Anda di halaman 1dari 3

Hakikat Etika

Etika (ethics) bermakna sekumpulan azas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak, tata
cara (adat, sopan santun) nilai mengenai benar dan salah, tentang hak dan kewajiban yang dianut
oleh suatu golongan atau masyarakat (Munir, 2006).
Etika merupakan sinonim dari akhlak. Kata ini berasal dari bahasa Yunani yakni ethos
yang berarti adat kebiasaan. Sedangkan yang dimaksu kebiasaan adalah kegiatan yang selalu
dilakukan berulang-ulang sehingga mudah untuk dilakukan seperti merokok yang menjadi
kebiasaan bagi pecandu rokok. Sedangkan etika menurut filsafat dapat disebut sebagai ilmu yang
menyelidiki mana yang baik dan mana yang buruk dengan memperhatikan amal perbuatan
manusia sejauh yang dapat diketahui oleh akal pikiran.
Persamaan dan perbedaan etika dan akhlak bila ditelurusi mendalam akan lebih jelas.
Persamaan diantara keduanya adalah terletak pada objek yang akan dikaji, dimana kedua-
duanya sama-sama membahas tentang baik buruknya tingkah laku dan perbuatan manusia.
Sedangkan perbedaannya sumber norma, dimana akhlak mempunyai basis atau landasan kepada
norma agama yang bersumber dari Al-Qur’an dan Hadist.
Makna guru (pendidik) sebagai mana dalam UUSPN No.20 Tahun 2003, Bab I , pasal
1 ayat 6 adalah tenaga kependidikan yag berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor, pamong
belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, sebutan lain yang sesuai dengan
kekhususannya, serta berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan.
Dalam pengertian ysng sederhana guru adalah orang yang memberikan ilmu pengetahuan
kepada peserta didik. Guru dalam pandangan masyarakat adalah orang yang melaksanakan
pendidikan di tempat-tempat tertentu tidak mesti di lembaga pendidikan formal, tetapi bisa juga
di masjid, di surau atau musholla , di rumah, dan sebagainya.1[2]
Hakikat Guru
Guru merupakan pendidik profesional dengan tugas utama mendidik , mengajar , membimbng ,
mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada jalur pendidikan formal. Tugas
utama itu akan efektif jika guru memiliki derajat profesionalitas tertentu yang tercermin dan kompetensi
, kemahiran, kecakapan, atau keterampilan yang memenuhi standar mutu atau norma etik tertentu.
Profesi Keguruan, Kata Profesi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai bidang pekerjaan
yang dilandasi pendidikan keahlian (ketrampilan, kejuruan, dsb) tertentu. Di dalam profesi dituntut
adanya keahlian dan etika khusus serta standar layanan. Pengertian ini mengandung implikasi bahwa
profesi hanya dapat dilakukan oleh orang-orang secara khusus di persiapkan untuk itu. Dengan kata
lainprofesi bukan pekerjaan yang dilakukan oleh mereka yang karena tidak memperoleh pekerjaan lain.
Secara etimologis, “kode etik” berarti pola aturan,tata cara, tanda, pedoman etis dalam
melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan. Dengan kata lain kode etik merupakan pola aturan atau
tata cara etis sebagai pedoman berprilaku. Etis berarti sesuai dengan nilai-nilai, dan norma yang
dianut oleh sekelompok orang atau masyarakat tertentu.

Dalam kaitannya dengan istilah profesi , kode etik merupakan tata cara atau aturan yang menjadi
standar kegiatan anggota suatu profesi.
Menurut Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian Pasal 28
menyatakan bahwa “Pegawai Negeri Sipil mempunyai kode etik sebagai pedoman sikap, tingkah
laku dan perbuatan di dalam dan di luar kedinasan “.

Kode Etik Profesi Guru

Menurut Satori diantara kode etik profesi guru antara lain :

1. Guru berbakti membimbing peserta didikuntuk membentuk manusia Indonesia seutuhnya yang
berjiwa pancasila.
2. Guru memiliki dan melaksanakan kejujuran profesional.
3. Guru berusaha memperoleh informasi tentang peserta didik sebagai bahan melakukan
bimbingan dan pembinaan.
4. Guru menciptakan suasana sekolah sebaik-baiknya yang menunjang berhasilnya proses
pembelajaran.
5. Guru memelihara hubungan baik dengan orangtua murid dan masyarakat sekitarnya untuk
membina peran serta dan rasa tanggung jawab bersama terhadap pendidikan.
6. Guru secara pribadi dan bersama-sama mengembangkan dan meningkatkan mutu dan martabat
profesinya.
7. Guru memelihara hubungan seprofesi , semangat kekeluargaan, dan kesetiakawanan sosial
8. Guru secara bersama-sama memelihara dan meningkatkan mutu organisasi PGRI sebagai sarana
perjuangan dan pengabdian.
9. Guru melaksanakan segala pebijaksanaan pemerintah dalam bidang pendidikan.

PERAN GURU

10. 1. Guru sebagai pendidik


Sebagai seorang pendidik guru memiliki tugas untuk mengembangkan kepribadian dan
membina budi pekerti serta memberikan pengarahan kepada siswa agar menjadi seorang
anak yang berbudi luhur.
11. 2. Guru sebagai pengajar
Mengajar yaitu memberikan ilmu pengetahuan kepada siswa, melatih keterampilan,
memberikan pedoman, bimbingan, merancang pengajaran, melaksanakan pembelajaran
dan menilai aktivitas pembelajaran.
12. 3. Guru sebagai fasilitator
Tugas utama guru sebagai fasilitator adalah memotivasi siswa, menyediakan bahan
pembelajaran, mendorong siswa untuk mencari bahan ajar, membimbing siswa dalam
proses pembelajaran dan menggunakan ganjaran hukuman sebagai alat pendidikan.
13. 4. Guru sebagai pelayanan
Pelayanan disini berarti memberikan suatu kenyamanan terhadap siswa dalam belajar.
Tugas guru sebagai pelayanan yaitu menyediakan fasilitas pembelajaran dari sekolah
seperti ruangan, meja, kursi, papan tulis, alat peraga dan lainnya serta memberikan
layanan sumber belajar agar siswa nyaman dan aman dalam belajar.
14. baca juga : 7 cara mengatasi anak didik yang malas belajar
15. 5. Guru sebagai perancang
Guru sebagai perancang bertugas untuk menyusun program pengajaran dan pembelajaran
sesuai ajaran dalam kurikulum, menyusun rencana mengajar, menentukan strategi atau
metode yang akan digunakan dalam proses belajar mengajar.
16. 6. Guru sebagai pengelola
Dalam perannya sebagai pengelola, guru bertugas untuk melaksanakan adminitrasi kelas
seperti mengisi buku presensi siswa, daftar nilai siswa, mengisi raport dan sebagainya.
Bahkan guru harus memiliki rencana mengajar, program semesteran, program tahunan
dan silabus serta melaksanakan presensi kelas, dan memilih strategi dan metode
pembelajaran yang efektif.
14.17. 7. Guru sebagai penilai
Penilaian adalah suatu kegiatan yang dilakukan setelah proses belajar guna untuk
memberikan hasil belajar siswa tugas guru sebagai penilai yaitu menyusun tes dan
instrumen penilaian, melaksanakan penilaian terhadap siswa secara objektif, mengadakan
pembelajaran remedial dan mengadakan pengayaan dalam pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai