OLEH
NIM : 4152240004
PRODI : FISIKA
JURUSAN FISIKA
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat
sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan proposal ini dalam bentuk maupun
isinya yang sangat sederhana. Proposal ini kami buat untuk melengkapi tugas mata
kuliah Metode Penelitian Fisika.
Harapan saya semoga proposal ini membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi
proposal ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Proposal ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya
miliki sangat kurang. Oleh karena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk
memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan m
proposal ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................................... i
DAFTAR ISI ......................................................................................................................... ii
DAFTRA TABEL ................................................................................................................. iii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................................. iv
ABSTRAK ............................................................................................................................ v
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang................................................................................................................. 1
1.2 Batasan Masalah Penelitian ............................................................................................. 2
1.3 Rumusan Maslah Penelitian ............................................................................................ 2
1.4 Tujuan Penelitian ............................................................................................................. 3
1.5 Manfaat Penelitian ........................................................................................................... 3
DAFTAR PUSTAKA
iii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Alat Penelitian ....................................................................................................... 11
Tabel 3.2 Bahan Penelitian ................................................................................................... 11
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 . Diagram sinar X ............................................................................................... 6
Gambar 2.2. Skema dasar SEM ............................................................................................. 8
v
SINTESIS DAN KARAKTERISTIK NANOPARTIKEL ABU SEKAM PADI
DENGAN PEG 6000 MENGGUNAKAN METODE KOPRESIPITASI
Juli Anti
Email : juliantiblb@gmail.com
ABSTRAK
Abu sekam padi di ballmill selama enam jam dan diayak menggunakan ayakan
berukuran 200 mesh. Selanjutnya disintesis dengan HCl 2M dan NaOH 2,5M dan
adapun pencampuran abu sekam padi dengan PEG 6000 yakni dalam perbandingan 1:3,
1:4, 1:5 dan dikeringkan didalam oven selama 4 jam dengan suhu 700. Masing masing
sampel yang sudah dikeringkan digerus kembali selama 2 jam sebelum dilakukan peng
karakteristikan dengan XRD, XRF, dan SEM.
Hasil analisis XRD dari sintesis nanopartikel abu sekam padi tanpa PEG 6000
diperoleh ukuran 50,77 nm dan sampel abu sekam padi dengn PEG 6000 dengan
perbandingan 1:3, 1:4, 1:5, diperoleh dengan perbandngan berturut turut 52,22 nm,
47,84 nm, dan 54,54 nm dan fasa kristobalit. Adapun hasil SEM menunjukkan bhwa
morfologi nanopartikel bu sekam padi tanpa PEG 6000 dan abu sekam padi dengan
PEG 6000 terlihat struktur permukaan yang lebih teratur dan membentuk partikel
partikel kecil berbentuk lonjong yang sebagian besar partikel tersebut membentuk
partikel besar dan membentuk nanostruktur. Hasil XRF menunjukkan bahwa abu sekam
padi tanpa PEG 6000 dan dengan PEG 6000 mengandung silica secara berturut 99,41%
, 99,40%, 99,30%, dan 99,29%.
Kata kunci: Abu sekam padi, PEG 6000 nanopartikel , XRD,XRF, SEM
ABSTRACT
Synthesis and characteristic PEG-6000 has been done using coprecipitation
method. this study was conducted to determine the effect of peg-6000 on the size and
phase contained in the rice husk ash particles.
Rice husk ash in the ballmill for six hours and sieved using a 200 mesh sieve. It
was then synthesized with 2M HCl and 2.5M NaOH and mixing rice husk ash with PEG
6000 in a ratio of 1: 3, 1: 4, 1: 5 and dried in the oven for 4 hours with a temperature of
700. Each sample was dried crushed again for 2 hours prior to characterization with
XRD, XRF, and SEM.
XRD analysis results from the synthesis of ash paddy rice nanoparticles without
PEG 6000 obtained size 50.77 nm and rice husk ash samples with PEG 6000 with a
ratio of 1: 3, 1: 4, 1: 5, obtained by successive batches 52.22 nm, 47.84 nm, and 54.54
nm and cristobalite phases. The SEM results show that the morphology of nanoparticles
bu husk rice without PEG 6000 and rice husk ash with PEG 6000 looks more orderly
surface structures and forms small particles of elliptical particles that most of these
particles form large particles and form nanostructures. XRF results showed that rice
husk ash without PEG 6000 and with PEG 6000 contained silica respectively 99.41%,
99.40%, 99.30%, and 99.29%.
Keywords: rice husk ash, PEG 6000 nanoparticles, XRD, XRF, SEM
BAB I
PENDAHULUAN
a. Sekam padi dipakai sebagai bahan dasara sintesis nanopartikel abu sekam padi
b. Penambahan PEG- 60000 sebgaia templet pada nanopartikel abu sekam padi
a. Bagaimana ukuran nanopartikel abu sekam padi dengan penambahan PEG- 6000
a. Mengetahui ukuran nanopartikel abu sekam padi dengan penambahan PEG- 6000
TINJAUAN TEORITIS
Sekam padi adalah kulit yang membungkus butiran beras, dimana kulit padi
akan terpisah dan menjadi limbah atau buangan. Jika sekam padi dibakar akan
menghasilkan abu sekam padi. Secara tradisional, abu sekam padi digunakan sebagai
bahan pencuci alat-alat dapur dan bahan bakar dalam pembuatan batu bata.
Penggilingan padi selalu menghasilkan kulit gabah / sekam padi yang cukup banyak
yang akan menjadi material sisa. Ketika bulir padi digiling, 78% dari beratnya akan
menjadi beras dan akan menghasilkan 22% berat kulit sekam. Kulit sekam ini dapat
digunakan sebagai bahan bakar dalam proses produksi. Kulit sekam terdiri 75% bahan
mudah terbakar dan 25% berat akan berubah menjadi abu.
Abu sekam padi apabila dibakar secara terkontrol pada suhu tinggi sekitar (500 –
600 oC) akan menghasilkan abu silika yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai proses
kimia . Sekam padi merupakan bahan berligno-selulosa seperti biomassa lainnya namun
mengandung silika yang tinggi. Kandungan kimia sekam padi terdiri atas 50% selulosa,
25–30% lignin, dan 15–20% silica . Pembakaran sekam padi dengan menggunakan
metode konvensional seperti fluidised bed combustors menghasilkan emisi CO antara
200 –2000 mg/Nm3 dan emisi NOx antara 200 – 300mg/Nm3 . Metode pembakaran
sekam padi yang dikembangkan oleh COGEN-AIT mampu mengurangi potensi emisi
CO2 sebesar 14.762 ton, CH4 sebesar 74 ton, danNO2 sebesar 0,16 ton pertahun dari
pembakaran sekam padi sebesar 34.919 ton pertahun . Pada proses pembakaran akibat
panas yang terjadi akan menghasilkan perubahan struktur silika yang berpengaruh pada
dua hal yaitu tingkat aktivitas pozolan dan kehalusan butiran abu. Pada tahap awal
pembakaran, abu sekam padi menjadi kehilangan berat pada suhu 100o C, pada saat
itulah hilangnya sejumlah zat dari sekam padi tersebut. Pada suhu 3000 C, zat-zat yang
mudah menguap mulai terbakar dan memperbesar kehilangan berat. (Le, V. H., Ha
Thuc, 2013)
Teknik fluoresensi sinar X (XRF) merupakan suatu teknik analisis yang dapat
menganalisa unsur-unsur yang membangun suatu material. Teknik ini juga dapat
digunakan untuk menentukan konsentrasi unsur berdasarkan pada panjang gelombang
dan jumlah sinar x yang dipancarkan kembali setelah suatu material ditembaki sinar x
berenergi tinggi.
Kelebihan dari metode XRF adalah
Akurasiyang relative tinggi
Dapatmenentukanunsurdalammaterial tanpaadanyastandar(bandingkandg. AAS)
Dapatmenentukankandunganmineral
dalambahanbiologismaupundalamtubuhsecaralangsung.
Dapat menentukan kandungan mineral dalam bahan biologik maupun dalam
tubuh secara langsung.
Kelemahan dari metode XRF adalah
Tidak dapat mengetahui senyawa apa yang dibentuk oleh unsur-unsur yang
terkandung dalam material yang akan kita teliti.
Tidak dapat menentukan struktur dari atom yang membentuk material itu.
METODE PENELITIAN
Bulan ke
No Kegiatan Penelitian 9 10 11
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3
1 Persiapan Penelitian
-
Persiapan,Penelitian,peng
aturan
penelitian,Pengambilan
/Pembelian Bahan
- Ballmil Bahan
2 Pelaksanaan Penelitian
- Pembuatan Sampel
- Pengujian Sampel
- Pengolahan data hasil
Penelitian
- Interpretasi data hasil
penelitian
3 Penyusunan Proposal
4 Presentasi Hasil
Penelitian
3.3 Alat dan Bahan Penelitian
Mulai
Analisis data
Hasil
3.5 Teknik Analisis Data
3.5.1 Analisis Komposisi pada sampel
Analisis komposisi material yang ada didalam sampel nano partikel silika
dilakukan dengan menggunakan XRD, XRF, dan SEM. Pengujian dilakukan untuk
mengetahui komposisi senyawa serta karakteristik dari abu sekam padi tanpa
penambahan PEG 6000 dan dengan penmabahan PEG 6000 dengan perbandingan
antara abu sekam padi dan PEG 6000 adalah 1:3 ; 1:4 ; 1:5.
3.5.2 Analisis Struktur Dan Morfologi Nano Partikel Abu Sekam Padi
Karakterisasi abu sekam padi dengan mengunakan SEM(Scanning Electron
Microscopy) jenis HORIBA SU 3500 untuk mengetahui struktur morfologi abu sekam
padi Hasil karakterisasi SEM abu sekam padi tanpa PEG 6000 dan abu sekam padi
dengan PEG 6000(1:3, 1:4, 1:5) terlihat bahwa struktur permukaan yang lebih teratur
dan membentuk partikel partikel kecil yang berbentuk lonjong. Sebagian besar dari
partikel partikel kecil tersebut membentuk partikel yang besar atau beraglomerasi satu
sama lain sehingga partikel abu sekam padi tersebut tidak terlihat jelas.
DAFTAR PUSTAKA
Ardiansyah,A., dan Wahyuni, S., (2015), Sintesis Nanosilika Dengn Metode Sol Gel
Dan Uji Hidrofobisitasnya Pada Cat Akrilik, Indo. J. Chen .Sci. 4. (3).
2015 ISSN NO 2252-6951
Awizar, D,A., Othman, N.K., Jalar, A., Daud, A,R., Rahman, I.A., dan Al- harden,N.H.,
(2013), Nanocilicate extraction from rice husk ash as green corrosion
inhibitor, Int. J. Electrochem. Sci., 8 (2013) 1759-1769
Ginanjar, R.R.,Ma’ruf, A., dan Mulyadi, A.H., (2014), Ekstraksi Silica Dari Abu
Sekam Padi Menggunakan Pelarut Naoh, Prosiding Seminar Nasional Hasil
Penelitian Dan Oengabdian LPPM UMP 2014, ISBD 978-602- 14930- 3-8
Hayati, R., dan Asturi,(2015), Sintesis Nanopartikel Dari Pasir Pantai Purus
Padang Sumatera Barat Dengan Metode Kopresipitasi, Jurnal Fisika
UNAND vol.4,no 3, juli 2015 ISSN 2302-8491
Katsuki, H., Furuta, S., Watari, T. and Komarneni, S. 2005. ZSM-5 zeolite/porous
carbon composite: Conventional- and Microwave-Hydrothermal Synthesis from
Carbonized Rice Husk. Microporous and Mesoporous Materials. 86: 145 –151.
Le, V. H., Ha Thuc, C. N., dan Ha Thuc, H., (2013), Synthesis Of Silica
Nanoparticles From Vietnamese Rice Husk By Sol Gel Method, Nanoscale
Research Letters 2013 2013, 8:58