Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PENDAHULUAN

GANGGUAN PROSES PIKIR : WAHAM

I. KASUS
A. Definisi
Waham adalah kepercayaan yang benar-benar salah dan berpikir yang

tidak sesuai dengan orang lain dan bertentangan dengan realitas sosial. (Stuart &

Sundeen, 2006)
Waham adalah keyakinan tentang suatu di pikiran yang tidak sesuai

dengan kenyataan atau tidak cocok dengan intelegensi dan latar belakang

kebudayaan, biarpun dibuktikan kemustahilan hal itu. (W. F. Maramis, 2000)

B. Tanda Dan Gejala

Tanda dan gejala dari waham, yaitu :

1. Klien mengungkapkan sesuatu yang diyakininya (tentang agama, kebesaran,

kecurigaan, keadaan dirinya berulangkali secara berlebihan, tetapi tidak sesuai

kenyataan).
2. Klien tampak tidak mempunyai orang lain.
3. Klien mudah menaruh curiga kepada orang lain, atau pada hal-hal tertentu.
4. Bermusuhan
5. Merusak (diri sendiri, orang lain, lingkungan)
6. Takut, sangat waspada
7. Tidak tepat menilai lingkungan/realitas
8. Ekspresi wajah tegang
9. Mudah tersinggung

C. Jenis Dan Tipe Waham


Waham dapat dikategorikan sebagai berikut :
1. Waham sistematis : konsisten, berdasarkan pemikiran mungkin terjadi

walaupun hanya secara teoritis.


2. Waham non sistematis : tidak konsisten, yang secara logis dan teoritis tidak

mungkin,
Jenis waham berdasarkan perilaku pasien, yaitu :

1. Waham agama : keyakinan seseorang bahwa ia dipilih oleh Yang Maha Kuasa

atau menjadi utusan Yang Maha Kuasa


2. Waham somatis : keyakinan seseorang bahwa tubuh atau bagian tubuhnya

sakit atau terganggu.


3. Waham kebesaran : keyakinan seseorang bahwa ia memiliki kekuatan yang

istimewa.
4. Waham paranoid : kecurigaan seseorang yang berlebihan atau tidak rasional

dan tidak mempercayai orang lain, ditandai dengan waham yang sistematis

bahwa orang lain ingin menangkap dan memata-matainya.


5. Waham siar pikir : waham tentang pikiran yang disiarkan ke dunia luar.
6. Waham sisip pikir : waham tentang pikiran yang ditempatkan ke dalam benak

orang lain atau pengaruh luar dan atau percaya ada pikiran orang lain yang

masuk dalam pikirannya.


7. Waham kontrol pikir : merasa perilakunya dikendalikan oleh pikiran orang

lain.
8. Waham bingung/bizarre yang aneh
9. Waham kejar, terutama bentuk tidak sistematis.
10. Waham rujukan : pasien meyakini ada arti di balik peristiwa-peristiwa dan

meyakini perbuatan orang lain seolah-olah secara khusus diarahkan pada

mereka.

Menurut Kaplan dan Sadock (1997), tipe-tipe waham antara lain :

1. Tipe eritomatik : klien dicintai mati-matian oleh orang lain, biasanya orang

yang sangat terkenal, seperti artis, pejabat atau atasannya. Klien biasanya

hidup terisolasi, menarik diri, hidup sendirian dan bekerja dalam pekerjaan

yang sederhana.
2. Tipe kebesaran (megalomania), yaitu : keyakinan bahwa seseorang memiliki

bakat, kemampuan, wawasan yang luar biasa, tetapi tidak dapat diketahui.
3. Waham cemburu, yaitu : misalnya cemburu terhadap pasangannya. Tipe ini

jarang ditemukan (0,2%) dan pasien psikiatrik. Onset yang sering mendadak,

dan hilang setelah perpisahan/kematian pasangan. Tipe ini menyebabkan


penyiksaan hebat dan fisik yang bermakna terhadap pasangan, dan

kemungkinan dapat membunuh pasangan, oleh karena delusinya.


4. Waham kejar : keyakinan merasa dirinya dikejar-kejar, diikuti oleh orang lain.

Tipe ini paling sering ditemukan pada gangguan jiwa. Dapat berbentuk

sederhana, ataupun terperinci, dan biasanya berupa tema yang saling

berhubungan, difitnah secara kejam, diusik, dihalang-halangi, diracuni, atau

dihalangi dalam mengejar tujuan jangka panjang.


5. Waham tipe somatic atau psikosis hipokondrial monosimptomatik. Perbedaan

dengan hipokondrial adalah pada derajat keyakinan yang dimiliki klien.

Menetapnya waham somatic yang tidak kacau tanpa adanya gejala psikotik

lainnya menyatakan gangguan delusional/waham tipe somatik.

II. PROSES TERJADINYA MASALAH


A. Faktor Predisposisi
Proses terjadinya waham dapat diuraikan sebagai berikut : seseorang

merasa terancam oleh orang lain atau oleh dirinya sendiri, mempunyai

pengalaman kecemasan dan timbul perasaan bahwa sesuatu yang tidak

menyenangkan akan terjadi. Seseorang kemudian menyangkal ancaman terhadap

persepsi diri atau objek realita melalui manifestasi, kesan terhadap suatu kejadian

atau suatu keadaan. Dilanjutkan dengan memproyeksikan pikiran dan perasaannya

ke lingkungan sehingga pikiran, perasaan, keinginannya yang negatif dan tidak

dapat diterima akan terlihat datangnya dari luar dirinya. Akhirnya, orang tersebut

berusaha untuk memberikan alas an atau rasional tentang interprestasi personal

(dirinya sendiri) terhadap realita dirinya sendiri dan orang lain. Pada saat waham

tidak dapat digoyahkan, waham itu tetap, itu berarti terdapat waham yang berat.
B. Faktor presipitasi
Adapun tanda dan gejalanya dan meyakini dirinya bertanggung jawab

terhadap kejadian-kejadian, berpikir dirinya mempunyai kekuatan super dan maha

kuasa, perhatian menurun, sulit berkonsentrasi. Pada aktivitas sederhana atau


kejadian-kejadian, pola hidup tidak teratur, pembicaraan loncat-loncat. Adapun

dampak dan masalah dapat menyebabkan klien hanya puas membicarakan

wahamnya, klien hidup dengan wahamnya tetapi perilaku tidka berpengaruh oleh

wahamnya dan biasanya terdapat pada waham yang menetap, klien benar-benar

terlibat dengan wahamnya sehingga perilakunya sesuai dengan wahamnya.


C. Mekanisme koping
Mekanisme koping yang dapat terjadi : denial adalah menghindari

kenyataan yang tidka diinginkan dengan mengabaikan atau mengakui adanya

kenyataan ini, proyeksi adalah mengatakan harapan pikiran, perasaan, motivasi

sendiri sebagai harapan, pikiran, perasaan, atau motivasi orang lain.

Disosiasi/regresi adalah memisahkan diri dengan lingkungan.

D. Rentang respon
Respon adaptif Respon maladaptif

- Pikiran, logis - Pikiran menyimpang - Kelainan pikiran


- Persepsi akurat - Ilusi atau delusi
- Emosi konsisten - Reaksi emosi berlebihan - Halusinasi
dengan pengalaman - Perilaku ganjil/tidak -Ketidakmampuan
- Perilaku sesuai lazim mengalami emosi
- Hubungan sosial - Menarik diri - Isolasi sosial

E. Klasifikasi jenis dan sifat masalah


Waham dapat dikategorikan sebagai berikut :
1. Waham sistematis
2. Waham nonsistematis
Jenis waham berdasarkan perilaku pasien, yaitu :
1. Waham agama
2. Waham somatik
3. Waham kebesaran
4. Waham paranoid
5. Siar pikir
6. Sisip pikir
7. Kontrol pikir
8. Waham bingung/bizarre
9. Waham kejar
10. Waham rujukan

Sifat masalah :
1. Tipe entomatik
2. Tipe kebesaran (megalomania)
3. Waham cemburu
4. Waham kejar
5. Waham tipe somatik atau psikosis

III. POHON MASALAH DAN MASALAH KEPERAWATAN


A. Pohon Masalah
Kerusakan komunikasi verbal

Gangguan proses pikir : WAHAM

Gangguan konsep diri : harga diri rendah

B. Masalah keperawatan dan data yang perlu dikaji


Gangguan proses pikir : waham
Data yang perlu dikaji :
DS :
- Klien mengatakan “Saya seorang…..”
DO :
- Lihat ekspresi wajah klien
- Kontak mata
- Mau berjabat tangan/tidak
- Mau mengungkapkan masalah/tidak
- Mau menjawab salam/tidak
- Selalu mengulangi kata yang sama
- Pembicaraan loncat-loncat

IV. DIAGNOSA KEPERAWATAN


Diagnosa keperawatan utama : gangguan proses pikir : waham
V. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
Terlampir

DAFTAR PUSTAKA

Carpenito, Lynda Juall. 2008. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Jakarta : EGC

Keliat, Budi Anna. 2006. Proses Keperawatan Dan Kesehatan Jiwa Edisi 2. Jakarta : EGC

Stuart & Sundeen. 2008. Buku Saku Keperawatan Jiwa. Jakarta : EGC

Videbeck, Sheila L. 2009. Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai