Anda di halaman 1dari 9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Medis
1. Pengertian
Nutrisi adalah zat-zat gizi atau zat-zat lain yang berhubungan
dengan kesehatan dan penyakit termasuk keseluruhan proses
dalam tubuh manusia untuk menerima makanan atau bahan-bahan
dari lingkungan hidupna dan menggunakan bahan-bahan tersebut
untuk aktivitas penting dalam tubuh serta mengeluarkan sisanya.
Nutrisi juga dapat dikatakan sebagai ilmu tentang makanan, serta
keseimbangan yang berhubungan dengan kesehatan dan penyakit.
(Tarwoto dan Wartonah, 2015).

Nutrisi merupakan proses pemasukan dan pengelolaan zat


makanan oleh tubuh yang bertujuan menghasilkan energy dan
digunakan dalam aktivitas tubuh (Hidayat dan Uliyah, 2015).

Nutrisi merupakan zat kimia organic maupun anorganik yang


ditemukan dalam makanan dan diperlukan agar tubuh dapat
berfungsi dengan sebaik-baiknya. Nutrient tersebut diabsorpsi di
saluran penecrnaan kemudian didistribusikan ke sel-sel tubuh. Di
dalam sel-sel tubuh, nutrient digunakan untuk proses fungsional sel
tersebut, sumber energy, dan sintesis protein (Asmadi, 2008).

2. Fisiologi

Menurut (Tarwoto dan Wartonah, 2015) fisiologi dari kebutuhan


nutrisi yaitu :

a. Pencernaan secara mekanik


Penceranaan makanan secara mekanik lebih banyak terjadi
dalam rongga mulut yaitu, melalui mekanisme pengunyahan
(mastikasi). Makanan yang sudah berada di rongga mulut
bercampur dengan saliva, kemudian dengan peranan gigi dan
lidah akan dikunyah menjadi bagian yang lebih kecil. Makanan
dikunyah rata-rata 20 sampai dengan 25 kali, tetapi tergantung
dari jenis makanan. Makanan yang sudah dikunyah selanjutnya
masuk ke asophagus melalui proses menelan (deglutition).
Menelan merupakan proses volunter, dimana makanan
didorong kebelakang menuju faring. Peristiwa ini mencetuskan
serangkaian gelombang kontraksi involunter pada otot-otot
faring yang mendorong makanan ke dalam esophagus.

Proses menelan merupakan suatu proses yang kompleks,


yang memerlukan peran rongga yang harus bekerja secara
teringtegrasi dan berkesinambungan.

1) Tahap Oral atau Bukal

Pada fase oral, makanan akan dikumpulkan oleh gigi


geligi, lidah, palatum, mole, otot-otot pipi, dan saliva untuk
menggiling serta membentuk bolus dengan konsistensis dan
ukuran yang siap untuk ditelan. Lidah akan menekan
palatum mole akan terangkat untuk mencegah makanan
masuk ke hidung. Proses ini berlangsung tanpa di sadari.

2) Tahap Faringeal

Fase ini dimulai ketika bolus makanan menyentuh arkus


faring anterior (arkus palatoglosus) dan reflex menelan
segera timbul. Laring akan tertarik ke atas dan epiglottis
meliputi untuk mencegah makanan masuk ke trakea. Otot
faring mendorong makanan ke esophagus.

3) Tahap Esophageal

Pada tahap ini, terjadi gerakan peristaltic yang membawa


bolus ke lambung.

4) Bolus memasuki lambung melalui gerakan peristaltic


esophagus

b. Sejak berada rongga mulut, makanan sudah dicerna secara


kimiawi karena sudah bercampur dengan saliva yang
mengandung dua jenis enzim pencernaan, yaitu lipase dan
amylase. Pencernaan makanan secara kimiawi di lambung
dilakukan melalui pencampuran makanan dengan asam
lambung, mucus, dan pepsin, kemudian dihasilkan komponen
karbohidrat, protein, dan lemak. Karbohidrat dicerna pada
bagian badan lambung menjadi bagian yang lebih sederhana,
yaitu monosakarida seperti glukosa, fruktosa, dan galaktosa.
Protein di pecah menjadi asam amino dan lemak, selanjutnya
akan diubah menjadi trigleserida yang tersusun atau tiga asam
lemak. Proses pencernaan makanan tidak terlepas dari peran
organ0organ aksesori sistem pencernaan, diantaranya hati,
kandung empedu, dan pancreas.

1) Hati

Hati memproduksi cairan empedu yang kemudian keluar


melalui dua saluran, yaitu duktus hepatikus kanan dan kiri
dan selanjutnya bergabung menjadi common ductus bila
sebelum akhirnya masuk ampula duodenum.
2) Kandung empedu

Fungsi utama dari kandung empedu adalah menyimpan


cairan/garam empedu yang dihasilkan oleh sekitar 1 liter
setiap hari. Empedu bersifat alkalin dan mengandung garam
empedu, kolestrol, bilirubin, elektrolit, dan air. Produksi
empedu dipengaruhi oleh adanya hormone kolesistokin
(cholecytokinin-cek) yang dihasilkan oleh usus halus.
Adanya rangsangan saraf simpatis mengakibatkan terjadina
kontraksi kandung empedu yang kemudian isinya akan
mengalir masuk ke duodenum.

3) Pancreas

Pancreas merupakan kelenjar yang mempunyai dua


fungsi yaitu, fungsi endokrin adalah pulau-pulau langerhans
yang menghasilkan hormone insulin dan glucagon ang
berperan adalah sel acinar dan epitel yang menghasilkan
cairan pancreas seperti enzim-enzim pencernaan, air, dan
ion-ion. Enzim-enzim dipencernaan dari pancreas bekerja di
usus halus untuk memecahkan makanan menjadi bagian
yang lebih sederhana sehingga dapat diabsorpsi usus.

3. Elemen-elemen Nutrisi atau Zat Gizi

Menurut (Tarwoto dan Wartonah, 2015) tubuh membutuhkan


nutrisi untuk kelangsungan fungsi-fungsi tubuh. Zat gizi berfungsi
penghasil energy bagi organ, untuk pergerakan, serta kerja fisik.
Sebagian zat gizi berperan dalam pembentukan dan perbaikan
jaringan tubuh serta berperan sebagai perlindungan dan pengatur.
a. Karbohidrat

Karbohidrat energy utama tubuh karbohidrat akan terurai


dalam bentuk glukosa yang kemudian di manfaatkan tubuh dan
kelebihan glukosa akan di simpan di hati dan jaringan otot
dalam bentuk glikogen.

1) Jenis Karbohidrat

Berdasarkan susunan kimianya, karbohidrat di golongkan


menjadi tiga jenis yaitu, monosakarida, disakarida, dan
polisakarida.

a) Monosakarida

Monosakarida merupakan jenis karohidrat yang


paling sederhana dan merupakan molekul yang paling
kecil. Dalam bentuk ini, karbohidrat dapat diserap oleh
pembuluh darah di usus.

b) Disakarida

Jenis disakarida adalah sukrosa, maltose dan


laktosa.

c) Polisakarida

Merupakan gabungan dari beberapa molekul


monosakarida.

2) Fungsi karbohidrat

a) Sumber energy yang murah

b) Sumber energy utama bagi otak dan saraf


c) Cadangan untuk tenaga tubuh

d) Pengaturan metabolisme lemak

e) Memberikan rasa kenyang.

3) Metabolisme karbohidrat meliputi glikogenolisis,


glikogenesis, glukogenesis, glikolisis.

b. Protein

Protein merupakan unsur gizi yang sangat berperan dalam


penusunan senyawa-senyawa penting seperti enzim, hormon
dan antibody.

1) Jenis protein

a) Protein sederhana, jenis protein yang tidak berikatan


dengan senyawa lain seperti albumin dan globumin.

b) Protein bersenyawa, protein ini membentuk ikatan


dengan zat lain seperti glikogen membentuk glikoprtoi,
dengan hemoglobin membentuk kromprotein.

c) Turunan atau devivat dari protein.

2) Fungsi protein

a) Dalam bentuk albumin berperan dalam keseimbangan


cairan.

b) Pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan tubuh.

c) Pengaturan metabolism dalam bentuk enzim dan


hormon.
d) Sumber energi disamping karbohidrat dan lemak

e) Dalam bentuk kromosom berperan sebagai tempat


penimpanan dan meneruskan zat/sifat-sifat keturunan.

c. Lemak

Lemak atau lipid merupakan sumber energy yang


mengahsilkan jumlah kalori dari pada karbohidrat dan protein.

1) Jenis lemak

a) Lemak murni, yaitu lemak ang terdiri atas asam lemak


dan gliserat.

b) Lemak yang berkaitan dengan unsure lain seperti


fosfolipid, glikolipid serta lipoprotein.

2) Fungsi lemak

a) Sebagai sumber energy

b) Melarutkan vitamin

c) Untuk aktivitas enzim

d) Penyusunan hormone seperti biosintesis hormon steroid.

d. Vitamin

Merupakan komponen organik yang di butuhkan oleh tubuh


dalam jumlah kecil dan tidak bisa di produksi dalam tubuh.

1) Jenis vitamin

a) Vitamin yang larut dalam yaitu B dan C


b) Vitamin yang larut dalam lemak yaitu, A,D,E,K

e. Mineral

Mineral ion organik esensial untuk tubuh, karena perannya


sebagai katalis dalam reaksi biokimia.

1) Jenis mineral

a) Makromineral, jumlah kebutuhan mineral tubuh dari 100


mg/hari seperti, Na,Ca,K,Cl,Mg.

b) Mikromineral, jumlah kebutuhan mineral kurang dari 100


mg/hari seperti zn,Cr,Mn,Cu,F dan yodium.

f. Air

Merupakan media transposit nutrisi dan sangat penting


dalam kehidupan sel-sel tubuh.

4. Status Nutrisi

a. Body Mass Index (BMI)

Merupakan ukuran dari gambaran berat badan seseorang


dengan tinggi badan.

Rumus BMI di perhitungkan dengan pembagian berat


badan (kg) permeter kuadrat (Kg/m) atau berat badan dalam
pons dikalikan konstanta 704,5 dibagi tinggi badan dalam inci
kuadrat.

b. Ideal Body Weight (IBW)


Merupakan perhitungan berat badan optimal dalam fungsi tubuh
yang sehat. Berat badan ideal adalah jumlah tinggi badan
dalam senti meter dikurangi 100 dan dikurangi atau ditambah
10% dari jumlah tersebut.

Anda mungkin juga menyukai