Persilangan Monohibrid
P ♀ genotip : BB x ♂ genotip : bb
Fenotip ; Bulat fenotip : berkerut
(homozigotik) (homozigotik)
F1 genotip : Bb
Fenotop : Semua bulat
(heterozigotik)
F1 x F1 : ♀ genotip : Bb x ♂ genotip : Bb
Fenotip : bulat Fenotip : bulat
(heterozigotik) (heterozigotik)
Meiosis
Serbuk sari 2 macam : B dan b
Sel telur 2 macam : B dan b
F2 ♂B ♂b
♀B BB Bb
Bulat Bulat
1 2
♀b Bb bb
Bulat Berkerut
3 4
Gambar 4-2 Diagram perkawinan nonhibrid menghasilkan keturunan F2 dengan perbandingan Fenotip 3:1
Persilangan Resiprok
P ♀ hh x ♂HH ♀ HH x ♂hh
Kuning x hijau hijau x kuning
F1 Hh Hh
Hijau Hijau
Serbuk sari: H dan h Serbuk sari: H dan h
Sel telur : H dan h Sel telur : H dan h
F2 HH = polong hijau HH = polong hijau
Hh = polong hijau Hh = polong hijau
Hh = polong hijau Hh = polong hijau
hh = polong kuning hh = polong kuning
Gb. 4-3 Persilangan resiprok tampak menghasilkan keturunan yang sama baik F 1 maupun F2
P ♂BB x ♀bb
Hitam putih
F1 Bb
Hitam
Backross ♂BB x ♀Bb
Hitam hitam
F2 ♂B
♀B BB
Hitam
♀b Bb
Hitam
Ialah persilangan antara hibrid F1 dengan individu homozigotik resesip. Jika digunakan
induk seperti contoh di atas, hibrid F1 disilangkan dengan induk betina homozigotik resesip.
Uji silang pada monohibrid ini menghasilkan keturunan dengan perbandingan genotip
maupun fenotip 1 :1. Jadi ujisilang itu dapat merupakan suatu backcross, akan tetapi
backcross belum tentu uji silang.
P ♂BB x ♀bb
Hitam putih
F1 Bb
Hitam
F2 ♂B ♂b
♀b Bb bb
Hitam Putih
50% 50%
Persilangan ini diberi nama uji silang karena, cara ini biasanya dilakukan untuk
menguji apakah suatu individu itu homozigotik atau heterozigotik. Sebab jika suatu individu
itu homozigotik hitam (BB) maka persilangan dengan doble resesip putih (bb), akan
dihasilkan keturanan yang semuanya hitam. tetapi jika keturunannya memisah hitam 50%,
putih 50%, maka dapat diambil kesimpulan bahwa individu yang hitam itu heterozigotik.
Sifat Intermediaer
Ialah sifat diantara yang dimiliki antara kedua induknya. Sebagai contoh :
penyerbukan silang bunga pukul 4 Mirabilis jalapa. Jika serbuk sari berasal dari bunga merah
homozigotik MM diberikan pada putik warna putih mm maka didapat F1 heterozigotik
merah jambu Mm. Warna merah jambu ini disebut warna intermedier. Jika F1 dibiarkan
mengadakan penyerbukan sendiri dan biji-bijinya ditanam, didapat F2 yang memperlihatkan
perbandingan fenotip 1 merah, 2 merah jambu, 1 putih. Pada keturunan berikutnya F3, maka
tanaman bunga merah menghasilkan tanaman bunga merah juga. Demikian pula tanaman
bunga putih menghasilkan bunga putih. Tetapi taanaman bunga merah jambu akan
menghasilkan keturunan memisah dengan perbandingan 1:2:1
P ♀mm x ♂MM
putih merah
F1 Mm
Merah jambu
Serbuk sari: M dan m
Sel telur : M dan m
Persilangan Dihibrid
Ialah persilangan dengan dua sifat beda. Misal bentuk dan warna biji kapri. Biji kapri
yang berkerut hijau bbkk disilang dengan biji bulat kuning homozigotik BBKK. Semua
tanaman F1 dihibrid adalah seragam yaitu bulat kuning BbKk. Persilangan F1 xF1
menghasilkan F2 dengan 16 kombinasi, terdiri dari 4 macam fenotip Bulat kunig, bulat hijau,
berkerut kuning, berkerut hijau. Mendel mengambil kesimpulan :anggota dari sepasang gen
memisah secara bebas ketika berlangsung meiosis selama pembentukan gamet-gamet. Prinsip
ini dirumuskan sebagai hukum Mendel II : The low of intependent assorment of genes
(hukum pengelompokan gen secara bebas). Jadi pada dihibrid BbKk misalnya:
-
gen B mengelompok dengan gen K terdapat dalam gamet BK
-
gen B mengelompok dan dengan gen k terdapat dalam gamet Bk
-
gen b mengelompok dengan gen K terdapat dalam gamet bK
-
gen b mengelompok dengan gen k terdapat dalam gamet bk
Mendel memperhatikan 2 sifat keturunan yang ditentukan oleh 2 pasang gen, yaitu
-
B gen yang menentukan biji bulat
-
b gen yang menentukan biji berkerut
-
K gen yang menentukan warna kuning
-
k gen yang menentukan warna hijau
1. Memperkirakan banyak nya macam gamet yang dibentuk oleh suatu hibrid
menggunakan rumus 2n. Angka 2 menunjukkan bahwa pada setiap pasang alel akan
terjadi 2 macam gamet, sedang n menunjukkanbanyaknya beda sifat jadi:
-
monohibrit Aa menghasilkan 2n = 21 = 2 macam gamet, yaitu A dan a
-
dihibrid AaBb menghasilkan 2n = 22 = 4 macam gamet, yaitu AB, Ab, aB, ab.
Berapa macam gamet akan dibentuk oleh individu yang bergenitip AaBBCcDdEEffGg?
Jawabanya 24 = 16 macam gamet.
2. Memperkirakan banyaknya kombinasi dalam keturunan dari persilangan dua hibrid.
Rumus yang dipakai (2n)2. Jadi:
-
persilangan monohibrid (Aa x Aa) menghasilkan (2 n)2 = (21)2 = 4 kombinasi, ialah
AA, Aa, Aa, aa
-
persilangan dihibrid (AaBb x AaBb) menghasilkan (2n)2 = (22)2 = 16 kombinasi
3. Memperkirakan banyaknya individu yang homozigotik dalam keturunan dari
perkawinan dua hibrid. Rumus yang dipakai ialah: 2n/(2n)2. Jadi:
-
perkawinan monohibrid (Aa x Aa) menghasilkan individu homozigotik = 2 n/(2n)2 =
21/(21)2 = 2/4 yaitu AA dan aa.
-
Perkawinan dihibrid (AaBb x AaBb) menghasilkan individu homozigotik = 2 n/(2n)2 =
22/(22)2 = 4/16 yaitu AABB, AAbb, aaBB, aabb.
4. Memperkirakan bentuk perbandingan fenotip dalam keturunan dari persilangan dua
hibrid. Contoh persilangan dihibrid (AaBb x AaBb) menghasilkan perbandingan
fenotip dalam keturunan = 9:3:3:1. Angka-angka ini apat juga ditulis:
Menunjukkan banyaknya beda sifat, lalu berikutnya dikurangi 1
1 x 32 : 2 x 31 : 1 x 30.
Angka tetap
Angka mengikuti segitiga pascal
Dengan mudah kita dapat memperkirakan bagaimanakah bentuk perbandingan fenotip
dalam keturunan dari persilangan dua trihibrid. Jawabanya: Persilangan trihibrid ialah
AaBbCc X AaBbCc.
Menurut segitiga Pascal:
1 1 = untuk persilangan monohibrid
1 2 1 = untuk persilangan dihibrid
1 3 3 1 = untuk persilangan trihibrid
Jadi bentuk perbandingan fenotip dalam keturunan dari persilangan trihibrid itu ialah: 1
x 33 : 3 x 32 : 3 x 31 : 1 x 30 = 27 : 9 : 9 : 9 : 3 : 3 : 3 : 1
Coba Cari bentuk perbandingan fenotip dalam keturunan dari persilangan tetrahibrid
AaBbCcDd x AaBbCcDd?
DIAGRAM SILSILAH
Agar supaya pewarisan sifat keturunan yang terdapat dalam suatu keluarga dapat diikuti
untuk beberapa generasi, maka perlu dibuat suatu diagram silsilah (”pedigree chart”) dari
keluarga itu. Diagram silsilah pertama ditemukan di Iran menggunakan tanah liat sekitar
tahun 3100 SM. Kemudian pada akhir abab 19 oleh Francis Gulton. Beberapa simbol
yang dipakai pada diagram silsilah adalah:
= Perempuan normal
= Laki-laki normal
1 2
2 3
1
= meninggal dunia