Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah kami panjatkan kepada Allah SWT atas berkah rahmat dan hidayah-
Nya, akhirnya kami dapat menyelesaikan tugas Karya Tulis Ilmiah ini.

Tugas ini disusun untuk mengubah sistem agar lebih baik lagi untuk kedepan, dengan

Penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini tidak terlepas dari curahan perhatian, bantuan dan
dorongan dari berbagai pihak yang telah ikut berpartisipasi dalam merampungkan
kesempurnaan penyelesaian Karya Tulis Ilmiah ini. Oleh karena itu, kami menyampaikan
rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah berperan. Atas
segala bantuan dan partisipasinya, semoga Allah SWT berkenan membalasnya dengan
balasan kebaikan yang berlipat-lipat. Amin

Kami juga menyadari dengan sepenuhnya bahwa penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini masih
jauh dari sempurna baik dari segi substansi maupun sistematikanya. Oleh karena itu, kritik
dan saran sangat kami harapkan demi evaluasi di masamendatang.

semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat diterima dengan baik dan memberikan manfaat serta
dapat dipertanggung jawabkan sebagai salah satu referensi pendidikan khususnya di SMA
Negeri 4 Banda Aceh.

Banda Aceh, 30 November 2013

Hormat kami,

Penyusun

[Type text] Page 1


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………………………1

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………………………....2

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah……………………….........………………………………………………. 4


B.Rumusan masalah……………............………………………………………………………………. 5
C.Tujuan karya tulis.........……………………………………….......…………………………………. 5
D.Manfaat karya tulis…………………………………………………............………………………...5

KERANGKA TEORITIS

A.kecerdasan………………………………………………………………………………................……6
B.pendidikan………………………………………………………………......…………...............…….7

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Metode penelitian........................................................................................................7

A.Metode observasi............……………………………………………………………………………..7
B.Metode wawancara.............................…………………………………………………………….7
C.Tujuan penelitian.............…………………………………………………………………………….7

BAB IV PEMBAHASAN

1. Mengenal 3 kecerdasan…………………………………………………………….....................8
2. Pentingnya penerapan 3 kecerdasan…………………………………………………............10
3. Strategi penerapan 3kecerdasan………………………………………………………............10

[Type text] Page 2


BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan……………………………………………………………………………………..11

B. Saran…………………………………………………………………………………………….. 11

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................12.

[Type text] Page 3


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Pendidikan adalah cermin kepribadian bangsa, fenomena yang terjadi dalam masyarakat
dewasa ini mencerminkan ketidak efektifan pendidikan nasional dalam membina
karakter dan moral spiritual pendidikan kita. Dalam bait bait lagu nasional kita berbunyi
“bangunlah jiwanya bangunlah badannya untuk indonesia raya. Seperti itulah gambara
cita –cita luhur para pendahulu kita yang seharusnya menjadi salah satu dasar dan acuan
yang kuat untuk merancang dan menerpkan sistem pendidikan nasional kita. hal ini
tentunya esensial dengan amanat uu no 20/2003 tentang sisdiknas yang menyatakan
bahwa tujuan pendidikan nasional adalah “menciptakan manusia yang beriman dan
bertaqwa kepada tuhan yang maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,kreatif,
mandiri,dan menjadi warga negara yang demokratis serata bertanggung jawab.

“ tapi apa yang terjadi pada penerapannya sisstem pendidikan kita saat ini yang lebih
berorientasi pada pengembangan kecerdasan intelektual (IQ) saja, dan dimensi
kecerdasan yang lain seperti kecerdasan emosional (EQ) dan kecerdasan spiritual (SQ)
di marginalkan. Bahkan, jika kita melihat data hasil survey dari KPAI yang menyatakan
bahwa 32% pelajar indonesia pernah melakukan hubungan suami istri (seks) diluar
nikah, tentunya ini sudah menjadi bukti ketidak efektifan penerapan sistem pendidikan
kita saat ini.

Itulah mengapa, penerapan dimensi tiga kecerdasan ini sangat penting dalam sistem
pendidikan kita. Sebagai solusi dalam membentuk karakter siswa idealdengan amanat
UU kita. Permasalahan inilah yang menginspirasi kami untuk menyumbangkan ide-ide
dan pemikiran tentan solusi multi complex problem pendidikan kita. Dan menjdi alasan
kami untuk mengambiltema ini. “ pentingnya penerapan tida kecerdasan dalam
pendidikan”.

B. Rumusan masalah

[Type text] Page 4


1. Apakah 3 kecerdasan itu ?
2. Apa pentingnya tiga kecerdasan bagi pendidikan?
3. Bagaimana strategi penerapan 3 kecerdasan itu dalam pendidikan?

C. Tujuan karya tulis


1. untuk mengetahui pengertian 3 kecerdasan
2. untuk mengetahui pentingnya 3 kecerdasan dalam pendidikan
3. untuk mengetahui srategi penerapan 3 kecerdasan dalam pendidikan .
4. dan mengubah persepsi masyarakat bahwasannya bukan hanya IQ yang digunakan
untuk menunjang kesuksesan.

D. Manfaat karya tulis

Manfaatnya dapat dirangkum menjadi 2 yaitu:

1. Manfaat praktis
Memberikan sumbangan pemikiran yang dapat di jadikan salah satu sumber
informasi atau inpt yang dapat memperkaya khasanah ilmu pemgetahuan pada
umumnya dan khususnya ilmu pendidikan.

2. Manfaat teoritis
Karya tulis ini diharapkan bisa bermanfaat bagi pelaksanaan pendidikan atau kepala
sekolah, para guru, dan siswa sma negeri 4 Banda aceh.

BAB II
KERANGKA TEORITIS
Pengertian kecerdasan dan pengertian tiga bagian kecerdasan.

A.kecerdasan

[Type text] Page 5


Kecerdasan adalah kapasitas global atau terpadu yang dimiliki seseorang yang
memungkinkan ia bertindak dengan tujuan, berfikir rasional, dan efektifitas dalam
menangani lingkungan. (wechle, 1993).

ada 3 kecerdasan yang dibahas disini yaitu :


1. Kecedasan intelektual (IQ)
Menurut stephen R.covey, IQ adalah kecerdasan manusia yang berhubungan
dengan mentalitas , yaitu kecerdasan untuk menganalisis, berfikir,
menentukan kausaltas, berfikir abstrak, bahasa, visualisasi, dan memahami
sesuatu.

2. kecerdasan emosional (EQ)


kecerdasan ini digambarkansebagai kemampuan untuk memahami suatu
kondisi perasaan seseorang,bisa terhadap diri sendiri ataupun orang lain,
kecerdasan ini lebih tepat di ungkapkan dengan what l feel.

2. Kecerdasan spritual (SQ)


Sebagai kecerdasan untuk menghadapi persoalan makna atau value, yaitu kecerdasan
untuk menilai bahwa tindalan atau jalan hidup seseorang leih bermakna dibanding
dengan yang lain. ( danar zohar dan marshal).

B. pendidikan
Pendidikan merupakan proses sistematika untuk meningkat kan martabat manusia
serta holistik, yang memungkinkan ktida dimensi kemanusiaan paling
elementerdiatas dapat berkembang secara optimal. Dengan demikian, seogyanya
menjadi strategi badi upaya mengembangkan segenap potensi individu, sehingga
cita-cita membangun indonesia seutuhnya dapat tercapai. ( depdiknas,2010).

Dr muhammad fadhil al-djamaly berpendapat bahwa pendidikanadalah prose


mengarah derajat kemanusiaan sesuai dengan kemampuan dasar ( fitrah ) dan
kemampuan ajarnya (pengaruh dari luar).

[Type text] Page 6


BAB III
METODELOGI PENELITIAN

Metode penelitian

A.Metode observasi

Metode yang kami gunakan adalah observasi dan kepustakaan dalam hal ini kami
mengamati keadaan dan situasi pendidikan, dan juga membaca buku yang berkaitan dengan
penyusunan karya ilmiah ini.

B.Metode wawancara
Wawancara yang kami lakukan terhadap siswa dan kami juga meliput di beberapa
media salah satunya media internet.

C.tujuan penelitian
Agar kita semua mengetahui jawaban rumusan masalah dengan baik dan rinci.tanpa
terkecuali semua kalangan akan mengetahui lebih luas tentang penerapan 3
kecerdasan ini.

BAB VI
PEMBAHASAN
A.mengenal tiga kecerdasan
Era globalisasi, itulah sebutan era kita sekarang ini dengan perkembangan dan
kemajuan dalam segala bidang pengetahuan dan sains. Salah satunya adalah
penelitian tentang fungsi otak manusia yang telah berkembang dan menghasilkan 3
penemuan besar tentang kecerdasan meliputi:

1. Kecerdasan intelektual (IQ)


Kecerdasan ini ditemukann oleh William sterm. Terletak diotak bagian
cortex (kulit otak). Adalah sebuah kcerdasan yang memberikan kita

[Type text] Page 7


kemampuan untuk berlogika, berhitung, beranalogi,berimajinasi dan
memiliki daya kreasi dan inovasi. Para pakar pisikologi mengungkapkannya
dengan what l think?
Pada perkembangan terakhir IQ tidak lagi digunakan sebagai sumber
acuan paling mendasar dalam menentukan keberhasilan manusia. Karena
membuat sempit paradigma (dalam sukdi).

2. Kecerdasan emosional (EQ)


Kecerdasan inimulai dikenal pada akhir abad 20. Kecerdasan ini di otak
bagian beakang manusia. Kecerdasan ini memang tidak mempunyai ukuran
yang pasti seperti IQ, namun kita bisa merasakan kualitas keberadaannya
dalam diri seseorang. Oleh karena itu EQ lebih tepat diukur dengan feeling.
Kecerdasan emosional digambarkan sebagai kemampuan untuk
memahami suatu kondisi perasaan seseorang, bisa terhadap diri sendiri
maupan orang lain. Banyak contoh disekitar kita membuktikan bahwa orang
yang memiliki gelar yang tinggi belum tentu sukses berkiprah didunia
pekerjaan. Seringkali mereka yang berpendidikan formal rendah ternyata
lebih berhasil.
Saat ini banyak orang perpendidikan yang tampak menjanjikan, mengalami
kemandekan dalam kariernya.lebih buruk lagi mereka tersingkir akibat
rendahnya kecerdasan emosi mereka.

EQ adalahsuara hati itulah yang seharusnya dijadikan pusat prinsip yang


mampu memberi rasa aman, pedoman, kekuatan dan kebijaksanaan dan
menurut covey “ disinilah anda berurusan dengan visi dan nilai anda.
Disinilah anda gunakan anugrah anda, kecedasan diri (self awareness) untuk
memeriksa petadiri anda, dan jika anda menghargai prinsip yang benar maka
paradigma anda sesungguhnya berdasarkan pada prinsip dan kenyataan
dimana suara hati berperan sebagai kompasnya.

3.kecerdasan spiritual (SQ)


Kecerdasan spiritual adalah kecerdasan untuk menghadapi persoalan makna atau
value untuk menempatkan prilaku dan hidup kita dalam konteks makna yang lebih
luas dan kaya. Kecerdasan ini terletak pada satu titik yang disebut dengan god spot.

[Type text] Page 8


Popular pada awal abad 21kecerdasan ini menjawab berbagai pertanyaan besar
dalam diri manusia, kecerdasan ini mengungkapkan jati diri seseorang atau
diungkapkan dengan who lam siapa saya? Dan untuk apa saya diciptakan?
SQ adalah landasan yang diperlukan untuk memfungsikan IQ,dan SQ secara
efektif.SQ merupakan kecerdasan tertinggi kita. (ary ginanjar agustian, 2007)

Jika IQ membuat kita mampu berlogika dan memecahkan masalah dan EQ membuat
kita mampu memahami perasaan dan berempati terhadap orang lain maka SQ
memberikan kita kemampuan untuk mencari jawaban tentang siapa aku? Dan untuk
apa aku diciptakan? IQ dan SQ membuat kita mampu brtindak secara tepat dan
cerdas maka SQ lah yang memberi jawaban tentang makna dari perbuatan atau
tindakan yang dilakukan.

B.pentingnya penerapan 3 kecerdasan bagi pendidikan

Dalam rentan waktu dan sejarah yang panjang, manusia pernah sangat mengagungkan
kemampuan otak dan daya nalar (IQ) daya berfikir dianggap sebagai primadona sedangkan
potensi yang lain dimarginalkan. Banyak orang yang cerdas akademik tetapi gagal dalam
pekerjaan dan kehidupan sosialnya. Dikarena tidak terjadinya integrasi antara otak dan hati.

Fenomena tersebut telah menyadarkan para pakar bahwa kesuksesan seseorang tidak hanya
ditentukan oleh kemampuan otak dan daya pikir semata, malah lebih banyak ditetukan oleh
EQ, dan SQ.tentunya ada yabg salah dalam pola pembangunan SDM atau penerapan sistem
pendidikan kita saat ini yakni terlalu mengedepankan IQ dan mengabaikan EQ dan SQ.

C. strategi penerapan 3 kecerdasan dalam pendidikan

pendekatan, pengembangan pengetahuan, mendukung , mengingakan dan memotivasi siswa


untuk menerapkan kecerdasan tersebut. Dan satu hal yang terpenting semua itu dimulai
kesadaran diri sendiri, dan trus berusaha dan berdo’a.

[Type text] Page 9


BAB V

PENUTUP

A.kesimpulan

Yang menjadi faktor utama permasalahan dalam sisyem pendidikan nasional saat ini
adalah hanya berorientasi pada satu dimensi kecerdasan saja yaitu kecerdasan intelektual
sementara kecerdasan yang lain di marginalkan. Untuk mengatasi permasalahan pendidikan
kita adalah peran pemerintah sebagai pengambil kebijakan dalam kurikulum butuh peran
dari kepala sekolah dan guru juga dalam usaha mensinergikan ketiga dimensi kecerdasan
IQ.EQ,dan SQ.

B. saran

Kami sangat berharap agar pemerintah dan masyarakat merubah persepsinya akan
pendidikan yang bahwasannya kecerdasan yang paling dan sangat dinilai bahkan
dibanggakan adalah kecerdasan intelektual, namun itu merupakan persepsi yang salah
karena kecerdasan yang paling sempurna adalah 3 yaitu kecerdasan intelektual, kecerdasan
emosional dan kecerdasan spiritual, kombinasi antara tiga kecerdasan inilah yang menjadi
tumpuan sehingga seseorang dapat menjadi manusia yang sukses dunia dan akhirat.

Bibit SDM yang baik ketika di eliminasi adalah mereka yang memiliki tiga kecerdasan
tersebut, yang nantinya akan menjadikan sistem pendidikan dapat berkembang lebih baik
lagi dimasa yang akan datang.

[Type text] Page 10


DAFTAR PUSTAKA

Rubiyanto, Manik,2010, Srategi pembelajaran holisti disekolah. Jakarta.PT. putakarya.

Agustian, Ary Ginanjar,2007, Rahasia sukses membangun kecerdasan emosi dan spiritual.
Jakarta. ARGA Publishing.

Buningsih, Asri C.2005, Belajar dan pembelajaran.Jakarta. PT. Rineka Cipta.

[Type text] Page 11

Anda mungkin juga menyukai