Anda di halaman 1dari 2

Sikap Baik pada Pemerintah

rumaysho.com/8160-sikap-baik-pada-pemerintah.html

Siapa pun presidennya, kita -selaku seorang muslim- diperintahkan untuk bersikap baik
dan taat pada mereka. Bagaimana bentuk bersikap seperti itu?

Dalam hadits disebutkan,

‫ﺼﯿَﺤُﺔ « ُﻗْﻠَﻨﺎ ﻟَِﻤْﻦ َﻗﺎَل » ﱠِﷲ َوﻟِِﻜَﺘﺎِﺑِﻪ َوﻟَِﺮُﺳﻮﻟِِﻪ َوَﻷِﺋﱠﻤِﺔ اْﻟُﻤْﺴﻠِِﻤﯿَﻦ‬


ِ ‫ َﻗﺎَل » اﻟﱢﺪﯾُﻦ اﻟﱠﻨ‬-‫ﺻﻠﻰ اﷲ ﻋﻠﯿﻪ وﺳﻠﻢ‬- ‫َﻋْﻦ َﺗِﻤﯿٍﻢ اﻟﱠﺪاِرﱢى أَﱠن اﻟﱠﻨِﺒﱠﻰ‬
« ‫َوَﻋﺎﱠﻣِﺘِﻬْﻢ‬

Dari Tamim Ad Daari, ia berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Agama adalah nasehat.” Para sahabat bertanya, “Untuk siapa?” Beliau shallallahu ‘alaihi
wa sallam menjawab, “Untuk Allah, kitab-nya, Rasul-Nya, para pemimpin dan seluruh kaum
muslimin.” (HR. Muslim no. 55).

Al Imam Abu Sulaiman Al Khottobi mengatakan bahwa nasehat itu mencakup banyak
makna yaitu menunjukkan sikap baik pada pemerintah. Ada pula yang menyatakan bahwa
nasehat adalah kalimat yang ringkas dan tidak ada dalam bahasa Arab yang mencakup
banyak makna yang berisi kebaikan dunia dan akhirat selain itu.

Sedangkan yang dimaksud menunjukkan sikap baik pada pemerintah adalah menolong
mereka dalam kebenaran dan mentaati perintah mereka. Juga termasuk di dalamnya
adalah mengingatkan mereka dengan lemah lembut, menasehati mereka pula terhadap
kelalaian mereka dalam menunaikan hak kaum muslimin. Termasuk menunjukkan sikap
baik adalah tidak mengangkat senjata untuk memberontak terhadap mereka dan mengajak
manusia untuk pemerintah yang ada.

Al Khottobi berkata bahwa bentuk berbuat baik pada pemerintah adalah tetap shalat di
belakang mereka, jihad bersama mereka, menyalurkan zaat lewat mereka, tidak boleh
mengangkat senjata karena memberontak pada mereka jika nampak pada mereka sesuatu
yang tidak disukai. Juga termasuk sikap baik pada pemimpin adalah tidak memuji mereka
dengan pujian yang tidak sesuai kenyataan. Termasuk berbuat baik pada pemerintah
adalah mendoakan kebaikan pada mereka.

Adapun yang dimaksud dengan “a-immatul muslimin” adalah khalifah dan pemerintah yang
mengurus urusan kaum muslimin. Inilah yang sudah masyhur.

Al Khottobi mengatakan bahwa yang dimaksud dengan a-immatul muslimin adalah para
ulama. Bersikap baik pada para ulama bentuknya adalah menerima yang mereka
riwayatkan, taklid dalam hukum dan berprasangka baik pada para ulama.

Pembahasan di atas disarikan dari penjelasan Imam Nawawi dalam Syarh Shahih Muslim,
2: 35.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

‫َﺗْﺴَﻤُﻊ َوُﺗِﻄﯿُﻊ ﻟَِﻸِﻣﯿِﺮ َوإِْن ُﺿِﺮَب َﻇْﻬُﺮَك َوُأِﺧَﺬ َﻣﺎُﻟَﻚ َﻓﺎْﺳَﻤْﻊ َوأَِﻃْﻊ‬
1/2
“Dengarkan dan patuhilah penguasa, meski penguasa tersebut memukuli punggungmu dan
merampas hartamu. Tetap dengarlah dan taat.” (HR. Muslim no. 1848).

Moga Allah menganugerahkan pada kita pemimpin terbaik yang membawa kebaikan pada
kaum muslimin. Moga Allah mudahkan kita pun untuk berbuat baik pada mereka dan
tunduk patuh pada mereka dalam hal kebaikan.

Disusun di sore hari menjelang berbuka di Pesantren DS, 12 Ramadhan 1435 H

Akhukum fillah: Muhammad Abduh Tuasikal

Artikel Rumaysho.Com

Ikuti status kami dengan memfollow FB Muhammad Abduh Tuasikal, Fans Page Mengenal
Ajaran Islam Lebih Dekat, Twitter @RumayshoCom, Instagram RumayshoCom

Telah hadir tiga buku terbaru karya Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal, MSc: 1-
“Bermodalkan Ilmu Sebelum Berdagang” (Rp.30.000), 2- “Panduan Mudah Tentang Zakat”
(Rp.20.000,-), 3- Buku Saku “10 Pelebur Dosa” (Rp.6.000,-), semuanya terbitan Pustaka
Muslim Yogyakarta (biaya belum termasuk ongkos kirim).

Segera pesan via sms +62 852 00 171 222 atau BB 2A04EA0F atau WA +62 8222 604 2114.
Kirim format pesan: nama buku#nama pemesan#alamat#no HP#jumlah buku.

2/2

Anda mungkin juga menyukai