Gz
LAPORAN
OLEH :
DIAN PRASTIKA
NIM : 09264
09243
JURUSAN : GIZI
2010 / 2011
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Swt,karena atas rahmat dan hidayahnya
penulisan laporan ini dapat terselesaikan.
Penulis
.
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I. PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
B.Metode Praktikum
a. Tujuan
b. Alat
A. Hasil
B. Pembahasan
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
3. Dokumentasi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Data mengenai perancangan fasilitas kerja, maupun lokasi dan perpindahan kendali,
ditentukan oleh karakteristik tubuh manusia. Antropometri membicarakan ukuran tubuh
manusia dan aspek-aspek segala gerakan manusia maupun postur dan gaya-gaya yang
dikeluarkan. Dengan bantuan dasar-dasar antropometri, maupun aspek-aspek pandangan dan
medan visual, dapat membantu mengurangi beban kerja dan memperbaiki untuk kerja dengan
cara menyediakan tata letak tempat kerja yang optimal, termasuk postur kerja yang baik serta
landasan yang dirancang dengan baik.
(dari Bahasa Yunani άνθρωπος yang berati manusia and μέτρον yang berarti
mengukur, secara literal berarti "pengukuran manusia"), dalam antropologi fisik merujuk
pada pengukuran individu manusia untuk mengetahui variasi fisik manusia.
PSG dengan metode antropometri adalah menjadikan ukuran tubuh manusia sebagai
alat menentukan status gizi manusia.[rujukan?] Konsep dasar yang harus dipahami dalam
menggunakan antropometri secara antropometri adalah Konsep Dasar Pertumbuhan
Pertumbuhan secara gamblang dapat diartikan terjadinya perubahan sel tubuh dalam 2
bantuk yaitu 1) pertambahan sel dan 2) pembelahan sel, yang secara akumulasi perjadinya
perubahan ukuran tubuh. Jadi pada dasarnya menilai status gizi dengan metode antropometri
adalah menilai pertumbuhan. Hanya saja pertumbuhan dalam pengertian pertambahan sel
memiliki batas waktu tertentu. Para pakar antropometri sepakat bawah pada umumnya
pertumbuhan manusia dalam arti pertambahan sel akan berhenti pada usia 18-20 tahun,
walaupun masih ditemukan sebelum 18 pertumbuhan sudah berhenti, dan sebaliknya setelah
20 tahun masih ada kemungkinan pertumbuhan masih berjalan.
penilaian status gizi pada balita khususnya untuk indeks antropometri berat badan
menurut umur (BB/U), tinggi badan menurut umur (TB/U), dan bert badan menurut tinggi
badan ( BB/TB) sesuai dengan standar baku WHO tahun 2007. Dengan menggunakan
metode simpangan baku Z-score,status gizi balita dapat di tentukan dengan Rumus:
Indeks massa tubuh (IMT) atau Body mass indeks dapat di hitung dengan rumus
bunIMT = BB ( kg)
TB2 (m)
c. Obesitas Sentral
Timbunan lemak perut dapat di ukur berdasarkan lingkar pinggang ( lingkar perut)
karena lebih praktis.Cara ini mudah,dengan menggunakan pita meteran (measuring tape) di
ukur bagian tubuh untuk mengetahui banyaknya lemak tubuh. Sebagian patokan, kriteria
diagnostik IDF tahun 2005 menetapkan lingkar pinggangang berukuran ≥ 90 cm merupakan
tanda bahaya bagi pria, sedangkan untuk wanita resiko tersebut meningkat bila lingkar
pinggang berukuran ≥ 80 cm.
WHR merupakan suatu metode yang sederhana untuk mengetahui distribusi lemak
subkutan dan jaringan adipose pada intra-abdominal. WHR dapat di hitung dengan
persamaan:
indeks ini dapat di gunakan untuk menilai kekurangan energi protein kronik selama
dua tahun pertama hidup anak. Kekurangan gizi kronik selama beberapa bulan pertama
kehidupan bayi, menyebabkan gangguan pertumbuhan intrauterin sehingga mengurangi
jumlah sel otak dan menhgasilkan lingkar kepala abnormal ( rendah ). Indeks ini tidak di
gunakan pada anak > 2 tahun karena pertumbuhan lingkar kepala berjalan sangat lambat.
Lingkar lengan atas yang terdiri dari lemak subkutan dan otot: LLA yang mengecil
(mid-upper-arm circumference/MUAC) dapat saja merefleksikan berkurangnya massa otot
atau jaringan subkutan (atau keduanya). LLA menurut umur dapat membedakan anak normal
dengan anak yang kurang protein-energi sebagaimana pada idikator BB/U. LLA biasanya di
gunakan untuk screnning kurang protein energi dalam suatu bencana seperti kelaparan
(famines) dan krisis dalam pengungsian. Dalam situasi tersebut pengukuran BB atau TB
mungkin tidak tepat karena umur anak di ragukan. Cutoff LLA yang di tentukan 12,5 cm
terkadang di gunakan untuk anak balita (> 5 tahun) yang mewakili indikator BB/TB-rendah
(misal wasting). LLA relatif independen terhadap umur dan jenis kelamin khususnya pada
anak yang berumur 1-4 tahun. LLA lebih di kenal untuk menentukan prevalensi KEK pada
wanita usia subur (WUS) dan ibu hamil,dan pada bayi sampai dengan umur 1
bulan,sedangkan pada wanita penggunaanya terbatas pada penelitian tertentu. Cutoff untuk
bumil dan WUS 23,5 cm dan pada bayi 9 cm.
A. Pengukuran Berat Badan
a. Pengukuran Berat Badan Balita
Pengukuran berat badan pada bayi atau anak yang belum mampu berdiri
tegak dapat dilalukan dengan 2 cara.
Salter atau dacin di pasang dengan cara di gantungkan pada cabang pohon,balok
atap/lantai (rumah panggung). Gunakan tali untuk menggantung alat ukur sampai
sebatas mata atau penglihatan anda.
Pasang sarung atau infant sling atau basket pada pengait salter atau dacin bagian
bawah,standarisasi alat dengan mengatur pada posisi nol.
Mintalah pada ibu/pengasuh untuk melepas pakaian dan sepatu anak (pakaian
seminimal mungkin)
Mintahlah pada ibu atau pengasuh untuk meletakkan/mamasukkan anaknya pada
infant sling/sarung agar anak tetap tenang selama penimbangan.
Cek posisi anak. Perhatikan apakah anak tergantung dengan baik.tidak tersentuh
apapun dan dalam keadaan tenang.
Bacalah skala sesegera mungkin mendekati 0,1 kg