Anda di halaman 1dari 8

Setyowati

Jurnal Ilmiah Teknik Kimia UNPAM, Vol. 1 No. 2 (Juli, 2017) ISSN 2549 - 0699

APLIKASI ZEOLIT PADA PEMBUATAN SCRUBBER GAS


ETILEN (C2H4 ) UNTUK PENGAWETAN BUAH NANGKA KUPAS

Zeolite Application on the Manufacture of Ethylene Gas (C2H4 ) Scrubber for


Jackfruit Peel Preservation

Agustina Dyah Setyowati


Program Studi Teknik Kimia, Universitas Pamulang, Tangerang Selatan, 15417
Email : agustin.2187@gmail.com

ABSTRAK

Zeolit diaplikasikan dalam pembuatan scrubber gas etilen. Spektrometer fotoakustik laser CO2 digunakan untuk
menentukan adsorptivitas scrubber dalam menangkap gas etilen. Parameter karakteristik adsorptivitas scrubber
yang diteliti meliputi pengaruh konsentrasi bahan aktif dan kapasitas adsorpsi. Diperoleh hasil adsorptivitas
scrubber meningkat dengan peningkatan konsentrasi bahan aktif (KMnO 4) pada zeolit berdiameter 1,4 mm.
Kapasitas adsorpsi scrubber zeolit-KMnO4 dengan konsentrasi KMnO4 4% dan diameter zeolit 1,4mm sekitar 96
ppmliter/gram. Pada suhu ruangan, penggunaan scrubber dengan konsentrasi KMnO4 4 % dan diameter zeolit 1,4
mm sebanyak 5 gram dapat memperpanjang umur simpan buah nangka kupas hingga 3 hari dari umur simpan buah
kontrol.

Kata kunci : zeolit, gas etilen, scrubber, umur simpan, buah nangka kupas.

ABSTRACT

The application of zeolite for scrubber’s ethylene gas. The CO 2 laser photoacoustic spectrometer is used to
identified scrubber’s adsorptivity of ethylene gas. The parameters of scrubber adsorbtivity characterization are
active material consentration and adsorption capacity. The result is scrubber’s adsorptivity raised with increasing
the concentration of active agent (KMnO4) in zeolite diameter of 1,4 mm. Adsorption capacity of scrubber with
KMnO4 concentration of 4 %, zeolite diameter of 1,4 mm is measured to be 96 ppmlitre/gram. At room
temperature, 5 gram of scrubber with KMnO4 consentration of 4% and zeolite diameter of 1,4 mm could extend the
shelf life of jackfruit peel for 3 days longer than shelf life of control cut fruit.

Keywords : CO2 laser photoacoustic spectrometer, ethylene gas, scrubber, shelf life , jackfruit peel

PENDAHULUAN kesehatan. Umumnya buah nangka yang


tersedia dalam bentuk utuh atau besar,
Zeolit merupakan mineral yang sehingga untuk mempermudah dalam
istimewa karena struktur kristalnya penjualan dan agar lebih menarik perlu
tetrahedral. Karena keistimewaannya itu adanya packaging yaitu penjualan produk
zeolit dapat digunakan dalam berbagai dalam bentuk kupas/ potong. Produk buah
kegiatan yang luas, seperti penukar ion, potong/ kupas siap saji pada umumnya
adsorben, dan katalisator. Karena memiliki mudah rusak dan tidak tahan lama (umur
memiliki sifat berpori dan memiliki daya simpan pendek). Upaya untuk
serap tinggi maka sangat baik apabila memperpanjang umur simpan produk buah
digunakan sebagai adsorben (scrubber). kupas siap saji dapat dilakukan dengan
Nangka adalah salah satu jenis buah beberapa cara agar mempunyai nilai dan
yang banyak ditanam di daerah tropis. Buah bermanfaat. Pada prinsipnya upaya yang
nangka memiliki beragam manfaat untuk dilakukan adalah ditujukan untuk
Setyowati

pengendalian proses fisiologi seperti laju kuat. Keunggulan KMnO4 dibandingkan


respirasi, produksi etilen dan menghambat dengan penyerap etilen lain yaitu tidak
aktivitas mikroorganisme [1]. menguap dan dapat meminimalisasi
Berbeda dengan buah segar pada kerusakan bahan kimia [3]. Pemilihan bahan
umumnya utuh dan berkulit, buah kupas/ penjerap yang digunakan adalah dengan
potong umumnya disiapkan dari buah masak/ kriteria yaitu bahan berpori dengan densitas
matang. Buah masak/ matang melepaskan rendah, permukaannya luas dan kapasitas
etilen paling tinggi dan ditambah lagi retensi terhadap bahan aktif tinggi salah
pelukaan akibat pengupasan dan pemotongan satunya adalah zeolit.
yang menyebabkan pelepasan etilen semakin Untuk mengetahui pengaruh scrubber
besar dan berlanjut. Senyawa etilen pada diperlukan adanya deteksi gas etilen, salah
tumbuhan ditemukan dalam fase gas, satunya menggunakan tehnik spektroskopi
sehingga disebut juga gas etilen. Gas etilen fotoakustik (SFA). Teknik SFA memiliki
tidak berwarna dan mudah hilang. keunggulan sensitivitas tinggi, on-line & real
Gas etilen dikenal sebagai hormon time detection. Perkembangan dan perbaikan
yang bertanggung jawab terhadap berbagai penelitian dilakukan untuk meningkatkan
proses perubahan dan pertumbuhan tanaman kualitas scrubber dalam menangkap gas
diantaranya perkecambahan, pertumbuhan etilen. Diantara penelitian yang cukup baru
akar, pemekaran dan pelayuan bunga serta tentang scrubber gas etilen antara lain
pematangan dan pembusukan buah. Hormon penggunaan Pd (palladium) yang dijerapkan
ini dihasilkan sendiri oleh buah dan sayuran ke zeolit [2], sprayer larutan ClO2 [4] dan
dengan kadar yang bervariasi antara 1 ml KMnO4 dengan bahan penjerap batu gerinda
kg 1h1 -100 ml kg 1h1 . Ambang aktivasi [5] dalam penanganan pasca panen produk
gas ini berkisar antara 0.1 - 1 ppm (part per hortikultura.
million) tergantung jenis buah dan sayuran Beberapa riset scrubber gas etilen telah
[2]. dilakukan, diantaranya. Penelitian scrubber
Upaya untuk memperpanjang umur menggunakan teknik spektroskopi
simpan produk sangat diperlukan agar lebih fotoakustik (SFA) masih jarang dilakukan,
tahan lama dan mutu produk terjaga, salah salah satunya oleh Wasono et al [6]
satu caranya adalah menjaga kadar gas etilen mengenai pengendalian pematangan buah
dalam ruang penyimpanan. Jika hal tersebut tropis yang menyebutkan bahwa efektifitas
terjaga maka dapat menunda proses KMnO4 dalam menangkap gas etilen bisa
pematangan dan pembusukan serta dapat mencapai 67 %. Penelitian Persijn [7] juga
memperpanjang umur simpan produk. hanya sedikit menyinggung efektivitas
Beberapa teknik yang bisa dilakukan antara KMnO4 dalam menangkap gas hormon
lain penyimpanan suhu dingin, atmosfir tersebut. Ada pula penelitian oleh Amin [8]
terkendali, pelapisan, perendaman dalam yaitu menyempurnakan penelitian
cairan kimia dan penggunaan scrubber gas sebelumnya yang dilakukan oleh Wasono
etilen. dkk. dan Persijn yang belum mengkaji variasi
Scrubber adalah alat atau bahan yang bahan aktif misalnya KMnO4, K2Cr2O7, Fe,
digunakan untuk menangkap dan Cu, Ti dan konsentrasinya serta variasi bahan
menghilangkan zat-zat pengganggu. penjerapnya misalnya zeolit dan silika biru.
Pembuatan scrubber, salah satu caranya Pada penelitian ini mengkaji penerapan
dengan senyawa kimia kalium permanganat teknik SFA dalam karakterisasi scrubber gas
(KMnO4) yang dijerapkan pada suatu bahan. etilen untuk menentukan efektifitas scrubber.
Kalium permanganat merupakan penyerap Penelitian kali ini juga bertujuan mengkaji
etilen yang paling banyak digunakan karena variasi konsentrasi KMnO4 pada zeolit yang
harganya murah dan mudah didapat. kemudian diaplikasikan pada pengawetan
Senyawa KMnO4 dapat merusak etilen buah nangka potong/ kupas.
karena merupakan zat pengoksidasi yang
Setyowati

Zeolit merupakan mineral yang terdiri gelombang akustik/ bunyi dalam ruang
dari kristal alumina yang berbentuk tertutup (sel fotoakustik) akibat adanya
tetrahedral. Zeolit memiliki struktur unik serapan sampel terhadap radiasi cahaya yang
yaitu struktur bersifat kaku (sukar dirubah) dimodulasi. Serapan radiasi yang dimodulasi
dan memiliki diameter pori-pori yang hampir menyebabkan peningkatan suhu gas. Jika
sama sehingga memudahkan air keluar dan radiasi foton dimodulasi pada frekuensi audio
masuk melalui pori-pori tersebut. Struktur maka akan terjadi modulasi suhu gas dengan
zeolit yang berongga memiliki keuntungan frekuensi yang sama dengan frekuensi
yaitu mampu menyerap sejumlah molekul modulasi tersebut. Sesuai dengan hukum gas
yang berdiameter lebih kecil atau sesuai untuk ruang tertutup modulasi suhu gas
dengan diameter pori-porinya, sehingga dalam sel fotoakustik menghasilkan
zeolit banyak digunakan sebagai adsorben. perubahan tekanan gas secara periodik
Selain itu zeolit yang telah terhidrasi dengan frekuensi yang sama dengan
merupakan adsorben yang selektif dan frekuensi modulasi. Modulasi tekanan pada
mempunyai efektivitas adsorpsi yang tinggi frekuensi audio inilah yang disebut
[9]. gelombang akustik yang kemudian dideteksi
Scrubber adalah alat/bahan untuk dengan mikrofon .
menangkap atau mengubah gas pengganggu Besarnya sinyal fotoakustik berbanding
menjadi gas lain menjadi tidak lagi bersifat langsung dengan intensitas radiasi yang
pengganggu. Etilen merupakan senyawa diserap sampel dan daya tanggap mikrofon
hidrokarbon yang tidak jenuh yang pada suhu merunut persamaan
kamar berbentuk gas, dihasilkan oleh buah
dan sayuran selama proses pematangan dan (1)
dapat memepercepat proses pematangan [10].
Salah satu cara yang banyak digunakan untuk dengan sinyal fotoakustik (S) berbanding
mengurangi atau menghilangkan gas etilen lurus terhadap konstanta sel (F), daya
yaitu dengan menggunakan bahan penyerap tanggap mikrofon (R), daya laser (I) dan
etilen (scrubber). Salah satu caranya yaitu konsentrasi cuplikan (C) dengan α adalah
dengan penggunanaan senyawa kimia kalium koefisien serapan. Berdasarkan rumus
permanganat (KMnO4) yang memerlukan tersebut yaitu berlakunya kesebandingan
media/ bahan penjerap (biasanya berupa antara sinyal fotoakustik dengan konsentrasi
material berpori dengan permukaan yang molekul penyerap. Dalam hal ini sinyal
luas) supaya reaksi dengan etilen bisa fotoakustik menentukan konsentrasi zat yang
berlangsung efektif. Kriteria bahan penjerap diserap oleh scrubber yaitu gas etilen,
yang baik adalah bersifat inert, memiliki semakin kecil sinyal fotoakustik yang
densitas rendah, permukaannya luas dan terdeteksi maka semakin kecil gas etilennya
kapasitas retensi terhadap bahan aktif tinggi. dalam artian bahwa semakin banyak etilen
Bahan penjerap tersebut sebagian sudah bisa yangterserap oleh scrubber.
digunakan sebagai scrubber secara fisika Salah satu jenis laser gas yang
terutama setelah mengalami pengaktifan termasuk paling efisien dan bekerja pada
untuk memperluas permukaan dan daerah inframerah dengan panjang
meningkatkan kapasitas adsorpsinya. Salah gelombang 10,6µm adalah laser CO2. Laser
satu bahan yang bisa digunakan sebagai CO2 juga menjamin daya output yang tinggi
penjerap adalah zeolit. di daerah panjang gelombang (9-11 µm).
Efek fotoakustik pertama kali Berkas gelombang laser CO2 yang dihasilkan
ditemukan oleh Alexander Graham Bell pada bersifat kontinyu, dengan diameter berkas
tahun 1880 ketika melewatkan cahaya 9mm. Laser CO2 menggunakan campuran
matahari yang dimodulasi pada frekuensi bahan aktif yaitu CO2, N2 untuk
audio dalam bahan padat (sel selenium). meningkatkan pemompaan dan He yang
Efek fotoakustik merupakan pembangkitan
Setyowati

memberikan daya tinggi, menjaga inversi


polpulasi serta menjaga suhu tetap rendah.

Gambar 1. Skema konfigurasi sistem sfa


untuk mendeteksi etilen. [11]

BAHAN DAN METODE membandingkan sinyal fotoakustik yang


dihasilkan sebelum dan sesudah pemasangan
Sistem Spektrometer Fotoakustik scrubber.
Penentuan adsorptivitas scrubber Sinyal fotoakustik yang diperoleh
menggunakan spektrometer fotoakustik masih kecil, maka sinyal tersebut diperkuat
dilakukan dengan konfigurasi sebagaimana dengan penguat lock-in. Melalui fasilitas port
dalam Gambar 1. Pertama, mengoptimasi ADC dari lock-in, daya laser yang diperoleh
daya laser dengan perbandingan bahan aktif dari meter daya (power meter) dapat direkam
lasernya, kemudian melakukan deteksi oleh komputer. Sinyal dan daya yang
sampel dengan mengalirkan gas C2H4 standar terekam pada komputer kemudian diproses
10 ppm dari tabung gas ke dalam sel menjadi konsentrasi cuplikan dan
fotoakustik dan dikenai radiasi laser ditampilkan dalam bentuk numeris maupun
termodulasi. Gas C2H4 standar 10 ppm grafis.
tersebut akan menyerap radiasi yang telah
dilewatkan ke dalam sel FA dan Bahan Penelitian dan Peralatan
menyebabkan terjadinya sinyal fotoakustik Pendukung
kemudian dideteksi dengan mikrofon. Deteksi konsentrasi etilen dalam buah,
Selanjutnya scrubber dipasang dan aliran gas diperlukan bahan yaitu buah yang telah
C2H4 melewati scrubber terlebih dahulu dikemas, scrubber zeolit-KMnO4 yang dibuat
sebelum melewati sel fotoakustik. dengan variasi konsentrasi KMnO4 (0,5%;
Adsortifitas scrubber ditentukan dengan 1%; 2%; 4%) dengan ukuran zeolie 1,4 mm
Setyowati

Gambar 2. Scrubber zeolit berdiameter 1,4 mm


dengan konsentrasi KMnO4

1,4 mm

0,5% 1% 2% 4%
4% 0,5 %

2% 1 %
100
2%
95 1% 100
90 4%
0.5%
persen etilen tang teradsorpsi (%)

85
80 80
75
70

persen etilen yang Teradsopsi (%)


65 60
60
55
50 40
45
40
35
20
30
25
20
0
15
10
5 0 2 4 6 8 10 12
0
1.0 1.5 2.0 2.5 3.0 3.5 4.0
Waktu (jam)

diameter zeolit (mm)

Gambar 3. Pengaruh variasi konsentrasi Gambar 4. Kapasitas adsorpsi berdasarkan


KMnO4 terhadap adsorpsivitas scrubber variasi konsentrasi KMnO4 dengan diameter
zeolit 1,4 mm

HASIL DAN PEMBAHASAN Sifat adsorpsi scrubber terhadap variasi


konsentrasi KMnO4 dan variasi diameter
Pengaturan laser CO2 dalam upaya zeolit
memperoleh daya optimal dilakukan secara Gambar 3. menunjukkan pada scrubber
bertahap, yaitu setelah menghidupkan laser zeolit yang berdiameter 1,4 mm dengan
dan dalam keadaan lurus (grating, tabung variasi konsentrasi bahan penjerap KMnO4
laser dan cermin keluaran) yang ditandai (4%, 2%, 1% dan 0,5%) bahwa semakin
dengan adanya keluaran daya pada power besar konsentrasi KMnO4 adsorptivitas
meter. Kemudian dilakukan opimasi daya scrubber akan semakin meningkat, sehingga
dengan mengatur arus dan tegangan, gas etilen akan terserap (hilang).
pengaturan diafragma, dan pengaturan
perbandingan bahan aktif laser. Kemudian Penentuan kapasitas adsorpsi
laser CO2 menghasilkan daya intrakavitas Pada penelitian ini, penentuan
sebesar (57  3) watt dan diperoleh batas kapasitas adsorpsi ditunjukkan dengan
deteksi terendah untuk gas etilen (2,15  gambar 4. dengan hasil scrubber zeolite
0,06) ppbv pada garis laser 10P14.
Setyowati

100 kontrol
100 scrubber
zeolit-KMnO4 4% dengan ukuran 1,4 mm
0,9 mampu bertahan sampai 6 hari.
0,8

0,7 SIMPULAN
0,6

1. Adsorptivitas scrubber zeolit yang


Kadar Etilen (ln/h)

0,5

0,4 berdiameter 1,4 mm terhadap gas etilen


0,3 meningkat dengan kenaikan konsentrasi
0,2 bahan aktif KMnO4, pada penelitian ini
0,1 scrubber dengan diameter zeolit 1,4mm
0,0
1 2 3 4 5 6
dan konsentrasi KMnO4 4% adalah
umur simpan (hari) scrubber yang memiliki kapasitas adsorpsi
mencapai 96 ppmliter /gram.
Gambar 5. Aplikasi scrubber pada 2. Pada suhu ruangan, penggunaan scrubber
penyimpanan buah nangka kupas/ potong zeolit-KMNO4 dengan konsentrasi
selama 6 hari. KMnO4 4% dan diameter zeolit 1,4 mm
sebanyak 5 gram dapat memperpanjang
berdiameter 1,4 mm dengan konsentrasi umur simpan buah potong hingga 3 hari
KMnO4 4% memiliki kapasitas adsorpsi dari umur simpan buah kontrol.
mencapai 96 ppmliter /gram.
DAFTAR PUSTAKA
Aplikasi scrubber untuk memperpanjang
umur simpan buah nangka kupas/ potong [1] Santoso, SP. 2006. Teknologi
Hasil pengamatan dari gas etilen yang Pengawetan Bahan Segar, Laboratorium
terbentuk dianalisa menggunakan Kimia Pangan, Faperta Uwiga Malang
spektrometer fotoakustik laser CO2 (Gambar [2] Smith, A.W.J., Poulston, S., Rowsell, R.,
5) dan pengamatan buah secara visual Terry, L.A., Anderson, J.A., 2009, A
(Gambar 6). Pada Gambar 5 New Palladium-Based Ethylene
memperlihatkan laju emisi etilen buah tanpa Scavenger to Control Ethylene-Induced
scrubber lebih besar dari pada menggunakan Ripening of Climacteric Fruit, Platinum
scrubber. Pada Gambar 6 dapat dilihat buah Metals Rev., 53, 3, 112-122.
tanpa scrubber hanya bertahan 3 hari,
sedangkan buah menggunakan scrubber

Kontrol Scrubber

hari ke-1 Hari ke-6


hari ke-1 hari ke-3 Gambar 6. Visual buah potong selama 6
hari penyimpanan
[3] Wills, R.B.H., Warton, M.A., 2004, Ethylene and Bioaerosol by Chlorine
Efficacy of Potassium Permanganate Dioxide Using a Chemical Scrubbing
Impregnated into Alumina Beads to System in a Fruit and Vegetable Storage
Reduce Atmospheric Ethylene, J. Amer. Facility, Journal of Environmental
Soc. Hort., 129, 3, 433-438. Science and Health Part A, 44, 258-264
[4] Chang, T.H., Wu, L.C., You, Y.T., [5] Zewter, A., Woldetsadik, K., Workneh,
Chung, Y.C., 2009, Removal of T.S., 2012, Effect of 1-
Setyowati

methylcyclopropene, Potassium
Permanganate and Packaging on Quality
of Banana, African Journal of
Agricultural Research, 7, 16, 2425-2437.
[6] Wasono, M.A.J., Muslim, Tranggono,
Suparmo, 2003, Penerapan Teknik
Spektroskopi Fotoakustik Laser Ultra
Sensitif dan Kromatografi Gas pada
Penyelidikan Pengendalian Pematangan
Buah Tropis Bernilai Ekspor, Lembaga
Penelitian UGM, Yogyakarta.
[7] Persijn, S.T., 2001, Photoacoustic Trace
Gas Sensing; Application to Fruit and
Insects, Ph.D. thesis, University of
Catholic Nijmegen, The Netherlands.
[8] Amin, M.N, 2012, Kinerja
Spektrometer Fotoakustik dalam
Karakterisasi Scrubber Gas C2H4 , Tesis
S-2, UGM, Yogyakarta
[9] Yamliha,A. dkk, 2013, Pengaruh
Ukuran Zeolite terhadap Penyerapan
Karbondioksida (CO2) pada Aliran
Biogas, Jurnal Bioproses Komoditas
Tropis Vol. 1 No. 2, Agustus 2013
[10] Sholihati, 2004, Kajian Penggunaan
Bahan Penyerap Etilen KMnO4 untuk
Memperpanjang Umur Simpan Pisang
Raja (Musa paradisiaca var.sapientum
L.), Tesis S2, Sekolah Pascasarjana IPB,
Bogor
[11] Setyowati, Agustina D. 2014.
Karakterisasi Scrubber Gas Etilen
(C2H4) Pada Buah Potong Menggunakan
Spektrometer Fotoakustik Laser Co2.
Tesis S-2, UGM, Yogyakarta
Setyowati

Anda mungkin juga menyukai