No. 200
100
No. 100
90 ZONE 1
Prosen Lewat
80
70
60
50
40
30
20
10
0
No. 200 No. 100 No. 50 No. 30 No. 16 No. 8 No. 4 3/8" 3/4" 1 1/2" 3"
Ukuran saringan
No. 200
100
Prosen Lewat
No. 100
90
ZONE 2
80
70
60
50
40
30
20
10
0
No. 200 No. 100 No. 50 No. 30 No. 16 No. 8 No. 4 3/8" 3/4" 1 1/2" 3"
Ukuran saringan
No. 200
Prosen Lewat
Ukuran saringan
No. 200
Prosen Lewat
Ukuran saringan
I II Rata-rata
I II Rata-rata
I II Rata-rata
5145
LABORATORIUM BAHAN KONSTRUKSI
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL MALANG
Jl. Bendungan Sigura-gura No. 2 Telp. (0341) 551951 - 551431 Psw. 256 Malang 65145
I II Rata-rata
1
Merencanakan Campuran Beton Dengan Metode DOE
Pada metode DOE, besarnya slump rencana untuk berbagai tipe struktur dapat dilihat
pada tabel 3 di bawah ini.
Tabel 2 : Nilai Slump yang disyaratkan sesuai dengan penggunaan beton
Berdasarkan data perencanaan volume beton yang direncanakan < 1000 Maka
dapat di gunakan standart devisiasi yang Baik 5.5 < S > 6.5
● Maka standar Devisiasi yang digunakan 5
F'cr = F'c + 1.34 x S
= 25 + 1.34 x 5
= 31.70
F'cr = F'c + 2.33 x S - 3.5
= 25 + 2.33 x 5 - 3.5
= 33.150
Dari Perhitungan F'cr diatas diambil yang terbesar yaitu = 33.15 Mpa
Tabel 5 : Perkiraan jumlah air bebas yang diperlukan untuk memberikan tingkat
Ukuran workability tertentu
Maksimum Jumlah Air (Kg/m3)
Jumlah
Agregat
Maksimum
Jumlah
Agregat Slump (mm)
Agregat
(mm) 0 - 10 10, - 30 30 - 60 60 - 180
Tdk Dipecah 150 180 205 225
10
Di Pecah 180 205 230 250
Tdk Dipecah 135 160 180 195
20
Di Pecah 170 190 210 225
Tdk Dipecah 115 140 160 175
40
Di Pecah 155 175 190 205
Degan Ukuran Agregat Maksimum = 10 dan Tinggi Slump rencana 100 mm. Maka di
antara 60 - 180 dalam tabel diatas bahwa :
Wf = 225 Dimana :
Wc = 250 Wf = Perkiraan Jumlah air untuk agregat Kasar Tdk di Pecah
Wc = Perkiraan Jumlah air untuk agregat Kasar di Pecah
Sehingga jumlah air bebas dalam campuran dapat di tentukan sebagai berikut :
2 1
W = x Wf + x Wc
3 3
2 1
= x 225 + x 250
3 3
= 233.333 Kg
Jumlah Semen (Pc)
W
Pc =
f.a.s
233.333
=
0.48
= 486.1111 Kg
Besarnya jumlah semen yang dihitung atas dasar jumlah air bebas dan W/C yang
sebelumnya telah ditetapkan, tidak boleh kurang dari jumlah semen minimum yang
disyaratkan pada kondisi “exposure” tertentu untuk menjamin ketahanan pada kondisi
yang disyaratkan seperti tabel berikut :
E. Menentukan Persentase Agregat Halus dan Kasar
Perkiraan prosentase masing-masing agregat dalam satu unit beton dapat ditempuh
dengan memanfaatkan grafik hubungan antara besarnya faktor air semen (W/C) dengan
prosentase agregat halus untuk beberapa ilai slump dan ukuran maksimum agregat yang
dipakai yang dapat dilihat pada gambar 10a, 10b, dan 10c berikut :
Gambar 1 : Penentuan Prosentase agregat halus untuk diameter maksimum 10 mm
Dalam Perencanaan Beton ini menggunakan diameter agregat maksimum 10 mm dan tinggi
slump yang digunakan 60 - 180 mm maka menggunakan grafik :
Dari gambar diatas dimasukkan data f.a.s = 0.49 pada 0 maka di dapat
Prosentase agregat halus 30.90% dan 40.70%
Untuk nilai prosentase agregat halus adalah rata - rata dari data yang diperoleh dari
gambar diatas :
31% + 41%
● Agregat Halus = = 36%
2
● Agregat Kasar = 100% - 36% = 64%
F. Mencari Berat Jenis Agregat Gabungan (SSD)
SSD = % Agregat Halus x BJ Agregat Halus + % Agregat Kasar x BJ Agregat Kasar
= 36% x 2.506 + 64% x 2.761
= 2.670
233,33
● Pada gambar diatas dimasukkan nilai berat jenis agregat gabungan = 2.670
kemudian di bentuk garis kurva seperti garis disampingnya
● Selanjutnya dimasukkan nilai W 233.333 dengan garis vertikal hingga mem-
otong gais kurva yang baru, kemudian di tarik garis horizontal dari titik perpo -
tongan, sehingga di dapat nilai berat jenis beton segar 2300 Kg/m3
Diman :
D = Berat Beton Segar
W = Jumlah Air bebas
PC = Portand Cemen
Agregat Halus + Agregat Kasar = D - PC - W
= 2300 - 486.1111 - 233.333
= 1580.556 Kg
Maka :
● Berat Agregat Halus = 36% x 1580.556 = 565.8389 Kg
● Berat Agregat Kasar = 64% x 1580.556 = 1014.717 Kg
Perhitungan Estimasi Material Biaya Campuran Beton per 1 m 3 Dengan Zat Addiktiv
No Uraiana Bahan Jumlah Satuan Haraga Satuan Jumlah Harga
1 Semen Putih 437.500 Kg Rp 400.00 Rp 175,000.00
2 Sika Fume 14.583 Kg Rp 12,000.00 Rp 175,000.00
3 FS Nat 217 34.028 Kg Rp 15,000.00 Rp 510,416.67
4 Agregat Halus 565.839 Kg Rp 400.00 Rp 226,335.56
5 Agregat Kasar 1014.717 Kg Rp 380.00 Rp 385,592.33
6 Air 232.867 Kg Rp -
7 Plascocrete R 0.467 Kg Rp 15,000.00 Rp 7,000.00
Jumlah 1862.500 Kg Rp 1,479,344.56
Perhitungan Estimasi Material Biaya Campuran Beton per 1 m 3 Tanpa Zat Addiktiv
No Uraiana Bahan Jumlah Satuan Haraga Satuan Jumlah Harga
1 Semen Putih 486.111 Kg Rp 1,750.00 Rp 850,694.44
4 Agregat Halus 565.839 Kg Rp 400.00 Rp 226,335.56
5 Agregat Kasar 1014.717 Kg Rp 380.00 Rp 385,592.33
6 Air 233.333 Kg Rp -
Jumlah 2300.000 Kg Rp 1,462,622.33
Hasil Pengujian
Umur Berat Teg. Hancur Rill Tegangan Hancur 28
No Tekanan Hancur (N)
(Hari) (Kg) (N/mm2) Hari (N/mm2)
1 14 11.76 525000 29.724 33.777
2 14 11.64 625000 35.386 40.211
1 m2 Pengecatan Tembok baru (1 Lapis Plamir, 1 lapis Cat Dasar, 2 lapis Cat Penutup)
Bahan :
0.100 Kg Plamir Rp 13,000.00 Rp 1,300.00
0.100 Kg Cat Dasar Rp 26,300.00 Rp 2,630.00
0.260 Kg Cat Penutup Rp 86,400.00 Rp 22,464.00
1.000 m2 Alat bantu Rp 7,000.00 Rp 7,000.00
Upah :
0.0200 Org/hr Mandor Rp 59,250.00 Rp 1,185.00
0.0630 Org/hr Kepala Tukang Rp 50,250.00 Rp 3,165.75
0.0063 Org/hr Tukang Batu Rp 47,250.00 Rp 297.68
0.0025 Org/hr Pekerja Rp 39,000.00 Rp 97.50
Jumlah Rp 38,139.93
1 m2 Plesteran tebal 15 mm camp 1PC : 4 PP dengan Beton Kumon
Bahan :
6.240 Perekat
5.616 90% Kg Semen Rp 400.00 Rp 2,246.40
0.624 10% Kg FS Nat Rp 15,000.00 Rp 9,360.00
0.024 m3 Pasir Pasang Rp 132,000.00 Rp 3,168.00
Upah :
0.200 Org/hr Mandor Rp 59,250.00 Rp 11,850.00
0.150 Org/hr Kepala Tukang Rp 50,250.00 Rp 7,537.50
0.015 Org/hr Tukang Batu Rp 47,250.00 Rp 708.75
0.100 Org/hr Pekerja Rp 39,000.00 Rp 3,900.00
Jumlah Rp 38,770.65
42
36
1
4
40,70
30,90
0,53
PERENCANAAN CAMPURAN BETON METODE
AMERICAN CONCRETE INSTITUTE (ACI)
A. Data Perencanaan
- Berat Jenis Pasir = 2.4267
- Modulus halus butir pasir = 2.8
- Berat jenis Split/Kerikil = 4.2514
- Ukuran Maksimum Batuan/agre= 20
- Kering Tusuk Split/Kerikil (SSD) = 1.68
- Berat Jensi Semen = 3.15
- Kuat Tekan Rencana = 35 Mpa = 350 Kg/cm2
- Volume Beton 2 Silinder =
- Fungsi Beton = Kolom dan Balok
Berdasarkan data perencanaan volume beton yang direncanakan maka dapat di gunakan
standart devisiasi yang ba 55 < S > 65 adalah 55
Tabel 4 : Volume Air yag diperlukan tiap m3 adukan beton untuk berbagai
nilai Slump dan ukuran maksimum
Air yang diperlukan tiap m3 adukan beton (ltr/Kg) untuk
Slump (Cm) ukuran agregat maksimum (mm)
9.6 12.5 19.6 25 38.1 50 76.2 150
Beton Biasa (non - Air entrained)
2.5###
- 213 203 188 183 168 157 147 127
7.5###
- 234 223 208 198 183 173 163 142
15.0Udara
###
- 248 234 218 208 193 183 173 152
Terperangkap
3 2.5 2 1.5 1 0.5 0.3 0.2
%
Beton Bergelembung Udara (air entrained)
2.5###
- 188 183 168 157 147 137 127 111
7.5###
- 208 198 183 173 163 152 142 122
15.0Udara
###
- 218 208 193 183 173 163 152 132
Terperangkap
8 7 6 5 4.5 4 3.5 3
%
Tabel 5 : Faktor Air semen (Ltr/Kg Semen) Untuk Berbagai Jenis Konstruksi
dan Keadaan Cuaca
Keadaan Cuaca Luar
Perubahan Suhu yang berbahaya
berkali-kali dari air beku dan cair BerSuhu Sedang
(Hanya untuk beton air-entrained)
Jenis Konstruksi
Di Permukaan air atau di Di Permukaan air atau di
daerah naik daerah naik
Di Udara turunya/pancaran air Di Udara turunya/pancaran air
Tabel: 5 di baca untuk konstruksi di luar dan bersuhu sedang (bangunan biasa pada umumnya) didapat
faktor air semen 0.545 F.A.S1
Tabel: 6 Dibaca untuk kuat desak beton umur 28 hari ( Ren 440.20 Kg/cm2)
maka dilakukan interpolasi antara nilai kuat tekan beton dan daktor air semen
440.200 - 420.000
F.A.S2 = 0.360 + x 0.450 - 0.360
350.000 - 420.000
= 0.334
Dari nilai F.A.S1 dan nilai F.A.S2 di ambil nilai yang terkecil yaitu 0.334
Berat Air
F.A.S =
Berat Semen
Berat Air
Berat Semen =
F.A.S
218.000
=
0.334
= 652.6388 Kg
Berat Semen
Volume Semen =
BJ Semen
652.639 x 10 -³
=
3.150
= 0.2072 m3
Volume Pasir= 1 - (Volume Air + Volume Udara + Volume Semen + Vol. Kerecak)
= 1 - 0.218 + 0.02 + 0.2072 + 1.0248
= 1 - 1.4700
= ### m3
Catatan: Bila jumlah data hasil uji kurang dari 15, maka nilai tambah (M)
diambil tidak kurang dari 12 Mpa
Tabel : 1c Nilai Devisiasi Standart untuk berbagi tingkat Pengendalian Mutu Pekerjaan
Tingkat Pengendalian mutu pekerjaan Sd (Mpa)
Memuaskan 2.80
Sangat Baik 3.50
Baik 4.20
Sukup 5.60
Jelek 7.00
Tanpa Kendali 8.40
Catatan:
- Agregat tidak dipecah atau agregat pecah, digunakan nilai -nilai pada tabel 3
- Untuk agregat campuran (tidak dipecah dan di pecah), dihitung dengan
menggunakan rumus
2 1 Dimana :
W = x Wh + x Wk
3 3 Wh = Perkiraan Jumlah air untuk
agregat alami (Agregat Halus)
Wc = Perkiraan Jumlah air untuk
agregat kasar batu pecah
Kuat Tekan Silinder Umur 3 hari F'c= 19 Dengan F.a.s = 0,5
Tabel : 4 Persyaratan F.a.s dan jumlah semen minimum untuk berbagai pembetonan
dan lingkungan Khusus Jumlah semen
Minimum per-m3 Nilai F.a.s
Jenis pembetonan
beton (Kg) Maksimum
Beton di dalam ruangan bangunan
a. Keadaan keliling non-korosif 275 0.6
Tabel : 5 F.a.s Maksimum untuk beton yang berhubunga Air Tanah yang mengandung
Sulfat Semen
Kada Konsentrasi Sulfat Minimum(Kg/m3
r Sulfat
Dalam Tanah Ukuran )Agregat
gang (SO3)
SO Dalam Tipe Semen Maksimum F.a.s
guan 3
Campuran Dalam air
Total SO3 air:tanah=2:1(g/
tanah(g/l)
(%) l)
Sulfat
(SO3)
SO Dalam Tipe Semen Maksimum F.a.s
guan 3
Dalam air
sulfa Total SO3 air:tanah=2:1(g/ tanah(g/l)
Campuran
(mm)
t (%) l)
Tipe 1 Dengan atau
40 20 10
1 < 0,2 < 1,0 < 0,30 tanpa Puzolan (15- 80 300 350 0.5
40%) atau
Tipe 1 Dengan
tanpa Puzolan (15- 290 330 350 0.5
40%)
Kandungan Semen
Kondisi Minimum(Kg/m3)
Jenis Lingkungan yang F.a.s
Tipe Semen Ukuran Maksimum
Beton berhubungan Maksimum
Agregat (mm)
dengan
40 20
Air Tawar 0.5 Tipe V 280 300
Bertulang Tipe 1 + Puzolan
atau (15-40%) atau 340 380
Prategan semen Porland
g Air Payau 0.45 Puzolan
Air Laut 0.45 Tipe II atau V 330 370
Grafik 2 : hubungan antara kuat tekan dan faktor air semen (F.a.s)
( Benda uji berbentuk kubus 150 x 150 x 150 mm dan silinder diameter
150 mm x tinggi 300 mm)
Cara 1.b :
Dari tabel didapat= 19 Mpa dengan fas = 0,5. Dari grafik, dengan kuat tekan
19 Mpa ditarik garis mendatar yang memotong garisfas = 0.5 melalui titik
potong tersebut, buat kurva yang menyerupai kurva disebelah atas dan disebelah bawah
Pada nilai kekuatan beton yang ditargetf'cr = 60 Mpa ditarik garis mendatar
yang memotong kurva baru, karena titik pertemuan tidak dapat bertemu maka di ambil,
fas = 0.3
TABEL C.2 : Menghitung susunan butir pasir C (Gabungan)
Ukuran Gabungan Pasir A dan Pasir B (Pasir C)
lubang Pasir A Pasir B Pasir A Pasir B Gabungan
mata Bagian lolos Bagian lolos 36% 64% Bagian
ayakan ayakan (%) ayakan (%) Bagian lolos Bagian lolos lolos ayakan
(mm) ayakan (%) ayakan (%) (%)
a b c d e f
9.6 100 100 36 64 100
4.8 100 100 36 64 100
2.4 100 62 36 40 76
1.2 100 50 36 32 68
0.6 85 10 31 6 37
0.3 60 0 22 0 22
0.15 30 0 11 0 11
0.075 0 0 0 0 0
n Prosentase agregat halus untuk diameter maksimum 10 mm
n Prosentase agregat halus untuk diameter maksimum 20 mm
n Prosentase agregat halus untuk diameter maksimum 40 mm