LK Fraktur Bedside
LK Fraktur Bedside
PENGKAJIAN
1. Tanggal pengkajian : 24 Maret 2015
2. Jam : 08.00 wib
3. Oleh : Anicha. P
A. IDENTITAS
a. Pasien
1. Nama : Nn. N
2. TT lahir/usia : 19 tahun
3. Jenis kelamin : Perempuan
4. Agama : Islam
5. Status perkawinan : Kawin
6. Pendidikan : SMA
7. Pekerjaan : Pelajar
8. Suku/bangsa : Sunda
9. Alamat : Jl. Subandi Mumunggang Rt 03/05. No. 56
10. Nomor RM/CM : 00023294
11. Ruangan : Dahlia
12. Diagnosa medis : Fraktur Mandibula
B. RIWAYAT KESEHATAN
1. Kesehatan pasien
Keluhan utama : post KLL, Nyeri yang dirasakan di bagian rahang sehingga
sulit untuk membuka mulutnya.
2. Riwayat Kesehatan Sekarang
Klien dengan diagnosa medis fraktur mandibula, adanya luka tertutup perban
dibagian dagu, nyeri dirasakan pada rahangnya sehingga sulit untuk membuka
mulut, skala nyeri 7-8.
3. Riwayat Kesehatan Dahulu
klien mengatakan sebelumnya tidak pernah di rawat di RS.
4. Riwayat Kesehatan Keluarga
Tidak ada
5. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum
Kesadaran: Compos mentis
TTV: 100/70 mmHG. N: 81x/mnt. S: 37c. RR: 22x/mnt
b. Pemeriksaan sistematis
1. System penginderaan :
a) Penglihatan : konjungtiva tidak terlihat anemis, sclera tidak ikterik,
reflek cahaya +, distribusi kedua alis merata, klien tidak mengguanakan
alat bantu penglihatan. (kacamata, soft lens) tidak ada masa, tidak ada
nyeri tekan.
b) Penciuman : fungsi penciuman baik ditandai dengan klien dapat
mencium aroma minyak kayu putih
c) Pendengaran : klien tidak menggunakan alat bantu dengar, tidak
terdapat serumen, tidak terdapat nyeri tekan, pendengaran baik detandai
dengan klien dapat menjawab semua pertanyaan tanpa harus diulang
dan hasil yang baik dengan tes weber dan swabah
d) Pengecapan : fungsi pengecapan baik, klien dapat membedakan rasa
manis (gula), pahit (kopi).
e) Peraba : klien dapat merasakan sentuhan ketika disentuh dan dapat
membedakan halus, kasar, dan tajam.
2. System pernafasan : mukosa hidung merah muda, lubang hidung simetris, tidak
terdapat lesi di hidung, polip (-), sianosis (-), tidak ada nyeri tekan pada daerah
sinus, tidak ada lesi di leher, tidak ada nyeri tekan pada daerah dada dan leher,
bentuk dada simetris, bunyi nafas vesikuler. Klien mengatakan tidak ada sesak.
3. System pencernaan : keadaan bibir simetris, bibir terlihat sangat kering, lidah
berwarna merah muda, tidak terpasang NGT, hanya habiskan ½ porsi yang
disediakan, pasien tidak nafsu makan karena kesulitan membuka mulut, tidak ada
pembesaran hepar, tidak ada nyeri tekan pada daerah abdomen.
4. System kardiovaskuler : tidak ada peningkatan vena jugularis, CRT kembali ± 2
detik, bunyi perkusi dullness, tidak ada bunyi tambahan, irama jantung regular.
5. System urinaria : tidak ada keluhan sakit saaat BAB
6. System endokrin : pada saat dilakukan palpasi tidak ada pembesaran kelenjar
tiroid, tremor (-).
7. System ektremitas atas: kesulitan menggerakkan tangan sebelah kanan karena
pasien mengeluh kaku dan nyeri bila digerakkan.
8. system reproduksi : tidak terkaji
9. system integument : warna kulit sawo matang, keadaan kulit kepala sedikit
berminyak, distribusi rambut merata, adanya luka tertutup perban dengan panjang
± 5 cm di bagian dagu, adanya luka berdiameter ± 3cm di bagian lengan sebelah
kiri.
6. Terapi
Cefotaxime 3x1 gr
Keterolak 3x1 amp
Ranitidin 2x1 amp
Dexametason 2x1 PO