Anda di halaman 1dari 27

BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Lalu lintas merupakan turunan kedua dari transportasi di dalam Undang-undang No 22tahun
2009 didefinisikan sebagai gerak Kendaraan dan orang di Ruang Lalu Lintas Jalan, sedang yang
dimaksud dengan Ruang Lalu Lintas Jalan adalah prasarana yang diperuntukkan bagi gerak
pindah Kendaraan, orang, dan/atau barang yang berupa Jalan dan fasilitas pendukung.
Daerah sekitar Universitas Bengkulu, terutama ruas Jalan WR. Supratman merupakan salah
satu ruas jalan utama untuk akses keluar masuk wilayah UNIB. Banyaknya kendaraan pribadi
yang melintas membuat jalan tersebut sangat ramai pada saat jam kerja.
1.2. Tujuan Survey
Tujuan pengumpulan data pada survey lalu lintas kali ini yaitu :
a. Untuk mengetahui tingkat kepadatan lalu lintas pada Jalan WR Supratman berdasarkan volume
lalu lintas yang mencakup jenis kendaraan dan arah gerakan kendaraan, dengan melakukan
pengamatan dan pencacahan langsung dalam periode waktu yang telah ditentukan.
b. Untuk mengetahui tingkat kepadatan lalu lintas pada ruas jalan berdasarkan volume lalu lintas,
arah arus lalu lintas, jenis kendaraan dalam satu satuan waktu tertentu yang dilakukan dengan
pengamatan dan pencacahan langsung di lapangan.

1.3. Manfaat Penelitian

a. Sebagai dasar Perencanaan Lalu Lintas


b. Sebagai dasar untuk menentukan Manajemen Lalu Lintas
BAB II
STUDI PUSTAKA
2.1. Perhitungan Lalu Lintas
perhitungan lalu lintas merupakan suatu metodeperhitungan kendaraan dalam survei lalu
lintas. Perhitungan lalu lintas atau Traffic Counting dapat dilakukan dengan dua acara yaitu
Perhitungan Tangan (Manual) dan Perhitungan Mekanik.

2.2. Volume / Flow


Volume adalah jumlah kendaraan yang melewati suatu titik atau pada suatu ruas jalan dalam
waktu yang lama (minimal 24 jam) tanpa membedakanarah dan lajur. Segmen jalan selama
selang waktu tertentu yang dapat diekspresikan dalam tahunan, harian (LHR), jam-an atau sub
jam. Rate of Flow atau Nilai Arus adalah Volume lalu-lintas yang biasanya kurang dari satu jam
tetapi diekspresikan dalam satu jam.
Untuk mendapatkan nilai arus suatu segmen jalan yang terdiri dari banyak tipe kendaraan
maka semua tipe-tipe kendaraan tersebut harus dikonversi kedalam satuan mobil penumpang
(smp).Konversi kendaraan ke dalam satuansmp diperlukan angka faktor ekivalen untuk berbagai
jenis kendaraan.

2.3. Spot Speed


Kecepatan setempat (Spot Speed), yaitu kecepatan kendaraan pada suatu saat diukur dari
suatu tempat yang ditentukan. Dalam suatu aliran lalu lintasyang bergerak setiap kendaraan
mempunyai kecepatan yang berbeda sehinggaaliran lalu lintas tidak mempunyai sifat kecepatan
yang tunggal akan tetapi dalam bentuk distribusi kecepatan kendaraan individual. Dari distribusi
kecepatan kendaraan secara diskrit, suatu nilai rata–rata atau tipikal digunakan untuk
mengidentifikasikan aliran lalu lintas secara menyeluruh. Ada dua jenisanalisis kecepatan yang
dipakai pada studi kecepatan arus lalu-lintas yaitu :
a. Time mean speed (TMS), yaitu rata-rata kecepatan dari seluruh kendaraanyang melewati suatu
titik pada jalan selama periode waktu tertentu.Kecepatan terdistribusi dalam waktu, sedangkan
lokasinya tetap.
b. Space mean speed (SMS), yaitu rata-rata kecepatan kendaraan yangmenempati suatu segmen
atau bagian jalan pada interval waktu tertentu.

Perbedaan analisis dari kedua jenis kecepatan di atas adalah bahwa TMS
adalah pengukuran titik, sementara SMS pengukuran berkenaan dengan panjang jalan atau lajur.

2.4. Kerapatan / Density


Kerapatan adalah jumlah kendaraan yang menempati suatu panjang jalanatau lajur dalam
kendaraan per km atau kendaraan per km per lajur.Nilaikerapatan dihitung berdasarkan nilai
kecepatan dan arus, karena sulit diukur dilapangan.

Ketiga unsur karakteristik dasar lalu lintas merupakan unsur pembentuk aliran lalu lintas
yang akan mendapatkan pola hubungan :
1. Kecepatan dengan Kerapatan
2. Volume dengan Kecepatan
3. Volume dengan Kerapatan
Hubungan antara volume dan kerapatan memperlihatkan bahwa kerapatan akan bertambah
apabila volumenya juga bertambah. Volume maksumum terjadi pada saat kerapatan mencapai
titik Dm (kapasitas jalur jalan sudah tercapai). Setelah mencapai titik ini volume akan menurun
walaupun kerapatan bertambah sampai terjadi kemacetan.
BAB III
METODOLOGI
3.1. Lokasi dan Waktu Pelakasanaan
Lokasi survey dilakukan di Jl. WR. Supratman, Kandang Limun, Kota Bengkkulu

Gambar : Lokasi Survey


Jadwal waktu pelaksanaan Survey dilaksanakan pada Tanggal 27 februari 2018.
3.2. Metode Pengambilan Data
Berikut ini adalah Susunan Organisasi Pelaksanaan Survey Lalulintas:

3.2.1. Tenaga Pelaksana

nama tugas
Nanda Septa pelaksana survey manual bagian kiri (pengamatan)
Winarko
Selvania pelaksana survey manual bagian kiri (pencatatan data)
M. Abnan pelaksana survey manual bagian kanan (pengamatan)
ihwanto
Intain meishantari pelaksana survey manual bagian kanan (pencatatan
data)
Denni hardian pelaksana survey mekanis bagian kiri
Rahmat al-qodri pelaksana survey mekanis bagian kiri
Rizki sigit pradana pelaksana survey mekanis bagian kanan
Soraya reinate pelaksana survey mekanis bagian kanan

3.2.2 Peralatan

Yang perlu dipersiapkan untuk 1 orang pengamat dalam pelaksanaan survey ini antara lain :
a. Formulir

b. Papan Alas Tulis

c. Alat Tulis
d. Jam

e. Air minum

f. handphone

1.1.1. Langkah-langkah Pengamatan pada pengumpulan data arus lalu lintas di Jl. S Parman
Ulak Karang Padang Utara
a. Pengamat menempati pos pos yang telah ditentukan
b. Pengamat harus menempati posisi pada titik-titik pengamatan yang telah ditentukanyaitu di
tepi jalan pada titik pengamatan.
c. Pandangan pengamat ke arah jalur pengamatan dan menghadap arah datangnyakendaraan.
d. Setiap pengamat menghitung jumlah kendaraan disetiap titik jalur pengamatan yangtelah
ditentukan dengan jenis kendaraan yang telah ditentukan.
e. Pengamatan dilakukan dengan interval pencatatan 15 menit sepanjang waktupengumpulan
data dalam hal ini 1 jam
f. Hasil pengamatan dicatat dalam formulir yang telah disediakan dengan cara memberi satu
garis tiap kendaraan dan diikat setiap lima data.
Sketsa Gambar Di Lapangan

Gambar 3.2 Ilustrasi keadaan di lapangan

1.1.2. Penjelasan Arus Lalu Lintas Jalan di Lapangan (gambar 1)


Terdapat 2 jalur dengan 2 lajur. Jl. WR.Supratman dapat dilalui semua jenis kendaraan kecuali
kendaraan berat yang mengangkut barang seperti container, dum truck, tronton , dll. Selain dari
itu semua kendaraan diizinkan seperti mobil penumpang, kendaraan sepeda motor dan kendaraan
tidak bermotor dengan arah pergerakan dari Transito menuju Arah gerbang UNIB belakang.

1.2. Hasil Pencatatan


Dari hasil pengamatan, didapatkan data Sebagai berikut :
a. Dari arah Transito ke UNIB ( arah kiri )
intre jenis
jenis kelo
val kend
kela mpok
wakt araa
min usia
u n
sepeda kendaraan kendaraa laki perem 0- 15- 25- 35- 45- 55- >6
motor ringan n berat laki puan 15 25 35 45 55 65 5
17
I 183 11 0 103 91 5 7 6 3 0 0
3
19
II 206 16 0 90 132 2 19 6 1 2 0
2
21
III 269 37 0 92 177 2 39 15 3 0 0
0
22
IV 235 23 0 146 112 0 14 8 12 1 0
3
79
total
893 87 0 431 512 9 8 79 35 19 3 0

b. Dari arah UNIB ke Transito ( arah kanan )


intre jenis
jenis kelo
val kend
kela mpok
wakt araa
min usia
u n
sepeda kendaraan kendaraa laki perem 0- 15- 25- 35- 45- 55- >6
motor ringan n berat laki puan 15 25 35 45 55 65 5
12
I 153 26 0 75 104 1 33 23 1 0 0
1
II 106 12 0 44 74 0 91 23 3 1 0 0
14
III 188 8 0 95 101 2 36 8 6 1 0
3
IV 173 31 0 73 131 0 13 48 16 6 2 0
2
48 14
total
620 77 0 287 410 3 7 0 50 14 3 0

c. Kecepatan arus bebas


Kecepatan arus beba di ambil sebanyak 10 kendaraan dengan jarak tempuh yg dihitung
sepanjang 100 meter / 0.1 Km. berikut hasil perhitungan kecepatan arus bebas yg kami tuangkan
kedalam bentuk table.

Kendaraan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Waktu
9.1 7.82 7.7 8.86 7.9 8.64 8.62 8 7.8 8.4
( detik )

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Data Umum
a. Segmen
Segmen yg diteliti adalah dari Simp transito sampai gg. jaya
b. Data identifikasi segmen
Tanggal : 27 februari 2018
Provinsi : Bengkulu
Kota : Bengkulu
Ukuran kota : 902.000 jiwa
Tipe daerah : Universitas
Panjang segmen : 100 m
Tipe Jalan : ( dua lajur dua arah tak terbagi )
Periode analisa : 60 menit

4.2. Kondisi Geometrik


Jalan yang di teliti adalah jalan perkotaan dengan tipe empat lajur dua arah tak terbagi ( 4/2
UD ) dengan lebar per lajur adalah 3 meter serta bahu jalan dengan lebar 1.5 m per sisi.
4.3. Kondisi Lalu Lintas
Dalam penelitian ini, Data yang tersedia hanya arus lalu lintas per jenis per arah.
a. Nilai arus lalu lintas
- Jumlah kendaran dari rute kiri
MC : 893 Kend/jam
LV : 87 Kend/jam
HV : - Kend/jam
- Jumlah kendaraan dari rute kanan
MC : 620 Kend/jam
LV : 77 Kend/jam
HV : - Kend/jam

b. Menentukan ekivalensi Mobil penumpang


Untuk jalan terbagi, emp selalu sama untuk kedua arah sedangkan untuk jalan terbagi yang
arusnya tidak sama emp mungkin berbeda.

Tabel 4.3.1 : emp untuk jalan tak terbagi ( MKJI 1997 )

- EMP kendaran
Kawasan : Hari
Nama
Surveyor : Tanggal
Arah
Pencatatan : kiri Waktu
Hambatan
Cuaca : Samping
(Qdh1)
JENIS KEND/JAM EMP
SMP/JAM
MC 893 0.35 312

LV 87 1.00 87

TOTAL 399 smp/jam

Tabel 4.2 : emp kendaraan A


- EMP kendaran dari pasar UNP ke Ps Raya ( A-B )

Kawasan : Hari
Nama
Surveyor : Tanggal
Arah
Pencatatan : kanan Waktu
Hambatan
Cuaca : Samping
Qdh2
JENIS KEND/JAM EMP
(SMP/JAM)
MC 620 0.35 217

LV 77 1.00 77

TOTAL 294 smp/jam

Tabel 4.3.2 : emp kendaraan B

c. Parameter arus Lalu Lintas


- Arus Total Qsmp ( smp/jam )
Qdh1 = 399 smp/jam
Qdh2 = 294 smp/jam
Qsmp = Qdh1 + Qdh2
= 399 + 294
= 693 smp/jam

4.4. Hambatan Samping


Dalam hal ini karena data rinci hambatan samping tidak tersedia, maka dilakukan analisa
kelas Hambatan Samping lanngkah ke 2 MKJI 1997 sebagai berikut :

Memeriksa kondisi khusus dari table dan gambar( MKJI 1997 )

Tabel 4.4.1 Kelas Hambatan samping untuk jalan perkotaan ( MKJI 1997 )

Dari pemeriksaan di atas, dapat di simpulkan bahwa Jl. WR Supratman ( pada segmen yg
diteliti ) termasuk jalan yang hambatan sampingnya sedang ( M ) dengan jumlah bobot segmen
per 100 Meter ( 2 arah ) berkisar antara 300-499.

Berikut hasil dari perhitungan di atas ( Formulir UR 2 ) :


D
at
a
ar
us
k
e
n
d
ar
a
a
n

KS A
e e R
n p U
Ti d. e S
pRd T
e in a O
gMT
a ot A
n or L
e
m
p L 1, M 0,
ar V 0 C 3
a : 0 : 5
h
A
e
m
p L 1, M 0,
ar V 0 C 3
a : 0 : 5
h
B
K K
SKS S
e A e
A m en m m
n ra n
ra p/ d/ p/ p/
d/ h d/
h ja ja ja ja
ja % ja
mmm m
m m
8 3 5 9 3
8 8
A 9 1 0 8 1
7 7
3 2%0 2
6 2 5 6 2
7 7
B 2 1 0 9 9
7 7
0 7%7 4
1 5
A1 1 6
5 5
+ 6 6 0
B4 4 1 2
6
3 9

P
e
n
e
nt
u
a
n
K
el
as
H
a
m
b
at
a
n
S
a
m
pi
n
g

FKH
re o a
k nm
u di ba
e si ta
ns n
i K ko
B el de
as
h
a
m
o b
b at
ot a
K n
ej
P
e
m
u
ki
m
a
n, S
h a
a n
mg
<
pi at
1 V
r R
0 L
ti e
0
d n
a d
k a
a h
d
a
k
eg
ia
ta
n
1P R L
0e e
0 mn
-u d
2 ki a
9 mh
9a
n,
b
e
b
er
a
p
a
a
n
g
k
ut
a
n
u
m
u
m
dl
l
D
ae
ra
h
in
d
us
tr
i
d
3e
S
0n
e
0g
d
-a M
a
4n
n
9 to
g
9k
o
to
k
o
di
si
si
ja
la
n
5 D Ti H
0 ae n
0 ra g
h
ni
a
g
a
d
e
n
g
a
n
a
kt
-
ifi
8
ta gi
9
s
9
si
si
ja
la
n
y
a
n
g
ti
n
g
gi
>DS V
9 ae a H
0 ra n
0h g
ni at
a Ti
g n
a g
d gi
e
n
g
a
n
a
kt
ifi
ta
s
p
as
ar
si
si
ja
la
n
y
a
n
g
ti
n
g
gi

Tabel 4.4.2 : Formulir UR 2

4.5. Analisa Kecepatan Arus Bebas


Untuk jalan tak terbagi, analisa dilakukan pada kedua arah lalu lintas, yang digunakan
dalam perhitungan ini adalah kecepatan arus bebas kendaraan Ringan.

FV = ( FVo + FVw ) x FFVsf x FFVcs


Dimana :
FV : kecepatan arus bebas kendaraan ringan ( km/jam )
FVo : kecepatan arus bebas dasar kendaraan ringan ( km/jam )
FVw : penyesuaian lebar jalur lalu lintas efektif ( km/jam ) ( Penjumlahan )
FFV sf : factor penyesuaian kondisi hambatan samping ( Perkalian )
FFVcs : Faktor penyesuaian ukuran kota ( Perkalian )

4.5.1. Kecepatan Arus Bebas Dasar


Penentuan kecepatan arus bebas dasar digunakan table ( MKJI 1997 )berikut :
Tabel 4.6.1 : Kecepatan arus bebas dasar FVo untuk jalan perkotaan ( MKJI 1997 )

4.5.2. Penyesuaian kecepatan arus bebas untuk lebar jalur lalu lintas

Tabel 4.5.2.1 : Penyesuaian kecepatan arus bebas untuk lebar jalur lalu lintas ( FVw ) pada
kecepatan arus bebas kendaraan ringan jalan perkotaan

4.5.3. Faktor penyesuaian kecepatan arus bebas untuk hambatan samping ( FFVsf )

Pada penilitian ini Jalan yang diteliti adalah jalan dengan bahu. Jadi digunakan Tabel
berikut :
Tabel 4.5.3.1 : Faktor penyesuaian untuk pengaruh hambatan samping dan lebar bahu
(FFVSF) pada kecepatan arus bebas kendaraan ringan untuk jalan perkotaan dengan bahu.

4.5.4. Faktor Penyesuaian Kecepatan Arus Bebas Untuk Ukuran Kota (FFVcs )

Tabel 4.5.4.1 :Faktor penyesuaian untuk pengaruh ukuran kota pada kecepatan arus bebas
kendaraan ringan (FFVCS), jalan perkotaan.

4.5.5. Penentuan Kecepatan Arus Bebas


FV = ( FVo + FVw ) x FFVsf x FFVcs
Berdasarkan data yang diperoleh didapatkan
FV = 49 x 0,87 x 0,95 = 40,4985

4.6. Analisa Kapasitas


Untuk jalan tak-terbagi, analisa dilakukan pada kedua arah lalu-lintas.
dimana:
C = Kapasitas
CO = Kapasitas dasar (smp/jam)
FCW = Faktor penyesuaian lebar jalur lalu-lintas
FCSP = Faktor penyesuaian pemisahan arah
FCSF = Faktor penyesuaian hambatan samping
FCCS = Faktor penyesuaian ukuran kota

4.6.1. Kapasitas Dasar

Tabel 4.6.1.1. : Kapasitas Dasar Jalan Perkotaan


4.6.2. Faktor Penyesuaian Kapasitas Untuk Lebar Jalur Lalu Lintas ( FCw )

Tabel 4.6.2.1 :Penyesuaian kapasitas untuk pengaruh lebar jalur lalu-lintas untuk jalan
perkotaan(FCW)

4.6.3. Faktor Penyesuaian Kapasitas Untuk Pemisahanarah (FCwb)

Tabel 4.6.3.1 : Faktor penyesuaian kapasitas untuk pemisahan arah (FCSP)

4.6.4. Faktor Penyesuaian Kapasitas Untuk HambatanSamping (FCsf)


Jalan dengan bahu

Tabel 4.6.4.1 : Faktor penyesuaian kapasitas untuk pengaruh hambatan samping dan lebar
bahu (FCSF) pada jalan perkotaan dengan bahu

4.6.5. Faktor Penyesuaian Kapasitas Untuk Ukuran Kota (FCCS)

Tabel 4.6.5.1 :Faktor penyesuaian kapasitas untuk ukuran kota (FCCS) pada jalan perkotaan

4.6.6. Penentuan Kapasitas


FOR
Ditang
MULI Tangg
: ani :
R UR al
Oleh
-3
No.
Ruas /
Nama
Jalan
Kode Diperi
segme : ksa :
n Oleh
Period
Nomo
e : :
r Soal
Waktu
Kecep
atan
Arus
Bebas
Kenda
raan
Ringa
n
FV =
( FVo
+
FVw )
x
FFVsf
x
FFVcs
Faktor
Kecep Kecep
Faktor Penye
atan atan
suaian
Hamb
Arus Penye atan Ukura Arus
Arah Bebas suaian Fvo + Sampi n Kota Bebas
FVw ng
Lebar
Dasar FFVsf FFVcs FV
Jalur
km/ja
Fvo FVw
m
40,49
53 -4 49 0,87 0,95
85
Kapasi
tas
Arah Faktor
Penye
Kapas suaian Kapasi
itas Untuk tas
Kapas
itas
Dasar Faktor Pemis Hamb Ukura C
ah atan n Kota
Arah Sampi
ng
Lebar smp/j
Co FCsp FCsf FCcs
Jalur am
FCw
4.465,
6000 0,91 1 0,87 0,94
19
Kecep
atan
Kenda
raan
Ringa
n
Waktu
Deraja Kecep Panja
Arus Temp
t atan ng
uh
Segme
Lalu Kejen
Vlv n TT
ARAH Lintas uhan
Jalan
Q DH L/Vlv
km/ja
Q/C Km jam
m
2.996,
0,67 43,60 0.2 0,005
65

Tabel 4.5.5.1 : Formulir UR 3


BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Setelah melakukan pengamatan dan penelitian diatas, hal yang dapat kami
simpulkan adalah sebagai berikut :
1. Dari hasil pengamatan tampak bahwa lalu lintas di WR. Supratman didominasi oleh kendaraan
pribadi yaitu baik roda 2 dan roda 4.
2. Secara visual, kepadatan yang terjadi di Jl. S Parman tergolong tinggi pada fase keempat
dilihat dari nilai kepadatannya.
3. Pada segmen yang diteliti bisa dilihat bahwa kecepatan arus bebas FV senilai 40,5 km/jam,
Kapasitas C 4.465,2 smp /jam, dan waktu tempuh TT senilai 0.001 jam.

GRAFIK HASIL SURVEY


PERSENTASE JUMLAH MOTOR (MC)

PERSENTASE KENDARAAN RINGAN (LV)


PERBANDINGAN JENIS KELAMIN

PERSENTASE PERBANDINGAN UMUR PENGENDARA

5.4. Saran
Jalan WR. Supratman tergolong masih baik kinerjanya, hanya saja perlu adanya penegakan
kedisiplinan baik dari masyarakat maupun dari kepolisian untuk mengatur lancarnya Lalu
Lintas.Seperti misalnya hambatan samping, rambu-rambu dll.

DAFTAR PUSTAKA
1. Manual Kapasitas Jalan Indonesia ( MKJI ) 1997
2. http://ebookbrowse.com/5-bahan-kuliah-rll-dr-gito-s-bab-i-ii-pdf d348787371
3. http://en.wikipedia.org/wiki/Sidra_Intersection
4. http://hapusketidakadilan.blogspot.com/2011/06/rekayasa-lalu lintas.html

LAPORAN TUGAS REKAYASA LALU LINTAS


SURVEY VOLUME JALAN RAYA
KELOMPOK 2A:

 DENNI HARDIAN (G1B016009)

 INTAN MEISHANTARI (G1B016007)

 RAHMAT AL-QODRI (G1B016019)

 NANDA SEPTA WINARKO (G1B016033)

 SORAYA REINATE AP (G1B016047)

 M. ABNAN IHWANTO (G1B016063)

 RIZKI SIGIT PRADANA (G1B016085)

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BENGKULU

Anda mungkin juga menyukai