PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Definisi
Varisela adalah infeksi akut primer oleh virus varisela-zoster (VVZ) yang
bersifat swasirna, menyerang kulit dan mukosa, yang ditandai dengan gejala
konstitusi (demam, malaise) dan kelainan kulit polimorfik (vesikel yang tersebar
generalisata terutama berlokasi di bagian sentral tubuh). (Wolff K et al., 2013;
KSHI, 2002)
2.2 Epidemiologi
Negara tropis dan subtropis memiliki insidens infeksi varisela pada orang
dewasa yang lebih tinggi dibandingkan negara beriklim sedang seperti Amerika
Serikat dan Eropa. Tidak terdapat perbedaan secara jenis kelamin maupun ras.
Varisela memiliki kemungkinan penularan sebesar 90% pada individu yang
rentan. Varisela dapat mengenai semua kelompok umur termasuk neonatus,
hampir 90% mengenai anak usia di bawah 10 tahun dengan predileksi terbesar
pada umur 5 – 9 tahun. (Soedarmo et al., 2002)
Sebelum adanya vaksin varisela, tercatat sekitar 4 juta kasus epidemi
varisela di Amerika Serikat setiap musim dingin dan musim semi. Sejak
diperkenalkan vaksin varisela anak pada tahun 1995, angka kejadian varisela di
Amerika Serikat menurun hingga 90% disertai penurunan angka mortalitas sekitar
66%. Di Indonesia sendiri belum ada pencatatan data mengenai angka kejadian
varisela secara nasional. Pada tahun 2011, Dinas Kesehatan Kabupaten
Bojonegoro mencatat 1.370 warga terkena infeksi cacar air. Beberapa faktor risiko
terkena penyakit ini yaitu individu yang belum mendapatkan imunisasi varisela,
neonatus dan bayi, anak-anak di bawah usia 10 tahun, orang lanjut usia (di atas 50
tahun), kelainan imunodefisiensi, dan ibu hamil. (WHO, 2015; Soedarmo et al.,
2002)
2.3 Etiologi
Penyebab pasti dari varisela adalah virus varisela-zoster (VVZ). Infeksi berulang
dapat mengakibatkan terjadinya herpes zoster, dimana telah dikenal sejak lama.
VVZ adalah virus DNA yang termasuk dalam famili virus herpes. Seperti virus
herpes lainnya, VVZ memiliki kapasitas untuk bertahan dalam tubuh setelah
infeksi primer (pertama) sebagai infeksi laten. VVZ tetap dalam ganglion saraf
sensorik. Infeksi primer menyebabkan terjadinya varisela, sementara herpes zoster
adalah akibat dari infeksi berulang. Virus ini diyakini memiliki waktu
kelangsungan hidup singkat dilingkungan
DAFTAR PUSTAKA