Anda di halaman 1dari 6

Jurnal e-Biomedik (eBm), Volume 3, Nomor 1, Januari-April 2015

POLA BAKTERI AEROB PENYEBAB DIARE PADA ANAK


DI INSTALASI RAWAT INAP ANAK
RSU R. W. MONGINSIDI TELING

Tuhatelu N Siti
Waworuntu O
Porotu’o J

1
Kandidat Skripsi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi
Bagian Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi

Abstract: Diarrhea is defecate more often, more, with greater consistency mushy or watery
than usual. Diarrhea is still a major health problem in children, especially in developing
countries such as Indonesia. Sanitation and poor environmental hygiene are factors that result
in high levels of diarrhea in children in Indonesia. Generally diarrhea caused by infection (±
90%), such as bacteria, viruses, parasites or fungi. The purpose of this study was to determine
the pattern of aerobic bacteria that cause diarrhea in children in Hospital Robert Wolter
Monginsidi Teling. Methods research study conducted by using a cross sectional study with
prospective descriptive approach. Samples were taken from 20 faecal samples from children
with diarrhea in Inpatient Hospital Robert Wolter Monginsidi Teling. Identification of bacteria
carried by stool culture, gram staining and biochemical tests. In the results of the study
showed Enterobacter aerogenes 4 samples (20%), Lactobacillus sp 3 samples (15%), Proteus
vulgaris, Shigella and Staphylococcus sp sp 2 each sample (10%), Proteus mirabilis, Serratia
liquefaciens, Serratia rubidae, Salmonella arisona, Escherechia coli, Streptococcus sp, Candida
each 1 sample (5%). Conclusions on research most types of bacteria found were Enterobacter
aerogenes.
Keywords: aerobic bacteria, diarrhea, Enterobacter aerogene

Abstrak: Diare adalah buang air besar yang lebih sering, lebih banyak, dengan konsistensi
yang lebih lembek atau encer dari biasanya. Diare masih merupakan masalah kesehatan utama
pada anak, terutama di negara berkembang seperti Indonesia. Sanitasi dan kebersihan
lingkungan yang buruk merupakan faktor yang menyebabkan masih tingginya tingkat
kejadian diare pada anak Indonesia. Umumnya diare disebabkan oleh infeksi (± 90 %), seperti
bakteri, virus, parasit atau jamur. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pola
bakteri aerob penyebab diare pada anak di RSU Robert Wolter Monginsidi Teling. Metode
penelitian penelitian yang dilakukan dengan menggunakan studi cross sectional dengan
pendekatan deskriptif prospektif. Sampel diambil dari 20 sampel feses dari anak diare di
Instalasi Rawat Inap RSU Robert Wolter Monginsidi Teling. Identifikasi bakteri dilakukan
melalui kultur feses, pewarnaan gram dan uji biokimia. Pada hasil penelitian menunjukan
Enterobacter aerogenes sebesar 4 sampel(20%), Lactobacillus sp 3 sampel (15%), Proteus
vulgaris, Shigella sp dan Staphylococcus sp masing-masing 2 sampel( 10%), Proteus
mirabilis ,Serratia Liquefaciens, Serratia rubidae, Salmonella arisona, Escherechia coli, ,
Streptococcus sp, Candida masing-masing 1 sampel (5%). Kesimpulan pada penelitian jenis
bakteri terbanyak ditemukan adalah Enterobacter aerogenes.
Kata Kunci: bakteri aerob, diare, enterobacter aerogenes

221
Tuhatelu, Waworuntu, Porotu’o: Pola bakteri aerob...

Di seluruh dunia penyakit diare merupakan Pada tahun 2008 terjadi KLB di 69
penyebab utama angka kesakitan dan Kecamatan dengan jumlah kasus 8133
kematian pada anak-anak, dengan 1,5 orang, kematian 239 orang (CFR 2,94%).
miliar kejadian diperkirakan setiap Tahun 2009 terjadi KLB di 24 Kecamatan
tahunnya. Angka kematian sebesar 1,5 dengan jumlah kasus 5.756 orang, dengan
sampai 2,5 juta di antara anak berusia di kematian 100 orang (CFR 1,74%),
bawah 5 tahun. Walaupun kenyataan sedangkan tahun 2010 terjadi KLB diare di
kebanyakan perawatan di rumah sakit 33 kecamatan dengan jumlah penderita
untuk penyakit diare sebenarnya dapat 4204 dengan kematian 73 orang (CFR 1,74
dihindari, khususnya setelah dimulai %.).4
dengan pengobatan rehidrasi oral/ oral Infeksi bakteri dan virus merupakan
rehydration therapy (ORT), penyakit diare penyabab utama selain parasit dan jamur.
masih merupakan alasan utama untuk Bakteri yang paling sering ditemukan
kunjungan instansi gawat darurat dan rawat adalah bakteri E. coli dan Salmonela,
inap.1 sedangkan untuk virus yang paling sering
Berdasarkan waktunya, diare dapat ditemukan pada kasus diare akut adalah
dibagi menjadi tiga, yaitu : diare akut, diare Rotavirus.2
persisten dan diare kronis. Diare akut Diare dapat dicegah dengan beberapa
adalah diare yang berlangsung kurang dari cara, yaitu :Memberikan ASI eksklusif
2 minggu, diare persisten berlangsung selama 6 bulan dan diteruskan sampai 2
selama 2-4 minggu, dan diare kronis tahun, memberikan makanan pendamping
berlangsung lebih dari 4 minggu. ASI sesuai umur, memberikan air minum
Dikatakan bahwa anak di bawah usia 2 yang sudah direbus dan menggunakan air
tahun mengalami dua sampai tiga kali diare bersih yang cukup, mencuci tangan dengan
setiap tahunnya.2 air dan sabun sebelum makan dan sesudah
Diare akut merupakan salah satu buang air besar. buang air besar di jamban.
penyebab utama morbditas dan mortalitas membuang tinja bayi dengan benar,
pada anak di berbagai Negara berkembang memberikan imunisasi campak.5
termasuk di Indonesia. Terdapat 60 juta Pada bayi dan anak-anak perbaikan
episode diare akut setiap tahunnya di gangguan cairan dan elektrolit merupakan
Indonesia dimana 1 - 5 % daripadanya akan pengobatan utama yang harus dilakukan.
menjadi diare kronik dan bila sampai Diare dan muntah-muntah hebat dapat
terjadi dehidrasi berat yang tidak segara mengakibatkan dehidrasi yang cukup
ditangani , 50-60% diantaranya dapat berarti, yang memerlukan perawatan di
meninggal dunia.3 rumah sakit serta pemberian cairan
Penyakit diare masih merupakan intravena. Larutan glukosa-elektrolit oral
masalah kesehatan masyarakat di negara dianjurkan oleh world health organization
berkembang seperti di Indonesia, karena sebagai pengobatan dehidrasi akibat diare
morbiditas dan mortalitas-nya yang masih per oral pada bayi dan anak-anak di negara
tinggi. Survei morbiditas yang dilakukan berkembang. Pengobatan dengan
oleh Subdit Diare, Departemen Kesehatan antibiotika tergantung dari jenis bakteri
dari tahun 2000 s/d 2010 terlihat yang menyebabkan diare.6
kecenderungan insidens naik. Pada tahun Kuman penyebab diare berbeda-beda
2000 IR penyakit Diare 301/ 1000 berdasarkan umur, tempat dan waktu. Di
penduduk, tahun 2003 naik menjadi 374 Amerika Serikat, di perkirakan 8.000.000.
/1000 penduduk, tahun 2006 naik menjadi pasien berobat ke dokter dan lebih dari
423 /1000 penduduk dan tahun 2010 250.000 pasien di rawat di rumah sakit
menjadi 411/1000 penduduk. Kejadian setiap tahun karena diare. Di Indonesia
Luar Biasa (KLB) diare juga masih sering penyakit diare masih merupakan masalah
terjadi, dengan CFR yang masih tinggi.
222
Jurnal e-Biomedik (eBm), Volume 3, Nomor 1, Januari-April 2015

kesehatan utama karena sering didapatkan hasil bakteri gram positif


3
menimbulkan kematian. berjumlah 6 (30%) dan bakteri gram
Berdasarkan data yang ada maka negatif berjumlah 13 (65%) dan jamur
dalam penelitian ini penulis ingin (5%).
mengetahui bagaimana pola bakteri aerob
penyebab diare pada anak di RSU Robert Tabel 2. Distribusi sampel menurut kelompok
Wolter Monginsidi Teling. umur

Kelompok umur Frekuensi Presentase


METODE PENELITIAN
Penelitian yang dilakukan bersifat 0-2 tahun 11 55,0
deskriptif prospekti. Penelitian ini
dilakukan dari bulan November 2014 – 2-5 tahun 6 30,0
Januari 2015. Sampel pada penelitian ini di
>5 tahun 3 15,0
ambil dari feses anak diare di Instalasi
Rawat Inap Anak RSU Robert Wolter Total 20 100
Monginsidi Teling. Pengelolaan sampel di
lakukan di Laboratorium Mikrobiologi Tabel 3. Distribusi sampel berdasarkan
Fakultas Kedokteran Universitas Sam pewarnaan gram
Ratulangi.
Jenis Mikroba Frekuensi Presentase
Bakteri gram negatif 13 65,0
HASIL PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan di Bakteri gram positif 6 30,0
Laboratorium Mikrobiologi Fakultas
Kedokteran Universitas sam Ratulangi Jamur 1 5,0
Manado, melalui 20 sampel feses anak Total 20 100
diare di Instalasi Rawat Inap Anak RSU
Robert Wolter Monginsidi Teling.
Pada hasil penelitian ini, bakteri gram
Tabel 1. Distribusi sampel menurut jenis negatif diketahui sebanyak 13 sampel, yang
kelamin kemudian dilanjutkan dengan uji biokimia
untuk menentukan jenis kuman. Uji
Jenis Kelamin Frekuensi Presentase
biokimia yang dilakukan diantaranya
Laki-laki 11 55,0 adalah uji IMViC, TSIA, Urea, Lysine dan
Motility.
Perempuan 9 45,0 Pada penelitian ini didapatkan kuman
penyebab diare pada anak yang terbanyak
Total 20 100
adalah Enterobacter aerogenes 4 sampel
(20%), kemudian Lactobacillus sp 3
Pada Tabel 1. Dari 20 sampel yang sampel (15%), Proteus vulgaris, Shigella
ada, diketahui sampel yang berjenis sp dan Staphylococcus sp masing-masing 2
kelamin laki-laki berjumlah 11 sampel ( sampel (10%), Proteus mirabilis ,Serratia
55%) dan perempuan 9 sampel (45%). Liquefaciens, Serratia rubidae, Salmonella
Pada Tabel 2. Dari 20 sampel yang arisona, Escherechia coli, , Streptococcus
didapatkan terbagi atas beberapa kelompok sp, Candida masing-masing hanya 1
umur yaitu < 2 tahun berjumlah 11 sampel sampel (5%).
(55%), > 2 tahun berjumlah 6 sampel
(30%) dan > 5 tahun berjumlah 3 sampel
(15%).
Pada tabel 3 Dari 20 sampel feses,
setelah dilakukan pewarnaan gram

223
Tuhatelu, Waworuntu, Porotu’o: Pola bakteri aerob...

Tabel 4. Distribusi sampel berdasarkan dan lebih banyak bermain di lingkungan


jenis bakteri luar rumah, sehingga mudah terpapar
dengan agen penyebab diare. Namun
Jenis Bakteri
Frekuensi Presentase demikian hingga saat ini belum diketahui
(N) (%) pasti pada anak laki-laki lebih sering
Enterobacter terkena diare dibandingkan dengan anak
4 20
aerogenes perempuan.7 Pada penelitian ini jenis
Proteus kelamin tidak memperlihatkan
2 10
vulgaris
perbandingan yang jauh berbeda
Staphylococcus
sp
2 10 Dalam penelitian ini ditemukan
Lactobasillus bahwa anak yang menderita diare pada
3 15 kelompok umur 0-2 tahun yaitu berjumlah
sp
11 orang (55%), umur 2-5 tahun berjumlah
Shigella sp 2 10
6 orang (30%) dan umur > 5 tahun
Proteus berjumlah 3 orang (15%). Sesuai dengan
1 5
mirabilis penelitian yang dilakukan oleh Tanko
Serratia Melinda8 pada tahun 2009 di rumah sakit
1 5
liquefaciens
umum Prof. DR.Dr. R.D Kandou Manado,
Serratia
1 5 dari 20 sampel yang diambil didapatkan
rubidae
Salmonella bahwa anak yang menderita diare paling
1 5 banyak pada kelompok umur 0-2 tahun
arisona
Escherechia sebanyak 18 penderita ( 90%).8 Umur ada
1 5
coli kaitannya dengan daya tahan tubuh. Pada
Streptococcus
1 5
umumnya daya tahan tubuh dewasa jauh
sp lebih tinggi daripada daya tahan tubuh bayi
Kandida
1 5 dan anak.9
albicans Dari hasil identifikasi 20 sampel anak
Total 20 100 penderita diare, didapatkan bakteri yang
tumbuh pada Nutrient agar sebanyak 11
BAHASAN sampel, bakteri yang tumbuh pada
Pada periode November 2014 – MacKonkey agar sebanyak 9 sampel, dan
Januari 2015, telah diteliti sampel berupa bakteri yang tumbuh pada TCBS agar
feses dari anak diare berjumlah 20 sampel, sebanyak 11 sampel, serta bakteri yang
yang di ambil RSU R.W Monginsidi Teling tumbuh pada SS agar sebanyak 6 sampel.
dan dilakukan pemerikasaan kultur feses Dari 20 sampel yang diketahui ada
yang ditanam dimedia agar dan pewarnaan pertumbuhan pada media agar dilanjutkan
gram serta pemeriksaan uji biokimia di dengan pewarnaan gram dan hasil yang
Laboratorium Mikrobiologi Fakultas didapatkan yaitu bakteri gram negatif
Kedokteran Universitas Sam Ratulangi sebanyak 13 sampel (65%), bakteri gram
Manado. positif sebanyak 6 sampel (30%) dan jamur
Dari 20 sampel yang ada 11 (55%) 1 sampel (5%).
sampel berjenis kelamin laki-laki dan 9 Selanjutnya 13 sampel yang diketahui
(45%) sampel berjenis kelamin perempuan. sebagai bakteri gram negatif dilanjutakan
Penelitian yang dilakukan oleh Iswari dengan pemeriksaan uji biokimia untuk
Yeni7 tahun 2011 dengan besar sampel menentukan jenis kumannya. Berdasarkan
sebanyak 108 responden, sebagian besar dari hasil pemeriksaan uji biokimia dan
anak berjenis kelamin laki-laki dengan pewarnaan gram ditemukan kuman
jumlah 72 responden (66,7%). Enterobacter sp 4 sampel, proteus sp 3
Kemungkinan terjadinya hal tersebut sampel, Lactobacillus 3 sampel,
dikarenakan pada anak laki-laki lebih aktif Staphylococcus 2 sampel, Serratia sp 2
224
Jurnal e-Biomedik (eBm), Volume 3, Nomor 1, Januari-April 2015

sampel, Shigella sp 2 sampel dan SARAN


Streptococcus sp , E. Coli, Salmonella sp, 1. Pada penelitian ini bakteri penyebab
Candida ( masing-masing 1 sampel ). diare dapat dilanjutkan pada
Hasil penelitian ini menunjukan penelitian selanjutnya dengan
bahwa bakteri Enterobacter aerogenes menggunakan uji sensitivitas dan
merupakan kuman penyebab terbanyak resistensi bakteri terhadap antibiotika,
pada penelitian ini. Hal ini tidak sama sehingga dapat menjadi acuan terapi
dengan hasil penelitian dari Melinda empirik pada pasien diare di RSU
Tanko8 pada tahun 2009 yang dilakukan di Robert Wolter Monginsidi Teling.
RSUP Prof. DR.dr. R.D Kandou manado, 2. Disarankan kepada orang tua untuk
dimana bakteri terbanyak adalah Klebsiella lebih menjaga sanitasi lingkungan
sp Sebanyak 6 sampel terdeteksi dari 20 baik dari lingkungan di luar rumah
sampel yang diteliti. ataupun di dalam rumah baik dari
Hasil penelitian ini juga berbeda menjaga kebersihan rumah, cara
dengan penelitian yang dilakukan oleh mempersiapkan makanan,
Agustina Parmayanti pada tahun 2004 di memberikan ASI eksklusif dan cara
RS DR Kariadi dan RSU Kota Dati II menggunakan jamban dengan benar.
Semarang, dimana dari 39 sampel feses
didapatkan bakteri terbanyak adalah E. Coli DAFTAR PUSTAKA
jenis EPEC (Enterophatogenik E.coli) 1. Poerwati Endang. Determinan Lama
sebanyak 23 sampel ( 59%).10 Sedangkan Rawat Inap pasien Balita Dengan
pada penelitian ini, bakteri E.coli hanya ada Diare. Jurnal Kedokteran Brawijaya.
1 sampel (5%)saja. JKB Vol. 27 : Nomor 4, Agustus 2013.
2. Sofwan Rudianto. Buku cara tepat atasi
diare pada anak. Edisi 1. Penerbit PT
SIMPULAN Bhuana Ilmu Populer. Jakarta 2010.
Berdasarkan hasil penelitian tentang 3. Daldiyono, K Sinadibrata Marcellus.
Pola Bakteri Aerob Penyebab Diare Pada PAPDI. Diare akut. Buku Ajar Ilmu
Anak di Instalasi Rawat Inap Anak RSU Penyakit Dalam. Jilid 1. Edisi 5.
Robert Wolter Monginsidi Teling Periode Jakarta : FKUI; Hal 548-9
November – Desember 2014 adalah 4. Kementrian Kesehatan Republik
sebagai berikut : Indonesia. Buletin Jendela Data dan
1. Dari pemeriksaan 20 sampel feses Informasi. Situasi Diare di Indonesia.
ditemukan 20 sampel menunjukan Available from :
pertumbuhan disemua biakan media http://www.depkes.go.id/download.php
?file=download/pusdatin/buletin/buleti
agar.
n-diare.pdf
2. Dari 20 sampel yang dilakukan pada
5. Departemen Kesehatan Republik
pewarnaan gram didapatkan bakteri Indonesia. Buku Saku Petugas
gram negatif berjumalh 13 (65%) Kesehatan. Lima Langkah Tuntaskan
sampel, bakteri gram positif 6(30%) Diare. 2011 Available from :
sampel dan jamur (5%). https://agus34drajat.files.wordpress.co
3. Terdapat 11 jenis bakteri dan 1 jamur m/2010/10/buku-saku-lintas-diare-
yang berhasil diidentifikasi, yaitu edisi-2011.pdf
Enterobacter aerogenes, Escherechia 6. Behrman E Richard, Vaughan C Victor.
coli, proteus vulgaris, proteus Nelson Essentials of Pediatrics. Jilid 2.
mirabilis, Lactobacillus, Serratia Edisi 12. Jakarta ; EGC
7. Iswari Yeni. Analisis Faktor Risiko
liquifaciens, Serratia rubidae,
Kejadian Diare Pada Anak Usia
Salmonella sp, Shigella sp, Dibawah 2 Tahun Di RSUD Koja
Staphylococcus sp, Sterptococcus sp, Jakarta. Tesis. Jakarta : Universitas
dan jamur Candida. Jenis bakteri Indonesia, Fakultas Ilmu Keperawatan;
yang paling banyak ditemukan adalah 2011
bakteri Enterobacter aerogenes. 8. Tanko S Melinda. Isolasi Kuman Aerob
225
Tuhatelu, Waworuntu, Porotu’o: Pola bakteri aerob...

Penyebab Diare pada Anak yang Di Universitas Syiah. Sari Pediatri, Vol.
Rawat Inap Di Bagian Ilmu Kesehatan 13, No. 4, Desember 2011.
Anak RSU. Prof. R.D. Kandou Priode 10. Parmayanti A. Etilogi Diare Akut Infektif
Juni-Juli 2009. Skripsi. Manado : dan Sensitivitas Kuman di Bangsal
Universitas Sam Ratulangi., Fakultas Penyakit Dalam RS DR Kariadi dan
Kedokteran ; 2009 RSU Kota Dati II Semarang. Tesis.
9. Yusuf Sulaiman. Profil Diare di Ruang Semarang: Universitas Diponegoro,
rawat Inap Anak Bagian Ilmu Fakultas Kedokteran Bagian SMF Ilmu
Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Penyakit Dalam; 2004.

226

Anda mungkin juga menyukai