Anda di halaman 1dari 14

BAB 3

METODE PENELITIAN

Metode penelitian adalah suatu cara untuk memperoleh kebenaran ilmu

pengetahuan atau pemecahan suatu masalah pada dasarnya menggunakan metode ilmiah

(Natoatmodjo, 2010).

3.1 Jenis dan Rancangan penelitian

Desain atau rancangan penelitian adalah sesuatu yang sangat penting dalam

penelitian, memungkinkan pengontrolan maksimal beberapa faktor yang dapat

mempengaruhi suatu hasil (Nursalam,2011). Dalam penelitian ini desain penelitian yang

digunakan adalah Quasy Eksperimen dengan Model Two Group Pra-Post Test Design.

Quasy Eksperimen mendefinisikan bahwa penelitian eksperimen yaitu penelitian yang

digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi

yang terkendali (Sugiono, 2007).

Desain Penelitian :
Subjek Pra-test Perlakuan Pasca-test
K-A O X O1-A

K-B O Y O1-B

Time 1 Time 2 Time 3

Keterangan :
K-A : Subjek perlakuan

K-B : Subjek kontrol

O : Observasi nyeri phlebitis


X : Intervensi dengan pemberian kompres cairan NaCL dengan menggunakan

kassa atau waslap.

Y : Intervensi dengan pemberian kompres air hangat dengan meggunakan kassa

atau waslap.

O1(A+B): Observasi setelah dilakukan perlakuan.

3.2 Variabel penelitian

Variabel adalah suatu yang digunakan sebagai ciri, sifat atau ukuran yang

dimiliki atau didapatkan oleh suatu penelitian tentang sesuatu konsep pengertian tertentu

(Natoatmodjo, 2010).

3.2.1 Variabel Independen

Variabel independen ini merupakan variabel yang menjadi sebab perubahan

atau timbulnya variabel terikat (Hidayat, 2010). Dalam penelitian ini variabel

independennya adalah kompres cairan NaCL dan kompres air hangat.

3.2.2 Variabel Dependen

Variabel dependen atau variabel terikat berarti variabel ini akan muncul sebagai

akibat dari manipulasi dari suatu variabel independen. Variabel terikat adalah aspek

tingkah laku yang diamati dari suatu organisme yang dikenai stimulus. Dengan kata lain,

variabel terikat adalah faktor yang diamati dan diukur untuk menentukan ada tidaknya

hubungan atau pengaruh dari variabel bebas (Nursalam, 2011). Variabel ini disebut

variabel tergantung karena dipengaruhi variabel independen (Natoatmodjo, 2005).

Dalam penelitian ini variabel dependennya adalah penurunan nyeri phlebitis pada Anak

diruang rawat inap Irna E .

3.3 Definisi Operasional


Definisi operasional adalah mendefinisikan variabel secara operasional

berdasarkan karakteristik yang diamati, memungkinkan penelitian untuk melakukan

observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu objek atau fenomena. Definisi

operasional ditentukan berdasarkan parameter yang dijadikan ukuran dalam penelitian

(Hidayat, 2010).

Tabel 3.3 Definisi operasional

Variabel Defenisi operasional Alat Ukur Skala Skor


Variabel Prosedur menggunakan SOP - -
Independen: handuk atau kassa
Kompres memakai cairan NaCL
cairan NaCL. yang di tempelkan pada
tangan pasien dengan
indikasi bengkak
(phlebitis).

Parameter :
Memberikan kompres
cairan NaCL selama 20
menit sebanyak 1x sehari
selama 2-3 hari

Variabel Prosedur menggunakan SOP - -


independen : handuk atau kassa
Kompres air memakai air hangat yang
hangat di tempelkan pada tangan
pasien dengan indikasi
bengkak (phlebitis).

Parameter :
Memberikan kompres air
hangat selama 20 menit
sebanyaj 1x sehari selama
2-3 hari

Variabel Tingkat nyeri phlebitis yang Observasi Ordinal 0 = Tidak ada


Dependent: dirasakan anak akibat VIP score nyeri
Nyeri phlebitis pemasangan infus. 1= Nyeri sedikit
pada anak 2 = sedikit lebih
diruang rawat Parameter : nyeri
inap Irna E Nilai saat dilakukan 3 = Lebih nyeri
pengukuran tingkat nyeri lagi
menggunakan skala nyeri. 4= Nyeri sekali
5 = Nyeri hebat

3.4 Populasi dan Sampel

3.4.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek dan subjek yang

mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2010).

Populasi sasaran dalam penelitian ini adalah anak diruang rawat inap Irna E

RSUD Syamrabu Bangkalan dari bulan Agustus - Oktober sebanyak 164 orang dengan

rata-rata 54 orang perbulan.

3.4.2 Sampel

Sampel terdiri dari bagian populasi yang dapat dipergunakan sebagai subjek

penelitian melalui sampling (Nursalam, 2011). Dalam hal ini pengambilan sampel,

peneliti mengambil sampel anak diruang rawat inap Irna E RSUD Syamrabu Bangkalan.

Sampel dalam penelitian ini telah ditentukan sebagai berikut:

a. Kriteria Inklusi

Kriteria Inklusi adalah karakteristik umum subjek penelitian dari suatu populasi target

yang terjangkau yang akan diteliti (Nursalam, 2011). Dalam penelitian ini yang

menjadi kriterian inklusi antara lain:

1) Kesadaran baik (Composmentis)

2) Anak yang kooperatif.

3) Anak yang ditunggu orang tuanya atau penjaganya.

4) Sudah terpasang infus sebelumnya.

b. Kriteria Eksklusi

Kriteria Eksklusi adalah menghilangkan atau mengeluarkan subjek yang memenuhi

kriteria inklusi dari studi karena berbagai sebab ( Nursalam, 2011). Dalam penelitian

ini yang menjadi kriterian eksklusi antara lain:

1) Anak yang dalam keadaan kritis

2) Anak yang mendapat terapi farmakologi


3.4.3 Besar Sampel

Besar sampel ini ditemukan besar sampel di tentukan dengan menggunakan

rumus berdasarkan dari (Lemeshow) adalah:

2𝜎²(𝑍1−𝜎 + Z1−β )2
n=
(𝜑0 − 𝜑𝛼 )²

Keterangan :

n = Besar sampel.

𝑍1−𝜎 = Tingkat kepercayaan 95% (satu arah) artinya (1 − 𝜎) = 100-99= 1% atau

0,01. Pada α 0,01 nilai z = 1,359.

Z1−β = Kekuatan uji 90% = 1,67.

σ² = Simpangan baku dari variable yang diukur (0,93).

(𝜑0 − 𝜑𝛼 ) = Selisih rata-rata dari variable yang di ukur 2,59 (Wulandari dkk, 2017).

sehingga diperoleh :

2𝜎²(𝑍1−𝜎 + Z1−β )2
n=
(𝜑0 − 𝜑𝛼 )²

2𝑥(1,359)² (1,96 + 1,67)2


𝑛=
(4,88 − 2,29)²

2𝑥 1,847 𝑥 13,17
𝑛=
(2,59)²

48,649
𝑛=
6,7

n = 7,26

n=8
Jadi dalam penelitian ini besar sampelnya adalah 8 responden untuk kelompok

pemberian kompres cairan NaCL dan 8 responden untuk pemberian kompres air hangat.

Jumlah keseluruhan sampel adalah 16 responden.

3.4.4 Tekhnik Sampling

Sampling adalah proses menyeleksi porsi dari populasi untuk dapat mewakili

populasi (Nursalam 2013). Teknik sampling merupakan cara - cara yang ditempuh dalam

pengambilan sampel, agar memperoleh sampel yang benar–benar sesuai dengan

keseluruhan subjek penelitian. Kemudian dilakukan tehnik Simple Random Sampling

yaitu pengambilan sampel secara acak sederhana, tehnik ini dibedakan menjadi dua cara

yaitu dengan mengundi atau dengan menggunakan tabel bilangan atau angka acak

(random number) (Notoatmodjo, 2010).

3.5 Alat dan bahan penelitian

Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Observasi.

Peneliti menggunakan instrumen berupa lembar observasi tentang respon yang

ditunjukkan responden terhadap kompres cairan NaCL dan kompres air hangat.

Observasi yang digunakan adalah tunggal yaitu digunakan untuk sebelum perlakuan dan

sesudah perlakuan adalah sama dengan tujuan untuk memudahkan melihat perbedaan

hasil sebelum dan sesudah dilakukan kompres cairan NaCL dan kompres air hangat.

3.6 Prosedur penelitian

Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada subjek dan proses

pengumpulan karakteristik subjek yang diperlukan dalam suatu penelitian

(Nursalam,2011). Instrumen yang diberikan dalam penelitian ini untuk pengumpulan

data variabel dependen dengan menggunakan lembar observasi yang terdiri dari 10

pernyataan.Sedangkan pada variabel independen yaitu dengan cara kompres cairan

NaCL.
3.6.1 Cara Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada subjek dan proses

pengumpulan karakteristik subjek yang diperlukan dalam suatu penelitian (Nursalam,

2013).

Cara pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut :

a. Peneliti memulai untuk pengambilan data dan pengumpulan data dengan langkah

awal peneliti mendapatkan surat pengantar dari STIKes Ngudia Husada Madura

yang ditunjukkan kepada pihak RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu Bangkalan.

b. Setelah mendapatkan persetujuan dari pihak rumah sakit, peneliti menyeleksi

responden dengan berpedoman pada kriteria sampel yang sudah ditentukan.

c. Meminta persetujuan dari responden penelitian (orang tua atau keluarga terdekat

responden) dengan memberikan surat persetujuan menjadi responden (Informed

Concent)

d. Langkah selanjutnya, peneliti melakukan dan perekrutan yang dilakukan dengan

cara simple random sampling (nama ditulis pada secarik kertas, diletakkan di

kotak, diaduk, dan diambil secara acak setelah semua terkumpul).

e. Peneliti melakukan pengukuran pertama (pre-test) menggunakan lembar observasi

terhadap kelompok intervensi dan kelompok kontrol untuk mengukur nyeri

phlebitis.

f. Pada kelompok perlakuan pemberian kompres cairan NaCL menggunakan kassa

atau waslap :

1) Menjelaskan tentang tindakan pemberian kompres cairan NaCL.

2) Mengukur tingkat nyeri phlebitis (pre-test).

3) Kondisikan keadaan anak dalam keadaan tenang dan nyaman.


4) Memberikan kompres cairan NaCL pada kassa atau waslap selama 20 menit

sebanyak 1x sehari. Diletakkan di atas tangan yang bengkak atau nyeri.

5) Melakukan pengukuran tingkat nyeri phlebitis (post-test).

g. Pada kelompok kontrol pemberian kompres air hangat menggunakan kassa atau

waslap.

1) Menjelaskan tentang tindakan pemberian kompres air hangat.

2) Mengukur tingkat nyeri phlebitis (pre-test).

3) Kondisikan keadaan anak dalam keadaan tenang dan nyaman.

4) Memberikan kompres air hangat pada kassa atau waslap selama 20 menit

sebanyak 1x sehari. Diletakkan di atas tangan yang bengkak atau nyeri.

5) Melakukan pengukuran tingkat nyeri phlebitis (post-test).

3.7 Validitas dan Reliabilitas

3.7.1 Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau

kesahihan suatu instrumen, suatu instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur

apa yang di inginkan dan dapat mengungkapkan dari variabel yang di teliti secara tepat

(Notoatmodjo, 2010)

Untuk mengetahui apakah kuisioner yang kita susun tersebut mampu mengukur

apa yang hendak kita ukur, maka perlu di uji dengan korelasi antara skor (nilai) tiap

klien atau pertanyaan dengan skor total kuisioner tersebut. Bila semua pertanyaan itu

mempunyai korelasi yang bermakna (construct validity). Apakah kuisioner tersebut

telah memiliki validitas konstruk, berarti semua item (pertanyaan) yang ada dalam

kuisioner itu mengukur konsep yang kita ukur.

Uji validitas akan dilakukan di RS Syarifah Ambami Rato Ebu Bangkalan

dengan menggunakan lembar check list. Instrumen dalam penelitian ini berupa
observasi dengan beberapa pertanyataan untuk melakukan pengukuran terhadap

variabel yang telah ditentukan.

Uji validitas dilakukan melihat korelasi antara skor dari masing-masing item

pertanyaan disbanding total skor total. Perhitungan dilakukan dengan rumus tekhnik

korelasi Produk Moment. Hasil pengukuran validitas menunjukkan angka signifikan

(<0,05) maka setiap item pertanyaan pada kuisioner penelitian dapat dikatakan valid

atau mampu untuk mengukur apa yang ingin di ukur.

3.7.2 Uji Reabilitas

Realibitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur dapat

dipercaya atau dapat diandalkan (Sugiono, 2007). Cara perhitungan reabilitas suatu alat

ukur dapat dilakukan dengan menggunakan teknik tes berulang, dengan teknik ini

kuisioner yang sama di teskan (diujikan) kepada sekelompok responden yang sama

dalam waktu yang bersamaan, sedangkan ijin reabilitas mencerminkan sejauh mana alat

ukur (kuisioner) dapat di percaya. Reabilitas menunjuk pada adanya konsistensi dan

stabilitas nilai hasil skala pengukuran tertentu. Reabilitas berkonsentrasi pada masalah

akurasi pengukuran dan hasilnya. Dalam penelitian ini yang digunakan adalah alat ukur

yang sudah baku yaitu kuisioner Numerical Rating Scale (NRS). Koefisien reabilitas α

tersebut berada pada rentang 0,66-0,84.

3.8 Etika Penelitian

Penelitian kesehatan pada umumnya dan penelitian kesehatan masyarakat pada

khususnya menggunakan manusia sebagai objek yang diteliti disatu sisi, dan sisi lain

manusia sebagai peneliti atau yang melakukan penelitian. Hal ini berarti bahwa ada

hubungan timbal balik antara orang sebagai peneliti dan orang sebagai diteliti

(Natoatmodjo, 2010).
Dalam melakukan penelitian ini penulis mendapat rekomendasi dari STIKes

Ngudia Husada Madura kemudian menyerahkan ke RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu

Bangkalan untuk mendapatkan persetujuan. Setelah mendapatkan persetujuan baru

melakukan penelitian dengan menekankan masalah etika yang meliputi :

3.8.1 Hak untuk mendapatkan jaminan (Right to full disclosure)

Peneliti akan memberikan penjelasan secara rinci tentang penelitian yang akan

dilakukan dan peneliti akan bertanggung jawab kepada responden penelitian jika ada

sesuatu yang terjadi akibat penelitian yang akan dilakukan.

3.8.2 Lembar persetujuan (Inform concent)

Inform concent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan responden

penelitian dengan memberikan lembar persetujuan. Tujuan inform concent adalah agar

subjek mengerti maksud dan tujuan penelitian, mengetahui dampaknya. Jika subjek

bersedia, maka mereka harus menandatangi lembar persetujuan. Jika responden tidak

bersedia, maka peneliti harus menghormati hak pasien (Hidayat, 2010).

3.8.3 Tanpa Nama (Anonimity)

Masalah etika penelitian merupakan masalah yang meberikan jaminan dalam

menggunkan subjek penelitian dengan cara tidak memberikan atau mencantumkan nama

responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan nama inisial dan kode pada

lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang akan disajikan (Hidayat, 2010).

3.8.4 Kerahasiaan (Confidentiality)

Kerahasiaan informasi yang telah dikumpulkan dari ibu atau anak dijaga

kerahasiannya oleh peneliti, hanya kelompok tertentu saja yang akan dilaporkan atau

disajikan hasil penelitian


3.9 Pengolahan Data

3.9.1 Pemerikasaan Data (Editing)

Langkah ini untuk mengantisipasi kesalahan-kesalahan dari data yang telah

dikumpulkan juga memonitoring jangan sampai terjadi kekosongan dari data yang

dibutuhkan.

3.9.2 Skor (Skoring)

Setelah data terkumpul dan di periksa kelengkapannya kemudian peneliti

memberikan skor. Selanjutnya skor dijumlahkan dan dikatagorikan dengan ketentuan

apabila kriteria yang berubah maka dikatakan terjadi penurunan nyeri, namun apabila

kriteria tidak berubah walaupun pada klasifikasi angka berubah tetap tidak di katakan

sebagai penurunan nyeri. Kemudian peneliti membandingkan hasil yang di dapat dari

pemberian kompres cairan NaCL.

3.9.3 Pemberian Kode (Coding)

Coding merupakan instrumen berupa kolom-kolom untuk merekam data secara

manual, lembaran atau kartu kode berisi nomer responden dan nomer pernyataan.

Untuk memudahkan dalam pengolahan data, maka setiap hasil yang didapat diberi kode

dengan karakter masing-masing. Memberi kode jawaban sesuai dengan kategori yang

disediakan untuk kategori :

0 = Tidak ada nyeri

1= Nyeri sedikit

2 = Sedikit lebih nyeri

3 = Lebih nyeri lagi

4 =Nyeri sekali

5 = Nyeri hebat
3.9.4 Tabulasi (Tabulating)

Tabulating adalah proses penyusunan data kedalam bentuk tabel. Pada tahap ini

dianggap bahwa data telah selesai diproses sehingga harus segera disusun ke dalam

suatu pola formula yang dirancang.

3.10 Analisa Data

Teknik dan analisa data untuk aspek pengaruh pemberian kompres cairan NaCL

terhadap penurunan nyeri phlebitis pada anak akibat pemasangan infus yang dirawat inap

menggunakan analisis deskriptif dan analisis inferensial yang dilakukan terhadap dua

variabel yang diduga berkorelasi atau berpengaruh.

3.10.1 Analisa Univariat

Analisa univariat yang dilakukan pada tiap variabel dari hasil penelitian. Pada

umumnya dalam analisis ini hanya menghasilkan distribusi dan presentase dari tiap

variabel (Notoatmodjo, 2012). Data dan informasi yang diperoleh dari analisa univariat

dapat mendeskripsikan variabel bebas dan variabel terikat dalam penelitian dan

disajikan dalam distribusi frekuensi.

3.10.2 Analisa Bivariat.

Analisa Bivariat yang dilakukan terhadap dua variabel yang diduga

berhubungan dan berkorelasi (Notoatmodjo, 2010). Analisa ini dilakukan untuk

mengetahui pengaruh pemberian cairan NaCL terhadap penurunan nyeri Phlebitis pada

anak akibat pemasangan infus di Irna E RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu Bangkalan.

Dalam penelitian ini menggunakan analisis sebagai berikut :

a. Uji normalitas data pada penelitian ini menggunakan Kolmogrov Smirnov. Jika

p value >α (0,05) maka data tersebut bersifat normal atau homogeny.

b. Mengetahui perbedaan nyeri phlebitis sebelum dan sesudah terapi

1) Jika data normal Uji paired t-test


2) Jika data tidak normal Uji Wilcoxon

c. Mengetahui pengaruh pemberian cairan NaCL terhadap penurunan nyeri

phlebitis.

1) Jika data normal Uji Independent t-test

2) Uji data tidak normal Uji man withney

Uji statistic pada penelitian ini menggunakan α≤ 0,05

3.11 Alur penelitian

Variabel dependen :
Variabel independen : terapi
pemberian kompres cairan NaCL. Nyeri phlebitis

Populasi : Anak yang masuk rumah sakit dan mendapatkan prosedur pemasangan infus pada bulan
Agustus – Oktober 2017

Sampel : Anak yang dirawat di ruang irna E RSUD Syarifah Ambami


Rato Ebu Bangkalan

Kelompok perlakuan 8 responden Kelompok kontrol 8 responden


memberikan kompres cairan NaCL memberikan kompres air hangat

Pre- test Pre- test

Memberikan kompres cairan NaCL selama 20 Memberikan kompres air hangat selama 20
menit sebanyak 1x sehari, selama 2-3 hari menit sebanyak 1x sehari, selama 2-3 hari

Post test Post test


Pengumpulan data dan
observasi

Uji Statistik :

a. Univariat
b. Bivariat
1) Uji paried t-test / Uji
Wilcoxon
2) Uji independen t – test /
Mannwitney
Penyajian data

kesimpulan
3.11 Kerangka kerja penelitian pengaruh pemberian kompres cairan NaCL terhadap
penurunan nyeri phlebitis pada anak akibat pemasangan infus di ruang Irna E RSUD
Syarifah Ambami Rato Ebu Bangkalan.

3.12 Lokasi dan Waktu Penelitian

3.12.1 Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di IRNA E RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu

Bangkalan, Kabupaten Bangkalan.

3.12.2 Waktu penelitian

Penelitian akan dilaksanakan pada bulan Januari 2018.

Anda mungkin juga menyukai