Anda di halaman 1dari 22

MATERI

1
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Banyak sekali peralatan yang digunakan untuk mempermudah melakukan


pekerjaan. Alat-alat tersebut diciptakan manusia dari yang paling sederhana sampai yang
paling rumit seperti motor, mobil, pesawat terbang, telepon, televisi, facsimili, komputer
dan lain-lain. Alat yang digunakan oleh manusia untuk memudahkan melakukan pekerjaan
atau kegiatan disebut pesawat.

Ada dua jenis pesawat, yaitu : pesawat sederhana dan pesawat rumit. Pesawat
sederhana adalah alat bantu kerja yang bentuknya sangat sederhana contohnya adalah tuas,
bidang miring, dan katrol. Pesawat rumit adalah pesawat yang terdiri dari susunan beberapa
pesawat rumit contonya pesawat terbang, pesawat telepon, pesawat televisi, mobil, motor,
sepeda dll.

pesawat sederhana adalah segala jenis perangkat yang hanya membutuhkan


satu gaya untuk bekerja. Kerja terjadi sewaktu gaya diberikan dan menyebabkan gerakan
sepanjang suatu jarak tertentu. Kerja yang timbul adalah hasil gaya dan jarak. Jumlah kerja
yang dibutuhkan untuk mencapai sesuatu bersifat konstan, walaupun demikian jumlah gaya
yang dibutuhkan untuk mencapai hal ini dapat dikurangi dengan menerapkan gaya yang
lebih sedikit terhadap jarak yang lebih jauh. Dengan kata lain, peningkatan jarak akan
mengurangi gaya yang dibutuhkan. Rasio antara keduanya disebut keuntungan mekanik.

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja jenis-jenis dari pesawat sederhana
2. Apa yang dimaksud dengan katrol
3. Apa saja dari macam-macam katrol

C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui jenis-jenis dari pesawat sederhana
2. Mengetahui pengertian katrol
3. Mengetahui macam-macam dari katrol

2
BAB II
KAJIAN TEORI

Lift dan beban imbangan (Mesin Etwood). Dua massa yang digantungkan pada
katrol dengan kabel, kadang-kadang disebut secara umum sebagai mesin atwood. Jika
penerapan pada kehidupan nyata dalam bentuk lift (m1) dan beban imbangannya (m2).
Untuk memperkecil kerja yang dilakukan oleh motor untuk menaikan dan menurunkan lift
dengan aman, m1 dan m2 dibuat sama massanya. Kita tidak melibatkan motor dalam hal ini,
dan dianggap bahwa massa kabel bias diabaikan dan katrol tidak memiliki gesekan dan tidak
bermassa. (Gioncoli, 2001). Katrol merupakan roda pejal atau cakram yang berputar pada
porosnya, dililitkan tali atau rotasi untuk mengangkat beban. Katrol juga disebut kerekan ,
termasuk pesawat sederhana untuk memperingan kerja. Berdasarkan susunannya katrol
terdapat klatrol tetap atau katrol tunggal dan katrol bergerak jika beberapa katrol disusun
menjadi satu kerangka disebut katrol blok atau takal. (Lilik, 2004). Ketika suatu system yang
terdiri atas sejumlah katrol berat ringan tanpa gesekan memiliki sbuah tali yang melingkar
di sekeliling system tersebut, tegangan pada setiap panjang ruas tali adalah setara dengan
gaya yang bekerja pada ujung tali (F) oleh sejumlah pihak luar. Jadi ketika beban ditahan
oleh sepanjang N, gaya bersih yang diberikan kepada beban atau gaya output adalah N.
Sering kali katrol terpasang pada beban yang bergerak bersamaa beban dan hanya diperlukan
menghitung jumlah panjang tali (N) yang bekerja pada katrol tersebut untuk menentukan
gaya output (J. Buinche, 2006).

3
BAB III

PEMBAHASAN

A. Jenis-jenis pesawat sederhana

1. Tuas

Tuas atau pengungkit adalah salah satu pesawat sederhana yang digunakan untuk
mengubah efek atau hasil dari suatu gaya. Hal ini dimungkinkan terjadi dengan adanya
sebuah batang ungkit dengan titik tumpu, titik gaya, dan titik beban yang divariasikan
letaknya.

Contoh penggunaan prinsip pengungkit adalah gunting, linggis, dan gunting kuku.
pada masa ini, tuas sudah banyak dikembangkan menjadi berbagai alat yang berguna dalam
kehidupan sehari-hari.

Tuas yang digunakan orang untuk memindahkan sebuah batu yang berat. Berat
beban yang akan diangkat disebut gaya beban (Fb) dan gaya yang digunakan untuk
mengangkat batu atau beban disebut gaya kuasa (Fk). Jarak antara penumpu dan beban
disebut lengan beban (lb) dan jarak antara penumpu dengan kuasa disebut lengan kuasa (lk).

Hubungan antara besaran-besaran tersebut menunjukkan bahwa perkalian gaya


kuasa dan lengan kuasa (Fklk) sama dengan gaya beban dikalikan dengan lengan beban
(Fblb). Artinya besar usaha yang dilakukan kuasa sama dengan besarnya usaha yang
dilakukan beban. Oleh sebab itu, pada tuas berlaku persamaan sebagai berikut:
Fk.lk = Fb.lb dengan:
Fk = gaya kuasa (N) Fb = gaya beban (N)
lk = lengan kuasa (m) lb = lengan beban (m)

Tuas dibedakan atas 3 kelas. Yaitu:

1. Kelas Pertama yaitu titik tumpu (T) berada ditengah, diantara lengan kuasa (Lk) dan
lengan beban (Lb). Contoh: Palu, gunting

2. Kelas kedua Yaitu lengan beban berada diantara titik tumpu dan lengan kuasa. Contoh:
gerobak, dan pembuka botol

3. Kelas ketiga Yaitu lengan kuasa berada diantara lengan beban dan titik tumpu

4
Pada Sistem Jungkat-Jungkit Sebenarnya, jungkat-jungkit ini merupakan tuas
golongan pertama, yaitu: titik tumpu berada diantara lengan beban dan lengan
kuasa.sedangkan tuas memiliki tiga golongan. berikut sistimnya:

1. Apabila lengan beban lebih panjang dari lengan kuasa, makah tenaga yang dikeluarkan
lebih besar.

2. Apabila lengan beban lebih pendek dari lengan kuasa, makah tenaga yang dikeluarkan
lebih kecil.

3. Apabila lengan beban sama panjang dari lengan kuasa, makah tenaga yang dikeluarkan
sama besar. Namun, antara tuas golongan pertama, dengan tuas golongan kedua dan ketiga,
memiliki perbedaan pada fungsi pemakaiannya, yang sudah dijelaskan pada
halaman sebelumnya.

2. Bidang Miring

Pesawat sederhana Bidang miring adalah permukaan rata yang menghubungkan dua
tempat yang berbeda ketinggiannya. Contohnya, Dengan dibuat berkelok-kelok pengendara
kendaraan bermotor lebih mudah melewati jalan yang menanjak. Orang yang memindahkan
drum ke dalam bak truk dengan menggunakan papan sebagai bidang miringnya. Dengan
demikian, drum berat yang besar ukurannya lebih mudah dipindahkan ke atas truk.

Bidang miring memiliki keuntungan, yaitu kita dapat memindahkan benda ke tempat
yang lebih tinggi dengan gaya yang lebih kecil.Keuntungan bidang miring bergantung pada
panjang landasan bidang miring dan tingginya. Semakin kecil sudut kemiringan bidang,
semakin besar keuntungan atau semakin kecil gaya kuasa yang harus dilakukan.

Namun demikian, baidang miring juga memiliki kelemahan, yaitu jarak yang di
tempuh untuk memindah-kan benda menjadi lebih jauh. Prinsip kerja bidang miring juga
dapat kamu temukan pada beberapa perkakas, contohnya kampak, pisau, pahat, obeng, dan
sekrup. Berbeda dengan bidang miring lainnya, pada perkakas yang bergerak adalah alatnya.

Untuk mencari keuntungan mekanis pada Bidang Miring :

KM =F.w =h.s

w = berat beban F = gaya / kuasa

5
KM = keuntungan mekanis s = panjang bidang miring

h = tinggi bidang miring dari permukaan tanah

3. Katrol

Katrol merupakan roda yang berputar pada porosnya. Biasanya pada katrol juga
terdapat tali atau rantai sebagai penghubungnya. Berdasarkan cara kerjanya, katrol
merupakan jenis pengungkit karena memiliki titik tumpu, kuasa, dan beban. Katrol
digolongkan menjadi tiga, yaitu katrol tetap, katrol bebas, dan katrol majemuk.

a. Katrol tetap

Katrol tetap merupakan katrol yang posisinya tidak berpindah pada saat digunakan.
Katrol jenis ini biasanya dipasang pada tempat tertentu. Katrol yang digunakan pada tiang
bendera dan sumur timba adalah contoh katrol tetap.

Katrol berfungsi untuk membelokkan gaya sehingga berat beban tetap sama dengan gaya
kuasanya tetapi dapat dilakukan dengan mudah. Keuntungan mekanis katrol tetap sama
dengan satu. Katrol tetap digunakan untuk menimba air.

b. Katrol bebas

Berbeda dengan katrol tetap, pada katrol bebas kedudukan atau posisi katrol berubah
dan tidak dipasang pada tempat tertentu. Katrol jenis ini biasanya ditempatkan di atas tali
yang kedudukannya dapat berubah, seperti tampak pada gambar di samping. Salah satu
ujung tali diikat pada tempat tertentu. Jika ujung yang lainnya ditarik maka katrol akan
bergerak. Katrol jenis ini bisa kita temukan pada alat-alat pengangkat peti kemas di
pelabuhan.

c. Katrol majemuk
Katrol majemuk merupakan perpaduan dari katrol tetap dan katrol bebas. Kedua
katrol ini dihubungkan dengan tali. Pada katrol majemuk, beban dikaitkan pada katrol bebas.
Salah satu ujung tali dikaitkan pada penampang katrol tetap. Jika ujung tali yang lainnya
ditarik maka beban akan terangkat beserta bergeraknya katrol bebas ke atas.

6
4. Roda Berporos
oda berporos merupakan roda yang di dihubungkan dengan sebuah poros yang dapat
berputar bersama-sama. Roda berporos merupakan salah satu jenis pesawat sederhana yang
banyak ditemukan pada alat-alat seperti setir mobil, setir kapal, roda sepeda, roda kendaraan
bermotor, dan gerinda.

5. Tekanan
Tekanan (p) adalah satuan fisika untuk menyatakan gaya (F) per satuan luas (A).
Satuan tekanan sering digunakan untuk mengukur kekuatan dari suatu cairan atau gas.
Satuan tekanan dapat dihubungkan dengan satuan volume (isi) dan suhu. Semakin tinggi
tekanan di dalam suatu tempat dengan isi yang sama, maka suhu akan semakin tinggi. Hal
ini dapat digunakan untuk menjelaskan mengapa suhu di pegunungan lebih rendah dari pada
di dataran rendah, karena di dataran rendah tekanan lebih tinggi. Rumus dari tekanan dapat
juga digunakan untuk menerangkan mengapa pisau yang diasah dan permukaannya menipis
menjadi tajam. Semakin kecil luas permukaan, dengan gaya yang sama akan dapatkan
tekanan yang lebih tinggi. Tekanan udara dapat diukur dengan menggunakan barometer.

B. Pengertian Katrol
Katrol adalah salah satu pesawat sederhana yang dapat mempermudah kita dalam
memindahkan sesuatu benda dari tempat yang satu ketempat yang lain atau dari tempat yang
biasa ketempat yang lebih tinggi dari tempat tersebut. Hal yang membuat kita lebih muda
adalah karena gaya yang kita butuhkan untuk menggerakan atau memindahkan sebuah
benda dengan menggunakan katrol lebih rendah jika kita bandingkan dengan tanpa memakai
katrol (mengangkatnya dengan kedua tangan secara langsung).
Prinsip kerja katrol pada dasarnya adalah ketika kita mengikat benda yang akan kita
pindahkan melalui katrol dan kemudian kita menariknya maka benda akan bergerak atau
terangkat selaras dengan berputarnya katrol. Dalam hal ini katrol juga memberikan gaya
yang berasal dari rotasi yang dilakukan oleh katrol tersebut. Penerapan katrol dalam
kehidupan sehari-hari dapat kita lihat pada sumur, dimana kita harus menangkap air dari
kedalaman dan kebanyakan menggunakan katrol, disamping itu dalam system deret juga
menggunakan katrol.

7
C. Jenis-jenis katrol
Ada beberapa jenis katrol, yaitu : katrol tetap, katrol bebas, dan katrol majemuk.

Katrol tetap adalah katrol yang jika digunakan untuk melakukan usaha, tidak berpindah
tempat melainkan hanya berputar pada porosnya. Katrol yang digunakan untuk menimba air
di sumur merupakan contoh katrol tetap dalam kehidupan sehari-hari.

8
Keuntungan mekanis katrol tetap dapat dicari dengan membandingkan antara beban yang
diangkat dengan kuasa. Jika gesekanantara tali dan katro diabaikan maka keuntungan
mekanis katrol tetap dapat dituliskan sebagai berikut :

W x lb = F x lk

Karena lb =lk (jari-jari katrol) maka w = F . Dengan demikian, keuntungan mekanis katrol
tetap adalah 1 (satu). Artinya gaya yang dikerjakan untuk mengangkat benda sama dengan
berat benda yang diangkat. Secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut :

Km = w/F

Katrol bebas adalah katrol yang dapat bergerak bebas apabila digunakan untuk mengangkat
benda. Pada katrol bergerak, gaya yang dikerjakan sama dengan setengah berat benda . Hal
ini disebabkan pada katrol bergerak, benda yang akan diangkat diikatkan pada poros katrol.
Salah satu ujung katrol bergerak diikatkan pada suatu tempat tetap, sedangkan ujung yang
lainnya digunakan sebagai kuasa.

Keuntungan mekanis pada katrol bergerak adalah :

w/F = 2

9
Katrol majemuk merupakan gabungan antara katrol tetap dan katrol bergerak yang
digunakan bersama-sama. Dengan menggunakan katrol berganda, keuntungan mekanisnya
akan lebih besar. Keuntungan mekanis katrol dapat ditentukan dengan menghitung jumlah
tali yang menghubungkan katrol bergerak atau menghitung banyaknya gaya yang bekerja
melawan beban.

10
PROSES PEMBUATAN

11
BAB IV

PROSES PEMBUATAN ALAT PERAGA

1. Persiapkan alat dan bahan

1. Saklar

2. Kayu

3. Gergaji

4. Batu-baterai

5. Cutter

12
6. Stike permen

7. Karet

8. Kertas Sukun

9. Botol mineral

10. Pisau

11. Gunting

12. Paku

13
13. Tutup Botol

14. Tutup galon

15. Dinamo

16. Kabel

17. Palu

18. Benang

14
2. Langkah Kerja

1. Potonglah kayu sesuai


dengan keinginan,
2. Kayu yang di butuhkan
adalah dua sebagai
penyangga vertikal dan satu
sebagai penyangga
horisontal, satu sabagai
dasar,

3. Gabungkan seluruh
kerangka hingga menjadi
satu,

4. Membuat rool katrol dua


buah dan pulley

15
16
5. Membuat rumahan saklar

6. Membuat rumahan atau


pelindung Dinamo dengan
tutup galon

17
7. Merakit alat peraga
mmenjadi satu

8. Memberi penutup pada


setiap komponen

18
9. Menghias atau
memperindah

10. Selesai

19
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pesawat digunakan manusia untuk memudahkan pekerjaan. Ada dua jenis pesawat yaitu
pesawat sederhana dan pesawat rumit. Pesawat sederhana ada empat macam, yaitu tuas atau
pengungkit, bidang miring, katrol, dan roda.
Tujuan menggunakan pesawat sederhana adalah untuk melipatgandakan gaya atau
kemampuan, mengubah arah gaya, dan memperbesar kecepatan ketika menempuh jarak
yang lebih jauh.
Pesawat sederhana bukan untuk menciptakan gaya atau menyimpan gaya, tapi untuk
memudahkan dan meringankan pelaksanaan pekerjaan. Aplikasi pesawat sederhana dalam
kehidupan sehari-hari banyak kita jumpai. Contohnya gunting, pemecah kemiri, gerobak
dorong, pisau, tangga, katrol penimba air, sepeda, jam, mobil truk, dan mobil derek.

B. Saran
Setelah kita mempelajari materi pesawat sederhana kita mengetahui bahwa pesawat
sederhana memudahkan kita dalam melakukan pekerjaan sehari-hari. Sebaiknya kita dapat
memanfaatkannya dengan baik sehingga kita tidak kesulitan dalam melakukan pekerjaan
dalam kehidupan sehari-hari.
Selain itu masyarakat sebaiknya lebih kreatif dan inovatif dalam memanfaatkan
pesawat sederhana sehingga dari sebuah pesawat sederhana dapat tercipta benda-benda yang
susunannya lebih kompleks dan rumit yang bermanfaat.
Demikian makalah ini penulis sajikan, Tentunya masih terdapat banyak cacat yang
perlu untuk mencapai kesempurnaan, oleh karenanya penulis berharap sudilah kiranya
kekurangan-kekurangan tersebut, para pembaca yang budiman sebagai pemerhati ilmu lebih
khusus di bidang pendidikan untuk memberi koreksi atau saran demi sempurnanya makalah
ini.

20
DAFTAR PUSTAKA

http://zoetrianiphysics.blogspot.co.id/2015/06/laporan-dinamika-sistem-katrol.html

http://pesawatsederhana.blogspot.co.id/2013/05/katrol.html

http://alsensalo.blogspot.co.id/2012/04/makalah-pesawat-sederhana-dan-bagiannya.html

21
LAMPIRAN

22

Anda mungkin juga menyukai