Anda di halaman 1dari 2

A.

Pendahuluan
Malaria masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia
karena angka morbiditas dan mortalitasnya yang masih tinggi terutama di
daerah luar Jawa dan Bali. Di daerah transmigrasi yang terdapat campuran
penduduk yang berasal dari daerah yang endemik dan yang tidak endemik
malaria , masih sering terjadi ledakan kasus atau wabah yang menimbulkan
banyak kematian.
Malaria sudah dikenal sejak 3000 tahun yang lalu. Seorang ilmuwan
Hippocrates (400-377 SM) sudah membedakan jenis-jenis malaria.
Alphonse Laveran (1880) menemukan plasmodium sebagai penyebab
malaria, dan Ross (1897) menemukan perantara malaria adalah nyamuk
Anopheles.
B. Epidemiologi
Pada negara yang beriklim dingin sudah tidak ditemukan lagi daerah
endemik malaria. Namun demikian , malaria masih merupakan persoalan
kesehatan yang besar di daerah tropis dan subtropics seperti di Brasil,Asia
tenggara, dan seluruh Sub-Sahara Afrika.
Di Indonesia ,malaria ditemukan hampir disemua wilayah. Pada tahun 1996
ditemukan kasus malaria di Jawa-Bali dengan jumlah penderita 2.341.401
orang. Slide positive rate (SPR):9215, annual paractic index (API): 0,08 %,
CFR di rumah sakit sebesar 10-50% . Menurut laporan , di provinsi jawa
tengah tahun 1999, API sebanyak 0,35% , sebagian besar disebabkan oleh
plasmodium falciparum dan P,vivax. Angka prevalensi malaria di provinsi
jawa tengah terus menurun dari tahun ke tahun, mulai dari 0,51 pada tahun
2003, menurun menjadi 0,15 dan berkurang lagi menjadi 0,7 pada tahun
2005. Plasmodium malaria banyak ditemukan di Indonesia timur,
sedangkan plasmodium ovalia di Papua dan NTT.
Permasalahan resistensi terhadap obat malaria semakin lama semakin
bertambah . plasmodium falciparum dilaporkan resisten terhadap klorokiun
dan sulfadoksin primetamin di wilayah amazon dan asia tenggara. P. vivak
yang resisten klorokuin ditemukan di papua nugini , provinsi papua, papua
barat, dan sumatera.
Resisten obat menyebabkan semakin kompleksnya pengobatan dan
penanggulangan malaria. Professional kesehatan harus mengetahui dari
mana seorang penderita berasal. WHO menerbitkan publikasi tahunan
daftar Negara endemic malaria (dapat dilihat pada Indonesia travel and
health ISBN-9241580283, atau di internet www.who.int/ith). Akibat
lebarnya variasi antar daerah untuk Negara yang mempunyai daerahluas
seperti Indonesia, departemen kesehatan RI seharusnya membuat daftar
yang sama untuk antar provinsi.
C. Masa inkubasi
Waktu antara gigitan nyamuk dan muncunya gejala klinis sekitar 7-14 hari
untuk P. falciprum ,8-14 hari untuk P.vivak dan P.ovale, dan 7-30 hari untuk
P.malarie. masa inkubasiini dapat memanjang antara 8-10 bulan terutama
pada beberapa strain P. vivak di daerah tropis. Pada infeksi melalui tranfusi
darah, masa inkubasi tergatung pada jumlah parasite yang masuk dan
biasanya singkat tetapi mungkin hampir 2 bulan.

Anda mungkin juga menyukai