Anda di halaman 1dari 43

LABORATORIUM BAHAN KONSTRUKSI

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN


INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL MALANG
Jl. Bendungan Sigura-gura No. 2 Telp. (0341) 551951 - 551431 Psw. 256 Malang 65145

Lamp. Surat / Lap. No #REF! Dihitung #REF!


Pekerjaan #REF! Dikerjakan #REF!
Tanggal :

ANALISA SARINGAN AGREGAT HALUS


Berat contoh kering : 1000
Prosen Kumulatif
Ukuran saringan Berat tertahan
tertahan tertahan lewat
2.36 mm (No. 8) 7.900 0.790 0.790 99.210
1.18 mm (No. 16) 52.100 5.210 6.000 94.000
0.6 mm (No. 30) 295.500 29.550 35.550 64.450
0.3 mm (No. 50) 312.200 31.220 66.770 33.230
0.15 mm (No. 100) 307.900 30.790 97.560 2.440
0.075 mm (No. 200) 22.700 2.270 99.830 0.170
pan 1.700 0.170 100.000 0.000

No. 200
100
No. 100
90 ZONE 1
Prosen Lewat

80
70
60
50
40
30
20
10
0
No. 200 No. 100 No. 50 No. 30 No. 16 No. 8 No. 4 3/8" 3/4" 1 1/2" 3"

Ukuran saringan

Teknik Sipil S-1, Institut Teknologi Nasional Malang


LABORATORIUM BAHAN KONSTRUKSI
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL MALANG
Jl. Bendungan Sigura-gura No. 2 Telp. (0341) 551951 - 551431 Psw. 256 Malang 65145

No. 200
100
Prosen Lewat

No. 100
90
ZONE 2
80
70
60
50
40
30
20
10
0
No. 200 No. 100 No. 50 No. 30 No. 16 No. 8 No. 4 3/8" 3/4" 1 1/2" 3"

Ukuran saringan

No. 200
Prosen Lewat

100 No. 100


90
ZONE 3
80
70
60
50
40
30
20
10
0
No. 200 No. 100 No. 50 No. 30 No. 16 No. 8 No. 4 3/8" 3/4" 1 1/2" 3"

Ukuran saringan

Teknik Sipil S-1, Institut Teknologi Nasional Malang


LABORATORIUM BAHAN KONSTRUKSI
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL MALANG
Jl. Bendungan Sigura-gura No. 2 Telp. (0341) 551951 - 551431 Psw. 256 Malang 65145

No. 200
Prosen Lewat

100 No. 100


90
ZONE 4
80
70
60
50
40
30
20
10
0
No. 200 No. 100 No. 50 No. 30 No. 16 No. 8 No. 4 3/8" 3/4" 1 1/2" 3"

Ukuran saringan

Teknik Sipil S-1, Institut Teknologi Nasional Malang


Berat tempat : 251.500
259.400
303.600
547.000
563.700
559.400
274.200
253.200

No. 200 0.170


No. 100 10 0 2.440
No. 50 20 5 ###
No. 30 35 15 ###
No. 16 70 30 ###
No. 8 95 60 ###
No. 4 ###90 ###
3/8" ### ###
3/4" ###
1 1/2" ###
3" ###

Teknik Sipil S-1, Institut Teknologi Nasional Malang


No. 200 0.170
No. 100 10 0 2.440
No. 50 30 8 ###
No. 30 60 35 ###
No. 16 90 55 ###
No. 8 ###75 ###
No. 4 90 ###
3/8" ### ###
3/4" ###
1 1/2" ###
3" ###

No. 200 0.170


No. 100 10 0 2.440
No. 50 40 13 ###
No. 30 80 60 ###
No. 16###75 ###
No. 8 85 ###
No. 4 90 ###
3/8" ### ###
3/4" ###
1 1/2" ###
3" ###

Teknik Sipil S-1, Institut Teknologi Nasional Malang


No. 200 0.170
No. 100 15 0 2.440
No. 50 50 15 ###
No. 30###80 ###
No. 16 90 ###
No. 8 95 ###
No. 4 95 ###
3/8" ### ###
3/4" ###
1 1/2" ###
3" ###

Teknik Sipil S-1, Institut Teknologi Nasional Malang


LABORATORIUM BAHAN KONSTRUKSI
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL MALANG
Jl. Bendungan Sigura-gura No. 2 Telp. (0341) 551951 - 551431 Psw. 256 Malang 65145

Lamp.Lap. No #REF! Dihitung #REF!


Pekerjaan #REF! Dikerjakan #REF!
Tanggal :

BERAT JENIS DAN PENYERAPAN AGREGAT KASAR 1

I II Rata-rata

Berat contoh kering oven Bk 4930 4930 4930


Berat contoh kering permukaan jenuh Bj 5000 5000 5000
Berat contoh di dalam air Ba 3098.4 3105.2 3101.8
Bk
Berat Jenis (bulk) 2.593 2.602 2.597
B j B a
Bj
Berat jenis kering permukaan jenuh 2.629 2.639 2.634
B j Ba
Bk
Berat jenis semu (apparent) 2.692 2.702 2.697
BkBa
B j - Bk
Penyerapan (absorbsi) x100% 1.420 1.420 1.420
Bk

BERAT JENIS DAN PENYERAPAN AGREGAT KASAR 2

I II Rata-rata

Berat contoh kering oven Bk 4906.9 4907.4 4907.15


Berat contoh kering permukaan jenuh Bj 5000 5000 5000
Berat contoh di dalam air Ba 3815.4 3800.3 3807.85
Bk
Berat Jenis (bulk) 4.142 4.091 4.116
B j B a
Bj
Berat jenis kering permukaan jenuh 4.221 4.168 4.194
B j Ba
Bk
Berat jenis semu (apparent) 4.496 4.433 4.464
BkBa
Bk
Berat jenis semu (apparent) 4.496 4.433 4.464
BkBa
B j - Bk
Penyerapan (absorbsi) x100% 1.897 1.887 1.892
Bk

BERAT JENIS DAN PENYERAPAN AGREGAT KASAR 3

I II Rata-rata

Berat contoh kering oven Bk 4774.5 4802.8 4788.65


Berat contoh kering permukaan jenuh Bj 5000 5000 5000
Berat contoh di dalam air Ba 3819.9 3827.9 3823.9
Bk
Berat Jenis (bulk) 4.046 4.098 4.072
B j B a
Bj
Berat jenis kering permukaan jenuh 4.237 4.266 4.251
B j Ba
Bk
Berat jenis semu (apparent) 5.002 4.926 4.964
BkBa
B j - Bk
Penyerapan (absorbsi) x100% 4.723 4.106 4.414
Bk
N

5145
LABORATORIUM BAHAN KONSTRUKSI
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL MALANG
Jl. Bendungan Sigura-gura No. 2 Telp. (0341) 551951 - 551431 Psw. 256 Malang 65145

Lamp. Lap. No #REF! Dihitung #REF!


Pekerjaan #REF! Dikerjakan #REF!
Tanggal :

BERAT JENIS DAN PENYERAPAN AGREGAT HALUS

I II Rata-rata

Berat contoh kering oven Bk 492.50 475.50 484.00


Berat contoh kering permukaan jenuh Bj 500.00 500.00 500.00
Berat piknometer diisi air pada 25 oC B 656.90 665.40 661.15
Berat piknometer + contoh + air (25oC) Bt 973.60 785.00 879.30
Bk
Berat Jenis (bulk) 2.687 1.250 1.968
(B  B j  B t)
Bj
Berat jenis kering permukaan jenuh 2.728 1.314 2.021
(B  B j  B t)
Bk
Berat jenis semu (apparent) 2.801 1.336 2.069
(B  Bk  Bt)
Bj- Bk
Penyerapan (absorbsi) x100% 1.523 5.152 3.338
Bk
5

1
Merencanakan Campuran Beton Dengan Metode DOE

A. Data Perencanaan Yang Akan Digunakan


● F'c Renana = 25 Mpa
● Slump Rencana = 100 mm
● Agregat Kasar Maksimum = 10 mm
● Agregat Halus yang Di Gunakan = Pasir Lumajang
● Direncanakan Volume Beton = < 1000
● Umur Pengujian = 7 Hari
● Jenis Agregat kasar = Di pecah
● Ukuran Agregat Maksimum = 10 mm
● Agregat yang di gunakan =
● Berat Jenis Agregat Halus =
● Berat Jenis Agregat Kasar =

Tabel 1: Persyaratan gradasi agregat gabungan menurut BS 882 1983

Catatan : *Dapat ditingkatkan hingga 10 prosen untuk butiran halus dipecah.

Pada metode DOE, besarnya slump rencana untuk berbagai tipe struktur dapat dilihat
pada tabel 3 di bawah ini.
Tabel 2 : Nilai Slump yang disyaratkan sesuai dengan penggunaan beton

B. Menentukan Kuat Tekan Rata - Rata (F'cr)


Tabel 3 : Standart Devisiasi Berdasarkan Isi Pekerjaan
Nilai Pekerjaan Devisiasi Standar S (Mpa)
Sebutan Jumlah Beton m3 Baik Sekali Baik Dapat Diterima
Kecil < 1000 4.5 < S > 5.5 5.5 < S > 6.5 6.5 < S > 8.5
Sedang 1000 - 3000 3.5 < S > 4.5 4.5 < S > 5.5 5.5 < S > 7.5
Besar < 3000 2.5 < S > 3.5 3.5 < S > 4.5 4.5 < S > 6.5

Berdasarkan data perencanaan volume beton yang direncanakan < 1000 Maka
dapat di gunakan standart devisiasi yang Baik 5.5 < S > 6.5
● Maka standar Devisiasi yang digunakan 5
F'cr = F'c + 1.34 x S
= 25 + 1.34 x 5
= 31.70
F'cr = F'c + 2.33 x S - 3.5
= 25 + 2.33 x 5 - 3.5
= 33.150
Dari Perhitungan F'cr diatas diambil yang terbesar yaitu = 33.15 Mpa

C. Menentukan Faktor Air Semen (F.A.S)


Tabel 4 : Perkiraan Kekuatan tekan beton dengan Faktor air semen (W/C)=0,5
Jenis Agregat Kekuatan Tekan (Mpa) Pada Umur (Hari)
Tipe Semen
kasar 3 7 28 91
Tipe I Tidak Dipecah 22 31 43 50
Tipe II Di Pecah 27 36 48 55
Tidak Dipecah 29 37 49 55
Tipe III
Di Pecah 34 43 54 60
Dari tabel diatas dapat di tentukan kuat tekan beton dengan faktor air semen (W/C) =
0,5 dengan Tipe Semen I dan jenis agregat Di pecah dengan umur Rencana
= 7 Hari = 36 Mpa
Gambar 1 : Kurva Hubungan kekuatan tekan Beton dengan W/C

Langkah Langkah Mentukan Faktor Air Semen (W/C)


● Tentukan kadar kuat tekan rencana, tipe semen, jenis agregat kasar yang digunakan,
serta umur kubus beton dimana kekuatan tekan rencananya akan ditinjau.
● Dengan menggunakan kurva hubungan antara kekuatan tekan dan W/C pada gambar 1,
tarik garis vertikal ke atas dari W/C = 0,5 sehingga memotong kekuatan tekannya
● Buat garis Dari kuat tekan rencana (Tabel 4.) hingga memotong garis vertikal dari
W/C = 0,5
● Buat garis hubungan antara W/C dan kuat tekan rencana seperti gambar kurva di
sebelahya
Nilai W/C dengan acuan titik
untuk kekuatan perpotongan
tekan antara W/C
yang direncanakan dandicari
dapat Kuat Tekan
dengan menarik garis
● dari kekuatan tekan rencana hingga memotong kurva yang telah digambar pada
langkah d, kemudian dari titik potong tersebut ditarik garis vertikal ke bawah hingga
memotong nilai W/C. Nilai W/C inilah yang dijadikan dasar untuk perhitungan jumlah
semen.
Dengan F'cr = 33.15 Mpa maka di dapat f.a.s = 0.48

D. Menentukan Jumlah Air Bebas


kuantitas semen yang dibutuhkan dalam perencanaan dapat dihitung dengan
menggunakan data banyaknya air bebas yang diperlukan untuk setiap kubikasi beton,
seperti tercantum pada tabel 5 berikut :

Tabel 5 : Perkiraan jumlah air bebas yang diperlukan untuk memberikan tingkat
Ukuran workability tertentu
Maksimum Jumlah Air (Kg/m3)
Jumlah
Agregat
Maksimum
Jumlah
Agregat Slump (mm)
Agregat
(mm) 0 - 10 10, - 30 30 - 60 60 - 180
Tdk Dipecah 150 180 205 225
10
Di Pecah 180 205 230 250
Tdk Dipecah 135 160 180 195
20
Di Pecah 170 190 210 225
Tdk Dipecah 115 140 160 175
40
Di Pecah 155 175 190 205

Degan Ukuran Agregat Maksimum = 10 dan Tinggi Slump rencana 100 mm. Maka di
antara 60 - 180 dalam tabel diatas bahwa :
Wf = 225 Dimana :
Wc = 250 Wf = Perkiraan Jumlah air untuk agregat Kasar Tdk di Pecah
Wc = Perkiraan Jumlah air untuk agregat Kasar di Pecah
Sehingga jumlah air bebas dalam campuran dapat di tentukan sebagai berikut :
2 1
W = x Wf + x Wc
3 3
2 1
= x 225 + x 250
3 3
= 233.333 Kg
Jumlah Semen (Pc)
W
Pc =
f.a.s
233.333
=
0.48
= 486.1111 Kg

Besarnya jumlah semen yang dihitung atas dasar jumlah air bebas dan W/C yang
sebelumnya telah ditetapkan, tidak boleh kurang dari jumlah semen minimum yang
disyaratkan pada kondisi “exposure” tertentu untuk menjamin ketahanan pada kondisi
yang disyaratkan seperti tabel berikut :
E. Menentukan Persentase Agregat Halus dan Kasar
Perkiraan prosentase masing-masing agregat dalam satu unit beton dapat ditempuh
dengan memanfaatkan grafik hubungan antara besarnya faktor air semen (W/C) dengan
prosentase agregat halus untuk beberapa ilai slump dan ukuran maksimum agregat yang
dipakai yang dapat dilihat pada gambar 10a, 10b, dan 10c berikut :
Gambar 1 : Penentuan Prosentase agregat halus untuk diameter maksimum 10 mm

Gambar 1 : Penentuan Prosentase agregat halus untuk diameter maksimum 20 mm


Gambar 1 : Penentuan Prosentase agregat halus untuk diameter maksimum 40 mm

Dalam Perencanaan Beton ini menggunakan diameter agregat maksimum 10 mm dan tinggi
slump yang digunakan 60 - 180 mm maka menggunakan grafik :

Dari gambar diatas dimasukkan data f.a.s = 0.49 pada 0 maka di dapat
Prosentase agregat halus 30.90% dan 40.70%

Untuk nilai prosentase agregat halus adalah rata - rata dari data yang diperoleh dari
gambar diatas :
31% + 41%
● Agregat Halus = = 36%
2
● Agregat Kasar = 100% - 36% = 64%
F. Mencari Berat Jenis Agregat Gabungan (SSD)
SSD = % Agregat Halus x BJ Agregat Halus + % Agregat Kasar x BJ Agregat Kasar
= 36% x 2.506 + 64% x 2.761
= 2.670

G. Menentukan Berat Jenis Beton Segar


Perkiraan berat jenis beton segar dapat dihitung dengan menggunakan bantuan grafik
hubungan antara jumlah air bebas dengan specific gravity gravity gabungan seperti pada
gambar 11 berikut :

Gambar 6 : Grafik perkiraan berat jenis beton segar

233,33

● Pada gambar diatas dimasukkan nilai berat jenis agregat gabungan = 2.670
kemudian di bentuk garis kurva seperti garis disampingnya
● Selanjutnya dimasukkan nilai W 233.333 dengan garis vertikal hingga mem-
otong gais kurva yang baru, kemudian di tarik garis horizontal dari titik perpo -
tongan, sehingga di dapat nilai berat jenis beton segar 2300 Kg/m3

H. Menentukan Jumlah Volume Campuran


D = Pc + Agregat Halus + Agregat Kasar + W

Diman :
D = Berat Beton Segar
W = Jumlah Air bebas
PC = Portand Cemen
Agregat Halus + Agregat Kasar = D - PC - W
= 2300 - 486.1111 - 233.333
= 1580.556 Kg

Maka :
● Berat Agregat Halus = 36% x 1580.556 = 565.8389 Kg
● Berat Agregat Kasar = 64% x 1580.556 = 1014.717 Kg

KOMPOSISI MATERIAL CAMPURAN BETON PER 1 M3


No Uraiana Bahan Persentase Jumlah Satuan
1 Cementitous (PC + Zat Tambahan 486.111 Kg
Semen 90 % 437.500 Kg
Sika Fume 3% 14.583 Kg
FS Nat 217 7% 34.028 Kg
2 Agregat 1580.556 Kg
Agregat Halus 36 % 565.839 Kg
Agregat Kasar 64 % 1014.717 Kg
3 Jumlah Air Bebas 233.333 Kg
Air 99.80 % 232.867 Kg
Plascocrete R 0.2 % 0.467 Kg
Jumlah 2300.000 Kg

Daftar Harga Bahan


No Nama Bahan Satuan Harga
1 Pasir Lumajang Kg Rp 400.00
2 Kerikil Ǿ ≤ 10 mm kg Rp 380.00
3 Semen Putih Tiga Roda kg Rp 1,750.00
7 FS Nat 217 kg Rp 15,000.00
8 Sika Fume kg Rp 12,000.00
9 Plascocrete kg Rp 15,000.00

Perhitungan Estimasi Material Biaya Campuran Beton per 1 m 3 Dengan Zat Addiktiv
No Uraiana Bahan Jumlah Satuan Haraga Satuan Jumlah Harga
1 Semen Putih 437.500 Kg Rp 400.00 Rp 175,000.00
2 Sika Fume 14.583 Kg Rp 12,000.00 Rp 175,000.00
3 FS Nat 217 34.028 Kg Rp 15,000.00 Rp 510,416.67
4 Agregat Halus 565.839 Kg Rp 400.00 Rp 226,335.56
5 Agregat Kasar 1014.717 Kg Rp 380.00 Rp 385,592.33
6 Air 232.867 Kg Rp -
7 Plascocrete R 0.467 Kg Rp 15,000.00 Rp 7,000.00
Jumlah 1862.500 Kg Rp 1,479,344.56

Perhitungan Estimasi Material Biaya Campuran Beton per 1 m 3 Tanpa Zat Addiktiv
No Uraiana Bahan Jumlah Satuan Haraga Satuan Jumlah Harga
1 Semen Putih 486.111 Kg Rp 1,750.00 Rp 850,694.44
4 Agregat Halus 565.839 Kg Rp 400.00 Rp 226,335.56
5 Agregat Kasar 1014.717 Kg Rp 380.00 Rp 385,592.33
6 Air 233.333 Kg Rp -
Jumlah 2300.000 Kg Rp 1,462,622.33

Hasil Pengujian
Umur Berat Teg. Hancur Rill Tegangan Hancur 28
No Tekanan Hancur (N)
(Hari) (Kg) (N/mm2) Hari (N/mm2)
1 14 11.76 525000 29.724 33.777
2 14 11.64 625000 35.386 40.211

1 m2 Plesteran aci tebal 15 mm camp 1PC : 4 PP


Bahan :
6.240 Kg Semen Tiga Roda Rp 1,125.00 Rp 7,020.00
0.024 m3
Pasir Pasang Rp 132,000.00 Rp 3,168.00
Upah :
0.200 Org/hr Mandor Rp 59,250.00 Rp 11,850.00
0.150 Org/hr Kepala Tukang Rp 50,250.00 Rp 7,537.50
0.015 Org/hr Tukang Batu Rp 47,250.00 Rp 708.75
0.100 Org/hr Pekerja Rp 39,000.00 Rp 3,900.00
Jumlah Rp 34,184.25

1 m2 Pengecatan Tembok baru (1 Lapis Plamir, 1 lapis Cat Dasar, 2 lapis Cat Penutup)
Bahan :
0.100 Kg Plamir Rp 13,000.00 Rp 1,300.00
0.100 Kg Cat Dasar Rp 26,300.00 Rp 2,630.00
0.260 Kg Cat Penutup Rp 86,400.00 Rp 22,464.00
1.000 m2 Alat bantu Rp 7,000.00 Rp 7,000.00
Upah :
0.0200 Org/hr Mandor Rp 59,250.00 Rp 1,185.00
0.0630 Org/hr Kepala Tukang Rp 50,250.00 Rp 3,165.75
0.0063 Org/hr Tukang Batu Rp 47,250.00 Rp 297.68
0.0025 Org/hr Pekerja Rp 39,000.00 Rp 97.50
Jumlah Rp 38,139.93
1 m2 Plesteran tebal 15 mm camp 1PC : 4 PP dengan Beton Kumon
Bahan :
6.240 Perekat
5.616 90% Kg Semen Rp 400.00 Rp 2,246.40
0.624 10% Kg FS Nat Rp 15,000.00 Rp 9,360.00
0.024 m3 Pasir Pasang Rp 132,000.00 Rp 3,168.00
Upah :
0.200 Org/hr Mandor Rp 59,250.00 Rp 11,850.00
0.150 Org/hr Kepala Tukang Rp 50,250.00 Rp 7,537.50
0.015 Org/hr Tukang Batu Rp 47,250.00 Rp 708.75
0.100 Org/hr Pekerja Rp 39,000.00 Rp 3,900.00
Jumlah Rp 38,770.65
42
36
1

4
40,70

30,90

0,53
PERENCANAAN CAMPURAN BETON METODE
AMERICAN CONCRETE INSTITUTE (ACI)
A. Data Perencanaan
- Berat Jenis Pasir = 2.4267
- Modulus halus butir pasir = 2.8
- Berat jenis Split/Kerikil = 4.2514
- Ukuran Maksimum Batuan/agre= 20
- Kering Tusuk Split/Kerikil (SSD) = 1.68
- Berat Jensi Semen = 3.15
- Kuat Tekan Rencana = 35 Mpa = 350 Kg/cm2
- Volume Beton 2 Silinder =
- Fungsi Beton = Kolom dan Balok

Menentukan Standart Devisiasi


Tabel 1 : Standart Devisiasi Berdasarkan Isi Pekerjaan
Nilai Pekerjaan Devisiasi Standar Sd (Kg/cm2)
Sebutan Jumlah Beton m3 Baik Sekali Baik Dapat Diterima
Kecil < 1000 45 < S ≤ 55 55 < S ≤ 65 65 < S ≤ 85
Sedang 1000 - 3000 35 < S ≤ 45 45 < S ≤ 55 55 < S ≤ 75
Besar < 3000 25 < S ≤ 35 35 < S ≤ 45 45 < S ≤ 65

Berdasarkan data perencanaan volume beton yang direncanakan maka dapat di gunakan
standart devisiasi yang ba 55 < S > 65 adalah 55

Menentukan Nilai Margin


m = 1,64 x Sd
= 1.64 x 55
= 90.20

Menentukan Kuat Tekan Rata - Rata


F'cr = F'c + m
= 350 + 90.20
= 440.20 Kg/cm2
= 44.02 Mpa

Tabel 2 : Slump untuk berbagai Jenis Konstruksi


Slump (cm)
Jenis Konstruksi
Minimum Maksimum
Pondasi Bertulang, dinding, tiang 5 12.5
Tiang pondasi tak bertulang kaison 2.5 10
Plat, Balok, kolom 7.5 15
Beton Untuk Jalan (Pavement) 5 7.5
Beton Massa (konstruksi Masa yang ber 2.5 7.5
Pada tabel 2 diatas, Jenis Kunstruksi beton yang di rencanakan adalah digunakan untuk
Balok dan kolom di dapat nilai Sl 7.5 - 15 maka diambil nilai Slump rata - rata
adalah = 11

Tabel 3 : Ukuran Butiran Maksimum Agregat Untuk Berbagai Jensi Konstruksi


Ukuran Butiran Agragat Maksimum (mm)
Tebal
maksimum Dinding,Bal Dinding Plat Tebal Plat Tebal
Konstruksi ok, Kolom Tak DgTulangan DgTulangan
(cm) Bertulang Bertulang Berat Ringan
6.25 - ### ### - ### 19.60 ### - ### ### - ###
### - ### ### - ### 38.10 38.10 ### - ###
### - ### ### - ### 76.20 ### - ### 76.20
≥ 76.50 ### - ### 150.00 ### - ### ### - 150

Dari tabel: 3 Didapat bahwa ukuran agregat ma 20 mm masuk (19,60 - 38,10)

Tabel 4 : Volume Air yag diperlukan tiap m3 adukan beton untuk berbagai
nilai Slump dan ukuran maksimum
Air yang diperlukan tiap m3 adukan beton (ltr/Kg) untuk
Slump (Cm) ukuran agregat maksimum (mm)
9.6 12.5 19.6 25 38.1 50 76.2 150
Beton Biasa (non - Air entrained)
2.5###
- 213 203 188 183 168 157 147 127
7.5###
- 234 223 208 198 183 173 163 142
15.0Udara
###
- 248 234 218 208 193 183 173 152
Terperangkap
3 2.5 2 1.5 1 0.5 0.3 0.2
%
Beton Bergelembung Udara (air entrained)
2.5###
- 188 183 168 157 147 137 127 111
7.5###
- 208 198 183 173 163 152 142 122
15.0Udara
###
- 218 208 193 183 173 163 152 132
Terperangkap
8 7 6 5 4.5 4 3.5 3
%

Tabel: 4 di baca berdasarkan slu 11 dan ukuran agregat maksim 20 mm


19.6 dan untuk beton biasa maka di dapat volume
218 liter per-m3 beton dan
perkiraan udara yang terperang 2.0 %

Tabel 5 : Faktor Air semen (Ltr/Kg Semen) Untuk Berbagai Jenis Konstruksi
dan Keadaan Cuaca
Keadaan Cuaca Luar
Perubahan Suhu yang berbahaya
berkali-kali dari air beku dan cair BerSuhu Sedang
(Hanya untuk beton air-entrained)
Jenis Konstruksi
Di Permukaan air atau di Di Permukaan air atau di
daerah naik daerah naik
Di Udara turunya/pancaran air Di Udara turunya/pancaran air

Air Sejuk Air Es Air Sejuk Air Es


Tampang tipis seperti :
beton untuk tepi jalan,
strip - strip, tiang
bertulang, pipa beton
0.5 0.445 0.408 0.545 0.5 0.408
hiasan dan semua beton
yang selimutnya , 2 cm
Tampang tipis seperti :
beton untuk tepi jalan,
strip - strip, tiang
bertulang, pipa beton
0.5 0.445 0.408 0.545 0.5 0.408
hiasan dan semua beton
yang selimutnya , 2 cm
Tampang sedang seperti
: dinding penahan
tanah, Pilar, Balok,
0.545 0.5 0.455 0.545 0.455
kolom
Bagian luar dari beton
masa yang berat
0.59 0.5 0.455 0.545 0.455

Plat yang di tuang di


dalam air
0.455 0.455 0.545 0.455

Beton yang terlindung,


Misalnya bangunan
dalam gedung, Beton di
0.545
didlam tanah

Tabel: 5 di baca untuk konstruksi di luar dan bersuhu sedang (bangunan biasa pada umumnya) didapat
faktor air semen 0.545 F.A.S1

Tabel 6 : Kuat desak beton untuk berbagai faktor air semen


Kemungkinan Kuat Desak Beton umum 28 hari (Kg/cm 2)
Faktor Air Semen
Beton Non-air entrained Beton air Entrained
0.36 420 340
0.45 350 280
0.54 280 225
0.63 225 185
0.72 175 140
0.81 140 115

Tabel: 6 Dibaca untuk kuat desak beton umur 28 hari ( Ren 440.20 Kg/cm2)
maka dilakukan interpolasi antara nilai kuat tekan beton dan daktor air semen

Untuk nilai K 440.20 berada diantara nilai


F'c = 420.000 = 0.360 Maka untuk mendapatkan nilai F.a.s harus di
F'c = 350.000 = 0.450 interpolasi terlebih dahulu sebagai berikut :
F'c = 440.200 = F.A.S

440.200 - 420.000
F.A.S2 = 0.360 + x 0.450 - 0.360
350.000 - 420.000
= 0.334
Dari nilai F.A.S1 dan nilai F.A.S2 di ambil nilai yang terkecil yaitu 0.334

Berat Air
F.A.S =
Berat Semen
Berat Air
Berat Semen =
F.A.S
218.000
=
0.334
= 652.6388 Kg

Berat Semen
Volume Semen =
BJ Semen
652.639 x 10 -³
=
3.150
= 0.2072 m3

Tabel 7 : Volume Kricak (agregat) Tiap Satuan Volume Adukan Beton


Volume Kricak kering tusuk (SSD) tiap satuan
Ukuran butiran volume beton untuk berbagai nilai modulus halus
maksimum butiran (MHB)
Agregat/bantuan (mm) 2.40 2.60 2.80 3.00
### 0.46 0.44 0.42 0.40
### 0.55 0.53 0.51 0.49
### 0.65 0.63 0.61 0.59
### 0.70 0.68 0.66 0.64
### 0.76 0.74 0.72 0.70
### 0.79 0.77 0.75 0.73
### 0.84 0.82 0.80 0.78
### 0.90 0.88 0.86 0.84

Tabel: 7 untuk mengetahui volume kricak/kerikil per-m 3 beton dengan


2.8MHB
dan=
ukuran agregat maksimu 20 mm ( 20 ) di dapat0.61 m 3
maka :
Berat Kericak= Volume x Berat Kering Tusuk (SSD)
= 0.61 x 1.68
= 1.0248

Volume Pasir= 1 - (Volume Air + Volume Udara + Volume Semen + Vol. Kerecak)
= 1 - 0.218 + 0.02 + 0.2072 + 1.0248
= 1 - 1.4700
= ### m3

Berat Pasir = Volume Pasir x BJ Pasir


= ### x 2.4267
= -1.141 Kg

Maka Kebutuhan Bahan untuk campuran beton 1 m 3 adalah :


Semen = ### Kg
Pasir = -1.141 Kg
Kerikil = 1.0248 Kg
Air = 218 Liter

Kontrol Hitungan dengan cara menghitung berat 1 m 3 beton, yaitu Berat


total air, semen pasir dan kerikil :
Berat Beton = Wa + Ws + Wp + Wk
= 0.218 + 0.6526 + -0.001 + 0.001
= 0.8705 Ton

Berarti hasil perencanaan campuran di atas di perkirakan benar, karena


berat beton sekitar 2300 - 2400 kg/m3
maka diambil nilai Slump rata - rata
i luar dan bersuhu sedang (bangunan biasa pada umumnya) didapat
e Air + Volume Udara + Volume Semen + Vol. Kerecak)
PERENCANAAN CAMPURAN BETON METODE SNI 03-
2834-1993
A. Data Perencanaan
- Berat Jenis Pasir = 2.0211
- Berat jenis Split/Kerikil = 4.2514
- Ukuran Maksimum Batuan/agreg= 10
- Berat Jensi Semen = 3.15
- Kuat Tekan Rencana = 60 Mpa = 600 Kg/cm2
- Volume Beton 2 Silinder = 0.0353 m3
- Fungsi Beton = Kolom dan Balok
- Semen yang dipakai = Semen Portland 1
- Tinggi Slump = 30 - 60

Tabel : 1a Faktor Pengali (K) Devisiasi standart


Jumlah Data ≥ 30 25 20 15 < 15
Faktor pengali 1 1.03 1.08 1.15 -

Catatan: Bila jumlah data hasil uji kurang dari 15, maka nilai tambah (M)
diambil tidak kurang dari 12 Mpa

Tabel : 1b Standart Devisiasi Berdasarkan Isi Pekerjaan


Nilai Pekerjaan Devisiasi Standar S (Mpa)
Sebutan Jumlah Beton m 3
Baik Sekali Baik Dapat Diterima
Kecil < 1000 4.5 < S > 5.5 5.5 < S > 6.5 6.5 < S > 8.5
Sedang 1000 - 3000 3.5 < S > 4.5 4.5 < S > 5.5 5.5 < S > 7.5
Besar < 3000 2.5 < S > 3.5 3.5 < S > 4.5 4.5 < S > 6.5

Berdasarkan Volume beton yang akan di laksanakan < 1000 m 3 dengan


Devisiasi
standart yang baik sehingga di 6 atau dapat di tentukan berdasarkan ting-
gunakan:
kat mutu pengendelain pekerjaan :

Tabel : 1c Nilai Devisiasi Standart untuk berbagi tingkat Pengendalian Mutu Pekerjaan
Tingkat Pengendalian mutu pekerjaan Sd (Mpa)
Memuaskan 2.80
Sangat Baik 3.50
Baik 4.20
Sukup 5.60
Jelek 7.00
Tanpa Kendali 8.40

Menentukan Nilai Margin Tu nilai tambah :


m = 1,64 x Sd
= 1.64 x 6
= 9.84 Mpa
Menentukan Kuat Tekan Rata - Rata
F'cr = F'c + m
= 60 + 9.84
= ### Mpa

Tabel : 2 Perkiraan Kuat Tekan Beton (Mpa) dengan F.a.s = 0,5


Kuat Tekan (Mpa)
Jenis Agregat
Jenis Semen Pada Umur (Hari)
Kasar Benda Uji
Jenis Agregat
Jenis Semen
Kasar Benda Uji
3 7 28 91
Semen Porland Tidak Di Pecah 17 23 33 40
Silinder
tipe 1 atau Di Pecah 19 27 37 45
Semen Tahan Tidak Di Pecah 20 28 40 48
Kubus
Sulfat Tipe II, V Di Pecah 23 32 45 54
Tidak Di Pecah 21 28 38 44
Silinder
Semen Porland Di Pecah 25 33 44 48
tipe III Tidak Di Pecah 25 31 46 53
Kubus
Di Pecah 30 40 53 60

Catatan:
- Agregat tidak dipecah atau agregat pecah, digunakan nilai -nilai pada tabel 3
- Untuk agregat campuran (tidak dipecah dan di pecah), dihitung dengan
menggunakan rumus
2 1 Dimana :
W = x Wh + x Wk
3 3 Wh = Perkiraan Jumlah air untuk
agregat alami (Agregat Halus)
Wc = Perkiraan Jumlah air untuk
agregat kasar batu pecah
Kuat Tekan Silinder Umur 3 hari F'c= 19 Dengan F.a.s = 0,5

Tabel : 4 Persyaratan F.a.s dan jumlah semen minimum untuk berbagai pembetonan
dan lingkungan Khusus Jumlah semen
Minimum per-m3 Nilai F.a.s
Jenis pembetonan
beton (Kg) Maksimum
Beton di dalam ruangan bangunan
a. Keadaan keliling non-korosif 275 0.6

b. Keadaan keliling korosif disebabkan oleh


325 0.52
kondensasi atau ua korosif
beton di luar ruangan bangunan
a. Tidak terlindung dari hujan dan terik
325 0.6
matahari langsung
a. Terlindung dari hujan dan terik matahari
275 0.6
langsung
Beton Masuk Kedalam Tanah
a. Mengalami keadaan basah dan kering
325 0.55
berganti - ganti
b. Mendapat pengaruh sulfat dan alkali dari
Tabel 5
tanah
Beton yang continue berhubungan dengan air
Tabel 6
tawar dan air laut

Tabel : 5 F.a.s Maksimum untuk beton yang berhubunga Air Tanah yang mengandung
Sulfat Semen
Kada Konsentrasi Sulfat Minimum(Kg/m3
r Sulfat
Dalam Tanah Ukuran )Agregat
gang (SO3)
SO Dalam Tipe Semen Maksimum F.a.s
guan 3
Campuran Dalam air
Total SO3 air:tanah=2:1(g/
tanah(g/l)
(%) l)
Sulfat
(SO3)
SO Dalam Tipe Semen Maksimum F.a.s
guan 3
Dalam air
sulfa Total SO3 air:tanah=2:1(g/ tanah(g/l)
Campuran
(mm)
t (%) l)
Tipe 1 Dengan atau
40 20 10
1 < 0,2 < 1,0 < 0,30 tanpa Puzolan (15- 80 300 350 0.5
40%) atau
Tipe 1 Dengan
tanpa Puzolan (15- 290 330 350 0.5
40%)

2 0,2 - 0,5 1,0 - 1,9 0,3 - 1,2 Tipe 1 Puzolan (15-


10%) atau Semen 270 310 360 0.55
Portlant Puzolan
Tipe II atau Tipe V 250 290 340 0.55
Tipe 1 Puzolan (15-
10%) atau Semen 340 380 430 0.45
3 0,5 - 1,0 1,9 - 3,1 1,2 - 2,5
Portlant Puzolan
Tipe II atau Tipe V 290 330 380 0.50
4 1,0 - 2,0 3,1 - 5,6 2,5 - 5,0 Tipe II atau Tipe V 330 370 420 0.45
5 > 2,0 > 5,6 > 5,0 Tipe II Tipe V dan 330 420 420 0.45
lapisan pelindung

Tabel : 6 Ketentuan minimum untuk beton bertulang dalm air

Kandungan Semen
Kondisi Minimum(Kg/m3)
Jenis Lingkungan yang F.a.s
Tipe Semen Ukuran Maksimum
Beton berhubungan Maksimum
Agregat (mm)
dengan
40 20
Air Tawar 0.5 Tipe V 280 300
Bertulang Tipe 1 + Puzolan
atau (15-40%) atau 340 380
Prategan semen Porland
g Air Payau 0.45 Puzolan
Air Laut 0.45 Tipe II atau V 330 370

Tabel : 7 Penetapan Nilai Slump


Nilai Slump (mm)
Pemakaian Beton
Maksimum Minimum
Dinding, Pelat pondasi
Pondasi telapak dan pondasi
tidak bertulang, telapak
kaison dan bertulang
struktur di 125 50
bawah tanah
90 25
Pelat, Balok, Kolom dan dinding 150 75
Pengerasan Jalan 75 50
Pembetonan Masal 75 25
Grafik 1 : Hubungan antara kuat tekan dan faktor air semen (F.a.s)
(Benda uji berbentuk silinder diameter 150 mm, tinggi 300 mm)
Cara 1.a :
Benda Uji bentuk silinder, maka digunakan grafik 1, umur benda uji 3 hari dan semen
tipe I. Dari kuat teka 69.84 Mpa di tarik garis mendatar yang memotong kurva
umur 3 hari semen tipe 1, didapat nilai F.a.s
0.3=

Gambar 1 : Kurva Hubungan kekuatan tekan Beton dengan W/C

Langkah Langkah Mentukan Faktor Air Semen (W/C)

Grafik 2 : hubungan antara kuat tekan dan faktor air semen (F.a.s)
( Benda uji berbentuk kubus 150 x 150 x 150 mm dan silinder diameter
150 mm x tinggi 300 mm)
Cara 1.b :
Dari tabel didapat= 19 Mpa dengan fas = 0,5. Dari grafik, dengan kuat tekan
19 Mpa ditarik garis mendatar yang memotong garisfas = 0.5 melalui titik
potong tersebut, buat kurva yang menyerupai kurva disebelah atas dan disebelah bawah
Pada nilai kekuatan beton yang ditargetf'cr = 60 Mpa ditarik garis mendatar
yang memotong kurva baru, karena titik pertemuan tidak dapat bertemu maka di ambil,
fas = 0.3
TABEL C.2 : Menghitung susunan butir pasir C (Gabungan)
Ukuran Gabungan Pasir A dan Pasir B (Pasir C)
lubang Pasir A Pasir B Pasir A Pasir B Gabungan
mata Bagian lolos Bagian lolos 36% 64% Bagian
ayakan ayakan (%) ayakan (%) Bagian lolos Bagian lolos lolos ayakan
(mm) ayakan (%) ayakan (%) (%)
a b c d e f
9.6 100 100 36 64 100
4.8 100 100 36 64 100
2.4 100 62 36 40 76
1.2 100 50 36 32 68
0.6 85 10 31 6 37
0.3 60 0 22 0 22
0.15 30 0 11 0 11
0.075 0 0 0 0 0
n Prosentase agregat halus untuk diameter maksimum 10 mm
n Prosentase agregat halus untuk diameter maksimum 20 mm
n Prosentase agregat halus untuk diameter maksimum 40 mm

Anda mungkin juga menyukai