BAB IV Fekunditas Gelap Terang
BAB IV Fekunditas Gelap Terang
A. Data Pengamatan
Berdasarkan pengamatan ciri fenotipe yang telah dilakukan, didapatkan
hasil yang dapat dilihat pada tabel 4.1. Hasil pengamatan jumlah anakan pada
turunan pertama sampai turunan ke enam dapat dilihat pada tabel 4.2 untuk
persilangan N ♂ x N ♀ dan e ♂ x e♀.
Tabel 4.1 Data Hasil Pengamatan Fenotipe
Gambar Ciri-ciri
18 dengan sempurna
19
Tabel 4.2 Jumlah anakan D. melanogaster strain N dan e pada kondisi cahaya terang (LL),
gelap (DD) dan kondisi cahaya normal (LD)
2 83 76 77 236 79
♂N><♀N 3 62 70 73 205 68
4
5
Terang 6
(LL) 1 361 310 344 1015 338
♂e><♀e 3 44 43 44 131 44
4
5 20
6
1 223 316 295 834 278
4
5
6
1 151
2 185
3 116
♂N><♀N
4
5
Kontrol 6
(LD) 1 252
2 254
3 122
♂e><♀e
4
5
6
B. Analisis Data
300
250
200
150 N
e
100
50
0
I II III
Gambar 4.1. Grafik rerata jumlah anakan tiga generasi strain Normal dan ebony pada
kondisi cahaya normal (LD)
21
400
350
300
250
200 N
150 e
100
50
0
I II III
Gambar 4.2. Grafik rerata jumlah anakan tiga generasi strain Normal dan ebony pada
kondisi terang (LL)
350
300
250
200
N
150
e
100
50
0
I II III
Gambar 4.3. Grafik rerata jumlah anakan tiga generasi strain Normal dan ebony pada
kondisi gelap (DD)
Hasil analisis yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh kondisi cahaya
dan jenis strain terhadap fekunditas D. melanogaster strain normal dan ebony, D.
melanogaster strain normal yang ditempatkan pada kondisi Gelap total (DD) pada
generasi pertama jumlah keturunannya lebih banyak 53,64% dari perlakuan
kontrol (LD). Kemudian mengalami penurunan jumlah keturunan pada generasi
ke-2 sebesar 52,88% dibandingkan jumlah keturunan pada generasi pertama. Pada
generasi ke-3 mengalami kenaikan hingga 58,01%. D. melanogaster strain ebony
pada kondisi gelap total (DD) generasi pertama menghasilkan anakan yang sangat
sedikit yaitu 23,01% dibanding dengan perlakuan kontrol LD. Pada generasi ke-2
mengalami kenaikan 101,72% dari generasi pertama. Pada generasi ke-3
mengalami kenaikan kembali sebesar 19,66% dari generasi ke-2. Dari generasi
22
pertama hingga generasi ke-3 strain ebony mengalami kenaikan namun tidak
sebanyak jumlah anakan pada perlakuan kontrol (LD).
D. melanogaster strain normal yang ditempatkan pada kondisi terang total
(LL) pada generasi pertama menghasilkan jumlah keturunan lebih banyak yaitu
53,64% dari perlakuan kontrol (LD). Kemudian mengalami penurunan di generasi
ke-2 sebesar 65,95%. Pada generasi ke-3 mengalami penurunan sebesar 13,92%
dari generasi ke-2. Dari generasi pertama hingga ke-3 jumlah keturunan terus
mengalami penurunan. D. melanogaster strain ebony yang ditempatkan pada
kondisi terang total (LL) pada generasi pertama menghasilkan jumlah keturunan
yang lebih tinggi sekitar 34,13% dari perlakuan kontrol (LD). Kemudian
mengalami penurunan hingga 66,86% pada generasi ke-2 dan mengalami
penurunan kembali pada generasi ke-3 sebesar 60,71%. Dari generasi pertama
hingga ke-3 terus mengalami penurunan jumlah keturunan.