Anda di halaman 1dari 7

KUALITAS TIDUR PASIEN GAGAL JANTUNG

DAN PENANGANANNYA

*Inggriane Puspita Dewi


*STIKES ‘Aisyiyah Bandung
Jl. KH. Ahmad Dahlan Dalam No. 6 Bandung 40264
Telp. (022) 7305269, 7312423 – Fax. (022) 7305269
Email: ine.stikes12@gmail.com

Abstrak
Prevalensi gagal jantung meningkat seiring dengan usia, dan mempengaruhi 6-10% individu lebih dari 65 tahun.
Penderita gagal jantung sering mengalami hipersomnia di siang hari, tetapi kurang tidur atau sering terbangun dari tidur
di malam hari karena sesak. Gangguan tidur ini dapat berupa SDB (sleep disordered breathing), DMS (difficulties
maintaining sleep) dan EDS (excessive daytime sleepiness) lebih sering terjadi pada lansia dengan gagal jantung.
Literature review ini bertujuan untuk menemukan bukti-bukti (evidence) kualitas tidur pada pasien gagal jantung serta
penanganannya. Studi literatur dari beberapa jurnal yang bersumber dari medline, dengan kata kunci Sleep Quality dan
Heart Failure, sebanyak 5 jurnal dipilih untuk direview. Hasilnya adalah kekurangan tidur pada penderita gagal jantung
berdampak terhadap kualitas hidupnya, cenderung menderita depresi yang berdampak terhadap peningkatan kematian,
sudden cardiac death dan ventrikuler aritmia. Penanganan berupa terapi farmakologis dan non farmakologis. Implikasi
terhadap ilmu keperawatan dari masalah kualitas tidur pasien gagal jantung, diupayakan mengembangkan model terapi
regimen non farmakologi, dengan mempertimbangkan aspek psikososial dan spiritual.

Kata kunci : kualitas tidur, kualitas hidup, regimen terapi non farmakologis

Abstract
The prevalence of heart failure increases with age and affects 6-10% of individuals over 65 years. Patient with heart
failure often experience hypersomnia during the day, but lack of sleep or frequent walking from sleep at night because
of shortness of sleep . SDB (Sleep Disordered Breathing), DMS (Difficulties Maintaining Sleep) and EDS (Excessive
Daytime Sleepiness) is more common in the elderly with heart failure. Literature review aims to find evidence based the
quality of sleep in patients with heart failure and the treatment. Study of literature of several journals sourced from
MEDLINE, the keyword Sleep Quality and Heart Failure, as much as 5 journals selected for review. Lack of sleep in
patients with heart failure have an impact on quality of life, tend to suffer from depression which resulted in increased
mortality, sudden cardiac death and ventricular arrhythmia. The treatment included the form of pharmacological and
non-pharmacological therapies. Implications for nursing science of sleep quality problem of heart failure patients,
strived to develop models of non-pharmacological treatment regimens, taking into account the psychosocial and
spiritual aspects.

Keywords: quality of sleep, quality of life, non-pharmacological treatment regimen

18
Jurnal Keperawatan Komprehensif Vol. 3 No. 1, Januari 2017: 18-24

PENDAHULUAN berdampak terhadap kualitas hidupnya,


sehingga pasien cenderung menderita depresi
Penyakit Gagal Jantung yang dalam istilah
yang berdampak terhadap peningkatan
medisnya disebut dengan "Heart Failure atau
kematian, sudden cardiac death dan
Cardiac Failure", merupakan suatu keadaan
ventrikuler aritmia (Thomas et al. 2008).
darurat medis dimana jumlah darah yang
dipompa oleh jantung seseorang setiap Tujuan
menitnya tidak mampu memenuhi kebutuhan
Tujuan Umum
normal metabolisme tubuh (Suzuki, et al.,
Review literatur ini adalah untuk menemukan
2008). Penderita gagal jantung di masyarakat
bukti-bukti (evidence) kualitas tidur pada
memiliki tingkat kematian yang tinggi baik
pasien gagal jantung.
dengan EF (Ejection Fraction) yang stabil
atau menurun. Namun resiko kematian lebih Tujuan Khusus
rendah pada gagal jantung dengan EF yang 1. Menemukan patofisiologi penyakit dan
stabil dibandingkan pada penderita gagal dampaknya terhadap kualitas tidur
jantung dengan EF yang menurun (Henkel, 2. Menemukan temuan baru tentang
Redfield, Weston, Gerber, & Roger, 2008). penanganan masalah tidur pada pasien
gagal jantung
Penderita gagal jantung sering mengalami
hipersomnia di siang hari, tetapi kurang tidur
METODE PENELITIAN
atau sering terbangun dari tidur di malam hari
karena sesak. Gangguan tidur ini dapat berupa Beberapa literatur didapatkan dari database
SDB (sleep disordered breathing), DMS yang terdapat di Medline Research untuk
(difficulties maintaining sleep) dan EDS kualitas tidur pasien dengan gagal jantung,
(excessive daytime sleepiness) lebih sering patofisiologi dan penanganan yang dilakukan
terjadi pada lansia dengan gagal jantung sejak tahun 2010 s.d. 2015, dengan
(Johansson et al. 2010). SDB yang parah menggunakan keyword: sleep quality and
dikaitkan dengan penurunan fungsi fisik pada heart failure, didapatkan 137 hasil penelitian,
pasien dengan gagal jantung yang stabil namun hanya beberapa jurnal saja yang
(Redeker et al. 2010). Kekurangan tidur direview.

Tabel 1.
Berbagai Hasil Penelitian tentang Kualitas Tidur Pasien Gagal Jantung

No Judul-Penulis Sampel Metoda Hasil


1 Wang, T., Lee, S., 101 pasien dengan Analysis; Questionnaire Pasien dengan gagal jantung harus
Tsay, S., & Tung, H. gagal jantung dari s; Scales; Self diedukasi tentang Sleep Hygiene dan
(2010). Factors klinik kardiologi di Report; Step-Wise meningkatkan kegiatan rekreasi,
influencing heart Taiwan Multiple manajemen penyakitnya, dan
failure patients' sleep Regression; Summated keterampilan penyesuaian emosional
quality. Journal of Rating Scaling; T- untuk meningkatkan kualitas tidur
Advanced Nursing (J Tests; Taiwan; Test- mereka. Pasien-pasien ini juga harus
ADV NURS), 66(8), Retest Reliability diamati untuk risiko kecelakaan/injury
1730-1740 waktu malam karena nokturia.
2 Redeker, N., & 61 pasien dengan Responden dipasang Kualitas tidur berubah dipengaruhi oleh
Hilkert, R. (2010 ). gagal jantung yang alat di pergelangan seringnya terbangun di malam hari,
Sleep and quality of stabil tangan untuk merekam kinerja fungsional dan kesehatan mental
life in stable heart tidur malam hari dan pada pasien gagal jantung dengan

19
Kualitas Tidur Pasien Gagal Jantung dan Penanganannya (Inggriane Puspita Dewi)

failure. J Adv Nurs., aktivitas sehari-hari sistolik stabil. Penanganan yang efektif
66(8), 1730-1740. selama 3 hari di rumah, dari masalah tidur ini dapat
dan mengisi kuisioner menyebabkan peningkatan kualitas
Sleep Indeks Kualitas hidup
Pittsburgh .
3 Liu, Ju-Chi, Hung, 88 pasien dengan cross-sectional study Temuan dari studi ini menambah bukti
Hsiang-Lien, Shyu, penyakit jantung bahwa pada orang dengan gagal jantung
Yuh-Kae, . . . Pei- yang stabil yang stabil memiliki kualitas tidur yang
Shan. (2011 ). The buruk, dan mempengaruhi persepsi diri
impact of sleep serta kualitas hidup, khususnya domain
quality and daytime fisik dan psikologis.
sleepiness on global
quality of life in
community-dwelling
patients with heart
failure. Journal of
Cardiovascular
Nursing 26(2), 99-
105.
4 Herrscher, Akre, 115 pasien dengan dilakukan pengambilan BMI ≥ 30 kg / m2 dikaitkan dengan
Overland, Sandvik, & teknik konsekutif data di rumah pasien sedang sampai berat SDB (sleep
Westheim. (2014). meliputi data kebiasaan disordered breathing), sleep apnea
Clinical predictors of tidur di rumah, atau DMS (difficulties maintaining
sleep apnoea in heart karakteristik klinis, sleep ). Dengan demikian, BMI dapat
failure outpatients. sampel darah, kebiasaan digunakan sebagai salah satu kriteria
International Journal mengantuk di siang seleksi untuk rujukan pasien gagal
Of Clinical Practice, hari dan kualitas hidup jantung ke spesialis tidur.
68(6), 728-730. lainnya.
5 Suna, Mudge, Uji eksperimen n= Responden adalah 45% dari peserta melaporkan tidur yang
Stewart, Marquart, 54 pasien dengan sakit buruk (PSQI≥5). PSQI skor global
O'Rourke, & A;, S. gagal jantung, dipilih meningkat secara signifikan lebih pada
(2015). The effect of a secara acak dalam kelompok yang melakukan olahraga
supervised exercise waktu 12 minggu untuk daripada kelompok kontrol (-1.5 ± 3,7
training programme latihan olahraga atau vs 0,4 ± 3,8, p = 0,03). Peningkatan
on sleep quality in program yang sama kualitas tidur berkorelasi dengan
recently discharged dengan dua kali kapasitas latihan yang ditingkatkan dan
heart failure patients. seminggu secara mengurangi gejala depresi, tetapi tidak
European Journal Of terstruktur (n = 54). berpengaruh dengan perubahan indeks
Cardiovascular Olahraga terdiri dari massa tubuh atau denyut jantung.
Nursing, 14 (3), 198- dua sesi pelatihan Kesimpulan: waktu training selama 12
205 aerobik dan latihan minggu, dengan frekuensi latihan dua
resistensi diawasi satu kali seminggu dapat meningkatkan
jam, oleh seorang kualitas tidur pasien dengan gagal
spesialis olahraga. Hasil jantung .
utama adalah perubahan
Pittsburgh Sleep
Kualitas Index (PSQI)
digunakan untuk
kuisioner kualitas tidur

20
Jurnal Keperawatan Komprehensif Vol. 3 No. 1, Januari 2017: 18-24

HASIL PENELITIAN perkembangan gagal jantung. Gagal jantung


terjadi karena interaksi kompleks antara
Hasil literature review berdasarkan kelima faktor-faktor yang mempengaruhi
jurnal diatas, dapat ditemukan beberapa hal kontraktilitas, after load, preload, atau fungsi
penting terkait kualitas tidur pasien dengan lusitropik (fungsi relaksasi) jantung, dan
gagal jantung. Secara garis besar ditemukan respons neurohormonal dan hemodinamik
tentang hubungan penyakit gagal jantung dan yang diperlukan untuk menciptakan
pengaruhnya terhadap kualitas tidur pada kompensasi sirkulasi (Herrscher et al., 2014).
jurnal yang ditulis oleh (Herrscher, Akre,
Penderita Gagal jantung umumnya memiliki
Overland, Sandvik, & Westheim, 2014; Liu et
SDB (sleep disordered breathing)
al., 2011; Redeker & Hilkert, 2010),
didefinisikan sebagai Apnea-Hypopnea Index
sementara mengenai penanganan masalah
(jumlah peristiwa apnea dan Hypopnea
tidur pada pasien dengan gagal jantung
/jamtidur) ≥5 (Herrscher et al., 2014). Sleep
dikemukakan (Suna et al., 2015; Wang, Lee,
Apnea obstruktif 40 % ditemukan pada orang
Tsay, & Tung, 2010).
dewasa dengan gagal jantung. Central Sleep
Perjalanan penyakit gagal jantung diawali Apnea bahkan lebih sering terjadi di populasi
dengan adanya faktor risiko. Faktor risiko gagal jantung. Penderita gagal jantung dan
koroner seperti diabetes dan merokok SDB memiliki waktu tidur total lebih pendek,
merupakan faktor yang dapat berpengaruh onset untuk tertidur lebih lama dan waktu
pada perkembangan dari gagal jantung. Selain untuk terbangun setelah onset tidur, serta
itu berat badan serta tingginya rasio kolesterol waktu tidur lebih pendek dibandingkan
total dengan kolesterol HDL juga dikatakan dengan mereka yang tidak gagal jantung (Liu
sebagai faktor risiko independen et al., 2011 ; Thomas et al., 2008).

Gambar 1.
Hubungan Gagal jantung, Kualitas tidur dan Kualitas hidup

Faktor resiko kurang tidur :


Gagal jantung SDB, nocturia, insomnia,
Hipoferfusi cerebral efek obat
Emboli multipel kardiogenik

Penurunan fungsi kognitif : Tidur berlebihan di siang


Perhatian, produktifitas, hari (Excessive daytime
memori, psikomotor Sleepiness)

Self care defisit depresi

Outcome gagal jantung :


Peningkatan gejala
Penurunan QOL
Penurunan fungsi
Peningkatan hospitalisasi

Riegel and Weaver, 2009

21
Kualitas Tidur Pasien Gagal Jantung dan Penanganannya (Inggriane Puspita Dewi)

Penurunan kualitas tidur pada pasien gagal signifikan, hal ini menunjukkan bahwa
jantung berdampak terhadap kualitas hidup gangguan tidur pada pasien gagal jantung
pasien, baik secara lingkungan, fisik, sosial lebih merasakan manfaat ASV daripada
dan spiritualnya. Temuan memberikan bukti dengan CPAP (Philippe et al., 2005 ).
bahwa selain status fungsional dan kelelahan Selain ASV, hal lain yang perlu diupayakan
terus-menerus, kualitas hidup pasien gagal pada pasien gagal jantung dengan gangguan
jantung berhubungan dengan tingkat tidur adalah pendidikan kesehatan tentang
keparahan SDB (Mills PJ et al., 2009). cara meningkatkan kegiatan diwaktu
Penderita sering mengalami gejala emosi dan senggang, manajemen diri (koping
somatik depresi. Pikiran negatif sering
mekanisme), dan keterampilan penyesuaian
dirasakan memperkuat perasaan depresi emosional untuk meningkatkan kualitas tidur
mereka ( Dekker, et al., 2009).
mereka (Wang T, 2010). Pengobatan dan
Dalam studinya Liu et al., 2011 perawatan yang efektif dapat mengatasi
menambahkan dukungan untuk bukti bahwa masalah tidur sehingga dapat berkontribusi
pasien dengan gagal jantung yang stabil, untuk peningkatan kualitas hidup (Redeker
kualitas tidur yang buruk mempengaruhi NS, Hilkert R., 2010). Dalam penelitiannya,
kualitas hidup (Quol WHO Brief), khususnya Suna menyebutkan bahwa olahraga yang
dalam domain fisik dan psikologis, sedangkan teratur selama selama 12 minggu, dengan
kantuk di siang hari mempengaruhi kualitas frekuensi latihan dua kali seminggu dapat
hidup pasien pada dimensi lingkungan. Gagal meningkatkan kualitas tidur pasien dengan
jantung mengakibatkan penurunan kualitas gagal jantung (Suna et al., 2015).
hidup, intoleransi terhadap aktivitas,
seringnya keluar masuk rumah sakit, dan
peningkatan angka mortalitas.
KESIMPULAN DAN SARAN
Berbagai cara dilakukan untuk mengatasi
dampak yang ditimbulkan dari penyakit gagal Kesimpulan
jantung ini baik bersifat farmakologis maupun Penyakit gagal jantung biasanya disertai
non farmakologis. Implikasi terhadap ilmu gangguan tidur yang dapat terjadi pada siang
keperawatan, diupayakan mengembangkan hari (tidur berkepanjangan) atau malam hari
model terapi regimen non farmakologi, (sering terbangun) karena sesak. Hal ini
dengan mempertimbangkan aspek berdampak terhadap penurunan kualitas hidup
psikososial-spiritual (Thomas et al., 2008). pasien baik dimensi fisik, psikologis, sosial
Philippe C. et al., 2005 dalam studinya dan spiritual. Perlu diupayakan penanganan
menyebutkan ada peningkatan gelombang baik bersifat farmakologis maupun non
lambat dan gerakan mata cepat tidur (REM) farmakologis. Penanganan tersebut dapat
pada pasien gagal jantung dengan penggunaan berupa :
ASV (adaptive servo-ventilation), jika 1. Aspek farmakologis
dibandingkan dengan dengan pemberian Penggunaan ASV (adaptive servo-
oksigen atau CPAP. Penggunaan ASV ini ventilation). ASV meningkatkan LVEF
juga akan berdampak terhadap peningkatan secara signifikan, hal ini menunjukkan
kualitas hidup menjadi lebih tinggi pada bahwa gangguan tidur pada pasien gagal
pasien gagal jantung dengan penggunaan jantung lebih merasakan manfaat dengan
ASV karena ASV meningkatkan LVEF secara penggunaan alat ini.

22
Jurnal Keperawatan Komprehensif Vol. 3 No. 1, Januari 2017: 18-24

2. Non Farmakologis [Eur J Cardiovasc Nurs] 9(2), 108-


a. Pendidikan kesehatan tentang Sleep 117.
Hygiene Liu, Ju-Chi, Hung, Hsiang-Lien, Shyu, Yuh-
b. Manajemen koping bagi penderita Kae, Pei-Shan. (2011 ). The Impact of
gagal jantung Sleep Quality and Daytime Sleepiness
c. Pemanfaatan waktu senggang/rekreasi on Global Quality of Life in
bagi penderita gagal jantung Community-dwelling Patients with
d. Program olahraga secara teratur dan Heart failure. Journal of
dibawah pengawasan ahlinya Cardiovascular Nursing 26(2), 99-105.

Saran Philippe, C., Stoica-Herman, M., Drouot, X.,


Pengaruh penyakit gagal jantung terbukti Raffestin, B., Escourrou, P., Hittinger,
berpengaruh terhadap kualitas tidur pasien L., d’Ortho, M. (2005). Compliance
sehingga berdampak terhadap kualitas with and Efficacy of Adaptive Servo-
hidupnya. Dalam penanganannya, perawat ventilation (ASV) versus Continuous
perlu mengembangkan upaya-upaya Positive Airway Pressure (CPAP) in
pembaharuan penatalaksanaan secara non the Treatment of Cheyne-Stokes
farmakologis agar kualitas hidup pasien Respiration in Heart Failure Over a
dengan penyakit ini semakin meningkat. Six Month Period. Heart.
Redeker, N., & Hilkert, R. (2010 ). Sleep and
DAFTAR PUSTAKA Quality of Life in Stable Heart
Failure. J Adv Nurs., 66(8), 1730-
Henkel, M. D., Redfield, M. M., Weston, S.
1740.
A., Gerber, Y., & Roger, V. L. (2008).
Death in Heart Failure: A Community Redeker, N., Jeon, S., Muench, U., Campbell,
Perspective. Circ Heart fail, 1, 97-91. D., Walsleben, J., & Rapoport, D.
(2010). Insomnia Symptoms and
Herrscher, Akre, Overland, Sandvik, &
Daytime Function in Stable Heart
Westheim. (2014). Clinical Predictors
Failure. Sleep [Sleep] 33(9), 1210-
of Sleep Apnoea in Heart Failure
1216.
Outpatients. International Journal Of
Clinical Practice, 68(6), 728-730. Suna, Mudge, Stewart, Marquart, O'Rourke,
& A;, S. (2015). The Effect of a
Johansson, P., Arestedt, K., Alehagen, U.,
Supervised Exercise Training
Svanborg, E., Dahlström, U., &
Programme on Sleep Quality in
Broström, A. (2010). Sleep
Recently Discharged Heart Failure
Disordered Breathing, Insomnia, and
Patients. European Journal Of
Health Related Quality of Life - A
Cardiovascular Nursing, 14 (3), 198-
Comparison Between Age and Gender
205.
Matched Elderly with Heart Failure
or without Cardiovascular Disease. Thomas, S. A., Chapa, D. W., Friedmann, E.,
European Journal of Cardiovascular Durden, C., Ross, A., Lee, M. C. Y.,
Nursing: Journal of the Working & Lee, H.-J. (2008). Depression in
Group on Cardiovascular Nursing of Patients with Heart Failure:
The European Society Of Cardiology Prevalence, Pathophysiological

23
Kualitas Tidur Pasien Gagal Jantung dan Penanganannya (Inggriane Puspita Dewi)

Mechanisms, and Treatment. Crit Care Failure Patients Sleep Quality.


Nurse 28, 40-45. Journal of Advanced Nursing 66(8),
1730-1740.
Wang, T., Lee, S., Tsay, S., & Tung, H.
(2010). Factors Influencing Heart

24

Anda mungkin juga menyukai