi telah memberikan contoh dalam
berprilaku mengikuti kode etik, instansi telah menerapkan penentuan batas dan penentuan
24
toleransi, dan instansi telah menerapkan pengendalian internal dan manajemen terhadap
resiko.
Tabel 4.4
Hasil Pengujian Validitas
Variabel N Coefficient keterangan
correlation person
Kualitas Laporan Keuangan 70 0,535**-0,366** Valid
Pemerintah Daerah
Kompetensi Sumber Daya 70 0,315**-0,414** Valid
Manusia
Pemanfaatan Teknologi 70 0,4,04**-0,517** Valid
Informasi
Sistem Pengendalian Internal 70 0,465**-0,585** Valid
Pemerintah
**. Correlation is signifikan at the 0.01level (2-tailed).
Sumber: Data primer diolah, 2017
Berdasarkan tabel 4.4 diatas, semua item pernyataan untuk variabel kualitas laporan
informasi dan peran sistem pengendalian internal pemerintah lebih besar dari 0,05 maka
dapat disimpulkan bahwa semua variabel penelitian sudah valid dan dapat dilanjutkan untuk
Hasil pengujian uji reliabilitas menunjukkan bahwa nilai cronbach’s Alpha (α) untuk
masing-masing variabel adalah > 0,70 dengan demikian dapat disimpulkan bahwa item-item
instrumen untuk masing-masing variabel adalah reliabel (Nunnally dalam Ghozali, 2013).
Hasil uji reliabilitas secara rinci dapat dilihat pada tabel 4.5 sebagai berikut:
25
Tabel 4.5
Hasil Uji Reliabilitas
Nilai Alpha
No Variabel Keterangan
Cronbach
Kualitas Laporan Keuangan 0,790
1 Reliabel
Pemerintah Daerah
0,801
2 Kompetensi Sumber Daya Manusia Reliabel
3 Pemanfaatan Teknologi Informasi 0,732 Reliabel
Peran Sistem Pengendalian Internal 0,838
4 Reliabel
Pemerintah
Sumber: Data primer diolah 2017
Tabel 4.6
Uji Normalitas
Variabel Asymp Sig (2-tailed) Keterangan
KLKPD 0,131 Normal
KSDM 0,122 Normal
PTI 0,128 Normal
PSPIP 0,450 Normal
Sumber: Data primer diolah, 2017
Berdasarkan hasil uji normalitas pada tabel 4.6 diatas, terlihat seluruh variabel
memiliki nilai One-sample kolmogorov smirnov test lebih besar dari 0,05 (5%). Sehingga
dapat disimpulkan bahwa seluruh variabel dalam penelitian ini berdistribusi normal.
Tabel 4.7
Hasil Uji Multikolinearitas
Variabel Collenearity Statistik Keterangan
Tolerance VIF
Kompetensi Sumber Daya 0,878 1,139 Bebas Multikolinearitas
Manusia
Pemanfaatan Teknologi 0,873 1,145 Bebas Multikolinearitas
Informasi
Peran Sistem Pengendalian 0,822 1,216 Bebas Multikolinearitas
Internal Pemerintah
Sumber: Data primer diolah, 2017
26
Berdasarkan hasil pengujian multikolinearitas pada tabel 4.7 diatas, seluruh variabel
tidak ada yang memiliki nilai tolerance lebih kecil dari 0,10 dan tidak ada yang memiliki
nilai VIF lebih besar dari 10. Dengan demikian model regresi pada persamaan ini bebas dari
adanya multikolinearitas.
Tabel 4.8
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Variabl Signifikan Keterangan
Kompetensi Sumber Daya 0,733 Bebas Heteroskedastisitas
Manusia
Pemanfaatan Teknologi 0,607 Bebas Heteroskedastisitas
Informasi
Peran Sistem 0,071 Bebas Heteroskedastisitas
Pengendalian Internal
Pemerintah
Sumber: Data primer diolah, 2017
Berdasarkan tabel 4.8 terlihat bahwa nilai signifikan semua variabel independen
menunjukkan nilai diatas 5% (0,05) yang berarti tidak terjadi gejala heteroskedastisitas.
Model regresi berganda dalam penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh variabel
kompetensi sumber daya manusia (X1), pemanfaatan teknologi informasi (X2) dan peran
sistem pengendalian internal pemeritah (X3) terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah
daerah (Y). Hasil pengolahan data dengan bantuan SPSS versi 16.0
27
Tabel 4.9
Hasil Analisis Regresi Berganda
Variabel Koefisien Nilai Nilai t Sig Keterangan
Β Koefisien
Kompetensi β1 0,273 3,297 0,002 Diterima
Sumber Daya
Manusia (X1)
Pemanfaatan β2 0,253 2,117 0,038 Diterima
Teknologi
Informasi (X2)
Peran Sistem β3 0,279 3,652 0,001 Diterima
Pengendalian
Internal Pemerintah
(X3)
R Square=0,444 Adjusted R2=0,419 F=17.570 Signifikan=0,000 N=70
Sumber: Data primer diolah, 2017
Uji kelayakan model dilakukan dengan uji F. Pengujian yang dilakukan untuk
mengetahui kelayakan model variabel yang digunakan. Kriteria pengujian yang digunakan
adalah dengan membandingkan derajat kepercayaan dengan tingkat signifikan sebesar 5%.
Apabila hasil uji F adalah signifikan P value ≤ 0,05 maka model regresi yang digunakan
dianggap layak uji. Sebaliknya jika P value ≥ 0,05 maka model regresi yang digunakan
dianggap tidak layak uji. Hasil uji pada tabel 4.10 diperoleh nilai F = 17,570 dengan nilai
signifikan sebesar p value = 0,000 yang lebih kecil dari α = 0,05. Jadi dapat disimpulkan
bahwa model penelitian yang digunakan dianggap layak uji dan keempat variabel mampu
= 0,419. Hal ini mengandung pengertian bahwa 41% varian variabel kualitas laporan
keuangan pemerintah daerah dapat dijelaskan dengan variabel kompetensi sumber daya
manusia (X1), pemanfaatan teknologi informasi (X2), dan peran sistem pengendalian internal
28
pemerintah (X3), sedangkan sisanya sebesar 59% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak
Kriteria pengujian dilakukan berdasarkan probabilitas signifikan lebih kecil dari 0,05
(α), maka variabel bebas secara individu berpengaruh terhadap variabel dependen (Ghozali,
2013).
Tingkat signifikan variabel kompetensi sumber daya manusia (0,002) kurang dari
tingkat signifikan (0,05), maka dapat disimpulkan hipotesis 1 diterima. Hal ini membuktikan
bahwa kompetensi sumber daya manusia berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan
keuangan pemerintah daerah dan memiliki arah pengaruh positif (β = 0,273) dengan nilai t-
statistik 3,297. hal ini berarti semakin baik kompentensi sumber daya manusia yang ada maka
informasi (0,038) kurang dari tingkat signifikan (0,05) sehingga dapat disimpulkan hipotesis
signifikan terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah dan arah pengaruhnya
positif (β = 0,253) dengan nilai t-statistik 2,117. Hal ini berarti semakin sering memanfaatkan
teknologi informasi maka akan baik kualitas laporan keuangan yang dihasilkan.
lebih kecil dari tingkat signifikan (0,05) sehingga hipotesis 3 diterima. Hal ini membuktikan
kualitas laporan keuangan pemerintah daerah dan arah pengaruhnya positif (β = 0,279)
dengan statistik 3,652. Hal ini berarti semakin baik peran sistem pengendalian internal
29
pemerintah yang dilakukan maka akan semakin berkualitas laporan keuangan yang
dihasilkan.
4.7 Pembahasan
Berdasarkan hasil uji hipotesis pertama disimpulkan bahwa kompetensi sumber daya
daerah. Berdasarkan statistik deskriptif dapat disimpulkan juga bahwa sudah terdapat
pegawai yang memiliki kompetensi yang baik didalam OPD karena nilai rata-rata aktual lebih
besar dari nilai rata-rata teoritis. Hal ini menunjukkan bahwa kompetensi dari para pegawai di
OPD telah mendukung untuk dapat menghasilkan laporan keuangan pemerintah yang
berkualitas. Dalam hal tersebut menunjukkan bahwa pegawai OPD Kabupaten Mukomuko
30
daerah. Berdasarkan statistik deskriptif dapat disimpulkan juga bahwa sudah terdapat
pengendalian internal yang baik didalam OPD karena nilai rata-rata aktual lebih besar dari
5. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Kompetensi sumber daya manusia berpengaruh positif pada kualitas laporan
kompentensi sumber daya manusia maka akan semakin baik kualitas laporan
aplikasi SIMDA maka kualitas laporan keuangan yang dihasilkan menjadi semakin
baik.
laporan keuangan pemerintah daerah. Semakin baik peran sistem pengendalian yang
2. Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh pemerintah daerah Kabupaten Mukomuko
pemerintah daerah.
31
3. Bagi peneliti lain dapat digunakan sebagai bahan referensi dalam melakukan
pengetahuan.
2. Masih banyak variabel yang dapat ditambahkan dalam penelitian dengan tema sejenis,
5.4 Saran
1. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menambah variabel-variabel lain dengan
32
DAFTAR PUSTAKA
As, Syifa, Nurillah. 2014. Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia, Penerapan Sistem
Akuntansi Keuangan (SAKD), Pemanfaatan Teknologi Informasi, Dan Sistem
Pengendalian Intern Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
(Studi Empiris Pada SKPD Kota Depok). Skripsi Universitas Diponegoro: Semarang.
Baridwan, Zaki. 1992. Intermediate Accounting Edisi Tujuh. Yogyakarta.
Bryson, John. 2001. Perencanaan Strategis Bagi Organisasi Sosial. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Daniri, Mas. 2005. Good Corporate Governance Konsep dan Penerpanya Dalam Konsep
Indonesia. Ray Indonesia, Jakarta
Donaldson, L., & Davis, J.H. 1991. Stewardship theory or agency theory: CEO governance
and shareholders returns. Australian Journal of Management, 16: 49-64.
Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang:
Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Governmental Accounting Standarts Boards (GASB). 1999. Concept Statement No. 1:
Objectives of financial Reporting in Governmental Accounting Standards Boards
Series Statement No. 34: Basis Financial Statement and Management Discussion and
Analysis for State and Local Government. Norwalk.
Haliah, 2012. Kualitas Informasi Laporan Keuangan Pemerintah Daerah dan Faktor-faktor
yang Mempengaruhinya. Disertasi. Program Sarjana Universitas Hasanuddin
Makasar.
Hamzah, Ardi. 2009. Evaluasi Model Keprilakuan Dalam Penggunaan Teknologi Informasi
di Indonesia. Universitas Trunojoyo: Yogyakarta.
Indriasari, Desi dan Ertambang Nahartyo. 2008. Pengaruh Kapasitas Sumber Daya Manusia,
Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Pengendalian Intern Akuntansi Terhadap Nilai
Informasi Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah (Studi Pada Pemerintah Kota
Palembang dan Kabupaten Ogan Ilir). Kumpulan Makalah Simposium Nasional
Akuntansi XI. 23-24 Juli.
Mahmudi. 2007. Manajemen Kinerja Sektor Publik. Yogyakarta : UPP STIM YKPN.
Mairani, Khoirunnadia. 2014. Pengaruh Kapasitas sumber daya manusia, Pemanfaatan
Teknologi Informasi, Pengalaman kerja, dan Pengendalian Internal Terhadap
Kualitas laporan keuangan Pemerintah Daerah (Studi Pada SKPD Kota Lubuk
Linggau). Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Bengkulu.
Martoyo, Susilo. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Kedelapan. BPFE.
Yogyakarta.
Maryati, K. dan Suryawati., 2006. Sosiologi Jilid 3. Jakarta: Penerbit ESIS.
Mardiasmo. 2009. Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: Andi.
33
Mirnayanti. 2013. Pengaruh Kapasitas Sumber Daya Manusia, Pemanfaatan Teknologi
Informasi, dan Pengendalian Intern Terhadap Nilai informasi Pelaporan Keuangan
Pemerintah Daerah (Pada Pemerintah Daerah Kabupaten Majene Selawesi Barat).
Skripsi Universitas Hasanudin.
Mubarak. 2007. Promosi Kesehatan Sebuah Pengamatan Proses Belajar Mengajar Dalam
Pendidikan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Murapi, Ikang. 2016. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Informasi Laporan
Kuangan Pemerintah Daerah (Studi Empiris Pada SKPD di Kabupaten Lombok
Tengah). Jurnal InFestasi Vol.12, No.2. hal. 131-143.
Notoatmodjo, Soekidjo. Promosi Kesehatan dan Ilmu Prilaku, (Jakarta : Rineka Cipta, 2007).
Pramudiarta, Rizal. 2015. Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia, Pemanfaatan
Teknologi Informasi, Dan Sistem Pengendalian Internal Pemerintah Daerah (Studi
Persepsi Pegawai SKPD di Kabupaten Batang dan Kabupaten Kendal). Skripsi
Universitas Diponegoro: Semarang.
Republik Indonesia. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara.
, Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan dan
Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil.
, Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2005 Penganti Peraturan
Pemerintah Nomor 11 Tahun 2001 tentang Sistem Informasi Keuangan Daerah.
, Permendagri Nomor 64 Tahun 2013 Tentang penerapan Standar
Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual Pada Pemerintah daerah.
_____ , Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian
Intern Pemerintah.
, Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pengelolaan Keuangan
daerah.
, Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara.
, Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah.
, Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 Penganti Peraturan
Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 Tentang Standar Akuntansi Pemerintah.
Rosalin, Faristina. 2011. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Keandalan Dan Timeliness
Pelaporan Keuangan Badan Layanan Umum (Studi Pada BLU Di Kota Semarang),
skripsi Universitas Diponegoro.
Setyowati, Lilis. 2016. Determinan yang Mempengaruhi Pengungkapan Laporan Keuangan
Pemerintah Daerah. Jurnal Bisnis dan Manajemen. Vol.8 No.1, hal. 43-58.
Soimah, Siti. 2014. Penagruh Kapasitas Sumber Daya Manusia, Pemanfaatan Teknologi
Informasi dan Sistem pengendalian Intern Pemerintah Terhadap Kualitas Laporan
34
Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Bengkulu Utara. Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Bengkulu.
Stanbury, W.T (2003) Accountability To Citizens In The Westnnster Model Of Government;
More Myth Than Reality. Fraser Institute Digital Publication: canada.
Sukmaningrum, Tantriani. 2012. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas
Informasi Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (Studi Empiris pada Pemerintah
Kabupaten dan Kota Semarang). Skripsi Universitas Diponegoro: Semarang.
Sugiono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif & RND. Bandung: Alfabeta
Suwardjono, 2005. Teori Akuntansi: Perekayasaan Pelaporan Keuangan (Edisi III).
Yogyakarta: BPFE.
Trisaputra, A. 2013. Pengaruh Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Pengawasan
Ketepatwaktuan Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah (Studi Empiris di SKPD
Pemerintah Provinsi Sumatera Barat. Skripsi Universitas Negeri Padang.
Widjajanto, Nugroho. 2001. Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta: Erlangga.
Widyaningrum, Celviana, Rahmawati. 2010. Pengaruh SDM, dan Pemanfaatan Teknologi
Informasi terhadap Keterandalan dan Ketepatwaktuan Pelaporan Keuangan Pemerintah
Daerah dengan Variable Intervening Pengendalian Intern Akuntansi, Studi Empiris di
Pemda Subosukawonosraten. Simposium Nasional Akuntansi XII Purwokerto.
Wilkinson, Josep W. Et al. 2000. Accounting Information System Esential Concetp and
Application, 4 Edition, John Willey & Sons Inc. New York-USA
Yendrawati, Reni. 2013. Pengaruh Sistem Pengendalian Internal dan Kapasitas Sumber
Daya Manusia terhadap Kualitas Informasi Laporan Keuangan Dengan Faktor
Eksternal Sebagai Variabel Moderating, Jurnal Penelitian: Universitas Islam
Yogyakarta, Yogyakarta.
Yosefrinaldi. 2013. Pengaruh Kapasitas Sumber Daya Manusia Dan Pemanfaatan Teknologi
Informasi Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Dengan
Variabel Intervening Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (Studi Empiris Pada
Dinas Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah Se-Sumatera Barat). Skripsi
Universitas Negeri Padang: Sumatera Barat.
Zetra. 2009. Pengaruh Sumber Daya Manusia dan Pemanfaatan Teknologi Informasi
Terhadap Nilai Informasi Pelaporan Keuangan Pemerintah. Universitas Gadjah
Mada. Yogyakarta.
Zuliarti. 2012. Pengaruh Kapasitas Sumber Daya Manusia,Pemanfaatan Teknologi
Informasi, Dan Pengendalian Intern Akuntansi Terhadap Nilai Informas Pelaporan
Keuangan Pemerintah Daerah : Studi Pada Pemerintah Kabupaten Kudus. Skripsi
Universitas Muria Kudus: Jawa Timur.
www.bpk.go.id diakses pada 21 desember 2016.
35