Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM

MIKROTEKNIK

PREPARASI JARINGAN SEGAR


(HANDS FREE SECTION)

Disusun oleh :
Nama : Chandra Irawan
NIM : K4316016
Kelas :A
Kelompok :4

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEBELAS MARET
SURAKARTA
2018
LAPORAN RESMI MIKROTEKNIK

I. JUDUL : Preparasi Jaringan Segar (Hands Free Section)

II. TUJUAN : 1. Membuat preparat basah/segar dengan metode irisan tipis.


2. Preparasi anatomi stomata dengan teknik replika/cetakan.

III. ALAT & BAHAN

Alat : Bahan :

1. Mikroskop stereo 1. Akar Dendrobium sp


2. Mikroskop elektrik 2. Batang Dendrobium sp
3. Objek glass 3. Daun Dendrobium sp
4. Jarum pentul 4. Allium cepa
5. Cutter/silet 5. Daun Plumeria sp
6. Bekke glass
7. Pipet
8. Pinset
9. Kaca arloji

IV. SKEMA LANGKAH KERJA

A. Preparasi Akar,Batang,dan Daun.


1. Membersihkan permukaan organ yang akan dipotong dengan mengunakan tissue
basah.
2. Menggunakan silet yang tajam dan baru untuk memotong organ tumbuhan.
3. Mengiris dengan penampang melintang dan membujur setipis mungki,sambil
menyediakan air dalam cawan petri untuk merendam hasil irisan (mencegah
kekeringan)
4. Menyediakan objek glass untuk meletakkan preparat hasil potongan,
memindahkan potongan organ menggunakan kuas kemdian menetesi dengan air
dan tutup dengan cover glass.
5. Mengamati di bawah mikroskop.(Lux, Morita, Abe, & Ito, 2005)

B. Preparasi Umbi Lapis


1. Menyiapkan dan memotong umbi lapis kurang lebih 1 hingga 2 cm
2. Meletakkan potongan tersebut diatas objek glass dan meneteskan air secukupnya
agar tidak mengering.
3. Meletakkan di atas mikroskop stereo.Menekan sampel tersebut dengan jari
telunjuk kiri agar tidak bergeser.
4. Menggunakan cutter/silet yang baru dengan tangan kanan lalu menempelkan silet
di ujung jari telunjuk kiri
5. Melakukan pemotongan sampel di bawah mikroskop stereo setipis mungkin
hingga mendapatkan hasil yang maksimal.
6. Memisahkan hasil potongan yang diinginkan dengan jarum pentul.Menambahkan
air agar sampel tidak kering.
7. Memindahkan mikroskop objek glass yang telah berisi sampel pilihan di bawah
mikroskop elektrik.Mengamati preparat di bawah mikroskop dengan perbesaran
lemah ke kuat.
(Sari & Harlita, 2018)
C. Teknik Replika untuk Morfologi Stomata
1. Menyediakan daun segar dan membersihkan kedua permukaan (adaksial dan
abaksial)
2. Mengaplikasikan cat kuku bening dengan ukuran 2x1 cm secukupnya.
Menunggu hingga setengah kering.
3. Menutup kutek bening dengan isolasi transparan sampai merekat sempurna
4. Menarik dengan cepat dan kuat hingga replika terlepas dari permukaan daun.
5. Menempelkan pada objek glass dan mengamati dengan mikroskop dari
perbesaran lemah ke kuat.
6. Mengulangi untuk sisi yang lain dari daun.

V. HASIL DAN PEMBAHASAN


A. DATA PENGAMATAN
Hasil Pengamatan Keterangan

1. Akar melintang Dendrobium sp


perbesaran 10x 1. Epidermis
2. Korteks
3. Stele
1 4. Xilem
5. Floem
2

52. Batang4Melintang Dendrobium sp 1. Epidermis


perbesaran 10x
Jaringan vaskular tidak dapat
diamati karena adanya
penumpukan jaringan yang
disebabkan oleh pengirisan
yang kurang tipis.

1. Epidermis
3. Batang membujur Dendrobium sp
perbesaran 10x

4. Stomata
5. Sel Penjaga
6. Sel Tetangga

5 3
B. PEMBAHASAN

1. Teknik Handling/Pembuatan Preparat Basah dan Preparasi Anatomi


Stomata

 Metode Irisan Tipis


Untuk membuat dan mengamati preparat segar,pada praktikum
yang telah dilakukan menggunakan metode irisan tipis.Metode ini
dilakukan dengan cara memotong setipis mungkin organ tumbuhan
yang akan diamati secara melintang maupun membujur,hingga dapat
dilihat dengan jelas jaringan/bagian yang akan diamati melalui
mikroskop.Metode ini membutuhkan alat potong/iris yang tajam seperti
cutter/silet agar tidak merusak preparat.

 Metode Replika/Cetakan
Untuk membuat dan mengamati preparasi anatomi stomata pada
daun,pada praktikum yang telah dilakukan menggunakan metode
replika/cetakan.Metode ini dilakukan dengan cara mengolesi daun
dengan kutek transparan,selanjutnya bagian yang diberi kutek tadi
ditempel isolasi bening,lalu mencabut isolasi tersebut sehingga terdapat
replika/cetakan daun tadi pada isolasi tersebut.Langkah selanjutnya
ialah menempelkan isolasi yang terdapat cetakan pada object glass dan
mengamatinya dibawah mikroskop.

2. Pelaksanaan Penggunaan Teknik Irisan Tipis dan Replika/Cetakan

a. Pembuatan Preparat Basah dari Akar Dendrobium sp

Untuk membuat preparat basah dari akar Dendrobium sp,diperlukan


suatu metode.Metode yang digunakan pada saat praktikum adalah metode
irisan tipis.Metode ini membutuhkan alat yang dapat digunakan untuk
memotong/mengiris,seperti cutter/pisau.
Sebelum pembuatan preparat,terlebih dahulu menyiapkan bahan
berupa akar dari Dendrobium sp yang masih segar agar pengamatan jaringan
lebih mudah.Pembuatan preparat segar akar secara melintang dilakukan
dengan cara memotong akar 1-2 cm terlebih dahulu untuk memudahkan kita
dalam memotong akar agar dapat mendapatkan hasil potongan setipis
mungkin.Kemudian memotong akar tersebut setipis mungkin secara perlahan
menggunakan cutter/pisau yang tajam.Hasil irisan tersebut kemudian
diletakkan didalam cawan petri yang berisi air,hal ini bertujuan agar akar tetap
segar,karena apabila dibiarkan kering,maka preparat akan susah untuk diamati
dibawah mikroskop.Untu menghemat waktu dan berjaga-jaga agar tidak
terjadi kegagalan dalam pengamatan,maka pengirisan akar dilakukan 5
kali,sehingga terdapat 5 irisan yang dapat diamati.Irisan akar yang telah
direndam dalam air kemudian diambil secara perlahan menggunakan kuas,lalu
meletakkannya diatas object glass.Langkah selanjutnya menutup irisan akar
tersebut dengan deg glass.Proses penutupan dengan deg glass harus dilakukan
secara hati hati,jangan sampai terdapat gelembung air,karena hal tersebut
dapat mempersulit pengamatan.Langkah terakhir yaitu meletakkan object
glass dan mengamati dibawah mikroskop cahaya dengan perbesaran
10x,kemudian catat dan menggambar hasilnya.
Keberhasilan dari teknik ini dapat diukur dari hasil preparat.Preparat
akar secara melintang yang baik dapat diukur dari parameter meliputi :
epidermis,korteks,stele,dan jaringan pengangkur yang terlihat jelas.Selain itu
dapat dari kelengkapan bagian dan bentuk dari akar sendiri.(Palupi, 2016)

Hasil Pengamatan :
 Dendrobium
sp merupakan
salah satu
tumbuhan
monokotil
 Pengamatan
akar secara
melintang dapat dikatakan baik karena berhasil memperlihatkan bagian
bagian seperti epidermis,korteks,dan jaringan pembuluh.(Carlsward,
Stern, Judd, & Lucansky, 1997)

b. Pembuatan Preparat Basah dari Batang Dendrobium sp

Untuk membuat preparat basah dari batang Dendrobium sp,diperlukan


suatu metode.Metode yang digunakan pada saat praktikum adalah metode
irisan tipis.Metode ini membutuhkan alat yang dapat digunakan untuk
memotong/mengiris,seperti cutter/pisau.
Sebelum pembuatan preparat,terlebih dahulu menyiapkan bahan
berupa batang dari Dendrobium sp yang masih segar agar pengamatan
jaringan lebih mudah.Pembuatan preparat segar batang secara melintang dan
membujur dilakukan dengan cara memotong batang 1-2 cm terlebih dahulu
untuk memudahkan kita dalam memotong batang agar dapat mendapatkan
hasil potongan setipis mungkin.Kemudian memotong batang tersebut setipis
mungkin secara perlahan menggunakan cutter/pisau yang tajam.Hasil irisan
tersebut kemudian diletakkan didalam cawan petri yang berisi air,hal ini
bertujuan agar batang tetap segar,karena apabila dibiarkan kering,maka
preparat akan susah untuk diamati dibawah mikroskop.Untuk menghemat
waktu dan berjaga-jaga agar tidak terjadi kegagalan dalam pengamatan,maka
pengirisan batang dilakukan 5 kali,sehingga terdapat 5 irisan yang dapat
diamati.Irisan batang yang telah direndam dalam air kemudian diambil secara
perlahan menggunakan kuas,lalu meletakkannya diatas object glass.Langkah
selanjutnya menutup irisan batang tersebut dengan deg glass.Proses penutupan
dengan deg glass harus dilakukan secara hati hati,jangan sampai terdapat
gelembung air,karena hal tersebut dapat mempersulit pengamatan.Langkah
terakhir yaitu meletakkan object glass dan mengamati dibawah mikroskop
cahaya dengan perbesaran 10x,kemudian catat dan menggambar hasilnya.
Keberhasilan dari teknik ini dapat diukur dari hasil preparat.Preparat
batang secara melintang yang baik dapat diukur dari parameter meliputi :
epidermis,korteks,stele,dan jaringan pengangkut yang terlihat dengan jelas.
Hasil Pengamatan :
 Penampang melintang batang yang baik seharusnya memperlihatkan
bagian bagian seperti epidermis,korteks ,stele,dan jaringan vaskuler,namun
yang dapat diamati pada praktikum kali ini hanya epidermis saja.Terlihat
terdapat penumpukan jaringan,hal ini disebabkan akibat pengirisan yang
kurang tipis.
Hasil pengamatan :
 Penampang membujur batang memerlihatkan hasil yang
baik,karena dapat memperlihatkan sel sel epidermis dengan jelas.

c. Pembuatan Preparat Basah dari Daun Dendrobium sp

Untuk membuat preparat basah dari daun Dendrobium sp,diperlukan


suatu metode.Metode yang digunakan pada saat praktikum adalah metode
irisan tipis.Metode ini membutuhkan alat yang dapat digunakan untuk
memotong/mengiris,seperti cutter/pisau.
Sebelum pembuatan preparat,terlebih dahulu menyiapkan bahan
berupa daun dari Dendrobium sp yang masih segar agar pengamatan jaringan
lebih mudah.Langkah selanjutnya yaitu memotong daun secara melintang dan
membujur setipis mungkin secara perlahan menggunakan cutter/pisau yang
tajam.Hasil irisan tersebut kemudian diletakkan didalam cawan petri yang
berisi air,hal ini bertujuan agar daun tetap segar,karena apabila dibiarkan
kering,maka preparat akan susah untuk diamati dibawah mikroskop.Untuk
menghemat waktu dan berjaga-jaga agar tidak terjadi kegagalan dalam
pengamatan,maka pengirisan daun dilakukan 5 kali,sehingga terdapat 5 irisan
yang dapat diamati.Irisan daun yang telah direndam dalam air kemudian
diambil secara perlahan menggunakan kuas,lalu meletakkannya diatas object
glass.Langkah selanjutnya menutup irisan daun tersebut dengan deg
glass.Proses penutupan dengan deg glass harus dilakukan secara hati
hati,jangan
sampai
terdapat
gelembung
air,karena
hal tersebut
dapat
mempersulit
pengamatan.Langkah terakhir yaitu meletakkan object glass dan mengamati
dibawah mikroskop cahaya dengan perbesaran 10x,kemudian catat dan
menggambar hasilnya.
Keberhasilan dari teknik ini dapat diukur dari hasil preparat.Preparat
daun secara melintang yang baik dapat diukur dari parameter meliputi :
epidermis dan jaringan pengangkut yang terlihat jelas.

Hasil Pengamatan :
 Pengamatan melintang daun yang baik seharusnya dapat
memperlihatkan bagian bagian seperti epidermis,mesofil,dan
jaringan pengangkut,namun pada saat pengamatan hanya terlihat
epidermisnya saja,hal ini disebabkan akibat pengirisan yang kurang
tipis.(Carlsward et al., 1997)

Hasil Pengamatan
 Penampang membujur daun memerlihatkan hasil yang baik,karena
dapat memperlihatkan sel sel epidermis dengan jelas.

d. Pembuatan Preparat Basah dari Umbi Allium cepa


Untuk membuat preparat basah dari umbi Allium cepa,diperlukan
suatu metode.Metode yang digunakan pada saat praktikum adalah metode
irisan tipis.Metode ini membutuhkan alat yang dapat digunakan untuk
memotong/mengiris,seperti cutter/pisau.
Sebelum pembuatan preparat,terlebih dahulu menyiapkan bahan
berupa umbi dari Allium yang masih segar agar pengamatan jaringan lebih
mudah.Pembuatan preparat segar umbi secara melintang dan membujur
dilakukan dengan cara memotong umbi 1-2 cm terlebih dahulu untuk
memudahkan kita dalam memotong umbi agar dapat mendapatkan hasil
potongan setipis mungkin.Kemudian memotong umbi tersebut setipis
mungkin secara perlahan menggunakan cutter/pisau yang tajam.Hasil irisan
tersebut kemudian diletakkan didalam cawan petri yang berisi air,hal ini
bertujuan agar umbi tetap segar,karena apabila dibiarkan kering,maka preparat
akan susah untuk diamati dibawah mikroskop.Untuk menghemat waktu dan
berjaga-jaga agar tidak terjadi kegagalan dalam pengamatan,maka pengirisan
akar dilakukan 5 kali,sehingga terdapat 5 irisan yang dapat diamati.Irisan
umbi yang telah direndam dalam air kemudian diambil secara perlahan
menggunakan kuas,lalu meletakkannya diatas object glass.Langkah
selanjutnya menutup irisan umbi tersebut dengan deg glass.Proses penutupan
dengan deg glass harus dilakukan secara hati hati,jangan sampai terdapat
gelembung air,karena hal tersebut dapat mempersulit pengamatan.Langkah
terakhir yaitu meletakkan object glass dan mengamati dibawah mikroskop
cahaya dengan perbesaran 10x,kemudian catat dan menggambar hasilnya.
Hasil pengamatan :
 Hasil pengamatan penampang melintang dan membujur Allium
cepa dapat dikatakan berhasil,karena dapat memperlihatkan bagian
bagian yang jelas seperti epidermis, sitoplasma,
kolenkim,nukleus,dan dinding sel.

e. Pembuatan Preparasi Anatomi Stomata Daun Plumeria sp

Untuk membuat preparasi anatomi stomata daun Plumeria sp,


dilakukan dengan menggunakan metode replika/cetakan.Metode ini
membutuhkan alat berupa kutek bening dan isolasi transparan.
Sebelum membuat preparat anatomi stomata daun,yang perlu
diperhatikan adalah jenis daunnya.Metode replika/cetakan mudah dilakukan
untuk daun yang memiliki tekstur kasar dan cukup tebal atau tidak terlalu
tipis.Untuk itu disini praktikan memilih daun Plumeria sp untuk dilakukan
pengamatan.Pertama tama daun dibersihkan dahulu dengan air untuk
menghilangkan kotoran yang ada.Langkah selanjutnya yaitu mengoleskan
kutek bening dengan ukuran 2x1 cm secukupnya (jangan terlalu tebal) pada
bagian adaksial dan abaksial,kemudian menunggu hingga setengah
kering..Setelah dirasa cukup kering,langkah selanjutnya yaitu menutup olesan
kutek bening dengan isolasi transparan hingga merekat dengan
sempurna.Setelah direkatkan,tarik isolasi dengan cepat dan kuat hingga
replika terlepas dari permukaan daun.Isolasi tersebut kemudian ditempelkan

pada object glass dan diamat menggunakan mikroskop cahaya dengan


perbesaran 10x.(Gitz & Baker, 2009)
Hasil Pengamatan :
 Pengamatan stomata pada permukaan adaksial dan abaksial dapat
dikatakan berhasil,karena dapat memperlihatkan bagian bagian stomata
dengan jelas.
 Bagian abaksal (permukaan bawah) memiliki jumlah stomata yang lebih
banyak daripada permukaan adaksial.
 Plumeria sp memiliki tipe stomata anomositik,yaitu tipe dimana sel
penutup dikelilingi oleh sejumlah sel yang tidak berbeda ukuran dan
bentuknya dari sel epidermis lainnya.

3. Alasan Penggunaan Metode Irisan Tipis dan Replika

 Metode Irisan Tipis


Metode ini digunakan karena alat alat yang diperlukan sangat
mudah yaitu cutter/silet yang tajam.Namun metode ini sering mengalami
kegagalan dikarenakan irisan pada objek kurang tipis,sehingga pada saat
diamati menggunakan mikroskop terjadi penumpukan jaringan.Oleh
karena itu diperlukan ketrampilan dari praktikan agar penggunaan metode
ini dapat berhasil dengan baik.

 Metode Replika/Cetakan
Metode ini merupakan metode yang paling simple dalam
pengamatan stomata,karena alat yang dibutuhkan mudah didapat dan
prosesnya juga mudah.Namun kelemahan dari metode ini adalah daun
yang digunakan harus dengan tekstur kasar dan ukurannya tidak terlalu
tipis,sehingga tidak semua daun dapat diamati dengan menggunakan
metode ini.

4. Alasan Penggunaan Kemikalia

Pada praktikum Hands Free Section,praktikan tidak menggunakan larutan


kemikalia.

5. Kendala Selama Praktikum


 Jumlah mikroskop yang terbatas,sehingga untuk menggunakannya harus
antri dengan kelompok lain.
 Bahan yang disiapkan kurang segar,terutama pada akar Dendrobium sp
yang sudah hampir kering
 Kesulitan dalm mengiris objek setipis mungkin
 Terlalu banyak gelembung air karena kurang teliti dalam menutup object
glass
 Timing menunggu kutek hingga kering yang kurang pas
VI. KESIMPULAN

Hands free section merupakan salah sat metode pembuatan preparat segar.
Dimana preparat objeknya adalah irisan dari bagian objek yang diamati. Prinsip kerja dari
metode ini adalah memotong setipis mungkin organ tumbuhan, yang kemudian di
teteskan air, diletakkan pada objek glass yang ditutupi deg glass, dan terakhir diamati
dengan menggunakan mikroskop. Selain itu untuk dapat mengamati stomata daun
digunakan kutek dan solasi yang diberikan pada bagian bawah daun.

Hasil dari praktikum hands free section antara lain :


1. Akar Melintang 10x : Hasil pengamatan bagus, dapat terlihat bagian epidermis, korteks,
stele, dan jaringan pengangkut
2. Batang Melintang 10x : Hasil pengamatan tidak bagus, terlihat penumpukan jaringan
akibat pemotongan preparat yang kurang tipis
3. Batang Membujur 10x : Hasil pengamatan bagus, dapat terlihat sel sel epidermis dengan
jelas
4. Daun Melintang 10x : Hasil pengamatan tidak bagus, terlihat penumpukan jaringan
akibat pemotongan preparat yang kurang tipis
5. Daun Membujur 10x : Hasil pengamatan bagus,dapat terlihat sel sel epidermis dengan
jelas.
6. Umbi Melintang 10x : Hasil pengamatan bagus,dapat terlihat bagian epidermis,
nukleus,dinding sel,sitoplasma,dan kolenkim.
7. Umbi Membujur 10x : Hasil pengamatan bagus,dapat terlihat bagian
sitoplasma,kolenkim, dan nukleus.
8. Stomata Adaksial 10x : Hasil pengamatan bagus,dapat terlihat bagian stomata,sel
penjaga,dan sel penutup dengan jelas.
9. Stomata Abaksial 10x : Hasil pengamatan bagus,dapat terlihat bagian stomata,sel penjaga
dan sel penutup dengan jelas.
VII. DAFTAR PUSTAKA

Carlsward, B. S., Stern, W. L., Judd, W. S., & Lucansky, T. W. (1997). Comparative Leaf
Anatomy and Systematics in Dendrobium, Sections Aporum and Rhizobium
(Orchidaceae). International Journal of Plant Sciences, 158(3), 332–342.
https://doi.org/10.2307/2475283
Gitz, D. C., & Baker, J. T. (2009). Methods for creating stomatal impressions directly
onto archivable slides. Agronomy Journal, 101(1), 232–236.
https://doi.org/10.2134/agronj2008.0143N
Lux, A., Morita, S., Abe, J., & Ito, K. (2005). An improved method for clearing and
staining free-hand sections and whole-mount samples. Annals of Botany, 96(6),
989–996. https://doi.org/10.1093/aob/mci266
Palupi, A. (2016). Morfologi Dan Anatomi Tiga Varietas Bunga Anggrek Dendrobium.
IAIN Raden Intan Lampung.
Sari, D. P., & Harlita. (2018). Modul Praktikum Mikroteknik 2018.
VIII. LAMPIRAN
 ACC Data Pengamatan Praktikum
 Dokumentasi Kegiatan Praktikum
 Cuplikan Jurnal Referensi yang digunakan

Anda mungkin juga menyukai