Anda di halaman 1dari 29

BISMILLAH

MATERI KOMPRE

1. Belajar,pembelajaran, pengajaran dan pendidikan


a. Belajar : “suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya
sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.”, usaha sadar yang dilakukan individu dan
menyebabkan adanya perubahan tingkah laku sebagai responden terhadap lingkungan,
baik langsung ataupun tidak langsung.
b. Pembelajaran adalah Proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar
pada suatu lingkungan belajar. (UU No. 20/2003, Bab I Pasal Ayat 20).
Pembelajaran adalah usaha sadar dari guru untuk membuat siswa belajar, yaitu
terjadinya perubahan tingkah laku pada diri siswa yang belajar, dimana perubahan itu
dengan didapatkannya kemampuan baru yang berlaku dalam waktu yang relative lama
dan karena adanya usaha.
c. Pengajaran mempunyai arti cara mengajar atau mengajarkan (transfer
ilmu).(Purwadinata, 1967, hal 22). pengajaran diartikan sama dengan perbuatan belajar
(oleh siswa) dan Mengajar (oleh guru). pengajaran adalah sebuah proses pendidikan
yang sebelumnya direncanakan dan diarahkan untuk mencapai tujuan serta dirancang
untuk mempermudah belajar.
d. Ki Hajar Dewantara : Pendidikan adalah menuntun segala kekuatan kodrat yang ada
pada anak-anak agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggot masyarakat dapat
mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya. Undang-Undang RI.
Nomor 20 tahun 2003 tentang pendidikan nasional (pasal 1 ayat 1) Pendidikan adalah
usaha sadar dan terencana untuk untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat bangsa dan negara
. pendidikan berarti tahapan kegiatan yang bersifat kelembagaan (seperti sekolah dan
madrasah) yang dipergunakan untuk menyempurnakan perkembangan individu dalam
menguasai pengetahuan, kebiasaan, sikap, dan sebagainya. Pendidikan dapat
berlangsung secara informal dan nonformal disamping secara formal disekolah, madrasah
dan institusi-institusi lainnya
2. Unsur-unsur dlm sistem pengajaran
a. Siswa
Seorang yang bertindak sebagai pencari, penerima, dan penyimpan isi pelajaran yang
dibutuhkan untuk mencapai tujuan.
b. Guru
Seseorang yang bertindak sebagai pengelola, katalisator, dan peran lainnya yang
memungkinkan berlangsungnya kegiatan belajar mengajar yang efektif.
c. Tujuan
Pernyataan tentang perubahan perilaku (kognitif, psikomotorik, afektif) yang diinginkan
terjadi pada siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran.
d. Isi Pelajaran
Segala informasi berupa fakta, prinsip, dan konsep yang diperlukan untuk mencapai
tujuan.
e. Metode :Cara yang teratur untuk memberikan kesempatan kepada siswa untuk mendapat
informasi yang dibutuhkan mereka untuk mencapai tujuan.
f. Media :Bahan pengajaran dengan atau tanpa peralatan yang digunakan untuk menyajikan
informasi kepada siswa.
g. Evaluasi :Cara tertentu yang digunakan untuk menilai suatu proses dan hasilnya.
3. Ranah Tujuan Pembelajaran
Taksonomi Bloom merujuk pada taksonomi yang dibuat untuk tujuan pendidikan. Taksonomi ini
pertama kali disusun oleh Benjamin S. Bloom pada tahun 1956. tujuan pendidikan dibagi
menjadi beberapa domain (ranah, kawasan) dan setiap domain tersebut dibagi kembali ke dalam
pembagian yang lebih rinci berdasarkan hirarkinya.
a. Cognitive Domain (Ranah Kognitif), yang berisi perilaku-perilaku yang menekankan
aspek intelektual, seperti pengetahuan, pengertian, dan keterampilan berpikir.
b. Affective Domain (Ranah Afektif) berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek
perasaan dan emosi, seperti minat, sikap, apresiasi, dan cara penyesuaian diri.
c. Psychomotor Domain (Ranah Psikomotor) berisi perilaku-perilaku yang menekankan
aspek keterampilan motorik seperti tulisan tangan, mengetik, berenang, dan
mengoperasikan mesin.
4. Pengaruh Hereditas dan lingkungan terhadap pembentukan kepribadian anak
a. Teori Nativisme
kata dasar “natus” artinya lahir dan “nativius” artinya kelahiran, pembawaan. Nativisme
berpendapat bahwa perkembangan individu semata-mata ditentukan oleh faktor
pembawaan yang dibawa sejak lahir. Aliran ini memandang hereditas (heredity) sebagai
penentu kepribadian. menurut aliran ini pembawaan yang dibawa sejak manusia
dilahirkan itulah yang menentukan perkembangan berikutnya. Asumsi yang mendasari
aliran ini adalah bahwa pada diri anak dan orang tua terdapat banyak kesamaan baik fisik
maupun psikis. Dalam ilmu pendidikan nativisme disebut juga dengan pesimisme
pedagogik. Jika benar segala sesuatu ditentukan dan tergantung pada dasar atau
pembawaan, maka pengaruh lingkungan dan pendidikan dianggap tidak akan
berpengaruh apa-apa terhadap perkembangan manusia. Tokoh : Arhur , Plato, Descartes
b. Teori Empirisme berasal dari kata Yunani “empiria” yang berarti pengalaman inderawi.
Aliran empirisme juga bisa disebut dengan aliran environmentalisme (environment:
lingkungan). Empirisme secara langsung bertentangan dengan nativisme. Kalau
nativisme berpendapat bahwa perkembangan manusia itu semata-mata tergantung pada
faktor dasar, maka empirisme berpendapat bahwa perkembangan itu semata-mata
tergantung pada faktor lingkungan. sedangkan dasar tidak memainkan peranan sama
sekali. Asumsi psikologis yang mendasari aliran ini adalah bahwa manusia lahir dalam
keadaan netral, tidak memiliki pembawaan apapun. Ia bagaikan kertas putih (tabula rasa)
yang dapat ditulisi apa saja yang dikehendaki. Teori ini terkenal dengan teori tabula rasa
dengan tokohnya John Locke. Dalam Ilmu Pendidikan, empirisme disebut juga dengan
Optimisme Pedagogik yang mengatakan bahwa perkembangan anak menjadi manusia
dewasa ditentukan oleh lingkungannya atau oleh pendidikan dan pengalaman yang
diterimanya sejak kecil. Tokoh utama aliran ini adalah John Locke
c. Konvergensi berasal dari kata converge yang berarti “bertemu, berpadu”. Terhadap
pertentangan dua aliran diatas, maka William Stern berusaha mengambil langkah yang
lebih moderat. Menurutnya perkembangan manusia itu bergerak secara konvergen antara
nativisme atau keturunan dan empirisme atau lingkungannya, termasuk pendidikan.
konvergensi adalah suatu aliran yang berpendapat bahwa perkembangan manusia
dipengaruhi oleh interaksi dan perpaduan antara faktor hereditas dan lingkungan.
Menurut aliran ini hereditas tidak akan berkembang secara wajar apabila tidak diberi
rangsangan dari faktor lingkungan. Sebaliknya, rangsangan lingkungan tidak akan
membina kepribadian yang ideal tanpa didasari oleh faktor hereditas. Penentuan
kepribadian seseoang ditentukan oleh kerja yang integral antara faktor internal (potensi
bawaan) maupun faktor eksternal (lingkungan pendidikan). Keduanya berproses secara
konvergen tanpa bisa dipisahkan.
d. Fitrah
Al alaq : Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah, Yang mengajar (manusia)
dengan perantaran kalam" : Ayat tersebut menunjukkan bahwa manusia tanpa melalui
belajar niscaya tidak akan mengetahui segala sesuatu yang ia butuhkan bagi
kelangsungan hidupnya di dunia dan akhirat. Pengetahuan manusia akan berkembang jika
diperoleh melalui proses belajar mengajar.
Sabda Nabi : Kullu mauludin yuladu alal fitroh… “Tiadaklah anak dilahirkan atas dasar
fitrah, maka kedua orang tuanya mendidiknya menjadi Yahudi atau Nasrani (H.R. Abu
Hurairah). Atas dasar al-Hadits diatas maka kita dapat memperoleh petunjuk bahwa fitrah
sebagai faktor pembawaan sejak lahir manusia dapat dipengaruhi oleh lingkungan diluar
dirinya, bahkan ia tak akan dapat berkembang sama sekali bila tanpa adanya pengaruh
lingkungan. Dan tanpa penyediaan kesempatan yang cukup memadai (favourable) maka
kemampuan dasar tersebut tidak akan mengalami perkembangan yang progresif vertikal
dan horizontal secara normal dan optimal. Dengan demikian pengaruh lingkungan
menjadi suatu keniscayaan agar kemampuan/ potensi dapat berkembang.
5. Fase2 perkembangan anak dan implikasinya pada pendidikan : penahapan atau periodesasi
rentang kehidupan manusia yang di tandai oleh ciri-ciri atau pola-pola tingkah laku
tertentu. empat dasar pembagian fase-fase perkembangan ini,yaitu: fase perkembangan
berdasarkan ciri-ciri biologis, konsep didaktis, ciri-ciri psikologis,dan konsep tugas
perkembangan.
a. Periodesasi perkembangan berdasarkan ciri-ciri Biologis : perubahan fisik
1) Aristoteles, lahir sampai usia 21 tahun ke dalam tiga masa, di mana
setiap fase meliputi masa tujuh tahun, yaitu: Fase anak kecil atau masa
bermain (0-7) tahun, yang diakhiri dengan tanggal (pergantian) gigi. Fase
anak sekolah atau masa belajar (7-14) tahun, yang dimulai dari
tumbuhnya gigi baru samapai timbulnya gejala berfungsinya kelenjar-
kelenjar kelamin. Fase remaja (pubertas) atau masa peralihan dari
anak menjadi dewasa (14-21) tahun, yang dimulai dari mulai bekerjanya
kelenjar-kelenjar kelamin sampai akan memasuki masa dewasa.
2) Sigmund Freud
Dasar-dasar pembagiannya ialah pada cara-cara reaksi-reaksi bagian-
bagian tubuh tertentu, fase-fase itu adalah :
 Fase infantie, umur 0-5 tahun. Fase ini dibedakan menjadi tiga
yaitu : Fase oral, umur 0-1 tahun, di mana anak mendapatkan
kepuasan seksuil melalui mulutnya. Fase anal, umur 1-3 tahun, di
mana anak mendapatkan kepuasan seksuil melalui anusnya.
Fase phalis, umur 3-5 tahun, di mana anak mendapatkan
kepuasan seksuil melalui alat kelaminnya.
 Fase laten, umur 5-12 tahun. keadaan tenang, setelah terjadi
gelombang dan badai (strum und drang) pada tiga fase pertama.
desakan seksuil anak mengendur. Lbih pada masalah-masalah
yang berkaitan dengan sekolah dan teman sejenisnya.
 Fase pubertas 12-18 tahun
Dalam fase ini dorongan-dorongan mulai muncul kembali, dan
apabila dorongan-dorongan ini dapat ditransfer dan disublimasi
dengan baik, anak akan sampai pada masa kematangan terakhir,
yaitu fase genital.
 Fase genital, umur 18-20 tahun. dorongan seksuil yang pada
masa laten boleh dikatakan sedang tidur, kini berkobar kembali,
dan mulai sungguh-sungguh tertarik pada jenis kelamin
lain. konflik internal lebih stabil dan seseorang dapat mencapai
struktur ego yang kuat Pencapaian ego ideal -dapat dicapai, yaitu
dengan keseimbangan antara cinta dan kerja.
3) Elizabeth B. Hurlock . konsep biologis atas lima fase yaitu : Fase
prenatal (sebelum lahir), mulai masa konsepsi sampai proses kelahiran,
lebih kurang 280 hari.. Fase infrancy (orok), mulai lahir sampai usia 14
hari. Fase babyhood (bayi), mulai usia 2 minggu sampai sekitar usia 2
tahun. Fase childhood (kanak-kanak), mulai usia 2 tahun sampai usia
pubertas. Fase Adolescence (remaja), mulai usia 11 dan 13 tahun
sampai usia 21 tahun, yang dibagi atas 3 masa, yaitu : Fase pre
adolescence: mulai usia 11 – 13 tahun untuk wanita, dan usia-usia sekitar
setahun kemudian bagi pria. Fase early adolescence: mulai usia 13-14
tahun sampai 16-17 tahun. Fase late adolecence: masa-masa akhir dari
perkembangan sesorang atau hampir bersmaan dengan masa ketika
seseorang tengah mnempuh perguruan tinggi.
b. Berdasarkan Konsep Didaktif
1) 0-6 tahun = sekolah ibu, merupakan masa mengembangkan alat-alat
indra dan memperoleh pengetahuan dasar di bawah asuan ibunya
dilingkungan rumah tangga.
2) 2. 6-12 tahun = sekolah bahasa ibu, merupakan masa anak
mengembangkan daya ingatnya dibawah pendidikan sekolah rendah.
Pada masa ini, mulai di ajarakan bahasa ibu ( vernacula ).
3) 3. 12-18 tahun = sekolah bahasa latin, merupakan masa
mengembangkan daya pikirnya dibawah pendidikan sekolah menengah (
gymasium).
4) 4. 18-24 tahun : sekolah tinggi dan pengembaraan, merupakan masa
mengembangkan kemauannya dan memilih suatu lapangan hidup yang
berlangsung dibawah perguruan tinggi.
c. Periodesasi Perkembangan Berdasarkan Ciri-ciri Psikologis : sifat trotz
atau sifat “keras kepala”
Kohnstamm, Membagi fase perkembangan dilihat dari sisi pendidikan dan tujuan
luhur umat manusia menjadi lima fase, yaitu :. Periode vital: umur 0-1,5 tahun,
disebut juga fase menyusu, Periode estetis: umur 1,5 -7 tahun, disebut juga
fase pencoba dan fase bermain. Periode intelektuil: umur 7-14 tahun, disebut
juga masa sekolah. Periode sosial: umur 14-21 tahun, ddisebut juga masa
remaja. Periode matang: umur 21 tahun keatas, disebut juga masa dewasa.
d. Periadesasi perkembangan berdasarkan konsep tugas perkembangan :
Masa bayi dan kanak-kanak(infancy and early childhood):umur 0-6 tahun.
Masa sekolah atau pertengahan kanak-kanak (middle childhood):umur 6-12
tahun. Masa remaja (adolescence): umur 12-18 tahun. Masa awal dewasa (
early adulthood ): umur 18-30 tahun. Masa dewasa pertengahan (middle
age): umur 30-50 tahun. Masa tua ( Latter maturity): 50 tahun keatas.
6. Metode pembelajaran : jalan yg ditempuh guru dlm mnyampaikan materi agar
tujuan pembeljran tercapai
Menurut nana sudjana (dasar2 proses bljr mngjar) : Ceramah, tanya jawab, diskusi,
resitasi, kerja kelompok, demonstrasi& eksperimen, sosiodrama/bermain peran
(role-playing), problem solving, sistem regu (team teaching), latihan(drill),
karyawisata(fieldtrip) dan simulasi.
Demontrasi; membantu siswa mnemukan jawaban sendri dg mengamati suatu
proseslperistiwa. Resitasi (tugas) agar siswa belajar.Karyawisata: kunjungan dluar kelas
,pengamatan dan laporan. Simulasi- memperagakan seperti aslinya.
7. Undang-undang Sisdiknas Nomor 20 Tahun 2003 terdiri dari 22 Bab dan 77 pasal,
yaitu:
Bab 1. Ketentuan Umum
Bab 2. Dasar, Fungsi, dan Tujuan
Bab 3. Prinsip Penyelenggaraan Pendidikan
Bab 4. Hak dan Kewajiban Warga Negara, Orang Tua, Masyarakat dan Pemerintah
Bab 5. Peserta Didik
Bab 6. Jalur, Jenjang, dan Jenis Pendidikan
Bab 7. Bahasa Pengantar
Bab 8. Wajib Belajar
Bab 9. Standar Nasional Pendidikan
Bab 10. Kurikulum
Bab 11. Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Bab 12. Sarana dan Prasarana Pendidikan
Bab 13. Pendanaan Pendidikan
Bab 14. Pengelolaan Pendidikan
Bab 15. Peran Serta Masyarakat Dalam Pendidikan
Bab 16. Evaluasi, Akreditasi, dan Sertifikasi
Bab 17. Pendirian Satuan Pendidikan
Bab 18. Penyelenggaraan Pendidikan Oleh Lembaga Negara Lain
Bab 19. Pengawasan
Bab 20. Ketentuan Pidana
Bab 21. Ketentuan Peralihan
Bab 22. Ketentuan Penutup
Beberapa di antara sarana penunjang dalam sistem pendidikan kita adalah:
 Hak dan Kewajiban dalam Bab IV, pasal 5 : "Setiap warga negara mempunyai
hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang bermutu", dan "Setiap warga
negara bertanggung jawab terhadap keberlangsungan penyelenggaraan
pendidikan".
 Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi
dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu ( UU No. 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 19 ).
 Penyediaan Sumber Daya Pendidikan yang meliputi: gedung dan
perlengkapannya, sumber belajar seperti buku-buku dan alat-alat bantu
mengajar dan dana yang memadai.
 Tujuan Pendidikan Nasional dalam UU No. 20 tahun 2003 Bab II pasal 3 yang
menegaskan bahwa : “Pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,
dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.
 Komponen-Komponen Sistem Pendidikan Nasional : satuan pendidikan
sekolah dan satuan pendidikan luar sekolah.
 Fungsi Pendidikan Nasional dalam UU No. 20 tahun 2003 Pasal 2, yakni :
"mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa
yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa".Tujuan
Pendidikan Nasional dalam UU No. 20 tahun 2003 Pasal 2 : "Untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab".
 Prinsip Penyelenggaraan Pendidikan dalam Bab III, pasal 4 : "Pendidikan
diselenggarakan dengan prinsip demokratis, berkeadilan, serta menjunjung tinggi
hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai kultural, dan kemajemukan bangsa;
prinsip satu kesatuan yang sistemik; prinsip pembudayaan dan pemberdayaan
peserta didik; prinsip keteladanan, membangun kemauan, dan mengembangkan
kreativitas peserta didik; prinsip pengembangan budaya membaca, menulis dan
berhitung; prinsip pemberdayaan semua komponen masyarakat".
 Peserta Didik dalam Bab V, pasal 12 bahwa setiap peserta didik pada setiap
satuan pendidikan berhak : "mendapatkan pendidikan agama sesuai dengan
agama yang dianutnya dan diajarkan oleh pendidik yang seagama", dan
"mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat, minat dan
kemampuannya".
 Bentuk Penyelenggaraan Pendidikan dalam Pasal 13 disebutkan : "Jalur
pendidikan terdiri atas pendidikan formal, nonformal, dan informal yang dapat
saling melengkapi dan memperkaya", dan "diselenggarakan dengan sistem
terbuka melalui melalui jarak jauh".tatap muka dan/atau
 Standar Nasional Pendidikan dalam Bab IX, pasal 35, menyebutkan :
"Standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi, proses, kompetensi lulusan,
tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan, dan
penilaian pendidikan yang harus ditingkatkan secara berencana dan berkala".
 Pendidik dan Tenaga Kependidikan pada Bab XI pasal 40 ayat 2 : "Pendidik
dan tenaga kependidikan berkewajiban : Menciptakan suasana pendidikan yang
bermakna, menyenangkan, kreatif, dinamis dan dialogis; Mempunyai komitmen
secara profesional untuk meningkatkan mutu pendidikan, dan memberi teladan
dan menjaga nama baik lembaga, profesi dan kedudukan sesuai dengan
kepercayaan yang diberikan kepadanya".
 Sarana dan Prasarana Pendidikan dalam Bab XII pasal 45 ayat 1 : "Setiap
satuan pendidikan formal dan nonformal menyediakan sarana dan prasarana
yang memenuhi keperluan pendidikan sesuai dengan pertumbuhan dan
perkembangan potensi fisik, kecerdasan intelektual, sosial, emosional, dan
kejiwaan peserta didik".
 Pendanaan Pendidikan pada pasal 46 ayat 1 yang menetapkan: "Pendanaan
pendidikan menjadi tanggung jawab bersama antara Pemerintah, Pemerintah
Daerah dan masyarakat". Dan pasal 47 ayat a dan 2, yakni : "Sumber
pendanaan pendidikan ditentukan berdasarkan prinsip keadilan, kecukupan, dan
berkelanjutan, dan Pemerintah, Pemerintah Daerah, serta masyarakat
mengerahkan sumber daya yang ada sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku".
 Karakter pend.mnurut UU No 20 th 2003 : endidikan yang mencakup tiga
dimensi. Yaitu dimensi ketuhanan, pribadi dan sosial.
 Peran & tugas guru : sbg pendidik. Mempunyai standar kualitas ttntu,
(TJ,wibawa,mndiri & disipin). Nbrani mngmbil kputusan brkaitan pemb. &
pembntukan kompetensi. Sbg Pengajar : mmbntu siswa mmpeljri ssuatu yg
blom diketahui, mmbntuk kompetensi & mmhami materi standar yg dpelajari,
mngikuti perkmbgn teknologi shg update & tdk ktingglan jmn. Sbg Pembimbing,
merumuskan tujuan dg jelas, menilai kelancaran sesuai kbutuhan&kmampuan
siswa, Sbg Pengarah, mengarahkan siswa dlm mmcahkan masalah2 yg
dhadapi, mngarahkn mngmbil kputusan. Sbg Pelatih, melatih siswa pmbentukan
kompetensi dasar sesaui dg potensi masing2. Sbg Penilai,
 Upaya yang Harus Dilakukan Pemerintah dalam Mengatasi Permasalahan : Demi
terwujudnya sistem pendidikan nasional, pemerintah perlu melihat fakta di lapangan,
bagaimana penerapan kebijakan. Pemerintah jangan hanya pandai membuat kebijakan,
tetapi tidak dapat mengevaluasi hasil dari kebijakan itu sendiri.
8. Isi UU No. 14 tahun 2005 tentang Guur dan Dosen dan PP No. 74 tahun 2008
tentang Guru
a. Pada Bab I tentang Ketentuan Umum
· Pasal 1 tentang: 1. guru adalah pendidik profesional pada PAUD jalur pendidikan formal,
dasar dan menengah; 2.dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan untuk masyarakat; 3.
guru besar atau profesor yang selanjutnya disebut profesor adalah jabatan fungsional tertinggi
bagi dosen; 4. profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang yang
memerlukan pendidikan profesi; 5. penyelenggara pendidikan adalah pemerintah, pemerintah
daerah atau masyarakat; 6. satuan pendidikan adalah kelompok layanan pendidikan yang
menyelenggarakan jalur pendidikan formal; 7. Perjanjian atau kesepakatan kerja guru dan
dosen; 8. Pengertian pemutusan atau pemberhentian hubungan kerja; 9. Kualifikasi akademik
guru dan dosen; 10.kompetensi tugas keprofesionalan; 11. Sertifikasi untuk guru dan dosen; 12.
Sertifikat pendidik sebagai tenaga profesional; 13. Organisasi profesi guru; 14. Pengertian
lembaga pendidikan tenaga kependidikan; 15. Gaji guru dan dosen; 16. Penghasilan guru atau
dosen; 17. Pengertian daerah khusus; 18. Pengertian masyarakat; 19. Pengertian pemerintah;
20. Pengertian pemerintah daerah; 21 pengertian menteri.
b. Pada Bab II tentang Kedudukan, Fungsi dan Tujuan
Pasal 2 tentang: (1) kedudukan guru sebagai tenaga profesional pada pendidikan dasar,
menengah dan anak usia dini pada jalur pendidikan formal; (2) pengakuan kedudukan guru
berupa sertifikat pendidik. Pasal 3 tentang: (1) kedudukan dosen sebagai tenaga profesional
pada jenjang pendidikan tinggi sesuai peraturan perundang-undangan; (2) pengakuan
kedudukan dosen berupa sertifikat pendidik. Pasal 4 tentang: fungsi kedudukan guru sebagai
agen pembelajaran untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional. Pasal 5 tentang: fungsi
kedudukan dosen sebagai agen pembelajaran untuk meningkatkan mutu pendidikan
nasional.Pasal 6 tentang : Kedudukan guru dan dosen sebagai tenaga profesional bertujuan
untuk melaksanakan sistem pendidikan nasional dan mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
c. Pada bab III tentang Prinsip Profesionalitas
· Pasal 7 tentang: (1) Profesi guru dan profesi dosen merupakan bidang pekerjaan khusus
yang dilaksanakan berdasarkan prinsip sebagai berikut: memiliki bakat, minat, panggilan jiwa,
dan idealisme;. memiliki komitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan, keimanan,
ketakwaan, dan akhlak mulia; memiliki kualifikasi akademik dan latar belakang pendidikan
sesuai dengan bidang tugas; memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas;
memiliki tanggung jawab atas pelaksanaan tugas keprofesionalan; memperoleh penghasilan
yang ditentukan sesuai dengan prestasi kerja; emiliki kesempatan untuk mengembangkan
keprofesionalan secara berkelanjutan dengan belajar sepanjang hayat . memiliki jaminan
perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas keprofesionalan; dan memiliki organisasi
profesi yang mempunyai kewenangan mengatur hal-hal yang berkaitan dengan tugas
keprofesionalan guru. (2) Pemberdayaan profesi guru atau dosen
d. Pada Bab IV tentang Guru : Bagian Kesatu tentang Kualifikasi, Kompetensi dan Sertifikasi
dalam Pasal 8-13, Bagian Kedua tentang Hak dan Kewajiban dalam Pasal 14-20, Bagian
Ketiga tentang Wajib Kerja dan Ikatan Dinas dalam Pasal 21-23, Bagian Keempat tentang
Pengangkatan, Penempatan, Pemindahan, dan Pemberhentian dalam Pasal 24-31 Bagian
Kelima tentang Pembinaan dan Pengembangan dalam Pasal 32-3, Bagian Keenam tentang
Penghargaan dalam Pasal 36-38, Bagian Ketujuh tentang Perlindungan dalam Pasal 39,
Bagian Kedelapan tentang Cuti dalam Pasal 40, Bagian Kesembilan tentang Organisasi
Profesi dan Kode Etik dalam Pasal 41-43
e. Pada Bab V tentang Dosen, Bagian Kesatu tentang Kualifikasi, Kompetensi, Sertifikasi dan
Jabatan Akademik dalam Pasal 45-50, Bagian Kedua tentang Hak dan Kewajiban dalam Pasal
51-60, Bagian Ketiga tentang Wajib Kerja dan Ikatan Dinas dalam Pasal 61-62, Bagian
Keempat tentang Pengangkatan, Penempatan, Pemindahan, dan Pemberhentian dalam
Pasal 63-68, Bagian Kelima tentang Pembinaan dan Pengembangan dalam Pasal 69-72,
Bagian Keenam tentang Penghargaan dalam Pasal 73-74, Bagian Ketujuh tentang
Perlindungan dalam Pasal 75, Bagian Kedelapan tentang Cuti dalam Pasal 76, Pada Bab VI
tentang Sanksi dalam Pasal 77-79, Pada Bab VII tentang Ketentuan Peralihan dalam Pasal
80-81
f. Pada Bab VIII tentang Ketentuan Penutup dalam Pasal 82-84
- Penjelasan UU RI No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen secara umum,
- Kedudukan guru dan dosen sebagai tenaga profesional mempunyai visi terwujudnya
penyelenggaraan pembelajaran sesuai dengan prinsip-prinsip profesionalitas untuk memenuhi
hak yang sama bagi setiap warga negara dalam memperoleh pendidikan yang bermutu
- Pengakuan kedudukan guru dan dosen sebagai tenaga profesional mempunyai misi untuk
melaksanakan tujuan Undang-Undang ini sebagai berikut:. mengangkat martabat guru dan
dosen;menjamin hak dan kewajiban guru dan dosen;. meningkatkan kompetensi guru dan
dosen;memajukan profesi serta karier guru dan dosen; meningkatkan mutu pembelajaran;
meningkatkan mutu pendidikan nasional; mengurangi kesenjangan ketersediaan guru dan dosen
antardaerah dari segi jumlah, mutu, kualifikasi akademik, dan kompetensi; mengurangi
kesenjangan mutu pendidikan antardaerah; dan . meningkatkan pelayanan pendidikan yang
bermutu.
- Berdasarkan visi, misi, dan pertimbangan-pertimbangan di atas diperlukan strategi yang
meliputi: penyelenggaraan sertifikasi pendidik berdasarkan kualifikasi akademik dan
kompetensi; pemenuhan hak dan kewajiban guru dan dosen sebagai tenaga profesional yang
sesuai dengan prinsip profesionalitas; penyelenggaraan kebijakan strategis dalam
pengangkatan, penempatan, pemindahan, dan pemberhentian guru dan dosen sesuai dengan
kebutuhan, baik jumlah, kualifikasi akademik, maupun kompetensi yang dilakukan secara
merata, objektif, dan transparan untuk menjamin keberlangsungan pendidikan;
penyelenggaraan kebijakan strategis dalam pembinaan dan pengembangan profesi guru dan
dosen untuk meningkatkan profesionalitas dan pengabdian para guru dan dosen; peningkatan
peningkatan peran serta masyarakat dalam memenuhi hak dan kewajiban guru dan dosen.
PP NO.74 2008 Tentang Guru
Bab I Ketentuan Umum. Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama
mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi
peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar,
dan pendidikan menengah.
Bab II Kompetensi dan Sertifikasi. Guru wajib memiliki Kualifikasi Akademik,
kompetensi, Sertifikat Pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan
untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Kompetensi Guru meliputi kompetensi
pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional
yang diperoleh melalui pendidikan profesi
Bab III Hak. Guru yang memenuhi persyaratan berhak mendapat satu tunjangan
profesi. Guru yang diangkat dalam jabatan pengawas satuan pendidikan tetap diberi
tunjangan profesi Guru apabila yang bersangkutan tetap melaksanakan tugas sebagai
pendidik
Bab IV Beban Kerja. Beban kerja Guru mencakup kegiatan pokok: (a)
merencanakan pembelajaran; (b) melaksanakan pembelajaran; (c) menilai hasil
pembelajaran; (d) membimbing dan melatih peserta didik; dan (e) melaksanakan tugas
tambahan yang melekat pada pelaksanaan kegiatan pokok sesuai dengan beban kerja
Guru.
Bab V Wajib Kerja dan Pola Ikatan Dinas. Dalam keadaan darurat, Pemerintah
dapat memberlakukan ketentuan wajib kerja kepada Guru dan/atau warga negara
Indonesia lainnya yang memenuhi Kualifikasi Akademik dan kompetensi untuk
melaksanakan tugas sebagai Guru di Daerah Khusus di wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah dapat menetapkan pola
ikatan dinas bagi calon Guru untuk memenuhi kepentingan pembangunan pendidikan
nasional atau kepentingan pembangunan daerah.
Bab VI Pengangkatan, Penempatan, dan Pemindahan. Pengangkatan dan
penempatan Guru yang diangkat oleh Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah
dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Guru yang
ditempatkan pada jabatan struktural kehilangan haknya untuk memperoleh tunjangan
profesi, tunjangan fungsional, tunjangan khusus, dan maslahat tambahan.
Bab VII Sanksi. Guru yang tidak dapat memenuhi Kualifikasi Akademik,
kompetensi, dan Sertifikat Pendidik kehilangan hak untuk mendapat tunjangan
fungsional atau subsidi tunjangan fungsional, dan maslahat tambahan. Guru yang tidak
dapat memenuhi kewajiban melaksanakan pembelajaran 24 (dua puluh empat) jam
tatap muka dan tidak mendapat pengecualian dari Menteri dihilangkan haknya untuk
mendapat tunjangan profesi, tunjangan fungsional atau subsidi tunjangan fungsional,
dan maslahat tambahan.
Bab VIII Ketentuan Peralihan. Guru Dalam Jabatan yang belum memiliki
Sertifikat Pendidik memperoleh tunjangan fungsional atau subsidi tunjangan fungsional
dan maslahat tambahan. Pengawas satuan pendidikan selain Guru yang diangkat
sebelum berlakunya Peraturan Pemerintah ini diberi kesempatan dalam waktu 5 (lima)
tahun untuk memperoleh Sertifikat Pendidik.
Bab IX Ketentuan Penutup, dan Penjelasan.
9. STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN
a. KETENTUAN UMUM
Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan:
1) seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia.
2) Pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri
atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi.
3) Pendidikan nonformal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat
dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang.
4) Standar kompetensi lulusan adalah kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup
sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
5) Standar isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang dituangkan dalam
kriteria tentang kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian, kompetens mata
pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada
jenjang dan jenis pendidikan tertentu.
6) Standar proses adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan
pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan pendidikan untuk mencapai standar
kompetensi lulusan.
7) Standar pendidik dan tenaga kependidikan adalah criteria pendidikan prajabatan dan
kelayakan fisik maupun mental, serta pendidikan dalam jabatan.
8) Standar sarana dan prasarana adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan
dengan kriteria minimal tentang ruang belajar, tempat berolahraga, tempat beribadah,
perpustakaan, laboratorium, bengkel kerja, tempat bermain, tempat berkreasi dan
berekreasi, serta sumber belajar lain, yang diperlukan untuk menunjang proses
pembelajaran, termasuk penggunaan teknologi informasi dan komunikasi.
9) Standar pengelolaan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan
perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan pendidikan pada tingkat satuan
pendidikan, kabupaten/kota, provinsi, atau nasional agar tercapai efisiensi dan
efektivitas penyelenggaraan pendidikan.
10) Standar pembiayaan adalah standar yang mengatur komponen dan besarnya biaya
operasi satuan pendidikan yang berlaku selama satu tahun.
11) Standar penilaian pendidikan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan
dengan mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik.
12) Biaya operasi satuan pendidikan adalah bagian dari dana pendidikan yang diperlukan
untuk membiayai kegiatan operasi satuan pendidikan agar dapat berlangsungnya
kegiatan pendidikan yang sesuai standar nasional pendidikan secara teratur dan
berkelanjutan.
13) Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan
bahan pelajaran serta Cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
b. LINGKUP, FUNGSI, DAN TUJUAN
 Lingkup Standar Nasional Pendidikan meliputi: standar isi; standar proses;
standar kompetensi lulusan; standar pendidik dan tenaga kependidikan; standar
sarana dan prasarana; standar pengelolaan; .standar pembiayaan;dan standar
penilaian pendidikan.
 Untuk penjaminan dan pengendalian mutu pendidikan sesuai dengan Standar
Nasional Pendidikan dilakukan evaluasi, akreditasi, dan sertifikasi.
 Fugsi standar pendidikan nasional berfungsi sebagai dasar dalam
perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan pendidikan dalam rangka
mewujudkan pendidikan nasional yang bermutu.
 Tujuan standar pendidikan nasional : menjamin mutu pendidikan nasional
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat
1) Standar isi
 Standar isi mencakup lingkup materi dan tingkat kompetensi untuk
mencapai kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan
tertentu.
 kerangka dasar dan struktur kurikulum, beban belajar, kurikulum
tingkat satuan pendidikan, dan kalender pendidikan/akademik
 Beban belajar untuk SD/MI/SDLB, SMP/MTs/SMPLB,
SMA/MA/SMLB, SMK/MAK atau bentuk lain yang sederajat
menggunakan jam pembelajaran setiap minggu setiap semester
dengan sistem tatap muka, penugasan terstruktur, dan kegiatan
mandiri tidak terstruktur, sesuai kebutuhan dan ciri khas masing-
masing.
2) Standar proses
 Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan
secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang,
memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta
memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan
kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik
serta psikologis peserta didik.
 harus memperhatikan jumlah maksimal peserta didik per kelas
dan beban mengajar maksimal per pendidik, rasio maksimal buku
teks pelajaran setiap peserta didik, dan rasio maksimal jumlah
peserta didik setiap pendidik.
 Pelaksanaan proses pembelajaran dilakukan dengan
mengembangkan budaya membaca dan menulis
3) Standar kompetensi lulusan
 Standar kompetensi lulusan digunakan sebagai pedoman
penilaian dalam penentuan kelulusan peserta didik dari satuan
pendidikan.
 meliputi kompetensi untuk seluruh mata pelajaran atau kelompok
mata pelajaran dan mata kuliah atau kelompok mata kuliah.
 Kompetensi lulusan untuk mata pelajaran bahasa menekankan
pada kemampuan membaca dan menulis yang sesuai dengan
jenjang pendidikan.
 Kompetensi lulusan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan
mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
4) STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
 Pendidik harus memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi
sebagai agen pembelajaran, sehat jasmani dan rohani, serta
memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan
nasional.
tingkat pendidikan minimal yang harus dipenuhi oleh seorang
pendidik yang dibuktikan dengan ijazah dan/atau sertifikat keahlian
yang relevan sesuai ketentuan perundangundangan yang berlaku.
Kompetensi sebagai agen pembelajaran pada jenjang pendidikan
dasar dan menengah serta pendidikan anak usia dini meliputi:
Kompetensi pedagogik; Kompetensi kepribadian . Kompetensi
profesional; dan Kompetensi sosial

 Seseorang yang tidak memiliki ijazah dan/atau sertifikat keahlian


sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tetapi memiliki keahlian
khusus yang diakui dan diperlukan dapat diangkat menjadi
pendidik setelah melewati uji kelayakan dan kesetaraan.
 Pendidik Anak usia dini: min, D4 ATAU S1 bidang PAUD,
PSIKOLOGI , smp, sma : s1, ..
5) STANDAR SARANA DAN PRASARANA
 Setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi
perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan
sumber belajar lainnya, bahan habis pakai, serta perlengkapan
lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang
teratur dan berkelanjutan.
 b. Setiap satuan pendidikan wajib memiliki prasarana yang
meliputi lahan, ruang kelas, ruang pimpinan satuan pendidikan,
ruang pendidik, ruang tata usaha, ruang perpustakaan, ruang
laboratorium, ruang bengkel kerja, ruang unit produksi, ruang
kantin, instalasi daya dan jasa, tempat berolahraga, tempat
beribadah, tempat bermain, tempat berkreasi, dan ruang/tempat
lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang
teratur dan berkelanjutan.
 Standar keragaman jenis peralatan laboratorium ilmu
pengetahuan alam (IPA), laboratorium bahasa, laboratorium
komputer, dan peralatan pembelajaran lain
6) Standar pengelolaan
 Pengelolaan satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar
dan menengah menerapkan manajemen berbasis sekolah yang
ditunjukkan dengan kemandirian, kemitraan, partisipasi
keterbukaan, dan akuntabilitas
 Pengelolaan satuan pendidikan pada jenjang pendidikan tinggi
menerapkan otonomi perguruan tinggi yang dalam batas-batas
yang diatur dalam ketentuan perundangundangan yang berlaku
memberikan kebebasan dan mendorong kemandirian dalam
pengelolaan akademik, operasional, personalia, keuangan, dan
area fungsional kepengelolaan lainnya yang diatur oleh masing-
masing perguruan tinggi.
 Setiap satuan pendidikan dipimpin oleh seorang kepala satuan
sebagai penanggung jawab pengelolaan pendidikan.
 Dalam melaksanakan tugasnya kepala satuan pendidikan
SMP/MTs/ SMPLB, atau bentuk lain yang sederajat dibantu
minimal oleh satu orang wakil kepala satuan pendidikan.
 Pada satuan pendidikan SMA/MA/SMALB, SMK/MAK, atau
bentuk lain yang sederajat kepala satuan pendidikan dalam
melaksanakan tugasnya dibantu minimal oleh tiga wakil kepala
satuan pendidikan yang masing-masing secara berturut-turut
membidangi akademik, sarana dan prasarana,
 Pengambilan keputusan pada satuan pendidikan dasar dan
menengah di bidang akademik dilakukan oleh rapat Dewan
Pendidik yang dipimpin oleh kepala satuan pendidikan.
Pengambilan keputusan pada satuan pendidikan dasar dan
menengah di bidang non-akademik dilakukan oleh komite
sekolah/madrasah yang dihadiri oleh kepala satuan pendidikan.
Rapat dewan pendidik dan komite sekolah/madrasah
dilaksanakan atas dasar prinsip musyawarah mufakat yang
berorientasi pada peningkatan mutu satuan pendidikan.
7) STANDAR PEMBIAYAAN
Pembiayaan pendidikan terdiri atas biaya investasi, biaya operasi, dan
biaya personal. Biaya operasi satuan pendidikan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) meliputi gaji pendidik dan tenaga kependidikan serta segala
tunjangan yang melekat pada gaji, bahan atau peralatan pendidikan
habis pakai, dan biaya operasi pendidikan tak langsung berupa daya,
air,jasa telekomunikasi, pemeliharaan sarana dan prasarana, uang
lembur, transportasi, konsumsi, pajak, asuransi, da lain sebagainya.
8) STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN
 Penilaian pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan
menengah terdiri atas: penilaian hasil belajar oleh pendidik;
satuan pendidikan; dan oleh Pemerintah
 Penilaian pendidikan pada jenjang pendidikan tinggi terdiri atas:
penilaian hasil belajar oleh pendidik; dan satuan pendidikan tinggi.
 Penilaian hasil belajar oleh pendidik untuk memantau proses,
kemajuan, dan perbaikan hasil dalam bentuk ulangan harian,
ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan ulangan
kenaikan kelas. untuk: menilai pencapaian kompetensi peserta
didik; bahan penyusunan laporan kemajuan hasil belajar; dan
memperbaiki proses pembelajaran. Penilaian hasil belajar
kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia serta kelompok
mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian dilakukan
melalui:
 Peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan pada
pendidikan dasar dan menengah setelah: menyelesaikan seluruh
program pembelajaran; memperoleh nilai minimal baik pada
penilaian akhir untu seluruh mata pelajaran kelompok mata
pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok mata pelajaran
kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran
estetika, dan kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga, dan
kesehatan ; lulus ujian sekolah/madrasah untuk kelompok mata
pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi; dan lulus Ujian
Nasional.
9) EVALUASi, Evaluasi pendidikan meliputi:
 evaluasi kinerja pendidikan yang dilakukan oleh satuan
pendidikan, Pemerintah; Pemerintah Daerah Provinsi, Pemerintah
Daerah Kabupaten/Kota; dan evaluasi oleh lembaga evaluasi
mandiri yang dibentukmasyarakat atau organisasi profesi untuk
menilai pencapaian Standar Nasional Pendidikan;
 dilakukan oleh satuan pendidikan pada setiap akhir semester.
 sekurangkurangnya meliputi: a. tingkat kehadiran peserta didik,
pendidik, dan tenaga kependidikan; b. pelaksanaan kurikulum
tingkat satuan pendidikan dan kegiatan ekstrakurikuler; c. hasil
belajar peserta didik;dan d. realisasi
 Evaluasi terhadap pengelola sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) mencakup sekurang-kurangnya: a. Tingkat relevansi
pendidikan terhadap visi, misi, tujuan, dan paradigma pendidikan
nasional; b. Tingkat relevansi satuan, jalur, jenjang, dan jenis
pendidikan terhadap kebutuhan masyarakat akan sumberdaya
manusia yang bermutu dan kompetitif; c. Tingkat pencapaian
Standar Nasional Pendidikan oleh satuan, jalur, jenjang, dan jenis
pendidikan; d. Tingkat efisiensi dan produktivitas satuan, jalur,
jenjang,dan jenis pendidikan; e. Tingkat daya saing satuan, jalur,
jenjang, dan jenis pendidikan pada tingkat daerah, nasional,
regional, dan global.
10.. Permendiknas No. 41 Tahun 2007 ttg standar proses pd satuan pendidikan Dasar
& menengah
Pasal 1: Standar proses untuk satuan pendidikan dasar dan menengah mencakup
perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian hasil pem-
belajaran, dan pengawasan proses pembelajaran.
a) PERENCANAAN PROSES PEMBELAJARAN
meliputi silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang memuat
identitas mata pelajaran, standar kompetensi (SK), kompetensi dasar (KD), indikator
pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran, materi ajar, alokasi waktu, metode
pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian hasil belajar, dan sumber belajar.
1) Silabus
sebagai acuan pengembangan RPP memuat identitas mata pelajaran atau tema
pelajaran, SK, KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pen-
capaian kompetensi, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar. pengembangan
silabus dapat dilakukan oleh para guru secara mandiri atau berkelompok dalam
sebuah sekolah/ madrasah atau beberapa sekolah, kelompok Musyawarah Guru
Mata Pelajaran (MGMP) atau Pusat Kegiatan Guru (PKG), dan Dinas Pendidikan.
2) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
RPP dijabarkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan belajar peserta didik
dalam upaya mencapai KD. Setiap guru pada satuan pendidikan berkewajiban
menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung
secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik
untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,
kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik
serta psikologis peserta didik. RPP disusun untuk setiap KD yang dapat
dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih. Guru merancang penggalan
RPP untuk setiap pertemuan yang disesuaikan dengan penjadwalan di satuan
pendidikan. Komponen RPP adalah
a) Identitas mata pelajaran : Identitas mata pelajaran, meliputi: satuan
pendidikan,kelas, semester, program/program keahlian, mata pelajaran atau
tema pelajaran, jumlah pertemuan.
b) Standar kompetensi
Standar kompetensi merupakan kualifikasi kemampuan minimal peserta didik
yang menggambarkan penguasaan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang
diharapkan dicapai pada setiap kelas dan/atau semester pada suatu mata
pelajaran.
c) Kompetensi dasar
Kompetensi dasar adalah sejumlah kemampuan yang harus dikuasai peserta
didik dalam mata pelajaran tertentu sebagai rujukan penyusunan indikator kompetensi
dalam suatu pelajaran.
d) Indikator pencapaian kompetensi
Indikator kompetensi adalah perilaku yang dapat diukur dan/atau diobservasi
untuk menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar tertentu yang menjadi acuan penilai-
an mata pelajaran. Indikator pencapaian kompetensi dirumuskan dengan menggunakan
kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur, yang mencakup pengetahuan,
sikap, dan keterampilan.
e) Tujuan pembelajaran
Tujuan pembelajaran menggambarkan proses dan hasil belajar yang diharapkan
dicapai oleh peserta didik sesuai dengan kompetensi dasar.
f) Materi ajar
Materi ajar memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan ditulis
dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator pencapaian kompetensi.
g) Alokasi waktu
Alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian KD dan
beban belajar.
h) Metode pembelajaran
Metode pembelajaran digunakan oleh guru untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai kompetensi dasar atau
seperangkat indikator yang telah ditetapkan. Pemilihan metode pembelajaran
disesuaikan dengan situasi dan kondisi peserta didik, serta karakteristik dari setiap
indikator dan kompetensi yang hendak dicapai pada setiap mata pelajaran. Pendekatan
pembelajaran tematik digunakan untuk peserta didik kelas 1 sampai kelas 3 SD/M I.
i) Kegiatan pembelajaran
 Pendahuluan : Pendahuluan merupakan kegiatan awal dalam suatu pertemuan
pembelajaran yang ditujukan untuk membangkitkan motivasi dan memfokuskan
perhatian peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran.
 Inti : Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai KD.
Kegiatan pembelajaran dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,
menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta
memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian
sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta
didik. Kegiatan ini dilakukan secara sistematis dan sistemik melalui
proses.eksplorasi (melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas
dan dalam tentang topik/tema materi yang akan dipelajari dengan
menerapkan prinsip alam takambang jadi guru dan belajar dari aneka
sumber) ;, elaborasi (memberi kesempatan untuk berpikir, menga-
nalisis, menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut) ;, dan
konfirmasi(memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam
bentuk lisan, tulisan, isyarat, maupunhadiah terhadap keberhasilan
peserta didik,)
 Penutup : Penutup merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengakhiri
aktivitas pembelajaran yang dapat dilakukan dalam bentuk rangkuman atau
kesimpulan, penilaian dan refleksi, umpan balik, dan tindaklanjut.
j)) Penilaian hasil belajar : Prosedur dan instrumen penilaian proses dan hasil belajar
disesuaikan dengan indikator pencapaian kompetensi dan mengacu kepada Standar
Penilaian.
k)) Sumber belajar : Penentuan sumber belajar didasarkan pada standar kompetensi
dan kompetensi dasar, serta materi ajar, kegiatan pembelajaran, dan indikator
pencapaian kompetensi
3) PELAKSANAAN PROSES PEMBELAJARAN
a) Persyaratan Pelaksanaan Proses Pembelajaran Rombongan belajar
 Jumlah maksimal peserta didik setiap rombongan belajar adalah : 28
peserta didik, SMP/MT : 32 peserta didik, SMA/MA : 32 peserta did 1k,
SMK/MAK : 32 peserta didik
 Beban kerja minimal guru : beban kerja guru mencakup kegiatan
pokok yaitu merencanakan pembelajaran, melaksanakan pem-
belajaran, menilai hasil pembelajaran, membimbing dan melatih
peserta didik, serta melaksanakan tugas tambahan; beban kerja guru
sebagaimana dimaksud pada huruf a di atas adalah se kurang-kurang
nya 24 (dua puluh empat) jam tatap muka dalam 1 (satu) minggu.
 Buku teks pelajaran : buku teks pelajaran yang akan digunakan oleh
sekolah/madrasah dipilih melalui rapat guru dengan pertimbangan
komite sekolah/madrasah dari bukubuku teks pelajaran yang
ditetapkan oleh Menteri; rasio buku teks pelajaran untuk peserta didik
adalah 1 : 1 per mata pelajaran; selain buku teks pelajaran, guru
menggunakan buku panduan guru, buku pengayaan, buku referensi
dan sumber belajar lainnya; guru membiasakan peserta didik
menggunakan buku-buku dan sumber belajar lain yang ada di per-
pustakaan sekolah/madrasah.
 Pengelolaan kelas : guru mengatur tempat duduk sesuai dengan ka-
rakteristik peserta didik dan mata pelajaran, sertaaktivitas
pembelajaran yang akan dilakukan; volume dan intonasi suara guru
dalam proses pembelajaran harus dapat didengar dengan baik oleh
peserta didik; tutur kata guru santun dan dapat dimengerti oleh
peserta didik; guru menyesuaikan materi pelajaran dengan kecepatan
dan kemampuan belajar peserta didik; guru menciptakan ketertiban,
kedisiplinan, kenyamanan, keselamatan, dankeputusan pada
peraturan dalam menyelenggarakan proses pembelajaran; guru
memberikan penguatan dan umpan balik terhadap respons dan hasil
belajar peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung; guru
menghargai pendapat pesert
 guru memakai pakaian yang sopan, bersih, dan rapi;
 pada tiap awal semester, guru menyampaikan silabus mata
pelajaranyang diampunya; dan guru memulai dan mengakhiri proses
pembelajaran sesuai dengan waktuyang dijadwalkan. Evaluasi :untuk
me-nentukan kualitas pembelajaran secara keseluruhan, mencakup tahap
perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, dan
penilaian hasil pembelajaran
 PENGAWASAN : Pemantauan oleh kepala dan pengawas satuan pendidikan.,
supervisi(diselenggarakan dengan cara pemberian contoh, diskusi, pelatihan,
dan konsultasi oleh kepala dan penga-was satuan pendidikan. Pelaporan : Hasil
kegiatan pemantauan, supervisi, dan evaluasi proses pembelajaran dilaporkan
kepada pemangku ke-pentingan. Tindak Lanjut : mmbeir penghargaan kpd guru
berprestasi , Guru diberi kesempatan untuk mengikuti pelatihan/pe-nataran Iebih
lanjut.
11. Dalil AL Qur’an dan Hadis tentang Pendidikan

A. AYAT-AYAT AL-QUR’AN DAN HADIST TENTANG PENDIDIKAN

1. Surat Al-a’alq ayat 1-5:

}5{ ‫سانَ َمالَ ْم يَ ْعلَ ْم‬ َ ‫} الَّذِي‬3{ ‫} ا ْق َرأْ َو َربُّكَ اْأل َ ْك َر ُم‬2{ ‫ق‬
َ }4{ ‫علَّ َم ا ِب ْالقَلَ ِم‬
َ ‫علَّ َم اْ ِإلن‬ ٍ َ‫عل‬
َ ‫سانَ مِ ْن‬ ِ َ‫} َخلَق‬1{ َ‫ا ْق َرأْ ِباس ِْم َر ِبكَ الَّذِي َخلَق‬
َ ‫اإلن‬

2. Surat Al-Mujadalah ayat 11:

............ٍ‫يَ ْرفَ ِع هللاُ الَّذِينَ َءا َمنُوا مِ ن ُك ْم َوالَّذِينَ أُوتُوا ْالع ِْل َم دَ َر َجات‬

Artinya :”Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu
pengetahuan.”(QS.Al-Mujadalah:11)

3. Surat Thoha ayat 114:

     ‫ب ِز ْدنِي ع ِْل ًما‬


ِ ‫َوقُل َّر‬
     
      


114. Maka Maha Tinggi Allah raja yang sebenar-benarnya, dan janganlah kamu tergesa-gesa membaca
Al qur'an sebelum disempurnakan mewahyukannya kepadamu[946], dan Katakanlah: "Ya Tuhanku,
tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan.

[946] Maksudnya: Nabi Muhammad s.a.w. dilarang oleh Allah menirukan bacaan Jibril a.s. kalimat demi
kalimat, sebelum Jibril a.s. selesai membacakannya, agar dapat Nabi Muhammad s.a.w. menghafal dan
memahami betul-betul ayat yang diturunkan itu.

4. Surat Shod ayat 29:

   


  
  
29. ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka
memperhatikan ayat-ayatNya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai fikiran.

5. Surat Lukman ayat 14-17 :

‫علَى أَن‬ َ َ‫} َوإِن جَا َهدَاك‬14{ ‫ير‬ ُ ‫شك ُْر لِي َول َِوا ِل َد ْيكَ إِلَ َّى ا ْل َم ِص‬ ْ ‫علَى َو ْه ٍن َوفِصَالُهُ فِي عَا َمي ِْن أ َ ِن ا‬ َ ‫سانَ بِ َوا ِل َد ْي ِه َح َملَتْهُ أ ُ ُّمهُ َو ْهنًا‬
َ ‫ص ْينَا اْ ِإلن‬
َّ ‫َو َو‬
َ َ‫س ِبي َل َم ْن أَن‬
َ‫اب ِإلَ َّى ث ُ َّم ِإلَ َّى َم ْر ِجعُ ُك ْم َفأُنَ ِبئُكُم ِب َما كُنت ُ ْم ت َ ْع َملُون‬ َ ‫ْس لَكَ ِب ِه ِع ْل ٌم فَالَ تُطِ ْع ُه َما َوصَاحِ ْب ُه َما فِي ال ُّد ْنيَا َم ْع ُروفًا َوات َّ ِب ْع‬ َ ‫تُش ِْركَ ِبي َمالَي‬
‫} يَابُ َن َّي‬16{ ‫ير‬
ٌ ِ‫يف َخب‬ ِ ْ ‫ض يَأ‬
ٌ ِ‫ت بِهَا هللا ُ إِنَّ هللاَ لَط‬ ِ ‫ت أ َ ْو فِي اْأل َ ْر‬ِ ‫اوا‬ َّ ‫} يَابُنَ َّي إِنَّهَآ إِن ت َكُ مِ ثْقَا َل َحبَّ ٍة ِم ْن َخ ْر َد ٍل فَتَكُن فِي ص َْخ َر ٍة أ َ ْو فِي ال‬15{
َ ‫س َم‬
}17{ ‫ور‬ ِ ‫علَى َمآأَصَابَكَ إِنَّ ذَ ِلكَ مِ ْن ع َْز ِم اْأل ُ ُم‬ ْ ‫وف َوا ْنهَ ع َِن ا ْل ُمنك َِر َوا‬
َ ‫صبِ ْر‬ ِ ‫صالَةَ َوأْ ُم ْر بِا ْل َم ْع ُر‬َّ ‫أَق ِِم ال‬

Artinya :” [Ayat 14] Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang
ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah,
dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepadaKu dan kepada kedua dua orang ibu
bapakmu, hanya kepada-Ku lah kembalimu.[Ayat 15] Dan jika keduanya memaksamu untuk
mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka
janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan
ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Ku lah kembalimu,
maka kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan…. [Ayat 16] (Luqman berkata):
“Hai anakku, sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam
batu atau di langit atau di dalam bumi, niscaya Allah akan mendatangkannya (membalasinya).
Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Maha Mengetahui.

HADITS-HADITS TENTANG PENDIDIKAN


1. PENDIDIKAN ANAK

ِ ْ ‫سلَّ َم ُك ُّل َم ْولُو ٍد يُولَ ُد َعلَى ا ْل ِف ْط َر ِة فَأَبَ َواهُ يُه َِودَانِ ِه َويُنَ ِص َرانِ ِه َك َما تَنَات َ ُج‬
‫اإل ِب ُل ِم ْن بَ ِهي َم ٍة ج َْمعَا َء َه ْل‬ َ ‫علَ ْي ِه َو‬ َّ ‫صلَّى‬
َ ُ‫َّللا‬ َّ ‫قَا َل َرسُو ُل‬
َ ِ‫َّللا‬
]1[)‫َام ِلينَ (رواه أبو داود‬ ِ ‫َّللاُ أ َ ْعلَ ُم ِب َما كَانُوا ع‬َّ ‫ير َقا َل‬ ٌ ‫ص ِغ‬َ ‫َّللاِ أ َ َف َرأَيْتَ َم ْن يَ ُموتُ َوه َُو‬ َّ ‫سو َل‬ ُ ‫س ِم ْن َج ْدعَا َء َقالُوا يَا َر‬
ُّ ‫ت ُِح‬

Artinya : Rasulullah saw bersabda : “Setiap bayi itu dilahirkan atas fitroh maka kedua orang
tuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Nasroni sebagaimana unta yang melahirkan dari unta
yang sempurna, apakah kamu melihat dari yang cacat?”. Para Sahabat bertanya: “Wahai
Rasulullah bagaimana pendapat tuan mengenai orang yang mati masih kecil?” Nabi
menjawab: “Allah lah yang lebih tahu tentang apa yang ia kerjakan”. (H.R. Abu Dawud)

KANDUNGAN HADITs: Setiap anak dilahirkan atas fitrohnya yaitu suci tanpa dosa, dan
apabila anak tersebut menjadi yahudi atau nasrani, dapat dipastikan itu adalah dari orang
tuanya. Dalam proses pendidikkan anak ini, adakalanya orang tua bersikap keras dalam
mendidik anak. Contohnya, pada umur tujuh tahun orang tua mengingatkan anaknya untuk
melakukan sholat dan pada saat umur sepuluh tahun, orang tua boleh memukulnya ketika
sianak tersebut tidak mengerjakan sholat.

2. PENTINGNYA PENDIDIKAN AGAMA

‫ ولن تزال هذه األمة قائمة‬،‫ وإنما أنا قاسم وهللا يعطي‬،‫ (من يرد هللا به خيرا يفقهه في الدين‬:‫النبي صلى هللا عليه وسلم يقول‬
.‫ حتى يأتي أمر هللا‬،‫ ال يضرهم من خالفهم‬،‫على أمر هللا‬

Rasulullah saw Bersabda:” Barangsiapa yang dikehendaki oleh Allah menjadi orang yang
baik, maka Allah akan memberikan kepadanya pengetahuan dalam Agama, sesungguhnya aku
adalah orang yang membagi sementara Allah adalah sang pemberi, umat ini tidak akan
pernah berhenti menegakkan perintah Allah, dan tidak akan medhoroti mereka, orang-orang
yang menentangnya sampai datang hari kiamat. (HR. Bukhori, Bab Siapapun yang
dikehendaki Allah menjadi baik, maka Allah pahamkan ia dalam masalah agama).
2. Motivasi Belajar

)‫ ومن سلك طريقا يلتمس فيه علما سهل هللا له طريقا الى الجنة (رواه مسلم‬:‫عن ابى هريرة رضى هللا عنه ان رسول هللا قال‬

Artinya: “Dari Abu Hurairah RA Rasulullah SAW bersabda: Dan barang siapa menjalani akan
suatu jalan, untuk mencari ilmu pengetahuan, maka Allah akan memudahkan baginya jalan
menuju syurga”. (H.R. Muslim)
3. Keutamaan belajar

‫ من تعلم با با من العلم ليعلم الناس اعطي ثواب سبعين‬:‫عن ابن مسعود رضي هللا عنه قال سمعت رسول هللا صلى هللا عليه وسلم يقول‬
)‫صديقا (رواه ابو داود‬

Artinya: “Ibnu Mas’ud RA berkata: Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda, Barang
siapa yang mempelajari satu bab dari ilmu dengan tujuan untuk menyampaikan kepada umat
manusia, maka ia diberi pahala seperti tujuh puluh sodikin”. (H.R. Abu Daud)
4. Dg ilmu bisa mndapat kbahagiaan hdup

‫ من ارادا الدنيا فعليه با العلم ومن ارداال خرة فعليه با العلم ومن ارد هما فعليه‬: ‫قال رسول هللا صلى هللا عليه وسلم‬
)‫با العل (رواه الدار قطنى‬

Artinya: “Dari Mu’awiyah RA ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: Barang siapa


menginginkan (kebahagiaan) duniawi maka dia harus (mempunyai ilmu) dan barang
siapa yang (menginginkan) kebahagiaan akhirat, maka dia harus mempunyai ilmu, dan
barang siapa yang menginginkan keduanya maka harus mempunyai ilmu”. (H.R.
Daruqutni)

5. Kewajiban Belajar
ٌ‫ب ا ْل ِع ْل َم فَ ِر ْيضَة‬
َ َ‫االصيْن َفاِنَّ َطل‬
ِ ‫ب ا ْل ِعلُ َم َولَ ْو ِب‬ ُ ُ‫ ا ُ ْطل‬: ‫سلَّ َم‬
َ ‫علَ ْي ِه َو‬
َ ُ‫صلَّى هللا‬ َ ِ‫س ْو ُل هللا‬ ُ ‫ قَا َل َر‬: ‫ع ْنهُ قَا َل‬ َ ُ‫اس َر ِض َي هللا‬ َ ‫َع ْن اِب ِْن‬
ٍ ‫ع َّب‬
) ‫ع ْب ِد ا ْل َب ِر‬
َ ‫ب ( َر َواهُ اِب ِْن‬ ُ ُ‫ب ِرضَاعًا بِ َما يَ ْطل‬ َ َ ‫س ِل َم ٍة اِنَّ ا ْل َم َالئِكَةَ ت‬
ٍ ‫ض ُع اَجْ نِ َحتِهَا ِل َطا ِل‬ ْ ‫علَى ك ُِل ُم‬
ْ ‫س ِل ٍم َو ُم‬ َ
Dari Ibnu Abbas R.A Ia berkata : Rasulullah SAW bersabda : “Carilah ilmu sekalipun di negeri Cina,
karena sesungguhnya mencari ilmu itu wajib bagi seorang muslim laki-laki dan perempuan. Dan
sesungguhnya para malaikat menaungkan sayapnya kepada orang yang menuntut ilmu karena ridho
terhadap amal perbuatannya. (H.R Ibnu Abdul Barr)
6. Keutamaan orang menuntut ilmu
‫ب‬
ٍ ‫طا ِل‬ َ ‫ض ُع اَجْ نِ َحتَهَا ِل‬ َ َ ‫ط ِر ْيقًا إِلَى ا ْل َج َّن ِة اِنَّ ا ْل َم َالئِك ََة ت‬
َ ُ‫س َّه َل هللا‬ َ ‫ِي فِ ْي ِه ِع ْل ًما‬ َ َ‫سلَك‬
ْ ‫ط ِر ْيقًا يَ ْبتَغ‬ َ ‫ َم ْن‬: ‫سلَّ َم يَقُ ْو ُل‬ َ ‫علَ ْي ِه َو‬ َ ُ‫صلَّى هللا‬ َ ِ‫س ْو ُل هللا‬
ُ ‫َر‬
‫ض ِل ا ْلقَ َم ِر‬
ْ َ‫علَى ا ْل ِعبَا ِد َكف‬َ ‫ض ُل ا ْلعَال ِِم‬ ْ َ‫ َو ف‬, ِ‫َان فِ ْي ا ْل َماء‬ ِ ‫ض َحت َّى ال َح ْيت‬ ِ ‫ت َو َم ْن ف ِْي ا ْلعَ ْر‬ ِ ‫او‬ َ ‫س َم‬ ْ َ‫صنَ َع َوا َنَّ ا ْلعَا ِل ُم ِلي‬
َ ‫ست َ ْغف ِْر لَهُ َم ْن ف ِْي ال‬ َ ‫ِرضَاعًا بِ َما‬
َ ‫ فَ َم ْن أ َ َخذَ ُه أ َ َخذَ ِبحَظٍ َو اَفِ ٍر‬, ‫ إِنَّ َما َو ِرث ُ ْوا ْل ِع ْل َم‬, ‫ارا َو َال د ِْر َها ًما‬
ُ‫(ر َواه‬ ِ َ‫ َو اَنَّ ا ْلعُلَ َما َء َو َرثَةُ ْاأل َ ْن ِبي‬, ‫ب‬
ً َ‫اء لَ ْم يَ ِرث ُ ْوا ِد ْين‬ ِ ‫سائِ ِر ا ْلك ََوا ِك‬َ ‫َعلَى‬
ْ ‫َاو ْد َو ا ْلتِ ْر ِمذ‬
)‫ِي‬ ُ ‫اَبُ ْو د‬

Rasulullah SAW bersabda : Barang siapa yang menempuh perjalanan untuk mencari ilmu maka Allah
memudahkan baginya jalan menuju surga, dan sesungguhnya para malaikat meletakkan sayapnya bagi
penuntut ilmu yang ridho terhadap apa yang ia kerjakan, dan sesungguhnya orang yang alim dimintakan
ampunan oleh orang-orang yang ada di langit dan orang-orang yang ada di bumi hingga ikan-ikan yang
ada di air, dan keutamaan yang alim atas orang yang ahli ibadah seperti keutamaan bulan atas seluruh
bintang, dan sesungguhnya ulama’ adalah pewaris para Nabi, dan sesungguhnya para Nabi tidak
mewariskan dinar dan tidak mewariskan dirham, melainkan mewariskan ilmu, maka barang siapa yang
mengabilnya maka hendaklah ia mengambil dengan bagian yang sempurna. (H.R Abu Daud dan
Tirmidzi)
7. Wajib menyampaikan walau satu ayat
‫علَ َّي ُمتَعَ ِمدًا فَ ْليَتَبَ َّوا ْء‬
َ ‫ب‬ ْ ِ‫ بَ ِلغُ ْوا ع َِنى َولَ ْو اَيَةً َوح َِدث ُ ْواع َْن بَنِ ْي إ‬: ‫سلَّ َم‬
َ َّ‫ َو َم ْن َكذ‬: ‫س َرائِ ْي َل َو َال َخ َر َج‬ َ ‫علَ ْي ِه َو‬
َ ُ‫ص َّلى هللا‬ ُ ‫قَا َل َر‬
َ ِ‫س ْو ُل هللا‬
)‫(ر َواهُ ا ْلبُ َخ ِارى‬
َ ‫َم ْقعَ َدهُ ِمنَ النَّ ِار‬
Dari Abdullah bin Umar R.A ia berkata : Rasulullah SAW bersabda : “Sampaikanlah dariku
walaupun satu ayat, dan ceritakanlah apa yang datang dari bani Israil dan tidak ada dosa, dan barangsiapa
berdusta atasku dengan sengaja, maka hendaklah ia menyiapkan tempat duduknya di dalam neraka”. (HR.
Bukhori)
8. Keutamaan niat mencari Ilmu
ُ ‫ فَ َم ْن كَانَتْ هِجْ َرتُهُ اِلَى هللاِ َو َر‬.‫ت إِنَّ َما ِل ُك ِل ِ ِإل ْم ِرءٍ َما نَ َوى‬
‫س ْو ِل ِه‬ ِ ‫ إِنَّ َما ْاالَ ْع َما ُل ِبانِ َيا‬: ‫سلَّ َم َيقُ ْو ُل‬
َ ‫علَ ْي ِه َو‬َ ُ‫ص َّلى هللا‬
َ ِ‫س ْو ُل هللا‬
ُ ‫َر‬
َ ‫س ْي َبهَا ا َ ْو ا ِْم َرأَةً يَ ْن ِك ُحهَا َف ِهجْ َرتُهُ اِلَى َما َهج ََر ِالَ ْي ِه‬
ْ ‫(ر َواهُ ا ْلبُ َخ ِارى َو ُم‬
) ‫س ِل ْم‬ ِ ُ‫س ْو ِل ِه ِو َم ْن كَانَتْ هِجْ َرتُهُ ِل ُّد ْنيَا ي‬ ُ ‫فَ ِهجْ َرتُهُ اِلَى هللاِ َو َر‬
Amirul mukminin Umar bin Khottob RA, berkata, aku mendengar Rasulullah SAW bersabda:”
Sesungguhnya amal perbuatan itu disertai niatnya. Barang siapa yang berpijak hanya karena Allah dan
Rasulnya, dan barang siapa yang hijrahnya karena dunia dan yang diharapkan atau wanita yang ia nikahi,
Maka hijrahnya itu menuju apa yang ia inginkan. (HR. Bukhori dan Muslim)
9. Perintah sholat ke anak
‫عش ََر َو فَ ِرقُ ْوا بَ ْينَ ُه ْم فِ ْي‬
َ ‫ض ِربُ ُه ْم اَ ْب َنا َء‬ ِ ‫ ُم ُر ْوا ا َ ْو َال َد ُك ْم ِبالص ََّال ِة َوهُم ا َ ْبنَا ُء‬: ‫سلَّ َم‬
ْ ‫سنِ ْينَ َوا‬ َ ‫علَ ْي ِه َو‬
َ ُ‫ص َّلى هللا‬ ُ ‫قَا َل َر‬
َ ِ‫س ْو ُل هللا‬
ِ ‫ا ْل َمض‬
ُ ‫َاج ِع ( َر َواهُ اَبُ ْو د‬
) ‫َاو َد‬

“Dari Amr Bin Syu’aib dari bapaknya dari kakeknya berkata : Raulullah SAW bersabda :
“perintahkanlah anakmu untuk melakukan shalat, pada saat mereka berusia tujuh tahun, dan
pukullah mereka pada saat mereka berusia sepuluh tahun jika mereka meninggalkan shalat dan
pisahkanlah mereka dalam hal tempat tidur.” (HR. Abu Dawud)

10. Evaluasi dalam pendidikan


‫اب يَ ْو َم‬
ُ ‫س‬ ُّ ‫ض ْاألَ ْكبَ ِر َوإِنَّ َما يَ َخ‬
َ ‫ف ا ْل ِح‬ َ ‫س ُك ْم قَ ْب َل اَ ْن تُحَا‬
ِ ‫سبُ ْوا ت َ َزيَّنُ ْوا ِل ْل َع ْر‬ ِ ‫ حَا‬: ‫سلَّ َم‬
َ ُ‫سبُ ْوا ا َ ْنف‬ َ ‫علَ ْي ِه َو‬
َ ُ‫ص َّلى هللا‬ ُ ‫قَا َل َر‬
َ ِ‫س ْو ُل هللا‬
َ ‫ب َن ْف‬
‫سهُ فِ ْي ال ُّد ْنيَا‬ َ ‫علَى َم ْن حَا‬
َ ‫س‬ َ ‫ا ْل ِقيَا َم ِة‬
Dari Umar Ibnul Khattab R.A beliau berkata : Rasulullah SAW bersabda : “Adakanlah
perhitungan terhadap diri kalian sebelum kalian diperhitungkan”.
11. Pentingnya menuntut ilmu berada di jalan Allah

‫ من خرج فى طلب العلم فهو فى سبيل هللا حتى ير‬،‫ قال رسول هللا صلى هللا عليه وسلم‬:‫وعن انس رضي هللا عنه قال‬
)‫جع (رواه الترمذي‬

Artinya: “Dari Anas RA ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: Barang siapa yang keluar
dengan tujuan menuntut ilmu, maka ia berada di jalan Allah hingga sampai pulang”. (H.R.
Tirmidzi)
12. Amal yang tidak terputus sampai akhir hayat

‫ صدقة جارية او علمينتفع به او ولد صالح يدعوا له‬:‫إذا مات إبن أدم إنقطع عمله إال من ثالث‬

Artinya: Apabila anak Adam (manusia) mati maka terputuslah amalnya kecuali 3 hal;
bersedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat atau anak sholeh yang selalu mendoakan kedua
orang tuanya. (HR. Muslim)

Anda mungkin juga menyukai