Anda di halaman 1dari 10

MODUL PERKULIAHAN

METODOLOGI PENELITIAN

KONSEP PENELITIAN

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

02
Ir. Silvi Ariyanti, M.Sc
TEKNIK TEKNIK
INDUSTRI
Abstract Kompetensi
Materi Pembahasan: Research Question, Setelah kuliah selesai
Hipotesis, Problem Statement mahasiswa diharapkan dapat
memahami aspek-aspek dalam
metodologi penelitian dan
mampu membuat proposal
tugas akhir dan siap
mengerjakan tugas akhirnya
PENDAHULUAN
MERUMUSKAN PERTANYAAN PENELITIAN / HIPOTESIS / MASALAH LAPORAN

1. Pertanyaan Penelitian
Untuk membuat penelitian langkah awal yang harus dilakukan adalah dengan membuat
pertanyaan yang terkait dengan riset atau penelitian yang akan kita lakukan, karena tanpa
pertanyaan sebuah riset tidak aka nada arah dan tujuannya. Untuk mengembangkan
pertanyaan penelitian yang kuat dari ide-ide anda, maka anda harus bertanya pada diri anda
sendiri dengan pertanyaan sebagai berikut:
a. Apakah saya tahu bidang dan literatur dengan baik? Untuk dapat melakukan
penelitian atau hasil dari penelitian kita baik mka kita harus meyakinkan pada diri kita
sejauh mana kita memahami mengenai bidang yyang akan kita teliti dan sebatapa baik
meteri kita kuasai.
b. Apa saja pertanyaan-pertanyaan penelitian yang penting dalam bidang saya?
Untuk membuat pertanyaan tentunya bukan pertanyaan yang tidak ada relevansinya
dengan bidang yang akan kita teliti, sehingga kita harus mempersiapkan pertanyaan-
pertanyaan yang penting dan relevan dengan bidang yang akan kita teliti.
c. Apa area yang membutuhkan eksplorasi lebih lanjut? agar hasil penelitian bagus,
maka kita herus memahami semua area dalam penelitian tersebut, hal ini memaksa kita
untuk melakukan eksplorasi area yang belum atau tidak kita ketahui.
d. Apakah studi saya mengisi gap? Mengarah ke pemahaman yang lebih besar? Kita
harus yakin bahwa studi yang kita lakukan bias membangun teori atau pengetahuan
baru untuk menisci gap atau kesempatan penelitian.
e. Memiliki banyak penelitian telah dilakukan di daerah ini topik? Tidak cukup satu
penelitian yang kita review untuk membangun atau mendapatkan gap penelitian, oleh
kare itu kita butuh lebih banyak melakukan review jurnal atau penelitian lebih banyak.
f. Apakah studi ini dilakukan sebelumnya? Jika demikian, apakah ada ruang untuk
perbaikan? Kita harus menetahui apakah penelitian atau bidang yang akan kita teliti
sudah pernah dilakukan oleh peneliti yang lain atau belum, dan kalau sudah, apakah
kita bias melakukan perbaikan atas penelitian terdahulu.
g. Apakah waktu yang tepat untuk pertanyaan ini untuk dijawab? Apakah topik
hangat, atau itu menjadi usang? Tentunya sebuah penelitian akan mempunyai nilai
yang tinggi jika permasalahan yang diangkat merupakan permasalahan yang masih
hangat untuk diperbincangkan.

‘13 Nama Mata Kuliah dari Modul Meodolologi Penelitian


2 Dosen Pengampu Ir. Silvi Ariyanti, M.Sc
h. Apakah sumber dana tertarik? Untuk melakukan penelitian kita membutuhkan dana
untuk membiayai penelitian tersebut, untuk itu kita harus mencari donator atau sponsor
penelitian.
i. Yang paling penting, akankah studi saya memiliki dampak yang signifikan di
bidang ini? Kita harus memiliki studi yang relevan dengan bidang yang kita teliti agar
kita bias memberikan masukan yang signifikan terhadap bidang yang kita teliti.
Pertanyaan penelitian adalah bagian terpenting dalam proposal penelitian
Anda. Pertanyaan itu menentukan isi proposal, mengarahkan argumen dan penelitian Anda,
serta membangkitkan minat pemeriksa proposal. Jika pertanyaan Anda tidak efektif,
betapapun bagusnya isi selebihnya proposal itu, proposal tersebut mungkin tidak akan
diterima oleh pemeriksa. Oleh karena itu, peneliti biasanya menyediakan lebih banyak
waktu untuk mencari, mengkonseptualisasi, dan menyusun setiap kata dalam pertanyaan
penelitian daripada waktu yang disediakan untuk bagian lain.
Untuk menulis pertanyaan penelitian yang efektif, Anda perlu waktu yang
cukup. Cobalah memikirkan apa yang membuat Anda tertarik pada topik tersebut. Apanya
yang menarik perhatian Anda? Dengarkan kata hati Anda dan mulailah merumuskan
pertanyaan Anda dengan mengikuti minat Anda sendiri. Anda harus ingat bahwa Anda akan
menghabiskan banyak waktu untuk meneliti dan menulis tentang hal itu. Jika di awal saja
hal itu sudah tidak menarik bagi Anda, pasti pada akhirnya akan sangat sulit bagi Anda
untuk menulis tentang itu.
Berikutnya, lakukan penelitian secara ekstensif tentang topik Anda itu. Apa yang telah
dikatakan orang tentang masalah itu? Bagaimana mereka telah melakukan penelitian
mereka? Lubang-lubang, kontradiksi, atau kekurangan apa yang terlintas dalam fikiran
Anda ketika Anda membaca hasil-hasil penelitian itu, berbicara dengan orang-orang, dan
mengunjungi beberapa lokasi?
Sesudah melakukan ini, Anda kemudian dapat mulai merumuskan pertanyaan
itu. Ketika merumuskan ini, ingatlah bahwa suatu pertanyaan penelitian yang efektif itu
harus menarik, relevan, jelas dan dapat diteliti. Pertanyaan penelitian itu harus menarik
Pertanyaan penelitian harus dapat menarik perhatian pemeriksa dan membuatnya ingin
membaca proposal tersebut. Yang juga penting, pertanyaan tersebut harus mudah diingat
oleh pemeriksa sesudah membaca proposal Anda. Memang tidak ada satu cara untuk
merumuskan pertanyaan yang menarik, akan tetapi ciri-ciri berikut umumnya terdapat dalam
proposal yang berhasil.
a. Aktual. Pertanyaan yang menarik sering diambil dari masalah yang menjadi
keprihatinan sosial atau teoritis pada saat itu. Misalnya, pertanyaan tentang krisis
enerji, mutu pendidikan, kemiskinan, atau kerukunan antar umat beragama mungkin
akan sangat menarik perhatian banyak orang di Indonesia. Oleh karena itu,

‘13 Nama Mata Kuliah dari Modul Meodolologi Penelitian


3 Dosen Pengampu Ir. Silvi Ariyanti, M.Sc
pertanyaan mengenai hal-hal tersebut akan dipandang sangat relevan oleh
pemeriksa.
b. Adanya paradoks. Adanya paradoks juga sering menarik perhatian orang. Oleh
karena itu, susunlah pertanyaan Anda di seputar paradoks yang
provokatif. Misalnya, mengapa mutu pendidikan tetap rendah padahal anggaran
pendidikan sudah dinaikkan menjadi 20% dari APBN? Atau mengapa konflik
kekerasan antar kelompok masyarakat masih sering terjadi padahal slogan bangsa
kita adalah bhineka Tunggal Ika? Banyak potensi jawaban terhadap pertanyaan ini,
dan penelitian Anda mungkin akhirnya akan membantah penjelasan yang Anda
harapkan sendiri—tetapi itu sendiri merupakan suatu penemuan. Paradoks seperti
ini akan menarik perhatian pembaca ke proposal Anda dan menciptakan situasi di
mana penelitian Anda akan mengisi suatu teka-teki yang provokatif serta
memperjelas suatu pemahaman lebih luas yang amat diperlukan.
c. Pendekatan yang berbeda. Suatu pertanyaan penelitian yang mendekati masalah
lama dengan cara baru yang segar, atau mengusulkan suatu sudut analisis yang
mengerjutkan terhadap suatu dilemma yang sulit, mungkin akan dianggap provokatif
oleh pemeriksa. Ini bisa berupa metodologi baru, pendekatan konseptual baru, atau
pengaitan dua bidang pengetahuan yang sebelumnya terpisah. Pendekatan yang
inovatif ini menumbuhkan rasa percaya diri peneliti serta menjanjikan pemahaman
dan wawasan baru pada pertanyaan lama dan sulit.
Pertanyaan penelitian perlu secara jelas menunjukkan bahwa penelitian untuk menjawab
pertanyaan tesebut ”dapat dilaksanakan.” Salah satu alasan yang paling sering digunakan
untuk menolak proposal adalah karena pertanyaannya terlalu luas (atau terlalu mahal) untuk
dijawab oleh peneliti. Banyak pertanyaan yang perlu Anda jawab sendiri untuk menghindari
kesalahan ini. Yang terpenting, pertimbangan keterbatasan Anda. Banyak pertanyaan
praktis yang perlu dipertimbangkan ketika memilih pertanyaan penelitian. Yang pertama
adalah ”berapa waktu yang diperlukan untuk melaksanakan penelitian itu?” Kemudian,
”apakah Anda mempunyai latar belakang yang diperlukan untuk melaksanakan penelitian
itu?” Apakah ada hambatan-hambatan etika? Apakah proyek itu mungkin akan disetujui
oleh pembimbing atau perguruan tinggi untuk melindungi subyek manusia? Apakah Anda
bisa memperoleh kerjasama dari semua individu, kelompok masyarakat, lembaga yang
Anda perlukan untuk menjawab pertanyaan tersebut? Apakah biaya untuk melaksanakan
penelitian itu lebih besar daipada yang dapat Anda usahakan? Kalau saya tidak dapat
menyelesaikan penelitian ini dengan baik, dapatkah saya memecahnya dan mengerjakan
komponen yang paling penting? Ingatlah bahwa menulis pertanyaan penelitian itu
merupakan proses yang tidak sekali jadi dan pertanyaan-pertanyaan seperti itu perlu
dipertimbangkan secara cermat dalam desain dan anggaran penelitian Anda.

‘13 Nama Mata Kuliah dari Modul Meodolologi Penelitian


4 Dosen Pengampu Ir. Silvi Ariyanti, M.Sc
2. Hipotesis
Hipotesis adalah pernyataan tentative yang merupakan dugaan mengenai apa saja
yang sedang kita amati dalam usaha untuk memahaminya, atau Hipotesis adalah prediksi
yang lebih spesifik tentang sifat dan arah hubungan antara dua variabel. Hipoptesis dapat
diturunkan dari teori yang berkaitan dengan masalah yang akan kita teliti. Jadi, Hipotesis
tidak jatuh dari langit secara tiba-tiba. Misalnya seorang peneliti akan melakukan penelitian
mengenai harga suatu produk maka agar dapat menurunkan hipotesis yang baik, sebaiknya
yang bersangkutan membaca teori mengenai penentuan harga.
Hipotesis merupakan kebenaran sementara yang perlu diuji kebenarannya oleh
karena itu hipotesis berfungsi sebagai kemungkinan untuk menguji kebenaran suatu teori.
Jika hipotesis sudah diuji dan dibuktikan kebenaranya, maka hipotesis tersebut menjadi
suatu teori. Jadi sebuah hipotesis diturunkan dari suatu teori yang sudah ada, kemudian diuji
kebenarannya dan pada akhirnya memunculkan teori baru.
Fungsi hipotesis:
a. Untuk menguji kebenaran suatu teori,
b. Memberikan gagasan baru untuk mengembangkan suatu teori dan
c. Memperluas pengetahuan peneliti mengenai suatu gejala yang sedang dipelajari.
Ada beberapa macam hipotesis, yaitu:
a. Hipotesis yang menyatakan adanya kesamaan-kesamaan dalam dunia empiris:
Hipotesis jenis ini berkaitan dengan pernyataan-pernyataan yang bersifat umum
yang kebenarannya diakui oleh orang banyak pada umumnya, misalnya “orang jawa
halus budinya dan sikapnya lemah lembut”, “jika ada bunyi hewan tenggeret maka
musim kemarau mulai tiba, “ jika hujan kota Jakarta Banjir”. Kebenaran-kebenaran
umum seperti di atas yang sudah diketahui oleh orang banyak pada umumnya, jika
diuji secara ilmiah belum tentu benar.
b. Hipotesis yang berkenaan dengan model ideal: pada kenyataannya dunia ini sangat
kompleks, maka untuk mempelajari kekomplesitasan dunia tersebut kita memerlukan
bantuan filsafat, metode, tipe-tipe yang ada. Pengetahuan mengenai otoriterisme
akan membantu kita memahami, misalnya dalam dunia kepemimpinan, hubungan
ayah dalam mendidik anaknya. Pengetahuan mengenai ide nativisme akan
membantu kita memahami munculnya seorang pemimpin.
c. Hipotesis yang digunakan untuk mencari hubungan antar variable: hipotesis ini
merumuskan hubungan antar dua atau lebih variable-variabel yang diteliti. Dalam
menyusun hipotesisnya, peneliti harus dapat mengetahui variabel mana yang
mempengaruhi variable lainnya sehingga variable tersebut berubah.
Menurut bentuknya, Hipotesis dibagi menjadi tiga
a. Hipotesis penelitian / kerja

‘13 Nama Mata Kuliah dari Modul Meodolologi Penelitian


5 Dosen Pengampu Ir. Silvi Ariyanti, M.Sc
Hipotesis penelitian merupakan anggapan dasar peneliti terhadap suatu masalah
yang sedang dikaji. Dalam Hipotesis ini peneliti mengaggap benar Hipotesisnya yang
kemudian akan dibuktikan secara empiris melalui pengujian Hipotesis dengan
mempergunakan data yang diperolehnya selama melakukan penelitian. Misalnya, Ada
hubungan antara krisis ekonomi dengan jumlah orang stress
b. Hipotesis operasional
Hipotesis operasional merupakan Hipotesis yang bersifat obyektif. Artinya peneliti
merumuskan Hipotesis tidak semata-mata berdasarkan anggapan dasarnya, tetapi juga
berdasarkan obyektifitasnya, bahwa Hipotesis penelitian yang dibuat belum tentu benar
setelah diuji dengan menggunakan data yang ada. Untuk itu peneliti memerlukan Hipotesis
pembanding yang bersifat obyektif dan netral atau secara teknis disebut Hipotesis nol (H0).
H0 digunakan untuk memberikan keseimbangan pada Hipotesis penelitian karena peneliti
meyakini dalam pengujian nanti benar atau salahnya Hipotesis penelitian tergantung dari
bukti-bukti yang diperolehnya selama melakukan penelitian. Contoh: H0: Tidak ada
hubungan antara krisis ekonomi dengan jumlah orang stress.
c. Hipotesis statistik
Hipotesis statistik merupakan jenis Hipotesis yang dirumuskan dalam bentuk notasi
statistik. Hipotesis ini dirumuskan berdasarkan pengamatan peneliti terhadap populasi
dalam bentuk angka-angka (kuantitatif). Misalnya: H0: r = 0; atau H0: p = 0

3. Permasalahan riset
Masalah adalah pertanyaan yang harus dicari jawabannya. Dalam konteknya dengan
penelitian masalah adalah pertanyaan yang mempunyai keterkaitan antara dua atau lebih
variable yang dalam upaya menemukan jawabannya dilakukan dengan menemukan bukti-
bukti empiric. Adapun yang dimaksud variable adalah segala sesuatu yang ada dan
keberadaanya diasumsikan berbeda satu sama lain, baik dalam nilai maupun kuantitinya.
Setiap variable dapat berubah nilai dan kuantitinya sesuai dengan kondisi lingkungan yang
mempengaruhi.
Perlu dicatat, bahwa dalam melakukan pengujian tentang hubungan kausal metode
eksperimental dipandang mampu membuat pengujian dengan data empiric, apakah kedua
variable tersebut mempunyai hubungan kausal.
Untuk membantu menyelesaikan masalah penelitian tentunya kita harus persiapkan
studi literature, dimana fungsi dari studi literature antara lain adalah:
a. Untuk menyediakan konteks ilmiah untuk penelitian dan untuk memvalidasi itu terhadap
tiga kriteria untuk pertanyaan riset yang baik
b. Menghindari duplikasi usaha

‘13 Nama Mata Kuliah dari Modul Meodolologi Penelitian


6 Dosen Pengampu Ir. Silvi Ariyanti, M.Sc
PERMASALAHAN
Penelitian dapat dipandang sebagai sistem berpikir dan bertindak yang diarahkan pada
pencapaian tujuan. Sebagai suatu sistem, penelitian memiliki berbagai komponen yang
saling berhubungan sebagai suatu kesatuan. Komponen-komponen penelitian adalah
sebagai berikut.
A. Permasalahan
1. Hakikat Permasalahan Masalah atau problem dapat diartikan sebagai jarak antara apa
yang diharapkan (das Sollen) dengan apa yang terwujud atau tercapai (das Sein).
Masalah menunjukkan adanya ketidak sesuaian antara apa yang diinginkan dengan
apa yang terwujud atau tercapai.
2. Sumber Masalah Penelitian Sumber masalah penelitian menurut Turney dan Noble
(Sudarwan Danim dan Darwis, 2003 : 93-97) adalah sebagai berikut:
a. Pengalaman pribadi. Pengalaman pribadi dapat berupa pengalaman masa lampau
dan kekinian. Upaya mewujudkan pengalaman pribadi menjadi permasalahan
penelitian dapat dilakukan dengan :
1) Mengidentifikasi pengalaman pribadi untuk fokus penelitian.
2) Mengidentifikasi sebab-sebab munculnya masalah tersebut. 3) Membuat
keputusan pribadi selaku calon peneliti untuk memecahkan masalah tersebut. 4)
Merumuskan masalah penelitian.
b. Informasi yang diperoleh secara kebetulan. Di mana pun, dari mana pun, dan kapan
pun calon peneliti berpeluang memperoleh informasi penting dan menarik untuk
dijadikan topik penelitian. Berdasarkan informasi yang diperoleh secara kebetulan ,
calon peneliti dapat merumuskan masalah penelitian dengan latar belakang dan
tujuan, serta hasil akhir yang diharapkan. Untuk mewujudkan informasi tersebut
menjadi permasalahan penelitian, dapat ditempuh langkah-langkah sebagai berikut.
1) Mengembangkan kepekaan selaku peneliti dalam merespons fenomena yang
relevan.
2) Mendefinisikan keterangan yang diperoleh secara spesifik.
3) Mengidentifikasi penyebab munculnya masalah.
4) Membuat keputusan pribadi selaku calon peneliti untuk memecahkan masalah
tersebut.
5) Merumuskan masalah penelitian.
c. Kerja dan kontrak profesional Banyak peneliti mengembangkan atau merumuskan
pertanyaan penelitian mereka sebagai bagian aktivitas pekerjaan atau diskusi
dengan rekan sekerja. Pada banyak kasus, diskusi formal dan informal yang
dilakukan oleh peneliti dengan rekan atau kelompok ahli lain sangat membantu
upaya penajaman terhadap masalah, baik teoritis maupun praktis (Sudarwan Danim

‘13 Nama Mata Kuliah dari Modul Meodolologi Penelitian


7 Dosen Pengampu Ir. Silvi Ariyanti, M.Sc
dan Darwis, 2003 : 95). Melalui diskusi akademik, masalah penelitian dipertajam dan
dirumuskan. Untuk tujuan ini peneliti dapat menempuh langkahlangkah sebagai
berikut.
1) Mendifinisikan masalah bersama rekan sekerja.
2) Mengidentifikasi penyebab munculnya masalah.
3) Membuat keputusan untuk mengadakan penelitian.
4) Merumuskan pertanyaan penelitian.
d. Pengujian dan pengembangan teori Tujuan penelitian antara lain adalah untuk
melahirkan teori-teori baru dan merevisi teori yang telah ada yang ternyata sudah
tidak relevan lagi dengan kenyataan sekarang. Langkah-langkah yang dapat
ditempuh oleh peneliti berkenaan berkenaan dengan hal tersebut adalah :
1) Memahami teori-teori yang relevan dengan bidangnya.
2) Menelaah proses penelitian sehingga diperoleh teori tersebut.
3) Membuat keputusan untuk menyelenggarakan penelitian.
4) Menentukan waktu dan situasi penelitian yang berbeda dengan penelitian
sebelumnya.
5) Merumuskan masalah penelitian.
e. Analisis literatur professional dan hasil penelitian sebelumya. Masalah penelitian
banyak diperoleh melalui penelaahan terhadap literatur professional dan laporan
atau jurnal hasil penelitian. Dari hasil analisis terhadap literatur, laporan, jurnal, tsb.
peneliti memilih dan merumuskan masalah penelitiannya.
3. Kriteria dalam PemilihanMmasalah Tidak setiap masalah layak untuk diangkat sebagai
topik penelitian. Untuk memilih masalah mana yang layak untuk diteliti, ada beberapa
kriteria yg. dapat dipakai, yaitu sebagai berikut (Sudarwan Danim dan Darwis, 2003 :
91-92).
a. Apakah masalah itu sesuatu yang baru, relatif belum banyak diteliti? Untuk itu calon
peneliti perlu menelaah beberapa hal, seperti :
1) Isu-isu yang muncul kekinian.
2) Isu-isu yang unik.
3) Penelitian sejenis pada skala institusi.
4) Penelitian sejenis pada skala wilayah.
5) Penelitian sejenis pada skala nasional.
6) Penelitian sejenis pada skala internasional.
7) Penelitian sejenis menurut periode waktu.
b. Apakah masalah itu mengundang rasa ingin tahu peneliti atau pihak luar yang akan
membaca atau memanfaatkan hasil penelitian itu? Untuk itu peneliti perlu
memperhatikan :

‘13 Nama Mata Kuliah dari Modul Meodolologi Penelitian


8 Dosen Pengampu Ir. Silvi Ariyanti, M.Sc
1) Nilai teoritis hasil penelitian bagi dirinya dan juga pihak lain seprofesi.
2) Nilai teortis hasil penelitian bagi pengembangan ilmu sebagaimana yang diteliti.
3) Nilai praktis hasil penelitian bagi dirinya dan juga bagi profesinya.
c. Apakah masalah yang diplih berada dalam lingkup keilmuan yang ditekuni oleh
peneliti selama ini ?
d. Adakah alat, bahan, dan metoda kerja yang akan dipakai memungkinkan
terlaksananya pengkajian terhadap fakus masalah yang dipilih ? Beberapa hal
khusus yang perlu dipertimbangkan adalah:
1) Ada atau tidaknya alat / bahan pendukung penelitian.
2) Ketersediaan biaya penelitian.
3) Fasilitas pendukung lainnya, seperti keterbukaan sumber data, masalah
perijinan dari instansi terkait.
4) Metode penelitian yang dipakai menurut situasi dan karakteristik spesifik subjek
penelitian.
e. Apakah segi-segi teknik berikut ini memungkinkan terselenggaranya penelitian
sesuai dengan fokus masalah ?
1) Ketahanan fisik peneliti.
2) Ketahanan psikologis peneliti.
3) Kesediaan peneliti menyediakan waktu untuk mengkaji fokus penelitian secara
memadai.
4) Kapasitas peneliti dalam bekerja sama dengan pihak lain.
4. Perumusan Masalah Apabila permasalahan yang akan diteliti telah ditetapkan, langkah
berikutnya adalah merumuskan masalah. Tuckman (dalam Sudarwan Danim dan
Darwis, 2003: 99) mengemukakan beberapa kirteria dalam merumuskan masalah, yaitu:
Bersifat kausalitas atau menghubungkan dua variabel atau lebih.
Dapat diukur secara empiris dan objektif.
 Dinyatakan secara jelas dan tidak bermakna ganda, lebih baik dinyatakan dalam
bentuk pertanyaan.
 Tidak mencerminkan ambisi pribadi atau masyarakat, dan tidak pula menuntut
jawaban dengan pertimbangan moral subjektif.

Daftar Pustaka

Ary, Jacobs, dan Razavieh. (2000) Pengantar Penelitian dalam Pendidikan. (Alih Bahasa :
Arief Furchan). Surabaya : Usaha Nasional.

‘13 Nama Mata Kuliah dari Modul Meodolologi Penelitian


9 Dosen Pengampu Ir. Silvi Ariyanti, M.Sc
Brokopp, Dorothy Young dan Tlsma, Marie T.H. (2000) Dasar-dasar Riset Keperawatan.
(Alih Bahasa : Yasmin Asih dan Aniek Maryuni) Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Dempsey, Patricia Ann dan Dempsey, Arthur D. (2002) Riset Keperawatan : Buku Ajar dan
Latihan (Alih Bahasa : Palupi Widyastuti). Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Djarwanto. (1994) Pokok-pokok Metode Riset dan Bimbingan Teknis Penulisan Skripsi.
Yogyakarta : Liberty.

Johnson, R. Burke. (2005) “Educatioal Research : Quantitative and Qualitative” Internet :


www.south.edu/coe/bset/johnson .

Kuntjojo, (2009), Metodologi Penelitian, https://ebekunt.files.wordpress.com/2009/04/


metodologi-penelitian.pdf

Machfoedz, Ircham. (2007) Metodologi Penelitian: Bidang Kesehatan, Keperawatan, dan


Kebidanan. Yogyakarta: Fitramaya.

Mohammad Nazir. (1998) Metode Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia. Moleong, J. Lexi.
(2002) Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : Remaja Karya.

Sarwono, Jonathan. (2006). “Metodologi Penelitian”. www.psend.users. com/ jsarwono.

Sudarwan Danim dan Darwis (2003) Metode Penelitian Kebidanan : Prosedur, Kebijakan,
dan Etik. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Suharsimi Arikunto (2002) Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka
Cipta.

‘13 Nama Mata Kuliah dari Modul Meodolologi Penelitian


10 Dosen Pengampu Ir. Silvi Ariyanti, M.Sc

Anda mungkin juga menyukai