Dokumentasi Proses Keperawatan (IKD)
Dokumentasi Proses Keperawatan (IKD)
KELOMPOK 1
7. JUNAEDI, AMK
S I KEPERAWATAN
A. Latar Belakang
Dokumentasi adalah catatan yang dapat dibuktikan atau dapat menjadi
bukti secara hukum. Dokumentasi keperawatan merupakan bagian dari
pelaksanaan asuhan keperawatan yang menggunakan pendekatan proses
keperawatan yang memilliki nilai hukum yang sangat penting. Tanpa
dokumentasi keperawatan maka semua implementasi keperawatan yang telah
dilaksanakan oleh perawat tidak mempunyai makna dalam hal tanggung jawab
dan tanggung gugat. Dokumentasi keperawatan dapat dikatakan sebagai
“pegangan” bagi perawat dalam mempertanggung jawabkan dan membuktikan
pekerjaannya. Oleh karena itu ada berbagai aturan dan kaidah yang harus ditaati
oleh setiap perawat dalam melakukan pendokumentasian keperawatan. Dengan
proses keperawatan, rasa tanggung jawab dan tanggung gugat bagi perawat itu
dapat dimiliki dan dapat digunakan dalam tindakan-tindakan yang merugikan
atau menghindari tindakan yang legal. Semua tatanan perawatan kesehatan secara
hukum perlu mencatat observasi keperawatan, perawatan yang diberikan, dan
respons pasien.
Dokumentasi keperawatan merupakan bukti otentik yang dituliskan dalam
format yang telah disediakan dan harus disertai dengan pemberian “ tanda
tangan” dan nama perawat serta harus menyatu dengan status / rekam medik
pasien. Dalam pelaksanaan asuhan keperawatan pada pasien, setiap langkah dari
proses keperawatan memerlukan pendokumentasian mulai dari tahap pengkajian,
penentuan diagnosa keperawatan, intervensi, implementasi dan evaluasi
keperawatan harus didokumentasikan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Proses Keperawatan?
2. Apa Tujuan Proses Keperawatan?
3. Apa Karakteristik Proses Keperawatan?
4. Apa Manfaat Dokumentasi Keperawatan?
5. Bagaimana Tahap-tahap Proses Dokumentasi Keperawatan?
6. Apa Definisi Pengkajian Keperawatan?
7. Apa Tujuan dari Dokumentasi Pengkajian ?
8. Bagaimana Kegiatan Pengkajian Keperawatan?
9. Bagaimana Standar Dokumentasi Keperawatan?
10. Apa Karakteristik Data dan Sumber Data?
11. Bagaimana Metode Pengumpulan Data dan Tipe Pencatatan Pengkajian
Keperawatan?
C. Tujuan Penulisan
Penulis memiliki tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan makalah ini
baik berupa tujuan umum maupun khusus. Adapun tujuan-tujuan tersebut antara
lain :
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Proses Keperawatan
Proses keperawatan adalah langkah- langkah yang sistematis untuk
menentukan dan merencanakan penyelesaian masalah klien, kemudian
mengimplementasikan dan mengevaluasi apakah rencana yang dibuat cukup
efektif dalam menyelesaian masalah yang dihadapi klien. ( Yura Waish, 1978 )
Proses Keperawatan adalah serangkaian perbuatan atau tindakan
penetapan, perencanaan dan pelaksanaan pelayanan keperawatan untuk
membantu klien dalam mencapai dan memelihata kesehatannya seoptimal
mungkin. ( Wolf, Weitzel, dan Fuerrst, 1979 )
Sedangkan menurut Depkes RI tahun 1982 Proses Keperawatan
didefinisikan sebagai suatu proses penilaian yang dinamis dalam usaha
memperbaiki atau memelihara pasien/ klien sampai ketaraf optimum melalui
pendekatan secara sistematis untuk mengenal dan membantu pemenuhan
kebutuhan khusus pasien/ klien.
Pada tahun 1983, Yura Waish kembali mengemukakan pendapatnya
tentang pengertian proses keperawatan. Proses keperawatan adalahSuatu tahapan
desain tindakan untuk memenuhi tujuan keperawatan. Tahapan ini meliputi
tindakan mempertahankan kesehatan klien ddalam keadaan optimal.
Carpenito dan Moyet, pada tahun2007 mengatakan bahwa Proses
Keperawatan adalah tehnik pemecahan masalah yang meliputi pengkajian,
diagnosis, perencanaan dan evaluasi.
2. Perawat
Proses keperawatan dapat meningkatkan kepuasan dalam bekerja,
sehingga kecintaan terhadap profesipun akan meningkat.
3. Klien
Proses keperawatan dapat memfasilitasi keterlibatan klien dan keluarga
dalam setiap tahapan prosesnya.
Standar IV Perencanaan
Perawat membuat brencana keperawatan yang menentukan intervensi
untuk mencapai hasil yang diharapkan
a) Rencana perawatan individual pada pasien dan kondisi atau kebutuhan
pasien.
b) Rencana perawatan dikembangkan bersama pasien, keluarga, dan
pemberi perawatan lain, jika memungkinkan dan sesuai.
c) Rencxana perawatan mereflesikan praktik keperawatan saat ini.
d) Rencana Perawatan memungkinkan kontinuitas perawatan.
e) Prioritas keperawatan ditetapkan.
f) Rencana perawatan didokumentasikan.
Standar V Implementasi
Perawat mengimplementasika intervensi yang diidentifikasi dalam
rencana perawatan
a) Intervensi konsisten dengan rencana keperawatan
b) Intervensi diimplementasikan dengan cara yang aman, tepat waktu,
dan sesuai.
c) Intervensi didokumentasikan.
Standar IV Evaluasi
Perawat mengevaluasi kemajuan pasien terhadap pencapaian hasil
a) Evaluasi bersifat sistematik, berkelanjutan, dan berdasarkan kriteria.
b) Pasien, keluarga, dan pemberi perawatan kesehatan yang lain terlibat
dalam proses evaluasi, jika tepat.
c) Pengkajian data yang terus menerus digunakan untuk merevisi
diagnosis, hasil, dan rencana perawatan, jika diperlukan.
d) Revisi diagnosis, hasil, dan rencana perawatan didokumentasikan.
e) Efektivitas intervensi dievaluasi berkaitan dengan hasil.
f) Respon pasien terhadap intervensi didokumentasikan.
I. Karakteristik Data dan Sumber Data
Data yang dikumpulkan untuk menunjang diagnosis keperawatan harus
mempunyai karakteristik yang lengkap, akurat dan nyata, serta relevan. Penjelasan
mengenai karakteristik-karakteristik tersebut adalah sebagai berikut.
1. Lengkap
Seluruh data sangat diperlukan untuk mengidentifikasi masalah keperawatan
klien. Oleh karena itu data yang terkumpul harus lengkap agar dapat membatu
perawat untuk mengatasi masalah klien.
2. Akurat dan Nyata
Pada proses pengumpulan data perawat mungkin saja melakukan kesalahan
dalam menafsirkan data. Untuk mencegah hal itu terjadi, perawat harus berfikir
secara akurat (tepat) dan menampilkan data yang nyata untuk membuktikan
kebenaran data dari apa yang telah didengar, dilihat, diamati, dan diukur serta
memvalidasi semua yang meragukan. Jika perawat merasa kurang jelas atau
kurang mengerti terhadap data yang telah dikumpulkan, maka perawat harus
berkonsultasi dengan perawat lain.
3. Relevan
Pendokumentasian data yang komprehensif harus mengumpulkan banyak data
sehingga akan mengambil waktu yang di perlukan untuk mengidentifikasi data-
data tersebut. Kondisi ini dapat diantisipasi dengan melakukan pendokumen-tasian
data fokus yang relevan dan sesuai dengan masalah klien pada Sumber Data
1. Sumber data primer
Sumber data primer adalah klien. Bila klien dalam keadaan tidak sadar,
mengalami gangguan bicara atau pendengaran, klien masih bayi atau karena
beberapa sebab klien tidak dapat memberikan data subjektif secara langsung maka
perawat menggunakan data objektif untuk menegakkan diagnosa keperawatan.
Namun bila diperlukan klarifikasi data subjektif hendaknya perawat melakukan
anamnesis kepada keluarga.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Dokumentasi proses keperawatan merupakan metode yang tepat untuk
pengambilan keputusan yang sistematis, problem solving, dan riset lebih lanjut.
Dokumentasi proses keperawatan mencakup pengkajian, identifikasi masalah,
perencanaan, dan tindakan. Perawat kemudian Mengobservasi dan mengevaluasi
respon klien terhadap tindakan yang diberikan, dan mengkomunikasikan informasi
tersebut kepada tenaga kesehatan lainnya. pendokumentasian dalam memberikan
tindakan keperawatan Perawat memerlukan sesuatu keterampilan untuk memenuhi
standar dokumentasi. Standar dokumentasi adalah suatu pernyataan tentang kualitasn
dan kwantitas dokumentasi yang dipertimnbangklan secara adekuat dalam suatu
situasi tertentu. Standar dokumentasi berguna untuk memperkuat pola pencatatan dan
sebagai petunjuk atau pedoman praktik.
DAFTAR PUSTAKA