PENDAHULUAN
1. 1. CH4 Metana
2. 2. C2H6 Etana
3. 3. C3H8 Propana
4. 4. C4H10 Butana
5. 5. C6H12 Pentana
6. 6. C6H14 Heksana
7. 7. C7H16 Heptana
8. 8. C8H18 Oksana
9. 9. C9H20 Nonana
10. 10. C10H22 Dekana
2.2 Sifat-Sifat Senyawa Alkana
2.2.1 Sifat fisik
Sifat-sifat fisik senyawa alkana antara lain sebagai berikut :
1. Senyawa alkana merupakan senyawa polar sehingga sukar larut dalam air.
Pelarut yang baik untuk alkana adalah pelarut non polar, misalnya ester.
Jika alkana bercampur dengan air, lapisan alkana berada diatas. Sebab
massa jenisnya lebih kecil dari pada 1.
2. Pada suhu kamar, empat suku pertama berwujud gas, suku ke-5 hingga
suku ke-16 berwujud cair dan suku diatasnya berwujud padat.
3. Semakin banyak atom C, titik didih semakin tinggi. Untuk alkana yang
berisomer (jumlah atom C sama banyak). Semakin banyak cabang, titik
didih semakin kecil.
3.1.2 Bahan-bahan
1. Natrium benzoat
2. NaOH
3.2 ProsedurKerja
Adapun prosedur kerja yang dilakukan sebagai berikut :
1. Ditimbang erlenmeyer kosong
2. Dimasukkan minyak kelapa sawit kedalam erlenmeyer sebanyak 20 gram
3. Erlenmeyer yang berisi minyak kelapa sawit ditambahkan larutan alkohol
absolute sebanyak 30 ml
4. Dipanaskan dengan hot plate sampai mendidih
5. Ditambah 3 tetes PP, lalu dititrasikan dengan larutan standar NaOH
(0,02N) sampai warna merah dan dicatat beberapa larutan standar yang
dipakai dengan menggunakan rumusnya.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Tabel 4.1 Hasil percobaan pembuatan senyawa alkana :
No Cara kerja Waktu terjadi Waktu Warna Bau yang
Gelembung terbentuk cairan dihasilkan
Pertama cairan baru baru
1. 1 gr NaOH dan 49,35 detik 5,32 menit Bening Tajam
Natrium benzoat
ditambah 4 ml
H2O
2. 1 gr NaOH dan 47,89 detik 5,56 menit bening Tajam
Natrium benzoat
ditambah 4 ml
H2O
4.2 Pembahasan
Pada percobaan ini yang dilakukan adalah tentang bagaimana cara
pembuatan senyawa alkana dan pada percobaan ini bahan yang digunakan adalah
Natrium benzoat dan NaOH serta dilakukan percobaan sebanyak 3 kali.
Pada percobaan ini natrium benzoat 2 gram dan NaOH 2 gram digerus,
lalu diambil campuran tersebut sebanyak 3 gram, kemudian ditambah 4 ml H2O.
Campuran tersebut dimasukkan kedalam tabung reaksi serta tutup dengan kapas
yang rapat. Penutupan dengan kapas bertujuan agar bau yang dihasilkan pada
proses pemasakan tidak terlalu menyengat. Kemudian dipanaskan diatas tungku
kakitiga dengan menggunakan lampu spirtus. Pada saat campuran dipanaskan
terdapat gelembung kecil didalam tabung dan endapan pada campuran terangkai
keatas dan lama kelamaan bercampur atau larut dalam air. Pada proses pemanasan
menghasilkan bau yang menyengat. Pada percobaan1 dan 2 setelah dipanaskan
larutan menjadi bening dan menghasilkan cairan baru yang berupa seperti minyak.
Pada percobaan 1 dan 2 ini tidak membentuk senyawa alkana tetapi terbentuk
senyawa benzena. Reaksi yang terbentuk adalah:
CH3COONa+ NaOH Na2CO3 + C6H6
Dilihat dari reaksi. Reaksi antara CH3COONa dengan NaOH menghasilkan
C6H6 yang merupakan turunan dari benzena.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Ciri-ciri alkana yaitu tidak larut dalam air, massa jenis alkana lebih rendah
dari pada air.
2. Rumus molekul alkana adalah CnH2n12
3. Abapila larutan CH3COONa dengan NaOH dipanaskan maka
menimbulkan bau menyengat.
4. Alkana dinamakan dengan parafin karena sukar bereaksi dengan senyawa
senyawa lain.
5. Reaksi antara CH3COONa dan NaOH :
CH3COONa + NaOH Na2CO3 + C6H6
Reaksi ini tidak menghasilkan alkana tetapi menghasilkan senyawa
benzena. Hal ini terbukti dan hasil reaksi yang menghasilkan C6H6 (benzena).
Bukan senyawa alkana karena tidak memenuhi rumus molekul alkana CnH2n12.
5.2 Saran
Agar reaksi menghasilkan senyawa alkana, bahan yang digunakan yaitu
asam asetat (CH3COOH) dan NaOH. Reaksi ini menghasilkan senyawa alkana
yaitu metana.
DAFTAR PUSTAKA
Kapas Stopwatch
Kawat kasa